• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT EDARAN (SE) TENTANG PROSEDUR PENGOLAHAN TEH CTC

N/A
N/A
Rafie Ramadhan

Academic year: 2023

Membagikan "SURAT EDARAN (SE) TENTANG PROSEDUR PENGOLAHAN TEH CTC"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PTPN6

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VI

(Persero)

Kantor

Pusat

SURAT EDARAN (SE)

Nomor

: SE-05/DIN20L2, Tanggal

:01Maret2}l2

Tentang

PROSEDUR PENGOLAHAN TEH CTC

Dalam

menjalankan tugas operasional dibutuhkan pedoman dasar

yang

mengatur tentang prosedur pengolahan

Teh CTC

agar menghasilkan produk yang berkualitas. Oleh sebab

itu

dibutuhkan suatu pedoman pelaksanaan pengolahan

teh hitam CTC di Pabrik

dalam suatu Prosedur Pengolahan Teh CTC (terlampir).

Surat Edaran

ini

berlaku sejak ditandatangani.

Demikian disampaikan untuk dapat dipedomani dalam pelaksanaannya.

uksi,

Fahrur

Razie

Lubis

Tembusan:

l.

2.

J.

4.

h Y

06.01 06.03 06.08 File

tr\

6609619

Rahadiyan Maulana

2023-08-24 06:06:40 WIB

(2)

tes

Lampiran SE Nomor : SE-05/DIR/20l2 Tanggal :01Maret2012

LAMPIRAN PROSEDUR PENGOLAHAN TEH CTC

I. Prosedur

Penerimaan Bahan

Baku Pucuk

Segar :

1. Truck

harus

diberi rak

dan setiap rak

terdiri dari

satu

tingkat

fishnet yang berisi pucuk teh 15 kg pucuk basah dengan posisi berdiri.

2. Pucuk

diturunkan dalam

fishnet

menuju

monorail

dan diletakkan pada bangku monorail dengan hati-hati.

3.

Pengisian

pucuk tiap fishnet tidak dijejal, fishnet yang

sobek

tidak

dibenarkan untuk digunakan, buka

tali

fishnet dengan hati-hati, curahkan

isi

pucuk

ke

dalam

wT.

4.

Jalankan kipas

WT

segera setelah

pucuk

dibeberkan dalam WT.

5.

Setelah

pucuk

dibeber

dan diberi

tanda

tiap

mandoran, petugas analisa segera mengambil sample untuk menganalisa mutu pucuk tiap mandor/Afdeling.

6. Memeriksa kemungkinan

adanya

kontaminasi fisik (pucuk harus bebas

dari

rumput, batu, kayu, kaca, plastik,

tanah

dan

kontaminasi

lain). Apabila

tidak memenuhi ketentuan tersebut diatas, Kepala Pabrik segera melakukan koordinasi dengan bagian terkait untuk melakukan perbaikan.

7. Kirab segera pucuk yang dibeber, pengiraban dilakukan oleh dua

orang berhadapan, bergerak serempak

dari ujung

pangkal

WT

(dekat

kipas)

sehingga tidak terdapat pucuk yang masih menggumpal.

8.

Buat ketinggian pucuk dalam

WT

seragam, rata dali pangkal hingga ujung, buat tanda

dari Afdeling

mana pucuk tersebut

dipetik,

catat

jam

datang, asal pucuk,

dicatat dipapan nama yang tersedia disetiap WT.

9.

Catat isian

WT

dengan

teliti,

maksimal

isian

30

-

35

kgl*'luas

WT.

10.

Pastikan dan periksa oleh mandor daun basah dan mandor

I

bahwa hasil kiraban baik, tidak ada pucuk yang menggumpal dan lengket akibat kurangnya pengiraban dengan merasakan tekanan udara pada tiap luasan WT.

II. Prosedur Analisa Pucuk

:

1.

Pucuk dari kebun yang

dikirim

ke pabrik adalah mutu pucuk dengan angka mutu

minimal

65oh, dengan kondisi pucuk prima,

hindari

kerusakan mutu pucuk akibat penanganan handling yang kurang tepat seperti padatnya isian fishnet, tumpukan

pucuk di truck melebihi 2

tumpukan,

terlipat, robek,

melanas, terperam, akan menyebabkan terjadinya perubahan

kimia

kandungan zat penentu kualitas dalam pucuk

teh

sebelum waktunya, keadaan yang demikian sangat menentukan mutu teh yang dihasilkan.

