STRATEGI KOMUNIKASI MANAJEMEN PROGRAM
ACARA “PARANTI BABAUNG” DI RADIO PARANTI 105.6
FM PANDEGLANG
(SKRIPSI)
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Disusun oleh
TAUFIQ RAMADHAN
(6662092267)
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : TAUFIQ RAMADHAN
NIM : 092267
Tempat/Tgl.Lahir : Pandeglang 16 Maret 1991
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Manajemen
Program Acara “Paranti Babaung” Di Radio Paranti 105.6 Fm Pandeglang”
adalah hasil karya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip kutip maupun yang
dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila di kemudian hari Skripsi ini
terbukti mengandung unsur plagiat, maka gelar kesarjanaan saya bisa di cabut.
Serang, 12 Februari 2014
Motto
Do n’t be afraid to move, because the distance of 1000
miles starts by a single step.
Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan:
Untuk keluarga dan
sodara-sodara-ku yang telah
membantu dan memberikan
motivasi dalam menyelesaikan
ABSTRAK
Taufiq Ramadhan 6662092267
Skripsi. “Strategi Komunikasi Manajemen Program Acara “Paranti
Babaung” Di Radio Paranti 105.6 Fm Pandeglang”.
Dibalik maraknya fenomena band indie di Kota Pandeglang, ada hal menarik dicermati yaitu keberadaan mereka di hadapan masyarakat di Kota Pandeglang yang notabenya adalah Kota Santri. Image yang cenderung negatif tentang perilaku keberagaman musisi.Oleh sebab itu Radio Paranti membuat sebuah program acara musik yang bertemakan musik indie, Program musik selalu menjadi andalan setiap radio untuk menarik perhatian masyarakat khususnya kaum remaja. Selain itu paranti babaung selalu memberikan informasi tentang musik yang up to date yang terjadi dilauar negeri atau didalam negeri yang dikemas dengan ringan agar memudahkan para pendengarnya khususnya para remaja agar lebih bersemangat dan memacu kreativitas.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mengetahui strategi dan Manajemen yang digunakan Radio Paranti 105.6 FM Pandeglang dalam pembuatan program acara Paranti Babaung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif menggunakan beberapa langkah, yaitu : pengumpulan data, penyusunan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa, Radio Teori Manajemen dalam strategi nya untuk membuat sebuah program acara. Pertama mereka menentukan khlayak atau target sasaran nya, membuat pesan program acara tersebut, setelah itu menggunakan sebuah media yaitu radio. Setelah proses itu selesai mereka
langgsung membuat proses manajemen mulai Perencanaan
(planning),Pengorganisasian (organizinng),Pergerakan (actuating), dan terakhir Pengendalian/Pengawasan (controlling). Sehingga program acara Paranti Babaung pun berjalan.
ABSTRACT
Taufiq Ramadhan 6662092267
Research Communication Strategy and Program Management Event "Paranti Babaung" In Paranti Radio 105.6 FM in Developing Knowledge City Indie
Music In Pandeglang
Behind the rise of the phenomenon of indie bands in Pandeglang, there are interesting things to be observed that their presence in front of the community in the city is the Pandeglang Students. Tend to be negative image about diversity musision. Therefore Paranti radio makes a music program themed indie music, the music program has always been a mainstay of every radio to attract the attention of the public, especially young people. Additionally paranti babaung always provide information about music that is up to date happened in out of country or in the country are packed with light in order to facilitate the audience, especially the youth to be more excited and spur creativity.
Based on the description above, the researcher wants to know the strategies used and Management Paranti Radio 105.6 FM Pandeglang in the manufacture Program of Paranti Babaung. This study used a qualitative approach with descriptive methods using several steps, the follow are: data collection, data preparation, data presentation, and conclusion.
This study concluded that, Radio Paranti used the Theory of SMCR and Management Theory in its strategy to create a program. First they determine the public or their target, making a message of the program, after that they used radio as a media. After that process is complete they make management process began of Planning (planning), Organizing (organizinng), Movement ( actuating), and the last is Control/Monitoring (controlling). So the program of Paranti Babaung was running.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayaNya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Salawat dan
salam tidak lupa pula dihaturkan kepada dihaturkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai
gelar sarjana strata-1 pada jurusan Ilmu Komunikasi. Adapun judul dari skripsi ini
adalah “Strategi Komunikasi Manajemen Dan Program Acara “Paranti Babaung”
Radio Paranti 105.6 Fm Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Di Kota
Pandeglang”
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan dan memiliki banyak kekurangan. Dalam
penulisan skripsi penulis pemperoleh dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd, selaku Rektor Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos.,M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan
4. Bapak Idi Dimyati, S.Ikom, M.Ikom, selaku dosen pembimbing I yang
selalu meluangkan waktu untuk membimbing dan memotivasi penulis
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Teguh Iman Prasetya, SE.,M.Si, selaku dosen pembimbing II yang
selalu meluangkan waktu untuk membimbing dan memotivasi penulis
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. Saepudin (Cleo lumanto) selaku produser program acara “Paranti
Babaung” Radio Paranti 105.6 FM Pandeglang yang telah memberikan
izin untuk mengadakan penelitian ini.
7. Arif Adam Hidayat selaku penyiar program acara “Paranti Babaung” Radio Paranti 105.6 FM Pandeglang yang telah memberikan izin untuk
mengadakan penelitian ini.
8. Seluruh staf Radio Paranti 105.6 FM pandeglang yang telah menerima
dan mempermudah penulis untuk mencari data dalam penyusunan skripsi.
9. Orang tua ku tercinta, Bapak H Mulyana yang telah banyak mengajarkan
ku arti hidup yang sebenarnya dan memberikan kasih sayang,materi, doa
dan yang selalu memberikan semangat unutk menyelesaikan pendidikan
strata-1 dan Ibu Hj Joharah yang tidak hentinya memberikan ku kasih
sayang dan do‟anya sampai saat ini.
10.Kakak ku (Dody Triyana) dan kedua adiku (Mutia Qanza dan Farhan
Kamil)
11.Teman spesial ku Nanda Sukma Rainingsih yang selalu mendukung dan
12.Sahabat-sahabat terbaiku (Achmad suhendri (kubil), Febri Ramadan,
Muhammad Ikhsan (afet), Mohammad Kiki, Nova Ardiyansah (bao),
Nova Adhadiyana (uu) dan lain-lain yang selalu memberikan semangat,
saran dalam penulisan skripsi ini.
13.Teman-teman interisti (Inter Club Indonesia Morrati) yang selalu
memberikan ku semangat dan dukungan #FORZAINTER
14.Rekan-rekan seperjuangan Ilmu Komunikasi 2009 NR yang telah
memberikan dorongan dan bantuan sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan. Semoga bantuan, petunjuk dan dorongan yang telah
diberikan menjadi amal ibadah dan dapat balasan yang berlipat ganda dari
Allah SWT.
Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis
hanya dapat berdoa semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis
mendapat balasan dari ALLAH SWT.
Akhrinya penulis dapat berserah diri kepada ALLAH SWT, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya. Khusunya pribadi
penulis.
