UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PERALATAN LABORATORIUM
Nomor dokumen : SOP-5/ 65/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 1/2
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Tanggal Terbit : 04 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN Perawatan/ pemeliharaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Dalam kaitannya dengan perawatan/
pemeliharaan peralatan laboratorium yang dimaksudkan sebagai usaha preventif atau pencegahan agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi baik, siap beroperasi.
TUJUAN 1. Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan peralatan Laboratorium
2. Mengetahui kerusakan secara dini atau gejala kerusakan, sehingga terhindar dari terjadinya kerusakan secara mendadak/ fatal
KEBIJAKAN SK Kepala UPTD Labkesda Kabupaten Majalengka nomor : SK/ 8/
LKD/ I/ 2019 tentang Pedoman Kebijakan mutu Laboratorium Kesehatan.
PROSEDUR Flowchart
UNIT TERKAIT 1. Penanggungjawab alat 2. Teknisi (pihak ketiga)
REFERENSI 1. Pedoman Praktik Laboratorium yang benar. Good Laboratory Practice (GLP).
2. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) “Kendali Mutu”
Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, edisi Tahun 2018.
3. https://id.scribd.com/doc/296150148/Perawatan-Dan-Pemeliharaan- Peralatan-Laboratorium
FLOWCHART
PERAWATAN/ PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PERALATAN
No. Prosedur Petugas Petugas
Teknisi
Baku mutu
Input Proses Output Penanggung-
jawab alat Pengelola
Barang Ka. Lab 1. Melakukan
pengecekan alat dan mencatat hasil pengecekan
Alat, checklist pemerik- saan
30
menit Daftar checklist
terisi 2. Membuat laporan
berdasarkan pengecekan alat jika ada alat yang rusak dan
melaporkan kepada kepala Lab
Buku rekap kerusak-an
10 menit
Buku rekap terisi
4. Menerima laporan dan melakukan tindak lanjut/
perbaikan
Laporan kerusak-
an
2
menit Tindak Lanjut
5. Melakukan identifikasi
kerusakan alat dan perbaikan alat
Alat yang
rusak (tergan- tung kerusak-
an)
Perbaik-an alat
6. Bila alat sudah baik maka alat siap digunakan,bila alat masih rusak maka dikembalikan kepada petugas teknisi untuk diperbaiki kembali
Perbaik-
an alat 15
menit Alat yang sudah diperbaiki
7. Memelihara alat secara rutin
Alat rusak (tergan- tung kerusak-
an)
Alat baru
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PERALATAN LABORATORIUM
Nomor dokumen : SOP-5.PK-1/ 66/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 1/2
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 05 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN Perawatan/ pemeliharaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Dalam kaitannya dengan perawatan/
pemeliharaan peralatan laboratorium yang dimaksudkan sebagai usaha preventif atau pencegahan agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi baik, siap beroperasi.
TUJUAN 1. Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan peralatan Laboratorium
2. Mengetahui kerusakan secara dini atau gejala kerusakan, sehingga terhindar dari terjadinya kerusakan secara mendadak/ fatal
ALAT DAN BAHAN 1. Alat-alat laboratorium yang digunakan untuk pemeriksaan lab klinik maupun lab kesmas
2. Checklist/ blangko pemeliharaan alat-alat 3. ATK
PROSEDUR KERJA 1. Masing-masing penanggungjawab alat pemeriksaan laboratorium klinik maupun kesmas melaksanakan pengecekan alat setiap hari atau sebelum alat akan digunakan
2. Untuk alat-alat pemeriksaan lab klinik lakukan crosscheck ulang dengan kalibrasi internal, sedangkan untuk alat-alat kesmas belum dilaksanakan kalibrasi sehingga pemeliharaan alat hanya dilaksanakan dengan cara membersihkan alat-alat sebelum dan sesudah digunakan
3. Jika alat mengalami kerusakan ringan dan bisa diperbaiki oleh penanggungjawab alat masing-masing segera perbaiki, tapi jika alat mengalami kerusakan berat dan memerlukan biaya segera membuat laporan kerusakan alat kepada penanggungjawab lab agar segera diperbaiki oleh teknisi (pihak ketiga).
4. Jika alat pemeriksaan mengalami kerusakan berat yang permanen dan memerlukan biaya yang besar segera membuat laporan ke Dinas Kesehatan Kab. Majalengka dan membuat usulan permohonan permintaan dana untuk pengadaan alat pemeriksaan yang baru.
5. Alat yang sudah diperbaiki oleh teknisi/ pihak ketiga segera lakukan kalibrasi internal dengan melihat hasil quality control apakah terdapat perbedaan nilai akurasi (ketepatan nilai) dan presisi (pengulangan), jika sudah baik lanjukan pemeliharaan sesuai standar.
6. Jangan sekali-kali menggunakan alat laboratorium jika alat tersebut dalam kondisi buruk.
7. Gunakan alat-alat laboratorium tersebut sesuai dengan keperluan agar menjaga kestabilan alat tersebut.
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PERALATAN LABORATORIUM
Nomor dokumen : SOP-5.PK-1/ 66/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 2/2
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 05 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PROSEDUR KERJA 8. Matikan semua alat laboratorium yang terhubung dengan arus
listrik jika alat tersebut tidak di gunakan kembali.
REFERENSI 1. Pedoman Praktik Laboratorium yang benar. Good Laboratory Practice (GLP).
2. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) “Kendali Mutu”
Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, edisi Tahun 2018.
3. https://id.scribd.com/doc/296150148/Perawatan-Dan-Pemeliharaan- Peralatan-Laboratorium
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA MENCUCI BOTOL SAMPEL MIKROBIOLOGI
Nomor dokumen : SOP-5.PK-2/ 67/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 1/1
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 05 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN Serangkaian proses menghilangkan sisa-sisa kotoran yang melekat
pada botol sampel
TUJUAN Untuk memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora, yang mungkin telah ada pada botol sampel ALAT DAN BAHAN 1. Alat
1) Botol sampel berwarna gelap ukuran 250 ml 2) Oven
3) Kertas Payung 4) Benang kasur 5) Sikat botol 6) Wadah/ baskom 2. Bahan
1) Air yang mengalir 2) Deterjen/ sabun cair PROSEDUR KERJA 1. Menyiapkan peralatan.
2. Botol sampel yang sudah dipakai direndam dalam wadah/
baskom dengan air yang sudah diberi sabun cair
3. Bersihkan botol dengan menyikat bagian dalam botol sampai bersih
4. Tiriskan botol dengan menyimpan botol dalam posisi terbalik 5. Botol sampel yang sudah bersih dan kering ditutup oleh kertas
payung lalu diikat dengan benang kasur.
6. Botol dimasukkan ke dalam oven pada suhu 121ºC selama ± 30 menit.
7. Botol steril siap untuk digunakan
REFERENSI Petunjuk Pemeriksaan Mikrobilogi Makanan dan Minuman.
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA MENCUCI TABUNG REAKSI DAN TABUNG DURHAM SERTA PEMELIHARAANNYA
Nomor dokumen :
SOP-5.PK-3/ 68/ LKD/ III/ 2019 Nomor Revisi: Halaman : 1/1
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 05 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN Serangkaian proses menghilangkan sisa-sisa kotoran yang melekat
pada tabung reaksi
TUJUAN Untuk memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora, yang mungkin telah ada pada tabung reaksi
ALAT DAN BAHAN 1. Alat
1) Tabung reaksi uk. 16 cm x 1,5 cm 2) Tabung durham
3) Tutup tabung bahan karet berlubang 4) Sikat botol
5) Wadah/ baskom 2. Bahan
1) Air yang mengalir 2) Deterjen/ sabun cair PROSEDUR KERJA 1. Menyiapkan peralatan.
