• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL INSTALASI PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) JALAN DESA PANCAKARYA, AJUNG, JEMBER

N/A
N/A
Ahmad Amroni

Academic year: 2024

Membagikan " PROPOSAL INSTALASI PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) JALAN DESA PANCAKARYA, AJUNG, JEMBER "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL INSTALASI PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) JALAN DESA PANCAKARYA, AJUNG, JEMBER

Anggota :

1. Muhammad Faiq Al Farizi 231910201007 2. Syarif Wafi Khairullah 231910201022

3. Moh. Alfin Rizki H 231910201069 4. Dimas Figo Wicaksono 231910201070 5. Adam Maulana Alfarizi 231910201079 6. Surya Wisnu Hidayat 231910201087

7. Kiki Putri Livia 231910201100 8. Endang Sri Lestari 231904102006

9. Iqbal Maulana 231904102014

10.

M. Riski Al Mubarok 231904102017

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER

Maret 2024

(2)

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penerangan jalan umum merupakan aspek vital dalam infrastruktur perkotaan yang memainkan peran penting dalam menjaga keamanan dan meningkatkan kenyamanan bagi pengguna jalan. Di tengah perkembangan perkotaan yang pesat dan meningkatnya volume lalu lintas, penerangan jalan umum menjadi semakin penting untuk memastikan keamanan dan efisiensi transportasi. Namun, masih banyak daerah di Indonesia, terutama di pedesaan dan daerah pinggiran kota, yang belum tercukupi dengan sistem penerangan jalan yang memadai. Oleh karena itu, penyediaan penerangan jalan umum yang optimal menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak.

Di banyak kota-kota besar di Indonesia, terutama di wilayah perkotaan yang padat, kekurangan penerangan jalan umum telah menjadi masalah yang serius. Beberapa faktor yang menyebabkan masalah ini antara lain pertumbuhan populasi yang cepat, pembangunan infrastruktur yang tidak seimbang, dan keterbatasan anggaran pemerintah daerah untuk investasi dalam penerangan jalan. Dampak dari kekurangan penerangan jalan umum ini tidak hanya berdampak pada keselamatan pengguna jalan, tetapi juga meningkatkan risiko kejahatan jalanan dan kecelakaan lalu lintas.

Selain meningkatkan keselamatan dan keamanan, penerangan jalan umum yang memadai juga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi lokal.

Dengan adanya penerangan yang cukup di sepanjang jalan, akan memberikan rasa aman bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas di luar ruangan pada malam hari. Hal ini dapat mendorong perkembangan sektor ekonomi lokal, seperti meningkatnya kegiatan perdagangan, pariwisata, dan hiburan malam.

Oleh karena itu, investasi dalam penerangan jalan umum bukan hanya merupakan investasi dalam infrastruktur fisik, tetapi juga merupakan investasi dalam pengembangan ekonomi lokal dan peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Dengan mempertimbangkan pentingnya penerangan jalan umum dalam memastikan keamanan, meningkatkan mobilitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, maka diperlukan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan sistem penerangan jalan umum di berbagai daerah di Indonesia.

Melalui proposal ini, diharapkan dapat diidentifikasi permasalahan utama, solusi yang tepat, serta langkah-langkah implementasi yang efektif untuk meningkatkan penerangan jalan umum guna mendukung pembangunan perkotaan yang berkelanjutan dan inklusif.

1.2 Tujuan Kegiatan

a. Meningkatkan keamanan pengguna jalan;

b. Memberikan kenyamanan berkendara di malam hari;

c. Mendorong aktivitas ekonomi dan sosial malam;

d. Mengurangi tingkat kejahatan dengan penerangan yang memadai.

(3)

1.3 Manfaat

Pencahayaan Jalan Umum (PJU) memiliki manfaat yang signifikan di pedesaan yang minim penerangan. Pertama-tama, PJU meningkatkan rasa aman dan keamanan bagi penduduk setempat dengan mengurangi risiko kejahatan seperti pencurian atau perampokan. Selain itu, PJU juga membantu meningkatkan mobilitas dan keselamatan pengguna jalan, terutama pada malam hari, dengan memberikan pandangan yang lebih baik terhadap rintangan atau hambatan di jalan. Hal ini dapat mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas dan cedera yang disebabkan oleh kondisi jalan yang gelap. Selain itu, kehadiran PJU dapat mendorong aktivitas sosial dan ekonomi di pedesaan dengan memungkinkan aktivitas malam seperti pertemuan masyarakat, bisnis lokal, atau kegiatan budaya. Dengan demikian, pemasangan PJU di pedesaan yang minim penerangan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kualitas hidup dan pembangunan komunitas lokal.

