• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR STUDI MICE

N/A
N/A
Dimang Ni bos

Academic year: 2023

Membagikan "PENGANTAR STUDI MICE"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR STUDI MICE PENGANTAR

STUDI MICE

Dosen:

Syul Rosli

Sanam

(2)

PERTEMUAN V

Meeting, Incentive,

Converence, Exhibition PERTEMUAN V

Meeting, Incentive,

Converence, Exhibition

(3)

MEETING

Nyoman S Pendit (1999:26) MEETING

Nyoman S Pendit (1999:26)

Hal yang lazim bahwa rapat, pertemuan atau

persidangan diselenggarakan oleh kelompok orang yang tergabung dalam suatu asosiasi,

perkumpulan atau perserikatan, melalui

seminar, lokakarya, simposium, diskusi panel, temu

wicara, sarasehan, penyuluhan, pelatihan, kerja di

lapangan, perjalanan familiarisasi dan sebagainya.

(4)

MEETING

Kesrul (2004:3,8) MEETING

Kesrul (2004:3,8)

Suatu pertemuan atau persidangan yang diselenggarakan oleh kelompok orang yang tergabung dalam asosiasi,

perkumpulan atau perserikatan dengan tujuan

mengembangkan profesionalisme, peningkatan sumber daya manusia, menggalang kerja sama anggota dan pengurus,

menyebarluaskan informasi terbaru, publikasi, hubungan

kemasyarakatan

(5)

MEETING

Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017

MEETING

Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017

Pertemuan dua atau lebih orang yang diselenggarakan untuk maksud mencapai tujuan bersama melalui interaksi verbal,

seperti berbagi informasi atau mencapai kesepakatan yang dapat berupa presentasi, seminar, lokakarya, pelatihan, team

building maupun event organisasi atau perusahaan lainnya.

(6)

Tujuan Meeting Nyoman S Pendit (1999:26-27) Tujuan Meeting Nyoman S Pendit (1999:26-27)

Mengembangkan profesionalisme anggota melalui konsultasi, pelatihan dan pendidikan.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia demi efisiensi dan produktivitas.

Menggalang kerja sama, semangat mitra kerja antar anggota demi memajukan usaha.

Menyebarluaskan informasi kepada anggota ttg ekonomi, sosial, budaya

dan politik .

(7)

Tujuan Meeting Nyoman S Pendit (1999:26- 27)

Tujuan Meeting Nyoman S Pendit (1999:26- 27)

Membantu anggota untuk memperoleh fasilitas, kemudahan maupun diskon.

Mendistribusikan publikasi yang bersifat khusus, semi ilmiah dan ilmiah.

Mendorong tersedianya data statistik hasil penelitian dan survei.

Mengadakan hubungan masyarakat (public relation) secara luas.

(8)

Tujuan Meeting Nyoman S Pendit (1999:26-27) Tujuan Meeting Nyoman S Pendit (1999:26-27)

Mempengaruhi terciptanya perubahan peraturan dan perundangan yang tidak relevan lagi.

Mendorong agar peraturan-peraturan dipatuhi dan hukum ditegakkan dan ditaati.

Mendorong terciptanya standarisasi kualitas produk dalam industri.

Membantu tercapainya perbaikan nasib dan kesejahteraan pekerja dan karyawan.

Menciptakan suasana yang mengacu kepada kesejahteraan hidup dan

menghormati HAM

(9)

Perjalanan insentif merupakan kegiatan perjalanan yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan untuk

para karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan penghargaan atas prestasi mereka dalam kaitan

penyelenggaraan konvensi yang membahas perkembangan kegiatan perusahaan yang

bersangkutan.

INCENTIVE

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 bagian kedua pasal 14 dan

Surat Keputusan Menparpostel Nomor KM.108/HM.703/MPPT-91 Bab 1 Pasal 1 Ayat b

INCENTIVE

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 bagian kedua pasal 14 dan

Surat Keputusan Menparpostel Nomor KM.108/HM.703/MPPT-91 Bab 1 Pasal 1 Ayat b

(10)

Perjalanan insentif adalah alat manajemen global yang menggunakan pengalaman wisata yang luar biasa

untuk memotivasi dan/atau memberikan pengakuan kepada peserta dengan tujuan dapat

meningkatkan kinerja dalam mendukung tujuan organisasi atau perusahaan.

INCENTIVE

Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017

INCENTIVE

Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017

(11)
(12)

Konferensi sebagai kegiatan berupa pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan, dan

sebagainya) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama.

