• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam arti luas, proses penegakan hukum itu melibatkan semua subjek hukum dalam setiap hubungan hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Dalam arti luas, proses penegakan hukum itu melibatkan semua subjek hukum dalam setiap hubungan hukum"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

Mengusulkan penggunaan istilah tindak pidana karena istilah tindak pidana (perbuatan) meliputi pengertian melakukan atau berbuat (perbuatan aktif) dan/atau pengertian tidak melakukan, tidak berbuat, tidak melakukan suatu perbuatan (perbuatan pasif). Berdasarkan susunan kata-katanya, dibedakan antara tindak pidana formil (pelanggaran formal) dan tindak pidana substantif (pelanggaran materiil). Berdasarkan bentuk kesalahannya dibedakan antara tindak pidana yang disengaja (doleus offences) dan tindak pidana yang tidak disengaja (culpose offences).

Dilihat dari subjek hukumnya, dapat dibedakan antara tindak pidana komunia (yang dapat dilakukan oleh siapa saja), dan tindak pidana propria (yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai sifat-sifat pribadi tertentu). Berdasarkan perlu tidaknya pengaduan dalam rangka penuntutan, dibedakan antara tindak pidana biasa (ordinary delicts) dan tindak pidana pengaduan (klacht delicten). Dilihat dari berapa kali suatu perbuatan merupakan suatu larangan, dibedakan antara suatu tindak pidana tunggal (single offences) dan serangkaian tindak pidana (compound offences).53.

Ketentuan keterlibatan dalam tindak pidana yang dilakukan dengan alat penekan hanya berlaku terhadap pelanggaran.

Pengertian Pemalsuan

Tindakan pemalsuan pada awalnya dapat digolongkan sebagai kejahatan “penipuan”, namun tidak semua tindakan penipuan merupakan pemalsuan. Golongan tindak pidana penipuan meliputi perbuatan pemalsuan, apabila seseorang menggambarkan keadaan suatu barang (surat-surat) seolah-olah asli atau kebenarannya ada pada dirinya. Dalam kehidupan kita sehari-hari, baik sebagai individu, sebagai anggota masyarakat, maupun sebagai anggota kehidupan bernegara, kita sering atau selalu menjumpai benda-benda tersebut di atas, khususnya uang dan surat.

Menyerang keyakinan akan kebenarannya merupakan pelanggaran yang dapat dihukum, yang menurut hukum ditetapkan sebagai kejahatan. Menjamin atau menetapkan sifat terlarang suatu perbuatan yang berupa penyerangan terhadap keyakinan terhadap hukum merupakan bentuk perlindungan hukum atas keyakinan terhadap keaslian benda tersebut. Dalam KUHP terdapat perbuatan berupa penyerangan/kekerasan terhadap penguasaan suatu benda selain 6 jenis benda palsu tersebut di atas, tidak termasuk dalam kategori tindak pidana pemalsuan, namun termasuk dalam kelompok tindak pidana lain. . , seperti pasal 380 tentang penipuan (bedrog) atau pasal 220 kategori kejahatan terhadap penguasa umum.62.

Perbedaan ini berlaku pada tindak pidana pemalsuan yang ditujukan pada perlindungan hukum terhadap keyakinan akan kebenaran keenam obyek pemalsuan. Sedangkan Pasal 380 memberikan perlindungan hukum kepada masyarakat terhadap perbuatan yang bersifat menipu atau curang. Tindak pidana ini dikualifikasikan sebagai laporan palsu, walaupun perbuatan tersebut juga berupa penyerangan terhadap kepercayaan terhadap kebenaran suatu laporan kepada pejabat publik, yang juga memberikan perlindungan hukum atas kebenaran isi suatu laporan, namun dalam hal ini Dalam hal ini yang ditekankan lebih pada pengkhianatan/penyerangan terhadap pelaksanaan tugas dan kedudukan pejabat atau pejabat publik dibandingkan merugikan kepercayaan masyarakat terhadap kebenaran suatu laporan atau pengaduan.

Oleh karena itu, termasuk dalam bab kejahatan terhadap pejabat dan bukan kejahatan pemalsuan. Penciptaan tindak pidana pemalsuan ini terutama ditujukan untuk perlindungan hukum terhadap kepercayaan masyarakat terhadap kebenaran sesuatu, keterangan tentang sumpah, uang sebagai alat pembayaran, stempel dan stempel, serta surat. Karena adanya kebutuhan hukum masyarakat untuk meyakini kebenaran benda-benda tersebut, maka undang-undang menentukan bahwa keyakinan tersebut harus dilindungi dengan memasukkan tindakan-tindakan berupa penyerangan terhadap benda-benda tersebut.

