• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT. BANK BNI 46 CABANG MAKASSAR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PT. BANK BNI 46 CABANG MAKASSAR) "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PROFITABILITAS TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (STUDI KASUS PADA UNIT USAHA SYARIAH

PT. BANK BNI 46 CABANG MAKASSAR)

Muh. Ardi Jamiah Dahlan1, Nurdam Buhaerah2, Sri Hamdyani3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1ardhi2196@gmail.com, 2nbuhaerah@gmail.com, 3srihamdyani65@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to determine the effect of Murabahah finance on profitability improvement of Syariah Business Units in PT. Bank BNI 46 Makassar. This research used qualitative and quantitative data. Data collection methods used documentation, profitability analysis methods and simple linear regression analysis. Based on statistical tests, the t test results showed that the t-value at Murabahah was 4.748, t- value at ROA 3.427 with df (degree of freedom) 15 (N-1) with Sig. (2-tailed) 0.00 <0.05. Because 0.00 >

0.05, it can be concluded that Murabahah finance has a positive and significant effect on the profitability of Bank BNI Syariah..

Keywords: Murabahah Finance, Profitability Improvement.

PENDAHULUAN

Di era perekonomian modern, bank yang berfungsi sebagai perantara keuangan menempati posisi yang sangat vital dalam struktur perekonomian di setiap negara. Hal ini dapat dilihat berdasarkan definisi bank menurut Undang-Undang Tahun 2008.

Sehubungan dengan peran strategis bank dalam perekonomian, sehingga setiap negara berusaha menciptakan suatu sistem perbankan yang sehat dan dapat memelihara kepercayaan masyarakat.

Pada umumnya masyarakat hanya mengetahui bahwa suatu bank identik dengan bunga melalui sistem perbankan konvensional.

Penerapan metode bunga atau riba diharapkan dapat mendorong laju investasi sehingga berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi. Namun, pada kenyataannya perbankan yang didasarkan pada sistem tersebut memiliki dampak negatif. Secara nasional pembebanan bunga kepada pembeli akan menaikkan harga sehingga menyebabkan inflasi. Peminjam diharuskan untuk membayar pinjaman beserta bunganya tanpa memperhatikan usaha nasabah mendapat untung atau rugi.

Bila peminjam mendapat keuntungan, maka pantaslah bila peminjam membagi hasil usahanya. Berbagai permasalahan dan

keterbatasan yang dihadapi oleh bank dengan sistem konvensional mendorong munculnya sistem perbankan syariah dengan perbankan syariah dengan menggunakan dual banking system. Hal ini sebagaimana di atur dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Unit usaha syariah adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan berdasarkan prinsip syariah. Perbankan syariah juga memiliki tiga fungsi. Salah satu bentuk penyaluran dana kepada masyarakat adalah pembiayaan murabahah.

Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Pendapatan atas pembiayaan murabahah tersebut mempengaruhi profitabilitas perusahaan karena ketika pembiayaan meningkat maka margin pendapatan akan meningkat pula. Hal ini akan berdampak pada peningkatan laba yang juga mempengaruhi profitabilitas.

Pendapatan bank akan sangat ditentukan oleh besarnya keuntungan yang diterima.

Keuntungan yang diterima dari akad jual beli berasal dari markup yang ditentukan berdasarkan kesepakatan besarnya nisbah, keuntungan bank tergantung pada keuntungan

(2)

nasabah. Dalam pola bagi hasil banyak mengandung risiko, oleh karena itu pihak bank harus aktif berusaha mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerugian nasabah sejak awal.

Besar kecilnya keuntungan yang diperoleh sangat bergantung pada nisbah atau bagian yang akan diperoleh kedua pihak, baik bank maupun nasabah. Struktur pembiayaan menunjukkan besarnya komposisi dari pembiayaan, antara yang berasal dari pola jual beli dengan keuntungan tetap dengan pola bagi hasil yang keuntungannya berfluktuasi.

