ISBN 978-602-294-095-1
PROSIDING
AUDITORIUM WIDYA SABHA FAKULTAS ILMU BUDAYA,UN
26-27 FEBRUARI
PROGRAM STUDI MAGISTER DAN
DAFTAR lSI
Kata Pengantar. 0 ..0 0 0 ...0 ....0 ...0 ....0 .... 0 ...0 0 0 ..0 0 ....0 0 ....0 ....0 0 .... 0 0 ....0 iii Daftar lsi ....0 ....0 ....0 0 ....0 0 ...0 0 ....0 0 0 .. 0 0 ....0 ....0 ...0 ....o 0 ....0 0 ....0 ....0 0 ....0 0 ....0 ...vi PEMAKALAH UTAMA
MENYIMAK PERUBAHAN KONSTITUSI DALAM MENYOAL JAMINAN HIDUP BAHASA-BAHASA LOKAL ... 0 1 Aron Meko Mbete
TERDESAKKAH POSISI BAHASA DAERAH DI LIMA KOTA BESARDI INDONESIA? (YOGYAKARTA, SURAKARTA,
MAKASSAR, DENPASAR, DAN PADANG) ... 0 ...... 15 Bambang Kaswanti Purwo, Katharina Endriati Sukamto
STRATEGI PENCEGAHAN KEPUNAHAN BAHASA BALI DENGAN PENYERAPAN KATA ASING: KASUS PADA
CERPEN "PESBUK" KARYA I MADE SUAR TIMUHUN...16 I Nengah Sudipa
KETRANSITIVAN DALAM KONSTRUKSI
MEDIAL BAHASA BALI 0 o•o· 0 0o • o 0 o•o· 0 o ••••••••••••••••••••••••••• • ••• 0 •• ••• 0 ••• • • 0 •• • •••• • •• 0 . 28 I Nyoman Kardana
APLIKASI PENERJEMAHAN ...0 • •••• 0 • ••• 0 ••••••••••• 0 •••• 0 • ••• 0 ••••• 0 •••••••••• 0 • •• 40 Ida Bagus Putra Yadnya
PENCEGAHAN KEPUNAHAN BAHASA-BAHASA DAERAH
MELALUI PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG ...41 Multamia RMT Lauder
MODEL REVITALISASI PENGGUNAAN BAHASA BALI
DALAM DUNIA PENDIDIKAN FORMAL ...42 Ni Luh Sutjiati Beratha
MENJADI PENERJEMAH: ANTARA PROFESI, TANGGUNG JAWAB MORAL DAN UPAYA-UPAYA PEMINDAHAN PESAN DARI BAHASA IBU KE BAHASA LAINNYA ...55 Oktavianus
PEMAKALAH PENDAMPING
VARIAS!TERJEMAHAN "DEFINIT MARKER" PADA
TEKS BAHASA PERANCIS KE DALAM BAHASA INDONESIA ....73
vi
PROSIDING Seminar Nasional Bahasa Ibu Denpasar, 26-27 Februari 2016
VARIASI TERJEMAHAN "DEFINIT MARKER" PADA TEKS BAHASA PERANCIS KE DALAM BAHASA INDONESIA
Putu Weddha Savitri
Prodi Sastra Inggris, Universitas Udayana [email protected]
ABSTRAK
Dalam sistem tata bahasa lndonesia, penanda ketakrifan (d efinit marker) tidak ditunjukkan secara signifikan, namun keberadaannya juga tidak dapat diabaikan. Berbeda dengan bahasa Perancis, dimana penanda definit suatu nomina sangat penting hukumnya dengan penggunaan artikel tertentu. Oleh karena itu, untuk mengetahui bentuk-bentuk ketakrifan nomina yang ada dalam bahasa Indonesia, maka hal ini dapat dilihat dari teks berbahasa Perancis yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sehingga akan didapatkan variasi pemarkah defmit yang muncul dari hasil terjemahan tersebut. Selain itu, makalah ini juga akan menganalisis bentuk ketakrifan apa saja yang dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Data primer dari penelitian ini diambil dari sebuah roman berbahasa Perancis "Bonjour Tristesse" karya Fran<;oise Sagan yang dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia yang berjudul "Lara Kusapa", serta data-data tertulis lainnya yang ditemukan dari berbagai sumber. Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dengan teknik catat, kemudian data akan dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk mendapatkan bentuk-bentuk ketakrifan dalam bahasa Indonesia.
