• Tidak ada hasil yang ditemukan

proposal penelitian - Jurnal Politeknik Caltex Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "proposal penelitian - Jurnal Politeknik Caltex Riau"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

Keuntungan menggunakan perusahaan 3PL adalah penyewa tidak perlu mengeluarkan biaya investasi yang besar untuk transportasi dan gudang (Ghiani, et al., 2004). Keuntungan dan keuntungan bagi perusahaan leasing yang menggunakan perusahaan 3PL adalah pengurangan biaya distribusi barang, pengurangan resiko kecelakaan, penghematan waktu dan manfaat efisiensi kerja. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang mulai memperpendek rantai SCM dengan menyerahkan jalur distribusi logistiknya kepada perusahaan 3PL.

Banyak perusahaan 3PL bermunculan di Pekanbaru. Hasil survei awal menunjukkan terdapat sekitar 30 perusahaan yang menyediakan jasa logistik, baik di bidang pengiriman barang (kurir), jasa pengangkutan, jasa penanganan barang, angkutan barang, pergudangan dan lain sebagainya. . Untuk itu kriteria pemilihan penyedia jasa 3PL sebaiknya dilakukan untuk melihat kinerja masing-masing perusahaan 3PL, sehingga memudahkan perusahaan pemberi kerja dalam menentukan pemilihan perusahaan 3PL. Penentuan perusahaan 3PL sangat penting bagi perusahaan rental, karena perusahaan rental tidak ingin mengalami keterlambatan pengiriman atau kerusakan dalam proses pengiriman barang yang mengakibatkan banyak barang yang dikembalikan ke perusahaan rental.

Perusahaan 3PL dalam penelitian ini hanya dipecah menjadi 2 bentuk yaitu jasa pengangkutan dan jasa kurir (barang) yaitu 15 unit perusahaan 3PL. Untuk mendukung penelitian di bidang pemilihan perusahaan 3PL dengan metode Fuzzy AHP, diperlukan kajian literatur sebagai landasan teori dalam melakukan penelitian.

Perusahaan 3PL Logistik

Kriteria yang digunakan untuk memilih perusahaan 3PL didasarkan pada 9 hal yaitu biaya layanan, kinerja keuangan, kinerja operasional, reputasi 3PL, hubungan jangka panjang, sertifikasi, kualitas layanan, moda transportasi dan teknologi informasi. Kami mengukur kinerja perusahaan 3PL dengan menggunakan dua pendekatan yaitu layanan logistik dan biaya logistik, kedua pendekatan tersebut didasarkan pada pendapat Dehler (2001) yang menjelaskan bahwa kinerja logistik berpengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Sedangkan menurut Wilding (2004), perusahaan penyewa memutuskan untuk menggunakan jasa perusahaan 3PL terutama untuk memanfaatkan kompetensi yang ditawarkan yaitu fleksibilitas dan pengurangan biaya distribusi logistik.

Perusahaan mempertimbangkan rendahnya biaya perusahaan 3PL dan mengambil keputusan untuk menggunakan perusahaan 3PL untuk mengelola saluran distribusi logistik.Menurut Szymankiewicz (1994) yang mengatakan bahwa pengecer/toko mendapatkan biaya rendah dan pelayanan yang baik dari perusahaan 3PL. Sedangkan AHP Fuzzy merupakan metode pengambilan keputusan yang menggabungkan logika fuzzy dengan metode AHP. Fuzzy AHP digunakan untuk menangani kriteria keputusan yang tidak dapat dihitung atau mengalami perubahan meskipun sangat kecil.

Fuzzy AHP dapat mengatasi faktor ketidakakuratan yang dialami pengambil keputusan ketika harus memberikan nilai eksak pada matriks perbandingan berpasangan. Konsep Fuzzy AHP diawali dengan ditemukannya teori Fuzzy pada tahun 1965 oleh Zadeh yang mengadaptasi teori himpunan, dimana setiap anggota mempunyai derajat keanggotaan dengan nilai kontinu antara 0 sampai 1 yang disebut juga dengan himpunan fuzzy (Fuzzy Set). .