Serang,Januari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul Cover ... i
Halaman Persetujuan Dosen pembimbing ... ii
Lembar Pengesahan Skripsi ... iii
Pernyataan Orisinalitas ... iv
Halaman Moto dan Persembahan ... v
Abtraksi ... vi
2.4 Strategi Komunikasi ... 27
2.5 Komunikasi Massa ... 28
2.4.1 Karakteristi Komunikasi Massa ... 29
2.6 Media Massa ... 31
2.5.1 Fungsi Media Massa ... 32
2.7 Radio ... 34
2.6.1 Pengertian Radio ... 34
2.6.2 Karakteristik Pendengar ... 36
2.8 Program Acara ... 38
2.9 Strategi Penyusunan Program Radio ... 39
2.9.1 Target Pendengar ... 39
2.9.2 Penyusunan Format ... 39
2.9.3 Evaluasi Efektivitas Penyusunan Program ... 41
3.4.2 Informan Pendukung ... 63
3.5 Uji Validitas ... 64
3.6. Lokasi dan Tempat Penelitian ... 65
3.6.1 Lokasi Penelitian ... 65
3.6.2 Tempat Penelitian ... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 66
4.2 Deskripsi Data ... 78
4.3 Deskripsi Program Acara Paranti Babaung ... 78
4.4 Hasil Penelitian ... 81
4.5 Pembahasan ... 87
BAB V KESILMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 101
5.2 Saran ... 103
Daftar Pustaka
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar 1 : Teori POAC. ... 51
Gambar 2 : Kerangka Berfikir... 59
Gambar 3 : Logo Radio Paranti 105.FM Pandeglang ... 69
Gambar 4 : Jargon Radio Paranti 105.FM Pandeglang ... 71
Gambar 5 : Fasilitas Pendukung Program Paranti Babaung ... 76
Gambar 6 : Mekanisme Penulisan Naskah... 76
Gambar 7 : Logo Program Acara Paranti Babaung ... 79
Gambar 8 : Foto Kang Aip yang sedang siaran ... 93
Gambar 9 : Foto Band indie Momonon di studio ... 95
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Foto copy daftar bimbingan skripsi
Lampiran 2 : Foto copy surat keteranan penelitian
Lampiran 3 : Pedoman Wawancara
Lampiran 4 : Hasil Wawancara
Lampiran 5 : Rundown Program Radio Paranti Pandeglang 2013
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Musik adalah rangkaian nada atau suara yang disusun menjadi satu
kesatuan sehingga menghasilkan irama, lagu, dan keharmonisan. Di dunia, musik
barat sangat berpengaruh sekali. Aliran atau jenis musik sangat banyak dan
bervariasi tergantung dari warna musik yang dimainkan oleh para musisi. Aliran
musik yang umumnya banyak terdapat di dalam musik dunia, antara lain Rock,
Pop, Jazz, Blues, Metal, Hardcore, Suggest, RnB, Melodic, dan masih banyak
lagi. Musik di Indonesia cenderung hanya melihat peluang daripada melihat dari
segi kreatifitas para musisi atau band, musik Indonesia pada tahun 2005- 2012
diwarnai dengan band atau musisi yang bergenre pop, melayu, rock, dangdut,
mellow dan k- pop (Korean Pop).
Banyak musisi atau band yang terpengaruh dengan band- band atau musisi
musisi dari negara- negara barat. Contohnya di Indonesia, banyak band atau
musisi yang terpengaruh dengan musik barat walaupun musik melayu, music
dangdut dan musik pop mellow menjadi arus pasar musik Indonesia untuk masa
kini. Pada tahun 2012 musik Indonesia banyak di pengaruhi oleh musik korea
yang banyak mengusung boyband atau girlband, banyak sekali boyband atau
girlband yang bermunculan ini menandakan bahwa musik Korea sangat besar
Berbeda dengan musik indie, aliran atau jenis musik dalam jalur musik ini
tidak terbatas semua tergantung dari kreatifitas para musisi yang mengambil jalur
musik indie sehingga mungkin untuk melahirkan genre tau aliran musik yang
belum ada. Musik indie atau musik independent adalah salah sat u jalur musik
yang tidak terikat oleh apapun sehingga memicu kreatifitas dari para musisi/band.
Di dalam musik indie semua dilakukan sendiri oleh para musisi/band dari modal,
jenis musik, gaya bermusik, dan lain- lain. Musik metal adalah aliran musik yang
menampilkan musik keras, tempo yang cepat, penuh dengan distorsi, dan dapat
mempengaruhi emosi dari para pendengarnya.
Dalam konteks musik, yang dimaksud dengan mainstream adalah situasi
ketika musik dikuasai oleh kepentingan industri dan menjadi komoditas industri,
sedang masyarakat tidak mempermasalahkan situasi ini dan menganggap bahwa
situasi tersebut merupakan hal yang lumrah. Pergerakan indie lahir dari latar
belakang tersebut. Ia menjadi budaya alternatif (counter culture). Ideologi
anti-mainstream adalah nyawa utama pergerakan indie.
Musik indie sebagai aliran atau genre musik yang kurang di kenal di
masyarakat luas, karena mereka lebih mengenal band-band major yang di
notabenekan Artis Papan Atas. Tapi yang pasti indie adalah gerakan bermusik
yang berbasis dari apa yang kita punya, do it yourself, etika yang kita punya mulai
dari merekam, mendistribusikan dan promosi dengan uang sendiri.
Keberadaan musik Indie di Kota Pandeglang yang terwujud dalam grup
band di identikkan dengan musik anak muda atau remaja, kondisi ini sangat
tergolong remaja meskipun pemain atau pelaku band Indie tidak selalu tergolong
remaja. Ada kecenderungan kalau anak-anak SMU bosan dengan artis-artis besar
atau mainstream dan lebih memilih band-band indie. Ini disebabkan karena
anak-anak indie membawa darah segar kepada acara-acara mereka. Oleh karena itu
mereka coba mengekspesikan hobi mereka dengan bemusik karena dapat
menyalurkan aspirasi mereka lewat bermusik.
Menurut survei yang dilakukan LlyodsPharmacy di Inggris, musik pop
dapat membantu kesehatan masyarakat sebanyak 21 persen, kemudian di posisi
kedua ditempati musik klasik yakni 17 persen,diikuti rock atau musik indie
sebanyak 16 persen. Survei ini melibatkan 1.500 orang usia 16 sampai 25 tahun,
dan dari pertanyaan yang diberikan diketahui lagu yang paling membantu
meredakan sakit yaitu alunan musik dari Simon dan Garfunkel, Robbie Williams
dan Elton Jhon1.Kesukaan terhadap jenis musik tertentu dan membangun
kebiasaan mendengarkan akan menimbulkan kondisi emosi yang menyenangkan
bagi individu sehingga informasi lebih mudah diingat Bahkan mendengarkan
musik dapat memberi sensasi pengalaman yang berbeda terkait antara proses
emosional dan kognitif.
Dalam hal ini banyak band band indie baru yang bermunculan di Kota
Pandeglang, hal ini dipengaruhi oleh anak-anak muda yang ingin bebas berkreasi,
dalam berkreasi di kontek ini yaitu bermusik. Hal ini dikarenakan oleh pesatnya
perkembangan musik indie di Indonesia contohnya di Kota Bandung yang dijuluki
Kota yang mempunyai Band indie di dunia. Di Kota Pandeglang pun
1
lahan banyak bermunculan band-band indie dengan berbagai genre mulai dari pop
rock, metal, punk, dan regea. Faktor utama munculnya indie adalah dukungan
dan ketertarikan pada grup musik independen. Tidak hanya itu, pendekatan pada
seni yang lazim disebut dengan do it yourself (DIY), juga merupakan salah satu
faktor pemicu munculnya istilah indie. Oleh karena itu, kata indie sampai
sekarang tetap berkaitan dengan musik dan seni independen lokal.