Kata Kunci: ketakrifan, pemarkah definit, Bahasa Indonesia, Bahasa Perancis.
I. Pendahuluan
Menerjemahkan pada dasamya merupakan pentranferan atau perubahan
suatu teks atau wacana dari bentuk yang satu ke dalam bentuk lainnya, dalam hal ini dari bahasa sumber (Bsu) ke dalam bahasa sasaran (BSa). Transformasi ini cenderung merupakan perubahan bentuk dan gaya bahasa yang terdiri dari kata, frasa, klausa, kalimat, bahkan paragraph. Namun perubahan bentuk ini bukanlah suatu perkara yang mudah karena penerjemah harus dapat tetap menjaga isi atau makna yang terkandung dalam bahasa sumber sehingga dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca dalam bahasa sasaran.
Proses penerjemahan melibatkan dua bahasa di dalamnya yang tidak menutup kemungkinan kedua bahasa tersebut mempunyai struktur dan tata bahasa
PROSIDING Seminar Nasional Bahasa lbu Denpasar, 26-27 Februari 2016
yang sangat berbeda. Hal inilah yang kerap kali menimbulkan kesulitan dalam kegiatan penerjemahan, terutama ketika kedua bahasa tersebut berasal dari dua rumpun yang berbeda sehingga seringkali akan mnegakibatkan pergeseran- pergeseran yang disebabkan oleh aturan-aturan yang berlaku pada suatu bahasa yang belum tentu berlaku pada bahasa lainnya. Hal ini berlaku pada semua unsure bahasa baik dalam hal fonologi, morfologi, semantic, serta dalam tatanan frasa maupun klausa.
Salah satu contoh yang dapat dilihat dari fenomena ini adalah teijemahan definit marker atau pemarkah tertentu suatu nomina dalam bahasa Perancis dan Bahasa Indonesia. Seperti kita ketahui, kedua bahasa ini berasal dari dua rumpun yang berbeda yaitu Bahasa Perancis berasal dari
sedangkan Bahasa Indonesia termasuk ke dalam
rumpun bahasa lndo-Eropa, rumpun bahasa Austronesia.
Dalam Tata Bahasa Indonesia, kata benda adalah nama dari semua benda dan segala yang dibendakan, yang menurut wujudnya dibagi atas kata benda konkrit dan kata benda abstrak (Keraf, 1984: 63). Dalam bahasa Perancis, kata benda adalah bagian yang paling penting dalam suatu grup nomina, yang dibentuk dengan didahului oleh suatu determinan atau artikel tertentu baik yang menunjukkan kata benda tertentu maupun tak tentu (definit dan indefinit).
Pemarkah nomina seperti ini juga ditemukan dalam bahasa Indonesia namun tidak sekompleks keberadaannya dalam bahasa Perancis, sehingga menjadi menarik untuk dianalisis bagaimana bagian ini diterjemahkan dari Bahasa Perancis ke dalam Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk menganalisis variasi pemarkah kata benda tertentu (definit marker) dalam bahasa Indonesia yang ditinjau dari terjemahan sebuah karya sastra Pemacis yang beijudul « Bonjour Tristesse » karya Franyois Sagan yang dialih bahasakan ke dalam bahasa Indonesia berjudul « Lara Kusapa » serta sumber-sumber lain yang mendukung analisis ini.