1.4 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dari instalasi pemasangan Penerangan Jalan Umum ini adalah :

a. Penurunan Tingkat Kriminalitas

Penurunan angka kejahatan seperti pencurian, perampokan, atau vandalisme setelah instalasi PJU.

b. Penurunan Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas

Penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas dan cedera yang disebabkan oleh kurangnya penerangan jalan sebelum instalasi PJU.

c. Peningkatan Mobilitas Malam

Mengamati peningkatan mobilitas penduduk pada malam hari, termasuk penggunaan jalan umum, akses ke transportasi umum, dan partisipasi dalam kegiatan sosial dan ekonomi.

d. Efisiensi Energi

Memantau penggunaan energi dan biaya operasional PJU serta mencari cara untuk meningkatkan efisiensi energi, misalnya dengan menggunakan lampu LED yang lebih hemat energi.

(4)

2. DESAIN INSTALASI 2.1 Komponen

a. PJU LED 24 W

Lampu Jalan PJU ini adalah lampu JALAN LED yang hemat energy dari lampu sorot PJU biasa. Biasa dipakai untuk penerangan jalan di rumah-rumah, komplek perumahan, dll.

Light Source : High Power

LED Qty : 24

Rated Wattage : 24 Watt Input Voltage : AC170-260V Light Color : Cool White Color Temperature : 6000K-6500K Luminous Flux : 2250-2300lm

Beam Angle : 150 Degree

Degrees Of Protection : IP65

Body Color : Grey

Material : Aluminum Alloy

Product Size : L450mm x W120mm x H60mm Tabel 2.1 Spesifikasi PJU LED 24 W

Gambar 2.1 PJU LED 24 W b. Tiang Lampu

Tiang lampu berfungsi sebagai penyangga untuk lampu jalan.

Mereka dapat terbuat dari berbagai bahan seperti besi, aluminium, atau baja, tergantung pada kebutuhan dan kondisi lingkungan.

c. KABEL TC TWIST SR PLN 2x10mm

KABEL TC TWIST SR PLN 2x10mm adalah jenis kabel listrik yang terdiri dari dua konduktor dengan ukuran masing-masing 10mm² yang digulung bersama untuk mengurangi interferensi elektromagnetik.

Kabel ini dilengkapi dengan isolasi karet super fleksibel, cocok untuk berbagai kondisi lingkungan, dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh perusahaan listrik negara. Digunakan dalam instalasi listrik di berbagai aplikasi, terutama di dalam bangunan.

(5)

d. Maurcey IP68 Kabel Listrik T Type Three W

Digunakan Untuk Peralatan Tahan Air Luar Ruangan, Lampu Jalan, Lampu Terkubur, Lampu Taman, Lampu Banjir Luar Ruangan, Dll.

Maurecy IP68 T-Type Three W adalah kabel listrik tipe T dengan tingkat perlindungan IP68, yang berarti tahan terhadap debu dan tahan terhadap penetrasi air hingga kedalaman tertentu. Kabel ini dirancang untuk digunakan dalam kondisi lingkungan yang keras dan memiliki tiga kabel yang terpasang secara paralel untuk mengoptimalkan daya dan kinerja listrik.

e. TIMER ANALOG THEBEN SUL181H 220V 16

Saklar waktu ini memungkinkan Anda untuk mengatur waktu tertentu untuk perangkat agar menyala atau mati, memberikan otomatisasi dan kontrol atas peralatan atau sistem listrik. Ini umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi seperti kontrol pencahayaan, sistem pemanas, ventilasi, dan lainnya.