2. Tabung reaksi, tabung durham dan tutup tabung yang sudah dipakai direndam dalam wadah/ baskom dengan air yang sudah diberi sabun cair
3. Bersihkan tabung-tabung dengan cara menyikat hati-hati bagian dalam tabung sampai bersih
4. Tiriskan tabung dengan menyimpan tabung-tabung dalam posisi terbalik
5. Setelah kering masukkan tabung durham dengan posisi terbalik ke dalam tabung reaksi
6. Tabung reaksi yang sudah diisi dengan tabung durham siap untuk digunakan
Cara pemeliharaannya :
1. Penyimpanan alat pada suhu 270C – 370C dan diberi penerangan 25 watt.
2. Ruangan diberi silikon sebagai zat higroskopis.
3. Gunakan alkohol, acetone, kapas dan pompa angin untuk membersihkan debu.
4. Pada saat memanaskan harus diatas kawat kasa, boleh secara langsung asal bahan dari pyrex.
5. Gelas yg akan direbus dimasukkan ke air dingin terlebih dahulu, baru kemudian dipanaskan secara perlahan-lahan
6. Setelah selesai dipakai, gelas terlebih dahulu dibersihkan, bisa menggunakan air bersih, detergent (penghilang lemak), maupun larutan
REFERENSI Petunjuk Pemeriksaan Mikrobilogi Makanan dan Minuman.
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA MENSTERILKAN BOTOL SAMPEL
Nomor dokumen : SOP-5.PK-4/ 69/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 1/1
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 05 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN Serangkaian proses membunuh semua mikroorganisme termasuk
spora bakteri pada botol sampel.
TUJUAN Untuk memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora, yang mungkin telah ada pada botol sampel.
ALAT DAN BAHAN 1. Botol sampel kaca berwarna gelap ukuran 250 ml 2. Oven
3. Kertas Payung 4. Benang kasur
PROSEDUR KERJA 1. Menyiapkan peralatan.
2. Botol sampel yang sudah bersih dan kering ditutup oleh kertas payung lalu diikat dengan benang kasur.
3. Botol dimasukkan ke dalam oven pada suhu 121ºC selama ± 30 menit.
4. Botol steril siap untuk digunakan
REFERENSI Petunjuk Pemeriksaan Mikrobilogi Makanan dan Minuman.
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN AUTOCLAVE
Nomor dokumen : SOP-5.PK-5/ 70/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 1/2
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 05 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN 1. Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk
mensterilisasi berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobilogi dengan menggunakan uap air jenuh yang bertekanan tinggi. Tekanan yang digunakan pada umumnya sebesar 15 Psi atau 1 atm dengan suhu 121,50C atau 2500F dan bisa mencapai 650 0C. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf.
2. Autoclave juga digunakan dalam mikrobiologi, tato, tindik, ilmu kedokteran hewan, mikologi, kedokteran gigi, perawatan kaki dan fabrikasi prosthetics. Modelnya bervariasi dalam ukuran dan fungsi tergantung pada media yang akan disterilkan.
3. Jenis-jenis Autoklaf :
a. Gravity Displacement Autoclave. Udara dalam ruang autoklaf dipindahkan hanya berdasarkan gravitasi. Prinsipnya adalah memanfaatkan keringanan uap dibandingkan dengan udara, sehingga udara terletak di bawah uap. Cara kerjanya dimulai dengan memasukan uap melalui bagian atas autoklaf sehingga udara tertekan ke bawah. Secara perlahan, uap mulai semakin banyak sehingga menekan udara semakin turun dan keluar melalui saluran di bagian bawah autoklaf, selanjutnya suhu meningkat dan terjadi sterilisasi. Autoklaf ini dapat bekerja dengan cakupan suhu antara 121-134°C dengan waktu 10-30 menit.
b. Prevacuum atau High Vacuum Autoclave. Autoklaf ini dilengkapi pompa yang mengevakuasi hampir semua udara dari dalam autoklaf. Cara kerjanya dimulai dengan pengeluaran udara. Proses ini berlangsung selama 8-10 menit. Ketika keadaan vakum tercipta, uap dimasukkan ke dalam autoklaf. Akibat kevakuman udara, uap segera berhubungan dengan seluruh permukaan benda, kemudian terjadi peningkatan suhu sehingga proses sterilisasi berlangsung. Autoklaf ini bekerja dengan suhu 132-135°C dengan waktu 3-4 menit.
c. Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave. Autoklaf ini menggunakan aliran uap dan dorongan tekanan di atas tekanan atmosfer dengan rangkaian berulang. Waktu siklus pada autoklaf ini tergantung pada benda yang disterilisasi.
TUJUAN Merupakan alat sterilisasi yang bekerja menggunakan air, tekanan, dan panas untuk menghasilkan uap yang super panas sehingga dapat membunuh mikroorganisme dan spora.
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN AUTOKLAF
Nomor dokumen : SOP-5.PK-5/ 70/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 2/2
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 05 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 ALAT DAN BAHAN -
PROSEDUR KERJA 1. Cara Penggunaan Autoclave
a. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
b. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir maka tutup harus dikendurkan.
c. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
d. Autoklaf dinyalakan, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121°C.
e. Ditunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan ditunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 menit dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
f. Jika alarm tanda selesai berbunyi maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preissure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep- klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
2. Cara Perawatan autoklaf
a. Gunakan autoklaf sesuai dengan prosedur agar tidak terjadi kerusakan.
b. Apabila autoklaf telah selesai digunakan, colokannya dicabut dari tempat colok, untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
c. Air aquadest yang ada di dalam autoklaf sebaiknya
dibersihkan atau dikuras bagian dalamnya menggunakan lap kering, jika selesai digunakan.
d. Pastikan dibagian dalam autoklaf benar-benar bersih, jika masih belum bersih, masukan lagi air kedalam autoklaf dan dikuras lagi keringkan dengan lab, lakukan kegiatan ini berulang-ulang sampai bagian dalam autoklaf tersebut benar- benar bersih.
e. Simpan autoklaf pada tempat yang kering dan bersih
REFERENSI 1. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) “Kendali Mutu”
Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, edisi Tahun 2018.
2. http://fungsialat.blogspot.com/2018/05/fungsi-autoclave-serta- jenis-dan-cara-penggunaanya.html
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN INKUBATOR MIKROBIOLOGI
Nomor dokumen :
SOP-5.PK-6/ 71/ LKD/ III/ 2019 Nomor Revisi: Halaman : 1/2
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 05 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN 1. Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram
mikroba pada suhu yang terkontrol (umumnya diatas suhu ambient). Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu, dan pengatur waktu. Semakin kecil ukuran inkubator maka semakin rentan pula perubahan suhunya saat pintu inkubator dibuka. Perlu dipertimbangkan pula keseragaman suhu yang ada di dalam dengan memperhatikan pola penempatan elemen pemanas atau terdapatnya kipas penyebar suhu. Pintu kaca yang terdapat pada beberapa model dibiarkan tertutup saat melihat biakan secara sekilas supaya tidak terjadi penurunan suhu.
2. Macam-macam inkubator berdasarkan kegunaannya secara khusus, antara lain : (Collins etal, 2004)
1) Shaker incubator : inkubator yang dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi biakan.
2) Cooledincubator : inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu ambient.
3) CO2 incubator: inkubator yang mampu menyediakan keadaan kaya karbondioksida.
4) Automatic temperature change incubator : inkubator yang dilengkapi dengan pengatur perubahan suhu otomatis sehingga tidak perlu memindahkan kultur ke inkubator lain saat membutuhkan perubahan suhu secara bertahap
5) Portable incubator : inkubator jinjing atau mudah dibawa yang umumnya diaplikasikan untuk mikrobiologi lingkungan.
6) Incubatorroom: suatu ruangan yang diubah menjadi inkubator sesuai dengan keperluan dan syarat mikrobiologisnya.
3. Prinsip kerja Inkubator :
1) Merubah energi listrik menjadi energi panas, dimana kawat nikelin akan menghambat aliran elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan peningkatan suhu kawat.
2) Mengembangkan atau mengeram mikroorganisme jamur dan ragi pada kondisi yang sesuai dengan pertumbuhan mikroorganisme tersebut, dimana suhu diatur dari 0-120 oC sehingga memiliki ketelitian tinggi.
3) Menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan jamur, menyimpan biakan murni mikroorganisme pada suhu rendah.
TUJUAN Untuk menginkubasi atau memeram bakteri mikroba pada suhu yang terkontrol (umumnya di atas suhu ambient) dan dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.
