Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Kom.I)
Oleh:
Umi Nur Atiyah
108051000146
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta..
3. Jika dikemudian hari terbukti hasil karya ini hasil karya orang lain, maka
saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Ciputat, 24 Maret 2011
Peneliti,
i Iklan
Dalam dunia radio juga tidak lepas dari peranan public relations yang merupakan unsur penting dalam struktur perusahaan khususnya perusahaan radio swasta seperti Gen FM. Secara komersil, atau sektor swasta dari setiap perekonomian, bidang public relations bertugas untuk menarik minat pemasang iklan untuk bergabung dengan perusahaannya.
Tidak mudah bagi public relations sebuah stasiun radio dalam menarik minat pemasang iklan untuk bergabung, mengingat saat ini banyak sekali media massa yang lebih canggih dan lebih efisien dari radio. Televisi contohnya, media massa ini lebih banyak diminati oleh khalayak karena merupakan media massa audio visual.
Berdasarkan uraian di atas penliti membatasi penelitian ini pada strategi komunikasi yang digunakan oleh public relations Radio Gen FM yang mencakup tugas promosi dari sales sebagai bagian dari public relations dalam menarik minat pemasang iklan. Dengan perumusan masalahnya sebagai berikut : Apa strategi komunikasi yang digunakan public relations dalam menarik minat pemasang iklan? Apakah strategi yang digunakan public relations Radio Gen FM sudah efektif?
Adapun teori yang dapat menggambarkan proses penyampaian strategi komunikasi disini ialah teori divusi inovasi, teori yang pada dasarnya menjelaskan proses bagaimana suatu inovasi disampaikan (dikomunikasikan) melalui saluran-saluran tertentu sepanjang waktu kepada sekelompok anggota dari sistim sosial. Teori ini digunakan sebagai alat pembedah dalam pembahasan strategi komunikasi public relations Radio Gen FM, apakah public relations Radio Gen FM berhasil atas strategi yang digunakan, untuk menarik minat pendengar dan pemasang iklan.
Dalam penelitian ini peneliti meneliti tentang strategi komunikasi yang digunakan oleh public relations Radio Gen FM dalam menarik minat pemasang iklan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Tipe penelitian ini menggunakan tipe deskripsi analisis, yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Adapun responden yang diwawancarai adalah Public Relations Gen FM.
Dalam menarik minat pemasang iklan, Radio Gen FM melakukan beberapa jenis strategi komunikasi kepada pemasang iklan maupun pendngar. Strategi yang dilakukan Radio Gen FM diantaranya yaitu: strategi lewat program-program yang banyak diminati pendengar, strategi membati jumlah iklan, strategi lewat event off air dan sponsoring serta strategi dengan menjaga citra positif dan menjalin hubungan baik dengan calon atau pemasang iklan.
Dapat disimpulkan dari beberapa bentuk strategi komunikasi yang dilakukan oleh Radio Gen FM, yang menjadi dasar dari keseluruhan strategi-strategi tersebut adalah dilakukanya risert dan inovasi.
ii
Tidak ada kata yang paling indah untuk diucapkan selain kata syukur
kehadirat Ilahi Robbi Allah SWT, yang senantiasa telah menciptakan alam
semesta beserta isinya untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh makhluk
ciptaaNya. Dialah maha pencipta dengan segala keagunganNya menciptakan
berbagai macam keindahannya yang dimanifestasikan dalam bentuk yang
berpasang-pasangan. Siang dengan keindahan malam, matahari dengan rembulan,
kejahatan dengan kebaikan, panas yang menyengat dengan rasa dingin yang
menggigil, laki-laki dengan perempuan, dan kelebihan dengan kekuranganya yang
selalu menghantarkan peneliti untuk selalu ingat dan mengabdi kepadaNya. Rasa
syukur yang mendalam dengan segala kerendahan hati, dan ketulusan jiwa,
penulis ucapkan karena hingga saat ini penulis masih diberikan kekuatan untuk
bisa menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat berantingkan salam semoga tercurahkan kepada makhluk
pilihan, pimpinan umat sang revolusioner peradaban manusia, nabi akhir zaman
muhammad SAW, yang telah sukses membawa umatnya dari zaman jahiliyah
menuju zaman ilmu pengetahuan yang bisa kita rasakan sampai sekarang ini.
Sebagai insan biasa, peneliti menyadari bahwa segala kerja keras, cucuran
keringat, dan terselesaikanya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, dorongan,
serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh kerenanya peneliti menghaturkan terima
iii
administrasi, dan pudek bidak kemahasiswaan.
2. Bapak Drs. Jumroni, M.Si, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Umi Musyarofah, MA, selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA, selaku dosen pembimbing, yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan
bimbingan dan memberikan petunjuk peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Seluruh dosen yang telah menbimbing dan mengajar dengan penuh
keikhlasan, jasa-jasamu akan slalu dikenang sepanjang masa.
6. Ibu Ainur Rafikah serta tim sales Radio Gen Fm yang telah membantu
terselesaikannya skripsi ini.
7. Hadiah spesial dan berharga untuk ayahanda tercinta H. Abdullah
sudarso (Alm), ibunda terkasih Hj Ma’unah yang telah mendidik dari
kecil sampai sekarang ini, yang tidak sedikit menuai kekecewaan,
kemarahan, linangan air mata, yang disebabkan oleh kesalahan yang
diperbuat oleh peneliti, maaf atas segala kesalahan dan kehilafan
peneliti dan biarkan ini menjadi cambuk dan proses pembelajaran
untuk menjadi dewasa dan semakin bijaksana, terima kasih atas
iv
memotivasi dan membantu peneliti, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
9. Untuk yang tersayang adik-adikku, Istianah dan Elma Nur Afifah
kalian yang menjadi motivasi untuk terus menyelesaikan kuliah.
10.Teman-teman seperjuangan satu angkatan 2007 KPI B yang telah
sekian lama bersama susah maupun senang saat kuliah, tiada kata yang
dapat peneliti katakan, “kebersamaan yang telah terjadi, jangan pernah
v
KATA PENGANTAR………....………...ii
DATAR ISI………..………...…v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………...……….1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………..……5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………...………..6
D. Metodologi Penelitian………...…………..…7
E. Tinjauan Pustaka………..…..…...……9
F. Sistematika Penulisan………...…………...….11
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Public Relations Dan Ruang Lingkupnya..………...12
B. Strategi Komunikasi ...………...………...19
C. Radio…...………...27 D. Periklanan………...……….33 E. Teori Divusi Inovasi...36
BAB III GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Radio Gen FM …..………....…...39
B. Gambaran Umum Public Relations Tadio Gen FM.………...……….48
BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN PENELITIAN A. Strategi Komunikasi Public Relations Radio Gen FM dalam Menarik Minat Pemasang Iklan………...………..49
vi
A. Kesimpulan………..………67
B. Saran………...………...68
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberadaan public relations dalam suatu organisasi atau perusahaan
adalah sebuah indikasi bahwa public relations memiliki peran penting dalam
perputaran sistem dan menajemen yang ada dalam perusahaan atau organisasi.