2.

Kegunaan Analisa

pucuk

adalah untuk

menilai

kondisi pucuk yang akan diolah,

untuk

memperkirakan persentase teh

jadi

yang akan dihasilkan dan menentukan

tarif

premi pucuk di kebun.

3. Analisa dilakukan di pabrik oleh

petugas analisa dibawah naungan manajemen pabrik.

$

6609619

Rahadiyan Maulana

2023-08-24 06:06:40 WIB

(3)

tes

Lamp iran t

t

T#[",:t;i t^t?]#3

I

;

Cara pelaksanaan Analisa pucuk di Pabrik :

a.

Contoh pucuk

diambil

setelah pucuk dibeber dan

diberi

tanda

tiap

mandoran, petugas analisa segera mengambil sample untuk menganalisa mutu pucuk tiap Mandor/Afdeling.

b.

Contoh pucuk yang

diambil tiap WT

adalah sebanyak 10 o/o dari

total

pucuk yangada

di

dalam

WT

dalam satu mandoran.

c.

Contoh pucuk dikumpulkan, kemudian dicampur merata dan

diambil

1 kg.

d.

Dari contoh 1 kg kemudian diambil contoh 250 gram.

e. Dai

250 gram contoh pucuk tersebut, satu

per

satu dipisahkan bagian yang halus dan bagian yang kasar berdasarkan rumus petik (dipotes).

f.

Setelah dipisahkan

bagian yang halus dan

kasar berdasarkan

rumus

petik, masing

-

masing ditimbang dan dihitung dalam persen.

g.

Sasaran angka analisa pucuk adalah 65 %o dankerusakan pucuk < 5 yo agar

teh

yang dihasilkan tetap tinggi.

h. Contoh Analisa pucuk untuk

pengolahan

teh hitam CTC adalah

sebagai berikut :

Kriteria

Rumus Persentase (oZ)

Halus P

+

1, P

*

2 m, P + 3 m

B+1,b+2m 65%

Kasar

b+1t,b+2t,b+3t

Lembaran daun, tangkai

3s%

III. Prosedur

Pelayuan :

Perhatikan seluruh sisi

WT,

yakinkan tidak ada kebocoran udara.

Pembalikan pucuk dilakukan oleh karyawan pelayuan dengan posisi berhadapan dikedua

sisi WT

dan harus menggunakan

"jarak"

1,0 meter

dimulai dari

ujung WT yang berlawanan dengan arah kipas.

Pelayuan

untuk

pucuk

CTC

diharapkan ringan dengan persentasi layu maksimal 70Yo, jangan melebihi/terlalu keras karena akan mengurangi inner quality dari teh

jadi.

Pemberian udara panas

dilakukan

secara bergantian

per kelompok WT

untuk mendapatkan udara panas yang merata.

Setiap

WT

harus dilengkapi dengan

2

buah keranjang contoh yang diletakkan di dua tempat pada pangkal dan ujung

WT,

isian keranjang

ekuivalen

dengan isian

WT

yang gunanya untuk monitoring persentase layu setiap

jam

agar

tidak

terjadi over atau under layu mengingat factor yang mempengaruhi sangat banyak antara

lain

basah tidaknya pucuk, ada tidaknya musim hujan dan kemarau, ada tidaknya

kabut pada

saat pelayuan, sehingga dengan

jumlah pucuk yang diolah

perlu

dipertimbangkan

ditambah udara panas atau

tidak,

perhatikan suhu dan selisih suhu

wet & Dry

temperature dengan

selisih 4

oC, suhu thermometer

dry

(kering) maksimal 28oC (ditengah

-

tengah

WT). Bila

suhu menyimpang

dari

ketentuan

ini, aturlah

pemberian udara panas

dan udara

segar pada

ruang

pencampuran dengan mengatur klep corong panas dan klep udara segar.

4.

1.

2.

aJ.

4.

5.

