• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOSIALISASI PERATURAN BUPATI ACEH BARAT TERKAIT ANGGARAN GAMPONG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SOSIALISASI PERATURAN BUPATI ACEH BARAT TERKAIT ANGGARAN GAMPONG"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

SOSIALISASI

PERATURAN BUPATI ACEH BARAT

TERKAIT ANGGARAN GAMPONG

Dinas Pemberdayaan

(2)

Amanat

• UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa;

• PP No. 43 Tahun 2014 sebagaimana diubah dengan PP No. 47 Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Desa;

• PP No. 60 Tahun 2014 sebagaimana diubah terakhir dengan PP No. 8 Tahun 2016 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

• Permendagri No. 84 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa;

• Permendagri No. 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa;

• Permendagri No. 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa;

• Permenkeu No. 193 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Dana Desa; dan

(3)

Dasar Hukum

• Peraturan Bupati Aceh Barat No. 65 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Gampong di Kabupaten Aceh Barat Tahun Anggaran 2019;

• Peraturan Bupati Aceh Barat Nomor 66 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Gampong;

• Peraturan Bupati Aceh Barat Nomor 04 Tahun 2019 tentang Pedoman Penetapan Besaran Alokasi Dana Gampong dan Dana Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah bagi Gampong dalam Kabupaten Aceh Barat Tahun Anggaran 2019; dan

(4)

Rincian Sosialisasi

Besaran Dana Desa, Penyaluran dan Penggunaannya

Besaran ADG PDRD, Penyaluran dan Penggunaannya

Pedoman baru tentang Pengelolaan Keuangan Gampong

▫ Istilah-istilah baru dan Dokumen-dokumen baru ▫ Bidang, Sub Bidang dan Belanja

Persiapan Penyusunan Rancangan APBG

▫ Singkronisasi Arah Kebijakan Bupati, RKPG, Prioritas Penggunaan Dana Desa, dan Kewenangan Gampong ▫ Teknis Penyusunan Rancangan APBG

▫ Standar Biaya Umum Tahun Anggaran 2019

Rincian Penerimaan Aparatur Gampong Tahun 2019

Rencana SOTK Pemerintah Gampong yang baru

(5)

Dana Desa 2019

• Pemerintah Pusat : Rp. 70 triliun

• Kab. Aceh Barat : Rp. 249 miliar

• Rata-rata Gampong : Rp. 700 juta – 1,3 miliar Tata Cara Pembagian:

• Alokasi Dasar : 72%

• Alokasi Afirmasi : 3% (Tertinggal, Sangat Tertinggal)

• Alokasi Dasar : 25%

▫ Jumlah Penduduk (10%)

▫ Luas Wilayah (15%)

▫ Jml Penduduk Miskin (50%)

(6)

Penyaluran Dana Desa

minggu ke-3 Juni

20% Qanun Gampong

Tentang APBG TA 2019

Tahap II Maret s.d minggu ke-4 Juni

40% Laporan Realisasi

Penyerapan dan Capaian Output Dana Desa TA 2018

Tahap III Juli 40% Laporan Realisasi

Penyerapan (75%) dan

(7)

Kebijakan Dana Desa 2015-2019

2015 2016 2017 2018 2019

• Pembangunan

• Pemberdayaan

Prioritas:

• Pemberdayaan

• Produk Unggulan

• Pemberdayaan

• BUMDesa

Prioritas:

• Pembangunan

• Pemberdayaan

• Produk Unggulan

• Pemberdayaan

(8)

Prioritas Penggunaan Dana Desa

Diatur dalam Permendesa PDTT No. 16 tahun 2018

memberikan acuan bagi Pemerintah Pusat dalam

pemantauan dan evaluasi penggunaan Dana Desa;

memberikan acuan bagi Pemerintah Daerah

Provinsi dalam memfasilitasi penggunaan Dana

Desa melalui pendampingan masyarakat Desa;

memberikan acuan bagi Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota dalam membina dan memfasilitasi

penggunaan Dana Desa; dan

memberikan

acuan

bagi

Desa

dalam

(9)

Penggunaan Dana Desa

Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat: Pelayanan Sosial Dasar

Peningkatan Pelayanan Publik:

Peningkatan gizi dan Pencegahan Stunting

Penanggulangan Kemiskinan: Padat Karya Tunai

Peningkatan Kesejahteraan Masy: Lapangan Kerja, Pendapatan Keluarga

Miskin dan Pendapatan Asli Gampong

BUMG/BUMG Bersama, Produk Unggulan Gampong, Embung, dan Sarana Olahraga

Peningkatan kapasitas dan kapabilitas dalam penerapan hasil pengembangan IPTEK, TTG,

(10)

BIDANG PEMBANGUNAN

PELAYANAN SOSIAL DASAR

• Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana dasar untuk pemenuhan kebutuhan: lingkungan pemukiman; transportasi; energi; dan informasi dan komunikasi.

• Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana pelayanan sosial dasar untuk pemenuhan kebutuhan: kesehatan masyarakat; dan pendidikan dan kebudayaan.

• pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana ekonomi masyarakat Desa meliputi: usaha pertanian untuk ketahanan pangan; usaha ekonomi pertanian berskala produktif meliputi aspek produksi, distribusi dan pemasaran yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan; dan

• usaha ekonomi non pertanian berskala produktif meliputi aspek produksi, distribusi dan pemasaran yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan.

(11)

PELAYANAN PUBLIK

Peningkatan gizi masyarakat serta

pencegahan anak kerdil (stunting).

penyediaan air bersih dan sanitasi;

pemberian makanan tambahan dan bergizi untuk

balita;

pelatihan pemantauan perkembangan kesehatan ibu

hamil atau ibu menyusui;

bantuan posyandu untuk mendukung kegiatan

pemeriksaan berkala kesehatan ibu hamil atau ibu

menyusui;

pengembangan apotik hidup desa dan produk

hotikultura untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu

hamil atau ibu menyusui;

(12)

PADAT KARYA TUNAI

• Pelaksanaan program dan kegiatan padat karya tunai untuk menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat desa yang menganggur, setengah menganggur, keluarga miskin, dan stunting.

• Kegiatan padat karya tunai sebagaimana dilakukan secara swakelola oleh Desa dengan mendayagunakan sumberdaya alam, teknologi dan sumberdaya manusia di Desa.

• Pendayagunaan sumberdaya manusia dilakukan dengan memanfaatkan pembiayaan Dana Desa untuk bidang pembangunan Desa paling sedikit 30% (tiga puluh persen) digunakan membayar upah masyarakat Desa dalam rangka menciptakan lapangan kerja.

• Upah kerja dibayar secara harian atau mingguan dalam pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dengan Dana Desa.

(13)

BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

• peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan Desa;

• pengembangan kapasitas masyarakat Desa yang dilaksanakan di Desa setempat;

• pengembangan ketahanan masyarakat Desa;

• pengembangan ketahanan keluarga;

• pengelolaan dan pengembangan sistem informasi Desa melalui pengembangan kapasitas dan pengadaan aplikasi perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) komputer untuk pendataan dan penyebaran informasi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa yang dikelola secara terpadu;

• dukungan pengelolaan kegiatan pelayanan sosial dasar di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan warga miskin, pemberdayaan perempuan dan anak, serta pemberdayaan masyarakat marginal dan anggota masyarakat Desa penyandang disabilitas;

• dukungan pengelolaan kegiatan pelestarian lingkungan hidup;

• dukungan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan konflik sosial serta penanganannya;

• dukungan permodalan dan pengelolaan usaha ekonomi produktif yang dikelola oleh BUMDesa dan/atau BUMDesa Bersama;

• dukungan pengelolaan usaha ekonomi oleh kelompok masyarakat, koperasi dan/atau lembaga ekonomi masyarakat Desa lainnya;

• pendayagunaan sumberdaya alam untuk kemandirian Desa dan peningkatan kesejahteran masyarakat;

• penerapan teknologi tepat guna untuk pendayagunaan sumberdaya alam dan peningkatan usaha ekonomi pertanian berskala produktif;

(14)

ADG PDRD 2019

Kabupaten Aceh Barat

ADG

: Rp. 62,6 miliar

Pajak Daerah

: Rp. 1,63 miliar

Retribusi Daerah

: Rp. 996,8 juta

Masing-masing Gampong

ADG

: Rp. 194.671.100

Pajak Daerah

: Rp. 5.062.400

(15)

Penyaluran ADG PDRD

Periode

Transfer Waktu

Jumlah

Transfer (%) Berkas yang dipersiapkan

Triwulan I April 30% Laporan Realisasi APBG T.A 2018

Triwulan II Juli 30% Laporan Realisasi APBG Triwulan I T.A 2019

Triwulan III September 20% Laporan Realisasi APBG Triwulan II dan Laporan Semester I T.A 2019

(16)

Penggunaan ADG PDRD

Penghasilan Tetap Keuchik dan Perangkat Gampong

Tunjangan Keuchik dan Perangkat Gampong

Operasional Pemerintah Gampong

Operasional Tuha Peut Gampong

Jaminan Sosial Keuchik dan Perangkat Gampong

Honorarium/Insentif Petugas di Gampong

(17)

Pengelolaan Keuangan

Gampong

Istilah-istilah dan Dokumen-Dokumen Baru:

• PKPKG adalah Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Gampong yaitu Keuchik.

