STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN EKSISTENSI URBAN RADIO
(Studi Fenomenologi Tentang Pengalaman Public Relations Mengenai Strategi Marketing Public Relations Melalui Penggunaan Media Sosial Dalam Meningkatkan Eksistensi Urban
Radio Bandung 106,3 FM Di Kalangan Generasi Milenial Kota Bandung)
Disusun oleh :
Renaldo Triskajaya Konsentrasi Public Relations Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ekonomi dan Komunikasi
Universitas BSI Bandung [email protected]
Dra. Titin Suhartini, M.Pd.
R. Nuruliah Kusumasari, S.I.Kom., M.M.
Abstract
Urban Radio Bandung 106.3 FM is one of the first radio broadcast media that airs for 24 hours in Bandung, playing songs that are trending in accordance with the radio tagline "Hits Musik Terbaik". In addition to providing entertainment, Urban Radio also provides the most updated education and interesting information. In the digital era, the existence of radio is decreasing because of the more internet media developments, society especially teenagers or millennial generation are more interested in using social media rather than listening to the radio. Social media is an online media whose users can easily interact with one another by creating, sharing and exchanging information in a virtual network and community. Currently, almost all people in the city of Bandung, especially among millennials, access social media and a few still access old media such as radio. This study aims to examine the marketing public relations strategy undertaken by Urban Radio through the use of social media to increasing existence among millennials. This research method is a qualitative phenomenological study with constructivist paradigms assisted by diffusion theory of innovation, data collection techniques are done by observation and interviews. The results of this study indicate that in increasing the existence of Urban Radio, it has been quite successful with public relations marketing activities through the use of social media that is complemented by communication messages and the selection of publication media in the use of social media, while also discussing community responses and what is needed by the target audience so can choose the right communication message and media publication.
Keywords: Public Relations Marketing, Urban Radio, Existence
Abstrak
Urban Radio Bandung 106,3 FM merupakan salah satu media penyiaran radio pertama yang mengudara selama 24 jam di kota Bandung, memutar lagu-lagu yang sedang trending sesuai dengan tagline radio “Hits Musik Terbaik”. Selain memberikan hiburan, Urban Radio juga memberikan edukasi dan informasi menarik paling update. Di era digital saat ini eksistensi radio menurun karena semakin banyak perkembangan media internet, masyarakat terutama remaja atau generasi milenial lebih tertarik menggunakan media sosial daripada mendengarkan radio. Media sosial adalah sebuah media online yang para penggunanya bisa dengan mudah berinteraksi satu sama lain dengan cara membuat, berbagi, serta bertukar informasi dalam sebuah jaringan dan komunitas virtual. Saat ini hampir seluruh masyarakat di kota Bandung khususnya kalangan generasi milenial mengakses media sosial dan sedikit yang masih mengakses media lama seperti radio. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi marketing public relations yang dilakukan Urban Radio melalui penggunaan media sosial dalam meningkatkan eksistensi di kalangan generasi milenial. Metode penelitian ini adalah kualitatif studi fenomenologi dengan paradigma kontruktivis dibantu teori difusi inovasi, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan dalam meningkatkan eksistensi yang dilakukan Urban Radio sudah cukup berhasil dengan kegiatan marketing public relations melalui penggunaan media sosial meliputi perencanaan pesan komunikasi dan pemilihan media publikasi dalam penggunaan media sosial, selain itu mengetahui respon masyarakat dan apa yang dibutuhkan target audience sehingga dapat memilih pesan komunikasi dan media publikasi yang tepat.
Kata kunci: Marketing Public Relations, Urban Radio, Eksistensi
PENDAHULUAN
Urban Radio Bandung 106,3 FM merupakan salah satu media penyiaran radio pertama yang mengudara selama 24 jam di kota Bandung dengan memutar lagu-lagu yang sedang trending sesuai dengan tagline radio ini adalah
“Hits Musik Terbaik”. Urban Radio sudah mengudara selama 8 tahun dan menjadi salah satu radio terpopuler sejak 2011, hingga saat ini konsisten menghibur para pendengar setianya di kota Bandung dan menjadi chanel radio music paling hits dan up to date. Lokasi stasiun Urban Radio terletak di Jalan Anyer Dalam No. 52 Kebon Waru, Batununggal, Kebonwaru, Kota Bandung, Jawa Barat. Jangkauan Urban Radio meliputi area Bandung dan sekitarnya. Target audience dari Urban Radio meliputi masyakat berusia 18 – 35 tahun, yang menjadi sasaran utamanya adalah remaja kalangan anak sekolah dan mahasiswa yang selalu aktif mendengarkan musik mengikuti perkembangan zaman.
Selain memberikan hiburan, Urban Radio juga memberikan edukasi serta banyak sekali informasi menarik yang paling update.
Salah satu program unggulan dari Urban Radio yang banyak diminati oleh para pendengarnya adalah “Warung Persib”, program ini banyak membahas informasi menarik seputar dunia sepak bola terkini di Indonesia khususnya Persib Bandung. Program lain yang banyak diminati oleh pendengarnya adalah “Curhat Bareng Dika”, program ini adalah sesi curhat yang mana para pendengar menelpon dan menceritakan setiap masalahnya kepada penyiar, setelah itu sang penyiar akan memberikan tips yang bisa menjadi masukan dalam setiap masalah yang sedang dialaminya.