Keberadaanya mampu menyentuh dan menerobos aspek-aspek sosial dan
kepentingan publik.1
Public relatios pada praktiknya memiliki keterkaitan dengan ilmu
komunikasi karena keduanya merupakan satu kesatuan yang utuh dan mata rantai
yang menunjang kegiatan public relations. Kegiatan komunikasi selalu terjadi
dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan public relations. Bagi
publik relations melaksanakan fungsi dan kegiatanya, berpusat pada komunikasi.
Ini berarti bahwa tidak ada aktivitas tanpa ada komunikasi secara langsung
ataupun tidak langsung, verbal maupun non verbal dengan bentuk apapun. Begitu
juga organisasi, lembaga itu menempatkan komunikasi sebagai salah satu unsur
administrasi.2
Karena public relations merupakan metode ilmu komunikasi sebagai
salah satu kegiatan yang mempunyai kaitan kepentingan dengan suatu organisasi.
Menurut De Fleur dan Dennis dari perspektif ilmu komunikasi yang dikutip
1
Anwar, Peran Public Relatiions Radar Banten Dalam Membangun Citra Perusahaan, (Skripsi: Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009)
2
Yosal Iriantara dalam bukunya Community Relations, Public relations adalah
sebuah proses komunikasi dimana individu atau unit-unit masyarakat berupaya
untuk menjalin relasi yang terorganisasi dengan berbagai kelompok atau publik
untuk tujuan tertentu3. Sebagai proses komunikasi, public relations merupakan
kegiatan yang terorganisir dan bertujuan sehingga bisa dibedakan dengan
kegiatan komunikasi yang dilakukan begitu saja dan tak memiliki tujuan yang
jelas. Sedangkan sebagai kegiatan, public relations bertujuan untuk membantu
publik untuk memahami organisasi dan produk organisasi tersebut.
Strategi dalam hal ini, digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang telah
diciptakan. Tujuan tidak mudah dicapai tanpa strategi, karena pada dasarnya
segala tindakan atau perbuatan itu tidak terlepas dari strategi.
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan mamajemen
(management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang menunjukan arah saja,
tetapi harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.
Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi
(communication planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu
tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat
menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti
3
kata bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu, bergantung kepada situasi
dan kondisi.4
Strategi komunikasi harus selalu berawal dari perlunya untuk secara
spesifik dan ideal mengkomunikasikan tujuan. Tujuan yang paling utama adalah
mencapai posisi khusus yang akan melampaui tujuan bagi audiens yang
berbeda-beda. Posisi itu sendiri harus diperoleh melalui analisis. Strategi public relations
harus mempertimbangkan cara-cara yang dapat mengintegrasi semua aktivitasnya,
dan cara yang paling praktis serta definitif saat ini adalah mendasarkan
program-program public relations pada analisis audiens atau stakeholder.
Saat ini media di Indonesia berkembang begitu pesat. Kebutuhan
masyarakat akan informasi juga turut meningkat. Kemajuan teknologi juga turut
mempengaruhi perkembangan media massa saat ini, bentuk penyajian informasi
yang beragam, mulai dari berupa tulisan, gambar, audio, visual dan audio visual
hadir dalam kemasan yang menarik.
Radio adalah salah satu media masa elektronik yang mampu
merealisasikan tujuan serta efisien dan murah. Radio merupakan media auditif
(hanya bisa didengar), tetapi murah, merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan
dimana-mana. Radio berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi,
pendidikan dan hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media
imajinasi, sebab sebagai media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak
4
suara, dan berupaya memfisualisasikan suara penyiar ataupun informasi faktual
melalui telinga pendengarnya.5
Dalam dunia radio juga tidak lepas dari peranan public relations yang
merupakan unsur penting dalam struktur perusahaan khususnya perusahaan radio
swasta seperti Radio Gen FM. Secara komersil, atau sektor swasta dari setiap
perekonomian, bidang public relations bertugas untuk menarik minat pemasang
iklan.
Tidak mudah bagi public relations sebuah stasiun radio dalam menarik
minat pemasang iklan, mengingat saat ini banyak sekali media massa-media
massa yang lebih canggih dan lebih efisien dari radio. Televisi contohnya, media
massa ini lebih banyak diminati oleh khalayak karena merupakan media massa
audio visual.
Dalam hal ini kenapa peneliti mengambil Radio Gen FM sebagai objek
penelitian karena Radio Gen FM merupakan radio yang baru berdiri sekitar tiga
tahun tetapi mampu memperoleh penghargaan bergengsi dari sebuah majalah
musik, yang dinobatkan sebagai The Phenomenal Station oleh editor Rolling
Stone karena dianggap sebagai radio yang berhasil membawa musik Indonesia
terbaik kepada masyarakat Jakarta.
Dengan kekurangan dan kelebihan suatu stasiun radio, public relations
dituntut untuk mampu menyakinkan pemasang iklan agar mau bergabung dengan
Radio Gen FM.
5
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian strategi komunikasi yang digunakan Radio Gen FM yang menyebabkan
banyaknya pemasang iklan yang berniat pada radio tersebut dan penelitian ini
diberi judul “Strategi Komunikasi Public relations Radio Gen FM Terhadap
Minat Pemasang Iklan”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah
Seperti diketahui bersama tentang kekurangan dan kelebihan radio,
Banyak hal menyebabkan ketertarikan orang untuk memasang iklan di Radio Gen
FM. Agar pembahasan ini terfokus pada satu permasalahan maka peneliti
membatasi penelitian ini pada strategi komunikasi yang digunakan oleh public
relations Radio Gen pada tahun 2009-2010 yang mencakup tugas promosi dari
sales sebagai bagian dari public relations dalam menarik minat pemasang iklan.
2. Perumusan Masalah
Dari uraian di atas tentang kelebihan dan kekurangan radio, maka dengan
ini penliti perumusan masalahnya sebagai berikut :
a. Apa strategi komunikasi yang digunakan public relations Radio Gen
FM dalam menarik minat pemasang iklan?
b. Apakah strategi komunikasi yang digunakan public relations Radio
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka ada beberapa tujuan yang
ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu :
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan public
relations dalam menarik minat pemasang iklan.
b. Untuk mengetahui apakah strategi yang digunakan public relation
Radio Gen FM dalam menarik minat pemasang iklan sudah efektif.
2. Manfaat Penelitian
a. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian Ilmu
Pengetahuan Komunikasi dalam bidang teori yang membahas public
relation.
b. Bagi Jurusan / Fakultas Komunikasi diharapkan dapat membantu
pengayaan kurikulum tentang public relations yang dikembangkan
dalam organisasi ataupun perusahaan.
c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi awal bagi penelitian
serupa dimasa mendatang. Selain itu juga dapat memberi masukan
bagi akademis dan para public relations tentang bagaimana strategi
public relations terhadap minat pemasang iklan di industri radio.
D. MetodologiPenelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Metode ini
mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku
dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan serta
pengaruh dari suatu fenomena.6
Berdasarkan metode penelitian tersebut di atas peneliti berharap
mendapatkan data penelitian yang bersifat deskriptif interpretatif sehingga peneliti
dapat menganalisa dan menelaah lebih dekat, mendalam, mengakar dan
menyeluruh, untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai strategi
komunikasi yang dilakukan public relations Radio Gen FM dalam menerik minat
pemasang iklan.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Radio Gen FM yang berlokasi di
RADIO 98.7 Gen FM Menara Imperium Lt. P7, Metropolitan Kuningan Super
Blok Kav. No. 1 Jl. HR Rasuna Said, Jakarta 12980. Sedangkan waktu penelitian
dimulai pada bulan januari sampai dengan Maret 2011.
3. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah public
relations Radio Gen FM sedangkan yang menjadi objek dari penelitian ini adalah
strategi yang digunakan oleh public relations radio Gen FM dalam menarik minat
pemasang iklan.
6
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh
peneliti adalah:
a. Observasi
Dalam hal ini peneliti mendatangi kantor Radio Gen FM, untuk
memperoleh data-data mengenai strategi komunikasi public relations dalam
menarik minat pemasang iklan yang dilakukan dalam lima kali pertemuan pada
bulan Januari 2011 sampai bulan Maret 2011.
b. Wawancara mendalam
Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau
informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar
mendapatkan data lengkap dan mendalam.7 Yaitu peneliti melakukan wawancara
tentang strategi komunikasi yang digunakan dalam menarik minat pemasang iklan
dalam hal ini peneliti mewawancarai Ainur Rafikah selaku public relations Radio
Gen FM dan Iwan Tanjung selaku salah satu tim sales Radio Gen FM. Peniliti
mewawancarai beberapa responden tersebut karena menurut peneliti mereka dapat
memberikan informasi ataupun data yang dibutuhkan oleh peneliti.
c. Dokumentasi
Peneliti mengambil dan mengumpulkan data berdasarkan tulisan-tulisan
berbentuk catatan dari hasil wawancara, dan dokumen-dokumen yang berupa
company profile Radio Gen FM yang diberikan secara langsung maupun via
email, serta tulisan-tulisan lain yang diperoleh dari internet.
7
5. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen yang dikutip dari
buku Metodologi Penelitian Kualitatif karangan Meleong adalah upaya yang
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya menjadi satuan
yang dapat dikelola, mensistensikanya, mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang dapat diceritakan kepada orang lain.8
E. Tinjauan Pustaka
Sebelum melakukan penelitian ini peneliti melakukan pengecekan di
Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan
perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, peneliti menemukan
ada beberapa skripsi yang membahas tentang public relations.
Namun yang diteliti mahasiswa sebelumnya berbeda dengan isi atau
konten permasalahan yang peneliti teliti. Oleh karena itu, untuk menghindari dari
hal-hal yang tidak diinginkan seperti mengakui karya orang lain, maka peneliti
mempertegas perbedaan antara masing-masing judul masalah yang dibahas pada
skripsi sebelumnya dengan judul masalah yang akan diteliti. Skipsi sebelumnya
yang membahas tentang public relations peneliti uraikan sebagai berikut.
Skripsi yang pertama dengan judul Strategi Komunikasi Marketing Public
Relations Trans TV(PT. Televisi Transformasi Indonesia) Dalam Meningkatkan
Rating Program Exstravagansa oleh Yudhitya Ahmad mahasiswa Fakultas Ilmu
8
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009 berisikan tentang strategi
komunikasi yang diterapkan Unit marketing public relations Trans TV khususnya
dalam lingkup event dan publicity. Sedangkan persamaan yang peneliti teliti
adalah pada kajian ilmunya yaitu public relations, sedangkan perbedaanya adalah
pada objek penelitianya, jika Yudhit pada strategi marketing public relations
dalam meningkatkkan rating maka peneliti meneliti tentang strategi public
relations dalam menarik minat pemasang iklan.
Skripsi yang kedua dengan judul Peran Public relations Radar Banten
Dalam Membangun Citra Perusahaan oleh Anwar Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2008. Berisikan tentang strategi public relations dalam
membangun citra perusahaanya. Sedangkan Persamaan dengan penelitian yang
peneliti teliti ada pada subjeknya yaitu public relations, sedangkan perbedaanya
terletak pada objek penelitianya jika Anwar yaitu strategi dalam membangun
citra sedangkan peneliti meneliti tentang strategi menarik minat pemasang iklan.
Skripsi yang ketiga dengan judul Strategi Promosi Iklan Shampo Sunsilk
Versi Kerudung di Komunitas Muslim oleh Syarifah Raudlatul Jannah Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009. Berisikan tentang
strategi promosi yang dilakukakan Unilever Dalam Iklan Shampo Sunsilk Versi
Kerudung, konstruksi realitas sosial pada iklan dan perkembangan iklan di
Indonesia. Persamaanya terletak pada kajian ilmu yaitu tentang iklan, sedangkan
F. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan ini akan diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN meliputi : Menjelaskan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI memuat pengertian tentang public relations dan ruang lingkupnya, strategi komunikasi public relations, pengertian radio dan
pengertian periklanan.
BAB III GAMBARAN UMUM membahas sekilas tentang gambaran umum Radio Gen Fm dan gambaran umum public relations Radio Gen FM
BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN PENELITIAN
Bab analisis dan pembahasan ini berisi, strategi komunikasi public relations serta
efektif tidaknya strategi yang digunakan public relation Radio Gen FM dalam
menarik minat pemasang iklan.
BAB V PENUTUP meliputi simpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
12
LANDASAN TEORITIS
A.Public Relations dan Ruang Lingkupnya
1. Definisi Public Relations
Istilah “Public” secara universal berarti sekelompok orang yang
mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal. Istilah
“relations” dalam bahasa Indonesia berarti “hubungan-hubungan” dalam arti
menyangkut banyak hubungan.1
Definisi public relations dari Howard Bonham adalah suatu seni untuk
menciptakan pengertian publik secara lebih baik, sehingga dapat memperdalam
kepercayaan publik terhadap seseorang atau sesuatu organisasi / badan. Definisi
menurut (British) Institute of public relations ‘PR adalah keseluruhan upaya yang
dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan
memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi
dengan segenap khalayaknya’.2
Dalam buku Dasar-Dasar Public Relations, public relations adalah
kegiatan atau aktivitas yang proses kegiatanya melalui empat tahap, yaitu:
a. Penelitian yang didahului penemuan, analisis, pengolahan data dan
sebagainya;
b. Perencanaan yang direncanakan;
1
DR. Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations (Bandung: P2u-LPPM Unisba, 2007). h.21.