B

6609619

Rahadiyan Maulana

2023-08-24 06:06:40 WIB

(4)

tes

Lampiran SE Nomor : SE-05/DIR/2012 Tanggal :01Maret2}l2

6.

Pada pengolahan pucuk CTC perlu mempertimbangkan program

giling,

kapasitas dengan persentase layu 70

Yo

danjumlah produksi yang tersedia pada timbang I,

II

dan

IlL

Upayakaniam olah tidak lebih dari 12 Jam.

7, Mandor pelayuan dan mandor I memeriksa kualitas hasil pelayuan

dengan kerataan layuan

minimal 90 o , MC layu 68 - 70

%o, warna

pucuk layu

hijau botol.

IV.

Prosedur Pengolahan Teh

CTC

: GLS (Greeln Leaf Shifter)

Pengisian GLS (Green Leaf Shifter) sekitar 800

-

900

Kg

pucuk layu (70%) atau 1.150 Kg

-

1.300 kg pucuk segar per

jam atau250Kg-270 Kg

teh kering per

jam.

Pengisian

GLS harus continue (15 Kg pucuk layu/menit) dan harus waspada

terhadap kemungkinan ada benda keras yang masuk ke GLS.

ROTORVANE

End plate

rotorvane harus

dibuka 45"

karena rotorvane

tidak

menggunakan reverse

vane, namun hanya forward vane. Hasil giling di rotorvane harus

tercacah dan menggumpal, namun tidak boleh ada cairan yang menetes yang menandai layuan terlalu ringan

>

70o .

CTC

TRIPLEK

Pengisian

rol

CTC harus berturut-turut dari

rol 1,2

dan 3 dengan amper masing-masing

roll

35, 30, dan

25

amper. Rol CTC harus di

off

kan bila ada kendala pada GLS maupun rotorvane agar supaya

tidak terjadi giling

kosong

di CTC triplek

(bergeseknya antar

roll).

GOOGIE

Prinsip kerja googie adalah mereduksi serat. Serat yang menempel harus

diambil

setiap

% jam dan dikumpulkan

untuk

dikeringkan

diakhir

proses

untuk dijadikan TW (TEA wASTE).

FERMENTING MACHINNES

1.

Fermenting mesin diset 100 menit untuk fermentasi sejak malam hari dan menjadi 90 menit

bila

fermentasi mencapai

jam

3 pagi dan 80 menit

bila

sudah j am

6

pagi, hal

ini

untuk menghindari over fermented.

2.

Suhu diharapkan pada bed kedua diatas

25'C

dan bisa diperoleh suhu dibawah

25'C

pada bed ke 4. Suhu udara diusahakan 18

-

22" C dan Rh tidak kurang dari 80%.

DRYING DI FBD

1.

Suhu drier

mulai

section

I,2

dan

3

adalah 120"C, section

4,5

dan 6

yaitu

100'C.

Disarankan 20 menit teh yang keluar pertama dipisahkan tidak masuk

ke

konveyor vibro jumbo, juga pada saat teh masuk terakhir ke dryer

tidak dimasukkan ke konveyor vibro jumbo, produksinya disortasi secara terpisah.

2. Blow

out dan teh yang dicyclone basah, dikeringkan ulang untuk dijadikan TW.

r

6609619

Rahadiyan Maulana

2023-08-24 06:06:40 WIB

(5)

tes

Lampiran SE Nomor : SE-05/DIR/2012 Tanggal :01Maret2}l2

V. Prosedur Sortasi

:

1.

Teh yang masuk ke vibro

jumbo

akan diayak dengan mesh 8, yang tertahan akan dihancurkan

dan

dimasukkan

ke rotorvane menjadi RC (Recyling)

pada

jam

penggilingan terakhir.

2.

Teh yang terangkat

roll

vibro

jumbo

dipisahkan antara yang

hitam dengan

yang berserat, keluar dari vibro

jumbo

naik ke holding tank kemudian dilakukan sortasi.

3. Dari

holding tank diayak ke

midlleton

shifter menjadi 3 bagian :

tidak

lolos mesh 16, kilos mesh 16 tertahan mesh24 dan

lolos

mesh24.

