• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN AJAR MATAKULIAH HUKUM KETENAGAKERJA DAN KESEHATAN KESELAMATAN KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAHAN AJAR MATAKULIAH HUKUM KETENAGAKERJA DAN KESEHATAN KESELAMATAN KERJA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

1

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

BAHAN AJAR

MATAKULIAH HUKUM KETENAGAKERJA

DAN KESEHATAN KESELAMATAN KERJA

Disusun oleh:

AAN BURHANUDIN ST.,MT

TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

(2)

2

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

BAB V

ANALISA KECELAKAAN KERJA

A. Pendahuluan

1. Deskripsi

Judul bab ini adalah Analisa kecelakaan kerja. Melalui bab ini

pembaca khususnya peserta didik atau mahasiswa akan mendapatkan

gambaran tentang konsep dasar Analisa kecelakaan kerja. Konsep

dasar Analisa kecelakaan kerja meliputi pengertian anatomi analisa

kecelakaan kerja, jenis-jenis kecelakaan kerja, factor-faktor

kecelakaan kerja,pengendalian dan pencegahan kecelakaan kerja,

investigasi kecelakaan kerja.

2. Manfaat

Analisa kecelakaan kerja merupakan salah satu komponen penting

dalam dunia pekerjaan yang berfungsi untuk mencegah dan

meminimalisir jumlah kecelakaan kerja.misalnya untuk menganalisa

suatu kecelakaan kerja maka harus mengetahui penyebab kecelakaan

kerja, sumber-sumber bahaya kerja, anatomi kecelakaan, bahaya

akibat kecelakaan kerja. Mahasiswa diharapkan dpat mengetahui

jenis-jenis bahaya dari kecelakaan kerja yang terjadi beserta

pencegahan kecelakaan kerja.

3. Kemampuan yang diharapkan

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat

menjelaskan aspek-aspek kecelakaan kerja, penanggulangan

(3)

3

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar 4. Petunjuk Belajar

Sebagai bentuk pemahaman kepada mahasiswa dan peserta didik

kompetensi dasar yang akan dicapai pada bab ini menjadi pedoman

atau indicator dalam mempelajari materi

Langkah selanjutnya adalah mencoba mengkaji materi pada bab ini

melalui bagian demi bagian dengan mengacu pada kompetensi dasar.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara menandai (menggaris bawahi,

memberi warna dengan stabilo, dll.). Mahasiswa juga dapat

menambahkan catatan-catatan penting pada bagian-bagian tertentu,

atau mencatat kesulitan-kesulitan yang ditemukan untuk didiskusikan

dengan teman atau ditanyakan kepada dosen pengampu. Untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap materi yang

dipelajari, mahasiswa dituntut melaksanakan tugas-tugas maupun

perintah yang terdapat pada bab ini, termasuk mengerjakan latihan

maupun soal-soal yang ada dan melakukan latihan observasi terhadap

kecelakaan kerja dan menganalisa kejadian dari kecelakaan yang

ditimbulkan adanya kelalaian dari si korban maupun factor lainnya.

Selanjutnya, mencocokan pekerjaan dengan kunci jawab yang

tersedia. Langkah terakhir yang perlu dilakukan mahasiswa adalah

memperdalam materi pada bab ini dengan menghubungkan

buku-buku sumber lain yang relevan

5. Prasyarat

Untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pembaca mampu menguasai

kompetensi dasar yang diharapkan, pembaca diharapkan sudah

memiliki pengetahuan dan kompetensi dasar sebagai prasyarat sebagai

berikut :

a. Telah memahami dan mengerti konsep analisa kecelakaan kerja

(4)

4

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

c. Telah memahami dan mengerti factor-faktor penyebab kecelakaan

kerja

d. Telah memahami dan mengerti penanggulangan kecelakaan kerja

e. Telah memahami dan mengerti investigasi kecelakaan kerja

B. Penyajian

1. Konsep Dasar

Salah satu akibat sampingan dari perkembangan teknologi yang

merugikan terwujud dalam bentuk kecelakaan. Karena sifat kecelakaan

adalah merugikan, oleh karena itu harus dicegah. Timbul suatu pertanyaan

“Apakah kecelakaan dapat dicegah?”. Bila diamati dengan seksama,

bahwa setiap kecelakaan itu pasti ada penyebabnya maka kecelakaan dapat

dicegah..

Merujuk pada PEMENAKER No.03/MEN/1998 : Kecelakaan

adalah suatu kejadian yang dikendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia atau harta benda

Kejadian berbahaya lainnya adalah suatu kejadian yang potensial

yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja atau penyakit kerja kecuali

kebakaran, peledakan dan bahaya pembuangan limbah.