Program unggulan lainnya dari Urban Radio yaitu “Urban Jreeeeng”, program ini adalah acara yang ditunggu-tunggu oleh para pendengarnya yang mana akan ada banyak artis dan musisi yang sedang naik daun diundang
untuk datang ke program ini. Selain ada penampilan dari bintang tamu mereka juga akan diajak main games seru dan talkshow membahas gosip dan fakta. Selain itu ada juga program lain yag menarik seperti “10 Lagu Melulu”, menyajikan lagu-lagu hits paling baru diputar full tanpa jeda iklan, lalu program “20 Hits” yang menyajikan lagu-lagu jaman dulu untuk mengingatkan moment nostalgia yang akan menemani di malam hari, serta audience dapat request langsung lagu apa pun yang diinginkan.
Masih ada beberapa program siaran lain yang akan memberikan banyak hiduran, edukasi dan informasi terbaru lainnya seperti program Urban Pagi-pagi, Sore Hore dan Histeris Weekend.
Kegiatan Urban Radio tidak hanya meliputi program siaran, adapun aktivitas lain seperti kegiatan OB FUN, off air dan event yang diselenggarakan bekerja sama dengan media partner atau perusahaan lainnya. Kegiatan diluar program siaran seperti event bertujuan untuk menarik banyak perhatian dari masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan Urban Radio sekaligus meningkatkan eksistensi dan sebagai ajang untuk berinteraksi langsung dengan para pendengar setia Urban Radio.
Radio merupakan media massa yang memiliki peran untuk menyampaikan berbagai informasi. Pada dasarnya media dapat diartikan sebagai cara penyampaian melalui sebuah saluran yang didalamnya memuat suatu pesan untuk disampaikan kepada khalayak. Radio sebagai media massa yang mengandalkan komunikasi sebagai sarana penunjang terciptanya hubungan antara pendengar dengan media itu sendiri dalam menyampaikan suatu informasi atau pesan. Pesan yang akan disampaikan dalam sebuah siaran radio akan tersampai dengan baik apabila seorang penyiar mampu menginformasikannya dengan baik.
Radio terus mengalami perkembangan yang sangat pesat, karena memiliki daya tarik yang kuat dalam memberikan hiburan, penerangan dan pendidikan. Bentuk hiburan yang menjadi andalan dari siaran radio adalah musik, kebanyakan orang mendengarkan radio sebagai media hiburan terutama untuk mendengarkan musik, karena musik adalah hiburan bagi
sebagian banyak orang di dunia. Namun seperti yang kita ketahui bahwa peran radio tidak hanya menjadi media untuk sekedar hiburan saja, melainkan radio sebagai media pemberi informasi. Seiring dengan pesatnya perkembangan radio, radio menjadi salah satu media yang menarik banyak perhatian dan menjadi popular karena keaneka ragaman program acaranya, serta selain murah jangkauan radio pun cukup luas sehingga dapat didengarkan juga oleh masyarakat pelosok daerah.
Pertumbuhan stasiun radio di Indonesia sendiri ditandai dengan semakin banyaknya para pelaku usaha dari tahun ke tahun yang mencoba berbisnis dengan membangun stasiun radio.
Sampai saat ini jumlah radio di Indonesia mencapai sekitar 1300 stasiun radio swasta resmi.
Di Bandung terdapat kurang lebih 54 radio FM dan 4 radio AM. Dari 54 radio FM tersebut memiliki bermacam-macam segmentasi, mulai dari radio untuk anak, radio untuk remaja atau anak muda, radio untuk orang dewasa, radio dangdut, radio khusus musik, radio khusus berita, radio khusus kebudayaan hingga radio khusus dakwah agama islam.
Kemampuan radio menjangkau konsumen sebelumnya sangatlah baik, tetapi saat ini perannya semakin berkurang. Radio telah menjadi media massa yang tersedia di semua tempat, tetapi sebagai sebuah industri mereka menyadari ada tanda-tanda yang menggelisahkan. Sebagi contoh seperti acara utama radio yaitu musik telah tersedia dalam bentuk beraneka ragam perangkat lain tanpa adanya iklan dan dapat mudah mengakses musik yang dinginkan. Memasuki era digital seperti sekarang ini, jika dilihat dari banyaknya media yang menyajikan beragam informasi dan hiburan, sepertinya radio nasibnya akan tersingkirkan.
Akan tetapi radio mampu bertahan walaupun banyak gempuran dari beragam media lainnya seperti tv, smartphone, internet dan sebagainya.
Jika secara bentuk fisiknya radio sudah mulai jarang diminati, coba lihat di toko elektronik sekarang ini jarang sekali menemukan orang yang dengan sengaja mencari radio untuk membelinya. Sekalinya ada mungkin hanya sedikit peminatnya, salah satunya mungkin para kolektor barang antik. Karena untuk
mendengarkan siaran radio kini sudah bisa lewat beragam media lainnya seperti pada player yang berada pada mobil, smartphone dan sebagainya.
Perkembangan zaman memberikan banyak pilihan, termasuk untuk memilih hiburan dan informasi dari beragam media membuat keberadaan radio semakin terpojokan, kebanyakan orang mendengarkan radio hanya pada saat mengendarai mobil atau mungkin saat di warung makan dan warung kopi di pinggir jalan. Walaupun masih ada pendengar setianya tapi jumlahnya mungkin tidak sebanyak dulu, akan tetaapi keberadaanya masih tetap saja eksis sampai sekarang.
Seiring perkembangan teknologi saat ini manusia semakin dimudahkan dengan adanya media baru berbasis internet. Penggunaan media berbasis internet di Indonesia hingga saat ini semakin penting dan dibutuhkan oleh masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan penggunaan media terus menerus berubah, dan sekarang media sosial menjadi media yang paling disukai masyarakat untuk mencari informasi yang mereka butuhkan.
Dengan adanya media sosial maka eksistensi media lama seperti radio mulai menurun keberadaannya karena media baru mampu memberikan informasi yang lebih update dan dapat diakses dimana saja dengan jangkauan yang sangat luas.
