PSIKOLOGI KONSELING
Kamis, 12 MARET 2020
PEMBAHASAN
Sejarah perkembangan konseling • Tinjauan Historis konseling
• Era tahun 1900-1909
• Era tahun 1910-1970
• Era tahun 1980-an
• Era tahun 1990-an
Perkembangan historis konseling di Indonesia
Konseling mulai berkembang pada awal tahun 1900, ketika terjadi reformasi sosial dan pendidikan karena kondisi masyarakat yang saat itu sedang ‘sakit’. Di akhir abad 19 ini terjadi pergerakan reformasi sosial di Amerika.
Dalam pergerakan ini, para aktifis sosial menentang dan mendesak pemerintah agar lebih humanis dalam memperlakukan masyarakat, baik itu para imigran,kaum miskin, para penganggur, juga orang yang terganggu secara mental.
Para pionir dalam konseling (yang selanjutnya disebut
‘guidance’) ini kebanyakan para guru dan para pembaharu.
Mereka memfokuskan pengajaran kepada anak-anak dan para
pemuda. Tujuannya adalah membantu anggota masyarakat agar
lebih peka dan menghargai diri mereka sendiri, orang lain, dunia
kerja, dan kehidupan berwarga negara.
Tahun 1900 – 1909
Terdapat tiga tokoh utama pada era ini:
Jesse B. Davis
Frank Parsons
Clifford Beers
Namun, yang lebih banyak berperan adalah Franks Parsons.
Era tahun 1910 – 1970
Konseling pada masa ini sudah
diinstitusikan yang ditandai dengan didirikannya the National
Vocational Guidance Association
(NVGA) pada tahun 1913.
Era tahun 1980 – an
profesi konseling lebih berkembang dengan adanya standarisasi training dan sertifikasi. Lalu,
dibentuklah the council for accreditation of counseling and Related educational program
(CACREP) sebagai organisasi afiliasi dari APGA.
Dimensi lintas budaya (croos-culture) pun mulai ramai didiskusikan. Lalu berdirilah the association for multicultural counseling and development
(AMCD) yang fokus pada isu multikultural terutama
isu rasialisme yang menguat pada era 1980-an.
Era tahun 1990 – an
Psikiatri mulai berkembang sebagai spesalis
pengobatan lain yang dipelopori van ellenberger
renterghem dan van eeden. Hipnotis pun menjadi teknik
yang umum digunakan untuk menangani pasien, teknik
ini ditemukan oleh johan joseph gassner dan franz
mesmer yang juga perintis teori “magnetisme bintang”.
Sejarah lahirnya Bimbingan dan Konseling di Indonesia
Diawali dari dimasukkannya Bimbingan dan Konseling
(dulunya Bimbingan dan Penyuluhan) pada setting
sekolah. Pemikiran ini diawali sejak tahun 1960. Hal ini
merupakan salah satu hasil Konferensi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (disingkat FKIP, yang
kemudian menjadi IKIP) di Malang tanggal 20 – 24
Agustus 1960.
Sejarah Berkembangan Bimbingan Konseling Di
Indonesia
Latar balakamg BK
Istilah bimbingan konseling yang pada awalnya muncul dari suatu kebutuhan yang dirasakan seorang mantan mahasiswa Yale yang memiliki ganguan mental, akhirnya berkembang hingga munculnya teori-teori pendekatan untuk mengatasi permasalahan ganguan mental.
Namun dengan seiring kemajuan zaman,ada perkembangan arah pendekatan tersebut ke arah pembinaan perkawinan/keluarga dan vokasional, ini terlihat jelas setelah PD II.
Mulai tahun 1930-an hingga 1950-an bermunculan organisasi yang membawahi bimbingan konseling ini dan juga pendekatan-pendekatan konseling yang ditemukan beberapa ahli. Sekitar tahun 1950-1960-an, kementrian pendidikan, melakukan studi banding ke Amerika. Disana dijumpai bahwa disetiap sekolah terdapat layanan konseling, yang ditangani oleh tenaga Konselor. Setelah kembali ke Indonesia, hal tersebut dituangkan dalam kurikulum Pendidikan Nasional.
