• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUP keselamatan kerja

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PUP keselamatan kerja"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

Kesehatan dan

Keselamatan Kerja

Elok Waziiroh, S.TP, M.Si

(2)

Contents

1 4

3 6

5 Ilmu dan

penerapan teknologi pencegahan

kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

Penyebab kecelakaan 2

Dasar hukum

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan tenaga

kerja

Program pelayanan kesehatan

kerja Alat Pelindung

Diri (APD)

Ilustrasi

(3)

Dasar Hukum

• UU no.13/2003

Pasal 86

(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:

a. Keselamatan & kesehatan kerja b. Moral & kesusilaan

c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat & martabat manusia d. untuk melindungi keselamatan kerja/buruh guna

mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya K3.

(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) &

ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

(4)

Dasar Hukum

• UU no.1/1970

1. Agar pekerja & setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja selalu berada dalam keadaan sehat & selamat.

2. Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai & digunakan secara aman & efisien.

3. Agar proses produksi berjalan secara lancar tanpa hambatan

• UU no.3/1992

1. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi

berhubungan dengan hubungan kerja termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula

kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja & pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.

(5)

Peyebab Kecelakaan

Tindakan Tidak Aman

Kondisi Tidak Aman

Adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur

keselamatan yang memberikan peluang terhadap terjadinya kecelakaan

Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang berbahaya

yang mungkin dapat langsung mengakibatkan terjadinya

kecelakaan

(6)

Teknologi dan Rekayasa

MENGAPA PERBUATAN TIDAK AMAN DILAKUKAN ?

1.Yang bersangkutan tidak mengetahui

2. Belum mampu/kurang terampil atau kurang ahli 3. Kemauan tidak ada

(7)

PERBUATAN BERBAHAYA (UNSAFE ACTION)

• Menjalankan Mesin/

Peralatan tanpa wewenang

• Menjalankan Mesin/

Peralatan dgn

kecepatan yg tidak semestinya

• Membuat Alat Pengaman tidak berfungsi

• Lalai menggunakan APD

• Mengangkat barang dengan cara yg salah

• Mengambil posisi pada tempat yang berbahaya

• Membetulkan mesin dalam keadaan jalan

• Lalai memberikan peringatan atau lupa mengamankan

tempat kerja

• Bersenda gurau tidak pada tempatnya

• Memaksakan diri untuk bekerja walaupun sakit

• Merancang /memasang

peralatan tanpa pengaman

(8)

KONDISI BERBAHAYA (UNSAFE CONDITION)

• Pelindung atau

pembatas/pengaman yang tidak memadai

• Peralatan/ perkakas dan bahan yang rusak tetap digunakan

• Penempatan barang yang salah

• Sistem peringatan yang tidak memadai

• Pengabaian terhadap perkiraan bahaya

kebakaran/peledakan

• Kebersihan lingkungan kerja yang jelek

• Polusi udara di ruangan kerja (gas, uap, asap, debu, dsb.)

• Kebisingan yang berlebihan

• Pemaparan Radiasi

• Ventilasi yang tidak memadai

• Penerangan yang tidak

memadai

(9)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN TENAGA KERJA

Beban kerja

Lingkungan Kerja

Kapasitas Kerja

1) Fisik 2) Kimia 3) Biologi 4) Ergonomi 5) Psikologi Fisik dan Mental

Ketrampilan, Kesegaran jasmani

& rohani, Status kesehatan/gizi, Usia, Jenis kelamin dan Ukuran

tubuh

(10)

FAKTOR-FAKTOR

LINGKUNGAN KERJA

bising, getaran, radiasi, Penerangan kurang

baik, temperature extremes

debu, gas, uap, asap, kabut, dll.