Media sosial adalah sebuah media online yang para penggunanya bisa dengan mudah berinteraksi satu sama lain dengan cara membuat, berbagi, serta bertukar informasi dalam sebuah jaringan dan komunitas virtual. Secara umum media sosial merupakan sarana untuk berinteraksi, mengelola dan mengetahui infomasi paling up to date secara online. Mengelola informasi yang di maksud adalah para pengguna dapat bebas mengunduh (download) dan mengunggah (upload) informasi yang mereka butuhkan dengan mudah.
Saat ini hampir seluruh masyarakat di kota Bandung khususnya anak muda generasi milenial mengakses media sosial dan sedikit yang masih mengakses media lama seperti radio.
Istilah generasi milenial ini sedang viral, khususnya di media sosial. Netizen (Warganet)
sering menyebutnya dengan kids zaman now.
Generasi ini hadir sebagai bentuk diferensiasi antara generasi zaman dulu yang eksis di tahun 90-an dengan generasi yang sedang eksis zaman sekarang. Dari segi usia bisa dikatakan generasi milenial adalah mereka yang saat ini berada pada rentang umur 15-30 tahun. Generasi Milenial adalah generasi paling berperan aktip dalam perkembangan zaman saat ini, yang mana generasi muda sekarang sangat berpengaruh dalam segala hal, dari mulai perkembangan teknologi, ekonomi, sosial, budaya dan banyak hal lain. Generasi Milenial bisa dikatakan sebagai generasi yang sedang golden age, dimana sangat berperan penting dalam membangun perkembangan zaman saat ini.
Di era digital saat ini siaran radio mulai ditinggalkan karena menjamurnya media sosial, sehingga mengalahkan eksistensi radio. Saat ini siapa saja bisa membuat siaran radio dengan biaya terjangkau, seperti radio online dan radio streaming. Masyarakat terutama kalangan anak muda atau generasi milenial lebih tertarik menggunakan fasilitas internet media sosial daripada mendengarkan radio. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pihak Urban Radio Bandung 106,3 FM menjaga eksistensi radio dalam menghadapi persaingan teknologi informasi dan komunikasi.
Urban Radio harus memiliki strategi yang dapat meningkatkan eksistensinya dan mampu mengimbangi media sosial di era digital saat ini, supaya kalangan generasi milenial yang menjadi sasaran utama tetap minat untuk menikmati dan mengetahui program acara yang disiarkan oleh pihak Urban Radio.
Saat ini pihak Urban Radio sudah menggunakan strategi pemasaran namun sejauh ini belum terlihat perkembangannya. Pada dasarnya pemasaran (marketing) adalah suatu strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperkenalkan, mengingatkan dan membujuk masyarakat agar mau membeli barang dan jasanya. Pemasaran (marketing) merupakan suatu proses yang dilakukan perusahaan dalam usahanya untuk memenuhi permintaan yang ada di pasar dan untuk mendapatkan laba demi kelangsungan hidup perusahaan. Pemasaran dilakukan sesuai dengan keadaan perusahaan,
dimana perlu diperhitungkan jumlah dana yang tersedia dengan besarnya manfaat yang diperoleh dari kegiatan pemasaran yang dijalankan perusahaan. Keadaan dunia bersifat dinamis yang selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu, strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan pada umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Disamping itu, strategi pemasaran yang ditetapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut, strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar.
Strategi Marketing Public Relations adalah strategi yang sangat tepat dalam meningkatkan citra serta dapat menghindarkan perusahaan dari kerugian akibat kegiatan promosi yang tidak efektif dan efisien. Secara umum pengertian marketing public relations merupakan suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan kesan positif yang ditimbulkan dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumennya.
Strategi Marketing Public Relations dibutuhkan dalam upaya untuk pemasaran dan meningkatkan eksistensi perusahaan, dalam rangka membangun kepercayaan dan timbal balik dengan audience (klien) atau calon klien. Pengertian konsep marketing public relations tersebut secara garis besar terdapat tiga taktik untuk melaksanakan program dalam mencapai tujuan (goals), yaitu pertama bahwa marketing public relations merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik pull strategy (strategi menarik), push strategy (strategi mendorong) dalam hal pemasaran dan taktik ketiga pass strategy (strategi menembus) sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan.
Dengan semakin majunya teknologi informasi saat ini, Urban Radio perlu memiliki strategi Marketing Public Relations untuk
meningkatkan eksistensinya di kalangan generasi milenial yang menjadi segmentasi utamanya.
Pada kegiatan marketing public relations di Urban Radio dalam meningkatkan eksistensi dapat dicermati melalui program yang disesuaikan dengan menentukan segmentasi pasar atau target audience, aktivitas publikasi melalui berbagai media sosial, proses kerjasama Urban Radio dengan pemerintahan dalam menyebarkan berita, kerjasama dalam berbagai event besar dan adanya hubungan dengan komunitas (community relations). Adapun aktivitas marketing public relations ini fungsinya yaitu membantu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program- program Urban Radio melalui komunikasi dengan para pendengarnya mengenai informasi dan kesan-kesan yang menghubungkan perusahaan dan programnya sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan kepentingan para pendengar, untuk dapat meningkatkan eksistensi sehingga menjadi pilihan bagi para pendengar khususnya remaja kalangan generasi milenial.
Alasan peneliti memilih objek penelitian Urban Radio Bandung 106,3 FM karena ingin mengetahui strategi MPR dalam meningkatkan eksistensi, meskipun perkembangan zaman saat ini memberikan banyak pilihan hiburan dan informasi dari beragam media yang membuat keberadaan radio semakin terpojokan, akan tetapi Urban Radio masih memiliki banyak pendengar setianya walaupun jumlahnya mungkin tidak sebanyak dulu, namun masih tetap bertahan sebagai chanel radio musik sampai sekarang.
