• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS RADIO PRAMBORS 102,2 FM JAKARTA DALAM MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PENDENGAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS RADIO PRAMBORS 102,2 FM JAKARTA DALAM MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PENDENGAR"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS RADIO

PRAMBORS 102,2 FM JAKARTA DALAM

MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PENDENGAR

DIAJUKAN OLEH:

NAMA : ANNISA YULITA

NIM : 2015 – 41 – 006

KONSENTRASI : HUBUNGAN MASYARAKAT

Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi Jakarta

(2)

i

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa, yang senantiasa memberikan berkah dan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Marketing Public Relations

Radio Prambors 102,2 FM Jakarta dalam Mempertahankan Loyalitas Pendegar”.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir yang merupakan syarat kelulusan untuk mendapat gelar strata 1 (S1) di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Hubungan Masyarakat. Peneliti menjabarkan latar belakang, langkah-langkah, tujuan, , kendala, maupun solusi dalam kegiatan strategi marketing public relations Radio Prambors Jakarta.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang memerlukannya. Peneliti bersedia menerima kritik dan saran, guna melengkapi skripsi ini agar menjadi lebih baik.

Jakarta, 12 Agustus 2019 Peneliti

(3)

ii

Puji dan syukur kepada Allah Yang Maha Esa atas segala berkah dan karunia-Nya, sehingga peneliti diberi kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini tidak akan selesai berkat motivasi, bimbingan, dan doa kepada peneliti selama menimba ilmu di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

Dengan kerendahan hati,peneliti ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua saya, Bapak Erfan Wilmar dan Ibu Erni Kartini beserta kakak saya Amsa Mustaqim, dan keluarga besar saya yang sudah memberikan doa, kasih sayang, dan dukungan penuh kepada saya selama ini.

2. Prof. Dr. Dr. Dr. Rudy Harjanto, S.Ikom., M.M., M.Sn., selaku Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

3. Dr. Prasetya Prayoga Santoso MM, selaku Dekan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

4. Wahyudi M. Praptopo, Dr. S.IP. M.Si., selaku Ketua Program Studi FIKOM Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

5. Drs. M. Muminto Arief M. Ikom., selaku Kepala Konsentrasi Humas FIKOM Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

(4)

iii

7. Drs. YS. Gunadi, MM selaku Pembimbing II atas segala waktu, arahan, pengetahuan, dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi. 8. Seluruh dosen beserta staf pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) atas semua dedikasi untuk mendidik dan memberikan bekal dengan ilmu yang berguna. 9. Tante Nina, Mbak Yola, Mas Jabbar, Mas Awan dan seluruh staf

Radio Prambors Jakarta yang sudah menerima dan membimbing saya selama penelitian.

10. Untuk sahabat-sahabat dari SMA, yaitu: Sani dan Destria yang sudah memberikan semangat dan doa selama saya kuliah.

11. Untuk sahabat-sahabat di kampus, yaitu: Tasya, Novi, Ode, Deska, Asri, Fika, Edo, Wichak, Mizi, dan Alya, yang sudah menemani dan mendengarkan setiap keluhan dan curhatan di kala suka maupun duka selama 4 tahun ini. Semoga kalian sukses selalu.

12. Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Camilla, yang selalu memberikan bimbingan, arahan, nasihat, dan selalu ada untuk membantu saya selama proses pengerjaan penelitian ini. Semoga keberkahan selalu melimpah kepadamu.

(5)

iv

14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah memberikan dorongan, bantuan, dan kerja samanya.

Akhir kata, peneliti berharap semoga penelitian ini dapat memberi manfaat dan berguna bagi para pembaca. Oleh karena itu, peneliti menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnakan skripsi ini.

Jakarta, 12 Agustus 2019

(6)

v LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR ORISINALITAS SKRIPSI

KATA PENGANTAR ……….. … i

UCAPAN TERIMA KASIH ……….… ii

DAFTAR ISI ……….… v DAFTAR TABEL ………. ix DAFTAR GAMBAR ………...…. x ABSTRAK ………...… xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……….….……... 1 1.2 Fokus Penelitian ……….………... 9 1.3 Pertanyaan Penelitian ……… 10 1.4 Tujuan Penelitian ……….……… 10 1.5 Signifikansi Penelitian 1.5.1 Signifikansi Teoritis ……….… 11 1.5.2 Signifikansi Praktis ……….. 11

(7)

vi

2.2 Kerangka Konseptual Penelitian danTeori

2.2.1 Definisi dan Tahapan Strategi ……….. 21

2.2.2 Komunikasi Pemasaran………... 23

2.2.3 Public Relations………... 26

2.2.3.1 Definisi Public Relations ………. 26

2.2.3.2 Ruang Lingkup Public Relations…… ... 27

2.2.3.3 Fungsi Public Relations….…………. …. 29

2.2.4 Marketing Public Relations………... 31

2.2.4.1 Peranan Marketing Public Relations….. 32

2.2.4.2 Kegiatan Marketing Public Relations….. 35

2.2.4.3 Taktik Marketing Public Relations……… 36

2.2.4.4 Keterkaitan Public Relations dengan Marketing Public Relations……….. 37

2.2.5 Loyalitas Pelanggan...………..… 40

2.2.6 Model Four Step of Public Relations………... 42

2.3 Bagan Alur Pikir ……….………... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian ………... 47

(8)

vii

3.3 Format Penelitian ……….…………..………. 52

3.4 Metode Penelitian……… .………... 54

3.5 Subjek dan Objek Penelitian ………...……… 55

3.5.1 Subjek………. 55

3.5.2 Objek………... 56

3.6 Teknik Pengumpulan Data ……….…… 57

3.7 Teknik Keabsahan Data ………... 59

3.8 Teknik Analisis Data……….. 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian……….. 63

4.1.1 Sejarah Radio Prambors………...……... 63

4.1.2 Visi dan Misi Radio Prambors ………..….. 64

4.1.3 Logo Radio Prambors……….……….. 65

4.1.4 Program Siaran Radio Prambors……… 66

4.1.5 Struktur Organisasi Radio Prambors……….. 70

4.2 Deskripsi Subjek Penelitian ………... 72

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ………. … 74

(9)

viii

5.1 Simpulan ……….. 108

5.2 Saran ………. … 109 5.3 Saran bagi Peneliti Selanjutnya ………... … 110

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(10)
(11)

x

Gambar 1.1 Penetrasi Media dari Survei Nielsen Indonesia

2017……… 4

Gambar 12.1 Macam-macam Teknik Pengumpulan Data……… 57

Gambar 4.1 Logo Radio Prambors………. ……….. 65

Gambar 4.2 Salah Satu Program Kuis Radio Prambors Jakarta…… 79 Gambar 4.3 Antusiasme Kawula Muda di Event Youth Fest 2019… 82 Gambar 4.4 Publikasi Radio Prambors Terkait Acara Youth

Fest 2019…...……... 88 Gambar 4.5 Publikasi Radio Prambors Terkait Acara Kumpul

Kamu (Kumpul Kawula Muda)……….. 89

(12)

xi

NIM : 2015-41-006

Program Studi : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Hubungan Masyarakat

JudulSkripsi : Strategi Marketing Public Relations Radio Prambors 102,2 FM Jakarta dalam Mempertahankan Loyalitas Pendengar

Jumlah Bab : 5 Bab + 110 Halaman

Bibliografi : 42 buku, 5 website, 4 jurnal Pembimbing 1 : Dr. Natalina Nilamsari, M.Si Pembimbing 2 : Drs. YS. Gunadi, MM

Seiring dengan perkembangan zaman, eksistensi industri penyiaran radio hampir tersingkir oleh industri pertelevisian dan media baru dan hal itu dirasakan oleh Radio Prambors Jakarta. Radio Prambors Jakarta melakukan banyak upaya untuk tetap mempertahankan loyalitas para pendengarnya dan tetap menjadi trend center di dunia penyiaran radio. Oleh karena itu, Radio

Prambors Jakarta melakukan upaya semaksimal mungkin dalam

mengimplementasikan strategi Marketing Public Relations.

Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis strategi Marketing Public

Relations Radio Prambors Jakarta dalam mempertahankan loyalitas para

pendengar, serta mendeskripsikan dukungan dan kendala yang dialami oleh Radio Prambors Jakarta dalam Marketing Public Relations. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan jenis paradigma konstruktivisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam, dokumentasi dan sumber data sekunder lainnya dalam pustaka.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa peran Marketing Public Relations yang dilakukan Radio Prambors Jakarta dalam mempertahankan loyalitas pendengar, dengan melalui pull strategy yaitu publikasi dan menyelenggarakan

event, push strategy yaitu dengan memberikan promo kepada para pendengar,

dan pass strategy yang dilakukan yaitu memenuhi keinginan dari para pendengar, melaksanakan kegiatan CSR dan kegiatan yang mengikutsertakan

(13)

xii

musik. Dalam mendukung kelangsungan Marketing Public Relations, Radio Prambors Jakarta melakukan empat tahapan yang dilakukan Public Relations, di antaranya research, planning and programming, action and communication, dan evaluating.

(14)

xiii

NIM : 2015-41-006

Faculty : Communication Studies

Concentration : Public Relation

Tittle : Prambors Radio Marketing Public Relations Strategy 102.2 FM Jakarta in Maintaining Listener Loyalty Number of Pages : V Chapter & 110 pages

Biblography : 42 books, 5 internet references, 4 journal Tutor 1 : Dr. Natalina Nilamsari, M.Si

Tutor 2 : Drs. YS. Gunadi, MM

Along with the times, the existence of the radio broadcasting industry has almost been knocked out by the television industry and new media and that was felt by Radio Prambors Jakarta. Radio Prambors Jakarta has made many efforts to maintain the loyalty of its listeners and remain a trend center in the world of radio broadcasting. Therefore, Radio Prambors Jakarta makes every effort to implement the Marketing Public Relations strategy.

The purpose of this study is to analyze the marketing strategy of Radio Prambors Jakarta Public Relations in maintaining the loyalty of listeners, and to describe the support and constraints experienced by Radio Prambors Jakarta in Marketing Public Relations. This study uses a qualitative research approach, with a type of constructivism paradigm. The method used in this research is based on case studies. Data collection techniques using in-depth interviews, documentation and other secondary data sources in the library.

The results of this study stated that the role of Marketing Public Relations conducted by Radio Prambors Jakarta in maintaining listener loyalty, through pull strategy that is publication and organizing events, push strategy is by giving promos to listeners, and the pass strategy is to fulfill the desires of the listeners , carrying out CSR activities and activities that involve the community. In the implementation of Marketing Public Relations there are obstacles that are experienced, namely coordination between divisions, budgets and issues where the event is organized. In addition to obstacles, there is support that is obtained

(15)

xiv

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan salah satu hal yang penting untuk menjalin hubungan dan berinteraksi dengan orang lain. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin

communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.

Sama di sini maksudnya adalah sama makna. Definisi komunikasi menurut Lasswell yang dikutip oleh Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek yaitu “Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.”

Komunikasi merupakan cara yang dilakukan manusia untuk menyampaikan keinginannya dan mengetahui keinginan orang lain. Beragam profesi dilakukan dengan kegiatan komunikasi. Salah satu profesi yang melakukan kegiatan komunikasi berkelanjutan yaitu Public

Relations atau biasa disingkat dengan PR. Setiap perusahaan atau

organisasi membutuhkan divisi PR, guna mencapai tujuan dari visi dan misi perusahaan tersebut. PR merupakan jembatan bagi perusahaan untuk berinteraksi atau berhubungan langsung dengan publik internal

(17)

(karyawan, pemegang saham, dan sebagainya), maupun publik eksternal perusahaan (pers, pemerintah, masyarakat sekitar, konsumen, maupun umum).

Menurut Scott M. Cutlip, Aleen H. Center dan Glen M. Broom (2000), dalam bukunya Effective Public Relations definisi PR, yakni “Public

Relations is the management function which evaluate public attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or an organization with the public interest, and plans and executes a program of action to earn public understanding an acceptances.”

Public Relations sebagai fungsi manajemen untuk mengevaluasi apa

yang dibutuhkan dan diinginkan publik, merencanakan serta melaksanakan program untuk membentuk pengertian publik terhadap perusahaan. Tujuan aktivitas PR yang dijalankan organisasi atau perusahaan adalah membangun pemahaman publik terhadap organisasi, sehingga dapat terbangun hubungan yang baik antara organisasi dengan publiknya dan terpelihara pula citra organisasi tersebut. (Iriantara, 2004:45)

Keberadaan PR saat ini, bagaikan panca indera yang sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan maupun organisasi. PR berfungsi melihat dan mendengar apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen, dengan melakukan research. Dalam melakukan research, PR berkomunikasi langsung dengan publik perusahaan. Sehingga dapat

(18)

menjalin hubungan yang harmonis dengan publik dan membentuk reputasi yang baik bagi perusahaan.

Seperti halnya Radio Prambors 102,2 FM Jakarta, yang juga membutuhkan praktisi PR untuk menjalani fungsi manajemen dan mempertahankan eksistensinya di mata masyarakat. Radio bertujuan untuk memberikan hiburan, menyampaikan pesan atau informasi serta pendidikan bagi para pendengarnya. Hal tersebut juga dilakukan oleh Radio Prambors, dengan melalui berbagai macam programnya. Masa kejayaan radio di Indonesia yaitu pada era ’80 hingga ’90-an. Pada zaman itu televisi belum menyebar luas di negeri ini. Belum lagi, harga televisi yang mahal kala itu membuat televisi menjadi barang mewah. Sehingga sebagian masyarakat di Indonesia pun tetap memilih radio sebagai wadah untuk mencari hiburan dan informasi.1

Namun dilihat dari fenomena yang terjadi saat ini, keberadaan radio hampir digeser oleh industri pertelevisian dan media baru. Survei Nielsen

Consumer Media View (Survei Nielsen Indonesia 2017) menyebutkan

bahwa penetrasi radio masih menempati urutan keempat dibanding jenis media lain. Televisi menjadi media utama bagi masyarakat Indonesia dengan penetrasinya mencapai 96 persen, media luar ruang dengan penetrasi 53 persen, internet 44 persen, dan di posisi keempat media radio 37 persen. Adapun penetrasi media koran hanya 7 persen serta majalah dan tabloid 3 persen.

(19)

Gambar 1.1

Sumber : dailysocial.id

Adapun survei Nielsen Radio Audience Measurement pada kuartal ketiga 2016 menemukan bahwa 57 persen dari total pendengar radio berasal dari Generasi Z dan Millenials. Sebanyak empat dari sepuluh orang pendengar radio mendengarkan radio melalui perangkat yang lebih personal, yaitu mobile phone. Angka penetrasi mingguan tersebut menunjukkan radio masih didengarkan oleh sekitar 20 juta orang konsumen di Indonesia. Para pendengar radio di 11 kota di Indonesia yang disurvei Nielsen ini setidaknya menghabiskan rata-rata waktu 139 menit per hari.2

Salah satu bentuk hiburan yang disiarkan oleh stasiun radio yaitu memutarkan berbagai macam jenis lagu, baik lagu lawas maupun lagu-lagu yang terbaru. Namun dengan kecanggihan teknologi saat ini, masyarakat dapat mendengarkan lagu dengan menggunakan telepon

(20)

genggamnya masing-masing. Beragam aplikasi musik berbasis online yang ditawarkan kepada masyarakat, seperti Soundcloud, JOOX Music,

Spotify Music, dan sebagainya. Sehingga, tidak sedikit pendengar setia

radio beralih dengan menggunakan aplikasi tersebut untuk mendapatkan hiburan yang diinginkannya.