Tenaga terlalu diforsir, berdiri

lama/berlebihan, salah gerakan, angkat beban terlalu berat, job monotony, dll virus, bakteri, jamur,

parasites, insects, dll Faktor Fisika

Faktor Biologi

Faktor Ergonomi

Faktor Kimia

Faktor Psikologi

Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja

(11)

FAKTOR FISIK (1) Kebisingan

Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB Dampak Kebisingan :

Trauma akustik: kerusakan gendang telinga secara mendadak, karena energi suara yg berlebihan

Ketulian sementara Ketulian menetap

Gangguan komunikasi

Gangguan psikologi

(12)

FAKTOR FISIK (1) Kebisingan

Pengendalian Kebisingan

Dilakukan dengan cara antara lain : – Desain mesin yang baik

– Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesin – Merawat mesin secara teratur

– Rotasi pekerjaan – Ruang kontrol

– Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan – Pemeriksaan kesehatan

– Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan)

Alat Pelindung Diri

Sumbat telinga (ear plug) mereduksi 15 - 20 dBA Tutup telinga (ear muff ) mereduksi 20 - 30 dBA

(13)

FAKTOR FISIK (1)

Kebisingan – NAB Kebisingan

Waktu

terpapar/

Hari

Intensitas kebisingan

(dB.A )

Waktu terpapar /

hari

Intensitas Kebisingan

(dB.A )

8 jam 85 28,12 detik 115

4 jam 88 14,06 detik 118

2 jam 91 7,03 detik 121

1 jam 94 3,52 detik 124

30 menit 97 1,76 detik 127

15 menit 100 0,88 detik 130

7,5 menit 103 0,44 detik 133

3,75 menit 106 0,22 detik 136

1,88 menit 109 0,11 detik 139

Catatan : Tidak boleh terpapar lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat

(14)

FAKTOR FISIK (2) Iklim Kerja

• Sumber panas: matahari, tanur, dapur, genset, boiler, bejana uap, lighting

• Tekanan panas dipengaruhi:

sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh, kec.udara, kelembaban udara

• Suhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius,

selisih suhu didlm & diluar tdk lbh 5 derajat Celcius

• Kelembaban udara yg baik : 65 - 95%

(15)

FAKTOR FISIK (2) Iklim Kerja

• Tabel lampiran ISBB yang diperkenankan

Catatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 Kkal/jam - Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam - Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500 Kkal/jam

Pengaturan waktu kerja setiap jam ISBB (0C) Beban kerja

Waktu kerja Waktu istirahat Ringan sedang berat Kerja terus menerus

(8 jam sehari)

- 30.0 26.7 25.0

75% 25% 30.6 28.0 25.9

50% 50% 31.4 29.4 27.9

25% 75% 32.2 31.1 30.0

(16)

FAKTOR FISIK (2)

Iklim Kerja - Dampak

Prickly heat/ heat rash/mikaria rubra yaitu timbulnya bintik-bintik merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsi

kelenjar keringat

Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan sakit, terutama otot anggota badan atas dan bawah

Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolit

Heat stroke yaitu heat stress yang paling berat, mengakibatkan thermoregulatory terganggu, jantung berdebar, nafas pendek dan cepat,tekanan darah naik atau turun dan tidak mampu berkeringat, suhu badan tinggi, hilang kesadaran

(17)

FAKTOR FISIK (2) Iklim kerja

Pengendalian Tekanan Panas

Dilakukan dengan cara antara lain :

Isolasi Sumber Panas

Local exhaust ventilation

Localized cooling at work station

Ventilasi umum

Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secara khusus.

Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadai Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan

Pengaturan lamanya kerja dan istirahat Alat Pelindung Diri

Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan alumunium, Sarung tangan dari kulit atau gaunlets,

Sepatu kerja.

(18)

FAKTOR FISIK (3) Ventilasi

Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara

ditempat kerja

Tujuan:

Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap segar dan nyaman

Menurunkan kadar kontaminan di udara

NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam - Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang

(Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan

Gedung)

(19)

FAKTOR FISIK (4) Penerangan

Penerangan yg baik adalah apabila:

a. tdk menyilaukan

b. tdk menimbulkan panas berlebih c. tdk menghasilkan gas

d. tdk menimbulkan bayangan kontras e. tdk berkedip

f. pencahayaannya rata

Sumber penerangan :

a. cahaya alam : matahari

luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai

b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon),merkuri

(20)

FAKTOR FISIK (4) Penerangan

• Kelelahan mata & berkurangnya daya, serta efisiensi kerja

• Pegal disekitar mata dan rasa sakit kepala disekitar mata

• Kerusakan indera mata

• Dapat mengakibatkan kecelakaan

Dampak Penerangan yang Buruk

(21)

FAKTOR FISIK (5) Getaran

Jenis getaran:

a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh) b. tool hand vibration (getaran tangan)

Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2

Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2

Dampak Getaran :