CONFERENCE

Surat Keputusan Menparpostel Nomor KM.108/HM.703/MPPT- 91

CONFERENCE

Surat Keputusan Menparpostel Nomor KM.108/HM.703/MPPT-

91

(13)

Konferensi adalah pertemuan resmi dalam skala besar yang dihadiri oleh perwakilan atau delegasi (pemerintah, asosiasi, atau industri) untuk melakukan

diskusi, pertukaran informasi atau tindakan atas

permasalahan khusus yang menjadi perhatian bersama.

CONFERENCE

Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017

CONFERENCE

Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia

Nomor 5 Tahun 2017

(14)

Dalam penyelenggaraan dan pelaksanaannya, pertemuan, rapat, konferensi, kongres atau konvensi memiliki kemiripan. Secara teknis kata MICE bisa diartikan sebagai

conference atau konferensi.

(15)

Exhibition atau pameran merupakan suatu kegiatan untuk menyebarluaskan informasi dan promosi

yang ada hubungannya dengan penyelenggaraan konvensi atau yang ada kaitannya dengan pariwisata

EXHIBITION

Surat Keputusan Menparpostel Nomor KM.108/HM.703/MPPT-91 Bab I, Pasal 1c

EXHIBITION

Surat Keputusan Menparpostel Nomor KM.108/HM.703/MPPT-91

Bab I, Pasal 1c

(16)

Kegiatan pameran sebagai bagian dari wisata konvensi terbagi ke dalam dua kelompok.

Pertama, pameran sebagai bagian integral dari sidang konvensi.

Kedua, pameran atau pameran dagang saja (trade show), walaupun selama penyelenggaraan konvensi juga menginformasikan tentang produk atau jasa pelayanan yang dipamerkan.

Kedua jenis pameran ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

EXHIBITION

Nyoman S. Pendit (1999:35)

EXHIBITION

Nyoman S. Pendit (1999:35)

(17)
(18)

PERTEMUAN VI

Dasar Penyelenggaaraan Event

PERTEMUAN VI

Dasar Penyelenggaaraan

Event

(19)

Pengembangan Destinasi MICE ‘3A+1S’

Pengembangan Destinasi MICE ‘3A+1S’

Aksesibilitas

(20)

Pengembangan Destinasi MICE ‘SMI’

Pengembangan Destinasi MICE ‘SMI’

SDM

(21)

PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

Meningkatkan daya tarik DTW, melalui :

 Wisata alam : bahari, petualangan dan ekologi.

 Wisata budaya : heritage dan religi, kuliner dan belanja, dan wisata kota dan desa.

Wisata buatan : MICE, wisata olahraga, kawasan terpadu.

 Citra kepariwisataan dan pergerakan wisatawan nusantara.

 Tata Kelola Destinasi.

 Pemberdayaan masyarakat di destinasi pariwisata.

(22)

Jenis Pariwisata – manca negara Jenis Pariwisata – manca negara

Wisata Alam

Wisata bahari

Wisata petualangan Wisata ekologi

Wisata petualangan Wisata bahari

Wisata ekologi

Wisata Alam

(23)

Perwilayah

DAYA TARIK WISATA AKSESIBILITAS

AMENITAS

MASYARAKAT

INVESTASI

(24)

50 De sti na si Par iwi sat a Na sio nal 50 De sti na si Par iwi sat a Na sio nal

1. Bali – Nusa Lembongan

2. Komodo – Ruteng

3. Borobudur – Yogyakarta

4. Lombok – Gili Tramena

5. Batam – Bintan

6. Medan – Toba

7. Padang – Bukittinggi

8. Bromo – Malang

9. Manado – Bunaken

10.Sorong – Raja Ampat

11.Pangandaran – Nusakambangan

12.Toraja – Lore Lindu

13.Kelimutu – Maumere

14.Jakarta – Kepulauan Seribu

15.Palembang – Bangka Belitung

16. Palangkaraya – Tanjung Putting 17. Makassar – Takabonerate

18. Mentawai – Siberut 19. Nias – Simeuleu 20. Kendari – Wakatobi

21. Derawan – Kayan Mentarang 22. Sentarum – Betung Kerihun 23. Ambon – Banda Neira

24. Banda Aceh – Weh 25. Krakatau – Ujung Kulon 26. Togean – Gorontalo

27. Semarang – Karimunjawa 28. Alor – Lembata

29. Kupang – Rote Ndao 30. Sumba – Waikabubak

(25)