Struktur pembiayaan ini mempengaruhi keuntungan yang diterima sehingga kinerja keuangan bank juga akan dipengaruhi oleh struktur pembiayaannya.

Saat ini, PT Bank BNI 46 Cabang di Makassar menggunakan dual banking system dimana selain menjalankan sistem konvensional juga menjalankan sistem syariah.

Unit Usaha Syariah PT Bank BNI 46 (Persero) Cabang di Makassar dalam penyaluran pembiayaan memiliki pola utama yakni pola jual beli dan pola bagi hasil. Melalui penyaluran pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank BNI 46 Cabang di Makassar akan menghasilkan pendapatan operasi, disamping itu perusahaan juga menghasilkan pendapatan non operasi.

Pendapatan operasional terbagi atas lima yaitu margin murabahah, bagi hasil mudharabah, pendapatan lain, pendapatan qard gadai, dan pendapatan operasional lainnya.

Jika dilihat dari beberapa aspek, maka pembiayaan dapat mempengaruhi pendapatan yang diterima dan hal ini berdampak langsung terhadap profitabilitas suatu bank. Hal ini merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh manajemen bank agar lebih meningkatkan pembiayaan yang memberikan kentungan yang maksimal.

Pembiayaan murabahah yang merupakan penyumbang pendapatan terbesar pada Unit Usaha Syariah PT Bank BNI 46 Cabang di Makassar yang memungkinkan memberikan kontribusi laba yang terbesar, maka penulis sangat tertarik untuk meneliti masalah pembiayaan murabahah pada Unit Usaha Syariah PT Bank BNI 46 Cabang di Makassar. Adapun judul penelitian yang diajukan adalah: Analisis Profitabilitas Terhadap Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus Pada Unit Usaha Syariah Pt. Bank BNI 46 Cabang Makassar)”.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap peningkatan profitabilitas pada Unit Usaha Syariah PT Bank BNI 46 Cabang di Makassar?.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pembiayaan murabahah terhadap peningkatan profitabilitas pada Unit Usaha Syariah PT Bank BNI 46 Cabang di Makassar.

TINJAUAN LITERATUR

Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008, “Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah”. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Bank Syariah adalah Bank yang semua aktivitasnya berdasarkan prinsip Islam. Seperti menghindari dan beroprasi dengan prinsip bagi hasil.

Perbankan syariah menjalankan fungsi- fungsi operasional perbankan meliputi penghimpunan, penyaluran dan jasa. Islam dalam memberi dasar-dasar pedoman operasional perbankan bank syariah dapat menjalankan prinsip-prinsip, sebagai berikut:

a. Produk Pembiayaan (Financing)

1) Equity Financing (pembiayaan ekutias) 2) Kontrak Musyarakah (joint venture

profit sharing)

3) Kontrak Mudharabah (trustee profit sharing)

4) Debt financing (cost plus financing) 5) Kontrak Murabahah

6) Kontrak Bai’as Salam 7) Kontrak Bai’al Istishna’

8) Kontrak Al Ijarah 9) Kontrak Qard

Menurut penjelasan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 mengenai Perbankan Syariah Pasal 19 Ayat (1) Huruf d, Akad murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan membayarnya dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang disepakati. Menurut PSAK Nomor 102, murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati

(3)

dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli.

Menurut Ismail (2016), murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli kemudian menjual kepada pihak pembeli dengan mensyaratkan keuntungan yang diharapkan sesuai jumlah tertentu. Menurut Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia, murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar beban perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan beban perolehan barang tersebut kepada pembeli.

Ada tiga landasan syariah dalam perjanjian murabahah:

a. Al-Qur’an: (Q.S. Al–Baqarah (2):275), yang artinya: “Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (Al-Quran Terjemahan Kementerian Agama RI), dan (Q.S. An-Nisa’ 4:29), yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.