Meskipun begitu, sejak tahun 1971 hingga saat ini, Prambors terbukti mampu bertahan di tengah-tengah maraknya para kompetitor. Salah satu kompetitor dari Radio Prambors yaitu radio Gen FM. Gen FM merupakan radio anak muda dengan segmentasi pendengarnya berusia antara 18-35 tahun. Lagu-lagu yang diputar pun merupakan lagu-lagu hits yang dipilih pendengar berdasarkan riset yang dilakukan, hanya lagu yang dipilih diatas 50% yang bisa naik. Sekitar 70% lagu hits Indonesia dan 30% lagu hits Western.3

Salah satu upaya yang dilakukan Prambors untuk menghadapi persaingan dalam dunia bisnis, yaitu dengan memberikan kemudahan

kepada para pendengarnya dalam memperkenalkan dan

memperdengarkan program-programnya. Prambors dapat diakses

melalui internet, baik melalui situs resmi Prambors

(www.pramborsfm.com), Youtube ataupun melalui berbagai macam media sosial anak muda seperti Twitter dan Facebook. Target

audienceradio Prambors yaitu kalangan anak muda, yang berusia 18

hingga 24 tahun. Stasiun radio yang memanggil pendengarnya dengan

3 https://www.briteindonesia.com/index.php/component/content/article/99-from-radio/153-gen-fm?Itemid=435

(21)

Kawula Muda ini, menggunakan format musik Contemporary Hits Radio (CHR) dan menyajikan konten serta penyiar yang menarik perhatian para pendengarnya.

Selain di Jakarta, Prambors tersebar di delapan kota lain, di antaranya Bandung, Makassar, Medan, Semarang, Solo, Surabaya, Yogyakarta serta Manado. Prambors juga menyajikan berbagai macam program untuk menarik perhatian para pendengarnya. Program tersebut, diantaranya:

1. Program pagi bersama Desta & Gina In The Morning with Kenny (DGITM). Dibawakan pada hari Senin-Jumat, pukul 06.00-10.00 WIB.

2. Program sore hari yaitu Sunset Trip (Senang-Senang Terus di Prambors). Dibawakan pada hari Senin-Jumat, pukul 14.00 WIB. 3. Selanjutnya, ada DJ Show yang merupakan program pada siang

hari. Dibawakan pada hari Senin-Jumat, pukul 10.00 WIB.

4. Pada malam hari, Kawula Muda akan disajikan program Night

Shift. Dibawakan pada hari Senin-Jumat, pukul 20.00 WIB.

5. Program pada waktu weekend yaitu Prambors Weekend Vibes, dibawakan pada hari Sabtu-Minggu.

Setiap perusahaan membutuhkan praktisi Public Relations dalam memperkenalkan visi dan misi perusahaan kepada publik. Selain itu dalam menjaga kelangsungan usaha dan mengahadapi peningkatan para kompetitor, setiap perusahaan dituntut untuk melakukan perkembangan

(22)

dan perbaikan berkelanjutan terhadap aktivitas perusahaan untuk meningkatkan kinerja dari manajemen perusahaan. Pemasaran juga memiliki peranan penting dalam lajunya perusahaan. Setiap perusahaan memiliki strategi khusus dalam memasarkan produknya. Dalam menjalani fungsi manajemennya, PR juga berperan penting untuk memasarkan produk dari suatu perusahaan. Sama halnya dengan Radio Prambors, yang memiliki strategi pemasaran khusus untuk memasarkan program-programnya kepada para pendengar.

PR tidak hanya berperan dalam peningkatan pemasaran, akan tetapi juga menjadi konsultan, penasihat, dan penerjemah bagi manajemen.Setiap perusahaan perlu menggunakan teknik PR, untuk meningkatkan pembelian produk yang ditawarkan kepada konsumen dan mengatasinya dengan melakukan kegiatan promosi. Kegiatan PR dalam dunia pemasaran disebut dengan Marketing Public Relations (MPR). Secara umum pengertian MPR merupakan suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian program-program yang dapat

merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui

pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan bagi para konsumennya. (Ruslan, 2014:245)

Radio Prambors melakukan beragam kegiatan yang memperkenalkan program-programnya, untuk mendapatkan perhatian para pendengar.

(23)

Salah satu yang membuat Radio Prambors berbeda dari stasiun radio yang lainnya,yaitu program unggulannya “Super Duper Mendadak Hits”. Program ini yaitu pembagian tiket konser untuk para pendengar setia dari Prambors. Syarat untuk mendapatkan dua tiket konser yang berbeda untuk setiap orang tersebut, yaitu para pendengar diharuskan mendengarkan siaran Prambors.

Tidak hanya itu, untuk mendekatkan diri dengan para pendengarnya, Prambors mengadakan acara SUNMORIDE (Sunday Morning Ride) pada 9 Oktober 2018 lalu. Kegiatan rutin tersebut merupakan konvoi mengendarai motor keliling kota, bersama beberapa komunitas dan penyiar Prambors. Hal tersebut dilakukan dalam memperingati Hari BatikNasional.4Kedua kegiatan tersebut merupakan bentuk strategi untuk

menciptakan serta mempertahankan loyalitas pendengar Radio Prambors. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin meneliti dan mengetahui strategi Marketing Public Relations yang dilakukan radio Prambors 102,2 FM Jakarta dalam mempertahankan loyalitas pendengarnya.

Kegiatan MPR sebagai perwujudan dari strategi Public Relations yang telah ditetapkan sebelumnya, terdiri dari tiga taktik. Strategi yang pertama yaitu pull strategy (menarik), di mana Praktisi PR memiliki potensi dalam menerapkan suatu taktik untuk menarik perhatian publik dengan berbagai cara, guna mengupayakan tercapainya tujuan perusahaan serta

4 https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/0k8YGAPK-peringati-hari-batik-prambors-gelar-sunmoride-part-iv

(24)

peningkatan penjualan baik barang ataupun jasa. Kedua yaitu push

strategy (mendorong), Strategi dorongan berfungsi untuk merangsang

konsumen untuk membeli produk, jadi bermacam-macam pelayanan yang menarik keuntungan, hadiah, dan sebagainya. Upaya dengan menerapkan taktik mendorong atau merangsang peningkatan jumlah pembelian, sehingga dapat meningkatkan angka penjualan. Sedangkan yang terakhir yaitu pass strategy (memengaruhi), Sebagai upaya memengaruhi atau menciptakan opini publik menguntungkan melalui berbagai kegiatan, partisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan tanggung jawab sosial serta kepedulian masalah yang berkaitan dengan kondisi dan lingkungannya. (Ruslan, 2010:246)

Target dan tujuan yang hendak dicapai dalam strategi MPR harus sejalan dengan bagian pemasaran dan tujuan pemasaran, misalnya melalui upaya untuk memuaskan bagi pihak pelanggannya. Untuk mendapatkan kepuasan pelanggan tersebut terlebih dahulu dibutuhkan suatu kepercayaan melalui pembinaan dan pemeliharaan, agar komsumen tetap loyal dan tidak berpaling kepada para kompetitor. (Ruslan, 2014:257)

1.2 Fokus Penelitian

Setiap melakukan penelitian perlu fokus terhadap masalah yang akan diteliti, sehingga dapat memecahkan jawaban dari suatu masalah yang terjadi. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti menggunakan penelitian kualitatif.

