• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSD III ASESMEN Muslimah Zahro Romas

N/A
N/A
wawa haidar

Academic year: 2023

Membagikan "PSD III ASESMEN Muslimah Zahro Romas"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

Istilah penilaian mengacu pada prosedur yang digunakan oleh sekelompok psikolog dan psikiater untuk memilih orang yang cocok. Istilah asesmen sifatnya lebih komprehensif, berkaitan dengan bidang yang lebih luas dan tidak terbatas pada metode tes psikologi saja. Praktek Psikologi di sekolah, tes ini dilengkapi dengan inventarisasi kepribadian, wawancara dan hasil observasi siswa di sekolah.

Tes yang digunakan untuk tujuan ini biasanya berupa tes bakat dasar, tes bakat khusus, dan tes kepribadian. Dalam menentukan metode penilaian dan alat pengujian yang digunakan, psikolog juga mempertimbangkan lingkungan kerja, klien, dan usia klien. Tes yang paling sering digunakan dalam konteks klinis adalah skala Wechsler (WBIS, WAIS, WPPSI, WISC), kuesioner, dan skala penilaian untuk beberapa item.

Dalam penanganan anak gangguan perilaku tidak cukup hanya dengan melakukan tes psikologi saja, namun memerlukan observasi langsung dengan masuk kelas. Dalam penilaian jurusan tidak cukup hanya dengan melakukan psikotes saja, namun harus didukung dengan wawancara kepada mahasiswa.

PROSES DALAM ASESMEN PSIKOLOGIS

Tahap ini merupakan tahap dimana evaluator memikirkan apa yang ingin diketahuinya mengenai subjek dan memikirkan tujuan evaluasi. Penilaian kedua bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai kepribadian seseorang dan dilakukan dalam bentuk profil (meliputi motivasi, kebutuhan, kecenderungan perilaku, pola interaksi, dan lain-lain). Misalnya, sebuah perusahaan mengharuskan evaluator untuk memilih orang yang tepat untuk pekerjaan tertentu.

Tahap ini merupakan tahap dimana evaluator memikirkan apa yang perlu dilakukan untuk menentukan apa yang ingin diketahui subjek. Observasi merupakan salah satu metode dalam psikodiagnostik yang dilakukan secara sistematis dan disengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap subjek yang diteliti. Dalam arti sempit, observasi adalah pengamatan langsung terhadap subjek yang diteliti, baik dalam situasi alamiah maupun buatan.

Dalam arti luas observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan alat. Beberapa hal yang dapat dijadikan bahan observasi adalah ekspresi atau respon verbal dan nonverbal, perilaku yang menjadi sasaran observasi, bahasa tubuh seperti: ekspresi wajah, kontak mata, postur tubuh, gerak tubuh dan gerak, serta tanda-tanda fisik luar. seperti pakaian, gaya rambut, sepatu. , tato, perhiasan, serta perilaku bahasa tubuh: menyilangkan kaki, dll. Bidang Industri & Organisasi, misalnya mengamati perilaku pegawai dalam melaksanakan pekerjaan dengan benar; atau mengamati perilaku kehadiran tepat waktu.

Di bidang pendidikan misalnya mengamati perilaku siswa SMA yang selalu tertidur di kelas saat pelajaran matematika. Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh informasi dimana pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh orang yang diwawancarai. Dokumen yang dapat dianalisis dapat berupa ijazah sekolah, berkas kerja, rekam medis, tabungan, buku harian, surat, album foto, berkas kepolisian, penghargaan, dan lain-lain.

Data dalam bentuk dokumen mempunyai kelebihan yaitu data dapat lebih terlindungi dari distorsi memori, jenis respon, motivasi atau faktor situasional. Langkah ini merupakan langkah dimana seorang penilai mengintegrasikan data yang diperoleh dalam proses penilaian. Semua data dinilai, diolah, dan diinterpretasikan sehingga diperoleh gambaran diri subjek.

Fase ini merupakan fase dimana seorang asesor mengubah hasil interpretasinya menjadi sebuah laporan (laporan hasil penelitian psikologi). Jika tujuan awalnya adalah untuk mengklasifikasikan perilaku, penekanan harus diberikan pada informasi yang relevan.

ASPEK YANG DIUKUR DALAM ASESMEN PSIKOLOGIS

Aspek Kecerdasan Umum

Hasil penelitian kecerdasan seperti ini umumnya dinyatakan dalam klasifikasi berdasarkan norma atau standar yang berlaku, misalnya: Seorang siswa mempunyai kecerdasan umum yang tergolong di atas rata-rata.