2
c. Pelaksanaan yang tepat;
d. Evaluasi, penelitian setiap tahap dan evaluasi keseluruhan.3
International Public Relations Association (IPRA) mendefinisikan public
relations sebagai fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan
memelihara jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai
komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerja sama melibatkan manajemen
dalam permasalahan dan persoalan; membantu manajemen memberikan
penerangan dan tanggapan dalam hubungan dengan opini publik; menetapkan dan
menentukan tanggung jawab manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan
perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan yang dini dalam
membantu mendahului kecenderungan; dan menggunakan penelitian serta teknik
komunikasi yang sehat dan etis ebagai sarana utama.4
2. Tugas Public Relations
a. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian
informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya
publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan,
tujuan serta kegiatan yang dilakukan. Itu semua disesuaikan dengan kebutuhan,
keinginan, dan harapan publik internal atau eksternal dan memperhatikan,
mengolah mengintegrasikan pengaruh lingkungan yang masuk demi perbaikan
dan perkembangan organisasi
b. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat
umum atau masyarakat. Di samping itu, menjalankan dan bertanggung jawab
3
Maria Assumpta, Dasar-Dasar Public Relations (Jakarta: Grasindo, 2002 ), h. 8. 4
terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan. Karena mereka ikut
menentukan kehidupan organisasi apabila kita tidak saling mengganggu, perlu
diajak berunding, demi kebaikan semua pihak agar tidak ada yang dirugikan.
c. Memperbaiki citra organisasi, bagi public relations menyadari citra
yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi dan
seterusnya, tetapi terletak pada (1) bagaimana organisasi bisa mencerminkan
organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara
berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi; (2) dapat
dikatakan dahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks.
d. Tanggung jawab sosial, public relations merupakan instrumen untuk
bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung
jawab tersebut.
e. Komunikasi, public relations mempunyai bentuk yang khusus,
komunikasi timbal balik maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dan
fungsinya, komunikasi itu sendiri itu sentral. Perlu dijaga untuk dimiliki adalah
pengetahuan manajemen dan kepemimpinan struktur organisasi.5
3. Fungsi Pablic Relations
Menurut Onong Udjana Effendy yang dikutip oleh Rusady Ruslan dalam
bukunya Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, fungsi public relations
antara lain, yaitu:
5
a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal
dan publik eksternal
c. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi
dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik
kepada organisasi
d. Melayani publik dan menasihati pemimpin organisasi demi
kepentingan umum.
e. Operasionalisasi dan organisasi public relations adalah bagaimana
hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk
mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari
pihak organisasi maupun dari pihak publiknya.
4. Ruang Lingkup Publik Relations
Ruang lingkup pekerjaan public relations dapat dibagi menjadi enam
bagian pekerjaan yaitu :
a. Publisitas yaitu kegiatan menempatkan berita mengeni seseorang,
organisasi atau perusahaan di media massa. Dengan kata lain publisitas adalah
upaya orang atau organisasi agar kegiatannya diberitakan media massa. Publisitas
melahirkan bidang khususan public relations yang disebut dengan media
relations. Media relations mengkhususkan khalayaknya pada wartawan (pers) dan
media massa pada umumnya.
b. Pemasaran, dalam prakteknya bagian pemasaran meliputi antara lain
melakukan penelitian, mendesain produk, mengemas produk (packaging),
pemasaran adalah untuk menarik dan memuaskan klien atau pelanggan (customer)
dalam jangka panjang dalam upaya mencapai tujuan ekonomi perusahaan.
Bagian pemasaran membutuhkan publisitas media massa bagi produknya
dan karenanya pemasaran membutuhkan fungsi public relations untuk
melaksanakan hal ini karna biasanya orang public relations lebih mengerti
bagaimana menulis untuk media massa. Pemasaran melahirkan bidang
kekhususan yang disebut dengan marketing relations (disebut juga marketing
communications) dan customer relations yang khusus melayani khalayak
konsumen dan pelanggan.
c. Public affairs ialah bidang khusus public relations yang membangun
dan mmempertahankan hubungan dengan pemerintah dan komunitas lokal agar
dapat mempengaruhi kebijakan publik.
d. Manajemen isu merupakan upaya organisasi atau perusahaan untuk
melihat kecenderungan isu atau opini publik yang muncul ditengah masyarakat
dalam upaya organisasi atau perusahaan untuk memberikan tanggapan atau respon
yang sebaik-baiknya.
Manajemen isu melahirkan bidang khusus yaitu riset public relations yang
bertujuan untuk mengetahui pandangan dan opini khalayak terhadap organisasi
untuk mengetahui tingkat kepuasan khalayak terhadap produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan.
e. Lobi adalah bidang khusus public relations yang membangun dan
memelihara hubungan dengan pemerintah utamanya untuk tujuan mempengaruhi
f. Hubungan investor menurut cutlip dan rekan yang dikutip morissan
dalam buku pengantar public relations strategi menjadi humas profesional adalah
bidang khusus dari public relations korporat yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan pemegang saham
dan pihak lainya dalam masyarakat keuangan untuk memaksimalkan nilai pasar.6
B. Strategi Komunikasi 1. Definisi Strategi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan strategi adalah ilmu
siasat perang ; muslihat untuk mencapai sesuatu7.
Menurut JL. Thompson yang dikutip Sandra Oliver dalam bukunya
Strategi Publik Relations mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai
sebuah hasil akhir: ‘hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada
strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk
masing-masing aktivitas. Sementara itu, strategi fungsional mendorong secara
langsung strategi kompetitif.’ Bennet (1996) menggambarkan strategi sebagai
‘arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya.8
Menurut Onong Udjana Effendi mengemukakan strategi pada hakikatnya
adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai
suatu tujuan.9
6
Morissan,Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Profeional,(Jakarta: Ramdina Prakarsa,2006), h.8.
7
Budiono M.A, Kamus Ilmiah Populer Internasional , (Surabaya: Alumni, 2005), h .615. 8
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Erlangga: Jakarta, 2006), h. 2. 9
Sedangkan menurut Stephen Robbins (1990) yang dikutip dalam buku
Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Profesional mendefinisikan
strategi sebagai penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan
arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.10
Maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa, strategi merupakan
faktor penting dalam melacarkan suatu program yang akan dijalankan, jika
strategi baik maka hasilnya pun akan baik.
2. Tahapan Strategi
Strategi juga melakukan berbagai tahapan dalam prosesnya, secara garis
besar strategi melalui tiga tahapan, yaitu:11
a. Perumusan Strategi
Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan
dilakukan. Sudah termasuk di dalamnya adalah pengembangan tujuan, mengenai
peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara
internal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif dan
memilih strategi untuk dilaksanakan.
Dalam strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan,
memperluas, menghindari dan melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan.
10
Morissan, Pengantar Public Rrelations Strategi Menjadi Humas Professional,
(Jakarta: Ramdina Prakasa, 2006), h. 134. 11
b. Implementasi Strategi
Setelah kita merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maka
langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut. Dalam
tahap pelaksaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan
kerja sama dalam pelaksaan strategi, jika tidak maka proses formulasi dan analisis
strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan.
Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber
daya yang ditempatkan melalui penetapan struktur organisasi dan mekanisme
kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya perusahaan dan organisasi.
c. Evaluasi Strategi
Tahap terakhir dari strategi adalah evaluasi implementasi strategi. Evaluasi
strategi diperlukan karena keberhasilan yang dapat dicapai dapat diukur untuk
menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang
akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan
untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. Ada tiga macam
langkah dasar untuk mengevaluasi strategi, yaitu:
1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar
strategi. Adapun perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan dalam
mencapai tujuan, begitu pula dengan faktor internal yang diantaranya strategi
tidak efektif atau hasil implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi
hasil yang akan dicapai.
2) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkana dengan
rencana, mengevaluasi prestasi individual, dan menyimak kemajuan yang dibuat
kearah penyampaian sasaran yang dinyatakan. kriteria untuk mengevaluasi
strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil
lebih penting dari pada kriteria yang mengungkapkan apa yang terjadi.
3) Mengembalikan tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi
sesuai dengan rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti strategi yang ada yang
ditinggalkan atau harus merumuskan strategi yang baru. Tindakan korektif
diperlukan bila tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang dibayangkan sumula
atau pencapaian yang diharapkan.
3. Definisi Komunikasi
Secara etimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa latin
communicatio, dan perkataan ini bersumber pada kata communis yang berarti
sama, dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi
komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang
disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan. Secara terminologis
komunikasi berarti proses penyampaian suatu pertanyaan oleh seseorang kepada
orang lain.12
Komunikasi menurut Carl I. Hovland yang dikutip dalam buku Ilmu
Komunikasi Teori Dan Praktek Karangan Onong Uchjana Effendy adalah: Upaya
yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian
informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.
12
Komunikasi menurut Harold Lasswel dalam karyanya, The Structure and
Function of Communications in Society. Komunikasi ialah menjawab pertanyaan
sebagai berikut: Who Says What In Channel To Whom With What Effect?
Paradigma lasswell di atas menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima
unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:
a. Komunikator (communicator, source, sender)
b. Pesan (massage)
c. Media (channel, media)
d. Komunikan (communicant, communicatee, receiver, recipient)
e. Efek (effect, impect, influence)
Jadi berdasarkan paradigma lasswell tersebut, komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
menimbulkan efek tertentu.13
4. Proses Komunikasi
Berlangsungnya proses komunikasi itu adalah jika antara komunikator dan
komunikan mengadakan kesamaan makna atau arti dengan orang yang diajak
berkomunikasi.
a. Proses Komunikasi Secara Primer
Adalah proses penyampaian pikiran oleh komuniktor kepada komunikan
dengan menggunakan suatu lambang (symbol) sebagi media saluran. Lambang ini
umumnya bahasa, tetapi dalam situasi-situasi komunikasi tertentu
13
lambang digunakan dapat berupa kial (gesture), yakni gerak anggota tubuh,
gambar, warna dan lain sebagainya.14
b. Proses Komunikasi Secara Sekunder
Adalah proses penyampaian pesan komunikator kepada komunikan
dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai
lambang sebagai media pertama.
Komunikator menggunakan media kedua ini karena komunikan yang
dijadikan sasaran komunikasinya berada ditempat yang relatif jauh atau
jumlahnya banyak. Jika komunikan jauh dipergunakanlah surat kabar atau
telepon; jika banyak dipergunakanlah perangkat pengeras suara; apabila jauh dan
banyak dipergunakanlah surat kabar, radio atau televisi.15
5. Definisi Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi merupakan paduan perencanaan komunikasi
(communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication
managemen) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.16
Strategi komunikasi haruslah bersifat dinamis, sehingga komunikator
sebagai pelaksana dapat segera mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor
yang mempengaruhi. Suatu pengaruh yang menghambat komunikasi dapat datang
sewaktu-waktu, terlebih jika komunikasi berlangsung melalui media massa.
14
Onong Udjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT.Citra Aditya Bakti, 2003), h. 33.
15
Ibid. h. 37.
16
6. Tujuan Sentral Strategi Komunikasi
R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam
bukunya, Techniques For Effective Communication yang dikutip dari buku Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek karangan Onong Uchjana Effendy, menyatakan
bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama, yaitu :
a. To Secure Anderstanding
Memastikan bahwa komunikasi paham mengerti pesan yang diterima.
Andai kata ia sudah dapat mengerti dan menerima, maka penerimaan itu harus
dibina.
b. To Established Acceptance
Setelah komunikasi mengerti dan menerima pesan maka akan dilakukan
pembinaan. Setelah pembinaan itu dibina. Kegiatan harus dimotivikasikan
c. To Motive Action
Setelah penerimaan itu dibina maka kegiatan tersebut harus
dimotivikasikan17
7. Strategi pemasaran
Strategi pemasaran adalah himpunan asas yang secara tepat, konsisten dan
layak dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai sasaran yang dituju (target
market) dalam jangka panjang dan tujuan perusahaan jangka panjang, dalam
situasi persaingan tertentu. Dalam strategi pemasaran ini, terdapat strategi acuan/
17
bauran pemasaran (marketing mix) yang menetapkan komposisi terbaik dari
keempat komponen, untuk dapt mencapai sasaran pasar yang dituju sekaligus
mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.18
Keempat komponen tersebut adalah:
a. Strategi Produk
Di dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan unsur yang
paling penting. Karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainya. Pemilihan
jenis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan kegiatan
promosi yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara penyaluranya. Strategi
produk yang tepat dapat dilakukan mencakup keputusan tentang acuan/ bauran
produk (product mix), merek dagang (brand), cara pembungkusan/kemasan
produk (product packing), tingkat mutu/kualitas dari produk, dan pelayanan
(services) yang diberikan.
Tujuan utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar
yang dituju dengan meningkatenjaga dan kan kemampuan bersaing dan mengatasi
persaingan.19
b. Strategi Harga
Penetapan harga selalu menjadi masalah bagi setiap perusahaan karena
penetapan harga ini bukanlah kekuasaan atau kewenangan yang mutlak dari
seorang pengusaha. Peranan harga sangat penting terutama untuk menjaga dan
18
Sofjan Assauri, M.B.A, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 196.
19
meningkatkan posisi perusahaan di pasar, yang tercermin dalam share pasar
perusahaan, di samping untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan
perusahaan. Dengan kata lain penetapan harga mempengaruhi kemapuan bersaing
perusahaan dan kemampuan perusahaan mempengaruhi konsumen.
Dalam penetapan harga perlu diperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang
mempengaruhi secara langsung, adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya
pemasaran, adanya peraturan pemerintah dan faktor lainya. Faktor tidak langsung
namun erat hubunganya dalam penetan harga, adalah harga produk sejenis yang
dijual oleh para pesaing, pengaruh harga parlementer, serta potongan (discount)
untuk para penyalur dan konsumen.20
c. Strategi Distribusi
Perusahaan haruslah menyebarkan barang-barangnya ketempat konsumen
itu berada. Suatu perusahaan dapat menentukan penyaluran produknya melalui
pedagang besar atau distributor, yang menyalurkannya kepedagang menengah
atau subdistributor dan meneruskannya ke pengecer, yang menjual produk itu
kepada pemakai atau konsumen. Walaupun demikian, perusahaan dapat langsung
menjual produknya kepada pedagang menengah atau subdistributor maupun
pengecer serta konsumen besar dalam keadaan khusus tertentu.