(25)

Pada penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial (lapangan). Fokus yang sebenarnya dalam penelitian kualitatif diperoleh setelah peneliti melakukan grand tour observation dan

grand tour question atau disebut dengan penjelajahan umum yang

nantinya memperoleh gambaran umum menyeluruh yang masih pada tahap permukaan tentang situasi sosial. (Sugiyono, 2011:209)

Penulis fokus terhadap penelitian srategi Marketing Public Relations yang dilakukan oleh radio Prambors 102,2 FM Jakarta dalam mempertahankan loyalitas pendengar, yang segmentasi konsumennya kalangan anak muda berusia 18 hingga 24 tahun.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian di atas, penulis memiliki rasa keingintahuan terhadap eksistensi yang diperoleh oleh radio Prambors 102,2 FM Jakarta sampai sekarang. Perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimana strategi Marketing Public Relations Radio Prambors 102,2 FM Jakarta dalam mempertahankan loyalitas pendengar, serta apa saja pendukung dan kendala yang dialami dalam Marketing

Public Relations?

1.4 Tujuan penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang ingin diteliti, penulis memiliki tujuan untuk menjawab permasalahan penelitian tersebut:

(26)

1. Menganalisis strategi Marketing Public Relations radio Prambors

102,2 FM Jakarta dalam mempertahankan loyalitas pendengar.

2. Mendeskripsikan pendukung dan kendala yang dialami oleh radio

Prambors 102,2 FM Jakarta dalam Marketing Public Relations.

1.5 Signifikansi Penelitian 1.5.1. Signifikansi Teoritis

Penerapan teori dan konsep yang berhubungan dengan peran Public Relations,dalam membuat strategi untuk menarik perhatian publik kepada perusahaan dan mempertahankan loyalitas pendengar. Berdasarkan penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat akademis terhadap pengetahuan mengenai strategi komunikasi, Public Relations, dan Marketing Public

Relations, serta menghasilkan suatu kajian yang dapat

memberikan sebuah peran fungsional bagi perkembangan ilmu

Public Relations itu sendiri.

1.5.2. Signifikansi Praktis

Tujuan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan evaluasi terhadap praktisi Public Relations dalam melaksakan kegiatan Marketing Public Relations, guna menarik perhatian serta dapat mempertahankan loyalitas para konsumen, melalui program-program serta inovasi-inovasi tebaru yang berhubungan langsung dengan para konsumennya.

(27)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA,

KERANGKA KONSEP & TEORI

2.1 Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis

Kajian pustaka bertujuan untuk menginformasikan tinjauan penelitian terdahulu, yang memiliki keterkaitan masalah yang diteliti dengan penelitian sejenis yang telah ada, baik kesamaan konsep, teori, maupun model. Kemudian, bertujuan sebagai perbandingan antara hasil penelitian yang telah dilakukan.

Penelitian sebelumnya berjudul “Strategi Marketing Public

Relations Swiss Bell Hotel Borneo Samarinda Dalam Meningkatkan

Jumlah Pelanggan”, diteliti pada tahun 2016 oleh Widayawati yang merupakan mahasiswi dari Universitas Mulawarman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Penelitian ini membahas mengenai strategi marketing

public relations melalui perencanan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi,

dan dimix 7P secara keseluruhan Swiss Bell Hotel Borneo Samarinda. Hasil penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ini, yaitu Swiss Bell-Hotel Borneo Samarinda melakukan beberapa strategi yang dapat meningkatkan jumlah pelanggan yaitu melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dengan meliputi unsur 4 P dan dimix

(28)

melalui product, price, promotion, place, partisipan dan proses, Phiyscal

Evidance. Strategi yang dilakukan Swiss-Bell Hotel Borneo Samarinda

ternyata dalam pencapaiannya dalam meningkatkan jumlah pelanggan dapat dikatakan cukup berhasil dan baik untuk contoh hotel lain, ini terbukti dengan jumlah tingkat huniannya dalam setiap tahun meningkat.

Penelitian selanjutnya yaitu berjudul “Peran Marketing Public

Relations Dalam Customer Loyalty Program Kerjasama Operasi Terminal

Petikemas Koja Untuk Mempertahankan Loyalitas Pelanggan”, diteliti pada tahun 2019 oleh Dhiah Ayu Rahmah dan Salman Naning yang merupakan mahasiswi dari Universitas Kalbis Fakultas Industri Kreatif. Fokus masalah dalam penelitian ini menitikberatkan pada proses perencanaan dan program kinerja, serta strategi dan taktik dalam

Customer Loyalty Program KSO TPK Koja melalui pengumpulan data

sedalam-dalamnya untuk mempertahankan loyalitas pelanggan. Teori yang digunakan adalah Model Four Step Cutlip & Center dan tiga taktik

Marketing Public Relations (Three Ways Strategy), selain itu metode yang

digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Kemudian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran marketing public relations melalui

Customer Loyalty Program KSO TPK Koja berusaha menciptakan

keintiman atau kedekatan antara KSO TPK Koja dengan shipping line, dan citra positif dari shipping line kepada KSO TPK Koja.

Kemudian, penelitian yang lainya berjudul “Implementasi Strategi

(29)

tahun 2014 oleh Septika Khairunnisa Almira dan Suharyanti yang merupakan mahasiswi dari Universitas Bakrie. Fokus masalah dalam penelitian ini menitikberatkan pada gambaran terhadap strategi Marketing

Public Relations (MPR) yang dilaksanakan oleh Bank Rakyat Indonesia

(Bank BRI) dalam periode tahun 2013 di wilayah DKI Jakarta untuk mengelola brand image produk tabungan BRI Junio. Teori yang digunakan adalah 7 konsep kegiatan Marketing Public Relations dan The

Excellence Theory, selain itu metode yang digunakan adalah metode

penelitian kualitatif. Kemudian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

event besar untuk tabungan BRI Junio yaitu Junio Cycle Fest dan Junior Basketball League (JrBL) yang dilaksanakan tersebut berhasil menaikkan

jumlah akuisisi dan awareness audiens.

Terakhir yaitu penelitian yang berjudul Strategi ‘Marketing Public

Relations’ Perguruan Tinggi Islam Swasta: Peluang dan Tantangan di Era

MEA, diteliti pada tahun 2017 oleh Tresna Wiwitan dan Neni Yulianita yang merupakan mahasiswi dari Universitas Islam Bandung Studi Ilmu Komunikasi. Fokus masalah dalam penelitian ini menitikberatkan pada mengkaji, menganalisis perencanaan Marketing PR dan peluang serta tantangan Marketing PR di era MEA. Teori yang digunakan adalah Teori Manajemen Relasi (Ledingham) dan Analisis SWOT. Kemudian, Hasil Penelitian adalah (1) Dalam menyusun perencanaan Marketing PR, Humas harus melakukan manajemen relasi dengan siswa, guru/sekolah, orangtua, wartawan dan stakeholders melalui komunikasi yang

(30)

berkesinambungan; (2) Peluang dan tantangan startegi Marketing PR dalam analisis SWOT dapat dilihat dari aspek: (a) Strategi

Strengths-Oppurtunities, yaitu mempertahankan dan memperkuat nilai Islam dalam

kegiatan Marketing PR; (b) Strategi Weaknesses-Oppurtunities, yaitu mengedukasi publik internal tentang konsep Public Relations dan

Marketing PR; (c) Strategi Strengths-Treats, artinya di era MEA ini PTIS

harus meningkatkan kerjasama dengan stakeholders di dalam maupun luar negeri; dan (d) Strategi Weaknesses-Treats adalah meningkatkan kualitas akademik dosen dan mahasiswa, serta mutu pelayanan prima bagi publik internal dan eksternal.

Tabel 2.1 Kajian Pustaka

No

.