4. Yang tidak lolos mesh

16

diayak ditrinic 3, yang tidak lolos mesh

10 masuk BP-1, yang

lolos

mesh 10 tertahan mesh

i2,

masuk PF-1, yang

lolos

meshl2/1a tertahan mesh 16 masuk PD, yang lolos mesh 16 tertahan mesh 24 diayak dengan

trimc2

masuk PD, apabilaada yang

lolos

mesh 20 tertahan mesh

24

sefta yang

lolos

mesh

24

tapi masih

hitam

masuk

ke D-1.

Selanjutnya yang

lolos

mesh 24 tertahan mesh

30

diayak menggunakan

trinic

1, apabila adayang

lolos

mesh 24 dan masih

hitam

masuk

ke D-l

namun

tidak powdry. Partikel

yang

tidak

merah

dijadikan

satu dan dikelompokkan menjadi

RC,

yang merah menjadi

TW.

Jenis

mutu

adalah

BP-I, PF-I, PD, D-I, FANN, FNGS2, TW dan

bahan

RC

yang dimasukkan kedalam tea bin.

VI. Prosedur

Pengepakan :

1.

Paper sack

diberi

tanda dengan sablon CTC, untuk membedakan antara kemasan CTC dengan orthodox.

2,

aJ.

4.

Isi

paper sack dicoba

untuk

mendapatkan berat

yang optimal,

paper sack tidak boleh gembung dengan ketebalan tidak

lebih dari2}

cm.

Jumlah per chop 20 paper sack/chop.

Pengepakan dilakukan

melalui

konveyor under tea

bin

dan lewat water

fall

lalu lewat

pre

breaker, sehingga

partikel

yang

flaky

akan terpisah dan

partikel

yang powdery

juga

akan terpisah sebelum teh masuk ke tea bulker, selanjutnya dikemas sesuai berat masing-masing.

Perlu diadministrasikan teh yang masuk ke water

fall

dan keluar dari pre breaker, penyimpanan digudang dilakukan terpisah dari tumpukan teh orthodox.

Untuk produk teh Grade-I dan II

dikemas dengan paper sack,

Grade-tn ifW;

dikemas dengan polybag.

Pastikan kebersihan (bulker, magnetic trap, tea packer, bag shaper, kotak contoh, paper sack, alat timbang,

dll).

Pelaksanaan pengepakan segera

dilakukan jika

persediaan

teh di bin

sudah mencukupi

jumlah

satu chop.

Contoh sample

diambil dari

corong keluaran bulker/blender

untuk

diperiksa dan dibandingkan dengan standar konsumen.

Apabila memenuhi

standar

maka

proses pengepakan

dilanjutkan,

sedangkan apabila

tidak

sesuai standar, maka pengepakan dibatalkan dan

teh

dikembalikan

5.

6.

7.

8.

9.

F

10.

6609619

Rahadiyan Maulana

2023-08-24 06:06:40 WIB

(6)

tes

Lampiran SE Nomor : SE-05/DIR/2012 Tanggal :

0l

Maret 2012

untuk di sortasi.

Pemberian

identitas

penyablonan

bahan

pembungkus harus dilaksanakan di ruang terpisah.

Isi paper

sack sesuai ketentuan

jenis yang di pak, ditimbang

dengan

teliti

dan cermat mulut paper sack

dilipat

dan ditutup, selanjutnya digeder dan dibentuk oleh bag shaper, kemudian ditutup dengan lackband.

Paper sack ditumpuk diatas bottom

fallet

dengan sistem silang,

jumlah

1

chop

20 paper sack.

Setelah selesai

pengepakan

untuk satu chop, dilakukan

penimbangan ulang sebanyak 20 Yo

darijumlah

paper sack per

chop

(4 paper sack untuk satu chop).

Pengambilan contoh menggunakan sendok dilaksanakan 3

kali,

yaitu awal, tengah dan

akhir

paper sack, kemudian dimasukan pada masing

-

masing

kotak

sesuai

dengan nomor urut, pastikan nomor kotak sesuai dengan nomor paper sack.

Contoh yang telah sesuai standar diaduk hingga homogen dan dilakukan

uji

mutu, apabila lolos

uji

mutu, maka contoh dimasukan ke daldm kantong sample.

