Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap semangat kerja pada Dinas Bina Marga dan Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap semangat kerja pada Dinas Bina Marga dan Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai di Dinas Bina Marga dan Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan? Apakah motivasi berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai pada Dinas Bina Marga dan Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
- Manfaat yang bersifat teoritis
- Manfaat yang bersifat Praktis
Apakah kepemimpinan dan motivasi secara bersama-sama (bersamaan) berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai pada Dinas Bina Marga dan Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan? Bagi masyarakat diharapkan penelitian ini mampu memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kepemimpinan dan motivasi mengenai semangat kerja.
Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Pengertian Manajemen
- Pengertian Sumber Daya Manusia
- Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Wayne Mondy mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah pemanfaatan individu untuk mencapai tujuan perusahaan. Fungsi ketiga adalah kedudukan manajemen sumber daya manusia dalam mencapai tujuan perusahaan secara terpadu.
Kepemimpinan
- Pengertian Kepemimpinan
- Ciri-ciri Pemimpin yang Efektif
- Tingkat energi dan toleransi terhadap stres
- Rasa percaya diri
- Integritas
- Motivasi kekuasaan
- Orientasi pada keberhasilan
- Kebutuhan akan afiliasi yang rendah
- Keterampilan teknis
- Keterampilan antar pribadi
- Keterampilan konseptual
- Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Memiliki inteligensi yang tinggi
- Memiliki fisik yang kuat
- Berpengetahuan luas
- Percaya diri
- Dapat menjadi anggota kelompok
- Adil dan bijaksana
- Tegas dan berinisiatif
- Berkapasitas membuat keputusan
- Memiliki kestabilan emosi
- Sehat jasmani dan rohani
- Bersifat prospektif
- Fungsi Kepemimpinan
- Fungsi instruksi
- Fungsi konsultasi
- Fungsi partisipasi
- Fungsi delegasi
- Fungsi pengendalian
- Pimpinan sebagai penentu Arah
- Pimpinan sebagai wakil dan juru bicara organisasi
- Pimpinan sebagai komunikator yang efektif
- Pemimpin sebagai mediator
- Pemimpin sebagai integrator
- Indikator Kepemimpinan
- Iklim saling mempercayai
- Penghargaan terhadap ide bawahan
- Memperhitungkan perasaan para bawahan
- Perhatian pada kenyamanan kerja bagi para bawahan
- Perhatian pada kesejahteraan bawahan
- Menantang proses
- Memberi inspirasi
- Memungkinkan orang lain untuk bertindak
- Membuat model pemecahan
- Memberikan semangat
Penilaian terhadap gagasan bawahan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam suatu lembaga atau instansi mungkin memberikan nuansa tersendiri bagi bawahannya. Dalam kapasitas manajerialnya, seorang pemimpin pada hakikatnya akan selalu mementingkan dua hal penting, yaitu hubungan dengan bawahan dan hubungan yang berkaitan dengan tugas.
Motivasi
- Pengertian Motivasi
- Prinsip-prinsip Motivasi
- Prinsip partisipasi
- Prinsip komunikasi
- Prinsip mengakui adil bawahan
- Prinsip pendelegasian wewenang
- Prinsip memberi perhatian
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
- Karakteristik biografikal
- Kepribadian
- Persepsi
- Kemampuan belajar
- Nilai-nilai yang dianut
- Sikap
- Kepuasan kerja
- Kemampuan
- Indikator Motivasi
- Faktor pemuas
- Faktor pemeliharaan
Faktor pemeliharaan mencegah penurunan semangat atau efisiensi kerja, dan faktor ini mungkin tidak memotivasi tetapi dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja atau menurunkan produktivitas. Perbaikan pada faktor pemeliharaan akan mengurangi atau menghilangkan ketidakpuasan kerja, namun tidak dapat dijadikan sebagai sumber kepuasan kerja. Manajer yang setiap saat memberikan wewenang atau kewenangan kepada karyawannya untuk mengambil keputusan mengenai pekerjaan yang dilakukannya akan menyebabkan karyawan tersebut menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh manajer.
Sesuai dengan teori hierarki kebutuhan Maslow (Hani Handoko T. Maslow mengemukakan, motivasi manusia akan terdorong untuk memenuhi kebutuhan yang paling kuat menurut waktu, keadaan dan pengalaman yang bersangkutan. Kebutuhan yang dimaksud meliputi pengembangan karyawan, kondisi kerja yang aman, serikat pekerja, tabungan, jaminan pensiun, asuransi dan sistem Hilangnya faktor-faktor pemeliharaan ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakhadiran karyawan, dan bahkan dapat menyebabkan banyak karyawan keluar.