Sumber Penelitian Teori/Model yang digunakan Metode Penelitian Hasil Penelitian 1 Widayawati. 2016. Strategi Marketing Public Relations

Swiss Bell Hotel Borneo Samarinda Teori yang digunakan adalah model AIDDA dan Marketing Mix Metode Kualitatif Swiss Bell-Hotel Borneo Samarinda melakukan beberapa strategi yang dapat meningkatkan jumlah

(31)

Dalam Meningkatkan Jumlah Pelanggan. eJournal Ilmu Komunikasi Volume 4, Nomor 3, 2016: 510-519. 7P pelanggan yaitu melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dengan meliputi unsur 4 P dan dimix melalui product,

price, promotion, place, partisipan dan

proses, Phiyscal

Evidance. Strategi

yang dilakukan Swiss-Bell Hotel borneo Samarinda ternyata dalam pencapaiannya dalam meningkatkan jumlah pelanggan dapat dikatakan cukup berhasil dan baik untuk contoh hotel lain, ini terbukti dengan jumlah tingkat huniannya dalam setiap tahun

(32)

meningkat. 2 Rahmah, Dhiah Ayu, dkk. 2019. Peran Marketing Public Relations Dalam Customer Loyalty Program Kerjasama Operasi Terminal Petikemas Koja Untuk Mempertahankan Loyalitas Pelanggan. Kalbisocio,Volume 6 No. 1 Februari 2019: 39-47. Teori yang digunakan adalah Model Four Step Cutlip & Center dan tiga taktik Marketing Public Relations (Three Ways Strategy) Penelitian Kualitatif Peran marketing public relations melalui Customer

Loyalty Program KSO

TPK Koja berusaha menciptakan keintiman atau kedekatan antara KSO TPK Koja dengan

shipping line, dan citra

positif dari shipping

line kepada KSO TPK

Koja. 3 Almira, Septika Khairunnisa, dkk. 2014. Implementasi Strategi Marketing Public Relations Dalam Pengelolaan Teori yang digunakan adalah 7 konsep kegiatan Marketing Penelitian Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa

event besar untuk tabungan BRI Junio yaitu Junio

(33)

Citra Merek. Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 1 Februari 2014 – Juli 2014 Public Relations dan The Excellence Theory Basketball League (JrBL) yang dilaksanakan tersebut berhasil menaikkan jumlah akuisisi dan

awareness audiens. 4 Wiwitan, Tresna, dkk. 2017. Strategi ‘Marketing Public Relations’ Perguruan Tinggi Islam Swasta: Peluang dan Tantangan di Era MEA. MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 1-10. Teori yang digunakan adalah Teori Manajemen Relasi (Ledingham) dan Analisis SWOT. Penelitian Kualitatif Hasil Penelitian, (1) Dalam menyusun perencanaan Marketing PR, Humas harus melakukan manajemen relasi dengan siswa, guru/sekolah, orangtua, wartawan dan stakeholders melalui komunikasi yang berkesinambungan; (2) Peluang dan tantangan startegi Marketing PR dalam

(34)

dilihat dari aspek: (a) Strategi

Strengths-Oppurtunities, yaitu

mempertahankan dan memperkuat nilai Islam dalam kegiatan

Marketing PR; (b) Strategi Weaknesses-Oppurtunities, yaitu mengedukasi publik internal tentang konsep Public Relations dan Marketing PR; (c) Strategi

Strengths-Treats, artinya di era

MEA ini PTIS harus meningkatkan kerjasama dengan stakeholders di dalam maupun luar negeri; dan (d) Strategi Weaknesses-Treats

(35)

adalah meningkatkan kualitas akademik dosen dan

mahasiswa, serta mutu pelayanan prima bagi publik internal dan eksternal. 5 Annisa Yulita. 2019. Strategi Marketing Public Relations Radio Prambors 102,2 FM Jakarta dalam Mempertahankan Loyalitas Pendengar Teori yang digunakan adalah Model Four Step

Cutlip & Center dan 3 Taktik Marketing Public Relations (Three Ways Strategy) Penelitian Kualitatif

(36)

2.2 Kerangka Konseptual Penelitian dan Teori 2.2.1 Definisi dan Tahapan Strategi

Setiap perusahaan maupun organisasi pasti memiliki visi dan misi, serta tujuan yang berbeda-beda. Dalam mencapai tujuan tersebut, tentunya perusahaan memiliki berbagai macam strategi. Pengertian strategi ada beberapa macam, sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam buku karya mereka masing-masing. Menurut Marrus, seperti yang dikutip oleh Sukristono (1995), strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

Selain itu, menurut Thompson yang dikutip oleh Sandra Oliver (2006:2) dalam bukunya Strategi Public Relations mendefinisikan strategi sebagai berikut.

“Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas.Sementara itu, strategi fungsional mendorong secara langsung strategi kompetitif.” Sedangkan menurut Robbins (1990), mendefinisikan strategi: “The determination of the basic long-term goals and objectives of

an enterprise, and the adoption of course of action and the allocation of resources necessary for carrying out this goals

(Penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan). (Morrisan, 2010:152)

(37)

Strategi juga melakukan berbagai tahapan dalam prosesnya, secara garis besar menurut David memulai tiga tahapan, di antaranya:

a. Perumusan Strategi

Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan dilakukan. Perumusan tersebut mencakup pengembangan tujuan, peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi untuk dilaksanakan. Suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari dan melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan juga ditemukan dalam strategi. b. Implementasi Kegiatan

Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut. Tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih

sangat membutuhkan komitmen dan kerjasama dalam

pelaksanaanannya, jika tidak maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan.

Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan

pengorganisasian sumber daya yang ditetapkan melalui penetapan struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan yang dijalankan budaya perusahaan dan organisasi.

c. Evaluasi Strategi

Tahap akhir dari strategi adalah evaluasi implementasi strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang dapat dicapai diukur untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. (David, 2002:3)

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa strategi adalah faktor yang paling penting dalam melaksanakan suatu program. Strategi merupakan langkah awal dalam upaya menyelesaikan masalah yang terjadi dalam suatu perusahaan. Jika

(38)

suatu strategi dilakukan dengan tepat sasaran, maka tujuan dari perusahaan tersebut akan tercapai.

2.2.2 Komunikasi Pemasaran

Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”) berasal dari bahasa latin, “communicates” atau communication atau

communicare yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”.

Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan. (Riswandi, 2009:1)

Menurut Lasswell cara yang terbaik untuk menggambarkan bahwa komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who Says What, In Which Channel, To Whom, With What

Effect? (Siapa, Mengatakan Apa, Dengan Saluran Apa, Kepada

Siapa, Dengan Efek Apa?). Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik Laswell merupakan unsur-unsur proses komunikasi yang meliputi komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. (Mulyana, 2005:62) Pengertian pemasaran menurut AMA (The American Marketing

Association) yang anggotanya terdiri atas sejumlah besar profesional

pemasaran di Amerika Serikat dan Kanada, mendefinisikan pemasaran sebagai berikut.

“The process of planning and executing the conception, pricing,

promotion and distribution of ideas, goods and services to create exchanges that satisfy individual and organizational goals.”

(Pemasaran yaitu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

(39)

inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai degan pihak lain). (Laksana, 2008:4)

Lebih lanjut Kotler juga mengemukakan definisi operasional

marketing sebagai berikut.

“Marketing is the business task of: (1) selecting attractive target

markets; (2) designing customer-oriented products and services and (3) developing effective distribution and communication programs with the aim of producing high consumer purchase and satisfaction and high company attainment of its objectives.”

Jadi, menurut Sulaksana (2003:23) dalam bukunya Intergrated

Marketing Communication, komunikasi pemasaran didefinisikan

sebagai proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya (offering) pada pasar sasaran. Sedangkan menurut De Lozier (1994) yang dikutip oleh Alifahmi dalam bukunya Sinergi Komunikasi Pemasaran: Integrasi Iklan, Public

Relations dan Promosi, komunikasi pemasaran adalah proses

penyampaian dan perpaduan stimuli kepada kepada target pasar yang bertujuan untuk menimbulkan respon dan minat akan produk serta membangun saluran untuk menerima, menginterpretasikan dan melakukan tindakan terhadap pesan dari pasar dengan maksud menyesuaikan ide perusahaan saat ini dan mengidentifikasi peluang baru dalam berkomunikasi. Komunikasi adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. (Alifahmi, 2005:14)

(40)

Kriyantono (2008:60) dalam bukunya PR Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat mengatakan, pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan konsumen dan mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, elemen pemasaran berkaitan dengan bauran pemasaran sebagai berikut.

