PENDAHULUAN
Latar Belakang
Araujo dan Murray dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa rata-rata mahasiswa yang tinggal di asrama memperoleh IPK lebih tinggi yaitu 0,19 hingga 0,97 dibandingkan dengan mereka yang tinggal jauh dari kampus. Penelitian ini tentang “Kesejahteraan Psikologis Mahasiswa Ma’had Al-Jamiah IAIN Bengkulu” dibandingkan mahasiswa yang tidak tinggal di asrama.
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
AIA adalah mahasiswi berusia 21 tahun yang tinggal di Perguruan Tinggi Putri Ma'had Al-Jami'ah IAIN Bengkulu. HR merupakan mahasiswi berusia 21 tahun yang tinggal di Perguruan Tinggi Putri Ma'had Al-Jami'ah IAIN Bengkulu.
Penelitian Terdahulu
Sistematika Penulisan
6 Heri Setiawan “Kesejahteraan Psikologis pada Guru SD Honorer di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang” Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang (Semarang, 20140, p. 108).
KAJIAN TEORI
Tinjuan tentang Psychological Well-being
- Pengertian Psychological Well-being
- Aspek-aspek Psychological Well-being
- Faktor-Faktor Psychological Well-being
Tinjauan tentang Mahasiswa Asrama
- Pengertian Mahasiswa
- Pengertian Asrama
- Kegiatan Keagamaan
Al-Quran merupakan sumber utama ajaran Islam, sekaligus menjadi pedoman hidup setiap manusia. Jadi, memahami ajaran Islam secara sempurna adalah langkah awal yang harus dilakukan dalam memahami Al-Qur'an.
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Waktu dan Lokasi
PY, merupakan siswi berusia 22 tahun yang tinggal di asrama putri Ma'had Al-Jami'ah IAIN Bengkulu. AF merupakan mahasiswi berusia 21 tahun yang tinggal di asrama putra Ma'had Al-Jami'ah IAIN Bengkulu. GL merupakan mahasiswi berusia 20 tahun yang tinggal di Asrama Putra Ma'had Al-Jami'ah IAIN Bengkulu.
AMS merupakan siswi berusia 21 tahun yang tinggal di Asrama Putri Ma'had Al-Jami'ah IAIN Bengkulu. SM adalah siswi berusia 20 tahun yang tinggal di Asrama Putri Ma'had Al-Jami'ah IAIN Bengkulu. RI merupakan mahasiswi berusia 21 tahun yang tinggal di Asrama Putra Ma'had Al-Jami'ah IAIN Bengkulu.
RR merupakan mahasiswi berusia 23 tahun yang tinggal di Asrama Putra Ma'had Al-Jami'ah IAIN Bengkulu. WB merupakan siswi berusia 22 tahun yang tinggal di asrama putri Ma'had Al-Jami'ah IAIN Bengkulu. RJ merupakan mahasiswi berusia 22 tahun yang tinggal di asrama putra Ma'had Al-Jami'ah IAIN Bengkulu.
GL juga memiliki tujuan hidup dan memiliki pertumbuhan diri yang baik sejak ia tinggal di asrama. Berdasarkan petikan wawancara dengan informan RI di atas dapat disimpulkan bahwa RI mempunyai hubungan yang positif dengan orang lain di asrama, lama kelamaan RI merasa nyaman tinggal di asrama. Berdasarkan petikan wawancara dengan informan AIA di atas dapat disimpulkan bahwa AIA mempunyai hubungan yang positif dengan orang lain di sekitar asrama, AIA juga merasa nyaman tinggal di asrama.
Berdasarkan petikan wawancara dengan informan RJ di atas dapat disimpulkan bahwa RJ mempunyai hubungan yang positif dengan orang lain di sekitar asrama, RJ juga merasa nyaman tinggal di asrama setelah penyesuaian.
Subjek/Informan Penelitian
Sumber Data
Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti peneliti. Sumber data primer penelitian ini adalah mahasiswa yang tinggal di asrama IAIN Bengkulu. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari perantara atau tidak langsung, berupa informasi yang melengkapi data primer, untuk menunjang penelitian.