74
PROSIDING Seminar Nasional Bahasa Ibu Denpasar, 26-27 Februari 2016
II. Konsep dan Metode Penelitian a. Nomina
Sesuai dengan topik makalah ini, pemarkah definit merupakan bagian dari suatu nomina (kata benda) dan atau grup nomina. Dalam Tata Bahasa Indonesia, kata benda adalah nama dari semua benda dan segala yang dibendakan, yang menurut wujudnya dibagi atas kata benda konkrit dan kata benda abstrak (Keraf,
1984: 63). Dalam bahasa Perancis, kata benda adalah bagian yang paling penting dalam suatu grup nomina, yang didahului oleh suatu determinan. Kata benda dapat berupa makhluk hidup (manusia, anjing, nama diri), ataupun benda-benda (mobil, rumah, buku, dll.). Selain itu, juga dapat bermakna suatu kualitas (kecantikan, kekuatan) ataupun suatu aksi (pembersihan, keberangkatan, dan sebagainya) yang sering disebut kata benda abstrak (Savitri, 2012 : 20). Namun, yang paling penting dalam menentukan kelas nomina adalah melalui fungsi sintaksisnya dalam kalimat (Dubois, 1973: 39).
Nomina dalam Bahasa Perancis memiliki perbedaan dan keunikan jika dibandingkan dengan nomina bahasa Indonesia. Dalam tata bahasa Perancis, seluruh nomina digolongkan berdasarkan gender dan number, yaitu terdapat nomma maskulin dan feminin, serta nomina tunggal dan jamak. Pengetahuan tentang gender dan number suatu nomina sangat penting karena akan berpengaruh dalam penggunaan determinan yang sesuai. seperti misalnya dalam penggunaan artikel definit sebagai berikut :
le livre (n.masc.sg)
!a voiture (n.fem.sg) les livres (n.masc.pl) les voitures (n.fem.pl)
'buku itu' 'mobil itu' 'buku-buku itu' 'mobil-mobil itu'
Pada contoh diatas, nomina livre 'buku' termasuk ke dalam nomma maskulin tunggal sehingga harus mneggunakan artikel definit le, nomina voiture 'mobil ' merupakan nomina feminin tunggal sehingga artikel definit yang digunakan adalah La. Untuk nomma jamak baik maskulin ataupun feminin, menggunakan artikel definit les, sehingga menjadi les livres 'buku-buku itu' dan
PROSIDING Seminar Nasional Bahasa Ibu Denpasar, 26-27 Februari 2016
les voitures 'mobil-mobil itu'. Selain penggunaan determinan jamak, nomma tersebut juga mendapatkan sufiks -s sebagai penanda jamak. Dalam sistem bahasa lndoensia, hal seperti ini tidak ditemukan sehingga akan menarik untuk ditelaah lebih lanjut bagaimana komponen pragmatis suatu nomina dalam bahasa Perancis diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
b. Ketakrifan (Definiteness) dan Pemarkah Definit (Definit Marker)
Adapun yang dimaksud dengan definiteness atau ketakrifan adalah status yang dikandung oleh suatu nomina dilihat dari ada tidaknya kesepahaman antara penutur dan pendengar. Artinya, suatu nomina akan dianggap takrif jika penutur menganggap bahwa lawan bicaranya dapat menangkap identitas nomina tersebut (Givon dalam Sajarwa, 2003). Sebaliknya, suatu nomina dianggap tak takrif (indefinite) jika nomina yang dimaksud membawa infonnasi baru sehingga belum ada kesepahaman antara penutur dan pendengamya. Hal ini dapat dilihat dari contoh berikut:
a. La (ille en rouge est mon amie.
'Gadis berbaju merah itu adalah temanku.' b. Je rencontre une fille.
'Aku bertemu seorang gadis.'
Pada contoh diatas, frasa nomina (a) fille en rouge 'gadis berbaju merah' didahului oleh artikel la yang kemudian digantikan dengan 'itu' dalam bahasa Indonesia. La atau itu dapat dikatakan sebagai pemarkah definit karena identitas nomina sudah sangat jelas, dimana antara penutur dan pendengamya sudah memiliki referen atau acuan yang sama tentang nomina yang dimaksud.
Sedangkan pada contoh (b), nomina fille 'gadis' didahului oleh pemarkah indefinite une yang digantikan oleh kata 'seorang ' dalam bahasa Indonesia.
