• Tidak ada hasil yang ditemukan

Puisi anti Perundungan

N/A
N/A
Fahruzy Munte

Academic year: 2023

Membagikan "Puisi anti Perundungan"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Dalam alam semesta yang tak terbatas, kita bertemu, Persahabatan yang tak bisa diukur, seperti bintang yang bersinar cerah. Jiwa dan raga kita terikat dengan tali yang tak terlihat, Bathin kita menyatu, menyelami lautan misteri yang dalam.

Persahabatan, seperti permata langka yang berkilauan, Menghangatkan hati kita dalam keadaan terang atau kelam. Kita berjalan bersama di sepanjang perjalanan yang panjang, Menghadapi badai dan matahari terik dengan tangan yang erat berpegangan.

Di bawah langit kelabu yang muram, Aku merasa terkungkung dalam kegelapan. Perundungan menjadi bayangan yang menyedihkan, Menyayat hati, tak berujung seperti kehampaan.

Mereka menyindir, mereka mengejek, Kata-kata tajam yang menusuk dan beracun. Aku meratap dalam kesunyian, terjebak dalam penyesalan, Seakan-akan tak ada cahaya dalam hidupku yang suram.

Perundungan itu ba’ angin sejati yang dingin, Mengguncang tubuh dan jiwa yang rapuh. Sekali, dua kali, berkali-kali mereka menyakiti, Aku merasa seperti tak ada tempat untuk berlindung.

Tapi meski hatiku terluka dan mengering air mata, Aku berdiri dengan tekad, menolak untuk menyerah. Perundungan mungkin menghantui sepanjang masa, Namun aku akan mencari cahaya dalam kegelapan yang menyedihkan.

Mungkin dunia ini penuh dengan perundungan dan kesakitan, Tapi yakinku kan menemukan kekuatan dalam ketabahan.

Dalam bayangan perundungan, kita bersama-sama merasakan, Sedih yang dalam, yang tak terkatakan kawan. Namun dari gelapnya malam, ada cahaya yang bersinar, Mengingatkan kita akan tugas besar, perjalanan yang panjang.

Namun takdir kita adalah bersatu, menggapai cakrawala yang tinggi. Dalam kepedihan, kita temukan kekuatan bersama, Membangun masa depan yang lebih baik, tanpa perpecahan.

Kita Generasi muda, mari bersatu tangan, Melawan perundungan dengan cinta dan persahabatan.

Kita adalah penjaga masa depan yang cerah, Bersama kita bisa, membangun negeri yang besar.

Perundungan mungkin menyesakkan, tapi takkan kita tunduk, Ketika kita bersama, tak ada yang mustahil untuk diwujudkan. Kita adalah pilar-pilar kemajuan bangsa ini, Bersatu demi visi besar, menjadi inspirasi. Mari maju dengan tekad, Bersama, kita membangun masa depan yang lebih adil dan sejahtera, mewangi seharum melati di Nusantara Jiwa.

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian diatas nampak bahwa industri pulp dan kertas nasional memiliki prospek yang cukup cerah di masa depan, karena besarnya peluang pasar baik di dalam negeri dan

Yang sapati seperti itu juga Dan semua orang besar negeri Hingga sampai pada Talombo

: gm su^ dari masa Mu yang pula kerap sudah dihethbuskan banyak brang. Membangun rumah dengan tiang-tiang cinta merupakan jalan terbaik untuk hidup dalam ling- kungan sosial

Tujuan dari Penerapan Nilai Moral Pancasila Sejak Dini Dalam Mewujudkan Generasi Anti Korupsi di SD Negeri Osiloa Kupang Tengah ialah membangun dan membekali peserta didik sebagai

Kegiatan yang mengambil tema “komitmen pemuda dalam menjawab permasalahan berbangsa / demi membangun masa depan indonesia yang besar dan jaya / diikuti 1000 peserta / dan

Eropah, hanya tebu dan kopi sahaja yang boleh dikatakan Berjaya.[5] Tebu menjadi industri yang.. bermodal besar dibawah kuasa Eropah dan nampaknya mempunyai masa depan yang

Tidak tersembunyi dari pikiran kita bahwa kaum muslimin di negeri haramain, memiliki tanggung jawab besar untuk tersebarnya Islam. Karena tanah haram, Mekah ini, adalah kiblatnya

Antologi yang menggambarkan perpuisian Indonesia dalan konteks sosial-politik pada masa Orde Baru ini memberikan suatu pemahaman bahwa keadaan sosial dan politik berpengaruh