• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses dan keluaran perencanaan wilayah Capaian pembelajaran mata kuliah

N/A
N/A
Deviasri Triyana

Academic year: 2024

Membagikan "Proses dan keluaran perencanaan wilayah Capaian pembelajaran mata kuliah"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) STUDIO PERENCANAAN

Minggu : 2

Topik : Proses dan keluaran perencanaan wilayah Capaian pembelajaran mata

kuliah

: Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, ruang lingkup, dan keluaran perencanaan wilayah dan perencanaan perkotaan Capaian pembelajaran sesi : Mahasiswa mampu menganalisis kondisi keruangan dan

perekonomian wilayah makro, meso, dan mikro

KELUARAN KEGIATAN:

Setelah menyelesaikan pekerjaan kelompok, mahasiswa mampu menghasilkan:

1. Peta sistem perkotaan kabupaten yang menggambarkan orde, fungsi, dan jangkauan pelayanan setiap orde perkotaan.

2. Peta tipologi perkembangan wilayah kecamatan untuk kabupaten yang disusun berdasarkan pendekatan tipologi Klaassen.

3. Tabel yang menggambarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur perekonomian kabupaten.

4. Peta analisis komoditas ekonomi perkotaan dan perdesaan yang mencakup sektor primer (pertanian), sekunder (industri pengolahan) dan tersier (jasa).

5. Peta lokasi fasilitas perkotaan dan perdesaan yang mencakup fasilitas sosial (pendidikan, kesehatan, pemerintahan, peribadahan, olahraga, dsb.), fasilitas kesehatan, fasilitas perekonomian, prasarana transportasi.

6. Tabel perkembangan kependudukan yang mencakup proyeksi populasi (umum maupun berdasarkan aspek tertentu seperti umur, pekerjaan, penghasilan, dsb.), tingkat dan laju urbanisasi, serta rincian tertentu lain yang menjadi penciri wilayah.

Keluaran (1) s.d. (3) menjadi tanggung jawab kelompok makro dan keluaran (4) s.d. (6) menjadi tanggung jawab setiap kelompok kecamatan.

BEBERAPA KETENTUAN

1. Kawasan perkotaan ditentukan berdasarkan pendekatan yang telah dipergunakan pada semester sebelumnya. Kelompok makro merangkum data kawasan perkotaan dari kelompok kecamatan dan menambahkan beberapa perkotaan baru yang belum tercakup oleh kelompok kecamatan.

2. Tipologi wilayah kecamatan dapat disusun dengan data pendapatan dan pertumbuhan kecamatan. Jika data tersebut tidak tersedia, substitusi data pendapatan dan pertumbuhan dapat dilakukan dengan menggunakan data lain (misalnya data nilai konsumsi sebagai pengganti pendapatan dan data pertumbuhan dana desa sebagai pengganti data pertumbuhan ekonomi).

3. Data komoditas dengan unit desa dipetakan secara unik, yaitu satu peta menggambarkan satu data. Jika dalam kelompok komoditas tertentu (misalnya pertanian) terdapat perbedaan skala data (ada data dalam skala nominal [ada dan tidak ada] dan ada data dalam skala lainnya [ordinal,

(2)

2 interval, rasio]), maka dilakukan penyeragaman skala data sehingga semua data dalam skala sama, yaitu nominal.

4. Peta lokasi fasilitas harus menggambarkan koordinat dan digambarkan di atas peta jaringan jalan.

TAHAPAN KEGIATAN

Untuk dapat menghasilkan keluaran seperti tersebut sebelumnya, tahapan kegiatan di dalam kelompok adalah sebagai berikut ini.

KELOMPOK MAKRO

1. Penyusunan tabel kawasan perkotaan

Nama kawasan perkotaan yang telah disusun dituangkan dalam bentuk tabel perkotaan, sehingga sehingga diperoleh tabel seperti ini.

Kawasan perkotaan

Jumlah

Penduduk FE1 FEn FS1 FSn FU1 FUn FT1 FTn

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Keterangan: FE = fasilitas ekonomi, FS = fasilitas sosial, FU = fasilitas umum, FT = fasilitas transportasi

2. Penyusunan orde perkotaan

Hasil tahap ke-1 menjadi masukan utama dalam penyusunan orde kota. Orde kota disusun dengan teknik skalogram. Hasil tahapan ini adalah Tabel dan Peta Orde Perkotaan.