Alokasi

Auction

:

a.

48 buah @ 50 gram untuk calon pembeli/KPB

b.

2 buah @

50

gram untuk Bagian Tehnik/Teknologi

c. 2btah

@ 50 gram

untuk

KPB/Medan

d.

3 buah @

50

gram untuk arsip Kandir

e.

2buah @

50

gram untuk arsip kebun

Kantong contoh

tersebut diperiksa dan

diparaf oleh Kepala Pabrik

dan apabila

Kepala Pabrik

berhalangan,

paraf dilakukan oleh pejabat yang ditunjuk

oleh Manajer.

Setelah selesai

di pak

dan

lolos dari uji

mutu, maka setiap paper sack dipasang status

inspeksi dan paraf Kepala Pabrik

atau

pejabat yang ditunjuk

kemudian

diberi identitas oK dan dibuat berita

acara pengepakan.

Mandor

pengepakan bersama karyawan pengepakan menyimpan hasil pengepakan pada lokasi gudang yang kelembabannya maksimum

70

Yo, penyimpanan harus beriarak

30 cm

dari

dinding bangunan, antar chop dipisahkan dan harus menggunakan

alas kayu/bottom palet.

' VU. Prosedur

Pengasahan Pisau

CTC (Roll CTC)

:

1.

Carapengasahan

Milling

Cutter

a.

Check diameter putaran as

roll.

b.

Check diameter

roll.

c.

Pisau

milling

cutter 65o.

d.

Penyetelan

rol

siap dimulai.

e.

Mengupas ulang depan pisau

milling

cutter kemiringan 15o.

f.

Mengupas ulang belakang pisau

milling

cutter kemiringan 5o.

g.

Untuk menyamakantajam pisau atas bawah pisah

milling

cutter.

2.

Cara pengasahan chiser

a.

Check diameter putaran as

roll.

b.

Check diameter ro11.

c.

Pengasahan pisau

TPI

(Teeth Per Inch) 8, kemiringan 10o.

11.

14.

t2.

13.

15.

16.

6

6609619

Rahadiyan Maulana

2023-08-24 06:06:40 WIB

(7)

tes

Lampiran SE Nomor : SE-05/DIR/2012 Tanggal :01Maret2012

d.

Pengasahan pisau

TPI

(Teeth Per

Inch)

10, kemiringan 10o.

e.

Perbandingan kedalaman

alur milling

dan

alur

chiser, perbandingan

milling

0,1 mm dan chiser 0,2 mm.

3.

Jam

Kerja Roll

a. CUT I TPI

(Teeth Per Inch) 8, Jam Kerja

Roll

45 Jam.

b. CUT II TPI

(Teeth Per Inch) 8, Jam Kerja

Roll

65 Jam.

c. CUT III TPI

(Teeth Per

Inch)

10, Jam Kerja

Roll

65 Jam.

VIII.Istilah - istilah

Tea

Tasting 1. APPEARANCE

a.

Brownish

Daun berwarna coklat, disebabkan oleh pucuk kurang

layu

yang dikeringkan dengan suhu sangat tinggi, pucuk sangat kasar atau'perlakuan CTC.

b.

Black

Teh berwarna hitam, karakter yang diinginkan terutama

jika

disertai bloom.

c. Bloom

Tanda kesegaran, hasil pengolahan yang baik dan berkualitas khususnya pada

teh CTC

dapat dibandingkan pada anggur,

yang hilang akibat

penanganan berlebihan sehingga tampak kusam.

d. Bold

Terlalu besar untuk jenis ukuran yang telah ditentukan.

e.

Choppy

Teh yang terpotong dalam alat pemotong kering (cutter) bukan dimesin giling.

Terjadi pada saat daun teh dipotong untuk membuat

jenis

broken.

f.

Clean

Teh yang bebas dari serat, debu dan zatasing.

g. Curly

Kenampakan daun utuh (jenis leafy) kebalikan dari

wiry.

h.

Even

Ukuran partikel yang homogen dan sesuai dengan spesifikasi jenisnya.

i.

Fibrous

Mengindikasikan keberadaan serat

yaitu

urat daun, berupa penghubung daun dengan batang, menandakan pemetikan yang kasar

i.