Semangat Kerja
- Pengertian Semangat Kerja
- Fungsi Semangat Kerja
- Indikator Semangat Kerja
- Kerja Sama
- Disiplin
- Kepuasan
- Dan rasa aman di tempat kerja
Begitu pula bagi mereka yang mempunyai kepuasan kerja yang tinggi akan diberikan pengembangan karir dan pembinaan melalui pelatihan dan pelatihan manajemen serta pelatihan promosi sebagai bentuk penghargaan terhadap pegawai yang mempunyai prestasi kerja yang baik. Semangat kerja adalah kemampuan sekelompok orang untuk bekerja sama secara tekun dan konsisten guna mencapai tujuan bersama Tohardi (2002:242). Apabila para pekerja tampak gembira, optimis terhadap kegiatan dan tugas kelompok, serta bersahabat satu sama lain, maka mereka dikatakan memiliki semangat kerja yang tinggi.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa etos kerja merupakan suatu kondisi suatu kelompok dimana mereka melakukan pekerjaannya dengan lebih giat dan lebih baik sesuai dengan tujuan masing-masing individu. Kepuasan kerja merupakan suatu generalisasi sikap terhadap pekerjaan seseorang yang didasarkan pada aspek-aspek pekerjaan seseorang.Seorang pegawai yang memperoleh kepuasan dari pekerjaannya akan mempertahankan prestasi kerja dan produktivitas kerja yang tinggi. Melihat kepuasan kerja dan semangat kerja karyawan mempunyai hubungan yang positif, maka semangat kerja karyawan akan tinggi apabila karyawan mempunyai rasa puas terhadap pekerjaannya dan terpenuhi kebutuhannya.
Penelitian Terdahulu
Suasana tersebut terlihat pada perilaku pegawai dalam menjalankan tugasnya tanpa merasa terancam atau tertekan oleh atasan, rekan kerja, pihak luar, barang-barang milik pegawai dan perabot kantor yang tertinggal di area kerja atau di lingkungan kerja, dan lain-lain. tentang kinerja pegawai di BPKB DIY. Pengaruh manajemen dan motivasi terhadap semangat kerja pegawai pada Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan. Karyawan PT Sinar Santosa Perkasa. uji validitas dengan analisis faktor, uji reliabilitas dengan Alpha Cronbach.
Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan dan motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap semangat kerja.
Kerangka Pikir
Hipotesis
Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian berdasarkan filosofi positivis yang digunakan untuk meneliti populasi dan sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan secara acak, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif. / statistik untuk keperluan pengujian hipotesis yang ditetapkan (Sugiyono, 2012; 7).
Tempat dan waktu Penelitian
Tehnik Pengumpulan Data
Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tertulis dari responden mengenai efektivitas penerapan sidik jari dan presensi tangan dalam disiplin PNS, sehingga jawaban responden hanya terbatas pada salah satu alternatif jawaban yang disediakan. Observasi yaitu suatu proses yang kompleks, suatu proses yang terdiri dari berbagai proses biologis dan psikologis.Dua yang paling penting adalah proses observasi dan menghafal.Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi digunakan ketika menyelidiki tingkah laku manusia.Proses kerja,gejala alam. dan jika jumlah responden yang diamati tidak terlalu banyak. Studi Dokumen, pengumpulan informasi dengan cara mengkaji sumber data tertulis yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, seperti struktur organisasi dan jumlah pegawai.
Jenis dan Sumber Data
Data kuantitatif adalah data yang digunakan untuk meneliti suatu populasi atau sampel, yaitu data ordinal yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diinterpretasikan menggunakan skala likert. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari penyebaran kuesioner kepada pegawai di Dinas Bina Marga dan Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan. Data sekunder adalah data yang sudah ada dan disusun secara sistematis dan merupakan hasil penelitian atau kumpulan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti seperti buku, surat kabar dan majalah.
Populasi dan Sampel
Metode Analisis Data
- Uji Reliabilitas
- Analisis Regresi Linear Berganda
Umar (2003:96) menyatakan selain menggunakan SPSS, uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan koefisien alpha (a) Cronbach yaitu:. rn = 1 −∑ dan =∑ ∑ ) dimana: rn = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya item pertanyaan. Pengujian hipotesis klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data terdapat penyimpangan atau tidak. Pengujian ini dilakukan setelah melakukan analisis regresi dan koefisien determinasi. Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independen, untuk menunjukkan apakah terdapat multikolinearitas dalam model regresi, termasuk nilai VIF >10 (Ghozali, 2006).