Dari penjelasan di atas peneliti ingin memberikan gambaran yang jelas mengenai strategi marketing public relations yang dilakukan Urban Radio Bandung 106,3 FM melalui penggunaan media sosial dalam meningkatkan eksistensi di kalangan generasi milenial di kota Bandung.
KAJIAN LITERATUR
KomnukasiKomunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan lambang- lambang, kata-kata, gambar,
bilangan, grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaianlah yang biasanya dinamakan komunikasi. (Ruslan, 2013:17) Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh individu ataupun organisasi yang mencangkup proses perencanaan, harga, promosi, dan distribusi terhadap suatu ide, barang atau jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan. (Kotler dan Amstrong, 2012:6) Public Relations
Istilah Public Relations atau Hubungan Masyarakat (Humas) telah dipergunakan secara luas oleh berbagai departemen, jabatan, perusahaan, badan, dan lembaga di Indonesia.
Public Relations menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu yang bersifat komersial maupun yang non-komersial. Keberadaannya tidak bisa dicegah, terlepas dari suka atau tidak, karena kita tidak bisa memutuskan menghadirkan atau sebaliknya meniadakan Public Relations.
Pendapat dari Rosady Ruslan, dalam bukunya Kampaye Public Relations,mengatakan:
Public Relations merupakan seni (arts) dan gabungan dari disipin ilmu manajeman, komunikasi, psikologi, sosial marketing, untuk membentuk agar perusahaan atau lembaga, gagasan atau ideu yang ditawarkan, nama dan produnya menjadi disukai dan banyak dipercaya oleh publiknya. (Ruslan, 2013:6)
Marketing Public Relations
Marketing Public Relations adalah perpaduan pelaksaan program dan strategi pemasaran. Marketing Public Relations penekanannya bukan pada selling seperti kegitan periklanan lainnya, namun lebih kepada pemberian informasi, dan berupaya menambah pengetahuan mengenai suatu merek atau produk, jasa, sehingga bisa menambah nilai bagi produk tersebut, yang nantinya akan memberikan danpak yang kuat agar lebih lama diingat olah masyarakat.
Menurut Tomas L. Harris yang dikutip Soleh Soemirat dalam bukunya Dasar-dasar Public relations Marketing public relations adalah:
Marketing public relations merupakan proses dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi program-program yang mendorong minat beli serta kepuasan konsumen, melalui penyampaian informasi dan kesan yang meyakinkan, dalam uasaha memperlihatkan bahwa perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, kepentingan, dan minat konsumen.
(Soemirat 2012:154).
Media Massa
Menurut Leksikon Komunikasi, media massa adalah "sarana untuk menyampaikan pesan yang berhubungan langsung dengan masyarakat luas misalnya radio, televisi, dan surat kabar".
Menurut Cangara, media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi (Cangara, 2010:123,126).
Media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti tengah atau perantara. Massa berasal dari bahasa Inggris yaitu mass yang berarti kelompok atau kumpulan. Dengan demikian, pengertian media massa adalah perantara atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalam hubungannya satu sama lain. Media massa adalah sarana komunikasi massa dimana proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak.
Sebuah media bisa disebut media massa jika memiliki karakteristik tertentu.
Radio
Radio merupakan salah satu media massa yang digunakan dalam penyiaran publikasi suatu informasi dalam bentuk audio. Radio adalah media yang bersifat satu arah yang digunakan komunikator dalam menyebarkan berbagai informasi.
Menurut Romli (2009) Radio merupakan salah satu jenis media massa (mass media), yakni sarana atau saluran komunikasi massa (channel of mass comunication) seperti halnya surat kabar, majalah, atau televisi ciri khas utama radio adalah auditif yakni
dikosumsi telinga atau pendengar (Romli, 2009: 15).
Menurut Romli (2009:16-17), karakteristik khas dari radio adalah:
1. Auditori, Sound Only, Auditif. Radio adalah “suara”, untuk didengar, dikonsumsi telinga atau pendengaran. Apa pun yang disampaikan melalui radio harus berbentuk suara, hanya suara, lain tidak.
2. Transmisi. Proses penyebarluasannya atau disampaikan kepada pendengar melalui pemancaran (transmisi).
3. Mengandung gangguan. Seperti timbul- tenggelam (fading) dan gangguan teknis.
4. Theatre of Mind. Radio menciptakan gambar dalam imajinasi pendengar,
“memainkan” imajinasi pendengar, dengan kekuatan kata dan suara. Secara harfiah, theater of mind berarti ruang bioskop di dalam pikiran. Radio mampu menggugah imajinasi pendengarnya, dengan suara, musik, vocal atau bunyi- bunyian.
5. Identik dengan musik. Umumnya orang mendengarkan radio untuk mendengarkan musik/lagu. Radio menjadi media utama untuk mendengarkan musik.
Media Sosial
Media sosial adalah medium di internet
yang memungkinkan pengguna
merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain dan membentuk ikatan sosial secara virtual. (Rulli Nasrullah, 2012:11)
Terdapat beberapa fungsi dari media sosial, antara lain:
1. Untuk meluaskan interaksi sosial manusia dengan memakai internet dan teknologi web
2. Melakukan transformasi praktik komunikasi satu arah media siaran dari satu institusi media ke banyak audience (one to many) ke dalam praktik komunikasi dialogis antara banyak audience (many to many)
3. Sebagai dukungan demokratisasi pengetahuan dan juga informasi
4. Melakukan transformasi manusia dari pemakai isi pesan menjadi pesan itu sendiri.
(Puntoadi 2011:5) mengemukakan, pemakaian media sosial mempunyai fungsi antara lain:
1. Membangun personal branding lewat sosial media merupakan tidak mengenal trik atau popularitas semu, karena audience yang akan menentukan.