Gambar 2.2 TIMER ANALOG THEBEN SUL181H 220V 16

Spesifikasi :

 1 channel

 Daily program

 Synchronised with mains

 Shortest switching time: 30 minutes

 Simple summer/winter time correction

(6)

 Time can be changed clockwise or anti-clockwise

 48 switching segments

 Screw terminals

 Switching preselection

 Permanent ON/OFF switch

 Switching status display

 Operation control display

2.2 Mekanisme dan Cara

Sistem penerangan jalan umum menggunakan PJU LED 24 W melibatkan beberapa komponen yang bekerja secara terintegrasi untuk memberikan penerangan yang optimal. Berikut adalah deskripsi lebih rinci tentang cara kerja masing-masing komponen:

a. Tiang Lampu:

Tiang lampu dipasang secara strategis di sepanjang jalan umum dengan jarak yang telah ditentukan sesuai standar keselamatan dan kebutuhan penerangan. Tiang lampu ini biasanya terbuat dari bahan yang kuat dan tahan terhadap cuaca eksternal, seperti besi atau aluminium, dan dilengkapi dengan perlengkapan penyangga yang kokoh untuk menopang lampu PJU LED 24 W.

b. PJU LED 24 W:

Lampu PJU LED 24 W dipasang pada tiang lampu untuk memberikan penerangan pada jalan umum. Lampu ini menggunakan teknologi LED yang efisien dalam penggunaan energi dan memiliki umur pakai yang lebih lama dibandingkan dengan lampu tradisional. Dengan daya 24 W, lampu ini mampu memberikan cahaya yang cukup terang namun hemat energi.

c. Kabel TC Twist SR PLN 2x10mm:

Kabel TC Twist SR PLN 2x10mm digunakan sebagai saluran utama untuk mengalirkan listrik dari sumber daya PLN (Perusahaan Listrik Negara) ke lampu PJU LED 24 W. Kabel ini memiliki konduktor yang cukup besar dengan dua inti berukuran 10mm untuk mengoptimalkan aliran listrik ke lampu.

d. Maurcey IP68 Kabel Listrik T Type Three W:

Kabel Maurcey IP68 Kabel Listrik T Type Three W digunakan sebagai kabel penghubung antara lampu PJU LED 24 W dan kabel utama.

Kabel ini dilengkapi dengan tingkat perlindungan IP68 yang tinggi, sehingga tahan terhadap air dan debu, yang sangat penting untuk menjaga koneksi listrik agar tetap aman dan stabil di lingkungan luar ruangan.

e. Timer Analog Theben SUL181H 220V 16:

(7)

Timer analog Theben SUL181H 220V 16 dipasang untuk mengatur jadwal penyaluran listrik ke lampu PJU LED 24 W. Timer ini dapat diprogram untuk menyalakan dan mematikan lampu secara otomatis sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penggunaan timer ini membantu menghemat energi dengan mengoptimalkan waktu penggunaan lampu, serta memperpanjang umur lampu dengan mengurangi waktu pemakaian yang tidak perlu.

2.3 Deskripsi Lingkungan Jalan

Berikut deskripsi yang mungkin termasuk dalam proposal tersebut : 1. Karakteristik Jalan :

• Jenis jalan (utama);

• Panjang total jalan yang akan dipasangi PJU yaitu 100 Meter;

• Topografi dan medan sekitar jalan (datar).

2. Kondisi Jalan :

• Kondisi permukaan jalan (baik)

• Daerah rawan kecelakaan 3. Kebutuhan penerangan

• Menurut standar IESNA (Illuminating Engineering Society of North America) tingkat pencahayaan minimum yaitu 1 hingga 2 lux untuk area pedesaan yang jarang dilalui kendaraan, dan 2 hingga 5 lux untuk area yang lebih sering dilalui kendaraan.

• Untuk jarak 100 M dengan jarak antar PJU 30 meter maka akan dibangun sekitar 3 PJU.

(8)

3. RENCANA DAN JADWAL KEGIATAN 3.1 Rencana Kegiatan

Berikut adalah rencana kegiatan instalasi PJU di Desa Pancakarya:

a. Penilaian Kebutuhan :

• Melakukan survei untuk menilai kebutuhan penerangan jalan diberbagai lokasi strategis di Desa Pancakarya.

• Mengidentifikasi titik-titik rawan kejahatan dan titik-titik dengan tingkat kecelakaan lalu lintas tinggi.

b. Perencanaan Lokasi dan Desain :

• Berdasarkan hasil survei, merencanakan lokasi instalasi PJU yang optimal untuk memberikan cakupan penerangan yang merata di seluruh desa.

• Memilih desain lampu yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan setempat, termasuk pertimbangan estetika dan efisiensi energi.

c. Pengadaan Materi dan Perizinan :

• Memperoleh dana dan mengurus perizinan yang diperlukan untuk instalasi PJU.