Merujuk pada ILCI (International Loss Control Institute) : Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan atau tidak

direncanakan yang dapat mengakibatkan kerugian baik terhadap

manusianya, harta benda maupun produksi. Biasanya berkenaan dengan

kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas badan atau

(5)

5

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar 2. Kecelakaan Kerja

A. Fenomena Kecelakaan kerja

Kerugian kecelakaan kerja diilustrasikan sebagaimana gunung es di

permukaan laut dimana es yang terlihat di permukaan laut lebih kecil dari

pada ukuran es sesungguhnya secara keseluruhan. Begitu pula kerugian

pada kecelakaan kerjakerugian yang "tampak/terlihat" lebih kecil daripada

kerugian keseluruhan.

Dalam hal ini kerugian yang "tampak" ialah terkait dengan biaya

langsung untuk penanganan/perawatan/pengobatan korban kecelakaan

kerja tanpa memperhatikan kerugian-kerugian lainnya yang bisa jadi

berlipat-lipat jumlahnya daripada biaya langsung untuk korban kecelakaan

kerja. Kerugian kecelakaan kerja yang sesungguhnya ialah jumlah

kerugian untuk korban kecelakaan kerja ditambahkan dengan

kerugian-kerugian lainnya (material/non-material) yang diakibatkan oleh kecelakaan

kerja tersebut. Kerugian-kerugian (biaya-biaya) tersebut antara lain :

a. Biaya Langsung Kerugian Kecelakaan Kerja :

- Biaya Pengobatan & Perawatan Korban Kecelakaan Kerja.

- Biaya Kompensasi (yang tidak diasuransikan).

b. Biaya Tidak Langsung :

- Kerusakan Bangunan

- Kerusakan Alat dan Mesin

- Kerusakan Produk dan Bahan/Material

- Gangguan dan Terhentinya Produksi

- Biaya Administratif

- Pembayaran Gaji untuk Waktu Hilang

(6)

6

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar STUDI RASIO KECELAKAAN

Pada tahun 1969 dilakukan penelitian kecelakaan yang mengakibatkan kerugian fisik maupun harta benda, yang memberikan hasil sebagai berikut :

(7)

7

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

B. Anatomi Kecelakaan Kerja

a. Setiap kecelakaan tidak terjadi begitu saja, pasti ada penyebabnya.

b. Faktor penyebab umumnya majemuk (multi causality), resikonya beragam (wide spectrum).

c. Kecelakaan suatu kejadian tiba – tiba dan tidak dikehendaki.

d. Kecelakaan terjadi karena kondisi tidak aman atau tindakan tidak aman.

Kecelakaan menimbulkan kerugian fisik, kerusakan material/alat atau gangguan pada proses produksi.

Beberapa energi yang sering menimbulkan kecelakaan adalah :

• Terbentur / tertabrak suatu benda.

• Terbentur / tertabrak banda/alat yang bergerak.

• Jatuh ke tingkat yang lebih rendah.

• Jatuh pada tingkat yang sama (tergelincir, tersandung, terpeleset).

• Terjepit ke dalam barang yang berputar.

• Terjepit diantara dua benda.

• Kontak dengan listrik, panas, dingin, radiasi, bahan beracun dan sebagainya.

Penyebab langsung dari kecelakaan adalah sesuatu yang secara langsung menyebabkan kontak. Penyebab langsung tersebut berupa perbuatan atau tindakan yang sub standar dan kondisi yang sub standar.

Perbuatan / tindakan yang sub standar :

• Menjalankan peralatan yang bukan tugasnya.

• Gagal memberikan peringatan.

• Menjalankan mesin/peralatan/kendaraan melebihi kecepatan.

• Membuat alat pengaman tidak berfungsi.

• Menggunakan peralatan rusak.

(8)

8

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

• Pemuatan yang tidak memadai.

• Penempatan sesuatu yang tidak memadai.

• Posisi kerja yang tidak tepat.

• Melakukan perbaikan mesin saat masih berjalan.

• Bersenda gurau.

• Berada dalam pengaruh obat – obatan atau alkohol.

• Pengaman yang tidak memadai.

• Alat pelindung diri tak memadai.

• Alat, peralatan atau bahan yang telah

• Gerak yang tidak leluasa.

• Sistem tanda bahaya tidak memadai.

• Tata graha yang jelek.

• Lingkungan kerja yang mengandung bahaya (uap/gas, bising, radiasi, suhu, ventilasi kurang baik, dsb.).

Penyebab dasar merupakan penyebab nyata dibelakang gejala –

gejala, berupa alasan – alasan mengapa terjadi tindakan dan kondisi yang

sustandar. Faktor – faktor apabila diidentifikasi memberikan suatu yang

berarti bagi pengendalian manajemen. Penyebab dasar membantu

menjelaskan mengapa seseorang melakukan tindakan substandar dan juga

membantu menjelaskan mengapa kondisi yang substandar. Penyebab dasar

dibagi dua kelompok yaitu faktor manusia dan pekerjaan

- Statistik : Cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari metode

pengumpulan, penyajian, pengolahan data shingga dapat diambil

suatu kesimpulan

- Statistik Kecelakaan : statistik yang memuat informasi lengkap

tentang kecelakaan.