Pandeglang merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan
industri radio yang pesat. Pandeglang adalah kota yang memiliki potensi yang
sangat besar. Mereka optimis mendirikan stasiun radio di Pandeglang cukup
menjanjikan. Karena di Pandeglang ditunjang beberapa faktor yang dapat
memungkinkan berkembangnya stasiun radio. Seperti faktor ekonomi yang relatif
stabil dan, sebagai kota yang memiliki kretivitas anak-anak mudanya. Persaingan
yang ketat tentu saja muncul seiring dengan banyaknya radio komersil yang
tumbuh khususnya di Pandeglang. Banyaknya jumlah radio itu sendiri masih
terbagi lagi atas segmentasi pendengar mereka masing-masing. Ada radio dengan
segmentasi orang tua, orang dewasa, remaja, bahkan sampai anak-anak.
Pandeglang sendiri merupakan sebuah kota yang dipenuhi oleh remaja.
Dibalik maraknya fenomena band indie di Kota Pandeglang, ada hal
menarik dicermati yaitu keberadaan mereka di hadapan masyarakat di Kota
Pandeglang yang notabenya adalah Kota Santri. Image yang cenderung negatif
tentang perilaku keberagaman musisi. Tampilan yang terlihat dari musisi grup
band indie meninggalkan kesan bahwa para pemusik indie cenderung pada “hidup
untuk meminta perijinan keramaian atau mengadakan suatu acara Festival Musik,
hal ini di persulit oleh pemerintahan kabupaten dengan alasan bermacam-macam2.
Bagaimana mereka akan bisa diterima dimasyarakat, pemerintahanya saja tidak
mendukung atau menerima keberadaan mereka. tetapi karya mereka masih bisa di
nikmati oleh sebagian kalangan dan bisa menerima keberadaan mereka yang
membawakan lagu yang mainstream band major.
Perkembangan media massa pada saat ini sangat berkembang pesat, Saat
ini media komunikasi massa telah menjadi kebutuhan di dalam masyarakat. Baik
itu koran, internet, televisi, majalah, dan juga radio. Komunikasi massa yaitu jenis
komunkasi yang ditujukan kepada khalayak yang tersebar heterogen dan anomali
melalui media cetak dan media cetak dan elektronik sehingga pesan yang sama
dapat diterima secara serentak dan sesaat. Radio memiliki peran yang sangat
strategis untuk memberikan informasi berita dan juga hiburan kepada masyarakat.
Pengelola radio dituntut untuk menyampaikan informasi atau berita dan juga
hiburan kepada masyarakat secara benar dan juga baik. Pendengar adalah massa
atau sejumlah orang yang sangat banyak yang sifatnya heterogen dan
terpencar-pencar di berbagai tempat3
Radio Paranti 105.6 FM Pandeglang adalah sebuah radio swasta di
Kabupaten Pandeglang yang miliki format acara yang konsisten yang peduli
dengan perkembangan pendengar yang cukup banyak terutama di daerah
Pandeglang. Radio paranti pada saat ini sangat diminati masyarakat karena
mewakili masyarakat Pandeglang yang membutuhkan media hiburan khususnya
2
Hasil observasi pra penelitian, survei keberadaan komunitas band indie di Kota Pandeglang, Pandeglang Februari 2014
3
anak anak muda. Dikarenakan memang fakta bahwa di Kabupaten Pandeglang
pada saat ini ada sebuah larangan tersirat untuk mendirikan usaha-usaha yang
berkaitan dengan hiburan misalnya, tempat karaoke, pub, diskotik, mall dan juga
bioskop. Maka masyarakat menyambut baik dan penuh antusias dengan berdirinya
media Radio Paranti 105.6 FM Pandeglang yang bersegmentasikan radio anak
muda.
Selain itu Radio Paranti mulai mengembakan kerjasama dengan stasiun
TV lokal yaitu Carlita Tv dan Dinas Pariwisata Pandeglang, selain itu Radio
Paranti mulai mengembakan bisnis dengan membuat home stay dan restoran yang
diberi nama Paranti oleh sang pemilik radio. Radio Paranti pun dibilang sangat
sukses keberadaanya di Kota Pandeglang.
Karena segmentasi Radio Paranti adalah remaja oleh karena itu Radio
Paranti membuat program acara yang betemakan acara musik yang berbeda dari
program acara radio lain yang menyuguhkan program acara musik pop dan
dangdut. Acara tersebut di beri nama “Paranti Babaung” yang artinya Arti
parantibabaung berasal dari bahasa sunda yaitu paranti (tempat atau wadah) dan
babaung berati (terikan atau berteriak).
Program acara musik indie ini sendiri memiliki konsep yang sama dengan
program acara musik lainya, yaitu dengan sistem chart atau tangga lagu,
berdasarkan kualitas dari lagu tersebut dan jumlah poling melalui sms request
para pendengar. Tetapi yang memebadakanya iyalah aliran musik itu sendiri
dimana program acara Paranti Babaung memilih aliran musik indie. Sebagai
Paranti yang mempunyai komunitas band Indie di Kota Pandeglang. Radio Paranti
membentuk Paranti Babaung yang merupakan sebuah program acara yang
memutarkan lagu - lagu dari band indie mulai dari luar daerah sampai di kota
Pandeglang itu sendiri. Program dibuat karena semakin banyak band-band indie
yang bermunculan di kota pandeglang sehingga mereka membutuhkan
wadah/tempat yang bisa membantu mereka dalam mempromosikan hasil karya
mereka agar bisa di diterima oleh masyarakat.
Program acara ini sangat bertolak belakang dengan image Kota
Pandeglang yaitu kota santri, tetapi Radio Paranti dalam program acara Paranti
Babaung ini bertujuaan untuk menjadikan media hiburan bagi masyarakat
khususnya anak-anak muda yang kurang akan tempat-tempat hiburan di Kota
Pandeglang. Tidak hanya bisa didengarkan oleh mereka yang telah faham musik
indie, namun Paranti Babaung mencoba untuk bisa diterima oleh masyarakat lain
yang masih awam dengan musik indie agar perlahan-lahan mengenal dan
kemudian masyarakat bisa menerima keberadaan musik indie. Selain itu, Radio
Paranti juga dapat melebarkan target pengiklan sehingga menambah pendapatan.
Selain itu Radio Paranti pun di dukung oleh beberapa SDM yang
berkompeten dalam bidangnya, mulai dari bagian marketing, produser, musik
director, penyiar dll. Dalam pembuatan program acara Paranti Babaung peran
produser dan penyiar sangat berperan penting, di mana produser bertanggung
jawab atas program tersebut dan penyiar pun bertanggung jawab ketika proses
penyampaain pesan ke pada pendengar. Agar masyarakat mengetahui lebih
pandeglang bisa menikmati acara tersebut sebagai media hiburan di Kota
Pandeglang.
Radio paranti pun berusaha mendatangkan band-band indie nasional ke
studio Radio Paranti untuk berbagi cerita dan pengalaman agar band-band indie di
Kota Pandeglang bisa mendapatkan banyak inspirasi tentang bagaimana aliran
musik major mainstream meraka bisa diterima di masyarakat dan band tanpa label
pun bisa menghasilkan uang. Selain Radio Paranti pun bekerjasama dengan
beberapa sponsor ketika mendatangkan band indie nasional, hal ini dilakukan
untuk mendapat kan keuntungan bagi pihak radio, band-band indie dan
masyarakat.
Strategi komunikasi yang dilakukan oleh Radio Paranti 105.6 FM
Pandeglang dalam program “Paranti Babaung” dalam memberikan informasi
kepada pendengar dan menjadikan media hiburan bagi masyarakat Kota
Pandeglang dan wadah atau tempat untuk band-band indie Kota Pandeglang.
Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh
penentuan strategi komunikasi. Di lain pihak jika tidak ada strategi komunikasi
yang baik efek dari proses komunikasi (terutama komunikasi media massa) bukan
tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif. Sedangkan untuk menilai
proses komunikasi dapat ditelaah dengan menggunakan model-model komunikasi.
Dalam proses kegiatan komunikasi yang sedang berlangsung atau sudah selesai
prosesnya maka untuk menilai keberhasilan proses komunikasi tersebut terutama
Faktor yang paling penting dan menentukan keberhasilan suatu stasiun
penyiaran radio dan televisi adalah manajemen program atau acara. Oleh karena
itu, dalam upaya pencapaian target pendengar memerlukan Strategi manajemen
programming atau penata acara. Mulai dari planning, organizing, actuating, dan
controlling. Penataan itu sendiri merupakan sebuah proses mengatur program
termasuk penjadwalannya sehingga terbentuk station format dengan tujuan
menciptakan image stasiun penyiaran radio.
Program yang sudah dirancang sedemikian rupa, tidak mungkin dapat
terjangkau oleh khalayak lain tanpa adanya strategi komunikasi manajemen
program. Tidak mungkin sebuah acara bisa ada dan audien bisa tahu mengenai
adanya sebuah program di radio tanpa adanya komunikasi manajemen program di
Radio Paranti. Fenomena yang terjadi ini menarik peneliti untuk meneliti lebih
jauh tentang strategi komunikasi manajemen Program yang dilakukan radio
Paranti Pandeglang dalam program acara “Paranti Babaung”. Dikarenakan
program acara sebelumya dinilai sangat maksimal dan mendapatkan respon yang
positif dari pendengar. Contoh program Radio Paranti yang sangat diminati
anak-anak muda lainya yaitu Paranti K-POP, yang mana program tersebut membahasa
tentang Demam Korea di Indonesia mulai dari boyband,girlband dan korean style.
Dengan adanya program baru Paranti Babaung diperkirakan dapat menarik
pendengar baru dibandingkan dengan Radio lainya dilakukan radio lainya. Radio
paranti dalam pembuatan program ini ingin memberika suguhan yang baru kepada
masyarakat Kota Pandeglang dengan adanya program musik indie yang berbeda
Strategi komunikasi program manajemen yang dilakukan oleh Radio
Paranti 105.6 FM Pandeglang dalam program “Paranti Babaung” dalam
memberikan informasi kepada pendengar dan menjadikan media hiburan bagi
masyarakat Kota Pandeglang dan wadah atau tempat untuk band-band indie Kota
Pandeglang. Keberhasilan pembuatan suatu proram acara secara efektif banyak
ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi manajemen program radio
tersebut. Strategi komunikasi manjemen pun sangat penting didalamnya, apabila
manajemen pembuatan suatu program dilakukan secara tidak teratur maka
hasilnya pun buruk. Jika sebaliknya manajemen dilakukan dengan prinsip
manajemen yang teratur maka hasinya pun akan baik juga.
Strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi
(communication planning) dan manajemen (communications management) untuk
mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus
dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan,
dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu
tergantung dari situasi dan kondisi4.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka dalam hal ini penulis
merumuskan permasalahan “Strategi Komunikasi Manajemen Program Acara
“Paranti Babaung” Di Radio Paranti 105.6 Fm Pandeglang”
4
1.3Identifikasi Masalah
Berdasarkan Fokus Penelitian yang telah ditetapkan tersebut, maka
masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana Proses Perencanaan Program (Planning) Penyiaran program
“Paranti Babaung” yang dilakukan oleh Radio Paranti 105.6 FM
Pandeglang?
2. Bagaimana Proses Produksi (Organizing) Komunikator Program
“Paranti Babaung” yang dilakukan oleh Radio Paranti 105.6 FM di kota
Pandeglang?
3. Bagaimana Proses Eksekusi Program (Actuating) Program “Paranti
Babaung” yang dilakukan oleh Radio Paranti 105.6 FM Pandeglang?
4. Bagaimana Proses Pengawasan dan Evaluasi (Controlling) Program
“Paranti Babaung” Pandeglang?
1.4Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini untuk bertujuan
mendapatkan pemahaman tentang strategi komunikasi Manajemen Radio Paranti
105,6 FM dalam produksi Program acara “Paranti Babaung”, seperti format radio,
hingga SDM yang dimiliki. Sedangkan secara khusus, bertujuan untuk:
1. Menjelaskan Proses Perencanaan Program (Planning) Penyiaran
program paranti babaung yang dilakukan oleh Radio Paranti 105.6 FM
Pandeglang?
2. Membahas Proses Produksi (Organizing) program paranti babaung
3. Mengkaji Proses Eksekusi Program (Actuating) program paranti
babaung yang dilakukan oleh Radio Paranti 105.6 FM Pandeglang?
4.Menganalisis Proses Pengawasan dan Evaluasi (Controlling) program
paranti babaung yang dilakukan oleh Radio Paranti 105.6 FM
Pandeglang?
1.5Pembatasan Masalah
Berdasarakan latar belakang masalah diatas, peneliti membatasi ruang
lingkup permasalahan pada Radio Paranti 105,6 FM hanya pada bagaimana
produksi pembuatan melalui program acara “Paranti Babaung” Radio Paranti
105,6 FM Pandeglang.
1.6Kegunaan Penelitian
Dalam suatu penelitian diharapkan dapat memberikan suatu manfaat atau
kegunaan yang dapat digunakan oleh masyarakat luas, adapun kegunaan
penelitian ini dapat dilihat dari segi teoritis dan praktis, yaitusebagai berikut :
1. Bagi peneliti, sebagai wahana memperoleh pengetahuan fungsi strategi
yang dilakukan Radio Paranti FM 105,6 Pandeglang dalam melakukan
program acara paranti babaung yang bertemakan musik indie dan
digunakan sebagai tugas akhir untuk mendapatakan gelar Sarjana di
Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik di Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
2. Bagi pihak perusahaan radio, khususnya Radio Paranti 105,6 FM
supaya acara tersebut bisa diminati pendengar dan sebagai tempat untuk
menyalurkan hasil kreativitas pemusik indie di Kota Pandeglang
3. Bagi pendengar, sebagai wadah informasi mengenai musik indie
dikalangan kaum remaja dan agar bisa menambah wawasan tentang
musik. Selain itu lewat program ini dapat memacu kreatifitas dalam
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1Penelitian Terdahulu
Berdasarkan studi pustaka, peneliti menentukan beberapa penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang di lakukan peneliti.Studi
penelitian terdahulu sangat penting sebagai bahan acuan yang membantu peneliti
dalam menambahkan asumsi dasar,untuk mengembangkan permasalahan “Strategi Komunikasi Manajemen Program Acara “Paranti Babaung” Di Radio Paranti
105.6 Fm Pandeglang”. berikut adalah beberapa hasil penelitian yang di jadikan
sebagai bahan referensi.
Strategi Divisi Marketing PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Melaluui
Program Direct Selling Team Avolution Special Edition Pack Dalam
Meningkatkan Brand Image A Family Di Kalangan Konsumennya.Hari
Edralim,Unikom 2011.
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi divisi
marketing PT. Hanjaya Mandala Sampoerna melalui program direct selling team
avolution special edition pack dalam meningkatkan brand image “a family” di
kalangan konsumennya. Untuk menjawab tujuan, rencana, kegiatan program,
pesan yang ingin disampaikan, media yang digunakan.