50 De sti na si Par iwi sat a Na sio nal 50 De sti na si Par iwi sat a Na sio nal

31. Moyo – Tambora 32. Bandung – Ciwidey 33. Solo – Sangiran

34. Halmahera – Morotai 35. Sentani – Wamena 36. Jambi – Kerinci Seblat 37. Bogor – Halimun

38. Surabaya – Madura 39. Pekanbaru – Rupat 40. Timika – Lorentz 41. Bengkulu – Enggano 42. Natuna – Anambas

43. Banjarmasin – Martapura 44. Tenggarong – Balikpapan 45. Biak – Numfor

46. Ijen – Alas Purwo

47. Pontianak – Singkawang 48. Long Bagun – Melak 49. Manokwari – Fak-Fak 50. Merauke – Wasur

(26)

PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA

Fokus pada 13 jenis usaha pariwisata yaitu:

1. Daya tarik wisata.

2. Kawasan pariwisata.

3. Jasa transportasi wisata.

4. Jasa perjalanan wisata.

5. Jasa makanan dan minuman.

6. Penyediaan akomodasi.

7. Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi.

8. Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran.

9. Jasa informasi pariwisata.

10.Jasa konsultan pariwisata.

11.Jasa pramuwisata.

12.Wisata tirta.

13.Spa

(27)

Sinergitas Daya

kerjasama

Standardisasi

Tanggungjawab

(28)

PENGEMBANGAN DESTINASI MICE PENGEMBANGAN DESTINASI MICE

Melalui 9 Pilar:

1. Penguatan Kelembagaan MICE

2. Peningkatan Aksesibilitas

3. Peningkatan Infrastruktur

4. Pengembangan Kualitas SDM dan Peningkatan Kualitas Pelayanan

5. Penggunaan Teknologi dan Pengembangan Konsep Sustainibility dalam kegiatan MICE

6. Penjamin Safety dan Security

7. Penguatan Riset dan Statistik

8. Membangun Citra dan Destinasi

9. Menjaga keragaman alam budaya destinasi

(29)

PERATURAN PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH

PP RI No. 67 Th 1996 :

 Usaha jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran > Perseroan Terbatas.

 Badan usaha jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran harus memenuhi persyaratan

sekurang-kurangnya : SDM & KANTOR

(30)

PERATURAN MENTERI PERATURAN MENTERI

PerMen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI No 28 Th 2014 : Usaha Jasa Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan

Insentif, Konferensi, dan Pameran = Usaha Jasa Penyelenggaraan PIKP.

PerMen Pariwisata RI No 5 Th 2017 : penyelenggaraan

pertemuan, perjalanan insentif, konvensi, dan pameran = MICE merupakan salah satu industri penggerak bagi

pengembangan destinasi pariwisata : produk, pelayanan

dan pengelolaan.

(31)

Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan pameran dalam

Lampiran Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 28

Tahun 2014, terdiri dari tiga aspek, yang mencakup produk, pelayanan dan

pengelolaan.

ASPEK PENYELENGGARAAN MICE

ASPEK PENYELENGGARAAN MICE

(32)

PRODUK

PRODUK

(33)

PELAYANAN

PELAYANAN

(34)

PENGELOLAAN

PENGELOLAAN

(35)

Unsur dalam MICE Unsur dalam MICE

Delegate (Delegasi)

Co-Delegate (Delegasi Pembantu)

Accompaniying Person

Spouse

Observer

Verry-Verry Important Person (VVIP)

Decision Maker

Professional Convention Organizer (PCO)

Steering Committee (SC)

Organizing Committee (OC)

Host Country

Convention Bureau

Supplier Wisata Konvensi

Sponsorship

Official Progamme

Pre & Post Conference Tour

Social Event

Technical Visit

Bid atau Invitasi

Bid Document

Exhibitor

Professional Exhibition Organizer (PEO)

Both Contractor

(36)

Asosiasi Kongres dan Konvensi Indonesia (AKKINDO / INCCA)

International Congress and Convention Association (ICCA)

Society of Indonesia Professional Convention Organizers (SIPCO) atau Himpunan Pengelola Adilaksana Konvensi Indonesia (HIPAKINDO)

International Association of Professional Congress Organizers (IAPCO)

Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI)

Asosiasi Indonesian Travel Agency (ASITA)

Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI)

Asosiasi Event Organizer Company (AEOC)

United Nation-World Tourism Organization (UN WTO)

World Travel and Tourism Council (WTTC)