1. Product, berkaitan dengan menjaga kualitas produk termasuk kemasan. Produk dapat berupa barang maupun jasa.

2. Price, berkaitan dengan penetapan kebijakan harga yang sesuai dengan kualitas produk yang dihasilkan.

3. Place, berkaitan dengan saluran distribusi produk termasuk pemasok, agen maupun grosir.

4. Promotion, berkaitan dengan strategi untuk mempromosikan produk yang dihasilkan kepada konsumen. Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan pesan-pesan tentang produk, harga dan saluran distribusi. Oleh karena itu dapat disebut sebagai komunikasi pemasaran. Jenisnya antara lain periklanan, promosi penjualan, dan personal selling.

Berdasarkan pendapat di atas, setiap perusahaan melakukan kegiatan komunikasi untuk memasarkan produknya, yaitu dengan cara memperkenalkan dan menginformasikan kepada masyarakat mengenai manfaat dan keunggulan produk dibandingkan dengan para kompetitor yang lain. Kegiatan komunikasi tersebut bertujuan untuk memengaruhi masyarakat, baik memengaruhi kognitif, afektif dan konatifnya. Sehingga dengan begitu, masyarakat mulai tertarik dan ingin membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Kegiatan komunikasi pemasaran juga dilakukan oleh praktisi Public

(41)

Relations (PR). Praktisi PR memiliki peran yang besar dalam

berhubungan langsung dengan masyarakat, untuk menginformasikan dan memperkenalkan produk suatu perusahaan.

2.2.3 Public Relations

2.2.3.1 Definisi Public Relations

DeFleur dan Dennis (1998:297) mengutip Scott Cutlip dan Allan Center dalam mendefinisikan public relations sebagai “…upaya terencana guna memengaruhi opini publik melalui karakter yang baik dan kinerja yang bertanggung jawab, yang didasarkan pada komunikasi dua arah yang memuaskan kedua belah pihak.”Kedua ahli komunikasi itu pun mengutip definisi pelopor profesi public relations Bernays, yang menyatakan bahwa public relations merupakan “Sebuah profesi yang berkenaan dengan relasi-relasi sebuah unit dengan publik atau publik-publiknya yang merupakan relasi yang menjadi dasar berlangsungnya kehidupan.”

Menurut Harlow dalam bukunya “Effective Public Relations”,

Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas yang membantu

pembentukan dan pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling pengertian, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dan masyarakatnya yang terlibat dalam masalah manajemen, membantu manajemen untuk selalu mendapatkan informasi dan merespon pendapat umum, mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam melayani kepentingan masyarakat, membantu

(42)

manajemen mengikuti dan memanfaatkan perubahan dengan efektif, berfungsi sebagai sistem peringatan awal untuk membantu antisipasi kecenderungan dan menggunakan riset serta komunikasi yang masuk akal dan etis sebagai sasaran utamanya. Tampak bahwa definisi tersebut terdapat aspek penting dalam public relations yaitu komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan kerjasama antara organisasi dengan publik. Selain itu, yang lebih ditekankan dalam definisi tersebut adalah komunikasi yang masuk akal dan etis sebagai sasaran kegiatannya. (Nova, 2011:44)

Dengan demikin, pengertian public relations secara umum yaitu fungsi manajamen yang bertujuan untuk membentuk pemahaman dan opini publik terhadap organisasi. Sehingga dapat terjalin hubungan yang baik antara organisasi dengan publiknya, lalu menumbuhkan citra dan reputasi organisasi yang baik.

2.2.3.2 Ruang Lingkup Public Relations

Public Relations Menurut Cutlip Center dan Broom dalam bukunya Effective Public Relations perkembangan muktahir humas mencakup tujuh kegiatan, yaitu publisitas, pemasaran, public affairs, manajemen isu, lobi, dan hubungan investor.

1. Publisitas

Publisitas adalah informasi yang berasal dari sumber luar yang digunakan media massa karena informasi itu memiliki nilai berita. 2. Pemasaran

Bagian pemasaran bertugas untuk melakukan promosi dan distribusi produk yang karena itu bagian pemasaran membutuhkan fungsi humas untuk melaksanakan hal ini karena biasanya orang

(43)

humas lebih mengetahui bagaimana menulis untuk media massa dan mengetahui bagaimana menangani wartawan daripada orang pemasaran.

3. Public Affairs

Public affairs dapat didefinisikan sebagai bidang khusus Public Relations yang membangun dan mempertahankan hubungan

dengan pemerintah dan komunitas lokal agar dapat memengaruhi kebijakan publik.

4. Manajemen Isu

Manajemen isu merupakan upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat kecenderungan isu atau opini publik yang muncul di tengah masyarakat dalam upaya organisasi atau perusahaan untuk memberikan tanggapan atau respon yang sebaik-baiknya. 5. Lobi

Lobi merupakan bidang khusus humas yang membangun dan memelihara hubungan dengan pemerintah utamanya untuk tujuan memengaruhi peraturan dan perundang-undangan.

6. Hubungan Investor

Hubungan investor merupakan bidang khusus dari humas korporat yang membangun dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan pemegang saham dan pihak lainnya dalam masyarakat untuk memaksimalkan nilai pasar. (Morissan, 2010:14-31)

Sedangkan Ruslan (2010:22-23) menjabarkan ruang lingkup tugas Public Relations dalam sebuah organisasi/lembaga antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut.

1. Membina hubungan ke dalam (publik internal)

Publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang PR harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.

2. Membina hubungan ke luar (publik eksternal)

Publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilnya.

Menurut Effendy (2006:107) publik sasaran dari kegiatan humas terbagi menjadi dua jenis kelompok besar, yakni publik intern dan publik ekstern. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

(44)

1. Hubungan dengan publik intern

Publik intern sebagai sasaran humas terdiri atas orang-orang yang bergiat di dalam organisasi (perusahaan, instansi, lembaga, badan, dan sebagainya) dan yang secara fungsional mempunyai tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban tertentu.

2. Hubungan dengan publik ekstern

Publik ekstern sebagai sasaran kegiatan humas terdiri atas orang-orang atau anggota-anggota masyarakat di luar organisasi, baik yang ada kaitannya dengan organisasi maupun yang diharapkan atau diduga ada kaitannya dengan organisasi. Ruang lingkup Public Relations dalam menjalankan tugas-tugasnya beragam. PR menjalin hubungan dengan publiknya, baik itu publik internal maupun publik eksternal. Praktisi PR melakukan kegiatan publisitas yang berisikan informasi yang berkaitan dengan suatu perusahaan atau organisasi. Kegiatan tersebut sekaligus untuk menjalin hubungan dengan pihak media atau wartawan, dalam menyebarkan informasi tersebut. Tidak hanya itu, praktisi PR perlu membangun hubungan dengan masyarakat, pemerintah, maupun komunitas-komunitas melalui berbagai event yang diadakan oleh perusahaan atau organisasi.

2.2.3.3 Fungsi Public Relations

Menurut Maria (2002:31) yang dikutip oleh Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam dalam bukunya Komunikasi dan Public Relations, “Public Relations merupakan satu bagian dari satu napas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian

(45)

yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut.” Berikut ini sekadar memberikan gambaran tentang fungsi public relations, yaitu sebagai berikut.

1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.

2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.

3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas yang bisa dicapai secara optimal.

4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

Sementara fungsi Public Relations menurut Cutlip dan Center, Canfield yang dikutip oleh Ruslan sebagai berikut.

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/ organisasi).

2. Membina hubungan harmonis kedalam (internal relations) maupun keluar (external relations).

3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang diwakilinya.