Penggunaan pemarkah tak takrif ini disebabkan antara karena penutur mengetahui dengan jelas bahwa pendengamya belum mengetahui/mengenal dengan pasti gadis yang dimaksud. Belum adanya kesamaan persepsi tentang nomina yang dimaksud mengharuskan penggunaan pemarkah indefinite pada nomina tersebut.
Yang menarik untuk dianalisis lebih lanjut dalam makalah ini adalah tentang pemarlah definit dari suatu nomina. Pemarkah definit merupakan bagian
76
PROSIDING SeminarNasional Bahasa Ibu Denpasar, 26-27 Februari 2016
dari determinan yang menemani suatu nomina yang didalamnya mengandung makna pragmatis dari nomina yang disertainya. Hal ini artinya bahwa secara pragmatis suatu detenninan membawa informasi tertentu tentang status yang dimiliki oleh suatu nomina. Lebih lanjut Chaffe (1976: 28) menguraikan bahwa status ini dapat menghasilkan makna pragmatis berupa informasi lama-baru, focus-kontras, topik kalimat, sudut pandang, takrif (definit) dan tak takrif (indefinite).
Seperti sudah diuraikan sebelumnya, Bahasa Perancis mempunyai aturan yang sangat ketat dalam penggunaan determinan pada nominanya, artinya, setiap penggunaan nomina harus didahului oleh pemarkah nomina yang disesuaikan dengan kegunaan pragmatisnya baik itu nomina definit ataupun indefinite.
Sajarwa (2003) mengungkapkan beberapa pemarkah definit dalam bahasa Perancis antara lain:
• artikel definit : le (n.m.sg), la (n.f.sg), les (n.rn!f.pl), l ' (n.m/f.sg diawali vocal)
menggambarkan identitas nomina yang sudah jelas/pasti
• determinan demonstratif: ce (n.m.sg), cette (n.f.sg), ces (n.rn!f/pl) untuk mengindikasikan keadaan atau nomina yang hadir dalam situasi komunikasi
• detenninan posesif: menggambarkan kepemilikan
Pemilik Pemilik tunggal Pemilik Jarnak
N.M.T N.F.T N.M/F.J N.M/F.T N.M/F.J
Orang ke-1 Mon Ma Mes Notre Nos
Orang ke-2 Ton Ta Tes Votre Vos
Orang ke-3 Son Sa Ses Leur Leurs
Ket: N.M.T = Nomma Maskuhn Tunggal N.F.T = Nomina Feminin Tunggal
N.M/F.T =Nomina Maskulin/Feminine Tunggal N.M/F.J =Nomina Maskulin/Feminine Jarnak
• Determinan gabungan
indefinite-definit, contoh: tousles invites 'semua tamu undangan'
PROSIDING Seminar Nasional Bahasa lbu Denpasar, 26-27 Februari 2016
definit-numeral, contoh: les deux enfants 'kedua anak itu'
• Determinan numeral cardinal, untuk menjelaskan urutan numeral suatu nomina
contoh : le premier enfant 'anak pertama '
c. Metode Penelitian
Dalam pengumpulan data, metode yang digunakan adalah metode dokumentasi, yaitu dengan mencatat nomina yang menggunakan pemarkah definit dalam teks berbahasa Perancis (BSu) kemudian dicari terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia (BSa). Data kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu dengan menguraikan masing-masing komponen sehingga didapatkan variasi terjemahan pemarkah definit dalam bahasa Perancis ke dalam bahasa Indonesia.
III. Pembahasan
Berdasarkan hasil pembahasan, ditemukan beberapa variasi terjemahan pemarkah definit dalam bahasa Indonesia sebagai hasil dari terjemahan teks berbahasa Perancis. Beberapa data yang representatif akan dikemukakan untuk menunjukkan pemarkah definit tersebut. Adapun pemarkah definit suatu nomina atau grup nomina dalam bahasa Indonesia yang ditemukan adalah sebagai berikut:
a. itu
Kata itu sangat senng ditemukan sebagai pemarkah definit ( definit marker) suatu nomina dalam bahasa Indonesia (BSa). Pemarkah itu dihasilkan dari terjemahan beberapa jenis pemarkah definit pada Bahasa Perancis (BSu). Hal ini dapat dilihat pada contoh berikut:
(J) J'hesite
a
apposer le nomArt.def.n.m.t
Aku ragu membubuhkan nama itu (LK, hal. II)
Pada contoh (1) pemarkah definit itu diterjemahkan dari artikel definit le yang digunakan untuk nomina maskulin tunggal. Pada kalimat diatas, pemarkah definit itu digunakan karena nomina nama sudah jelas identitasnya,
78
PROSIDING Seminar Nasional Bahasa Ibu Denpasar, 26-27 Februari 2016
artinya telah terjadi kesepahaman nama mana yang dimaksud dalam konteks kalimat tersebut.