Berbagai sosial media menjadi media untuk orang yang melakukan komunikasi, berdiskusi, dan juga memberikan suatu popularitas di media sosial.
2. Memberikan suatu kesempatan yang fungsinya interaksi lebih dekat dengan konsumen. Media sosial menawarkan content komunikasi yang lebih individual. Melalui media sosial juga berbagai kalangan pemasar bisa mengetahui kebiasaasn dari konsumen mereka dan melakukan suatu interaksi secara personal dan juga bisa membangun suatu ketertarikan yang lebih dalam.
Eksistensi
Eksistensi adalah keberadaan, kehadiran yang mengandung unsur bertahan.
Definisi Eksistensi menurut Abidin (2017:16) “Eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, suatu, menjadi atau mengada.
Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri, yakni exsistere, yang artinya keluar dari, melampaui atau mengatasi. Jadi eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur atau kenyal dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran, tergantung pada kemampuan dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya”.
Eksistensi bisa juga dikenal dengan
satu kata yaitu keberadaan.konsep eksistensi
menurut Dagun (Abidin, 2017: 16) dalam
kehidupan sosial manusia yang terpenting
adalah keadaan dirinyasendiri atau eksistensi
dirinya sendiri. Eksistensi dapat diartikan
sesuatu yang menganggap keberadaan
manusia tidaklah statis, artinya manusia senantiasa bergerak dari kemungkinan ke kenyataan. Proses ini berubah bila kini menjadi sesuatu yang mungkin maka besok akanberubah menjadi kenyataan karena manusia itu mempunyai kebebasan untuk bergerak. Bereksistensi berarti berani mengambil keputusan yang menentukan bagi hidupnya. Konsekuensinya jika kita tidak bisa mengambil keputusan dan tidak berani berbuat maka kita tidak bereksistensi dalam arti yang sebenarnya.
Generasi Milenial
Pengertian milenial adalah sebutan untuk kelompok demografis atau generasi Y (gen Y) yang lahir setelah generasi X. Sebutan milenial (millenials) untuk generasi Y ini mulai dipakai pada editorial koran besar Amerika Serikat pada Agustus 1993 karena diperkirakan individu pada generasi ini akan mencapai dewasa sekitar pergantian abad ke-21 atau atau pergantian era milenium (masa atau jangka waktu seribu tahun).
(Hasanuddin dan Lilik. 2016: 12)
Pada saat ini, generasi milennial adalah generasi muda yang berusia sekitar antara 18–38 tahun yang hidup dalam dunia yang dipenuhi oleh peralatan elektronik dan jaringan online. Oleh karena itu, sebagian besar dalam bersosialisasi lewat daring. Akun media sosial seperti facebook, twitter, whatsapp dan instagram dijadikan tempat untuk aktualisasi diri dan ekspresi, karena apa yang ditulis tentang dirinya adalah apa yang akan semua orang baca. Bisa dibilang di era milennial kurang percaya lagi kepada distribusi informasi yang bersifat satu arah contohnya seperti radio dan televisi. Mereka lebih percaya kepada user generated content atau konten dan informasi yang dibuat oleh perorangan. (Akbari, 2017: 11)
Generasi millennial lebih suka mendapat informasi yang mereka butuhkan dengan mencarinya ke Google dan media sosial atau perbincangan pada forum-forum yang mereka ikuti, supaya tetap up-to-date. Generasi milennial merupakan generasi modern, sehingga tak jarang merekalah yang mengajarkan teknologi pada kalangan yang lebih tua. Dengan semua serba digital dan online, generasi ini dapat melihat dunia tidak secara langsung, mengetahui perkembangan ilmu dan teknologi hanya dengan
berselancar di dunia maya, sehingga bisa tahu segalanya.
Teori Difusi Inovasi
Menurut Everret M. Rogers, mendefinisikan difusi sebagai proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara para anggota suatu sistem sosial. Difusi adalah suatu jenis khusus komunikasi yang berkaian dengan penyebaran pesan-pesan sebagai ide baru.
Sedangkan komunikasi didefinisikan sebagai proses di mana para pelakunya menciptakan informasi dan saling bertukar informasi tersebut untuk mencapai pengertian bersama. Di dalam pesan itu terdapat ketermasaan (newness) yang memberikan ciri khusus kepada difusi yang menyangkut ketakpastian (uncertainty). Derajat ketidakpastian seseorang akan dapat dikurangi dengan jalan memperoleh informasi. (Ardianto, Lukiato & Siti, 2007:64)
Unsur utama difusi adalah (a) inovasi; (b) yang dikomunikasikan melalui saluran tertentu;
(c) dalam jangka waktu tertentu; (d) diantara para anggota suatu sistem sosial. Inovasi adalah suatu ide, karya atau objek yang dianggap baru oleh seseorang.
Ciri-ciri inovasi yang dirasakan oleh para anggota suatu sistem sosial menentukan tingkat adopsi adalah sebagai berikut :
1. Relative advantage (Keuntungan Relatif) Relative advantage adalah suatu derajat dimana inovasi dirasakan lebih baik daripada ide lain yang menggantikannya.
Derajat keuntungan relatif tersebut dapat diukur secara ekonomis, tetapi faktor prestasi sosial, kenyamanan dan kepuasan juga merupakan unsur penting.