Saluran distribusi diperlukan oleh setiap perusahaan, karena produsen
menghasilkan produk dengan memberikan kegunaan bentuk bagi konsumen
setelah sampai ketangannya, sedangkan lembaga penyalur membentuk atau
20
memberikan kegunaan waktu, tempat dan pemilikan dari produk itu. Dengan
demikian, setiap produsen dalam mengahasilkan produk untuk memenuhi
kebutuhan konsumen hendaklah dapat menyesuaikan dengan saat kapan dan di
mana produk itu diperlukan serta oleh siapa saja produk itu dibutuhkan.21
d. Strategi promosi
Suatu produk betapapun bermanfaat akan tetapi jika tidak dikenal oleh
konsumen, maka produk tersebut tidak akan diketahui manfaatnya dan mungkin
tidak dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha
mempengaruhi para konsumen, untuk menciptakan permintaan atas produk itu,
kemudian dipelihara dan dikembangkan. Usaha tersebut dapat dilakukan melalui
kegiatan promosi, yang merupakan salah satu dari acuan/ bauran pemasaran.22
C. Radio
1. Definisi Radio
Radio adalah salah satu jenis media massa (mass media), yakni sarana atau
saluran kimunikasi massa (channel of mass communication), seperti halnya
suratkabar, majalah, atau televisi.23
Radio merupakan media auditif, (hanya bisa didengar), tetapi murah,
merakyat, dan bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana. Radio berfungsi
sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan, dan hiburan. Radio
memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang
buta, radio menstimulasi begitu banyak suara, dan berupaya memvisualisasikan
suara penyiar ataupun informasi factual melalui telinga pendengarnya.
2. Karakteristik Radio
Radio memiliki karakteristik yang berbeda dengan media massa lainnya.
Dibandingkan dengan media massa lain, media radio memiliki karakteristik khas
sebagai berikut.
a. Auditori. Radio adalah “suara” untuk didengar, karenanya isinya isi
siaranya bersifat “sepintas lalu” dan tidak dapat diulang. Pendengar
tidak mungkin “menoleh ke belakang” sebagaimana pembaca Koran
yang bisa kembali kepada tulisan yang sudah dibaca atau mengulang
bacaan.
b. Transmisi. Proses penyebarluasanya atau disampaikan kepada
pendengar melalui pemancaran (tranmisi).
c. Mengandung gangguan. Seperti timbul-tenggelam (fading) dan
gangguan teknis
d. Theatre of mind. Radio mencipta gambar dalam imajinasi pendengar
dengan kekuatan kata dan suara. Siaran radio merupakan seni
memainkan imajinasi pendengar melalui kata dan suara. Pendengar
hanya bisa membayangkan dalam imajinasinya apa yang dikemukakan
penyiar, bahkan tentang sosok penyiarnya sendiri.
e. Identik dengan musik. Radio adalah sarana hiburan termurah dan
3. Keunggulan Radio
a. Cepat dan langsung. Sarana cepat dari Koran ataupun TV, dalam
menyampaikan informasi kepada publik tanpa melalui proses yang
rumit dan butuh waktu banyak seperti siaran TV atau sajian media
cetak. Hanya dengan melalui telepon, reporter radio dapat secara
langsung menyampaikan berita atau melaporkan peristiwa yang ada
dilapangan.
b. Akrab. Radio adalah alat yang akrab dengan pemiliknya.
c. Dekat. Suara penyiar hadir di rumah atau di dekat pendengar.
Pembicaraanya langsung menyentuh aspek pribadi (interpersonal
communications)
d. Hangat. Paduan kata-kata, musik, dan efek suara dalam siaran radio
mampu mempengaruhi emosi pendengar. Pendengar akan bereaksi atas
kehangatan suara penyiar dan seringkali berfikir bahwa penyiar adalah
seorang teman bagi mereka.
e. Sederhana. Tidak rumit, tidak banyak pernik, bagi pengelola maupun
pendengar.
f. Tanpa batas. Siaran radio menembus battas-batas geografis,
demografis, SARA (suku, agama, ras, antargolongan), dan kelas social.
g. Murah. Dibandingkan dengan berlangganan media cetak atau harga
pesawat televisi, pesawat radio relatif jauh lebih murah.
h. Fleksibel. Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan hal lain atau
tanpa mengganggu aktivitas yang lain, seperti memasak, mengemudi,
4. Kelemahan Radio
a. Selintas. Siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan. Pendengar
tidak bisa mengulang apa yang didengarnya, tidak bisa seperti pembaca
koran yang bisa mengulang bacaanya dari awal tulisan
b. Global. Sajian informasi radio bersifat global, tidak detil, karenanya
angka-angka pun dibulatkan.
c. Batasan waktu. Waktu siaran radio relatif terbatas, hanya 24jam sehari,
berbeda dengan suratkabar yang bisa menambah jumlah halaman
dengan bebas.
d. Beralur linier. Program disajikan dan dinikmati pendengar bedasarkan
urutan yang sudah ada, tidak bisa loncat-loncat.
Media penyiaran radio memiliki ciri sebagai media dengan target audien
yang tidak luas (sempit) yaitu mereka yang memiliki minat atau ketertarikan
terhadap program tertentu atau khusus. Menurut Belch dalam buku Periklanan
Komunikasi Pemasaran Terpadu, mendevinisikan radio sebagai suatu media yang
dicirikan oleh program yang sangat tersepesialisasi ditujukan kepada segmen
khalayak yang sangat sempit. Iklan radio memiliki sifat yang sangat local
sehingga menjadi salah satu media yang dapat digunakan perusahaan lokal untuk
mempromosikan produknya.
5. Kekuatan Iklan Radio
Radio sebagai salah satu media untuk beriklan memiliki sejumlah
keunggulan dibandingkan media lainya, diantaranya :
Salah satu kekuatan utama radio sebagai media untuk beriklan adalah
biayanya yang murah karena produksi iklan radio sangat mudah dilakukan dan
dapat diselesaikan dalam waktu yang sangat cepat dibandingkan iklan televisi.