- Statistik Kecelakaan Kerja : statistik yang memuat informasi

lengkap tentang kecelakaan kerja. Tujuan: mendapatkan metode

(9)

9

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

kecelakaan kerja. Kegunaan : Untuk kepentingan pemerintah dan

perusahaan dalam melakukan evaluasi.

DASAR – DASAR PENCEGAHAN KECELAKAAN KESELAMATAN DAPAT MEMPERTINGGI KEGAIRAHAN BEKERJA

Upaya pengendalian bahaya disuatu tempat kerja akan dapat mempertinggi

kegairahan kerja para karyawan, karena bekerja disuatu tempat yang relatif aman

dengan sedikit resiko menjadi harapan para karyawan sekaligus merupakan

persyaratan utama yang tertuang dalam UU No.1 tahun 1970 tentang keselamatan

kerja.

Program pencegahan kecelakaan sebagai implementasi UU No.1 tahun

1970 akan lebih berhasil bilamana karyawan tanpa kecuali dilibatkan langsung

dalam upaya pencegahan kecelakaan dengan maksud agar setiap penyimpangan

dan ketimpangan terhadap peraturan atau prosedur K3 dapat dicegah atau

dihindari sedini mungkin. Disamping itu hal yang terpenting lainnya ialah bila

program keselamatan berhasil dengan baik maka citra perusahaan akan baik pula

khususnya bagi relasi/rekanan perusahaan

Teori domino atau biasa disebut domino dipakai dalam menggambarkan

proses terjadinya kecelakaan karena teori ini secara luas sudah dibuktikan

kebenarannya. Secara kronologi (chronological) urutan terjadinya kecelakaan

dapat digambarkan sebagai berikut :

Setiap peristiwa yang terjadi berurutan seperti digambarkan di bawah

(1,2,3) akan diikuti urutan berikutnya yaitu 4 berupa kecelakaan dan 5 akibatnya

sedangkan faktor penyebab kecelakaan tersebut ternyata majemuk (multi

causality).

Dari hasil studi ini H.W. Heinrich seorang pakar K3 pada tahun 1931

mengambangkan cara pencegahan kecelakaan berlandaskan urutan 5 tahapan

tersebut yang pada akhirnya menemukan cara efektif mencegah kecelakaan

dengan memotong / mengahapuskan rangkaian peristiwa ke 3 yang digambarkan

(10)

10

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

Lima (5) faktor urutan terjadinya kecelakaan ini mengambarkan :

• Faktor keturunan atau lingkungan sosial, cenderungan menyebabkan seseorang

• Melakukan kesalahan, sehingga menjadi penyebab utama terjadinya

• Tindakan tidak aman dan / atau kondisi tidak aman, sehingga menyebabkan

• Terjadinya kecelakaa, yang mengakibatkan

• Luka atau kerugian lainnya

A. Kurang Pengendalian

Pengendalian merupakan salah satu diantara fungsi manajemen yang

penting, yaitu : perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengontrolan.

Seseorang yang secara profesional memimpin perusahaan mengetahui tentang

program keselamatan / loss control, mengukur standar – standar, memimpin para

karyawan untuk mencapai standar, mengukur kinerja dirinya sendiri dan lain –

lain.

Tanpa pengontrolan manajemen yang memadai, penyebab kecelakaan dan

pengaruh rangkaian dimulai tanpa koreksi yang mengarah pada kerugian. Ada 3

alasan mengenai kurangnya kontrol.

(11)

11

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

Program keselamatan tidak memadai karena terlalu banyak kegiatan –

kegiatan program. Kegiatan program yang penting bervariasi dengan sifat dan

jenis perusahaan, riset yang tepat dan pengalaman dari program yang telah

berhasil dari beberapa perusahaan dan negara yang berbeda ditunjukkan dalam

gambar ini yang merupakan unsur yang telah berhasil dengan baik. Banyak

perusahaan menggunakan sebagai rencana kerja dalam penyusunan program

manajemen pengendali rugi.

2. Standar program yang tidak memadai

Suatu penyebab kebingungan dan kegagalan adalah standar yang tidak

spesifik dan tidak jelas. Standar itu memberikan kelonggaran. Standar yang

memadai adalah penting untuk pengontrolan yang memadai.

3. Tidak memenuhi standar

Kurang memenuhi standar yang ada merupakan alasan kurangnya kontrol.