Kelainan peredaran darah dan syaraf

Kerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeri

sampai dengan mati rasa

(22)

FAKTOR FISIK (5) Getaran

– Dipasang bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesin – Penggantian komponen mesin yg sdh aus

– Penguatan baut/ikatan yg longgar

Jumlah waktu paparan Nilai percepatan pd frek dominan

per hari kerja Meter per detik

kuadrat (m/det 2) Grafitasi (G)

4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40

2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61

1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81

kurang dari 1 jam 12 1.22

NAB GETARAN

Catatan : 1 G = 9.81 m / det 2

(23)

FAKTOR KIMIA

• Bahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan dlm proses produksi dan atau proses kerja, serta sisa- sisa proses produksi dan atau proses kerja

• Dpt berbentuk padatan, gas/uap, cairan

• Padat : debu, serat, atau partikel yang dapat berasal dari debu rokok, debu logam, debu mineral (silika, asbes).

• Cair : misalnya semprotan pembasmi seranggga.

• Gas dan uap seperti O2, N2, CO2, Pb, NO2, H2S,

dsb .

(24)

FAKTOR KIMIA

(25)

FAKTOR KIMIA

Pengendalian Faktor Kimia

Pengendalian secara mekanis atau teknis bertujuan untuk mengeliminasi atau mengurangi pemaparan dengan cara sebagai berikut :

 Substitusi

 Otomatisasi

 Isolasi Sumber Kontaminan

 Segregasi (proses pemisahan/pemencilan)

 Ventilasi

(26)

FAKTOR BIOLOGI

Bahaya faktor Biologi :

– Menimbulkan infeksi akut/ kronis – Parasit dalam tubuh.

– Menghasilkan toxin atau racun bagi tubuh.

– Menimbulkan reaksi alergi.

– Menimbulkan iritasi

CARA MASUK BIOLOGICAL AGENTS KE DALAM TUBUH 1. Inhalasi (pernafasan)

2. Digesti (pencernaan)

3. Kontak di kulit, mata, hidung dan mulut.

Microorganisme yang dapat berinteraksi dengan manusia adalah : Bakteri, Jamur, Virus dan Protozoa.

(27)

FAKTOR BIOLOGI

Pengendalian Faktor Biologi

1.Gunakan peralatan yang bersifat melindungi dari bahaya kontak langsung (safety

equipment and facility design)

2.Peran pekerja dalam pengendalian bahaya di tempat kerja (worker initiated workplace controls)

3.Bekerja/teknik dengan azas kehati – hatian (carefully executed techniques)

4.Gunakan alat pelindung diri

(28)

PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN

Mencegah terjadinya penyakit

Peningkatan kesehatan pekerja

Pelayanan pengobatan pekerja

Pelayanan penyakit atau kecelakaan parah

Pelayan Preventif

Pelayanan Promotif

Pelayanan Kuratif

Pelayanan Rehabilitatif

(29)

APD

(30)

APD

(31)

APD

(32)

APD-Pelindung Mata

Safety glass: Pelindung mata yg umum

digunakan

Goggle: percikan cairan, semprotan, uap, debu, dan serbuk

Face shield : lelehan logam, percikan bahan

kimia, atau partikel- partikel yang terlempar Welding helmet: melindungi mata

filter cahaya kuat dan radiasi energi yang terjadi selama operasi

pengelasan

(33)

APD-Helm

Syarat helm

1. Tahan benturan 2. Meredam kejutan

3. Anti air dan tidak mudah terbakar 4. mudah disesuaikan

Jenis-jenis helm pengaman (hard hats):

Kelas A, didisain untuk melindungi kepala dari kejatuhan benda dan sengatan listrik di atas 2200 volt.

Kelas B, untuk melindungi dari kejatuhan benda dan sengatan listrik di atas 20000 volt.

Kelas C, hanya untuk melindungi kepala dari kejatuhan benda tetapi tidak melindungi dari sengatan listrik dan bahan-bahan korosif.

(34)

APD-Pelindung Telinga

Perlengkapan yang umum digunakan adalah: foam earplugs, PVC earplugs, dan earmuffs

Earplugs:

+ ukuran yang kecil dan ringan, nyaman dipakai di lingkungan yang hangat, dan mudah digunakan jika harus menggunakan peralatan lain.