ALAT DAN BAHAN -
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN INKUBATOR MIKROBIOLOGI
Nomor dokumen : SOP-5.PK-6/ 71/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 2/2
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 05 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PROSEDUR KERJA 1. Cara Menghidupkan Inkubator :
a. Untuk mengoperasikan incubator, colokkan kabel inkubator pada sumber daya listrik
b. Siapkan sampel yang akan diinkubasi kemudian letakkan pada rak dalam ruang inkubator kemudian tutup pintu incubator
c. Jika persiapan sampel telah selesai, tekan tombol POWER pada posisi ON, maka alat akan langsung menyala ditandai dengan display menyala
d. Atur suhu sesuai dengan mikroba yang akan diinkubasi sebesar 37oC
2. Cara Penggunaan
a. Siapkan sampel yang akan diinkubasi kemudian letakkan pada rak dalam ruang incubator kemudian tutup pintu inkubator
b. Set TIMER dengan memutar tombol TIMER sesuai waktu yang diinginkan, di set awal per 10 jam , jadi jika ingin menginkubasi selama 24 jam putar tombol pada posisi 2 lebih 4 strip
c. Untuk set suhu, tekan tanda < kemudian digit hijau akan berkedip. Naikkan atau turunkan dengan menekan ^/v kemudian tekan MD (enter). Catatan: SV : digit hijau suhu yang diinginkan PV: digit merah, suhu yang ada sekarang 3. Cara Mematikan
a. Bila inkubasi telah selesai, matikan alat dengan menekan kembali tombol POWER pada posisi OFF
Lepaskan colokan pada sumber daya listrik 4. Cara Perawatan
a. Untuk perawatan bersihkan alat hanya dengan lap bersih atau lap yang dibasahi air kemudian lap dengan kain kering setiap selesai digunakan
b. Rak dapat dilepas untuk memudahkan membersihkan dengan cara ditarik
REFERENSI 1. https://kupdf.net/download/cara-perawatan-dan-penggunaan- autoklaf-dan-inkubator_59dc960208bbc53a68e65578_pdf
2. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) “Kendali Mutu”
Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, edisi Tahun 2018.
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN LEMARI ES
Nomor dokumen : SOP-5.PK-7/ 72/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 1/1
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 05 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN Lemari es adalah alat yang digunakan untuk menyimpan reagen
pemeriksaan mikrobiologi air.
TUJUAN Untuk meminimalkan resiko terkontaminasi bakteri atau mikroorganisme lainnya.
ALAT DAN BAHAN -
PROSEDUR KERJA Cara menghidupkan lemari es
1. Hubungkan kabel penghubung lemari es dengan sumber listrik.
2. Mengatur suhu lemari es sesuai dengan yang dibutuhkan.
3. Menyimpan reagen ke dalam lemari es.
Cara Perawatan/ Pemeliharaan dan hal-hal yang perlu di perhatikan;
1. Tempatkan lemari es sedemikian rupa sehingga bagian belakang lemari es masih longgar untuk aliran udara dan fasilitas kebersihan kondensor.
2. Pintu lemari es harus tertutup baik untuk mencegah keluarnya udara dingin dari bagian pendingin.
3. Lemari es dan freezer harus selalu dalam keadaan hidup.
4. Suhu dicatat setiap pagi dan sore hari.
5. Termometer yang digunakan harus sesuai dengan suhu alat yang dikalibrasi, misalnya 2°C-8°C, -20°C atau -76°C.
REFERENSI Buku panduan penggunaan lemari pendingin
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN OVEN
Nomor dokumen : SOP-5.PK-8/ 73/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 1/2
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 05 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN Oven adalah alat yang digunakan untuk melakukan sterilisasi
benda-benda laboratorium dengan udara kering, seperti gelas- gelas kimia, tabung reaksi dan benda lab lainnya.
TUJUAN Untuk mensterilkan alat-alat laboratorium terutama botol steril sebagai tempat/ wadah pengambilan sampel secara mikrobilogi
ALAT DAN BAHAN -
PROSEDUR KERJA 1. Cara menghidupkan oven
a. Hubungkan drying oven dengan sumber listrik.
b. Masukkan peralatan laboratorium yang akan disterilkan, atur dengan rapi dan tutup pintu oven dengan rapat.
c. Hidupkan Drying Oven dengan menekan tombol ON, kemudian lampu di drying oven akan berkedip.
d. Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada drying oven. Jika peralatan terbuat dari plastic, dan bahan yang mudah berubah volume seperti pipet ukur dan labu ukur sebaiknya suhu tidak melebihi 100°C.
• Bila suhu 170°C, atur waktu 1 jam
• Bila suhu 160°C, atur waktu 2 jam
• Bila suhu 150°C, atur waktu 2,5 jam
• Bila suhu 140°C, atur waktu 3 jam
e. Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis kemali ke nol.
f. Setelah selesai biarkan terlebih dahulu peralatan
laboratorium mendingin didalam oven, setelah mendingin keluarkan peralatan laboratorium dan tata kembali peralatan laboratorium dengan rapi.
g. Jangan lupa mencabut kabel oven dari sumber listrik agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
2. Cara Perawatan/ Pemeliharaan yang perlu di perhatikan;
1) Susun alat-alat seperti botol sampel dan lain-lain serapih mungkin.
2) Apabila pemanasan diatas suhu 1000C, tidak boleh memasukkan alat/ bahan yang terbuat dari karet, plastic atau bahan yang mudah rusak.
3) Jangan mengeringkan pipet ukur dan labu ukur karena volume akan berubah.
4) Alat harus bersih dan bebas debu.
5) Alat-alat yang akan disterilkan di bungkus dengan kertas sampul atau Aluminium voil, bertujuan untuk menjaga dan melindungi bahan yang ada didalam gelas reaksi agar tidak terkontaminasi.
6) Pastikan ventilasi yang cukup untuk penyebaran panas.
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN OVEN
Nomor dokumen : SOP-5.PK-8/ 73/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 2/2
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 05 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PROSEDUR KERJA 7) Alat tidak boleh dalam keadaan basah selama operasi atau
perawatan.
8) Jangan menyentuh bagian dalam permukaan, jendela pintu, port akses, atau bahan pengisian daya selama operasi 3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan oven :
a. Alat-alat gelas disusun rapi dan teratur, perhitungkan jarak antara alat atau bahan
b. Apabila dilakukan pengeringan pada suhu diatas 100oC tidak boleh ada benda lain yang terbuat dari bahan yang mudah rusak seperti bahan karet atau plastik
c. Jangan sekali-kali mengeringkan pipet ukur dan labu ukur karena volume akan berubah.
REFERENSI 1) https://ovenbinder.wordpress.com/2018/02/14/cara- menggunakkan-oven-laboratorium-yang-benar/
2) Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) “Kendali Mutu”
Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, edisi Tahun 2018.
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN NERACA OHAOS
Nomor dokumen : SOP-5.PK-9/ 74/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 1/3
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 05 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN 1. Neraca ohaus (timbangan analitik) pertama kali diperkenalkan oleh
Gustav Ohaus seorang ilmuwan asal New Jersey, Amerika Serikat pada tahun 1912. Neraca ohaus merupakan salah satu alat ukur besaran fisika yaitu massa. Neraca ohaus digunakan untuk menimbang massa suatu benda dalam praktik laboratorium.
Neraca ini sering digunakan dalam pengukuran laboratorium karena memiliki tingkat ketelitian yang tinggi yaitu mencapai 0,01 gram.
2. Neraca ohaus ada tiga macam, yaitu neraca 2 (dua) lengan, neraca 3 (tiga) lengan, dan neraca 4 (empat) lengan. Pengukuran massa di laboratorium biasanya menggunakan neraca ohaus yang memiliki 3 lengan atau 4 lengan. Neraca tiga lengan umumnya memiliki kapasitas 610 gram dengan ketelitian 0,1 gram. Setiap lengan pada neraca memiliki skala dengan beban geser (anting) sebagai kilogram standar.
3. Lengan pertama (depan) memuat angka satuan dan sepersepuluhan yaitu 0 – 10 gram. Lengan kedua (tengah) memuat angka ratusan yaitu 0 – 500 gram. Dan lengan ketiga (belakang) memuat angka puluhan yaitu 0 – 100 gram dengan skala terkecil 0,1 gram. Khusus dalam artikel ini akan dibahas penggunaan dan cara membaca skala hasil pengukuran massa dengan neraca ohaus tiga lengan.