Kenyataan, kebanyakan manajer menyetujui bahwa ini merupakan alasan tunggal

yang paling kuat bagi kegagalan pengendalian kerugian karena kecelakaan.

B. Penyebab dasar

Penyebab dasar adalah penyebab nyata setelah kejadian gejala-gejala,

alasannya mengapa terjadi tindakan dan kondisi yang tidak standar, membuat

pengendalian menejemen yang berarti. Sering kali mengacu pada sumber

penyebab, penyebab dasar, penybab tidak langsung, penyebab utama, dan

lain-lain. Ini karena penyebab langsung umumnya benar-benar nyata, tetapi

memerlukan pemeriksaan yang seksama untuk mendapatkan penyebab dasar dan

untuk mencari pengendaliannya.

Penyebab dasar membantu menjelaskan kenapa karyawan melakukan

tindakan yang tidak standar. Secara logika seseorang tidak mungkin mengikuti

prosedur yang benar jika tidak pernah diajarkan prosedur tersebut.

C. Penyebab Langsung

Penyebab langsung kecelakaan merupakan sesuatu yang terjadi sebelum

terjadi kontak dan dapat dilihat, biasa disebut keadaan dan tindakan yang tidak

aman. Manajer modern biasanya cenderung berfikir lebih profesional dan

(12)

12

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

 Sebagai dasar untuk pengukuran, evaluasi dan koreksi yang berhubungan

dengan tindakan dan kondisi yang aman / standar. Memperkecil

perbedaan istilah tindakan tidak standar.

D. Kejadian kontak

Setiap timbul potensi penyebab kecelakaan, maka selalu terbuka

kemungkinan terjadinya sesuatu kejadian baik yang mengakibatkan kerugian atau

tidak. Contoh sesuatu yang terpental memindahkan tenaga kinetik ke badan atau

struktur yang terhantam atau kontak.

Bila tenaga yang dipindahkan terlalau banyak menyebabkan seseorang

luka atau kerusakan barang. Di bawah ini beberapa jenis kejadian atau kontak

yang sering terjadi :

1. Menabrak atau tertabrak

2. Jatuh dari suatu ketinggian

3. Jatuh dipermukaan yang sama (terpeleset)

4. Terjepit

5. Tersangkut

6. Kontak dengan energi dll.

Bila kondisi yang tidak aman timbul (peralatan yang tidak diberi

pelindung) atau tindakan yang tidak aman timbul (pembersihan gasoline) maka

selalu terjadi potensi adanya kontak dan menyebabkan orang sakit atau luka atau

kerusakan

E. Kerugian

Akibat dari kecelakaan adalah kerugian yang dapat berupa cidera bahkan

kematian yang menimpa karyawan atau kerusakan harta benda atau kerugian

proses operasi.

Jenis dan tingkat kerugian sebagian tergantung pada hal – hal yang

kebetulan dan sebagian tergantung pada tindakan yang dilakukan untuk

memperkecil kerugian.

Tindakan untuk memperkecil kerugian pada tahap rangkaian ini mencakup

pertolongan pertama dan perawatan yang tepat dan benar, pemadaman yang cepat

(13)

13

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

Tidak ada yang lebih penting atau lebih startegis dari pada keraguan yang

menyangkut aspek kemanusiaan, yaitu : cidera, sakit, kehilangan anggota badan,

sakit karena pekerjaan, kematian dll. Cara yang paling baik untuk memperkecil

kerugian tersebut adalah melihat dari aspek kemanusian dan aspek ekonomi untuk

mendorong pengendalian kecelakaan yang mengakibatkan kerugian.

Orang yang terluka karena kecelakaan akan mengeluarkan biaya besar atau

kecil. Suatu perusahaan menetapkan biaya kerugian pada suatu kecelakaan hanya

dari orang yang cidera atau sakit dan tidak melihat biaya lain sehubungan dengan

kejadian tersebut.

KEADAAN TIDAK AMAN DAN TINDAKAN TIDAK AMAN

Seperti telah dijelaskan di atas bahwa kecelakaan hanya dapat terjadi bila

timbul Keadaan tidak aman dan atau Tindakan tidak aman, dua penyebab utama terjadinya kecelakaan ini muncul (exist) antara lain karena sikap dan

perilaku karyawan yang bersangkutan yaitu :

1. Tidak tahu (adanya bahaya) : karena tidak pernah diberitahu oleh pimpinannya tentang bahaya dan resiko ditempat kerjanya sehingga tidak tanggap

terhadap bahaya juga mempunyai keterampilan menghindari bahaya tersebut.

2. Tidak mau tahu (adanya ancaman bahay) : karena tidak mempunyai perhatian pada K3 sehingga berperilaku sembrono mungkin juga karena lemahnya

pengawasan

3. Tidak mampu (menghadapi bahaya) : karena tidak pernah dilatih K3 sehingga tidak berpengalaman melaksanakan pekerjaan dengan cara – cara aman

dan selamat.