Sumber data yang dimaksud adalah tesis, tesis, artikel, film dan literatur yang relevan dengan pembahasan penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
Metode observasi adalah cara atau cara menganalisis dan mencatat tingkah laku secara sistematis dengan cara mengamati atau mengamati kelompok perorangan atau secara langsung. Peneliti menggunakan metode ini untuk mengamati secara langsung kesejahteraan psikologis mahasiswa Ma'had Al-Jami'ah IAIN Bengkulu. Dalam hal ini untuk mencari informan, peneliti mengumpulkan data seluruh siswa yang tinggal di asrama dengan cara melakukan observasi. berapa banyak siswa yang tinggal di asrama dan peneliti melihat permasalahan yang dialami siswa di asrama. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa wawancara adalah suatu peristiwa atau proses interaksi antara pewawancara dengan sumber informasi atau orang yang diwawancarai, melalui komunikasi secara langsung.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, yaitu ketika peneliti atau pewawancara menyusun jadwal wawancara yang tetap, namun tidak menggunakan format dan urutan yang baku. Wawancara terjadwal tidak terstruktur ini menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat membantu dan terbuka sehingga setiap pertanyaan memiliki jawaban yang spesifik dan rinci. Dimana pewawancara sedang melakukan penyelidikan mendalam terhadap kesejahteraan psikologis para siswa yang tinggal di asrama, penggalian tersebut dilakukan untuk mengetahui pendapatnya berdasarkan sudut pandang orang yang diwawancarai dalam melihat permasalahan yang dialaminya, pertanyaan wawancara yang digunakan. enam aspek yaitu aspek penerimaan diri, sikap positif terhadap orang lain, kemandirian, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi.
Dokumen mengenai peristiwa atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan berkaitan dengan fokus penelitian merupakan sumber. Dokumen tertulis juga dapat berupa riwayat hidup, biografi, karya tertulis dan cerita.30 Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang informan penelitian yang berupa foto, catatan atau kesaksian wawancara pada saat peneliti mewawancarai informan. .
Teknik Keabsahan Data
Metode triangulasi, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda-beda (observasi, wawancara dan dokumentasi). Triangulasi teori dilakukan dengan mempelajari berbagai teori yang relevan, sehingga dalam hal ini yang digunakan tidak hanya satu teori saja, melainkan beberapa teori.
Teknik Analisis Data
Jumlah informan terdiri dari 7 mahasiswa semester enam, 4 mahasiswa semester delapan yang tinggal di perguruan tinggi Ma'had Al-Jami'ah IAIN Bengkulu. 1 Penerimaan diri - Kemampuan menerima diri sendiri dengan cepat - Perlu penyesuaian pada awal tinggal di asrama. Berdasarkan petikan wawancara dengan informan AF di atas, dapat disimpulkan bahwa GL merasa senang sekaligus sedih tinggal di asrama karena mempunyai banyak teman, namun jauh dari keluarga.
Memiliki hubungan yang positif -Merasa nyaman tinggal di asrama 3 Otonomi -Lebih mandiri selama Anda tinggal. Berdasarkan petikan hasil wawancara dengan informan SM di atas dapat disimpulkan bahwa SM mempunyai pengendalian lingkungan yang baik, SM beradaptasi dengan baik di asrama dan banyak perubahan setelah tinggal di asrama. Berdasarkan petikan wawancara dengan informan RI di atas dapat disimpulkan bahwa RI mampu menguasai lingkungan dengan mendekatkan diri kepada teman atau orang-orang di sekitar asrama, selama tinggal di asrama RI banyak terjadi perubahan yang jauh lebih baik.
Berdasarkan petikan wawancara dengan informan RR di atas dapat disimpulkan bahwa RR merasa bahagia, nyaman dan aman berada di asrama, sedangkan di asrama RR hanya membutuhkan waktu sekitar 1 bulan hingga akhirnya ia bisa menerima dirinya dengan baik. Berdasarkan petikan wawancara dengan informan RR di atas, dapat disimpulkan bahwa RR mempunyai hubungan yang positif dengan orang lain di sekitar asrama. RR juga merasa nyaman di asrama karena orangnya baik, suka bekerja sama, kreatif dan . Berdasarkan petikan wawancara dengan informan RR di atas dapat disimpulkan bahwa RR banyak belajar selama hidup di asrama yaitu disiplin, gotong royong, taat aturan, sopan santun.