Pengertian dan Jenis-Jenis Tindak Pidana Perdagangan Orang

Perdagangan manusia adalah pergaulan ilegal yang melibatkan banyak orang melintasi batas negara dan internasional, beberapa di antaranya berasal dari negara-negara berkembang dengan perekonomian yang terus berubah, dengan tujuan akhir memaksa perempuan dan anak perempuan untuk bekerja di wilayah yang mengalami penindasan seksual dan ekonomi serta dalam kondisi yang eksploitatif bagi para agen. . 63 Agusmidah, “TKI, Perdagangan Manusia dan Upaya Penanggulangannya (Perspektif Hukum Ketenagakerjaan)”, Makalah disampaikan pada Dialog Interaktif “Keputusan Pemberantasan Perdagangan Perempuan dan Anak dengan Memberikan Advokasi Penegakan Hukum melalui UU No. Pekerja migran perempuan dan anak di Indonesia mungkin perlu dikhawatirkan karena, karena sifat pekerjaan dan lemahnya posisi tawar mereka, pekerja migran perempuan dan anak rentan terhadap perdagangan manusia.

Selain itu, meningkatnya migrasi perempuan dan anak tanpa izin kerja yang sah atau ilegal juga membuat mereka semakin rentan terhadap perdagangan manusia. 65 Fajar Online, “Perdagangan Perempuan dan Anak (Trafficking) Sesuai Aturan Hukum Internasional”, http://usupress.usu.ac.id/files/Traffiking_finish_normal_bab%201.pdf, Diakses 10 Februari 2015. Berbagai profesi dipraktikkan oleh Perempuan dan anak Indonesia yang bekerja di sektor informal, termasuk sebagai pengasuh anak/lansia dan pekerja rumah tangga (PRT).

68 Fatimana Agustinanto dan Jamie Davis, Trafficking in Women and Children in Indonesia, (Jakarta: International Catholic Migration Commission (ICMC) dan American Center for International Labor Solidarity (ACILS). 2003), hal. Dalam kasus ini, yang dimaksud adalah perdagangan manusia karena dia ditipu tentang jenis pekerjaan yang dia setujui dan malah dikirim menjadi pekerja seks. Meski kasus saat pertama kali menjadi pekerja seks adalah perdagangan manusia, namun keputusannya untuk tetap bekerja sebagai pelacur setelah melunasi utangnya bukanlah perdagangan manusia.

Perempuan dan gadis muda yang mengalami perbudakan berkedok pernikahan atau pernikahan paksa mungkin rentan atau akhirnya menjadi korban perdagangan manusia. 71 Neha Misra dan Ruth Rosenberg, Trafficking in Women and Children in Indonesia, (Jakarta: International Catholic Migration Commission (ICMC) dan American Center for International Labor Solidarity (ACILS), 2003), hal. Perdagangan perempuan dan anak merupakan salah satu bentuk migrasi paksa, dimana orang yang diperdagangkan direkrut dan dipindahkan ke suatu tempat tinggal dengan paksa, ancaman kekerasan atau penipuan.

Modus Operandi Tindak Pidana Perdagangan Orang

Perdagangan manusia terjadi untuk berbagai tujuan, termasuk pekerjaan rumah tangga, pernikahan paksa, dan pekerjaan bergaji rendah. Perdagangan manusia umumnya melibatkan pembayaran kepada orang tua atau wali atas kerja sama dan sering kali disertai dengan penipuan mengenai pekerjaan atau posisi di masa depan. Stereotip “mereka yang dipaksa tidak bersalah” terlalu sederhana untuk mencerminkan realitas situasi perdagangan manusia yang paling banyak diketahui.

Kebanyakan pelaku perdagangan orang menggunakan berbagai tingkat penipuan atau penipuan dibandingkan dengan kekerasan langsung untuk menjalin hubungan awal dengan orang-orang yang diperdagangkan. Berdasarkan definisinya, orang-orang yang mengalami perdagangan manusia berakhir pada situasi yang tidak dapat mereka hindari. Pelaku perdagangan manusia dan kaki tangannya menggunakan berbagai metode untuk mencegah korban melarikan diri, termasuk penggunaan ancaman dan kekerasan, intimidasi, penahanan dan penyitaan dokumen pribadi.

Perdagangan manusia masih terus berlanjut dan diperburuk oleh korupsi di sektor publik, khususnya di kalangan pejabat polisi dan imigrasi yang memainkan peran penting dalam memfasilitasi masuknya orang secara ilegal ke negara lain dan memberikan perlindungan bagi operasi perdagangan manusia. Sebagian besar, namun tidak semua, orang yang mengalami perdagangan manusia masuk dan/atau tinggal secara ilegal di negara tujuan. Memasuki negara lain secara ilegal meningkatkan ketergantungan korban perdagangan manusia terhadap pelaku perdagangan manusia dan menjadi penghalang efektif untuk mencari bantuan dari luar.