Flaky

Daun

yang

tidak

menggulung tetapi berbentuk datar, sering

kali

disebabkan oleh pelayuan yang ringan atau pemetikan yang kasar.

j.

Grainy

Untuk

jenis

fanning dan dust yang baik, kebalikan dari leafy. Jenis teh grainy umumnya berukuran lebih kecil dari pada teh leafy.

k.

Grey

Teh

berwarna abu-abu akibat penanganan dan pemotongan yang berlebihan pada saat proses sortasi.

l.

Irreguler

Jenis yang tidak rataltidak seragam.

6

6609619

Rahadiyan Maulana

2023-08-24 06:06:40 WIB

(8)

tes

Lampiran SE Nomor : SE-05iDIR/2012 Tanggal :

0l

Maret 2012

m.

Leafy

Tingkatan ukuran; teh cenderung terlalu besar.

n. Light

Teh yang ringan dan

memiliki

berat jenis rendah, biasanya flaky.

o. Mixed

Campuran teh yang berbeda jenis dan ukuran.

p.

Neat

Menggambarkan teh yang bagus dengan kenampakan yang rata.

q. \ose

Aroma pada teh kering, ampas atau seduhan.

r.

Open

Daun yang tidak tergiling kurang menggulung sama dengan flaky.

s.

Raagged

Teh

yang sortasinya

tidak hati hati,

kenampakan dan ukuran yang

tidak

rata dan tidak beraturan.

t.

Stalk

Menunjukkan

adanya

tulang merah yang dihasilkan dari daun kasar

dan penggilingan yang berat.

u.

Stalky

Menunjukkan

adanya tulang daun biasanya disebabkan oleh pemetikan kasar pada teh CTC, tulang sering kali terpotong potong hal

ini

tidak diharapkan.

v. Tippy

Teh yang mengandung banyak

tip

berwarna keemasan.

w.

Uneven

Ukuran

teh

yang

tidak

seragam menandakan pelaksanaan sorlasi yang buruk dan pengisisn bubuk pada mesin sortasi yang terlalu banyak.

2.

LTQOUR

a.

Bakey

Teh akibat pengeringan berlebihan.

b"

Brassy

Berupa rasa pahit disebabkan oleh kurang layu.

c. Brisk

Mempunyai karakter yang hidup,

adanya

pungency (kekuatan rasa)

dan menunjukkan kualitas yang baik.

d. Bright

Wama cerah dan

jernih

lawan dari dull.

e.

Burnt

Rasa dan bau

dari zat

organik yang terbakar

akibat

suhu pengeringan yang terlalu

tinggi

atau pengeringan yang dilakukan dua kali.

f.

Coloury

Menunjukan tingkat kepekatan warna air seduhan.

g.

Cream

Endapan yang

timbul

ketika teh yang pekat mulai dingin.

6609619

Rahadiyan Maulana

2023-08-24 06:06:40 WIB

(9)

tes

Lampiran SE Nomor : SE-05/DIR/2012 Tanggal :01Maret2012

h. Dry

Karakter

seduhan

untuk teh

yang tertahan dalam

waktu

yang lama

di

mesin pengering setelah kering dengan sempurna.

i. Dull

Karakteristik

yang

tidak

diinginkan pada teh disebabkan oleh fermentasi yang berlebihan.

j.

Flat or soft

Kurang dalam kesegaran dan kekuatan rasa akibat fermentasi yang berlebihan, penyimpanan dengan kelembapan

tinggi/dipack

dengan kandungan

air

yang terlalu tinggi.

k.

Flavoury

Aroma

yang khusus

dari teh

dataran

tinggi dibuat

selama cuaca

dingin

dan kering.

l. Fruity

Cacat yang disebabkan oeh fermentasi/infeksi bakteri sebelum

proses pengeringan.

m.

Gone

off

Teh telah kadaluarsa telah berumur.

n.

Greenish

Rasa

pahit

dan

tidak

disukai, karakter bawaan

akibat

daun kurang

layu

dan kurang fermentasi.

o.

Harsh

Teh dengan rasa yang sangat mentah.

p.