4. Melayani publik sebaik mungkin dan memberikan advice (nasehat) kepada pimpinan organisasi dengan tidak mengabaikan kepentingan umum.

5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arus informasi, publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. (Ruslan, 2002:19)

Dalam suatu perusahaan, Public Relations berperan penting dalam membentuk citra dan reputasi. Berbagai macam fungsi dan

(46)

peran yang PR miliki demi tercapainya tujuan dari suatu perusahaan. PR juga dikatakan sebagai jembatan, serta berperan penting membangun hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya.

2.2.4 Marketing Public Relations

Marketing Public Relations dapat didefinisikan lebih tepat

dibandingkan dengan konsep PR yang lebih besar karena relevansinya dengan pemasaran. Marketing Public Relations

khususnya untuk membantu organisasi memenuhi tujuan

pemasarannya.

Menurut L. Harris, pencetus pertama konsep Marketing Public

Relationsdalam bukunya berjudul The Marketer's Guide to Public Relations(1993) dengan konsepsinya sebagai berikut:

“Marketing Public Relations is the process of planning and evaluating programs, that encourage purchase and customer through credible communication of information on impression that identify companies and their products with the needs concern of customer.”

Sedangkan menurut Depari, istilah Marketing Public Relations merujuk pada suatu kegiatan pemasaran produk atau jasa yang memanfaatkan aktivitas humas. Umumnya dilakukan dengan cara-cara mengiklankan produk dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen melalui media massa dengan tujuan meningkatkan penjualan. Suatu kegiatan humas, harus direncanakan untuk

(47)

menciptakan, mengembangkan, menjaga, maupun mempertahankan citra dari sebuah organisasi atau lembaga. Ini mencerminkan

self-selling, karena yang ingin dicapai adalah hal-hal positif dari korporasi

dan citra produk tidak dapat dipindahkan, melainkan saling berkaitan dan memengaruhi (Anggoro, 2005:255).

Praktisi Public Relations (PR) berperan besar dalam melangsungkan kegiatan pemasaran dari suatu perusahaan. PR mendekatkan diri kepada masyarakat atau konsumen perusahaan, dengan mengiklankan serta melakukan promosi yang ditawarkan melalui media massa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan produk perusahaan. Tidak hanya itu, PR juga berperan dalam mempertahankan citra dan reputasi perusahaan, sehingga dapat membentuk loyalitas dari para konsumen.

2.2.4.1 Peranan Marketing Public Relations

Canfield mendifinisikan bahwa public relations adalah falsafah dan fungsi manajemen yang diekspresikan melalui kebijaksanaan dan kegiatan-kegiatan untuk melayani kepentingan publik, melakukan kegiatan komunikasi bagi publiknya untuk menciptakan pengertian dan goodwill dari publiknya (Yulianita, 2005:30).

Atas dasar landasan adanya saling pengertian tersebut diharapkan selanjutnya adalah dapat mencapai tujuan yang spesifik yakni dari kegiatan komunikasi public relations melangkah pada adanya image yang positif sehingga tercipta kerjasama yang harmonis di antara

(48)

kedua belah pihak, baik dari publik terhadap organisasi maupun dari organisasi terhadap publiknya, sehingga dari hal ini diharapkan keberhasilan untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan dapat tercapai.

Biasanya, manajer pemasaran dan humas tidak selalu sepakat. Manajer pemasaran lebih berorientasi laba, sementara praktisi humas melihat fungsi utamanya adalah menyiapkan dan menyebarkan komunikasi. Perbedaan ini dijembatani oleh penerapan MPR yang secara langsung mendukung promosi perusahaan atau produk serta pembentukan citra. Jadi, MPR sebagai mana PR keuangan dan PR masyarakat, lebih berfungsi untuk mendukung program pemasaran, sehingga kegiatan-kegiatan MPR harus menjadi bagian atau dipadukan dengan program pemasaran (Sulaksana, 2007:125).

Disaat efektifitas iklan massa dirasa makin menurun, belakangan pemasar lebih memalingkan perhatiannya kepada MPR. Mereka menyadari bahwa MPR sangat efektif dalam membangun brand

awareness dan brand knowledge, baik untuk produk lama maupun

baru. MPR sangat efektif untuk berinteraksi dengan masyarakat setempat dan menjangkau kelompok atau etnis tertentu. MPR juga lebih efektif dari segi biaya ketimbang iklan (Sulaksana, 2007:129).

Menurut Kotler dalam buku Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Ruslan (2010:254). Ada beberapa peranan

(49)

Marketing Public Relations dalam upaya mencapai tujuan utama

organisasi atau perusahaan dalam berkompetisi, secara garis besar: 1. Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap

produk atau jasa yang tengah diluncurkan itu.

2. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat (benefit) atas produk yang ditawarkan atau digunakan.

3. Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor (advertorial) tentang kegunaan dan manfaat suatu produk atau jasa.

4. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik maupun media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi biaya.

5. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya mengatasi keluhan-keluhan dan lain sebagainya demi terciptanya kepuasan pihak pelanggan. 6. Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan sekaligus merencanakan perubahan pada produk yang lama.

7. Mengkomunikasikan terus-menerus melalui media public

relations tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan

dengan kepedulian sosial dan lingkungan hidup, agar tercapai publikasi yang positif di mata publik.

8. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk dan jasa, baik segi kuantitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen atau pelanggannya.

9. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif yang mungkin akan muncul di masa mendatang, misalnya terjadinya krisis kepercayaan, menurunnya citra perusahaan hingga resiko terjadinya krisis manajemen, krisis multidimensional dan lain sebagainya.

Dari sumber yang sama ada enam peranan Marketing Public

Relations (2006:552):

1. Membantu dalam peluncuran produk baru. 2. Membantu dalam reposisi produk lama.

3. Membangun ketertarikan dalam kategori produk. 4. Memengaruhi kelompok sasaran tertentu.

5. Membantu melindungi produk yang telah mengalami masalah publik.

(50)

6. Membangun citra perusahaan dengan cara mencerminkan hal baik atau positif mengenai produknya.

Marketing Public Relations sangat berperan penting dalam suatu

perusahaan untuk menumbuhkembangkan perusahaan yang lebih baik. Selain itu, MPR membantu perusahaan dalam meningkatkan keuntungan dari produk yang dihasilkan, baik melalui promosi dan program yang lainnya.

2.2.4.2 Kegiatan Marketing Public Relations

Terdapat tujuh cara yang penting untuk menjadi tolak ukur dalam kegiatan Marketing Public Relations menurut Kotler dan Keller (2006: p. 553), sebagai berikut.

1. Publications (Terbitan)

Perusahaan mempercayakan perluasan produk

berdasarkan dari publikasi materi untuk memengaruhi dan menarik pembeli yang dituju. Yang termasuk di dalamnya membuat laporan tahunan, brosur, artikel, koran perusahaan, majalah dan materi audiovisual.

2. Identity Media (Identitas Media)

Perusahaan perlu membuat identitas yang bisa dikenal oleh masyarakat dengan mudah. Misalnya: logo perusahaan, alat-alat tulis, brosur, tanda, formulir perusahaan, kartu nama, bangunan, seragam dan peraturan pakaian.

3. Events (Acara)

Perusahaan bisa menarik perhatian mengenai produk baru ataupun kegiatan perusahaan dengan cara mengadakan acara khusus seperti wawancara, seminar, kompetisi, kontes dan ulang tahun agar dapat menjangkau masyarakat luas.

4. News (Berita)

Salah satu dari tugas utamanya Public Relations adalah untuk membuat ataupun menemukan acara yang sesuai dengan perusahaan, produknya, orang-orangnya atau pegawainya, dan membuat media tertarik untuk memuat berita press release dan hadir dalam konferensi pers.