Sifat tujuan akhir perdagangan manusia dan dinamika kegiatannya menunjukkan bahwa orang-orang yang mengalami perdagangan manusia,. Banyak orang yang mengalami perdagangan manusia, baik laki-laki maupun perempuan, memulai perjalanan mereka sebagai migran ilegal yang telah membuat perjanjian dengan individu atau kelompok untuk membantu orang-orang yang kembali secara ilegal demi keuntungan finansial. Kaitan antara perdagangan manusia dan penyelundupan migran menyoroti salah satu hambatan utama dalam upaya mengidentifikasi orang-orang yang mengalami perdagangan manusia.

Hukum Keimigrasian Indonesia Dalam Sistem Hukum Nasional

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian menyatakan pada pasal 1: “Keimigrasian adalah perpindahan orang yang masuk atau keluar wilayah Indonesia dan penguasaan orang asing di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Untuk mencapai prinsip kebijakan selektif, dipandang perlu untuk melakukan pengawasan terhadap orang asing yang termasuk dalam lingkup tugas pengawasan keimigrasian. Dengan demikian, pengertian pengawasan terhadap orang asing adalah keseluruhan kegiatan yang bertujuan untuk memantau apakah masuk, keluar, dan keberadaan orang asing di Indonesia sesuai dengan peraturan keimigrasian yang berlaku.

Pengawasan terhadap orang asing meliputi keluar masuknya orang asing ke dalam dan ke luar wilayah Indonesia, serta keberadaan dan kegiatan orang asing di wilayah Indonesia. Pengawasan terhadap orang asing sebagai rangkaian kegiatan pada dasarnya dimulai dan dilaksanakan oleh perwakilan Republik Indonesia di luar negeri pada saat menerima permohonan visa. 75 Hal ini terlihat dari fungsi keimigrasian yang dijalankannya, yakni fungsi menyelenggarakan pemerintahan atau ketatanegaraan (administration) dan memberikan pelayanan kepada masyarakat (public service), bukan membentuk undang-undang (legislature) dan juga bukan fungsi yudisial (judiciary). ).

Padahal, persoalan keimigrasian merupakan bagian dari kebijakan badan tata usaha negara yang menyelenggarakan kegiatan pemerintahan (administrasi negara). Jadi dapat dikatakan bahwa fungsi keimigrasian adalah fungsi penyelenggaraan ketatanegaraan atau penyelenggaraan ketatanegaraan (besturr).78 Oleh karena itu, sebagai bagian dari. Hukum administrasi negara mengatur tentang tata cara penyelenggaraan pemerintahan atau ketatanegaraan dan mengatur hubungan antara aparatur administrasi negara dengan masyarakat yang mencakup dua hal pokok.

Pertama, mengatur tata cara penyelenggaraan negara (boleh atau wajib) yang mengganggu kehidupan masyarakat, seperti tata cara bepergian ke luar negeri, penerbitan izin masuk ke dalam negeri, dan izin tinggal di Indonesia. Kedua, mengatur tata cara untuk melindungi masyarakat dari pelanggaran hak warga negara atau dari bahaya yang disebabkan atau berkaitan dengan orang asing. Oleh karena peraturan perundang-undangan keimigrasian harus mengikuti dan tunduk pada asas dan kaidah hukum umum administrasi negara (algemene administratiefrecht), maka terdapat dua asas umum yang harus diterapkan dalam setiap pelaksanaan peranan keimigrasian, yaitu: 80.

Asas legalitas, yaitu setiap perbuatan pejabat tata usaha negara dilaksanakan menurut norma hukum yang berlaku, meliputi besar kecilnya kewenangan, besar kecilnya isi tindakan atau isi keputusan, besar kecilnya prosedur. untuk pelaksanaan tindakan atau pengambilan suatu keputusan, karena tindakan atau keputusan yang bertentangan dengan asas legalitas dapat mengakibatkan tindakan atau keputusan yang bersangkutan menjadi batal demi hukum. Oleh karena semakin banyaknya peraturan yang mengatur bidang perekonomian dengan menggunakan kaidah hukum administrasi negara, maka terbentuklah suatu bidang hukum baru yang disebut hukum ekonomi dalam artian.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun penelitian ini membandingkan Indonesia dengan Korea Selatan karena Korea Selatan adalah negara yang responnya paling cepat dan mengadopsi paling awal