Butir – butir tersebut di atas merupakan Tindakan tidak aman seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya antara lain dapat diakibatkan karena latar

belakang kehidupan keluarga atau lingkungan keluarga yang tidak harmonis dan

penuh gejolak. Tindakan tidak aman yang muncul pada umumnya sangat sulit

dikenali dan dikendalikan bahkan tidak nampak secara nyata karena menyangkut

pribadi orang perorang tetapi sesungguhnya ada dan dapat berbentuk ancaman

(14)

14

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

Faktor penyebab kecelakaan berikutnya adalah Keadaan tidak aman dan

justru sesungguhnya faktor ini merupakan temuan awal dari H.W. Heinrich

seorang pakar K3, yang pada tahun 1931 membuat kesimpulan tersebut di atas

setelah mengadakan analisis terhadap 1750 kasus kecelakaan yang dilaporkan

oleh beberapa perusahaan. Dari temuan inilah dikembangkan suatu teknik

pencegahan kecelakaan dengan cara memasang alat pelindung mesin. Upaya ini

memang cukup berhasil menurunkan jumlah kecelakaan, namun kemudian

kecelakaan tidak terkendali lagi seiring dengan perkembangan mekanisasi dan

automatisasi mesin – mesin.

1. PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN KECELAKAAN Tahapan pengendalian dibagi dalam tiga tahapan :

Pre contact :

Upaya pengendalian sebelum terjadi kecelakaan. Tahap ini sangat penting

sebagai tindakan preventif. Segala upaya dilakukan agar sumber bahaya

dapat dikendalikan dengan baik.

Contact :

Bila masih mungkin terjadi kontak sumber energi, diupayakan agar

akibatnya lebih ringan :

• Substitusi proses / bahan yang berbahaya

• Manual handling diganti dengan mechanical handling

• Mengurangi jumlah energi yang keluar Post contact :

Setelah terjadi kecelakaan, diupayakan agar kerugian yang diderita dapat

ditekan sekecil mungkin :

• Kesiagaan menghadapi keadaan darurat

• P3K yang tepat dan cepat

• Kesiagaan menanggulangi kebakaran

• Perbaikan alat yang rusak secepatnya

(15)

15

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan secara konsepsional dengan jalan

:

1. Meniadakan sumber bahaya :

- Metodenya teknis – teknologis

2. Meningkatkan kewaspadaan :

- Melalui pembinaan dan pelatihan

3. Menegakkan peraturan dan disiplin :

- Dasar penerapannya reward & punishment

Meniadakan sumber bahaya

Tenaga kerja sebagai pelaku kegiatan atau proses produksi akan

selalu menghadapi bahaya yang penyebabnya berdimensi majemuk dan

dengan tingkat resiko yang bervariasi. Paparan resiko tersebut harus

dikendalikan dengan menakar besarnya (magnitudenya) agar cara

pengendaliannya dapat disesuaikan dengan besarnya tingkat resiko serta

daya perusaknya (impact).

Prinsip pengendalian resiko dapat dilakukan dengan menerapkan 4

(empat) cara :

1. Diakhiri / terminate – tindakan pertama dan utama

2. Dikendalikan / treat – menerapkan manajemen resiko

3. Ditolerir / tolerir – bila tingkat resikonya sangat rendah

4. Dialihkan / transfer – ke asuransi sebagai sisa resiko yang tak

tertanggulangi

Meningkatkan kewaspadaan

Kewaspadaan terhadap bahaya harus dibangun melalui suatu kesadaran

agar hasilnya maksimal dan bukan dengan pemaksaan terlebih lagi menggunakan

kekuasaan.

Meningkatkan kewaspadaan berarti juga meningkatkan kemampuan

karyawan melalui pelatihan agar memiliki daya tangkal yang tinggi sehingga

ketangguhannya dalam menghadapi setiap bentuk bahaya tidak diragukan lagi.

(16)

16

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

Menegakkan peraturan dan disiplin

Melanggar peraturan / prosedur K3 jelas merupakan tindakan indisipliner

yang akibatnya dapat menimbulkan kecelakaan maupun gangguan operasional.

Dalam menyikapi tindakan indisipliner tersebut harus ditempuh dengan

menerapkan kebijakan reward and punishment / recognition.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam upaya pencegahan kecelakaan adalah :

Prinsip

 Menanamkan / memelihara minat terhadap uapaya K3  Mendapatkan fakta tentang kecelakaan / K3

 Tindakan koreksi sesuai fakta yang ada

Langkah

Organisasi K3, inspeksi, analisa, alternatif pencegahan, penerapan pencegahan

yang dipilih.