Berdasarkan hasil analisis penelitian, strategi Divisi marketing PT. HM
Sampoerna memiliki tujuan yang terukur dan terarah dalam program direct
selling team avolution special edition pack. Dengan rencana yang terperinci,
terorganisir, dan terukur serta terarah otomatis akan membuat program direct
selling team avolution special edition pack memiliki tingkat keberhasilan yang
tinggi. Dengan kegiatan pemasaran, dimana kegiatan marketing avolution special
edition pack ini tidak hanya dikhususkan pada direct selling team, akan tetapi
melalui event dan pengiklanan pada media. Dengan penyampaian pesan berupa
informasi tentang avolution special edition pack yang persuasif pada konsumen.
Dengan menggunakan media sebagai alat bantu komunikasi.5
Referensi penelitian lainya adalah milik Wulan Rahmadhita dari
Universitas Dipenogoro Semarang dengan judul “Strategi Komunikasi Program
Musik dalam Meningkatkan Jumlah Pendengar (Studi Kasus pada Radio
Prambors Semarang)”.
Penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang merujuk pada
metodepenelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah radio Prambors
Semarang, dengan melibatkan pihak yang terlibat langsung dengan proses
komunikasi tersebutyaitu General Manager, Masima Solution Manager, Program
Director, Penyiar danPendengar. Analisis data yang digunakan adalah eksplanasi
seperti yang diungkapkan Robert K. Yin.
Penelitian menunjukkan Prambors belum dapat mengkomunikasikan
program dan brandnya, dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi yang
5
selama ini dijalankan oleh radio Prambors untuk mengkomunikasikan
program-program musiknya ternyata kurang efektif dan belum bisa menjadi pilihan utama
radio anak muda di Semarang. Hal ini nampak pada penurunan jumlah pendengar
tiap triwulan dan pada rating radio dengan segmen anak muda hanya masuk pada
posisi kedua bahkan dalam beberapa tahun belum pernah meraih rating pertama.
Sehingga radio Prambors mengalami kesulitan dalam meningkat jumlah
pendengar. Hal ini terlihat pada:
1. Radio Prambors Semarang hanya mengandalkan media sendiri dan media
online (twitter dan facebook) untuk berkomunikasi dengan pendengarnya.
Sesuai dengan pengamatan peneliti, website yang seharusnya dapat
memuat
informasi lebih lengkap malah tidak terurus dan tidak update.
2. Kurangnya komunikasi yang dilakukan radio Prambors Semarang untuk
mempromosikan program-program musik andalan atau brand Prambors
sendiri.
3. Hambatan besar yang dialami radio Prambors Semarang adalah
keterbatasan
sumber daya manusia dan tidak tersedianya anggaran untuk promosi.
Menjadikan Prambors Semarang tidak dapat berbuat apa-apa karena itu
merupakan keputusan dari pusat.
4. Pesan yang dikomunikasikan kepada target audien hanya sampai pada
padahal tahap inilah yang paling penting dalam meningkatkan jumlah
pendengar yang nantinya mempengaruhi rating.
Berdasarkan simpulan diatas, maka strategi komunikasi yang
sebaiknyadijalankan untuk meningkatkan rating radio Prambors Semarang untuk
meningkatkan jumlah pendengarnya adalah melalui langkah-langkah berikut ini:
a. Radio Prambors Semarang harus dapat memaksimalkan promosi
melalui media lain (televisi, koran, dan majalah lokal Semarang)
dengan bartermelalui kerjasama yang lebih baik dari sebelumnya, cara
ini juga dapat menekan anggaran untuk promosi. Atau dapat juga
dilakukan dengan cara bekerja sama dengan hang out places dimana
Prambors dapat memasang logo dan memutarkan lagu disertai jingle
ditempat tersebut. Tujuannya adalah agar dapat menarik perhatian anak
muda yang berkunjung ke tempat tersebut sehingga dapat
membangkitkan kesadaran terhadap brand dan jingle Prambors.
Website yang sebelumnya dimiliki Prambors sebaiknya dirawat
dengan baik. Website tersebut merupakan salah satu asset untuk
berpromosi secara keseluruhan, karena dapat memuat segala hal yang
berhubungan dengan Prambors Semarang mulai dari promosi program,
promosi event dan streaming siaran.
b. Menggunakan opinion leader sebagai sarana promosi gratis dan dapat
menjangkau khalayak baru yang belum menjadi pendengar radio
Prambors. Opinion leader ini dapat dilayani misalnya dengan cara
opinion leader menyesuaikan dengan karakter radio Prambors yang
kreatif, pintar, jujur, mudah bergaul, selain itu opinion leader harus
orang yang memiliki pengaruh positif di lingkungannya. Prambors
juga dapat mengadakan off air untuk mempromosikan program
unggulan Prambors, Your Daily Playlist di hang out places. Dengan
event ini, Prambors dapat menjaring member baru secara langsung dan
dapat langsung juga memperkenalkan program ini kepada khalayak
luas yang menjadi target pendengar Prambors.
 Mengagendakan anggaran promosi kembali. Karena anggaran
promosi ini dapat digunakan untuk promo di media luar ruang
(billboard, spanduk, atau umbul-umbul) dan dapat juga digunakan
untuk promo di media televisi lokal, koran lokal, atau majalah
lokal walaupun sebenarnya dapat menggunakan kerjasama barter.
Akan tetapi apabila anggaaran tersebut ada, maka promosi dapat
berjalan maksimal sesuai dengan yang Prambors inginkan.
 Pesan yang dikomunikasikan radio Prambors Semarang sebaiknya
memiliki tujuan untuk attract attention to create awareness
(menarik perhatian untuk menciptakan kesadaran), gain interest
(mempunyai daya tarik), create desire (memunculkan keinginan),
dan precipitate action (memunculkan tindakan membeli).
 Sebaiknya mengadakan survey tentang brand awareness yang
dapat dilakukan secara mandiri atau bekerja sama dengan lembaga
Prambors Semarang dapat dimanfaatkan kembali untuk melakukan
survey ini, sehingga Prambors bisa mendapatkan hasil untuk
dibandingkan dengan hasil survey dari lembaga survey yang ada.6
Referensi lainya adalah Asti Respita dari Universitas Hasanudin Makasar
yang bejudul “Strategi Komunikasi Dinas Sosial Makassar dalam Menyosialisasikan Program Keluarga Harapan terhadap Rumah Tangga Sangat
Miskin Di Kec. Tamalate. Skripsi ini bertujuan : (1) Untuk mengetahui strategi
yang digunakan oleh Dinas Sosial Makassar dalam menyosialisasikan Program
Keluarga Harapan di Kec. Tamalate, (2) untuk menegathui faktor pendukung dan
penghambat yang dihadapi Dinas Sosial Makassar dalam menyosialisasikan
program keluarga harapan bagi rumah tangga sangat miskin.
Tipe penelitian adalah deskriptif kualitatif, data – data penelitian diperoleh
melalui penelitian lapangan dengan melalui tiga cara yakni : observasi,
wawancara, mendalam oleh beberapa informan kunci yang menajdi sumber
informasi. Data yang diperoleh dan dianalisa secara deskriptif- kualitatif sesuai
dengan tujuan penelitian yang akan dicapai. Data sekunder diperoleh dari buku – buku penunjang penelitian serta bahan – bahan lain yang sesuai dengan kajian
penelitian.