• PPKG adalah Pejabat Pengelola Keuangan Gampong, terdiri dari Sekdes (Koordinator), Kasi dan Kaur

(Pelaksana), dan Kaur Keuangan (Bendahara).

• Kaur Keuangan adalah pejabat di bawah Sekdes yang melaksanakan fungsi-fungsi kebendaharaan.

• DPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang memuat setiap rincian kegiatan, anggaran yang

(18)

Lanjutan

• DPPA adalah Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran yang memuat perubahan DPA berdasarkan Perubahan APBG.

• DPAL adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan yaitu dokumen yang memuat kegiatan, anggaran dan rencana penarikan dana untuk kegiatan lanjutan yang anggarannya berasal dari SiLPA tahun anggaran sebelumnya.

(19)

Bidang dan Sub Bidang

Bidang Pemerintahan

penyelenggaraan belanja penghasilan tetap,

tunjangan dan operasional pemerintahan

gampong;

sarana dan prasarana pemerintahan gampong;

administrasi kependudukan, pencatatan sipil,

statistik, dan kearsipan;

tata praja pemerintahan, perencanaan, keuangan,

dan pelaporan; dan

(20)

Lanjutan

• Bidang Pembangunan

▫ pendidikan; ▫ kesehatan;

▫ pekerjaan umum dan penataan ruang; ▫ kawasan permukiman;

▫ kehutanan dan lingkungan hidup;

▫ perhubungan, komunikasi dan informatika; ▫ energi dan sumber daya mineral; dan

▫ pariwisata;

• Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

▫ ketentraman, ketertiban, dan pelindungan masyarakat; ▫ kebudayaan dan keagamaan;

(21)

Lanjutan

• Bidang Pemberdayaan Masyarakat

▫ kelautan dan perikanan; ▫ pertanian dan peternakan;

▫ peningkatan kapasitas aparatur gampong;

▫ pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan keluarga;

▫ koperasi, usaha mikro kecil dan menengah; ▫ dukungan penanaman modal; dan

▫ perdagangan dan perindustrian.

• Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat dan Mendesak

▫ penanggulangan bencana; ▫ keadaan darurat; dan

(22)

Belanja

• Belanja Pegawai, digunakan untuk Penghasilan Tetap dan Tunjangan, Penerimaan Lain, dan Pembayaran Jaminan Sosial.

• Belanja Barang dan Jasa, digunakan untuk

pengeluaraan pengadaan barang/jasa yang nilai manfaaatnya kurang dari 12 bulan.

• Belanja Modal, digunakan untuk pengeluaran

pengadaan barang yang nilai manfaatnya lebih dari 12 bulan dan menambah aset.

(23)

Persiapan Penyusunan

Rancangan APBG

Singkronisasi R-APBG dengan:

• Arah Kebijakan Bupati Aceh Barat Tahun 2019 :

Peningkatan Ekonomi Kerakyatan dan Percepatan Pembangunan Ketahanan Pangan

• Kewenangan Gampong (Qanun Gampong tentang Daftar Kewenangan Gampong berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Gampong)

• RKPG (Qanun Gampong tentang Rencana Kerja Pemerintah Gampong Tahun 2019)

(24)
(25)
(26)

Maksimal 30% dapat digunakan untuk:

Penghasilan Tetap dan Tunjangan Keuchik dan

Perangkat Gampong

Tunjangan Tuha Peut Gampong

Honorarium PKPKG dan PPKG

Pembayaran Jaminan Sosial

Operasional Pemerintah Gampong

(27)

Minimal 70% dapat digunakan untuk:

Bidang Pemerintahan

Bidang Pembangunan

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

Bidang Pemberdayaan Masyarakat

(28)

Rincian Penerimaan

Aparatur Gampong

• PP No. 43 Tahun 2014 mengamanatkan:

▫ Penghasilan Tetap (Siltap) Keuchik dan Perangkat Gampong dibiayai dari ADG;

▫ Jika ADG kurang dari Rp. 500 juta, maka dapat

dialokasikan maksimal 60% dari ADG untuk Siltap ▫ Perkiraan alokasi Siltap jika 60% dari ADG adalah

sebesar Rp. 116.802.600 (60% x Rp. 194.671.100) • Penambahan penerimaan lainnya adalah Tunjangan

Keuchik dan Perangkat Gampong bersumber dari ADG

• Penerimaan lainnya adalah Honorarium PKPKG dan PPKG bagi Keuchik, Sekdes, Kasi dan Kaur yang bersumber dari Dana Desa.