-mudah terlepas, membutuhkan instruksi khusus dalam pemakaiannya, dan sering kotor.

earmuffs :

+ memudahkan dalam supervisi penggunaannya, ukuran yang seragam, dan penggunaannya yang pas (tidak

mudah lepas) selama bejam-jam.

- dapat mengikat kencang di kepala, tidak nyaman jika dikenakan di lingkungan yang tidak sejuk, dan

memungkinkan timbulnya masalah baru jika harus bekerja dengan peralatan lain

(35)

APD-Pelindung Pernafasan

JENIS-JENIS RESPIRATOR 1. Respirator debu

2. Respirator dengan pemasok udara

alat yang menutupi hidung dan mulut atau ada juga

yang mencakup wajah dan kepala

(36)

APD-Pelindung Tangan

Sarung tangan logam : tahan terhadap benda

tajam dan mencegah terpotongnya tangan

Sarung tangan kulit : melindungi tangan dari

permukaan kasar

sarung tangan vinil dan neoprene, dapat melindungi tangan dari bahan-

bahan beracun

sarung tangan karet, dapat melindungi tangan saat bekerja di sekitar listrik/peralatan

listrik

padded cloth gloves melindungi tangan dari benda-benda tajam, serpihan-

serpihan, debu, dan getaran.

anti panas melindungi tangan dari panas dan nyala api.

(37)

APD-Pelindung Kaki

steel toe footwear, melindungi ujung kaki dari kejatuhan

benda

metatarsal footwear, yang melindungi daerah

mata kaki sampai ujung kaki

reinforced sole footwear, yang melindungi kaki dari terinjak benda

tajam

latex/rubber footwear, tahan terhadap bahan- bahan kimia dan efektif digunakan di landasan yang

licin

PVC footwear, melindungi kaki

terhadap kelembaban dan

anti slip

(38)

APD-Pelindung Kaki

Butyl footwear, melindungi dari senyawa-senyawa

ketone, aldehid, alkohol, asam, alkali, dan garam

Vinyl footwear, tahan terhadap larutan-larutan asam, alkali,

garam, oli, air, dan darah

Nitril footwear, tahan terhadap lemak hewan, oli

dan bahan- bahan kimia

Electrostatic dissipating footwear,

yang mampu menyalurkan listrik

statis ke ground

Electrical hazard footwear, mencegah

sengatan listrik

Dissposable footwear, digunakan di area yang

tidak boleh berdebu

(39)

SIMBOL

(40)

SIMBOL

(41)
(42)

ILUSTRASI

(43)

ILUSTRASI

(44)

ILUSTRASI

(45)

ILUSTRASI

(46)

ILUSTRASI

(47)

ILUSTRASI

(48)

ILUSTRASI

(49)

ILUSTRASI

(50)

ILUSTRASI

(51)

ILUSTRASI

(52)

ILUSTRASI

(53)

ILUSTRASI

(54)

ILUSTRASI

(55)

ILUSTRASI

(56)

ILUSTRASI

(57)

ILUSTRASI

(58)

ILUSTRASI

(59)

ILUSTRASI

(60)

ILUSTRASI

(61)

ILUSTRASI

(62)

ILUSTRASI

(63)

ILUSTRASI

(64)

Thank You!

w w w . t h e m e g a l l e r y . c o m

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang dikaji adalah Analisis hubungan Unsafe Action (tindakan tidak aman) dan Unsafe Condition (kondisi tidak aman) dengan Kecelakaan Kerja pada pekerja mebel

“Pengaruh Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Serta Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja Pada Karyawan” guna memenuhi

lingkungan kerja yang aman bebas dari kecelakaan Kecelakaan adalah suatu kejadian atau.. peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba

Mahasiswa perlu diperkenalkan dengan semua potensi bahaya yang ada, tindakan yang tidak aman di laboratorium, prosedur bekerja dengan bahan kimia, alat pelindung diri, dan

2 Berisikan tentang rincian perbaikan langsung yang dilakukan atas tindakan tidak aman, kondisi tidak aman atau kondisi insiden yang terjadi..

Keselamatan kerja adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap manusia, maupun yang berhubungan

Ringkasan prosedur dan tindakan pencegahan keselamatan untuk setiap langkah kegiatan pemetaan

Kondisi dan tindakan tidak aman merupakan faktor utama penyebab kecelakaan