• Mengidentifikasi pemasok untuk memperoleh peralatan dan bahan yang diperlukan.

d. Instalasi :

• Menyusun jadwal instalasi yang efisien untuk meminimalkan gangguan pada aktivitas masyarakat.

• Melakukan pemasangan secara profesional dengan memperhatikan standar keselamatan dan kualitas.

e. Uji Coba dan Pengujian :

• Melakukan uji coba untuk memastikan semua PJU berfungsi dengan baik dan memberikan cahaya yang cukup.

• Memeriksa efisiensi energi dan memastikan tidak ada masalah teknis yang perlu diperbaiki.

f. Evaluasi dan Umpan Balik :

• Mengumpulkan umpan balik dari penduduk setempat tentang efektivitas dan manfaat instalasi PJU.

• Melakukan evaluasi secara berkala untuk menilai keberhasilan proyek dan membuat perbaikan jika diperlukan.

Menyebarkan informasi kepada penduduk desa tentang manfaat instalasi PJU, jadwal pemasangan, dan cara melaporkan masalah atau kebutuhan tambahan dan melibatkan pemerintah desa, masyarakat setempat, dan pihak terkait lainnya untuk mendukung dan memantau pelaksanaan proyek secara efektif. Dengan mengikuti rencana ini, diharapkan instalasi PJU di Desa Pancakarya, Ajung dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi penduduk setempat dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

(9)

3.2 Jadwal Kegiatan

(10)

4. ANGGARAN BIAYA 5. No Kegiatan Alat dan

Bahan

Satuan Harga Satuan

Anggaran Biaya 1.

Penyuluhan Pemasangan Lampu Jalan

Jasa Penyuluh

1 RP.

200.000,00

Snack 50 RP.

5.000,00

Rp.

250.000,00

2.

Praktek Pemasangan Lampu Jalan

Lampu

PJU 24W 10

RP.

175.000,00

RP.

1.750.

000,0 0 Timer

Analog theben SUL181H 220V 16A

1

RP.

195.000,00

RP.

195.000,00

Saklar Listrik AC 15 A 500V

1 RP.

56.000,00

RP.

56.000,00 Maurcey

IP68 Kabel Listrik T

Type Three W

1 ROL

(200M) RP.

850.000,00

RP.

850.000,00

Tiang Listrik

10 RP.

185.000,00

RP.

1.850.000,00 Jumlah

RP.

5.151.000,00

Pengeluaran tidak terduga (10%) RP.

515.100,00

TOTAL RP.

5.666.100,00

Referensi

Dokumen terkait

Penerangan jalan bersumber dari cahaya lampu yang dipasang sedemikian rupa sehingga dapat menjadi sumber penerangan pengguna jalan untuk memperjelas pandangan serta memberi rasa

Hipotesis penelitian yang menyatakan Pelayanan Penerangan Jalan Umum (PJU) yang dilaksanakan oleh Bidang Penerangan Jalan Umum Dinas Perhubungan Kota Tangerang berdasarkan

Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) adalah suatu sistem penerangan yang digunakan pada jalan umum dengan menggunakan daya listrik untuk lampu yang disuplai

Hipotesis penelitian yang menyatakan Pelayanan Penerangan Jalan Umum (PJU) yang dilaksanakan oleh Bidang Penerangan Jalan Umum Dinas Perhubungan Kota Tangerang berdasarkan

PENGGUNAAN PENERANGAN JALAN UMUM SOLAR CELL DENGAN PENERANGAN JALAN UMUM KONVENSIONAL” (Studi Terhadap Penerangan Jalan Umum Di Jalan Ir.H Juanda Medan)..

Model kerangka dari sistem monitoring dan otomatis lampu penerangan jalan umum terprogram ini memanfaatkan sensor ldr sebagai informasi input yang akan ditangani oleh Mikrokontroler

Adapun tahapan dalam pengadaan penerangan jalan umum ini diantaranya yaitu melakukan survey lokasi yang membutuhkan penerangan, mencari alat dan bahan yang dibutuhkan, menyusun atau

SIMPULAN Setelah dilakukan proses pengujian dan pengambilan data selama beberapa kali, maka pada sistem Rancang Bangun Lampu Penerangan Jalan Umum PJU Menggunakan Solar Panel Berbasis