RISET
PSIKOLOGI DAN PERILAKU ARSITEKTUR
@SriYuliani
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Mahasiswa dapat menggunakan metode penelitian perilaku, metode observasi dan jenis/model observasi, sehingga dapat melakukan pemetaan perilaku terhadap obyek
kajian (salah satu setting arsitektur)
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
RISE T
ARSITE K TU
R
PER ILA
KU
MODEL MET
ODE
PEMET A A N
PER ILA
KU
EV A LU A SI
STRA
TE G I
REFERENSI
Haryadi, B. Setiawan. (2010). Arsitektur, Lingkungan dan Perilaku.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Joyce Marcella Laurens. (2005). Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta:
Penerbit PT. Grasindo.
Sri Astuti Indriyati. (2020). Perencanaan dan Perancangan Hunian: Panti
Asuhan Anak dengan Konsep Arsitektur Perilaku (Pedoman Teori
dan Praktis). Bandung: Penerbit Widina Bhakti Persada.
Untuk memahami psikologi tentang perilaku manusia dalam arsitektur, perlu
memahami hubungan antara manusia dan lingkungan
tempat tinggal. Keadaan pikiran dipengaruhi oleh lingkungan.
Desain dan kondisi lingkungan mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh orang-orang
di daerah itu.
PENGERTIAN
•
Riset dalam psikologi dan perilaku arsitektur merupakan kegiatan penelitian yang mengeksplorasi psikologi dan perilaku manusia sebagai unsur pembentuk ruang dalam komponen arsitekturdengan prosedur dan metode yang sistematis.
•
Dasar pertimbangan:Ruang sebagai komponen arsitektur, dirancang dengan mengakomodasi fungsi (kegiatan:
dimensi, skala, proporsi), pengguna (kriteria: persyaratan fisik dan non fisik ruang). Oleh karenanya, merancang ruang dalam arsitektur memerlukan konsep.
•
Konsep ruang (space) dapat dilakukan dengan pendekatan: ekologis (ecological approach),ekonomi dan fungsi (functional economical approarch), sosial politik (socio-political approach)
•
Pendekatan sosial politik memerlukan pertimbangan pendekatan perilaku yang mencakup aspeknorma, kultur, psikologi masyarakat
(Rapoport, 1977). Secara arsitektural, ketiga unsur ini berkontribusi pada penentuan program ruang hingga penampilan bangunan.PROSEDUR RISET
psikologi dan perilaku arsitektur
ide, gagasan dari latar belakang dan
perumusan permasalahan
URGENSI
Solusi pemecahan
masalah
TUJUAN
Cara untuk menyusun penyelesaian
masalah
METODE
HASIL RISET
TEMUAN
Notes:
Prosedur = proses dan urutan Riset = penelitian
Tipe riset dalam arsitektur lingkungan dan perilaku
menurut Haryadi dan B Setiawan (2010)
Applied Research Kriteria:
•
Menjawab persoalan praktis•
Memecahkan permasalahan•
Menerapkan teori pada kasus secara spesifik•
Contoh: Riset bahanbangunan ramah lingkungan di daerah iklim tropis
Basic Research
Kriteria:
• Menjawab suatu fenomena
• Mengembangkan teori
• Tidak selalu memberi
kontribusi pada penerapan
• Mencari alternatif pemecahan masalah
• Contoh: Riset lokasi tusuk sate dalam konsep fengshui-jawa
Instrumental Research Kriteria:
•
Riset untuk Pendidikan•
Bertujuan untukmeningkatkan kemampuan pengelolaan proses riset dengan berbagai metode
•
Contoh: Riset strategi desain konsep fengshui untuk rumah tinggalPERILAKU DAN RUANG
SISTEM RUANG DAN PERILAKU
RUANG (mikro) RUMAH DAN PERUMAHAN
(meso) KOTA (makro)
Warna Kultur Ruang kegiatan (home range)
Ukuran dan bentuk Religi Area Inti (core area)
Lay out Perilaku Teritori (territory)
Suara, termal, pencahayaan Area terkendali (jurisdiction)
Ruang Personal (Personal space)
Amos Rapoport (1977) membagi Ruang Personal dalam 3 tipologi
OCCUPANCY
• Personal occupancy
• Community occupancy
• Society occupancy
• Free occupancy
DISTANCE
• Public territory
• Home territory
• Interactional terrirory
• Body territory SPACE
• Urban public
• Urban semi-public
• Group public
• Group private
• Family private
METODE RISET
1. EKSPERIMENTAL
2. OBSERVASI
3. KUISIONER DAN WAWANCARA
4. ANALISIS ISI
5. STUDI KASUS
6. PEMETAAN PERILAKU
7. DOKUMEN PRIBADI
8. TEST PSIKOLOGI
EKSPERIMENTAL
Riset yang dilakukan melalui uji coba dengan
menghadirkan beberapa sampel minimal 2 varian.