Aspek Kepribadian

Tes proyeksi merupakan tes (materi atau tugas) yang digunakan sebagai wadah untuk memproyeksikan perasaan dan emosi individu. Tes proyektif verbal: tes proyektif yang materinya menggunakan bahasa, umpan baliknya menggunakan bahasa, serta petunjuknya. Tes desain nonverbal: tes desain yang materinya bukan bahasa (tidak menggunakan bahasa kecuali petunjuk.

Jadi tes jenis ini tidak memerlukan kemampuan bahasa, sehingga bisa diterapkan pada semua orang, misalnya: TAT, CAT, Rorschach, Graphic Test. Tes ini berisi 8 panel kotak berwarna putih yang setiap kotaknya berisi tanda kecil yang digunakan sebagai titik awal pengisian gambar. Kemampuan mengapresiasi: memahami dengan jelas, mempersepsikan hal-hal umum sebagaimana orang lain mempersepsi dan melihatnya.

Kemampuan berpikir orisinal: dapat menangkap hal-hal yang orisinal, dapat menampilkan unsur-unsur kreatif berdasarkan kenyataan atau tidak berdasarkan logika. Sikap terhadap diri sendiri: bagaimana menanggapi motivasi, relaksasi, kecemasan dan keraguan diri sendiri. Biarkan dia segera mengatasi rasa percaya dirinya atau mudah teralihkan (peka terhadap hal-hal yang tidak menyenangkan).

DISC (Dominant (D), Influential (I), Stable (S) dan Accommodating (C) merupakan psikotes yang mudah digunakan dalam dunia kerja dan sangat berguna dalam merekrut karyawan baru. Sepuluh ini dapat mengecek karakter calon karyawan, cara berinteraksi dengan orang lain, kepribadian diri sendiri, dan tingkat stres ketika menghadapi tekanan.

Aspek Cara atau Perilaku Kerja

Tujuan Pemeriksaan Psikologis

Dalam hal ini pemahaman terhadap diri subjek tidak hanya diperoleh melalui wawancara, observasi atau tes psikologi saja, namun harus melibatkan aspek sosial budaya dan fisik, sehingga lebih berorientasi pada pribadi.

Prinsip-prinsip pemeriksaan Psikologis

Penarikan Kesimpulan

Misalnya, dalam kasus depresi, dokter yang berorientasi pada pendekatan perilaku menyimpulkan bahwa gangguan tersebut adalah penyebabnya. Kekuatan abstraksi akan menentukan sederhana atau luasnya kesimpulan yang diambil.Kekuatan abstraksi seorang klinisi sangat didukung oleh pengalaman pribadi, perspektif teoritis yang dikuasai dan intuisi yang kuat. Dari kesimpulan yang paling sederhana hanya diperoleh pemahaman eksternal. Contoh kesimpulan tes masuk.

Atau dapat dikatakan dari kesimpulan yang mendalam, seluruh perjalanan hidup klien disarankan untuk menjelaskan kembali kelainan yang dideritanya.

Mengkomunikasikan Data Psikologis

Syarat laporan psikologis

Referensi

Dokumen terkait

Analisis pendahuluan digunakan untuk menguji alat ukur tes yang akan digunakan dalam penelitian, yang nantinya akan dijadikan pedoman dalam pembuatan alat ukur tes untuk kelas

Dalam penelitian ini Tes merupakan alat ukur yang diberikan kepada sampel untuk mendapatkan jawaban yang diharapkan baik perbuatan atau tindakan. Ditinjau dari sasaran

Statistik deskriptif data digunakan untuk berikan gambaran atau deskripsi variabel-variabel penelitian ini, yaitu tingkat pemahaman perpajakan, penerapan e-filing,

32 Pengolahan data dalam penelitian ini digunakan peneliti untuk memberikan gambaran (deskripsi) mengenai kinerja guru, kedisiplinan belajar siswa dan hasil

Program Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata Analisis diskriptif merupakan analisis yang menunjukkan deskripsi atau gambaran data responden dari kuesioner untuk membantu

alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (pengukuran) itu valid. Validitas suatu instrumen penelitian, tidak lain adalah derajat yang menunjukkan. dimana suatu

Penelitian ini untuk lebih bisa spesifik mendeteksi kemampuan passing bawahnya saja pada peserta ekstrakurikuler bola voli maka alat tes yang digunakan adalah

Macam-macam instrumen penelitian menurut Sanjaya 2015: 252 terdapat empat jenis instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu: a Tes Tes adalah instrumen atau alat untuk