Pacific Asia Travel Association (PATA)

Tourism Promotion Organization for Asian Pacific Cities (TPO)

International Air Transport Association (IATA)

Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI)

ASOSIASI dalam MICE

ASOSIASI dalam MICE

(37)

Penyelenggaraan MICE Internasional

International Tourism Boursche (ITB) di Jerman

International French Travel Market (IFTM) di Perancis

World Tourism Forum (WTM) di Inggris

Asean Tourism Forum (ATF)

Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair di Malaysia

International Tourism Boursche (ITB) Asia di Singapore

(38)

Penyelenggaraan MICE di Indonesia

Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) di Bali

Majapahit Travel Fair (MTF) di Surabaya

Borobudur Travel Mart and Expo (BTMX) di Jawa Tengah

Rinjani Travel Mart (RTM) di Lombok

Lombok Travel Mart (LTM) di Lombok

West Java Travel Mart (WJTM) di Bandung

Balikpapan Borneo Travel Mart (BBTM) di Balikpapan

(39)

PERTEMUAN VII Perencanaan &

Penyelenggaraan MICE PERTEMUAN VII

Perencanaan &

Penyelenggaraan MICE

(40)

Tahap Penyelenggaraan Event

Pra-

Produksi Pra-

Produksi

Perencanaan Perencanaan

Pengorganisasian

& Pengarahan Pengorganisasian

& Pengarahan

Produksi Produksi

Penyelenggaraan &

Pengawasan Penyelenggaraan &

Pengawasan

Past- Produksi

Past- Produksi

LPJ & Evaluasi

LPJ & Evaluasi

(41)

Event

Organizer

PRE- EVENT

PRE- EVENT

Perencanaan Perencanaan

Pengorganisasian

& Pengarahan Pengorganisasian

& Pengarahan

ON-EVENT ON-EVENT

Penyelenggaraan &

Pengawasan Penyelenggaraan &

Pengawasan

POST- EVENT

POST- EVENT

LPJ & Evaluasi

LPJ & Evaluasi

(42)

PERENCANAAN EVENT

PERENCANAAN EVENT

(43)

PERENCANAAN EVENT

PERENCANAAN EVENT

(44)

PERENCANAAN EVENT

PERENCANAAN EVENT

(45)

Buat Rencana Event

Rencana keuangan

Rencana sumber daya manusia

Rencana pemasaran

Rencana penggalangan dana

Rencana pemrograman

Rencana papan petunjuk

Rencana pergelaran

Rencana logistik

Rencana pengelolaan penonton

Rencana transportasi

Rencana keselamatan

Rencana komunikasi lokasi

PERENCANAAN EVENT

PERENCANAAN EVENT

(46)

Penetapan lokasi dan ruang MICE

 Pihak klien yang menetapkan dan mengkonfirmasikan lokasi tempat penyelenggaraannya.

 Perencana mutlak menentukan

 Pertimbangan spread of the person attending

 Pertimbangan kondisi sekitar lokasi dimana pertemuan akan digelar.

PERSIAPAN EVENT

PERSIAPAN EVENT

(47)

PERSIAPAN EVENT

PERSIAPAN EVENT

(48)

PERSIAPAN EVENT

PERSIAPAN EVENT

(49)

PERSIAPAN EVENT

PERSIAPAN EVENT

(50)

Ekspektasi

A K O M O D A S I A K O M O D A S I

PERSIAPAN EVENT

PERSIAPAN EVENT

(51)

Penempatan regular food

PERSIAPAN EVENT PERSIAPAN EVENT

Pelaya nan

Makan an &

Minu man

Pelaya nan

Makan an &

Minu

man

(52)

SARANA & PRASARANA MICE SARANA & PRASARANA MICE

Fasilitas standar dalam penyelenggaraan MICE

1. Hotel

2. Meeting Room

3. Exhibition Hall

4. Ruangan Spesifik untuk Tujuan Konvensi

(53)

Ruang Meeting

‘Konferensi’

(54)

Ruang Meeting ‘U-Scape’

(55)

Ruang Meeting ‘Berongga’

(56)

Teater

(57)

Kelas

(58)

Round Table Style

(59)

THANK YOU

THANK YOU

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun

Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Pariwisata Peraturan Daerah Provinsi

Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2015 tentang. Standar Usaha Gedung

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 10 TAHUN 2022 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 65 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan; 5.. Peraturan Menteri Kesehatan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2017 Tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Peraturan Menteri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2017 tentang Kompetensi