Tabel 2.1. Skala Nilai Fuzzy Segitiga (Chang, 1996) Intensitas
Tabel 2.1. Skala Nilai Fuzzy Segitiga (Chang, 1996) Intensitas

Penelitian Terdahulu dari Kriteria Pemilihan Perusahaan 3PL

Penelitian pemilihan pemasok menggunakan metode AHP dan soft AHP serta berkaitan dengan metode economic order quantity (EOQ) untuk menentukan pesanan pemasok yang optimal setelah menemukan pemasok terbaik. Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan beberapa hal mengenai kriteria perusahaan 3PL yaitu terkait kualitas pelayanan, kinerja keuangan, reputasi perusahaan, kapabilitas, fitur teknologi, dll. Maka untuk penelitian ini peneliti mengasumsikan kriteria tambahan dari kriteria tersebut di atas pada 8 hal utama yaitu biaya layanan, kinerja keuangan, kinerja operasional, reputasi 3PL, hubungan jangka panjang, kualitas layanan, moda transportasi dan teknologi informasi.

Alur Penelitian

Struktur Hierarki Model Awal

Kuesioner

Penentuan Kriteria dan Sub-Kriteria

Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan tingkat hierarki penelitian pada akhirnya akan mencapai 3 atau 4 tingkatan tergantung kondisi objek penelitian. Dari hasil di atas maka kriteria yang mempunyai nilai skor kurang dari 4 tidak dijadikan alternatif untuk digunakan pada kuesioner tahap kedua, sehingga dikeluarkan dari bagian kriteria dan subkriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan. membuat untuk memilih layanan logistik. penyedia. Kriteria dan subkriteria yang dihilangkan adalah kinerja operasional (C), reputasi (D), memiliki sertifikat (F3) dan moda transportasi (G).

Berikut ini adalah hierarki yang dibentuk dari kriteria dan subkriteria yang diperlukan dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria apa saja yang berperan dalam pengambilan keputusan masyarakat dalam memilih perusahaan penyedia jasa logistik, baik pelayaran maupun pengangkutan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian tindak lanjut permasalahan logistik di Provinsi Riau dan khususnya Pekanbaru.

Tabel 2.3 Hasil Penentuan Kriteria dan Sub Kriteria
Tabel 2.3 Hasil Penentuan Kriteria dan Sub Kriteria

Konstribusi Penelitian

Metode penelitian pada penelitian ini terdiri dari 4 tahap penelitian yang dimulai dari tahap identifikasi, penentuan kriteria, pengumpulan dan pengolahan data serta pembahasan dan penarikan kesimpulan/saran.

Tahap Identifikasi

Tahap Penentuan Kriteria dan Atribut

Tahap Pengambilan dan Pengolahan Data

Tahap Pembahasan dan Kesimpulan

Jika nilai fuzzy yang dihasilkan lebih besar dari fuzzy k, maka Mi(ik) dapat didefinisikan sebagai nilai ordinatnya. Setelah dilakukan uji konsistensi terhadap data di atas, diperoleh hasil nilai CR seluruh data di atas lebih dari 0,1 sehingga dapat dilakukan proses selanjutnya yaitu melakukan pembobotan setiap kriteria sesuai tingkat hierarkinya. Sebelum melakukan pembobotan kriteria dengan metode Fuzzy AHP, dilakukan proses modifikasi hasil nilai responden dengan bilangan segitiga fuzzy, kemudian digunakan analisis magnitudo sintetik dengan terlebih dahulu menentukan nilai sintetik fuzzy, sehingga diperoleh vektor bobot untuk setiap elemen hierarki.

Data di atas merupakan hasil matriks perbandingan berpasangan faktor-faktor kriteria utama yang belum dikonversi ke bilangan fuzzy segitiga. Kemudian untuk mengkonversi ke bilangan fuzzy segitiga dilakukan perubahan skor kuesioner setiap responden dan meannya dibagi. Tahap terakhir dari proses ini adalah mengalikan setiap kriteria utama dengan mean inversnya.