4. Cara kerja neraca ohaus adalah dengan menggunakan asas kesetimbangan benda tegar yaitu dengan memakai prinsip momen gaya. Secara sederhana, neraca terdiri atas 3 bagian pokok, yaitu lengan beban, titik tumpu, lengan pemberat.
TUJUAN Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek Laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram
ALAT DAN BAHAN -
PROSEDUR KERJA 1. Cara Menggunakan Neraca Ohaus
a. Lakukan kalibrasi pada neraca ohaus seperti berikut ini :
- Geser semua pemberat (anting) pada neraca ke kiri menuju titik terendah dari skala yang ditunjukkan.
- Kemudian putar sekrup atau tombol kalibrasi yang terletak di bawah tempat beban hingga neraca mencapai garis kesetimbangan (titik 0).
- Setelah berhasil maka neraca ohaus siap untuk digunakan.
b. Letakkan benda yang akan diukur massanya di atas tempat beban.
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN NERACA OHAOS
Nomor dokumen : SOP-5.PK-9/ 74/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 2/3
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 05 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 c. Geser pemberat dimulai dari pemberat pada lengan neraca
yang memiliki skala terbesar sampai garis kesetimbangan tercapai
d. Jika garis kesetimbangan belum tercapai, geser pemberat pada lengan yang menunjukkan skala lebih kecil sampai yang terkecil hingga garis kesetimbangan tercapai
e. Jika garis kesetimbangan sudah tercapai, mulai membaca hasil pengukuran.
2. Fungsi dari bagian-bagian neraca ohaus
a. Tombol kalibrasi, merupakan sebuah sekrup atau knop yang digunakan untuk meng-nolkan atau mengkalibrasi neraca ketika neraca akan digunakan.
b. Tempat beban, merupakan sebuah piringan logam yang digunakan untuk meletakkan benda yang akan diukur massanya.
c. Pemberat (anting), merupakan sebuah logam yang menggantung pada lengan yang berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran. Pemberat dapat digeser-geser dan setiap lengan neraca memilikinya.
d. Lengan Neraca, merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan ukuran tertentu. Jumlah lengan pada neraca bisa 2, 3 atau 4 bergantung jenisnya. Masing-masing lengan menunjukkan skala dengan satuan yang berbeda.
e. Garis kesetimbangan (titik nol), digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan pada proses penimbangan atau pengukuran massa benda.
3. Membersihkan neraca Ohaus .
- Dalam membersihkan neraca ohaus, yang terpenting adalah membersihkan piring neraca ohaus, karena disinilah kita menaruh zat atau benda yang akan ditimbang, bisa saja zat yang kita timbang terkontaminasi oleh pengotor pada piring neraca, atau bisa saja penimbangan kita menjadi tidak akurat karena ada penambahan massa pengotor pada piring neraca.
- Gunakan kuas untuk membersihkan nya atau pun alat lain yang bisa digunakan untuk membersihkannya dengan hati - hati.
4. Cara menyeimbangkan neraca
Menyeimbangkan neraca Ohaus yaitu dengan cara memutar sekup yang berada di atas piring neraca . Putar kearah luar ataupun kearah dalam sampai pointer yang berbentuk seperti
moncong bebek tepat berada di tengah atau berada di nol.
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN NERACA OHAOS
Nomor dokumen : SOP-5.PK-9/ 74/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 3/3
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 05 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 Sebelum menyeimbangkan pastikan anak timbang semuanya berada di titik nol (anak timbang skala ratusan, puluhan, satuan), skala satu desimal dan pemutar skala 2 desimal.
REFERENSI 1. https://www.fisikabc.com/2017/07/neraca-ohaus.html
2. https://juniorsciences.blogspot.com/2017/11/mengukur-massa- dengan-neraca-ohaus.html
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PEMELIHARAAN
ALAT HAEMATOLOGY ANALYSER MINDRAY BC3200
Nomor dokumen : SOP-5.PK-10/ 75/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 1/1
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 08 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN Langkah-langkah pemeliharaan alat haematology analyzer(Blood
Cell Counter)
TUJUAN Sebagai acuan pemeliharaan alat haematology analyser mindray bc3200 di Labkesda Majalengka
ALAT DAN BAHAN 1. Mesin Haematology Analyzer 2. E-Z Cleanser
3. Probe Cleanser 4. UPS
PROSEDUR KERJA 1. Menyimpan pada kondisi yang tepat, yaitu pada area yang kering dan permukaan datar
2. Bagian Luar alat dilap setiap hari
3. Periksa semua selang pembuangan limbah pemeriksaan, apakah ada sumbatan atau tidak
4. Lakukan pencucian dengan probe cleanser
5. Lakukan pencucian dengan e-z cleanser setiap akhir pengguanaan alat
6. Gunakan sampel yang tepat
7. Tutup badan alat dengan kain bila alat tidak digunakan 2. Jaga suhu ruangan
8. Hindari penggunaan secara terus menerus selama 24 jam
REFERENSI 1. Manual Book BC-32002. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) “Kendali Mutu”
Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, edisi Tahun 2018.
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PEMELIHARAAN ALAT MICROPIPET
Nomor dokumen : SOP-5.PK-11/ 76/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 1/1
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 08 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN Langkah-langkah pemeliharaan alat micropipet
TUJUAN Sebagai acuan pemeliharaan alat micropipet ALAT DAN BAHAN 1. Mikropipet
2. Sampel yang akan dipisahkan PROSEDUR KERJA Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Tip pipet tidak boleh dipakai ulang karena pencucian tip pipet akan mempengaruhi kelembapan plastik tip pipet, juga pengeringan seringkali menyebabkan tip meramping dan berubah bentuk saat pemanasan
2. Penggunaan tidak boleh melewati batas antara tip dan pipetnya 3. Tip yang digunakan harus terpasang erat
4. Sesudah penggunaan harus dibersihkan dan disimpan dengan baik di rak pipet
REFERENSI Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan yang Benar
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PENGGUNAAN ALAT FOTOMETER
Nomor dokumen :
SOP-5.PK-12/ 77/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 1/2
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 08 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN Penggunaanalatfotometer adalahLangkah kerja pengoperasian mesin
Microlab 300
TUJUAN Sebagai acuan penggunaan mesin ALAT DAN BAHAN 1. Mesin Microlab 300
2. Reagen Cair 3. Air RO
4. Rinse Detergent PROSEDUR KERJA A. Menghidupkan Alat
1. Tekan tombol on/off pada stabilizer atau UPS
2. Tekan tombol on/off alat microlab 300 di bagian belakang alat.
Apabila muncul “tempatkan detergen 5 % dan tekan sipper”
hisapkan larutan Netral 5% dan tunggu sampai selesai (sampai dengan muncul permintaan untuk memasukan aquabides).
3. Apabila muncul “tempatkan aquabides dan tekan sipper”, hisapkan aquabides dan tunggu sampai selesai (apabila proses tersebut elah selesai maka tampilan menu utama akan muncul).
B. Start of The Day
1. Tekan MEASURE (angka 1)
2. Pilih Jenis Parameter yang akan digunakan dengan menggunakan kursor ataupun , kemudian ENTER
3. Hisapkan aquabides,
4. Hisapkan reagen blank, kemudian tekan
5. Hisapkan reagen standar, untuk kalibrasi (bila diperlukan).
6. Tekan GRAPH kemudian tekan ACCEPT 7. Hisapkan kontrol untuk reaksi kontrol 8. Hisapkan sampel
9. Bila sampel lebih dari satu dengan parameter yang sama, maka tekan NEW untuk memasukkan sampel berikutnya (sebelum melakukan pengukuran, hisapkan aquabides terlebih dahulu dengan menekan Flush)
10. Setiap perpindahan ke parameter lain, tekan . Kemudian lakukan pencucian dengan detergen (UNTUK MENGHINDARI KONTAMINASI).