Empat elemen penyebab kejadian kecelakaan a) Manusia

b) Peralatan

(17)

17

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar d) Lingkungan

MANUSIA

Termasuk manajemen, karyawan, kontraktor, pelanggan, tamu, pemasok

dan masyarakat. Pengalaman menunjukkan bahwa manusia termasuk sebagian

besar penyebab kecelakaan. Konsep lama menyatakan 85% atau lebih kecelakaan

disebabkan oleh kesalahan para pekerja yang akan menjadi analisa yang lebih

kritis dalam pengetahuan dan pengalaman yang modern.

Seperti ditunjukkan di atas, ada penambahan bukti bahwa sedikitnya 80%

kesalahan yang dibuat manusia melibatkan sesuatu yang hanya dapat dilakukan

oleh manajemen. Memimpin manusia dan interaksi manusia dengan unsur lainnya

merupakan suatu yang sangat berarti dari pengendalian yang efektif

• Peralatan

Unsur ini mencakup semua alat dan mesin yang mana manusia bekerja didekat

dan dengan mesin – mesin yang fixed, kendaraan, alat untuk menangani material

dan lain – lain. Barang – barang di atas dimana manusia bekerja dengannya

merupakan sumber potensi cidera dan kematian. Mereka telah memakan waktu

lama untuk menetapkan peraturan berkenaan dengan pelindung mesin. Perhatian

berkembang untuk memasukkan masalah yang lebih besar pada ergonomi

(hubungan antara manusia dan alat kerja). Ini melibatkan rancangan dan tempat

kerja untuk menyesuaikan kemampuan manusia sesuai ukuran, gerak daya tahan

dan lain – lain. Kegagalan mengenali kondisi yang tidak standar dimasa lalu

biasanya mengarah pada klasifikasi penyebab kecelakaan sebagai tindakan tak

aman. Goal/sasaran yang utama adalah membuat pekerjaan manusia lebih alami

dan nyaman dan untuk mencegah kebingungan, keletihan, frustasi/beban kerja

yang berlebihan, kesalahan dan kecelakaan.

Material

Unsur ini termasuk bahan baku, bahan kimia dan bahan – bahan lainnya dimana

digunakan oleh manusia dan mereka yang bekerja dengannya. Material juga

(18)

18

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

dalam menangani material menunjukkan 20 sampai 30% dari seluruh kecelakaan.

Demikian juga banyak kerusakan harta benda yang melibatkan material yang

ditumpuk, berkarat, terbakar atau meledak.

Hal ini memperoleh perhatian manajemen yang lebih besar akhir – akhir ini.

Jarang kita mendapatkan seorang manajer yang tidak menyadari Material Safety

Data Sheet dan tindakan penanganan bahan berbahaya yang aman. Tak ada

manajer yang melakukan pengendalian kerugian kecelakaan dengan baik kecuali

dia secara efektif memimpin penanganan bahan/material dengan aman dan benar.

Lingkungan

Unsur ini mencakup semua bagian yang ada disekeliling bangunan, peralatan dan

material, permukaan dimana suatu tempat digunakan untuk berdiri dan berpindah,

cairan dan udara yang mengelilingi unsur – unsur lain, bahaya – bahaya bahan

kimia seperti mist/embun, uap gas, fume dan debu, cuaca dan udara, bahaya

biologis seperti jamur, bakteri dan virus dan keadaan fisikal seperti penerangan,

kebisingan, panas, dingin, tekanan, kelembaban dan radiasi.

Bagian sistem perusahaan ini menunjukkan sumber penyebab penambahan

sejumlah penyakit yang berhubungan dengan kondisi. Ini tidak saja menyangkut

masalah kecelakaan dan sakit karena pekerjaan, tetapi juga kerugian – kerugian

lainnya seperti mangkir, produk yang berkualitas rendah dan kurangnya

produktivitas. Tentu saja, perhatian yang lebih banyak harus diberikan kepada

yang keluar pabrik atau menuju lingkungan masyarakat yang dapat terpengaruh

oleh udara, polusi buangan dari tempat kerja.

Keempat unsur atau bagian sistem dalam perusahaan (manusia, peralatan, material

dan lingkungan) secara sendiri atau berinteraksi merupakan sumber penyebab

yang mempunyai andil terjadinya kecelakaan dan kejadian yang menyebabkan

kerugian produksi. Semua unsur tersebut harus dipertimbangkan dengan seksama

bila investigator kecelakaan dan khususnya bila mengembangkan perbaikan.