Hasil penelitian yang diperoleh : (1) Dinas Sosial Makassar telah
melakukan beberapa langkah terutama dalam penyusunan pesan abik melalui
media cetak maupun elektronik dari dialog ataupun pertemuan – pertemuan. ( 2 )
6
Dalam sosialisasi tersebut, yang menjadi faktor pendukung adalah adanya
dukungan dari pemerintah pusat adan para tokoh masyarakat dan yang menjadi
faktor penghambat disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat tentang
program keluarga harapan.7
2.2Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari
kata Latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Sama disini maksudnya adalah sama makna8 Komunikasi menyarankan bahwa
suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama, jadi secara garis
besarnya, dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan
makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran atau pengertian. Pada hakikatnya
komunikasi adalah “pernyataan antar manusia”, dimana ada proses interaksi
antara dua orang atau lebih untuk tujuan tertentu.
Sebagaimana Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi
Teori dan Praktek ini, menyatakan “Ilmu Komunikasi sifatnya interdisipliner atau
multidisipliner, ini disebabkan oleh objek materialnya sama dengan ilmu-ilmu
lainnya, terutama termasuk kedalam ilmu sosial atau ilmu kemasyarakatan“.9
Pada proses interaksi, komunikasi telah menjadi bagian yang tidak dapat
terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Komunikasi merupakan suatu proses
sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan
7
Asti Respita, Strategi Komunikasi Dinas Sosial Makasar Dalam Menyosialisasikan Program Keluarga Harapan Terhadap Rumah Tangga Sangat Miskin Di Kecamatan Tamalate (Makasar Universitas Hasanudin Makasar : 2011)
8
Drs.Ahmad Sihabudin, M.Si dan Dra.Rahmi Winangsih, M.Si. Komunikasi Antar Manusia Edisi 1 Bahan Ajar Pengantar Ilmu Komunikasi. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2008. Hlm.10
9
mendasar karena “Setiap masyarakat manusia - baik primitif maupun modern-
berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial
melalui komunikasi”.(Rakhmat, 1986:1).
Selain itu pula, seorang komunikator harus mempunyai rencana dan
tujuan, tidak saja pesan itu tersampaikan, tapi juga dapat merubah sikap dan
pendapat serta mempengaruhi komunikan, hal ini dipertegas dari definisi
komunikasi,yaitu
“Komunikasi atau upaya–upaya yang sistematis untuk merumuskan secara
tegas asas penyampaian informasi serta pembentukan sikap dan pendapat”. Secara
khusus Hovland menjelaskan bahwa “Communication is the process to modify the
behavior of other individual”, (komunikasi adalah perubah perilaku orang lain).10
Komunikasi mempunyai peranan penting vagi kehidupan manusia, hampir
90% dari kegiatan keseharian manusia dilakukan dengan berkomunikasi.
Dimanapun, kapanpun, dan dalam kesadaran atau situasi macam apapun manusia
selalu terjebak dengan komunikasi. Dengan komunikasi manusia dapat memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan-tujuan hidupnya, karena berkomunikasi
merupakan suatu kebutuhan manusia yang amat mendasar.
“Komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi,
keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau
kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses
penyampainannya biasanya dinamakan komunikasi11. Oleh karena itu
sebagai makhluk social manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia
10
Effendy, Onong Uchjana 1989,”Kamus Komunikasi”. Bandung : PT. Manda Maju.
11
lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkaningin mengetahui apa
yang terjadi dalam dirinya. Dengan rasa ingin tahu inilah yang memaksa manusia
perlu berkomunikasi.
Dari definisi diatas menjelaskan bahwa komunikasi merupakan proses
penyampaian symbol-simbol baik verbal maupun nonverbal. Rangsangan atau
stimulus yang disampaikan komunikator akan mendapat respon dari komunikan
selama keduanya memiliki makna yang sama terhadap pesan yang disampaikan.
Jika disimpulkan maka komunikasi adalah suatu proses pembentukan,
penyampaian, penerimaan, dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri
seseorang dan atau di antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu
sebagaimana diharapkan oleh komunikator.
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Dinamika Komunikasi,
komponen-komponen komunikasi tersebut terdiri sebagai berikut :
1. Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan
2. Pesan : Pernyataan yang didukung oleh lambang
3. Komunikan : Orang yang menerima pesan
4. Media : Sarana atau saluran yang mendukung pesan bila
komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.
5. Efek : Dampak sebagai pengaruh dari pesan12
Maka, komunikasi merupakan proses dimana tak luput dari siapa yang
menyampaikan, pesan apa, kepada siapa, menggunakan media apa, dan efek yang
12
diperoleh. Komponen tersebut menjalankan prosesnya dengan berbagai cara untuk
menyampaikan suatu gagasannya.
2.2.1 Tujuan Komunikasi
Dalam melakukan komunikasi, tentu mempunyai tujuan. Menurut
Onong Uchjana Effendy tujuan dari komunikasi adalah :
a. Perubahan sikap (to change the attitude)
b. Mengubah opini opini/pendapat/pandangan (to change the
opinion)
c. Mengubah perilaku (to change the behavior)
d. Mengubah masyarakat (to change the society)
2.2.2 Proses Komunikasi
Proses merupakan “Suatu rangkaian dari langkah-langkah atau
tahap-tahap yang harus dilalui dalam usaha pencapaian tujuan. Proses
komunikasi merupakan rangkaian dari dari langkah-langkah atau
tahap-tahap ayng harus dilalui dalam pengiriman informasi” (Wursanto,
2007:154). Effendy dalam bukunya yang berjudul Ilmu komunikasi teori
dan praktek, menyebutnya bahwa proses komunikasi terbagi menjadi dua
tahap, yakni secara primer dan secara sekunder, yaitu :
 Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian
pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai
gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu
“menterjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada
komunikan.
 Proses Komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan
oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau
sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang media
pertama.13
Dalam berkomunikasi tentunya mengalami proses,proses
komunikasi dimulai dari pikiran orang yang akan menyampaikan
pesan atau informasi,apa yang dipikirkan itu kemudian di lambangkan
(symbol), baik berupa ucapan ataupun isyarat gambar. Proses
selanjutnya dengan melalui transmisi berupa media dan perantara atau
channel misalnya telepon, surat, secara lisan dan lain-lain, maka pesan
yang di sampaikan tiba pada si penerima.
Pertama-tama ia menerima pesan, kemudian mencoba
menafsirkan pesan (decode) dan akhirnya memahami isi
pesan.Jawaban atau reaksi dari penerima pesan kepada pengirim pesan
merupakan umpan balik (feed back). Apabila terjadi perubahan dari
diri penerima pesan, berarti komunikasi itu berhasil.
Pernyataan tersebut, dapat di simpulkan unsur-unsur yang ada
dalam proses komunikasi yaitu source atau sumber, comunnicator
sebagai penyampai pesan, channel (saluran atu media). Communicant
sebagai penerima pesan, dan efek sebagai hasil.