Perlakuan terhadap varian ditentukan sesuai tujuan
penelitian. Secara umum riset ini setidaknya terdiri dari tiga variabel: independent,
dependent, control.
OBSERVASI
Penelitian observasi dilakukan dengan beberapa teknik. Salah satu yang paling sering
digunakan adalah observasi partisipatif,
yakni suatu proses penelitian dengan melibatkan diri secara
langsung di obyek penelitian, berinteraksi
secara mendalam.
KUISIONER dan WAWANCARA
Penelitian dengan interview untuk mendapatkan respon,
tanggapan, pendapat orang terhadap suatu
obyek. Perbedaan
kuisioner dan wawancara:
teknik pengambilan data.
ANALISIS ISI
Penelitian dengan menggunakan studi literatur, melakukan proses analisis isi (content analysis) dengan
merumuskan dari setiap makna teori yang digunakan untuk menilai
suatu obyek penelitian.
STUDI KASUS
Penelitian yang diorientasikan pada suatu obyek tertentu, dengan cara
mengidentifikasi, menentukan kriteria, hingga menemukan spesifikasi unik sebagai
dasar pertimbangan menyusun suatu rekomendasi yang lebih detil.
Kriteria dan Teknik Riset
PERMASALAHAN PENDEKATAN TEKNIK RISET
Informasi kondisi Testing laboratorium Eksperimen, simulasi Informasi perilaku dan suasana Observasi Observasi natural Respon dan persepsi manusia Mencatat gejolak harian
Menanyakan kepada sumber
Koleksi dokumen individu
Kuisioner, angket, wawancara Mengetahui orang beraktivitas Menggambarkan pergerakan Pengukuran jarak dan jejak
Pemetaan perilaku
Identifikasi kecenderungan Tabulasi sistematis Analisis isi (content analysis) Membandingkan kondisi,
mengetahui gap, perbedaan
Pengamatan detil Studi kasus
Mencari variasi, ragam fakta Studi komparasi Studi kasus dengan analisis komparasi
Evaluasi hasil rancangan Evaluasi pascahuni Observasi, wawancara, analisis isi
Sumber: Haryadi, B. Setiawan, 2010
TEMA PENELITIAN
• Tekanan/dampak lingkungan
• Kualitas ruang: kepadatan, privasi, kekumuhan, pengaruh iklim
• Model permukiman: hunian vertikal, hunian deret
• Permukiman tradisional, permukiman modern
• Smart city, smart kampung, smart home
Respon berbeda dalam satu desain
Desain berbeda namun tujuan sama sebagai playground
Variasi desain dengan konsep alami dan ikonik
DISKUSI
Berikan contoh dan jelaskan secara singkat tentang penelitian dengan metode:
1.
Eksperimental (Kelas A)2.
Observasi (Kelas B)3.
Kuisioner (Kelas C)4.
Analisis isi (Kelas D)Presentasikan di kelas @5menit, urutan penyaji ditentukan saat kuliah, oleh karenanya semua kelompok menyiapkan materi sebelumnya.
Merancang ruang melibatkan lebih dari satu indera, tidak terkecuali emosi yang lebih luas. Jenis bahan, kualitas cahaya, termal, noise, apakah ruang terbuka atau tertutup, apakah ada furniture atau tidak, akan mempengaruhi perilaku manusia dalam ruang. Respon orang dalam ruangan, secara tidak sadar telah memberikan evaluasi terhadap karya rancangan.
Dr. Morgan Williams
Licensed Clinical Psychologist & Licensed Architect
https://thedesigngesture.com/psychology-of-architecture-and- its-impact/