(2) Pourquoi ce visage, cette voix troublee,...
Det.dem.n.m.t Det.dem.n.f.t
Ada apa dengan wajah itu, suara bergetar itu, ... (LK, ha1.24)
Pada contoh (2) determinan demonstratif ce yang digunakan untuk menunjuk nomina maskulin tunggal dan cette yang digunakan untuk menunjuk nomina feminine tunggal sama-sama diterjemahkan menjadi itu.
Pemarkah definit itu digunakan karena nomina yang disertainya sudah jelas identitasny yaitu wajah dan suara bergetar dari seseorang bernama Anne (informasi ini terkandung dalam kalimat sebelurnnya).
b. ini
Pemarkah definit ini juga digunakan dalam menterjemahkan beberapa pemarkah definit dalam bahasa Perancis, seperti dapat dilihat pada contoh berikut:
(3) Sur ce sentiment inconnu ...
Det.dem.n.m.t
Atas perasaan asing ini ... (LK, hal
(4) Cette villa est ravissante
Det.dem.n.f.t
Villa ini memesona (LK, hal 23)
Pada contoh (3) dan (4), determinan demonstrative ce dan cette dapat juga diterjemakan menjadi ini dalam Bsa. Pemarkah definit ini digunakan karena nomina yang disertainya terasa lebih dekat secara pragmatis dengan penuturnya. Sentiment inconnu 'perasaan asing' secara pragmatis sudah jelas dimiliki oleh penutur yang ingin disampaikan kepada lawan bicara yang terlibat dalam komunikasi. Demikian pula nomina villa sudah dapat dipastikan villa yang dimaksud adalah tempat dimana penutur berada saat ini.
79
80 PROSIDING Seminar Nasional Bahasa /bu Denpasar, 26-27 Februari 2016
c. Kata sandang sang dan si
Penggunaan pemarkah definit sang dan si dalam Bsa dapat dilihat pada contoh berikut:
(5) Je me disais qu'il s'enfuyait comme le temps Art.def.n.m.t
Seraya membatin pasir ini lari ibarat sang waktu (LK, hal.13) (6) Le petit chaperon rouge (wikipedia)
Art.def.n.m.t Si kerudung merah
Salah satu variasi pemarkah definit yang dihasilkan pada contoh (5) adalah kata sang yang merupakan terjemahan dari artikel definit le yang digunakan untuk nomina maskulin tunggal dari temps 'waktu ' yang menggambarkan waktu secara general (umum), jadi identitasnya pun sudah jelas. Penggunaan kata sang untuk menjelaskan waktu sudah tepat untuk memberikan kesan estetis pada cerita.
Sedangkan pada contoh (6), kata si digunakan untuk menunjuk suatu tokoh dalam cerita yang dalam hal ini adalah seorang gadis kecil yang menggunakan kerudung merah sehingga dijuluki Si Kerudung Merah. Pada BSu (bahasa Perancis), penokohan dapat menggunakan artikel definit sebagai penunjuk identitas, sedangkan pada bahasa Indonesia, kata sandang si digunakan untuk mengiringi nama atau julukan seseorang atau hewan pada cerita.
d. tersebut
Kata tersebut juga merupakan salah satu variasi pemarkah definit yang digunakan untuk menunjukkan ketakrifan suatu nomina. Hal ini dapat dilihat pada contoh berikut:
(7) ll me faut tout de suite expliquer cette situation Det.dem.n.f.t
Perlu segera kujelaskan situasi tersebut (LK, hal.12)
PROSIDING Seminar Sasional Bah ... E ...