Berdasarkan petikan wawancara dengan informan RR di atas dapat disimpulkan bahwa selama menjalani bangku kuliah, RR selalu terus belajar tanpa batas, tidak hanya mempelajari ilmu pengetahuan saja, namun juga mempelajari keterampilan interpersonal lainnya. Berdasarkan petikan wawancara dengan informan WB di atas, dapat disimpulkan bahwa WB banyak belajar selama tinggal di asrama, terutama bagaimana berperilaku, berbicara, beribadah dan bersosialisasi. Berdasarkan petikan wawancara dengan informan RJ diatas dapat disimpulkan bahwa RJ merasa senang tinggal di asrama, dibutuhkan waktu 2 bulan bagi RJ untuk bisa beradaptasi dan menerima dirinya dengan baik selama tinggal di asrama.
Berdasarkan petikan hasil wawancara dengan informan RJ di atas dapat disimpulkan bahwa RJ sudah mandiri selama tinggal di asrama, dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Wilayah Penelitian
Deskripsi Informan
Hasil Penelitian
Pembahasan
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian berdasarkan data observasi, wawancara dan data dokumenter maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa kesejahteraan psikologis adalah keadaan dimana seseorang dapat melanjutkan hidupnya dengan tidak lagi memikirkan masa lalunya dalam waktu yang lama, dan dapat melanjutkan hidupnya dengan baik. Jadi dapat disimpulkan kesejahteraan psikologis dari enam aspek yaitu mampu menerima diri sendiri, menjalin hubungan positif dengan orang lain, mempunyai otonomi (kemandirian) dan mampu melakukan kontrol terhadap lingkungan, mempunyai tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi. Santri Ma'had Al-Jami'ah mempunyai kesejahteraan psikologis yang baik pada tiga aspek yaitu aspek hubungan positif, tujuan hidup dan pengembangan diri.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa siswa mampu beradaptasi dan menjalin hubungan timbal balik dan persaudaraan yang positif dengan orang-orang serumah, memiliki arah hidup, memiliki rasa percaya diri untuk mencapai tujuan hidup, dan mampu. untuk mengembangkan potensi kemampuannya dan mengaktualisasikan dirinya. untuk selalu berkembang menjadi pribadi yang baik.bahkan lebih baik lagi.
Saran
Aimmatu Rosyidah, “Pengaruh Pola Asuh Asrama dan Metode Ta’ziran Terhadap Perkembangan Sikap Keagamaan Santri Pondok Pesantren Ali Muttaqin Patihan Wetan Babadan Ponorogo” Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ponorogo (Ponorogo, 2018). Isdiyah, “Kesejahteraan Psikologis Mahasiswa Semester Akhir Iain Surakarta di Tengah Pandemi Covid-19” Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta (Surakarta, 2020). Monica Mayeni Manurung dan Rahmadi, “Mengenali Faktor-Faktor Pembentuk Karakter Mahasiswa” Jurnal Analisis Perguruan Tinggi, (Vol.1.No.1, 2017).
Nunu Nurfirdaus dan Risnawati, “Studi Tentang Pembentukan Kebiasaan dan Perilaku Sosial Siswa (Studi Kasus Pada Sdn 1 Windujanten)” Jurnal Lensa Pendas (Vol. 4.No.1, 2019). Novita Sari Fera, “Deskripsi kesejahteraan subjektif lansia di Balai Pelayanan dan Pendampingan Lanjut Usia Provinsi Bengkulu” Skripsi untuk Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu (Bengkulu, 2018). Okto Dinata, “Hubungan Kecanduan Game Online Clash Of Clans Dengan Perilaku Sosial” Jom Fisip (Vol.4.No.2,2017).
Rahmania Utari dan Mada Sutapa “Pembentukan Iklim Sosial Akademik di Asrama Mahasiswa”, Jurnal Penelitian Humaniora, (Vol.19.No.1, 2014) Rahmawati Nurdin, “Peran Pengawas Asrama Dalam Implementasi Program. Kepribadian Berbasis Islam Pembangunan Asrama Putri Man 1 Bandar Lampung", skripsi dari Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, (Lampung, 2018). Rezky DIningrat Khan dan Ratri Wulandari, "Studi Banding Fasilitas dan Standar Asrama di Indonesia Jurnal Desain Interior & Desain Produk, (Vol.1 No.2 Agustus 2016).