Plain

Kurang karakter yang diinginkan terutama pungency dan quality.

q.

Pungent

Memiliki

rasa sepat tapi tidak pahit.

r.

Strenght

Suatu komunikasi seduhan yang pekat dengan pungency.

s.

Smokey

Air

seduhan

akibat

kesalahan pada

mesin pengering

contohnya kebocoran pada salah satu atau

lebih pipa

udara. Asap

dari luar

yang masuk

ke

mesin pengering.

t.

Sofl

Air seduhan kurang segar disebabkan oleh fermentasi

.yang

berlebihan/pengeringan kurang optimal.

u.

Sour

Rasa masam terutama akibat infeksi bakteri, faktor utama

penyebabnya

lambatnya kehilangan air permukaan pada daun basah serta

kondisi penggilingan dan fermentasi yang tidak bersih.

v.

Tainted

Terkontaminasi rasa dan aroma yang asing.

w. Thin

Karakter air

seduhan encer dengan kadar

zat tedarut yang

rendah kadang- kadang disebut dengan weak, berasal dari daun teh yang kasar.

r

,'

6609619

Rahadiyan Maulana

2023-08-24 06:06:40 WIB

(10)

tes

Lampiran SE Nomor : SE-05/DIR/2012 Tanggal :01 Maret2012

3.

Infused

a. Bright

Wama merah cerah umumnya

menandakan

air

seduhan

yang baik

dan memungkinkan untuk diseduh dua kali.

b.

Coopery

Menggambarkan ampas teh yang berwarna tembaga.

c. Dull

Kurang cerah menunjukkan teh yang jelek akibat daun yang jelek

dan kesalahan pengolahan.

d.

Greenish

Hasil

dari kurang pelayuan, kurang penggilingan atau kurang fermentasi.

Air

seduhan menjadi raw atau

thin

tergantung pada muda atau tuanya daun.

e. Mixed

Menggambarkan ampas seduhan dengan campuran lebih dari satu wama.

IX.

Prosedur

Kebersihan Pabrik

Teh

CTC

1.

Sebelum Operasi

a.

Pastikan

diri

atau pun pakaian sebelum memasuki area pabrik dalam keaadaan bersih.

b.

Sebelum masuk seluruh petugas agar mengganti alas

kaki

dengan alas kaki yang telah disediakan.

c. Lakukan

pemeriksaan peralatan dan pembersihan

ulang,

pastikan

tidak

ada

lagi kotoran atat cairan pada

peralatan

maupun lantai serta area

sekitar pengolahan CTC,

jika

ada segera bersihkan/keringkan.

d.

Periksa

jika ada sumber

penyebab

timbulnya kotoran seperti

kebocoran

dinding,

atap,pipa air

jika

ada segera laporkan ke Bagian Teknik.

2.

Pada Saat Operasi

a.

Setiap operator bertanggung jawab terhadap area dan unit yang dioperasikan.

b.

Segera

kutip bahan olah yang tumpah, tercecer diarea atau unit

yang dioperasikan.

c.

Jika ada kebocoran

oli

atau

air

saat pengoperasian segera laporkan ke Bagian Teknik.

d.

Petugas yang tidak berkepentingan dilarang masuk.

e. Untuk

pengolahan pada

unit-unit

kering (area heater dan sortasi) pembersihan

dilakukan oleh Operator

menggunakan compressor

dan vaccum

cleaner, secara periodik.

3.

SetelahPengoperasian

a. Cuci seluruh peralatan dari mulai unit GLS sampai unit

fermenting menggunakan water

jet

pump sehingga

tidak

ada

tertinggal

sisa

-

sisa bahan

olah pada semua unit.

(

6609619

Rahadiyan Maulana

2023-08-24 06:06:40 WIB

(11)

tes

b.

c.

L amp iran

t'

Yffi ;;i';?\?:y3i3

Keringkan

seluruh peralatan dengan menggunakan compressor

untuk

celah

-

celah yang sulit

dimasuki,

jika diperlukan

gunakan

lap untuk

memastikan peralatan dalam kondisi kering.