Adapun unsur-unsur dari proses komunikasi yaitu sebagai berikut :
Sumber
Organisasi adalah suatu kumpulan atau sistem individual yang berhierarki
secara jejnang dan memiliki sistem pembagian tugas untuk mencapai tujuan
tertentu.14
Menurut Drs. Soekarno K mengatakan organisasi sebagai fungsi
manajemen (organisasi dalam pengertian dinamis) adalah organisasi yang
memberikan kemungkinan bagi manajemen dapat bergerak dalam batas-batas
tertentu.15 Goldhaber (1986) memberikan definisi komunikasi organisasi berikut:
“Organizational communications is the process of creating and
exchanging messages within a network of interdependent relationship to cope
with environmental uncertainly”. Atau dengan kata-kata lain komunikasi
organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu
14
Prof. Dr. H.M. Burhan Bungin, S.Sos, M.Si. Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2006. Hlm. 271
15
jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi
lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Definisi ini
mengandung tujuh konsep kunci yaitu proses, pesan, jaringan, saling tergantung,
hubungan, lingkungan dan ketidakpastian.16
Tampaknya para ahli belumlah memiliki persepsi yang sama mengenai
komunikasi organisasi. Seperti persepsi Katz dan Kahn mengatakan bahwa
komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi, dan
pemindahan arti di dalam suatu organisasi. Menurut Katz dan Kahn organisasi
adalah sebagai suatu system terbuka yang menerima energy dari lingkungannya
dan mengubah energy ini menjadi produk atau servis ini kepada lingkungan.17
Komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai
pesan di dalam organisasi di dalam kelompok formal maupun informal organisasi.
Jika organisasi semakin besar dan semakin kompleks, maka demikian juga
komunikasinya. Pada organisasi yang beranggotakan tiga orang, komunikasinya
relatif sederhana, tetapi organisasi yang beranggotakan seribu orang
komunikasinya menjadi sangat kompleks.18
16
Dr. Arni Muhammad. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara. 2008. Hlm. 67
17
Dr. Arni Muhammad. Op. cit Hlm. 65
18
2.4Strategi Komunikasi
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen
(management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan
arahnya saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya.19
Demikian pula dengan strategi komunikasi yang merupakan paduan
rencana komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi
(communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya
secara praktis harud dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa
berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi.20
Strategi komunikasi perlu disusun secara luwes, sehingga taktik
operasional komunikasi dapat segera disesuaikan dengan faktor-faktor yang
berpengaruh.21
Semua media komunikasi penting bagi pemerintah untuk dioperasikan
dalam rangka mencapai tujuan, baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka
pendek. Itu tujan setiap pesan komunikasi yang merupakan misi dari media yang
menyiarkannya. Dan ini jelas harus setala dengan tujuan komunikator kepada
komunikan sebagai sasarannya. Sedangkan Menurut Oemi Abdurrachman (1961),
Strategi Komunikasi adalah suatu cara untuk mengatur pelaksanaan proses k
omunikasi sejak dari perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan sampai dengan
evaluasi, untuk mencapai suatu tujuan.22
Perlu diketahui bahwa arah sasaran komunikasi berorientasi pada efek
yang positif atau efektivitas, untuk itu dalam mencapai efektifitas komunikasi
diperlukan atau pendekatan atau strategi operasional tertentu..
2.5Komunikasi Massa
Salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan manusia sebagai makhluk
komunikasi adalah komunikasi massa, komunikasi melalui media massa.
Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris, “Mass
Communication” kependekan dari “Mass Media Communication” (komunikasi
media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau
komunikasi yang “Mass Mediated”. Istilah “Mass Communication atau
Communications” diartikan sebagai salurannya, yaitu “Mass Media”(media
massa) kependekan dari “Media of mass communication”.23
Salah satu definisi komunikasi massa yang paling sederhana dari John R.
Bittner. Ia mengatakan bahwa: “Komunikasi massa adalah sejumlah pesan yang
dikomunikasikan atau disampaikan melalui sebuah media massa kepada sejumlah
besar orang.” (Bittner, 1980:10).
Menurutnya komunikasi massa adalah sejumlah pesan yang
dikomunikasikan atau disampaikan melalui media massa kepada sejumlah besar
orang. Kata sebuah media massa diatas pada dasarnya mengandung arti yang
22
Oemi abdurracman, dasar-dasar publik relations. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. 2001
23
cukup luas. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Effendy dalam bukunya “Ilmu
Teori dan Filsafat Komunikasi” adalah sebagai berikut:
“Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa modern yang
meliputi: surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan
televisi yang ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di
gedung-gedung bioskop.”24
Dengan demikian kata media massa pada definisi yang dikemukakan oleh
Bittner dapat berupa media cetak yaitu surat kabar, dan media elektronik yaitu
siaran radio dan televisi, serta pemutaran film di bioskop seperti yang
dikemukakan atau dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy.
2.5.1 Karakteristik Komunikasi Massa
Dalam komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus atau
karakteristik yang disebabkan oleh sifat-sifat komponennya. Karakteristik
komunikasi massa tersebut adalah sebagai berikut :
1. Komunikasi massa berlangsung satu arah
Artinya komunikasi dengan menggunakan media massa berlaku
dalam satu arah (One way communication). Dimana semua media massa
tadi dilancarkan oleh sumbernya kepada khalayak ramai tanpa direspon
pada waktu bersamaan sebagaimana terjadi pada komunikasi persona atau
dengan kata lain tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada
komunikator. Seperti penyiar radio, penyiar televisi, atau sutradara film
tidak mengetahui tanggapan khalayak yang dijadikan sasarannya.
24
2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga
Artinya media massa sebagai saluran komunikasi massa
merupakan lembaga, yaitu suatu institusi atau organisasi. Oleh karena
itu komunikatornya melembaga. Sebagai konsekuensi dari sifat
komunikator yang melembaga tersebut, peranannya dalam proses
komunikasi ditunjang oleh orang-orang lain. Pada kenyataannya
komunikator dalam komunikasi massa tidak bekerja sendiri,
melainkan bersama-sama dengan orang lain. Karenanya komunikator
seperti itu disebut komunikator kolektif.
3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Artinya pesan yang disampaikan melalui media massa adalah
terbuka untuk semua orang film, radio, televisi. Apabila dipergunakan
untuk keperluan pribadi dalam lingkungan organisasi tertutup, tidak
dapat dikatakan komunikasi massa. Media massa tidak akan
menyiarkan informasi yang bersifat khusus seperti pesan yang hanya
diperuntukkan untuk seseorang atau kelompok tertentu. Informasi
yang diberikan adalah informasi untuk orang banyak.
4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Artinya yang dimaksud keserempakan adalah keserempakan
kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari
komunikator dan penduduk satu dengan yang lainnya berada dalam
keadaan terpisah. Secara lebih sederhana, berarti informasi diterima
elektronik tidak diragukan lagi keserempakannya ketika khalayak
mendengarkan acara radio atau menonton acara televisi.
5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen
Artinya massa dalam komunikasi massa terjadi dari
orang-orang yang heterogen yang meliputi penduduk yang bertempat tinggal
dalam kondisi yang sangat berbeda, dengan kebudayaan yang
beragam, berasal dari berbagai jenis masyarakat. Dengan kata lain ia
memberikan posisi yang sama untuk semua orang tanpa memandang
umur, jenis kelamin, bangsa dan siapa saja yang dapat mendengar,
menonton, dan membaca.25
Pada umumnya memang media massa bersifat seperti diatas
baik media cetak maupun media elektronik. Akan tetapi masyarakat
tidak menyadari bahwa salah satu sifat dari media massa dapat
menimbulkan keserempakan di lingkungan masyarakat.
2.6Media Massa
Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat
menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh
Bittner dalam Rakhmat adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa
pada sejumlah besar orang. Definisi komunikasi massa yang lebih rinci
dikemukakan oleh ahli komunikasi lain, yaitu Gerbner.
Menurut Gerbner dalam Rakhmat,komunikasi massa adalah produksi dan
distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu
serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Sedangkan menurut
Rakhmat komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau
elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.26
Komunikasi massa memiliki beberapa karakteristik yang dikemukakan
oleh para ahli seperti menurut Wright dalam Ardianto, (2007: 4) komunikasi dapat
dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama yaitu:
1. Diarahkan kepada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonim
2. Pesan disampaikan secara terbuka
3. Pesan diterima secara serentak pada waktu yang sama dan bersifat
sekilas (khusus untuk media elektronik)
4. Komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang
kompleks yang melibatkan biaya besar.