Biaya iklan radio yang murah memberikan peluang kepada pemasang
iklan untuk lebih meningkatkan frekwensi dan jangkauan iklanya.
b. Selektivitas
Kekuatan lain radio adalah tersedianya audien yang sangat selektif yang
muncul dari berbagai format siaran dan cakupan atau geografis siaran yang
dimiliki setiap stasiun penyiaran radio. Iklan radio memungkinkan pemasang
iklan untuk fokus pada audien tertentu atau khusus, misalnya dari kelompok
demografis dan/atau gaya hidup tertentu. Format adalah penyajian program dan
musik yang memiliki ciri-ciri tertentu oleh suatu stasiun radio.
c. Fleksibilitas
Radio merupakan media untuk beriklan yang paling fleksibel
dibandingkan media lainya karena pemasang iklan dapat mengajukan materi iklan
atau melakukan perubahan terhadap materi iklan hanya dalam periode beberapa
menit sebelum ditayangkan.
d. Mental Imagery
Radio memang tidak memiliki kemampuan menunjukan sebagaimana
media yang memiliki kemampuan visual lainya namun iklan radio dari suatu
produk yang sebelumnya telah ditayangkan ditelevisi akan membuat orang
demikian audien mendengarkan pesan suara iklan dari radio sementara
visualisasinya diciptakan didalam otak audien.
e. Promosi terpadu
Radio dapat memberi kesempatan kepada pemasang iklan karena dapat
menyediakan berbagai peluang dalam pemasaran terpadu. Stasiun radio biasanya
memiliki penggemar dan komunitasnya sendiri dan terkadang menjadi bagian
integral dari suatu komunitas.
6. Kelemahan iklan radio
a. Kreativitas Terbatas
Kelemahan radio sebagai media untuk beriklan adalah tidak menyediakan
gambar visual. Audien tidak dapat melihat produk suatu iklan dan pemasang iklan
tidak dapat menunjukan atau mendemostrasikan cara kerja suatu produk.
b. Fragmentasi
Radio menyediakan audien yang sangat selektif, audien radio terbagi-bagi
ke dalam bagian-bagian atau kelompok kecil. Dengan kata lain masing-masing
radio memiliki jumlah audien yang relatif sedikit.
c. Perhatian Terbatas
Masalah lain yang menjadi kelemahan radio adalah kesulitan media ini
untuk mendapatkan perhatian audien terhadap iklan. Mendengarkan radio
biasanya menjadi kegiatan selingan yang dilakukan sambil mengerjakan pekerjaan
d. Riset Terbatas
Jika dibandingkan dengan media massa lainya seperti TV, majalah dan
surat kabar, maka radio memiliki data riset audien terbatas. Kebanyakan stasiun
radio merupakan perusahaan skala kecil dan tidak memiliki cukup dana untuk
dapat melakukan riset audien.
e. Persaingan
Pemasang iklan di radio harus bersaing dengan berbagai iklan lainya untuk
mendapatkan perhatian audien. Stasiun radio menayangkan iklan dengan durasi
10 menit setiap jamnya. Pada waktu siaran popular yaitu pagi dan sore hari durasi
iklan dapat meningkat hingga 12 menit dalam setiap jamnya.24
D. Periklanan
1. Definisi Periklanan
Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah
organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target
melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, Koran, majalah, direct mail
(pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum.25
Periklanan (advertising) adalah suatu proses komunikasi massa yang
melibatkan sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan (advertiser), yang
24
Morisan, Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Ramdina Prakarsa, 2007), h. 194-197.
25
membayar jasa sebuah media massa atas penyiaran iklannya misalnya melalui
siaran televisi.26
Periklanan merupakan salah satu jenis teknik komunikasi massa dengan
membayar ruangan atau waktu yang disediakan media massa tersebut untuk
menyiarkan informasi tentang barang atau jasa yang ditawarkan oleh si pemasang
iklan (produsen atau penjual barang maupun jasa)
Lebih singkatnya pengertian yang dikemukakan oleh Schindler (1970:79)
dalam buku Periklanan Manajemen, kiat dan strategi, periklanan adalah salah satu
metode untuk memperkenalkan barang, jasa, atau gagasan kepada publik.
Iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk
komunikasi interpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis atau ide yang
dibayar oleh suatu sponsor yang diketahui.
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling
banyak dibahas orang, hal ini kemungkinan karena daya jangkauannya yang luas.
Iklan juga menjadi instrumen promosi yang sangat penting, khususnya bagi
perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditentukan untuk
masyarakat luas.27
2. Ragam Iklan
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, Berkowitz (1986:459) yang
dikutip dalam buku Periklanan Manajemen, Kiat dan Strategi karangan Kustadi
26
Kustadi Suhandang, Periklanan Manajemen, Kiat dan Strategi (Bandung: Nuansa, 2010), h. 13-15.
27
Suhandang , mengatakan bahwa hakikatnya periklanan dapat dilakukan untuk
berbagai tujuan yang berbeda, namun tetap didasari oleh dua tipe subyeknya:
produk dan istitusi. Berfokus pada penjualan barang dan jasa, iklan tipe produk
ada tiga bentuk:
a. Pioneering (perintisan),biasanya digunakan untuk memperkenalkan
produk baru dengan menceritakan tentang produknya, dari apa produk itu bisa
dibuat dan dimana dapat diperoleh. Kunci utama dari iklan pioneering adalah
memberitahukan target pasar secara informatif. Iklan yang bersifat informatif
demikian ditemukan untuk menarik perhatian, menyakinkan, di mana
efektifitasnya tergantung pada keputusan konsumen.
b. Competitive (persaingan), iklan yang mempromosikan ciri-ciri khusus
dan keuntungan penggunaanya dari barang atau jasa yang ditawarkan. Sasaran
pesanya adalah adalah mengajak atau membujuk konsumen agar memilih jenis
barang atau jasa perusahaan sainganya. Perusahaan-perusahaan yang
menggunakan iklan komparatif tersebut harus lebih dulu mengadakan riset pasar
dan pengujian yang mengahasilkan unsur-unsur resmi yang bisa mendukung
tuntutan-tuntutanya.
c. Reminder (pengingatan kembali), digunakan untuk memperkuat
pengetahuan sebelumnya akan sesuatu produk. Iklan demikian tepat untuk
menawarkan produk-produk atau jasa yang telah mencapai posisi terkenal dan
beraa dalam tahap pemantapan keberadaanya.
Dilihat dari segi penampilanya, ketiga bentuk iklan produk tersebut
a. Price advertising, yaitu iklan ynag tampil dengan lebihmenonjolkan
harga barang atau jasa yang ditawarkan.
b. Quality advertising, yaitu iklan yang tampil dengan menonjolkan
mutu dari barang atau jasa yang ditawarkan.
c. Brand advertising, yaitu iklan yang tampil dengan menonjolkan merk
atau logo dari barang atau jasa yang ditawarkan.
d. Prestige advertising yaitu iklan yang tampil dengan menonjolkan
prestise orang yang menggunakan barang atau jasa yang ditawarkanya.
Iklan intitusional lebih mengutamakan sasaranya pada pemberian jasa baik
(goodwill) atau gambaran suatu organisai, ketimbang mengemukakan barang atau
jasa. Iklan demikian digunakan para pengusaha untuk membentuk kepercayaan
public terhadap (nama) perusahaanya, hal ini dikemukakan oleh Sewitz: 1985:
61-69 yang dikutip dari buku periklanan manajemen, kiat dan strategi. Bentuk iklan
demikian sering digunakan untuk menunjang rencana humas atau menendin
publisitas yang merugikan. Tiga alternatif bentuk iklan intitusional adalah: iklan
advocacy (pembelaan), iklan pioneering institusional, iklan competitive
institusional.28
3. Pemasang iklan
Pemasang iklan atau klien (advertiser) adalah pihak paling penting dalam
proses periklanan dan promosi. Pemasang iklan adalah pemilik modal pemilik
produk (barang dan/atau jasa) yang akan dipasarkan dan juga penyedia dana yang
akan digunakan untuk iklan dan promosi. Pemasang iklan juga bertanggung jawab
28
untuk merencanakan program pemasaran dan membuat keputusan mengenai
program periklanan dan promosi yang akan dilakukan.