2. Compatibility (Kesesuaian)
Compatibility adalah suatu derajat di mana inovasi dirasakan ajeg atau konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman dan kebutuhan mereka yang melakukan adopsi.
3. Complexity (Kerumitan)
Complexity adalah mutu derajat di mana inovasi dirasakan sukar untuk dimengerti dan dipergunakan.
4. Trialability (Kemungkinan Dicoba) Trialability adalah mutu derajat di mana inovasi dieksperimentasikan pada landasan yang terbatas.
5. Observability (Kemungkinan Diamati) Observability adalah suatu derajat di mana inovasi dapat disaksikan oleh orang lain.
Umumnya aplikasi komunikasi massa yang utama berkaitan dengan proses adopsi inovasi (hal-hal/nilai baru). Hal ini sangat relevan baik pada masyarakat sedang berkembang maupun masyarakat yang sudah maju. Kondisi perubahan sosial dan teknologi pada masyarakat melahirkan kebutuhan yang dapat menggantikan metode lama dengan metode yang baru. Semua itu menyangkut komunikasi massa karena berada dalam situasi di mana perubahan potensial bermula dari riset ilmiah, dan kebijaksanaan umum yang harus diterapkan oleh masyarakat.
(Ardianto, Lukiato & Siti, 2007:65)
Menurut Everett M. Rogers dan Floyd G.
Shoemaker mengemukakan bahwa teori difusi inovasi dalam prosesnya ada 4 (empat) tahap, yaitu pengetahuan, persuasi, keputusan dan informasi.
1. Pengetahuan
Kesadaran individu akan adanya inovasi dan pemahaman tertentu tentang bagaimana inovasi tersebut berfungsi.
2. Persuasi
Individu membentuk sikap setuju atau tidak setuju terhadap inovasi.
3. Keputusan
Individu melibatkan diri pada aktivitas yang mengarah pada pilihan untuk menerima atau menolak inovasi.
4. Informasi
Individu mencari penguatan (dukungan) terhadap keputusan yang telah dibuatnya, tapi ia mungkin saja berbalik keputusan jika ia memperoleh isi pernyataan yang bertentangan (McQuail, 1985:61).
(Ardianto, Komala & Karlinah, 2007:66)
METODE PENELITIAN
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post-positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah
(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulam data dilakukan dengan triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi.
(Sugiyono, 2013:9)
Metodologi kualitatif yakni penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi, yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi menurut Alfred Schutz. Menurut Schutz, dunia sosial adalah realitas interpretif (Kuswarno, 2009:110).
Tindakan manusia serta segala peristiwa yang telah terjadi dianggap sebagai sebuah realitas yang bermakna. Individu bisa memberikan makna terhadap realitas tersebut.
Makna terhadap sebuah realitas dalam teori ini bukan hanya makna yang berasal dari individu sendiri namun juga bersifat intersubjektif.
Individu sebagai anggota masyarakat berbagi presepsi dasar mengenai realitas melalui interaksi atau sosialisasi mereka dengan anggota masyarakat lainnya (Kuswarno, 2009:38).
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Observasi
Dalam penelitian ini observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi partisi pasif karena peneliti terlibat dengan beberapa event Urban Radio atau yang sedang digunakan sebagai sumber data penelitian. Observasi partisi patif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka.
(Sugiyono, 2013:227)
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian observasi partisipasi
pasif, karena peneliti merupakan salah satu pendengar setia Urban Radio yang sering diundang beberapa kali dalam setiap event yang diadakan oleh Urban Radio Bandung 106,3 FM.
Wawancara
Wawancara adalah teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan atau sumber data agar mendapatkan data yang lengkap. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti melakukan wawanacara mendalam dengan bagian public relations dan bagian digital marketing Urban Radio seputar kegiatan marketing public relations. Wawancara bertujuan untuk mengetahui strategi marketing public relations melalui penggunaan media sosial dalam meningkatkan eksistensi di kalangan generasi milenial.
PEMBAHASAN
Perencanaan Pesan Komunikasi
Strategi marketing public relations yang dilakukan Urban Radio dalam meningkatkan eksistensi di kalangan generasi milenial berawal dari mencakup perencanaan pesan komunikasi.
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam perencanaan pesan komunikasi sebagai berikut:
1. Menentukan Sasaran (Target Audience) 2. Menentukan Pesan
3. Menentukan Tujuan dari pesan 4. Feedback yang diharapkan
Tahapan yang pertama adalah menentukan sasaran atau target audience dari Urban Radio, tujuan menentukan target audience adalah agar pesan yang dirancangan dan disajikan dapat diterima dengan baik oleh khalayak yang menjadi sasaran. Target audience Urban Radio meliputi masyarakat generasi milenial yang berusia 18 sampai 40 tahun, sasaran utamanya adalah remaja dari kalangan anak sekolah dan mahasiswa. Alasan memilih generasi milenial sebagai sasaran utamanya karena generasi milenial sangat aktif dan antusias dalam
mengikuti perkembangan informasi seputar musik setiap zamannya.
Tahapan yang kedua dalam perencanaan pesan komunikasi adalah menentukan pesan yang ingin disampaikan agar mudah dipahami oleh target audience dari Urban Radio. Konten pesan berupa makna dari tagline Urban Radio yaitu
“Hits Musik Terbaik” yang diaplikasikan kedalam kegiatan-kegiatan Urban Radio.
Tahapan ketiga adalah menentukan tujuan dari pesan pesan yang ingin disampaikan Urban Radio kepada target audience. Tujuan dari pesan Urban Radio dengan tagline “Hits Musik Terbaik” untuk menimbulkan kesan dan pesan positif (persepsi) terhadap audience untuk menjadikan Urban Radio sebagai chanel radio favorit yang menyajikan berbagai informasi terupdate seputar musik hitz saat ini dan informasi menarik yang sedang trending topik.