Denpasar, _ 6-:- F..;..,... : • -
Pada contoh (7) determinan demonstrative cette yang d igta: ,_
menunjuk identitas dari nomina feminine tunggal situation ·s: --:·
diterjemahkan menjadi tersebut sebagai pemarkah definit dari nominan;.:..
Situasi yang dimaksud oleh penutur telah diuraikan sebelurnnya, sehingga hal ini mengandung unsur informasi lama.
e. Kata ganti kepemilikan
Kata ganti kepemilikan dipakai untuk menyatakan kepemilikan suatu benda, seperti misalnya buku milikku -7 bukuku. Dalam bahasa Perancis, kata ganti kepemilikan disebut pronom possesifyang biasanya diletakkan sebelum nominanya, sedangkan dalam bahasa Indonesia, kepemilikan dilekatkan sesudah nominanya. (mon livre 'bukuku').
(8) Les «autres» etaient mon pere et Elsa, sa maftresse.
Possl.t Poss3.t
"Orang-orang l ain" adalah ayahku dan Elsa, kekasihnya. (11)
(9) au milieu de nos rires, ...
Poss l .j
di sela-sela tawa karni, ...
(10) A trois heures, apres leur depart, ...
Poss3.t
Pukul tiga, selepas keberangkatan mereka, ...
Dari contoh (8, (9), (10), terlihat jelas bahwa pronom possesif dalam bahasa Perancis diterjemahkan menjadi kata ganti kepemilikan dalam bahasa Indonesia yang menunjukkan identitas yang jelas pada nomina yang diterangkannya (milik siapa) sehingga dapat dikatakan bahwa kata ganti kepemilikan merupakan pemarkah definit suatu nomina pada kedua bahasa tersebut.
f. Numeral cardinal (Bilangan cardinal)
Numeral cardinal (bilangan bertingkat) merupakan salah satu pemarkah definit dalam bahasa Perancis, karena ketika suatu nomina mendapat bilangan
81
82 PROSIDING Semi11ar Nasio11al Bahasa Ibu Denpasar, 26-27 Februari 2016
cardinal, maka akan mengandung suatu informasi tertentu yang pasti, seperti misalnya premiere anniversaire 'ulang tahun pertama', vingtieme siecle 'abad keduapuluh'. Identitas nominanya menjadi sangat jelas bahwa ulang tahun yang dimaksud adalah ulang tahun yang ke-1, dan abad yang dimaksud adalah abad ke-20. Pemarkah ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, seperti dapat dilihat pada contoh berikut:
(11) Le sixieme jour
Num.kard.enam Pada hari keenam
(12) Les premiers jours furent eblouissants
Num.kard.pertama
Hari-hari pertama sungguh memukau (LK, hal. 13)
Dari contoh (11) dan (12) dapat dilihat bahwa penggunaan cardinal number le sixieme 'keenam' dan les premiers 'pertama' membuat kata jour 'hari' yang disertainya menjadi definit atau sudah jelas identitasnya, artinya hari yang dimaksud oleh penutur sudah jelas sehingga lawan bicara
mempunyai kesepahaman yang sama.
Dalam bahasa Perancis, numeral cardinal ini digabung dengan artikel definit (le, Ia, les) yang penggunaannya mengikuti gender dan number dari nomina yang diterangkan. Seperti pada contoh (11), artikel definit yang digunakan adalah /e karena sesuai dengan gender dan number dari nomina jour (nomina maskulin tunggal), sedangkan pada contoh (12), menggunakan artikel definit les karena nomina }ours yang diterangkan merupakan nomina jamak, sehingga kata }ours tersebut diterjemahkan menjadi hari-hari
(bermaknajamak) ke dalam bahasa Indonesia.
g. -nya
Partikel -nya dalam bahasa Indonesia juga dapat dikatakan sebagai pemarkah definit dari suatu kata benda.