3. Penyusunan jangkauan pelayanan setiap orde perkotaan

Hasil tahap ke-2 menjadi bahan untuk pengerjaan tahap ke-3 yaitu untuk melakukan analisis jangkauan pelayanan perkotaan pada setiap orde yang setara. Hasil tahapan ini adalah Peta Jangkauan Pelayanan.

4. Penetapan hirarki dan fungsi perkotaan

Hasil tahap ke-2 dan ke-3 dapat digunakan untuk menentukan hirarki dan fungsi perkotaan. Hasil tahapan ini adalah Peta Hirarki dan Fungsi Perkotaan.

5. Pengkajian urbanisasi kecamatan

Hasil dari pengkajian ini adalah Peta Tingkat Urbanisasi dan Peta Laju (Pertumbuhan) Urbanisasi.

Kedua peta ini dilengkapi dengan tabel.

6. Pengkajian perekonomian perkotaan seperti yang sudah dijelaskan dalam perkuliahan minggu ke-2. Lihat lagi handout kuliah minggu ke-2.

(3)

3 KELOMPOK KECAMATAN

1. Penyusunan peta potensi komoditas ekonomi kawasan perdesaan

Peta komoditas dihasilkan dari gabungan peta-peta komoditas tertentu yang telah dilakukan pada LKM 1. Hasil dari kegiatan ini adalah: Peta Komoditas Pertanian dan Peta Komoditas Nonpertanian (yang dapat diperinci ke dalam beberapa peta tergantung ketersediaan data setiap kelompok).

2. Penyusunan peta pelayanan fasilitas

Peta pelayanan fasilitas disusun berdasarkan jenis fasilitas. Peta ini menunjukkan tingkat aksesibilitas fasilitas tertentu pada setiap desa, baik desa yang termasuk dalam kawasan perkotaan administratif maupun desa yang di luar kawasan perkotaan.

3. Penyusunan peta interaksi desa-kota

Peta interaksi desa-kota ini menggambarkan adanya aliran antara kawasan perdesaan dengan kawasan perkotaan terdekatnya. Jika kelompok mempunyai data lengkap, maka peta interaksi ini dapat menggambarkan jenis interaksi (produksi, konsumsi), besaran interaksi, serta arah interaksi (satu arah atau dua arah).

PENYUSUNAN PRAKIRAAN PERKEMBANGAN

Baik kelompok makro maupun kelompok mikro menyusun prakiraan perkembangan wilayah makro dan mikro pada setiap aspek yang dibahas sebelumnya tersebut. Penyusunan prakiraan ini dapat menggunakan salah satu atau gabungan teknik prakiraan yang telah dijelaskan pada studio sebelumnya. Hasil dari prakiraan ini dapat dalam bentuk peta, tabel dan grafik, atau gabungan dari kedua bentuk tersebut. Pembahasan lebih lengkap tentang prakiraan perkembangan wilayah ini akan dilakukan pada kegiatan minggu ke-4, yaitu perumusan tujuan perencanaan wilayah dan perkotaan.

DATA PENDUKUNG

Setiap kelompok yang membutuhkan data tambahan untuk “menambal” kekurangan data hasil studio sebelumnya, dapat mengakses koleksi data potensi desa yang tersimpan pada laci Google Drive. Data tersebut dapat diakses melalui tautan ini: https://bit.ly/data_podes. Data potensi desa disusun berdasarkan kode data pada saat proses pengumpulannya. Kelompok yang kesulitan memahami dan membaca kode tersebut dapat menghubungi dosen koordinator Studio ini.

Penggunaan data potensi desa tersebut hanya dilakukan pada lingkungan Kampus PWK UNDIP dan hanya oleh civitas akademika PWK UNDIP. Penyebaran data tersebut kepada pihak di luar PWK UNDIP untuk keperluan apapun tidak diperbolehkan. Setiap mahasiswa harus menjaga komitmen ini dan tidak melakukan pelanggaran terhadap aturan tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kegiatan pra penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 8 September 2016 di program studi Pendidikan Matematika Universitas Pekalongan dengan membagikan angket rasa

Kegiatan analisis lapangan dilakukan dengan pengumpulan informasi tentang kondisi pembelajaran Analisa struktur khususnya materi portal statis tak tentu dengan metode gaya

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa langkah pembuatan modul dimulai dengan pembuatan tabel format analisis kebutuhan, lalu

Pada tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan antara lain: (1) Terdapat empat dosen yang berperan sebagai pengamat (observer) yang hadir; (2) Dosen model