(29)
(30)

Hal-Hal Khusus Lainnya

• Penyusunan APBG dapat didahului dengan format manual dan dilanjutkan dengan format aplikasi Siskeudes;

• Berorientasi peningkatan perekonomian masyarakat;

• Dilaksanakan secara swakelola + padat karya tunai;

• Distribusi Rastra, Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin dan Pasar Murah dianggarkan pada Bidang ke-5;

• Jika sifat kegiatan adalah kerja sama antardesa, maka wajib disusun Peraturan Bersama Keuchik. Jika kerja sama dengan pihak ketiga, wajib tersedia Perjanjian Kerja Sama;

(31)

Kewenangan Gampong

• Kewenangan berdasarkan Hak Asal Usul

▫ Sistem organisasi masyarakat adat ▫ Pembinaan kelembagaan masyarakat ▫ Pembinaan lembaga dan hukum adat ▫ Pengelolaan tanah kas gampong

▫ Pengembangan peran masyarakat gampong

• Kewenangan Lokal Berskala Gampong

▫ Sesuai kepentingan masyarakat gampong ▫ Telah dijalankan oleh gampong

▫ Mampu dan efektif dijalankan oleh gampong ▫ Muncul karena perkembangan gampong

(32)

Mekanisme Penetapan Kewenangan

Pemilihan jenis kewenangan berdasarkan

Perbup Aceh Barat No. 36 Tahun 2018

Penyusunan, pembahasan, penetapan dan

pengundangan qanun gampong

Pembahasan dan penetapan melalui

musyawarah gampong dengan melibatkan unsur

masyarakat dan melampirkan berita acara

Klarifikasi qanun gampong kepada kabupaten

(33)

Rencana Penataan SOTK

Pemerintah Gampong

SOTK Pemerintah Gampong sesuai Qanun Aceh Barat No. 2 Tahun 2010 sebagaimana diubah dengan Qanun Aceh Barat No. 6 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Gampong:

(34)

SOTK BARU

Sesuai Permendagri No. 84 Tahun 2015 tentang SOTK Pem. Desa.

Desa Swadaya : 2 kasi, 2 kaur

(35)

Lanjutan

Desa Swadaya : 2 kasi, 2 kaur

(36)

Persiapan Penataan SOTK

• Revisi Qanun Aceh Barat tentang Pemerintahan Gampong (draft telah disusun, menunggu pembahasan bersama DPRK);

• Perbup Aceh Barat tentang SOTK Pem. Gampong; • Penetapan Status/Jenis Desa

▫ Desa Swadaya : 71 gampong ▫ Desa Swakarya : 141 gampong ▫ Desa Swasembada : 109 gampong

• Penyusunan Qanun Gampong tentang SOTK Pemerintah Gampong, merujuk kepada Qanun Aceh Barat + Perbup Aceh Barat + Jenis Desa.

(37)

Referensi

Dokumen terkait

Hotel Resty Menara merupakan hotel berbintang tiga (***) yang terletak di pangkal jalan Sisingamangaraja, No. Hotel Resty Menara Pekanbaru memberikan motivasi kepada

Pasien baru adalah pasien yang belum pernah mendapatkan pengobatan TB sebelumnya atau sudah pernah mendapatkan obat anti TB (OAT) kurang dari satu bulan,

Hasil dari analisis ini adalah gambaran umum karakteristik fisik pulau seperti ketinggian pulau di atas permukaan laut, kele- rengan pulau, dan karakteristik sosial masyarakat

Nilai sterilisasi ini menentukan derajat kehancuran mikroorganisme didalam bahan makanan dan relatif terhadap konsentrasi mikroorganismenya, nilai sterilisasi disini diberikan

Mengingat luasnya cakupan bahasan, seperti yang telah dirumuskan pada pokok masalah sebelumnya dan singkatnya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan makalah

*) Harga bahan pabrikan dalam penawaran yang lebih rendah dari harga pasar wajib melampirkan dukungan toko/agen yang melayani dan harga tersebut berlaku untuk

Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah investasi yang dialihkan dan dimiliki serta Nilai Aktiva Bersih

Lomba majalah dinding ini kelanjutan dari pelatihan mading. Tujuan diadakan lomba majalah dinding ini adalah sebagai motivasi siswa supaya dalam pembuatan majalah