Dan janganlah kamu membunuh dirimu sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” (Al-Quran Terjemahan Kementerian Agama RI).

b. Hadits: “Dari Shaleh bin Suhaib r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual (H.R Ibnu Majah)”.

c. Ijma’. Umat Islam telah berkonsensus tentang keabsahan jual beli, karena manusia sebagai anggota masyarakat selalu membutuhkan apa yang dihasilkan dan dimiliki oleh orang lain. Oleh karena itu jual beli adalah salah satu jalan untuk mendapatkannya secara sah. Dengan demikian mudahlah bagi setiap individu untuk memenuhi kebutuhan.

Ketentuan Umum Murabahah Dalam Bank Syariah:

1) Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.

2) Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syariah Islam.

3) Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualisifikasinya.

4) Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.

5) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.

6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya.

Dalam hal ini, bank harus memberi tahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.

7) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

8) Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah.

9) Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank

.

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.

Profit margin on sales atau ratio profit margin atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Cara pengukuran rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih.

Terdapat dua rumus untuk mencari profit margin, yaitu sebagai berikut:

1) Untuk margin laba kotor dengan rumus:

2) Untuk margin laba bersih:

Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Adapun rumus return on assets:

(4)

Net income on total Assets digunakan untuk mengukur profitabilitas dan manajerial efficient secara overall dan lain-lain. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu:

1. untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu;

2. untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang;

3. untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu;

4. untuk menilai besarnya lebih bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;

5. untuk mengukur profitabilitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri;

6. untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri;

7. dan tujuan lainnya.

Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah untuk:

1. mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode;

2. mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang;

3. mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu;

4. mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;

5. mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri;

6. manfaat lain.

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan terhadap peningkatan profitabilitas pada Unit Usaha Syariah PT Bank BNI 46 Cabang di Makassar.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif yang

menjelaskan pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen.

Penelitian dilaksanakan pada Unit Usaha Syariah PT Bank BNI 46 Cabang di Makassar yang berlokasi di Jalan DR. Ratulangi No.

140, Mario Kec. Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Waktu penelitian dilakukan selama 2 (dua) bulan dimulai pada bulan September sampai dengan November 2019

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Data kualitatif, yaitu data yang berupa keterangan, penjelasan dari hasil interview (wawancara), kuesioner atau observasi di lapangan yang tidak berupa angka-angka dan diolah untuk mendukung penjelasan dalam analisis. Jenis data ini diperoleh dari sumber primer. 2) Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka- angka yang diperoleh dari sumber data sekunder, baik berupa dokumen, laporan- laporan ilmiah, atau terbitan berkala yang relevan dengan permasalahan

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari: 1) Data primer adalah jenis data yang diperoleh langsung dengan metode survey, kuesioner, dan wawancara langsung dengan nasabah, karyawan serta pimpinan Unit Usaha Syariah PT Bank BNI 46 Cabang di Makassar.

2) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Data sekunder berupa data-data laporan yang dibuat oleh Unit Usaha Syariah PT Bank BNI 46 Cabang di Makassar, terutama yang berhubungan dengan data nasabah serta berbagai jenis laporan dan data sekunder lainnya.

“Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat ingin peneliti investigasi, sedangkan sampel adalah subkelompok atau sebagian dari populasi

”(Sekaran (2003) dalam Widodo, 2018). Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah laporan keuangan PT. Bank BNI Syariah Cabang Makassar. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan neraca dan laporan laba rugi periode 2014- 2018.

Teknik analisis data yang terdiri dari:

1. Analisis Profitabilitas a. Net Profit Margin

b. Return On Total Asset (ROA) c. Net Income On Total Asset 2. Analisis Regresi Sederhana

(5)

Di mana:

= Profitabilitas

= Konstanta

= Koefisien Regresi

= Pembiayaan Murabahah

Dengan judul penelitian yang penulis pilih, yaitu “Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Peningkatan Profitabilitas Unit Usaha Syariah Pada PT. Bank BNI 46 Cabang Makassar”, maka variabel independen (variabel bebas) penelitian ini yaitu Pembiayaan Murabahah sedangkan variabel dependen (variabel terikat) yaitu Profitabilitas

.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Net Profit Margin

Analisis net profit margin digunakan untuk mengukur kemampuan bank yang bersangkutan dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasional pokok bagi bank yang bersangkutan

Berdasarkan tabel 1 yakni data laba bersih dan pendapatan operasional yang diperoleh dari PT BNI Syariah (Persero) Tbk.