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau variabel residu berdistribusi normal. Salah satu cara pengujiannya adalah dengan melihat plot probabilitas normal, jika data tersebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2006). Artinya, analisis untuk mengetahui pengaruh efektivitas sidik jari dan absensi manual terhadap disiplin pegawai.
Definisi Operasional
Kepemimpinan melibatkan proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, dan mempengaruhi untuk meningkatkan kelompok dan budayanya. Motivasi merupakan suatu keadaan atau energi yang menggerakan karyawan terfokus pada pencapaian tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental positif pegawai terhadap situasi kerjalah yang memperkuat motivasi kerja untuk mencapai kinerja maksimal.
Semangat kerja merupakan suatu kondisi yang mencerminkan keadaan mental atau perilaku individu yang menciptakan suasana bahagia yang akan mendorong setiap individu untuk melakukan pekerjaannya secara aktif dan lebih baik serta antusias dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Sejarah Singat Dinas Bina Marga Dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Gedung ini dipertahankan sampai titik darah penghabisan oleh para pemuda/pegawai departemen UP. Sebab mereka mengetahui bahwa saat itu gedung tersebut digunakan sebagai kantor pusat Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Saat itu gedung negara dilindungi oleh gerakan pemuda UP yang diperkuat dengan kekuatan tempur berjumlah 40 orang, dengan persenjataan yang cukup lengkap.
Sebagai penghormatan atas jasa tiga pemuda lainnya yang kerangkanya tidak ditemukan, dibuatlah dua buah plakat peringatan, satu dipasang di gedung sate, dan satu lagi berbentuk a. Pada tanggal 3 Desember 1951, ketujuh pemuda tersebut ditangkap oleh J.M. Menteri PUT yaitu Ir.ukar Bratakusumah dinyatakan dan diberi kehormatan sebagai. Dengan demikian, “peristiwa 3 Desember 1945” telah tercatat dan tersaji dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia dan khususnya dalam sejarah perkembangan pekerjaan umum; “SAPTA TARUNA KSATRINNYA” keceriaan ibu pertiwi.
Visi Dan Misi Dinas Bina Marga Dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
- VISI
- MISI
Job Description dan Struktur Organisasi a. Job description
- Karakteristik Identitas Responden
- Deskripsi Data Penelitian
- Analisis Data a. Pengujian Validitas
- Uji Simultan (Uji F)
- Uji Parsial (Uji T)
- Pengaruh Kepemimpinan terhadapSemangat kerja
- Pengaruh Motivasi terhadapSemangat kerja
Tanggapan responden seperti terlihat pada Tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju sepenuhnya dengan kepemimpinan yang mengarah pada tujuan organisasi yaitu meningkatkan semangat kerja pegawai. Jawaban responden seperti pada tabel 5.7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dan setuju sepenuhnya pada item Semangat kerja yaitu kerjasama yang baik antar pimpinan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan dan Motivasi sama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Semangat Kerja pada Dinas Bina Marga dan Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan.
Variabel Kepemimpinan (X1) menunjukkan nilai thitung lebih besar dari tabel, (3,598>1,678), atau sig < α (0,001 < 0,05), artinya variabel Kepemimpinan (X1) mempunyai pengaruh terhadap etos kerja jalan raya. dan Kantor Pelayanan Jalan Raya. Variabel Motivasi (X2) menunjukkan nilai thitung lebih kecil dari tabel, yaitu (1,447 < 1,678), atau sig < α (0,156 > 0,05), yang berarti variabel Motivasi (X2) tidak berpengaruh terhadap semangat kerja pada karyawan. Dinas Bina Marga dan Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan sehingga hipotesis kedua ditolak. C). Nilai konstanta persamaan diatas adalah 8,722. Gambar tersebut menunjukkan jika X1 (kepemimpinan) dan X2 (motivasi) konstan atau X = 0 maka semangat kerja sebesar 8,722.
Dengan kepemimpinan yang baik seperti yang telah dijelaskan di atas, maka pegawai di Dinas Bina Marga dan Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan dapat memiliki etos kerja yang baik. Hal ini dikarenakan motivasi pegawai Dinas Bina Marga dan Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan untuk memiliki etos kerja yang baik merupakan upaya sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang sehingga bermuara pada tercapainya tujuan organisasi yang telah ditentukan.
Saran
Rivai, Veitzhal, 2009, & Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis: Dari Teori ke Praktek, Edisi Kedua, PT. Kondisi kerja meliputi beban kerja bagi karyawan, hubungan kerja dan iklim kerja harus selalu mendukung. C. Meningkatkan rasa aman di tempat kerja yaitu menghindari pencurian atau hal serupa yang membuat karyawan tidak nyaman dalam bekerja.
Regression