(13) La question n'est pas
Ia
PROSIDTh"G Seminar Nasional Bahasa lbu Denpasar, 26-27 Februari 2016
Art.def.n.f.t
Masala hnva bukan itu (LK, hal. 18)
(14) Tu n'as plus qu'a lui manter le bouquet.
Art.def.n.m.t Kamu tinggal mengantar buketnya (LK, hal 25)
Pada contoh (13) dan (14), artikel definit la dan le diterjemahkan menjadi partikel -nya dalam bahasa Indonesia. Hal ini dapat diterima karena tidak mengurangi makna dan identitasnya sebagai nomina definit. la question 'masalah' yang dimaksud telah dapat pula dimengerti oleh lawan bicara, begitu pula le bouquet 'buket' dapat dipastikan bahwa kedua orang yang terlibat dalam percakapan tersebut mengetahui dengan pasti buket yang dimaksud. Penambahan partikel -nya juga dapat lebih menekankan kedefinitan kata bendanya.
h. zero marker
Seringkali pemarkah definit pada BSu tidak diterjemahkan secara harfiah atau literal ke dalam bahasa sasaran.Hal ini disebabkan oleh tata bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak mengenal pembagian nomina ke dalam gender dan number. Hal ini dapat dilihat pada contoh berikut:
(15) .... dans les studios et les bars des Champs-Elvsees Art.def.n.m.j Art.def.n.m.j
di film-film 0 dan beredar di bar-bar 0 kawasan Champs-Elysees. (12)
(16) C'est a peine si je remarquai Ia nervosite de mon pere Art.def.n.f.t Poss1.n.m.t Aku nyaris tak menyadari kegelisahan 0 ayah0 (LK, hal.15)
Pada contoh (15) dan (16), pemarkah definit pada Bsu baik itu berupa artikel definit ataupun detenninan posesiftidak diterjemahkan ke dalam BSa. Hal ini karena dengan tidak adanya pemarkah definitpun makna dan identitas nominanya sudah dijelaskan oleh kata berikutnya. Seperti pada contoh (15),
83
84 PROSIDING Seminar Nasional Bahasa lbu Denpasar, 26-27 Februari 2016
les studios 'film-film' dan les bars 'bar-bar' menjadi jelas identitasnya karena telah diikuti oleh keterangan tempat yaitu kawasan Champs-Elysees. Variasi terjemahan ini paling sering ditemui pada teks BSa.
IV.Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Definit Marker (pemarkah definnit) bahasa Perancis diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi 8 variasi yaitu itu, ini, sang atau si, tersebut, kata ganti kepemilikan, numeral cardinal, -nya, dan zero marker. Variasi ini dihasilkan dari berbagai definit marker bahasa Perancis seperti artikel definit, determinan demonstrative, possesif, dan numeral cardinal. Yang perlu dicatat adalah pemarkah definit dalam bahasa Perancis (BSu) seringkali tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia (BSa), dengan kata lain keberadaannya diabaikan (zero marker) yang disebabkan oleh perbedaan tata bahasa diantara keduanya. Hal ini tentu saja masih dapat diterima selama hal tersebut tidak mengubah makna dan identitas nomina yang dimaksud.
DAFf AR PUSTAKA
Chaffe, Wallace.L. 1976. Contrastiveness, Definiteness, Subjects, Topics, and Point ofView. New York: Academic Press
Dubois, Jean dan Rene Lagagne. 1973. La Nouvelle Grammaire du Fran aise.
Paris : Librairie Larousse.
Keraf, Gorys. 1984. Tatabahasa Indonesia . Ende:Penerbit Nusa Indah Nadya, Ken. 2009. Lara Kusapa. Jakarta: Serambi
Sagan, Fran9ois. 1954. Bonjour Tristesse. Paris: Juliard
Sajarwa, 2003. Sisem Ketakrifan dalam Bahasa Perancis. Humaniora Volume XV No.2. Yogyakarta: UGM Press
Savitri, Putu Weddha. 2012. Nominalisasi Adjektiva dalam Bahasa Perancis (Kajian Morfologi Generatit). Tesis Program Magister Linguistik Univeritas Udayana