2.6.1 Fungsi Media Massa
Fungsi komunikasi massa dikemukakan oleh Effendy dalam
Ardianto, (2007 : 18) secara umum yaitu:
a. Fungsi Informasi
Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media
massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau
26
pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa
yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya.
b. Fungsi Pendidikan
Media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya
mendidik seperti melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan
yang berlaku kepada pemirsa, pendengar atau pembaca.
c. Fungsi Memengaruhi
Media massa dapat memengaruhi khalayaknya baik yang
bersifat pengetahuan (cognitive), perasaan (affective), maupun tingkah
laku (conative). Pendapat lain dikemukakan oleh Dominick dalam
Ardianto, (2007:14 - 17) yaitu fungsi komunikasi terdiri dari :
 Surveillance (Pengawasan)
Fungsi ini menunjuk pada pengumpulan dan
penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian dalam
lingkungan maupun yang dapat membantu khalayak dalam
kehidupan sehari-hari.
 Interpretation (Penasiran)
Fungsi ini mengajak para pembaca atau pemirsa untuk
memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam
komunikasi antarpesona atau komunikasi kelompok.
 Linkage (Pertalian)
Fungsi ini bertujuan dimana media massa dapat
membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan
minat yang sama tentang sesuatu.
 Transmission of values (Penyebaran nilai-nilai)
Fungsi ini artinya bahwa media massa yang mewakili
gambaran masyarakat itu ditonton, didengar, dan dibaca.
Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka
bertindak dan apa yang mereka harapkan.
 Entertainment (Hiburan)
Fungsi ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan
pikiran halayak, karena dengan membaca berita-berita ringan
atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat
pikiran khalayak segar kembali.
2.7Radio
2.7.1 Pengertian Radio
Sejarah radio yang pertama dimulai pada tahun 1895, dengan
munculnya “The Wireless Telegraph Company” yang didirikan oleh
seorang insinyur elektronika dari Italia. Dia menemukan suatu alternatif
untuk mengirim pesan tanpa menggunakan kabel melewati jarak yang
cukup jauh.
Rangkaian siaran yang pertama dimulai pada tahun 1919 oleh
seorang Belanda. Dia adalah orang pertama yang mengudarakan siaran
yang sudah dia umumkan sebelumnya, sehingga orang-orang memang
didengar secara kebetulan. Penyusunan acara dimulai dari: konser, drama
radio, dan berita dapat disiarkan.
Pada tahun empat puluhan dan lima puluhan sebuah media baru
mulai dikembangkan. Sejak itu, orang tidak hanya dapat mendengarkan
apa yang terjadi di seluruh dunia, mereka juga dapat melihatnya. Hal ini
memberikan kesadaran pada orang-orang bahwa peran radio sudah
berubah. Orang-orang menyadari peralihan fungsi radio pada sekitar tahun
enam puluhan dan tujuh puluhan. Industri musik menjadi bertambah
penting bagi radio. Karena musik dan peran radio sebagai sebuah media
imajinasi, radio menjadi populer lagi dan bahkan semakin bertambah
populer.
Dengan bertambahnya kepopuleran dari stasiun radio, menjadikan
para pihak staiun-staiun radio menentukan kelompok-kelompok sasaran.
Mereka membuat program acara khusus, misalnya untuk masyarakat kelas
menengah atau dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Tetapi para
pendengarnyalah yang akan menentukan pilihan dari staiun-stasiun radio
yang ada.
Upaya variasi dari berbagai staiun radio dimulai pada tahun
1950-an d1950-an 1960-1950-an. Pada masa itu beberapa stasiun radio memiliki
program-program acara khusus untuk anak-anak sekolah, untuk anak-anak kecil,
untuk ibu-ibu rumah tangga, dan bahkan untuk para suami mereka saat
Pada perkembangan selanjutnya, radio juga menawarkan
program-program acara yang sederhana dan lebih murah, yaitu musik, phone in,
wawancara, yang kebanyakan diprogramkan secara horizontal, program
yang sama setiap hari pada waktu yang sama.
Radio sebagai salah satu bagian dari komunikasi massa pada
perkembangannya telah mendapat tempat tersendiri, baik bagi masyarakat
maupun diperkotaan atau dipedesaan. Hal ini karena radio memiliki sifat
yang sangat pribadi diantara semua manusia.
2.7.2 Karakteristik Pendengar
Pendengar adalah sasaran komunikasi massa melalui radio. Siaran
komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pendengar terpikat
perhatiannya, tertarik terus minatnya, mengerti tergerak hatinya dan
melakukan kegiatan apa yang diinginkan oleh komunikator.
Radio siaran mempunyai sifatnya akrab, segera; pendengar hanya
dapat mendengarkannya sekali saja. Radio juga sangat sederhana, mudah
untuk dihubungkan kesegala penjuru dunia. Lalu, siapa pendengarnya?.
Pendengar dari suatu radio siaran adalah:
a. Individu, bukan sekumpulan orang
b. Tua dan muda
c. Orang yang mendengarkan pada waktu yang bersamaan
d. Berada dimana-mana
e. Orang-orang yang berbeda
Berikut ini adalah sifat pendengar radio siaran yang turut
menentukan gaya bahasa radio siaran, yaitu:
 Heterogen
Pendengar adalah massa. Sejumlah orang yang sangat banyak
sifatnya, heterogen, terpencar-pencar diberbagai tempat, dikota dan didesa,
dirumah, asrama, warung kopi, dan sebagainya.
 Pribadi
Karena pendengar berada dalam keadaan heterogen,
terpencar-pencar di berbagai tempat dan umumnya dirumah-rumah, maka suatu isi
pesan akan dapat diterima dan dimengerti kalau sifatnya pribadi (personal)
sesuai dengan situasi pendengar saat ia berada.
 Aktif
Pada mulanya ahli komunikasi mengira bahwa pendengar bersifat
pasif, ternyata tidak demikian. Hal ini telah dibuktikan oleh pemikiran
yang dilakukan Wilbur Schramm, Paul La dan Raymond Banner, serta ahli
komunikasi lainnya. Apabila mereka menjumpai sesuatu yang menarik
dari sebuah stasiun radio, mereka aktif berfikir dan aktif melakukan
interpretasi.
 Selektif
Pendengar sifatnya selektif, ia dapat dan akan memilih program
radio siaran yang disukainya. Maka setiap pesawat radio dilengkapi
dengan alat yang memungkinkan pendengar melakukan pilihan.
2.8Program Acara
Program siaran dapat didefinisikan sebagai satu bagian atau segmen dan
isi siaran radio ataupun televisi secara kseluruhan. Sehingga memberikan
pengertian bahwa, dalam siaran keseluruhan terdapat beberapa program yang
diudarakan. Atau dapat dikatakan bahwa siaran keseluruhan satu stasiun
penyiaran tersusun dan beberpa program siaran. Masing masing program siaran
ini berdurasi tertentu yang biasanya, tergantung dari jenis program, apakah jenis
hibuan, informasi iptek,dan berita. Slot waktu masing-masing program ini
dirancang sesuai dengan tema program itu (programming), sehingga menjadi satu
jadwal siaran tiap harinya.
menjadi alasan keberhasilan maupun kegagalan radio siaran.27
27