Di tahun yang sama itulah juga bimbingan konseling mulai berkembang di Indonesia yang dipelopori oleh Prof. Dr. Slamet Imam Santoso yang mengembangkan ilmu Psikologi di Universitas Indonesia.
BIMBINGAN KONSELING DI
INDONESIA
Sejarah lahirnya Bimbingan dan Konseling di Indonesia diawali dari dimasukkannya Bimbingan dan Konseling (dulunya Bimbingan dan Penyuluhan) pada setting sekolah. Pemikiran ini diawali sejak tahun 1960.
Hal ini merupakan salah satu hasil Konferensi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (disingkat FKIP, yang kemudian menjadi IKIP) di Malang tanggal 20 &; 24 Agustus 1960. Perkembangan berikutnya tahun 1964 IKIP Bandung dan IKIP Malang mendirikan jurusan Bimbingan dan Penyuluhan.
Tahun 1971 beridiri Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) pada delapan IKIP yaitu IKIP Padang, IKIP Jakarta, IKIP Bandung, IKIP Yogyakarta, IKIP Semarang, IKIP Surabaya, IKIP Malang, dan IKIP Menado.
Melalui proyek ini Bimbingan dan Penyuluhan dikembangkan, juga berhasil disusun Pola Dasar Rencana dan Pengembangan Bimbingan dan Penyuluhan pada PPSP. Lahirnya Kurikulum 1975 untuk Sekolah Menengah Atas didalamnya memuat Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan.
Di awal tahun 1960, muncul tenaga konselor di SD, yang kemudian pada tahun 1975, berdasarkan hukum publik 94-145, pemerintah amerika,menyediakan dana khusus untuk melayani anak-anak penyandang cacat,sehingga banyak daerah yang memasukkan tenaga konselor di sekolah-sekolah terutama tingkat dasar dan menengah.
Pengaruh kuat lainnya datang dari organisasi profesi, yaitu: asosiasi
konseling amerika (aca),asosiasi konselor sekolah amerika (ASCA),
dan asosiasi pendidikan konselordan supervisi (ACES) (wittmer,
1993). Para anggota organisasi ini berupaya menggerakkan para
profesional untuk mengembangkan aturan-aturan seperti program
akreditasi dan sertifikasi. Sehingga secara berangsur-angsur
konseling sekolah menjadi lebih profesional, dan utuh baik di
sekolah maupun di lingkungan masyarakat .
Dengan diberlakukannya Kurikulum 1994, mulailah ada ruang gerak bagi layanan ahli bimbingan dan konseling dalam sistem persekolahan di Indonesia, sebab salah satu ketentuannya adalah mewajibkan tiap sekolah untuk menyediakan 1 (satu) orang konselor untuk setiap 150 (seratus lima puluh) peserta didik, meskipun hanya terealisasi pada jenjang pendidikan menengah.
Sejumlah hal dilakukan sebagai konsolidasi profesi sedhingga Bimbingan dan
konseling menjadi profesi yang utuh dan berwibawa antara lain kata penyuluhan
menjadi konseling, BK di sekolah hanya dilakukan oleh guru Pembimbing, dan
lain sebagainya. Pada tahun 2001 dalam kongres di Lampung Ikatan Pertugas
Bimbingan Indonesia (IPBI) berganti nama menjadi Asosiasi Bimbingan dan
Konseling Indonesia (ABKIN).
Dalam perjalanan dan perkembangan di Indinesia Bimbingan dan konseling dilaksanakan berdasarkan aturan yang mengarah kepada pertumbuhan BK menjadi suatu profesi yang sejajar dengan profesi lainya. Kendatipun dalam pelaksanaannya mengalami pasang surut, namun legalitas BK terus di perjuangkan terutama dalam seting pendidikan. Secara juridis dalam sejara perkembangan bimbingan konseling di lakukan antara lain berdasarkan;
1. Ketetapan MPRS Tahun 1966 tentang Dasar Pendidikan Nasional
2. SK Menpan No. 026/ Menpan /1989. Yang merupakan angin segar bagi pelaksanaan BK
3. SK Menpan 1993 tentang jabatan fungsional guru dan angka kredit yang menyangkut aturan bimbingan dan konseling di Indonesia
4. Sk Mendikbud No. 025/1995 tentang petunjuk jabatan fungsional guru dan anka kredit secara substansial menyangkut bimbingan konseling.