(51)

5. Speeches (Pidato)

Semakin tinggi kebutuhan perusahaan untuk dapat menjawab setiap keperluan masyarakat dengan menjawab pertanyaan dari media atau memberikan pengarahan di asosiasi penjualan atau pertemuan penjualan yang bertujuan untuk membicarakan, dan hal ini dapat membangun citra perusahaan.

6. Public-Service Activities (Kegiatan Layanan Masyarakat) Perusahaan dapat membangun image yang positif dengan cara menyumbang uang dan waktu dalam hal-hal yang positif.

7. Sponsorship

Perusahaan dapat memasarkan barang mereka dengan mensponsori acara olahraga atau acara kebudayaan yang bermanfaat bagi kelangsungan perusahaannya.

2.2.4.3 Taktik Marketing Public Relations (Three Ways Strategy)

Dari konsep Marketing Public Relations secara garis besarnya terdapat tiga taktik (Three Ways Strategy) sebagai perwujudan kegiatan Marketing Public Relations menurut Rosady Ruslan (2010:246) agar dapat melaksanakan program dalam mencapai tujuan (goals), sebagai berikut.

1) Pull Strategy (Menarik)

Praktisi Public Relations memiliki potensi dalam menerapkan suatu taktik untuk menarik perhatian publik dengan berbagai cara, guna mengupayakan tercapainya tujuan perusahaan serta peningkatan penjualan baik barang ataupun jasa.

2) Push Strategy (Mendorong)

Strategi dorongan berfungsi untuk merangsang konsumen untuk membeli produk, jadi bermacam-macam pelayanan yang menarik keuntungan, hadiah, dan sebagainya. Upaya dengan menerapkan taktik mendorong atau merangsang peningkatan jumlah pembelian, sehingga dapat meningkatkan angka penjualan.

3) Pass Strategy (Memengaruhi)

Sebagai upaya memengaruhi atau menciptakan opini publik menguntungkan melalui berbagai kegiatan, partisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan tanggung jawab sosial serta

(52)

kepedulian masalah yang berkaitan dengan kondisi dan lingkungannya.

Setiap perusahaan memiliki taktik atau strategi tersendiri dalam melaksanakan kegiatan Marketing Public Relations, guna mencapai tujuan dan mendapatkan keuntungan dari pemasaran dan penjualan produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Perusahaan perlu menginformasikan kepada konsumen mengenai kelebihan dan manfaat produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Adanya pengetahuan konsumen terhadap produk perusahaan, menimbulkan keinginan konsumen untuk mengetahui lebih dalam akan hal itu. Kemudian untuk mempertahankan rasa keingintahuan para konsumen, perlu adanya dorongan untuk konsumen membeli produk yang ditawarkan, dengan melakukan kegiatan promosi melalui peran praktisi Public Relations. Setelah melakukan berbagai strategi tersebut, dapat menimbulkan opini publik terhadap perusahaan. Sehingga dapat membentuk maupun mempertahankan citra dan reputasi perusahaan.

2.2.4.4 Keterkaitan Public Relations dengan Marketing Public Relations

Menurut Soemirat dan Elvinaro (2007:99), idealnya bahwa antara

public relations dan marketing itu secara struktural sama-sama

memiliki department (divisi) sendiri-sendiri. Tetapi secara fungsional kedua departemen bersatu untuk mencapai tujuan perusahaan.

(53)

Meskipun antara public relations dan marketing secara filosofis berbeda. Public Relations bertujuan untuk membangun citra, sedangkan marketing bertujuan menjual produk (product selling) kepada target pasar. Perpaduan antara dua elemen penting organisasi ini melahirkan konsep “Marketing Public Relations”. (Kriyantono, 2008:57)

Menurut Ardianto (2009:120-121) dalam bukunya Public Relations Praktis, masuknya bidang Public Relations ke dalam marketing, karena peningkatan kebutuhan dan minat konsumen, harga semakin kompetitif, perlu memperluas distribusi dan banyaknya promosi dari produk/jasa sejenis. Berubahnya cara marketing dengan memasukkan

Public Relations ke dalamnya disebabkan oleh:

1. Adanya sikap kritis konsumen dan ketatnya pengawasan pemerintah.

2. Penarikan berbagai produk selalu menghiasi berita utama di media massa.

3. Adanya kesan negatif konsumen kepada setiap produk yang ditawarkan.

4. Perlunya pemasangan iklan dengan muatan yang mencerminkan kebutuhan sosial dan tanggung jawab produsen.

5. Seringkali bermunculan berbagai isu produk dan perusahaan. 6. Masalah citra perusahaan dan produk yang selalu harus

dipelihara dan ditingkatkan.

Anggoro (2000:242) dalam bukunya Teori dan Profesi Kehumasan mengatakan, humas dan pemasaran sesungguhnya mencakup keseluruhan proses perencanaan, implementasi dan evaluasi program-program komunikasi pemasaran sebagai ‘penghubung’ perusahaan dengan konsumen serta masyarakat luas,

(54)

sekaligus sebagai bagian dari strategi pemasaran dan strategi perusahaan secara keseluruhan.

Terdapat tiga pendekatan strategis yang harus dilakukan terhadap humas dan pemasaran. Pertama, kedua fungsi itu harus diletakkan sebagai bagian dari keutuhan kelangsungan usaha. Kedua, kegiatannya difokuskan untuk meningkatkan upaya awareness dan meningkatkan pembelian produk/jasa yang ditawarkan. Dan ketiga, orientasinya harus difokuskan untuk menciptakan kepuasan konsumen dan dimanfaatkan guna membentuk long term customer

relationship. (Anggoro, 2000:243)

Dalam melaksanakan kegiatan marketing, yang paling utama praktisi PR lakukan yaitu mencari tahu apa yang diinginkan dan dibutuhkan publik terhadap perusahaan dan produk yang dihasilkan, dengan melalui kegiatan research. Kemudian, praktisi PR merencanakan dan membuat program yang dapat berhubungan langsung dengan publiknya, seperti membuat event yang bertujuan mempromosikan produk perusahaan. Sehingga publik akan tertarik dengan produk yang ditawarkan. Tugas PR selanjutnya yaitu memastikan bahwa tujuan dalam pembuatan program tersebut, tersampaikan dengan baik kepada publik. Sehingga dapat membentuk opini publik yang baik, serta dapat membentuk citra dan reputasi perusahaan yang positif. Langkah terakhir yang dilakukan oleh praktisi PR yaitu melakukan evaluasi terhadap program yang dibuat tersebut,

Gambar

Tabel 2.1   Kajian Pustaka
Gambar 12.1 Macam-macam Teknik Pengumpulan Data

Referensi

Dokumen terkait

penulis maupun pembaca mengenai strategi yang dapat digunakan untuk mempertahankan pendengar radio dalam sebuah radio komersial. 1.5 Konsep-Konsep Penelitian dan

Agung Rezkina Pramesti, L 100 060 041, STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA LOYALITAS PELANGGAN, (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Marketing

Setelah melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Marketing Public Relations Terhadap Loyalitas Pelanggan (Survey Eksplanatif Baking Demo Online Terhadap Loyalitas

Pada penelitian ini guna mempertahankan loyalitas pendengar strategi komunikasi yang di terapkan Radio Tidar 94.3FM adalah strategi mengenal khalayak, strategi mengenal sasaran

Mustang 88.0 FM sebagai salah satu media massa yang bergerak pada industri radio melakukan pengimplementasian cyber public relations pada media sosial Instagram

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas media relations Radio Geronimo FM sebagai bagian dari strategi yang dilakukan dalam mendukung kegiatan promosi dan marketing

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 strategi radio dalam mempertahankan minat pendengar di Radio RDI Banjarbaru pada program kopi dangdut pagi menggunakan strategi kesesuaian, strategi

Dalam tiap penyiarannya, radio harus memiliki berbagai program unggulan dan juga penyiar yang merupakan icon dari radio tersebut, seperti radio MBS FM, radio yang dikenal sebagai radio