C. Mematikan Alat
1. Posisikan layar di MAIN MENU 2. Masuk ke MAINTENANCE (Angka 5).
3. Pilih Perawatan Harian.
4. Bila muncul kata “tempatkan detergen 5% dan Tekan Sipper”, hisapkan larutan Neutral 5% dan tunggu sampai selesai (sampai dengan muncul permintaan untuk memasukan aquabides)
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PENGGUNAAN ALAT FOTOMETER
Nomor dokumen : SOP-5.PK-12/ 77/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 2/2
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 08 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PROSEDUR KERJA 5. Apabila muncul “tempatkan air dan tekan sipper”, hisapkan
aquabides dan tunggu sampai selesai (apabila proses tersebut telah selesai maka tampilan alat telah aman dan siap untuk dimatikan).
6. Alat siap untuk dimatikan dengan cara menekan kata MEMATIKAN (angka 6) pada MENU UTAMA.
7. Tekan on/off di belakang alat 8. Tekan on/off stabilizer
REFERENSI Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan yang Benar
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PENGGUNAAN ALAT KIMIA DARAH (MINDRAY BS-220 E)
Nomor dokumen :
SOP-5.PK-13/ 78/ LKD/ III/ 2019
Nomor Revisi: Halaman : 1/1
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 08 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN Penggunaan alat kimia darah adalahLangkah kerja pengoperasian
mesin Kimia Darah Mindray BS-220E TUJUAN Sebagai acuan penggunaan mesin
ALAT DAN BAHAN 1. Mesin Kimia Darah Mindray BS-220E 2. Reagen Cair
3. Air RO
4. Rinse Detergent
PROSEDUR KERJA 1. Tekan saklar di samping alat untuk menyalakan instrument.
2. Setelah menyala, hidupkan computer dan klik aplikasi BS-220, masukan username “analis” dan password “analis”,
3. Setelah muncul perintah di display klik “OKE”,
4. Dilayar akan muncul perintah masukan cuvette, masukan cuvette sesuai dengan jumlah tempat cuvette dalam alat,
5. Lalu klik “NEXT” , akan muncul perintah OK, klik OK, alat akan melakukan RINSE otomatis,
6. Lanjutkan QC dengan mencentang semua parameter pemeriksaan dan pasang CONTROL pada Lot no 3
7. Selanjutnya klik START, maka alat akan bekerja otomatis
8. Jika nilai QC sesuai range, maka siap untuk di operasikan dan jika belum sesuai range maka ulangi QC sampai tepat.
9. Untuk kalibrasi, klik parameter yang akan dikalibrasi, masukan kalibrator pada lot no 2 dan aquabidest pada lot no 1, klik START alat akan bekerja otomatis
10. Cek hasil kalibrasi di result, jika sesuai range lanjutkan pengoperasian alat
11. Untuk pemeriksaan sampel pasien, klik sampel Request, lalu centang jenis pemeriksaan, klik details masukan ID pasien, Klik OK dan selanjutnya klik START, tunggu sampai finish
12. Hasil pemeriksaan akan muncul dilayar, klik print untuk mencetak hasil pemeriksaan.
13.
Untuk mematikan alat tekan EXIT pada aplikasi BS-220E, lalu tekan tombol off yang terletak di samping alat.REFERENSI Manual Book Mindray BS-220E
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN SENTRIFUGE
Nomor dokumen :
SOP-5.PK-14/ 79/ LKD/ III/ 2019 Nomor Revisi: Halaman : 1/2
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 08 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN 1. Sentrifuge adalah alat yang digunakan untuk memisahkan suatu
larutan dengan berat molekul yang berbeda berdasarkan gaya sentrifugal yang digerakkan oleh motor yang memutar sampel pada kecepatan tinggi dan memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung sentrifuge, sehingga terjadi pemisahan antara filtrat dan substrat. Kegunaan dari alat sentrifuge adalah untuk memisahkan partikulat padat dari cairan, misalnya untuk memeriksa serum, pemeriksaan Ht (Hematokrit), dan untuk pemeriksaan mikroskopis urine.
2. Jenis-Jenis sentrifugasi, yaitu :
1) Diferensial sentrifugasi, sering digunakan untuk memisahkan organel tertentu dari sel utuh untuk analisa lebih lanjut bagian tertentu dari sel.
2) Isopycnic sentrifugasi, sering digunakan untuk mengisolasi asam nukleat seperti DNA.
3) Sukrosa gradien sentrifugasi, sering digunakan untuk memurnikan virus menyelimuti dan ribosom, serta untuk memisahkan organel sel dari ekstrak seluler mentah.
3. Bagian-Bagian dari Alat Sentrifuge :
1) Motor : kecepatan motor yang tinggi akan menghasilkan gaya sentrifugal yang tinggi.
2) Speed Control : untuk mengatur kecepatan motor agar sesuai dengan kebutuhan, tanpa adanya speed control maka motor akan berputar dengan kecepatan maksimum.
3) Timer : berfungsi untuk mengatur lamanya alat bekerja.
4) Break sistem : pengereman motor diperlukan agar putaran motor dapat dengan segera dihentikan.
TUJUAN Sebagai acuan penggunaan alat centrifuge ALAT DAN BAHAN 1. Centrifuge
2. Sampel yang akan dipisahkan
PROSEDUR KERJA 1. Sambungkan kabel power pada stop kontak.
2. Tekan tombol power pada posisi “ON” hingga lampu menyala dan berbunyi “KLIK” yang berarti kunci tutup centrifuge dapat dibuka.
3. Masukkan larutan yang akan di centrifuge ke dalam tabung reaksi yang tersedia dengan posisi seimbang antara sisi kanan dan sisi kiri.
4. Tutup tabung centrifuge.
5. Tentukan parameter rotasi yang diinginkan (rpm/rad).
6. Tekan tombol “START”. Indikator rotasi akan menyala.
7. Centrifuge akan beroperasi sampai waktu yang ditentukan.
8. Jika waktu tercapai saklar akan terputus.
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN SENTRIFUGE
Nomor dokumen :
SOP-5.PK-14/ 79/ LKD/ III/ 2019 Nomor Revisi: Halaman : 2/2
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 08 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PROSEDUR KERJA 9. Sentrifuge akan melambat dan mengoperasikan pengereman
hingga kecepatan rotasi menjadi “NOL”.
10. Menunggu bunyi “KLIK” untuk membuka tutup centrifuge.
Cara perawatan :
1. Memeriksa kelengkapan dan aksesoris pada sentrifuge.
2. Melakukan pembersihan pada seluruh bagian alat.
3. Membersihkan dari pecahan tabung, tumpahan darah, serum dan melakukan desinfeksi setiap saat.
4. Melakukan pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak.
5. Melakukan pengencangan pada baut sentrifuge.
6. Melakukan pengecekan fungsi dan kondisi pada seluruh bagian alat.
7. Melakukan kalibrasi dan pengujian kecepatan (rpm) pada pesawat sentrifuge.
8. Melakukan penggantian sikat arang apabila motor tidak berputar.
9. Melakukan pemeriksaan kinerja dan aspek keselamatan kerja.
10. Melakukan penyetelan/adjusmen.
REFERENSI 1. Manual Book Centrifuge
2. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) “Kendali Mutu”
Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, edisi Tahun 2018.
UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN MIKROSKOP
Nomor dokumen :
SOP-5.PK-15/ 80/ LKD/ III/ 2019 Nomor Revisi: Halaman : 1/2
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 08 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN 1. Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat objek atau
benda-benda yang terlalu kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang agar tampak besar dan jelas.Kata mikroskopik berarti sangat kecil dan tidak mudah dilihat dengan mata.Mikroskop berfungsi untuk meningkatkan kemampuandaya pisah seseorang, sehingga memungkinkan dapat mengamati objek yang sangathalus sekalipun. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung yaitu lensa yang dekat dengan benda yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat disebut lensa okuler.
2. Mikroskop memiliki berbagai tipe yang masing-masing mempunyai tujuan penggunaan tertentu dengan berbagai macam kelengkapannya, yaitu :
1) Mikroskop Cahaya (mikroskop optik), yaitu menggunakan cahaya putih biasa untuk melihat mikroorganisme.
2) Mikroskop Ultraviolet (UV), yaitu menggunakan sinat UV dengan panjang gelombang lebih pendek dari cahaya putih untuk melihat organisme.