Untuk

pengolahan pada

unit-unit

kering (area heater dan sortasi) untuk bagian

bagian yang sulit/tidak dapat di jangkau gunakan compressor

untuk mengeluarkan

kotoran, debu dan

benda-benda

lain dan gunakan

untuk menghisap kotoran dan debu. Sebagai finishing pembersihan gunakan kain lap basah dan kering .

d. Tempatkan seluruh peralatan dan bahan jadi pada tempat yang

telah ditentukan.

Pastikan seluruh peralatan dan area

pabrik

dalam keadaan bersih dan aman untuk mengakhiri pekerj aan.

Lakukan

pembersihan

total dari mulai

atap,

lantai, parit

seminggu sekali secara berkala pada saat tidak mengolah.

Kembalikan alas kaki yang digunakan pada saat bekerja.

e.

6

10

6609619

Rahadiyan Maulana

2023-08-24 06:06:40 WIB

(12)

tes

rlr{

j

\t_

F F

ri il

U0

O

o\r

r

\o $

c.l

c.l

lr ri

t]

f-la

tu

z a z

f-l

F

.uE>)

@o

mO*o

-5 o

aa ao (-) cli bo c0

o

t'

U

00 c0

9a

E,3t

CO

!

n

frl Ua

e

a

r

q

N

D J

a z

frlF

-

A rr1 Xo

a2

rrr = -t

vr-

<.4

,7o

KB

>e,

<6

a_

o

lor

>=

./ O

lllm LO --- 7)

Sl z^E. aa

Llo

id

L! a'

i=

v,9

-o

<v.

trr -bo

F9

fa

ZY <5

u)a oF O lJ.

k g:

= E 7,=A i >E Ei d.- H: J -,4 a X H o V2 co4i v

23

E]

z

il

oa AL

>,o

+v)

4a=

VEo-o

<.8*

trr€d

v=o?60

!,= ^-qE o

' ;>.

d

ri il

U

a

O

*

cl

ooo]H-r

a.l (\ ol NCI*

\o€\o

! :S ol anQ=o!

>- a a- h

6 m-

r

O

ri

U

z

t-1

a e ri

F

' 63E Acgo

<o^)

a Ey L!m' --3

:.mF7v,:

aa.:oE>

za

3

od 3e

E

A&

OL

^ ":

n?C4=6 UEO

^ dL rts E vrO

,,

E r.l

<E

E

m'y q 9-

sf

ZO

oi:

:

F eEr!

<s,

zlE d,0

<6&

E. E.

Z

=?-

<6

!.n

a'J

Q ca

'6

=c

>rq

p-=

U642

,n+9 k E!

-HAsP

-a=

\rtE

=ooa'& F

sid

< r'r

V.E

m

:

Aa a=

IIE udoa >\E

rEi

S01 d

v!u3 mEd

<b

>9

<.8

>-

E mo

ri il

QQ

e

$ O

E N

ON

E e

3

l]

n

o

F J

)

Fa

IJ,l

rr.l

Fa

q.l

z

o.u

oIJ.]

z oJ

Fa

tr.l

z

?,l o c-l C.i

c..l o]

Du

ACd

-=

,4 1

t^

H(/)

"

.. CB

rbOobo

z'

9L E]

a

p.L

J

zl

EIdl ol

=l EI

til

>t -l 8l

EI

d

-l

hl

0il

J

Hl

xl

0,1 cal

;l

?t

tt

UIal

zl

ulol elel

tsl

6609619

Rahadiyan Maulana

2023-08-24 06:06:40 WIB

(13)

tes

wnX oi Eil o>,h

ua],47

;,

mF

I<?EEI

I|U lll ctlE ts

o -: va

tr 7o a

@

424

xH-n

ri :4..1H*

ltttt

U-J*I

I lv

(:

(F

? a o

tr

rE -2-

= i

L.

m

l*- llll 'E (,U

UCF

ug

I

a X

t! z

C'

F a

i a 5

lll

2

{i,,1

-l

rn ts

o -l o n

L.,

-

g)

:

a

itJ Ha

-2.

oao

s:

0QrtD ..

7a

a trl

?!t

$L'

9fr

N) f..) tJ N)

"'.

N)

6609619

Rahadiyan Maulana

2023-08-24 06:06:40 WIB

Referensi

Dokumen terkait