Tahapan terakhir yaitu menentukan Feedback yang diharapkan. Feedback yang diharapkan oleh Urban Radio adalah menjadi chanel radio favorit pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan, masyarakat banyak ikut berpartisipasi dalam kegiatan Urban Radio, selain itu eksistensi dari Urban Radio semakin meningkat sebagai radio paling hitz untuk masyarakat khususnya remaja dari kalangan generasi milenial.
Kegiatan perencanaan pesan komunikasi merancang agar pesan dan nilai-nilai yang diberikan kepada khalayak tepat sasaran, dapat diterima dengan baik, sehingga khalayak dapat mengenal Urban Radio sebagai chanel radio favorit yang menyajikan berbagai informasi terupdate seputar musik hitz saat ini dan informasi menarik lainnya yang sedang trending topik.
Setelah beberapa tahapan dalam perencanaan pesan komunikasi yang dilakukan Urban Radio, langkah selanjutnya adalah mengetahui respon dari masyarakat dan taget audience mengenai isi pesan yang disampaikan dalam program Urban Radio. Tujuan dari mengetahui respon masyarakat adalah sebagai tolak ukur keberhasilan dari perencanaan pesan
komunikasi yang sudah dirancang oleh Urban Radio.
Jika dilihat dari respon yang diberikan masyarakat mengenai pesan yang disampaikan Urban Radio ternyata banyak sekali yang menilai positif, dapat dinilai dari banyaknya respon positif dan partisipasi masyarakat pada kegiatan Urban Radio. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perencanaan pesan komunikasi yang dilakukan Urban Radio dalam strategi marketing public relations sudah efektif dan cukup berhasil.
Perencanaan pesan komunikasi mulai dari menentukan sasaran, target audience Urban Radio adalah masyarakat mulai dari usia 18 sampai 35 tahun khususnya remaja anak sekolah dan mahasiswa. Pesan yang ingin disampaikan berupa makna dari tagline Urban Radio yaitu
“Hits Musik Terbaik”. Tujuan dari pesan Urban Radio dengan tagline “Hits Musik Terbaik” untuk menimbulkan kesan dan pesan positif (persepsi) terhadap audience untuk menjadikan Urban Radio sebagai chanel radio favorit yang menyajikan berbagai informasi terupdate seputar musik hitz saat ini dan informasi menarik yang sedang trending topik. Feedback yang diharapkan oleh Urban Radio adalah menjadi chanel radio favorit pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan dan masyarakat banyak ikut berpartisipasi dalam kegiatan Urban Radio, selain itu eksistensi dari Urban Radio semakin meningkat sebagai radio paling hitz untuk masyarakat khususnya kalangan generasi milenial.
Pemilihan Media Publikasi
Dalam upaya menyampaikan pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan perlu adanya media atau saluran yang tepat agar tujuan dari komunikasi sampai kepada komunikannya. Pemilihan media sebagai sarana penyampaian informasi menjadi faktor paling penting dalam strategi marketing public relations yang dilakukan Urban Radio, dalam meningkatkan eksistensi di kalangan generasi milenial. Pemilihan media publikasi yang tepat bertujuan agar penyampaian pesan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh target audience.
Pemilihan media yang tepat untuk interaksi
langsung dengan masyarakat, agar menciptakan, menjaga hubungan yang baik dan meningkatkan citra positif.
Media-media yang dipilih Urban Radio sebagai sarana publikasi dalam meningkatkan eksistensi yakni media sosial seperti Instagram, Website, Twitter, Facebook dan Youtube.
Marketing Public Relations Urban Radio memilih media sosial yang merupakan media yang paling banyak dipakai oleh masyarakat dan memiliki efek besar terhadap penyampaian pesan (publikasi) agar memudahkan Urban Radio memberikan informasi terkait kegiatan, event, dan membangun hubungan yang baik dengan masyarakat atau khalayaknya.
Alasan Urban Radio Bandung yang menjadi dasar pemilihan Media sosial sebagai media publikasi karena biaya publikasi yang gratis sehingga meminimalisir anggaran publikasi iklan, selain itu jangkauannya sangat luas dan lebih cepat dalam hal menyebarkan informasinya karena penggunanya yang sampai saat ini semakin bertambah.
Selain pemilihan media publikasi yang tepat harus ada konten pesan menarik didalamnya. Melalui konten-konten menarik dan informatif yang dikemas dalam bentuk gambar atau kata-kata, dapat menjadi media yang baik bagi Urban Radio sebagai media informasi pengenalan perusahaan & meningkatkan eksistensi Urban Radio. Kemudian membangun persepsi atau citra positif dimata masyarakat dan menjadi daya tarik Urban Radio sebagai referensi radio favorit bagi masyarakat. Selain untuk memperluas usaha, konten media yang baik juga dapat membangun engagement dan realitionship atau hubungan yang baik dengan khalayak.
Konten yang menarik dapat membuat perusahaan ditanggapi dengan baik oleh khalayaknya dan menarik perhatian khalayak untuk berinteraksi dalam konten media tersebut. Hal ini berdampak pada perluasan perusahaan, semakin banyak khalayak yang tertarik untuk berinteraksi maka semakin banyak pula khalayak yang penasaran dengan kegiatan Urban Radio.
Konten media Urban Radio berisikan konten-konten yang bersifat edukatif dan hiburan
yakni mengenai perkembangan musik saat ini dan berbagai informasi yang menjadi trendik topik.
Tujuannya adalah mengenalkan program dan kegiatan Urban Radio, menyebarkan berita paling update dan sebagai media interaksi langsung dengan target audience untuk meningkatkan eksistensi.