Klien dapat saja melakukan sendiri seluruh kegiatan tersebut melalui
departemen periklanan internal yang sudah ada atau membentuk suatu unit
departemen iklan internal.
Namun demikian, benyak perusahaan yang lebih suka menggunakan jasa
perusahaan iklan eksternal, yaitu perusahaan luar yang khusus bekerja untuk
menciptakan, memproduksi dan/atau menempatkan pesan komunikasi
pemasaran.29
E. Teori Divusi Inovasi
Difusi adalah penyebaran sifat-sifat kultural suatu kelompok ke dalam
kelompok lainya30.
Inovasi adalah suatu, praktek atau objek yang dipersepsi sebagai sesuatu
yang baru oleh seorang individu ataupun unit adopsi yang lain.
Difusi merupakan proses di mana suatu inovasi dikomunikasikan melalui
saluran tertentu selama waktu tertentu dikalangan warga dan sistem sosial. Difusi
adalah suatu bentuk khusus komunikasi yang berkepentingan dengan penyebaran
pesan-pesan berisi ide-ide baru.31
29
Morissan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Jakarta: Ramadina Perkasa, 2007), h. 102.
30
JP. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006) ,h.138.
31
Salah satu aplikasi komunikasi massa terpenting adalah berkaitan proses
adopsi inovasi. Hal ini relevan untuk masyarakat yang sedang berkembang
maupun masyarakat maju, karena terdapat kebutuhan yang terus menerus dalam
perubahan sosial dan teknologi, untuk mengganti cara-cara lama dengan
teknik-teknik baru.
Everett M Rojers dan Floyd G. Shoemaker merumuskan sedikitnya ada 4
tahap dalam proses divusi inovasi, yaitu:
1. Pengetahuan : kesadaran individu akan adanya inovasi dan adanya
pemahaman tertentu tentang bagaimana inovasi tersebut berfungsi.
2. Persuasi : individu membentuk/ memiliki sikap yang menyetujui atau
tidak inovasi tersebut.
3. Keputusan : individu terlibat dalam aktivitas yang membawa pada
suatu pilihan untuk mengadopsi atau menolak inovasi.
4. Individu akan mencari pendapat yang menguatkan keputusan yang
telah diambilnya, namun dia dapat berubah dari keputusan yang telah
diambil sebelumnya jika pesan-pesan mengenai inovasi yang
diterimanya berlawanan satu dengan lainya.32
Sesuai dengan pemikiran Rogers, dalam proses difusi inovasi terdapat 4
(empat) elemen pokok, yaitu:
1. Inovasi; gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap baru oleh
seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif
menurut pandangan individu yang menerimanya.
32
2. Saluran komunikasi; ’alat’ untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi
dari sumber kepada penerima. Dalam memilih saluran komunikasi,
sumber paling tidak, perlu memperhatikan tujuan diadakannya
komunikasi dan karakteristik penerima. Jika komunikasi dimaksudkan
untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak
dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan
efisien, adalah media massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan
untuk mengubah sikap atau perilaku penerima secara personal, maka
saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal.
3. Jangka waktu; proses keputusan inovasi, dari mulai seseorang
mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya,
dans pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan
dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam proses
pengambilan keputusan inovasi, keinovatifan seseorang: relatif lebih
awal atau lebih lambat dalam menerima inovasi, dan kecepatan
pengadopsian inovasi dalam sistem sosial.
4. Sistem sosial; kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan
terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka
mencapai tujuan bersama33
33
Ws mulyana, Teori Difusi Inovasi , Diakses pada tanggal 28 Maret 2011 dari
39
GAMBARAN UMUM RADIO GEN FM
A. Sejarah Radio Gen FM
Pendirian Gen FM diawali ketika Grup Mahaka membeli gelombang
frekuensi 98,7 milik Radio Attahiriyah. Modal awal pendirian radio tersebut Rp
300-400 juta. Banyak peralatan yang tidak perlu membeli baru. Equipment yang
digunakan bukanlah yang termahal. Akan tetapi, bagaimana dapat
memaksimalkan peralatan yang sudah ada. Untuk melihat respons pasar, Mahaka
melakukan uji coba penyiaran selama dua bulan. Waktu itu belum disebutkan
namanya Gen FM. Dalam siaran, hanya dikatakan mereka merupakan stasiun
radio yang sedang melakukan siaran percobaan. Mereka juga meminta tanggapan
atas siaran percobaan tersebut.
Kami mempunyai beberapa nama dan mengadakan survei. Kami serahkan
ke pasar untuk memilihnya. Dan pilihan jatuh pada kata “Gen” karena singkatan
dari Generasi. “Nama itu mencerminkan generasi pendengar di Gen FM,
Pada awal persiapan Gen FM, masih ada perdebatan soal segmen yang
akan dibidik. Akhirnya disepakati membidik kelas B dan C dengan target
pendengar dari 18 sampai 35 tahun. Dengan slogan citra “Suara Musik Terkini”
yang menampilkan beberapa lagu yang menempati peringkat yang paling disukai
momentum, akhirnya diusulkan tanggal 9 Agustus 2007 (9-8-07) sebagai tanggal
dan bulan resmi Gen FM berdiri.
98,7 GEN FM telah resmi diluncurkan di Jakarta sebagai stasiun radio
terbaru pada 10 September 2007. Konferensi pers diadakan di Planet Hollywood
Kartika Chandra. Pada satu bulan pertama, siaran radio ini hanya
memperkenalkan musik-musik, barulah setelah itu 98.7 Gen Fm siaran dengan
program yang lengkap. Gen Fm didirikan sebagai bentuk apresiasi terhadap
musik-musik terbaik khususnya dari musisi Indonesia.
Dari tagline ”Suara Musik Terkini”, 98.7 Gen fm memposisikan diri
sebagai sebuah stasiun radio yang menyajikan musik lokal (Indonesia) terbaru.
Hal ini terpicu dari hasil riset internal yang menunjukkan adanya kebutuhan dan
pangsa pasar yang dapat dibidik oleh 98.7 Gen Fm sebagai radio baru, yaitu
masyarakat Jakarta yang berjiwa muda dan menyukai musik lokal.
Setelah berhasil meraih lebih dari 3juta pendengar di Jakarta, pada 10
Maret 2010 Gen fm memperluas jangkauannya ke kota Surabaya.
B. Visi dan Misi Radio Gen FM
Visi dan misi Radio Gen FM adalah sebagai berikut:
1. Visi
Untuk menstabilkan Radio Gen fm sebagai pemimpin pasar di Indonesia,
menjadikan radio yang sukses yang dapat berdiri sebagai acuan baru di