(19)

19

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

a. Accident : Kejadian yang menimbulkan gangguan fisik termasuk penyakit b. Work Injury : Setiap cidera atau penyakit akibat kerja yang timbul

selama melakuakan pekerjaaan, akibat pekerjaan atau lingkungan kerja.

c. Disabling Injury : Setiap kecelakaan iandustri yang mengakibatkan kematian, permanent total disabilty ( selamanya tidak mampu

bekerja/cacat tetap), permanent partial disability ( selamanya tidak

mampu bekerja sebagian )

d. Permanent Total Disability ( selamanya tidak mampu bekerja/cacat tetap) cedera selain mati yang menyebabkan korban tidak mampu bekerja

secara permanen.

e. Permanent Partial Disability : Setiap cidera selain mati dan permanent total disability yang menyebabkan kehilangan bagian tubuh atau sebagian

dan bagian tubuh, gangguan permanen fungsi tubuh atau bagiannya tanpa

memperhitungkan ada gangguan sebelumnya pada bagian tubuh tersebut.

f. Temporary Total Disability ( sementara tidak mampu bekerja ) : Setiap cidera selain mati dan permanent total disability dengan akibat tidak dapat

bekerja satu shift penuh atau lebih.

g. Medical Treatment Injuries ( perlu pertolongan medis / P3K ) : Setiap cidera yang hanya membutuhkan P3K atau medis lain.

h. Total Days Charged ( kehilangan hari kerja yang diperhitungkan ) : Jumlah hari kerja yang hilang akibat : temporary total injuries, permanen

total / partial injuries / meninggal ( sesuai tabel yang di tentukan).

i. Days of Disability ( hari tidak mampu bekerja) : Hari yang hilang akibat tdak mampu bekerja penuh seperty semula setelah hari kecelakaan. Hari

libur, Minggu, perusahaan tidak jalan diperhitungkan semuanya (hari

menurut kalender).

j. Scheduled Charged ( kehilangan hari kerja menurut tabel yang di tentukan ) untuk jenis kecelakaan tidak mampu bekerja selamanya, tidak

mampu bekerja sebagian dan kematian.

(20)

20

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar a. Menurut tipe kecelakaan

1. Orang jatuh

2. Terpukul benda jatuh

3. Tersentuh/terpukul benda tidak bergerak

4. Terjepit diantara dua benda

5. Gerakan yang dipaksakan

6. Terkena suhu yang tinggi

7. Tersengat arus listrik

8. Terkena bahan berbahaya atau radiasi

9. Lain-lain

b.Menurut Benda

1. Penggerak utama kecuali motor listrik

2. Gigi transmisi mesin

3. Mesin pemotong/pembentuk logam

4. Mesin kayu

5. Mesin pertanian

6. Mesin pertambangan

7. Lain – lain mesin

Alat pengangkat dan sarana angkutan

1. Mesin dan perlengkapan pengangkat

2. Pengangkat di atas rel

3. Alat pengangkut lainnya di atas rel

4. Pengangkut udara

5. Pengangkut perairan

6. Lain – lain sarana angkutan

Klasifikasi kecelakaan menurut ANSI sebagai berikut : o NATURE of INJURY (Sifat fisik cedera)

a. Menyatakan sifat fisik cedera

(21)

21

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

c. Merupakan jawaban dari pertanyaan : “Apakah bentuk cedera yang

dialami korban ?”

d. Sebutkan sifat cedera yang utama

e. Bila mengalami beberapa bentuk cedera, maka dipilih cedera yang paling

berat

f. Bila beberapa cedera tersebut hampir sama keparahannya maka disebut

sebagai cedera majemuk

o PART of BODY AFFECTED (Bagian tubuh yang cedera) a. Tubuh dibagi dalam 5 bagian besar, yaitu KEPALA, LEHER, BADAN,

LENGAN, TUNGKAI

b. Masing – masing bagian besar diperinci lagi menjadi beberapa bagian dan

bagian tersebut dapat diperinci lagi menjadi sub-bagian

c. Sebagai pegangan :

- Merupakan jawaban dari pertanyaan “ Bagian tubuh mana yang

mengalami cedera tersebut?”

- Bila mengenai beberapa bagian dari bagian besar, sebutkan bagian

besar tadi

- Bila mengenai beberapa bagian besar, sebutkan bagian besar dan

majemuk

- Bila mengenai sistem dalam tubuh (pernapasan, peredaran darah,

pencernaan, dll.) sebutkan sistem tersebut.

SOURCE of INJURY

a. Menyatakan obyek, bahan pemaparan, gerakan tubuh yang berlebihan,

sebagai sumber/penyebab cedera

Sebagai pegangan :

 Merupakan jawaban dari pertanyaan “Obyek, bahan, pemaparan,

gerakan berlebihan apa yang menimbulkan cedera tersebut ?”

(22)

22

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

 Bila kontak dengan dua penyebab hampir bersamaan maka :

b. Antara dua obyek yang bergerak dan stasioner, sebutkan penyebab obyek

yang bergerak

c. Antara dua obyek bergerak atau dua obyek stasioner pilih sebagai obyek

yang kontak terakahir

d. Bila akibat gerakan tubuh yang berlebihan, sebutkan gerakan tersebut

(peregangan tubuh, menjangkau, memutar badan, membungkuk, dll.)