Cabang Makassar maka akan dilakukan perhitungan net profit margin untuk tahun 2014-2018 melalui perhitungan berikut ini:

Dari hasil perhitungan tersebut di atas dapat diartikan bahwa sebesar Rp1,- pendapatan operasional yang diperoleh dari PT BNI Syariah (Persero) Tbk. Cabang Makassar akan dapat meningkatkan laba bersih sebelum pajak sebesar 0,2317 atau 23,17%

untuk tahun 2014, tahun 2015 sebesar 28,31%, tahun 2016 sebesar 20,62%, tahun 2017 sebesar 14,41% dan tahun 2018 sebesar 14,97%.

Untuk lebih jelasnya akan disajikan hasil perhitungan net profit margin untuk tahun 2014-2018 yang dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut:

Berdasarkan tabel 2 yakni hasil perhitungan net profit margin untuk tahun 2014- 2018 nampak bahwa untuk tahun 2015 net profit margin meningkat, faktor yang menyebabkan adanya kenaikan net profit margin sebab laba bersih sebelum pajak meningkat, sedangkan untuk tahun 2016 net profit margin menurun, sedangkan pada tahun 2017 menurun sebab laba bersih sebelum pajak menurun dan pada tahun 2018 net profit margin meningkat sebab laba bersih setelah pajak meningkat dari setiap unit usaha bank syariah yang dikelola.

2. Return on Total Asset (ROA)

Return on Total Asset (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan income bagi bank dalam pengelolaan aset yang dipercaya pada manajemen yang bersangkutan.

Sebelum disajikan perhitungan ROA khususnya pada PT BNI Syariah (Persero) Tbk. Cabang Makassar maka dapat dilihat melalui tabel 3 berikut ini:

(6)

Berdasarkan tabel 3 maka perhitungan rasio ROA untuk tahun 2014-2018 dapat ditentukan sebagai berikut:

Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan tersebut di atas akan disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:

Tabel 4 yakni hasil perhitungan ROA untuk tahun 2014-2018, terlihat bahwa untuk tahun 2014-2016 ROA meningkat, namun dalam tahun 2017-2018 menurun. Faktor yang menyebabkan adanya penurunan ROA khususnya dalam tahun 2017-2018 sebab jumlah beban operasional untuk setiap tahun meningkat.

Berdasarkan aturan yang telah ditetapkan BI untuk perbankan syariah. ROA yang baik tentunya memenuhi standar penilaian. BI menetapkan ROA yang baik

<10% per tahun.

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji-t digunakan untuk menguji secara parsial seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk melakukan uji t menggunakan tabel Coefficients.

Hasil uji-t menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:

Pada output terlihat nilai constant sebesar 3,427, yang berarti jika pembiayaan murabahah dianggap tidak ada (nol), maka profitabilitas (ROA) adalah sebesar 3,427 satuan.

Berdasarkan tabel 5 terlihat pembiayaan murabahah memiliki t-hitung sebesar 4,748, karena nilai t-hitung > nilai t-tabel = 4,748 >

2,000 hal ini berarti Ho ditolak, dan Ha diterima yaitu pembiayaan murabahah secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada Unit Usaha Syariah PT BNI Syariah (Persero) Tbk. Cabang Makassar.