3) Mikroskop Fluoresen, yaitu menggunakan sinar ultraviolet (UV) dengan melibatkan pemakaian zat warna fluoresen untuk mewarnai objek.
4) Mikroskop Elektron, yaitu memperoleh gelombang yang sangat pendek dengan meningkatkan tegangan listrik.
5) Mikroskop Akustik, menggunakan komputer untuk analisis gelombang suara dalam melihat objek.
3. Adapun teknik-teknik yang digunakan oleh mikroskop cahaya yaitu : 1) Medan terang (spesimen tak diwarnai)
2) Medan terang (spesimen diwarnai)
3) Diferensiasi-interferensi-kontras (nomarski) 4) Fluoresensi, Fase-kontras dan Konfokus
TUJUAN Untuk membantu petugas laboratorium guna memperlancar pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium.
ALAT DAN BAHAN -
PROSEDUR KERJA
1.
Kabel ditancapkan pada mikroskop dan sumber listrik.2.
Tombol "ON" dinyalakan sehingga lampu akan menyala. Terang cahaya lampu dapat diperbesar dengan menggeser pengatur besar kecil cahaya lampu mikroskop.3.
Tuas diafragma digeser dari posisi MIN ke posisi MAX atau mendekati MAX agar diperoleh pencahayaan yang terang pada obyek yang sedang diamati.4.
Preparat di pasang pada meja benda.5.
Objek pada mikroskop pertama kali dicari pada perbesaran lemah (4 x 10) dengan cara memutar sekrup kasar mikroskop.UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN MIKROSKOP
Nomor dokumen :
SOP-5.PK-15/ 80/ LKD/ III/ 2019 Nomor Revisi: Halaman : 1/2
PROSEDUR KERJA (PK)
Tanggal Terbit : 08 Maret 2019
Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda
Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PROSEDUR KERJA
6.
Obyek dapat diperbesar atau diperjelas dengan menambahukuran lensa okuler. Penambahan ukuran lensa okler dilakukan dengan menggeser revolver.
7.
Perubahan lensa okuler menyebabkan obyek yang telah tampak pada perbesaran lemah akan menjadi kabur. Obyek yang menjadi kabur dapat diperjelas dengan menggeser sekrup halus.Sekrup kasar mikroskop sebaiknya tidak digunakan ketika memperjelas obyek. Penggunaan sekrup kasar pada perbesaran kuat dapat menyebabkan pecahnya kaca benda atau preparat yang sedang diamati.
8.
Ketika pengamatan berakhir maka kembalikanlah posisi lensa okuler pada perbesaran terkecil (4 x 10) kemudian turunkan meja benda dengan cara menggeser makrometer mikroskop.9.
Preparat dari meja benda dilepaskan.10.
Tuas diafragma menuju posisi MIN, kemudian lampu mikroskop diredupkan.11.
Tombol OFF ditekan, kondensor diturunkan, lensa okuler dilap dengan kertas lensa, dan meja benda dilap dengan lap bersih.12.
Kabel dilepaskan dari sumber listrik.13.
Kabel dilipat dan dikembalikan pada posisi semula.14.
Mikroskop dikembalikan ke tempat penyimpanan.Cara Pemeliharaan Mikroskop Binokuler
1. Mikroskop binokuler harus selalu dalam keadaan bersih dan bebas debu.
2. Jika selesai dipakai, lensa 10x dan 40x serta lensa okuler dibersihkan dengan tissue pembersih lensa.
3. Jika menggunakan lensa 100x (oil emersi),dibersihkannya dengan menggunakan xilol.
4. Jika tidak dipergunakan, mikroskop disimpan dalam lemari mikroskop dan ditutup dengan kain
5. Pada saat mengangkat mikroskop, hendaknya digunakan kedua tangan, satu tangan memegang lengan mikroskop dan tangan yang lain untuk menyangga bagian dasar mikroskop.
6. Pada pemakaian mikroskop, dipilih posisi yang nyaman dan perlu dipertimbangkan faktor-faktor kemungkinan terjadinya getaran, intensitas cahaya yang datang, ketinggian meja harus sesuai dengan pekerja.
REFERENSI 1. Manual book Microscope
2. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) “Kendali Mutu”
Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, edisi Tahun 2018.
DAFTAR RIWAYAT ALAT PEMERIKSAAN MIKROBILOGI AIR UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2019
NO. NAMA ALAT SUMBER TAHUN
PENGADAAN FUNGSI PENANGGUNG-
JAWAB ALAT KETERANGAN 1. Oven
merk Binder
APBD II 1994 Untuk sterilisasi kering. alat-alat yang disterilkan antara lain botol sampel, pipet ukur, dll. Suhu 100oC selama 30 menit
Mamah Rohimah, AMKL
2. Autoclave merk memmert
APBD II 1994 alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit.
Mamah Rohimah, AMKL *Rusak berat, karet penutup sudah aus 3. Inkubator
merk Memmert
APBD II 1994 Untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol (37oC)
Mamah Rohimah, AMKL *Rusak berat, thermostat erorr
4. Neraca Ohaus Hibah
APBN
1991 Untuk mengukur massa benda atau reagen, beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram.
Mamah Rohimah, AMKL
5. Tabung reaksi (Reaction Tube / Test Tube
Hibah APBN
1991 Wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan/ bahan kimia. Wadah pengembangan mikroba, misalnya dalam pengujian jumlah bakteri.
Mamah Rohimah, AMKL
6. Tabung durham (Durham Tube)
Hibah APBN
1991 untuk menampung hasil fermentasi mikroorganisme berupa gas.
Mamah Rohimah, AMKL 7. Gelas Kimia (Beaker
Glass) Hibah
APBN 1991 - Sebagai tempat melarutkan zat.
- Tempat memanaskan.
- Menguapkan larutan/ air.
Mamah Rohimah, AMKL
8. Pipet Ukur
(Graduated Pipettes)
Hibah APBN
1991 untuk mengambil, memindahkan atau memipet sejumlah volume secara tidak teliti.
Mamah Rohimah, AMKL 9. Ose / Jarum
Inokulum
(inoculating loop)
Hibah APBN
1991 Untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali.
Silvi Fauziah, S.ST
10. Labu Erlenmeyer
(Erlenmeyer Flask) Hibah
APBN 1991 Untuk menampung larutan, bahan atau cairan. Silvi Fauziah, S.ST 11. Penghisap Pipet
(Pipet Filler)
Hibah APBN
1991 Untuk menghisap larutan yang akan diukur. Silvi Fauziah, S.ST
NO. NAMA ALAT SUMBER TAHUN
PENGADAAN FUNGSI PENANGGUNG-
JAWAB ALAT KETERANGAN 12. Pembakar Bunsen
(Bunsen Burner)
Hibah APBN
1991 Untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan ose
Silvi Fauziah, S.ST
13. Pipet volume (volume pipette)
Hibah APBN
1991 Untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet.
Silvi Fauziah, S.ST
14. Rak tabung rekasi Hibah APBN
1991 sebagai tempat menyimpan tabung reaksi, mengeringkan dan menjaga tabung reaksi agar tidak berjamur.
Silvi Fauziah, S.ST 15. Batang pengaduk Hibah
APBN
1991 - Untuk mengaduk larutan atau suspensi yang umumnya berada pada gelas kimia, Erlenmeyer atau tabung reaksi.
- Sebagai alat bantu untuk memindahkan cairan dari suatu bejana ke bejana lain.