Pemilihan media publikasi yang digunakan Urban Radio adalah media sosial, pemilihan media berdasarkan banyaknya penggunaan media yang sering digunakan target audience yaitu masyarakat khususnya remaja dikalangan generasi milenial. Media yang banyak digunakan masyarakat untuk mencari informasi paling update yang mereka butuhkan melalui media internet. Media sosial seperti instagram, twitter, facebook dan youtube adalah media yang diprioritaskan oleh Urban Radio dalam kegiatan publikasi, media tersebut berisikan konten- konten mengenai informasi kegiatan Urban Radio, berita paling update, foto kegiatan beserta dengan penjelasannya, iklan suatu produk dan informasi menarik lainnya. Selain media sosial, Urban Radio menggunakan media event sebegai media publikasi. Tujuan penggunaan media publikasi adalah mengenalkan program dan kegiatan Urban Radio, menyebarkan berita paling update dan sebagai media interaksi langsung dengan target audience untuk meningkatkan eksistensi
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan dari data-data yang peneliti kumpulkan didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan pesan komunikasi dalam strategi marketing public relations melalui penggunaan media social yang dilakukan Urban Radio meliputi menentukan sasaran, sasarannya yaitu masyarakat yang berusia 18 sampai 40 tahun dari kalangan generasi milenial, sasaran utamanya adalah remaja dari kalangan anak sekolah dan mahasiswa.
Konten pesan berupa makna dari tagline Urban Radio yaitu “Hits Musik Terbaik”,
tujuan dari pesan yang disampaikan adalah menyajikan berbagai informasi terupdate seputar musik hitz saat ini dan informasi menarik yang sedang trending topik. Feedback yang diharapkan menjadi chanel radio favorit pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan dan masyarakat banyak ikut berpartisipasi dalam kegiatan.
2. Pemilihan media publikasi dalam strategi marketing public relations melalui penggunaan media sosal yang dilakukan Urban Radio sebagai sarana publikasi dan meningkatkan eksistensi yakni media sosial seperti Instagram, Website, Twitter, Facebook dan Youtube. Konten media Urban Radio berisikan konten- konten yang bersifat edukatif dan hiburan yakni mengenai perkembangan musik saat ini dan berbagai informasi yang menjadi trendik topik. Tujuan media publikasi adalah sebagai sarana untuk mengenalkan Urban Radio, menyebarkan informasi terkait kegiatan Urban Radio, menyebarkan berita terupdate, penguatan Eksistensi dan interaksi langsung dengan target audience
Saran
1. Urban Radio harus mencoba bekerja sama dengan media-media partner sebagai sarana publikasi pesan edukasi sehingga dapat lebih meyakinkan masyarakat. Dalam penyampaian informasi seharusnya Urban Radio lebih memperhatikan keaktifan sosial media yang dimiliki Urban Radio, bukan hanya Instagram dan Website saja yang diprioritaskan tetapi semua media sosial yang dimiliki harus Update dan selalu aktif nantinya akan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mencari informasi.
2. Urban Radio harus membuat inovasi konten-konten di media sosial seperti membuat konten video dengan kualitas yang baik dan kreatif berisikan tentang kegiatan Urban Radio. Hal ini akan
membuat daya tarik khalayak semakin meningkat karena khalayak akan tervisualisasi mengenai kegiatan yang akan mereka temui dan mereka lakukan saat berpartisipasi dalam event Urban Radio. Media sosial dapat dimanfaatkan sebagai ajang interaksi antara langsung dengan khalayaknya, buat kegiatan komunikasi yang lebih interaktif dengan khalayak di media sehingga Urban Radio banyak dikenal melalui media manapun dan hubungan dengan khalayak akan baik pula.
REFERENSI
Abidin, Zainal. (2007). Analisis Eksistensial.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persad.
Akbari, Taufan Teguh dan Alphana C. F.
(2017). Personal Image Generasi Millennial Korban Cyberbullying pada Akun Instagram dan Ask Fm di Jakarta.
Jurnal Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 1 No. 1
Ali, Hasanuddin & Lilik Purwandi. (2016).
Indonesia 2020: The Urban Middle Class Millennials. Jakarta: Alvara Research Center
Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala
dan Siti Karlinah. (2007). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung:
Simbiosa Rekatam Media
Ayun, Primada Qurrota. (2015). Fenomena Remaja Menggunakan Media Sosial dalam Membentuk Identitas. Channel, Vol. 3, No. 2
Cangara, Hafied. (2010). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. (2012).
Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 13.
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kuswarno, E. (2009). Metode Penelitian Komunikasi Fenomenologi: Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitiannya.
Bandung: Widya Padjadjaran.
Nasrullah Rulli. (2012). Internet dan Ruang Publik Virtual, Sebuah Refleksi atas Teori Ruang Publik Habermas.
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Vol. 4 No.1
Romli, Asep Syamsul M. (2009). Jurnalistik Praktis Untuk Pemula: Edisi Revisi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Ruslan, Rosadi (2013). Kampanye Public
Relations. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
Soemirat, Soleh. (2012). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
BIODATA PENULIS
Renaldo Triskajaya, lahir di Tasikmalaya 20 April 1994. Pada 2019 mengenyam pendidikan program strata-1 di fakultas Ekonomi dan Ilmu Komunikasi Universitas BSI Bandung dengan Peminatan Public Relations pada tahun 2019 memulai penelitian mengenai Strategi Marketing Public Relations Melalui Penggunaan Media Sosial Dalam Meningkatkan Eksistensi Urban Radio Bandung 106,3 FM Di Kalangan Generasi Milenial Kota Bandung