Berdasarkan Tabel 6. di atas diperoleh nilai R square disebut juga koefisien determinasi, dapat dilihat bahwa R square (R2) adalah 0,231 (23,1%) berarti 23,1 % profitabilitas pada Unit Usaha Syariah PT BNI Syariah (Persero) Tbk. Cabang Makassar dipengaruhi oleh pembiayaan murabahah, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor- faktor lain diluar penelitian ini.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap profitabilitas pada oleh Unit Usaha Syariah PT BNI Syariah (Persero) Tbk. Cabang Makassar

(7)

yang menunjukkan ada pengaruh yang positif dan signifikan.

Saran yang dapat diajukan sehubungan dengan kesimpulan penelitian, sebagai berikut:

1) Sebaiknya PT BNI Syariah (Persero) Tbk.

Cabang Makassar lebih mengembangkan metode bagi hasil yang selama ini dilakukan, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan profitabilitas di masa-masa yang akan datang.

2) Disarankan pula agar sebaiknya PT BNI Syariah (Persero) Tbk. Cabang Makassar bahwa untuk lebih memperhatikan aspek profitabilitas dan dimasa yang akan datang, hal ini dimaksudkan untuk dapat lebih meningkatkan sistem komposisi bagi hasil dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, F. M. (2015). Manajemen Perbankan (Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank). Edisi Pertama. Cetakan Ketiga. Malang: Universitas Muhammadiyah.

Dendawijaya, L. (2015). Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Cetakan Pertama.

Bogor: Penerbit Ghalia.

Djohan, W. (2018). Kredit Bank. Jakarta: PT Mutiara Sumber Widya.

Effendy (2014). Efektivitas Kredit Tanpa Agunan (KTA) Dalam Peningkatan Volume Produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Denpasar.

Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Erlina (2017). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Kedua. Medan: USU Press.

Fahmi, I. (2013). Analisis Laporan Keuangan.

Bandung: Alfabeta.

Ghozali, I. (2015). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gita, D. (2015). Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat.

Harahap, S. S. (1999). Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Halim, F. (2016). Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap pada PT. Bank Syariah Mandiri. Makassar:

Ismail. (2016). Perbankan Syariah. Jakarta:

PT. Fajar Interpratama Mandiri.

Jusuf, J. (2015). Analisa Kredit untuk Account Officer. Cetakan Keenam. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Jusuf, J. (2018). Kiat Jitu Memperoleh Kredit Bank. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan.

Edisi 1-5. Jakarta: Rajawali Pers.

Kesuma, D.Y. (2008). Prosedur Pemberian dan Pengawasan Kredit Agunan Deposito Mandiri pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Medan. Ahmad Yani. Skripsi.

Universitas Sumatera Utara. Medan

Komaruddin. (2014). Ensiklopdia Manajemen.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka.

Muhammad, S. D. (2014). Akuntansi Perbankan Syariah. Yogyakarta: Trust Media

Muljono, P. (2014). Manajemen Perkreditan Bank Komersil. Yogyakarta: BPFE.

Reed, E. W. & Edward K. G. (2015). Bank Umum, Jakarta: Bumi Aksara.

Rivai, V. (2012). Bank and Financial Institution Management. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Santoso, R. T. (2016). Kredit Usaha Perbankan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Sastradipoera, K. (2014). Strategi Manajemen Bisnis Perbankan: Konsep dan Implementasi Untuk Bersaing. Bandung:

Penerbit Kappa-Sigma.

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:

Mandar Madju.

Tjoekam, H. M. (2013). Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersial. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Untung (2013). Strategi Menghadapi Persaingan Perbankan, Urusan Perencanaan dan Litbag Kantor Pusat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Jakarta.

Wasilah, S.N. (2013). Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Weston, J. F. (2015) Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menganalisa serta membuktikan pengaruh struktur kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, net profit margin terhadap praktik perataan (income smoothing) laba pada

Dalam penelitian ini penulis menggunakan net profit margin untuk mengukur persentase laba bersih terhadap penjualan bersih 2.2 Tinjauan Empiris Berikut beberapa penelitian yang telah