Silvi Fauziah, S.ST
16. Tutup karet tabung reaksi
Hibah APBN
1991 Untuk menutup tabung reaksi yang sudah diisi dengan reagen pemeriksaan dan sampel air yang akan diperiksa
Silvi Fauziah, S.ST
17. Botol sampel Hibah
APBN
1991 Untuk tempat/ wadah pengambilan sampel air secara mikrobilogi
Silvi Fauziah, S.ST 18. Lemari kaca APBD II 2018 Untuk penyimpanan alat kesehatan terutama terbuat dari
kaca, seperti gelas ukur, tabung rekasi dll
Mamah Rohimah, AMKL 19. Sikat tabung reaksi Swadaya 2018 Membersihkan tabung reaksi, gelas ukur, labu ukur dan
lain-lain setelah digunakan
Silvi Fauziah, S.ST
Mengetahui :
Kepala UPTD Labkesda Majalengka,
Hj. TUTI HASTUTI, S.KM NIP. 19651201 198702 2 003
Majalengka, Januari 2019
Pembantu Pengurus Barang,
NANING ROHAETI, S.KM NIP. 19731210 199603 2 002
DAFTAR RIWAYAT ALAT PEMERIKSAAN KLINIK UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2019
NO. NAMA ALAT SUMBER TAHUN
PENGADAAN FUNGSI PENANGGUNG-
JAWAB ALAT KETERANGAN
1. Hematology Analizer Mindray BC-3200
Pajak rokok
2016 Untuk pemeriksaan Hematologi rutin Erviena Nurdiansari, Amd.AK 2. Fotometer
Microlab 300
APBD II 2008 Untuk pemeriksaan klinik rutin semi automatik Aryanti P, S.ST
3. Centrifuge dragon Hibah dari Pihak ketiga
2018 Untuk memisahkan serum/ plasma Erviena Nurdiansari, Amd.AK
4. Micropippet soccorex
APBD II 1994 Untuk memindahkan larutan dengan akurat Aryanti Permatasari, S.ST
5. Microscope olympus APBD II 2008 Untuk melihat sediment di urin dan menilai kualitas sediaan crosschek
Aryanti Permatasari, S.ST
6. Chemystry Analizer Middray BS 220e
APBD II 2016 Untuk pemeriksaan klinik rutin secara otomatis Aryanti Permatasari, S.ST
7. Lemari pendingin Merk LG
APBD II 2008 Untuk penyimpanan reagen, serum, kontrol dan lain Erviena Nurdiansari, Amd.AK 8. Lemari alat
laboratorium
APBD II 2017 Untuk penyimpanan alat-alat pemeriksaan otomatis, reagen pemeriksaan
Erviena Nurdiansari, Amd.AK
9. Hematology Analizer Merk Orphee/
mitic 18
APDB II 2008 Untuk pemeriksaan Hematologi rutin Aryanti Permatasari, S.ST *) tidak digunakan karena tidak
terkalibrasi
NO. NAMA ALAT SUMBER TAHUN
PENGADAAN FUNGSI PENANGGUNG-
JAWAB ALAT KETERANGAN
10. Screen point photometer
APBD II 2014 Untuk pemeriksaan klinik rutin semi automatik Aryanti Permatasari, S.ST *) tidak digunakan karena tidak
terkalibrasi 11. Cliniktek Advantus
Analizer and Accessoris Merk Siemens
APBD II 2008 Untuk pemeriksaan urin lengkap secara otomatis Aryanti Permatasari, S.ST *) tidak digunakan karena reagen
mahal
12. Aparatus BSE APBD II 1994 Untuk pemeriksaan LED Aryanti Permatasari, S.ST
Mengetahui :
Kepala UPTD Labkesda Majalengka,
Hj. TUTI HASTUTI, S.KM NIP. 19651201 198702 2 003
Majalengka, Januari 2019
Pembantu Pengurus Barang,
NANING ROHAETI, S.KM NIP. 19731210 199603 2 002
JADWAL PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT UPTD LABKESDA MAJALENGKA TAHUN 2019
No. Nama Alat Fungsi Alat
Periode Waktu Pemeliharaan
Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des 1. Inkubator
Mikrobilogi
Untuk menginkubasi (menumbuhkan) mikroorganisme seperti bakteri, fungi dan sel mikroba lainnya pada kondisi tertentu. Kondisi yang diatur meliputi suhu udara, kelembapan atau relative humidity (RH), dan faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme tersebut
√ √ √ √ √ √ √ √
2. Oven Untuk melakukan sterilisasi alat-alat dengan memanfaatkan aliran udara panas. Aliran udara panas tersebut didapatkan secara elektrik.
√ √ √ √ √ √ √ √
3. Autoklaf Untuk melakukan sterilisasi dengan memanfaatkan panas uap air di bawah tekanan. Temperatur panas uap air pada tekanan atmosfer hanya mencapai 100 °C.
Akan tetapi, temperatur akan meningkat dengan adanya tekanan, misalnya pada tekanan 1 bar (kira-kira 15 lb/in2) temperatur menjadi 121°C. Bakteri akan dibunuh pada temperatur tersebut kurang lebih selama 15-20 menit.
√ √ √ √ √ √ √ √
4. Neraca ohauss Alat ukur massa yang memiliki ketelitian 0,1 gram. Neraca Ohauss tersebut terdiri dari tiga skala. Skala pertama menggunakan ratusan gram, skala kedua menggunakan puluhan gram, dan skala ketiga menggunakan satuan gram.
√ √ √ √ √ √ √ √
JADWAL PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT UPTD LABKESDA MAJALENGKA TAHUN 2019
NO. ALAT BULAN JANUARI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1. Inkubator
- Cek Suhu - Bersihkan
dengan air dan lap kering 2. Oven
- Cek Suhu
- Bersihkan bagian dalam dengan lap kering dan bersih 3. Autoklaf
- Karet penyangga - Timer
- Suhu 4. Neraca Ohauss
- Membersihkan neraca Ohaus - Menyeimbangkan
neraca
Mengetahui :
Penanggungjawab Labkesmas UPTD Labkesda Majalengka
Hj. TUTI HASTUTI, S.KM NIP. 19651201 198703 2 003
Majalengka, ... Januari 2019 Petugas Pemeriksa,
SILVI FAUZIAH, S.ST NIP. 19900608 201903 2 005
JADWAL PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT UPTD LABKESDA MAJALENGKA TAHUN 2019
NO. ALAT BULAN FEBRUARI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1. Inkubator
- Cek Suhu - Bersihkan
dengan air dan lap kering 2. Oven
- Cek Suhu
- Bersihkan bagian dalam dengan lap kering dan bersih 3. Autoklaf
- Karet penyangga - Timer
- Suhu 4. Neraca Ohauss
- Membersihkan neraca Ohaus - Menyeimbangkan
neraca
Mengetahui :
Penanggungjawab Labkesmas UPTD Labkesda Majalengka
Hj. TUTI HASTUTI, S.KM NIP. 19651201 198703 2 003
Majalengka, ... Februari 2019 Petugas Pemeriksa,
SILVI FAUZIAH, S.ST NIP. 19900608 201903 2 005
JADWAL PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT UPTD LABKESDA MAJALENGKA TAHUN 2019
NO. ALAT BULAN MARET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1. Inkubator
- Cek Suhu - Bersihkan
dengan air dan lap kering 2. Oven
- Cek Suhu
- Bersihkan bagian dalam dengan lap kering dan bersih 3. Autoklaf
- Karet penyangga - Timer
- Suhu 4. Neraca Ohauss
- Membersihkan neraca Ohaus - Menyeimbangkan
neraca
Mengetahui :
Penanggungjawab Labkesmas UPTD Labkesda Majalengka
Hj. TUTI HASTUTI, S.KM NIP. 19651201 198703 2 003
Majalengka, ... Maret 2019 Petugas Pemeriksa,
SILVI FAUZIAH, S.ST NIP. 19900608 201903 2 005
JADWAL PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT UPTD LABKESDA MAJALENGKA TAHUN 2019
NO. ALAT BULAN APRIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1. Inkubator
- Cek Suhu - Bersihkan
dengan air dan lap kering 2. Oven
- Cek Suhu
- Bersihkan bagian dalam dengan lap kering dan bersih 3. Autoklaf
- Karet penyangga - Timer
- Suhu 4. Neraca Ohauss
- Membersihkan neraca Ohaus - Menyeimbangkan
neraca
Mengetahui :
Penanggungjawab Labkesmas UPTD Labkesda Majalengka
Hj. TUTI HASTUTI, S.KM NIP. 19651201 198703 2 003
Majalengka, ... April 2019 Petugas Pemeriksa,
SILVI FAUZIAH, S.ST NIP. 19900608 201903 2 005
