BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI
2.6 Media Massa
Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner dalam Rakhmat adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain, yaitu Gerbner.
25 ibid
Menurut Gerbner dalam Rakhmat,komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Sedangkan menurut Rakhmat komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.26
Komunikasi massa memiliki beberapa karakteristik yang dikemukakan oleh para ahli seperti menurut Wright dalam Ardianto, (2007: 4) komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama yaitu:
1. Diarahkan kepada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonim 2. Pesan disampaikan secara terbuka
3. Pesan diterima secara serentak pada waktu yang sama dan bersifat sekilas (khusus untuk media elektronik)
4. Komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar.
2.6.1 Fungsi Media Massa
Fungsi komunikasi massa dikemukakan oleh Effendy dalam Ardianto, (2007 : 18) secara umum yaitu:
a. Fungsi Informasi
Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau
26
Rakhmat. 2009. Teori Administrasi dan Manajemen Pubkik. Jakarta : Pustaka Arif. (hal-188-189)
pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya.
b. Fungsi Pendidikan
Media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik seperti melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa, pendengar atau pembaca.
c. Fungsi Memengaruhi
Media massa dapat memengaruhi khalayaknya baik yang bersifat pengetahuan (cognitive), perasaan (affective), maupun tingkah laku (conative). Pendapat lain dikemukakan oleh Dominick dalam Ardianto, (2007:14 - 17) yaitu fungsi komunikasi terdiri dari :
 Surveillance (Pengawasan)
Fungsi ini menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian dalam lingkungan maupun yang dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari.
 Interpretation (Penasiran)
Fungsi ini mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpesona atau komunikasi kelompok.
 Linkage (Pertalian)
Fungsi ini bertujuan dimana media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga
membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.
 Transmission of values (Penyebaran nilai-nilai) Fungsi ini artinya bahwa media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan.
 Entertainment (Hiburan)
Fungsi ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan pikiran halayak, karena dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.
2.7Radio
2.7.1 Pengertian Radio
Sejarah radio yang pertama dimulai pada tahun 1895, dengan
munculnya “The Wireless Telegraph Company” yang didirikan oleh seorang insinyur elektronika dari Italia. Dia menemukan suatu alternatif untuk mengirim pesan tanpa menggunakan kabel melewati jarak yang cukup jauh.
Rangkaian siaran yang pertama dimulai pada tahun 1919 oleh seorang Belanda. Dia adalah orang pertama yang mengudarakan siaran yang sudah dia umumkan sebelumnya, sehingga orang-orang memang menunggu program siaran tersebut dan siaran tersebut tidak hanya
didengar secara kebetulan. Penyusunan acara dimulai dari: konser, drama radio, dan berita dapat disiarkan.
Pada tahun empat puluhan dan lima puluhan sebuah media baru mulai dikembangkan. Sejak itu, orang tidak hanya dapat mendengarkan apa yang terjadi di seluruh dunia, mereka juga dapat melihatnya. Hal ini memberikan kesadaran pada orang-orang bahwa peran radio sudah berubah. Orang-orang menyadari peralihan fungsi radio pada sekitar tahun enam puluhan dan tujuh puluhan. Industri musik menjadi bertambah penting bagi radio. Karena musik dan peran radio sebagai sebuah media imajinasi, radio menjadi populer lagi dan bahkan semakin bertambah populer.
Dengan bertambahnya kepopuleran dari stasiun radio, menjadikan para pihak staiun-staiun radio menentukan kelompok-kelompok sasaran. Mereka membuat program acara khusus, misalnya untuk masyarakat kelas menengah atau dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Tetapi para pendengarnyalah yang akan menentukan pilihan dari staiun-stasiun radio yang ada.
Upaya variasi dari berbagai staiun radio dimulai pada tahun 1950-an d1950-an 1960-1950-an. Pada masa itu beberapa stasiun radio memiliki program-program acara khusus untuk anak-anak sekolah, untuk anak-anak kecil, untuk ibu-ibu rumah tangga, dan bahkan untuk para suami mereka saat pulang kerja.
Pada perkembangan selanjutnya, radio juga menawarkan program-program acara yang sederhana dan lebih murah, yaitu musik, phone in, wawancara, yang kebanyakan diprogramkan secara horizontal, program yang sama setiap hari pada waktu yang sama.
Radio sebagai salah satu bagian dari komunikasi massa pada perkembangannya telah mendapat tempat tersendiri, baik bagi masyarakat maupun diperkotaan atau dipedesaan. Hal ini karena radio memiliki sifat yang sangat pribadi diantara semua manusia.
2.7.2 Karakteristik Pendengar
Pendengar adalah sasaran komunikasi massa melalui radio. Siaran komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pendengar terpikat perhatiannya, tertarik terus minatnya, mengerti tergerak hatinya dan melakukan kegiatan apa yang diinginkan oleh komunikator.
Radio siaran mempunyai sifatnya akrab, segera; pendengar hanya dapat mendengarkannya sekali saja. Radio juga sangat sederhana, mudah untuk dihubungkan kesegala penjuru dunia. Lalu, siapa pendengarnya?. Pendengar dari suatu radio siaran adalah:
a. Individu, bukan sekumpulan orang b. Tua dan muda
c. Orang yang mendengarkan pada waktu yang bersamaan d. Berada dimana-mana
e. Orang-orang yang berbeda
Berikut ini adalah sifat pendengar radio siaran yang turut menentukan gaya bahasa radio siaran, yaitu:
 Heterogen
Pendengar adalah massa. Sejumlah orang yang sangat banyak sifatnya, heterogen, terpencar-pencar diberbagai tempat, dikota dan didesa, dirumah, asrama, warung kopi, dan sebagainya.
 Pribadi
Karena pendengar berada dalam keadaan heterogen, terpencar-pencar di berbagai tempat dan umumnya dirumah-rumah, maka suatu isi pesan akan dapat diterima dan dimengerti kalau sifatnya pribadi (personal) sesuai dengan situasi pendengar saat ia berada.
 Aktif
Pada mulanya ahli komunikasi mengira bahwa pendengar bersifat pasif, ternyata tidak demikian. Hal ini telah dibuktikan oleh pemikiran yang dilakukan Wilbur Schramm, Paul La dan Raymond Banner, serta ahli komunikasi lainnya. Apabila mereka menjumpai sesuatu yang menarik dari sebuah stasiun radio, mereka aktif berfikir dan aktif melakukan interpretasi.
 Selektif
Pendengar sifatnya selektif, ia dapat dan akan memilih program radio siaran yang disukainya. Maka setiap pesawat radio dilengkapi dengan alat yang memungkinkan pendengar melakukan pilihan.