Kemudian, vektor bobot dihitung dan vektor bobot tersebut dinormalisasi sehingga dapat diketahui nilai bobot setiap kriteria tingkat hierarki. Perhitungan bobot prioritas kriteria utama, subkriteria dan alternatif pilihan logistik 3PL secara lengkap dengan metode Fuzzy AHP dapat dilihat pada Lampiran 4. Tabel dibawah ini menunjukkan hasil perhitungan bobot prioritas kriteria, subkriteria dan alternatif pilihan 3PL yang menggunakan metode Fuzzy AHP.

Hasil pemilihan logistik 3PL menunjukkan bahwa kriteria utama yang paling penting bagi masyarakat Pekanbaru dalam memilih lokasi angkutan barang adalah faktor kerjasama (0,28) dimana subkriteria yang menunjukkan nilai tertinggi adalah faktor diskon (1,00). Sedangkan untuk kriteria penyampaian, subkriteria yang mempunyai nilai terbesar adalah subkriteria produk diterima dengan baik (B3) sebesar (0,28). Melihat hasil responden menunjukkan bahwa fenomena yang terjadi di Pekanbaru adalah masyarakat memilih lokasi dropshipping / 3PL logistik berdasarkan kolaborasi dimana masyarakat memilih faktor diskon dari penyedia dropshipping sebagai faktor terpenting dalam memilih lokasi dropshipping barang.

Masyarakat lebih memperhatikan faktor penurunan harga, bukan pada faktor harga itu sendiri, seperti kecenderungan ekspektasi masyarakat terhadap harga barang kiriman untuk mendapat diskon. Selain itu, faktor lain juga berperan: kecenderungan masyarakat menginginkan harga pengiriman barang dan dokumen yang sama, produk diterima dengan baik, sesuai standar pengiriman, minimal kerusakan barang selama proses pengiriman, kemudahan pelacakan dan kemudahan pengiriman. pengiriman . transaksi. Untuk melihat kinerja masyarakat dalam memilih layanan 3PL terbaik sesuai kriteria dan subkriteria yang ditetapkan, POS Indonesia menduduki peringkat pertama dengan total bobot 2,85, disusul JNE.

Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Consistency Ration (CR) Kriteria Utama, Sub Kriteria dan Alternatif Pilihan 3PL
Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Consistency Ration (CR) Kriteria Utama, Sub Kriteria dan Alternatif Pilihan 3PL

BAB 6

  • Saran
  • Daftar Riwayat Hidup
  • Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
  • Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir

2,66, Indah Cargo 2,54 dan untuk TIKI dan Pahala Express menempati peringkat yang sama dan terakhir dengan bobot yang sama yaitu 2,46. Tabel berikut menunjukkan bobot lokasi 3PL opsional. Jurnal Pembelian dan Manajemen Pasokan Eropa, 8 Boyson, S., Corsi, T., Dresner, M. Hubungan pelanggan logistik: apa yang dibutuhkan?. Manajemen Rantai Pasokan: Perspektif Strategis. 2004), Pengantar Desain dan Pengendalian Sistem Logistik, John Wiley & Sons Ltd., Inggris.

Sherly dkk (2013), Analisis Distribusi Wilayah Pengiriman dan Pemberdayaan Kurir Pada Divisi Operasional Logistik dan Distribusi JNE, Teknik Industri, Bina Nusantara.

Gambar

Tabel 2.1. Skala Nilai Fuzzy Segitiga (Chang, 1996) Intensitas
Gambar 1. Perpotongan antara M 1  dan M 2  (Chang, 1996)
Tabel 2.2  Penelitian Terdahulu untuk Menentukan Kriteria Perusahaan 3PL N
Gambar 2. Flowcart Alur Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

240 Where Va ,Vb and Vc are three-phase stator voltages, while Vsd and Vsq are the two-axis components of the stator voltage vector.[6] Fig shows torque sub-model of induction motor in

45 Tabel 4.3 Distribusi responden menurut Indeks Massa Tubuh IMT sebelum dan setelah pendampingan deteksi dini pada kelompok kontrol 45 Tabel 4.4 Distribusi responden menurut tingkat