JADWAL PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT UPTD LABKESDA MAJALENGKA TAHUN 2019
NO. ALAT BULAN MEI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1. Inkubator
- Cek Suhu - Bersihkan
dengan air dan lap kering 2. Oven
- Cek Suhu
- Bersihkan bagian dalam dengan lap kering dan bersih 3. Autoklaf
- Karet penyangga - Timer
- Suhu 4. Neraca Ohauss
- Membersihkan neraca Ohaus - Menyeimbangkan
neraca
Mengetahui :
Penanggungjawab Labkesmas UPTD Labkesda Majalengka
Hj. TUTI HASTUTI, S.KM NIP. 19651201 198703 2 003
Majalengka, ... Mei 2019 Petugas Pemeriksa,
SILVI FAUZIAH, S.ST NIP. 19900608 201903 2 005
JADWAL PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT UPTD LABKESDA MAJALENGKA TAHUN 2019
NO. ALAT BULAN JUNI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1. Inkubator
- Cek Suhu - Bersihkan
dengan air dan lap kering 2. Oven
- Cek Suhu
- Bersihkan bagian dalam dengan lap kering dan bersih 3. Autoklaf
- Karet penyangga - Timer
- Suhu 4. Neraca Ohauss
- Membersihkan neraca Ohaus - Menyeimbangkan
neraca
Mengetahui :
Penanggungjawab Labkesmas UPTD Labkesda Majalengka
Hj. TUTI HASTUTI, S.KM NIP. 19651201 198703 2 003
Majalengka, ... Juni 2019 Petugas Pemeriksa,
SILVI FAUZIAH, S.ST NIP. 19900608 201903 2 005
JADWAL PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT UPTD LABKESDA MAJALENGKA TAHUN 2019
NO. ALAT BULAN JULI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1. Inkubator
- Cek Suhu - Bersihkan
dengan air dan lap kering 2. Oven
- Cek Suhu
- Bersihkan bagian dalam dengan lap kering dan bersih 3. Autoklaf
- Karet penyangga - Timer
- Suhu 4. Neraca Ohauss
- Membersihkan neraca Ohaus - Menyeimbangkan
neraca
Mengetahui :
Penanggungjawab Labkesmas UPTD Labkesda Majalengka
Hj. TUTI HASTUTI, S.KM NIP. 19651201 198703 2 003
Majalengka, ... Juli 2019 Petugas Pemeriksa,
SILVI FAUZIAH, S.ST NIP. 19900608 201903 2 005
JADWAL PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT UPTD LABKESDA MAJALENGKA TAHUN 2019
NO. ALAT BULAN AGUSTUS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1. Inkubator
- Cek Suhu - Bersihkan
dengan air dan lap kering 2. Oven
- Cek Suhu
- Bersihkan bagian dalam dengan lap kering dan bersih 3. Autoklaf
- Karet penyangga - Timer
- Suhu 4. Neraca Ohauss
- Membersihkan neraca Ohaus - Menyeimbangkan
neraca
Mengetahui :
Penanggungjawab Labkesmas UPTD Labkesda Majalengka
Hj. TUTI HASTUTI, S.KM NIP. 19651201 198703 2 003
Majalengka, ... Agustus 2019 Petugas Pemeriksa,
SILVI FAUZIAH, S.ST NIP. 19900608 201903 2 005
JADWAL PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT UPTD LABKESDA MAJALENGKA TAHUN 2019
NO. ALAT BULAN SEPTEMBER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1. Inkubator
- Cek Suhu - Bersihkan
dengan air dan lap kering 2. Oven
- Cek Suhu
- Bersihkan bagian dalam dengan lap kering dan bersih 3. Autoklaf
- Karet penyangga - Timer
- Suhu 4. Neraca Ohauss
- Membersihkan neraca Ohaus - Menyeimbangkan
neraca
Mengetahui :
Penanggungjawab Labkesmas UPTD Labkesda Majalengka
Hj. TUTI HASTUTI, S.KM NIP. 19651201 198703 2 003
Majalengka, ... September 2019 Petugas Pemeriksa,
SILVI FAUZIAH, S.ST NIP. 19900608 201903 2 005
JADWAL PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT UPTD LABKESDA MAJALENGKA TAHUN 2019
NO. ALAT BULAN OKTOBER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1. Inkubator
- Cek Suhu - Bersihkan
dengan air dan lap kering 2. Oven
- Cek Suhu
- Bersihkan bagian dalam dengan lap kering dan bersih 3. Autoklaf
- Karet penyangga - Timer
- Suhu 4. Neraca Ohauss
- Membersihkan neraca Ohaus - Menyeimbangkan
neraca
Mengetahui :
Penanggungjawab Labkesmas UPTD Labkesda Majalengka
Hj. TUTI HASTUTI, S.KM NIP. 19651201 198703 2 003
Majalengka, ... Oktober 2019 Petugas Pemeriksa,
SILVI FAUZIAH, S.ST NIP. 19900608 201903 2 005
JADWAL PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT UPTD LABKESDA MAJALENGKA TAHUN 2019
NO. ALAT BULAN NOVEMBER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1. Inkubator
- Cek Suhu - Bersihkan
dengan air dan lap kering 2. Oven
- Cek Suhu
- Bersihkan bagian dalam dengan lap kering dan bersih 3. Autoklaf
- Karet penyangga - Timer
- Suhu 4. Neraca Ohauss
- Membersihkan neraca Ohaus - Menyeimbangkan
neraca
Mengetahui :
Penanggungjawab Labkesmas UPTD Labkesda Majalengka
Hj. TUTI HASTUTI, S.KM NIP. 19651201 198703 2 003
Majalengka, ... November 2019 Petugas Pemeriksa,
SILVI FAUZIAH, S.ST NIP. 19900608 201903 2 005
JADWAL PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT UPTD LABKESDA MAJALENGKA TAHUN 2019
NO. ALAT BULAN DESEMBER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1. Inkubator
- Cek Suhu - Bersihkan
dengan air dan lap kering 2. Oven
- Cek Suhu
- Bersihkan bagian dalam dengan lap kering dan bersih 3. Autoklaf
- Karet penyangga - Timer
- Suhu 4. Neraca Ohauss
- Membersihkan neraca Ohaus - Menyeimbangkan
neraca
Mengetahui :
Penanggungjawab Labkesmas UPTD Labkesda Majalengka
Hj. TUTI HASTUTI, S.KM NIP. 19651201 198703 2 003
Majalengka, ... Desember 2019 Petugas Pemeriksa,
SILVI FAUZIAH, S.ST NIP. 19900608 201903 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA DINAS KESEHATAN
UPTD LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH
Alamat : Jln. KH. Abdul Halim No. 504 Cigasong – Majalengka 45411 Telp. (0233) 281913
Nomor : 445.9/ / LKD/ VII/ 2019 Majalengka, Juli 2019 Lampiran : 1 (satu) bundel
Perihal : Pemberitahuan Kepada
Yth. Bpk. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka
di Tempat
Disampaikan dengan hormat, dengan ini kami beritahukan bahwa peralatan pemeriksaan mikrobilogi air tidak dapat dipergunakan dengan baik dikarenakan alat pengeraman bakteri/ incubator pengadaan barang tahun 1994 (bagian thermostat mikro) rusak, sehingga tidak bisa melaksanakan pemeriksaan sampel air secara mikrobiologi baik untuk kegiatan rutin pengawasan kualitas air DAM (Depot Air Minum) di Puskesmas maupun kegiatan pemeriksaan laik sehat di Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
Untuk itu kami mohon bapak berkenan memberikan informasi kepada yang berkepentingan (UPTD Puskesmas dan Dinas Kesehatan melalui Seksi Perijinan makanan minuman) untuk sementara waktu (sampai ada pergantian barang/ alat baru) tidak dapat mengirimkan sampel air-nya untuk diperiksa secara mikrobilogi.
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Majalengka
Hj. TUTI HASTUTI, S.KM
NIP. 19651201 198703 2 003
2,212,696,000 G Rp
r a n d T o t a l
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2020
PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN
No Surat : 445.9/ 22/ LKD/ IV/ 2019 Satuan Kerja
: LK3210001 UPTD Labkesda
Kabupaten Majalengka
No Rincian 2018 2019 Vol Satuan Harga Satuan