ACCIDENT TYPE (Corak kecelakaan)

a. Merupakan jawab Menyatakan kejadian yang langsung menimbulkan

cedera tersebut

Sebagai pegangan :

b. Merupakan jawaban dari pertanyaan “Bagaimana caranya si korban

kontak dengan sumber / penyebab yang tercantum dalam c) ?”

c. Bila karena kontak dengan obyek/benda, tentukan cara kontak

tersebut dengan tegas

D. Analisa Kecelakaan :

Serangkaian kegiatan untuk mengadakan analisa dan penyelidikan

guna mengetahui atau membuktikan kebenaran atau kesalahan sebuah

fakta yang kemudian menyajikan kesimpulan atas kejadian (kec,

kebakaran, peledakan, pencemaran dan penyakit akibat kerja) yang

merupakan bagian penting program pencegahan kecelakaan

Perubahan dasar Analisa Kecelakaan kerja

Siapa /who - Manajemen tingkat atas, pengawas langsung, Operator

(23)

23

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

Kapan /when - Waktu harus ditentukan setepatnya Dimana/where - Lokasi (tempat kerja), tempat yang terjadi pada tubuh pekerja pekerja

Yang mana/ Which - mana yang esensial

Kenapa/ berapa banyak/ why/ how much - Berapa banyak penyimpangan terjadi, kenapa terjadi, bagaimana dengan

fungsi kontrol

Saksi mata adalah

1. Mereka yang datang ketempat kejadian segera setelah

kecelakaan terjadi

2. Mereka yang mempunyai keterangan tentang kebiasaan

kebiasaan kerja dari orang yang cidera atau yang

mengetahui tentang peralatan yang terlibat dalam

kecelakaan

3. Mereka yang secara nyata melihat bagaimana

kecelakaan itu terjadi.

4. Mereka yang terlibat dalam kecelakaan

Petunjuk Interpiu Saksi-Saksi: Rencanakan Interview

* Tetapkan hubungan antara

kejadian dengan saksi

* Jangan memotong pembicaraan

* Lakukan dialog interaktif

* Kesimpulan

Kegagalan dalam Interview * Waktu yang tidak tepat

* Kelalaian membuat kesalahan

* Tidak kompeten

(24)

24

Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar

1. Tanggap, cepat dan positif pada keadaan darurat

* Segera ketempat kejadian, lokalisir tempat kejadian, ambil tanggung

jawab dan beri instruksi pada orang tertentu (upayakan penyelamatan / bila

perlu). Kontrol potensi kecelakaan kedua

2. Kumpulkan keterangan & informasi yang berhubungan dengan kec.

Tanyakan pada diri anda sendiri beberapa pertanyaan mendasar :

* Apa saja yang nampak setelah kejadian, siapa yang harus

diwawancarai, apa yang rusak, apa saja yang seharusnya tidak ada

3. Analisa semua penyebab :

* Kenali kerusakan & cidera

* Temukan faktor penyebab & tindakan bahaya

* Tentukan penyebab utama

4. Kembangkan dan lakukan tindakan perbaikan

5. Tinjau dan periksa penemuan dan rekomendasi

6. Beritahu para manajer ybs, kembangkan dan lakukan tindakan

perbaikan.

Referensi

Dokumen terkait

Ilmu merupakan pengetahuan yang telah teruji kebenarannya. Semua pernyataan ilmiah adalah sesuai faktual. Pengujian secara empiris merupakan salah satu mata rantai dalam metode

Kain geringsing diketahui sebagai ciri khas Desa Tenganan yang berbentuk kain tenun ikat. Tidak diketahui secara pasti kapan kain geringsing mulai muncul di

Produksi Film Pendek “In Solo” Berbasis Multimedia diharapkan dapat menjadi referensi dan informasi dalam memproduksi sinema atau film, sebagai suatu bukti penerapan ilmu

Bahwa ia terdakwa bersama – sama dengan PUTRA JUN KITTI SIREGAR als PUTRA (terdakwa yang diajukan dalam penuntutan terpisah) pada hari Selasa tanggal 28

Hipotesis dalam Anova (analysis of variance) dengan interaksi: dalam analysis of variance dua arah dengan interaksi terdapat tiga hipotesis yang digunakan yaitu apakah

Kepala Sekretariat Perwakilan, Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Penguji Tagihan/Penandatangan Surat Perintah Membayar, Pejabat Pembuat Komitmen Program Dukungan

penyimpanan berpengaruh tidak signifikan terhadap vigor umbi bibit bawang merah, sedangkan kadar air dan interaksi antara kadar air dan suhu penyimpanan juga