1
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan AjarBAHAN AJAR
MATAKULIAH HUKUM KETENAGAKERJA
DAN KESEHATAN KESELAMATAN KERJA
Disusun oleh:
AAN BURHANUDIN ST.,MT
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan AjarBAB V
ANALISA KECELAKAAN KERJA
A. Pendahuluan
1. Deskripsi
Judul bab ini adalah Analisa kecelakaan kerja. Melalui bab ini
pembaca khususnya peserta didik atau mahasiswa akan mendapatkan
gambaran tentang konsep dasar Analisa kecelakaan kerja. Konsep
dasar Analisa kecelakaan kerja meliputi pengertian anatomi analisa
kecelakaan kerja, jenis-jenis kecelakaan kerja, factor-faktor
kecelakaan kerja,pengendalian dan pencegahan kecelakaan kerja,
investigasi kecelakaan kerja.
2. Manfaat
Analisa kecelakaan kerja merupakan salah satu komponen penting
dalam dunia pekerjaan yang berfungsi untuk mencegah dan
meminimalisir jumlah kecelakaan kerja.misalnya untuk menganalisa
suatu kecelakaan kerja maka harus mengetahui penyebab kecelakaan
kerja, sumber-sumber bahaya kerja, anatomi kecelakaan, bahaya
akibat kecelakaan kerja. Mahasiswa diharapkan dpat mengetahui
jenis-jenis bahaya dari kecelakaan kerja yang terjadi beserta
pencegahan kecelakaan kerja.
3. Kemampuan yang diharapkan
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan aspek-aspek kecelakaan kerja, penanggulangan
3
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar 4. Petunjuk BelajarSebagai bentuk pemahaman kepada mahasiswa dan peserta didik
kompetensi dasar yang akan dicapai pada bab ini menjadi pedoman
atau indicator dalam mempelajari materi
Langkah selanjutnya adalah mencoba mengkaji materi pada bab ini
melalui bagian demi bagian dengan mengacu pada kompetensi dasar.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menandai (menggaris bawahi,
memberi warna dengan stabilo, dll.). Mahasiswa juga dapat
menambahkan catatan-catatan penting pada bagian-bagian tertentu,
atau mencatat kesulitan-kesulitan yang ditemukan untuk didiskusikan
dengan teman atau ditanyakan kepada dosen pengampu. Untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap materi yang
dipelajari, mahasiswa dituntut melaksanakan tugas-tugas maupun
perintah yang terdapat pada bab ini, termasuk mengerjakan latihan
maupun soal-soal yang ada dan melakukan latihan observasi terhadap
kecelakaan kerja dan menganalisa kejadian dari kecelakaan yang
ditimbulkan adanya kelalaian dari si korban maupun factor lainnya.
Selanjutnya, mencocokan pekerjaan dengan kunci jawab yang
tersedia. Langkah terakhir yang perlu dilakukan mahasiswa adalah
memperdalam materi pada bab ini dengan menghubungkan
buku-buku sumber lain yang relevan
5. Prasyarat
Untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pembaca mampu menguasai
kompetensi dasar yang diharapkan, pembaca diharapkan sudah
memiliki pengetahuan dan kompetensi dasar sebagai prasyarat sebagai
berikut :
a. Telah memahami dan mengerti konsep analisa kecelakaan kerja
4
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajarc. Telah memahami dan mengerti factor-faktor penyebab kecelakaan
kerja
d. Telah memahami dan mengerti penanggulangan kecelakaan kerja
e. Telah memahami dan mengerti investigasi kecelakaan kerja
B. Penyajian
1. Konsep Dasar
Salah satu akibat sampingan dari perkembangan teknologi yang
merugikan terwujud dalam bentuk kecelakaan. Karena sifat kecelakaan
adalah merugikan, oleh karena itu harus dicegah. Timbul suatu pertanyaan
“Apakah kecelakaan dapat dicegah?”. Bila diamati dengan seksama,
bahwa setiap kecelakaan itu pasti ada penyebabnya maka kecelakaan dapat
dicegah..
Merujuk pada PEMENAKER No.03/MEN/1998 : Kecelakaan
adalah suatu kejadian yang dikendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia atau harta benda
Kejadian berbahaya lainnya adalah suatu kejadian yang potensial
yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja atau penyakit kerja kecuali
kebakaran, peledakan dan bahaya pembuangan limbah.
Merujuk pada ILCI (International Loss Control Institute) : Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan atau tidak
direncanakan yang dapat mengakibatkan kerugian baik terhadap
manusianya, harta benda maupun produksi. Biasanya berkenaan dengan
kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas badan atau
5
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar 2. Kecelakaan KerjaA. Fenomena Kecelakaan kerja
Kerugian kecelakaan kerja diilustrasikan sebagaimana gunung es di
permukaan laut dimana es yang terlihat di permukaan laut lebih kecil dari
pada ukuran es sesungguhnya secara keseluruhan. Begitu pula kerugian
pada kecelakaan kerjakerugian yang "tampak/terlihat" lebih kecil daripada
kerugian keseluruhan.
Dalam hal ini kerugian yang "tampak" ialah terkait dengan biaya
langsung untuk penanganan/perawatan/pengobatan korban kecelakaan
kerja tanpa memperhatikan kerugian-kerugian lainnya yang bisa jadi
berlipat-lipat jumlahnya daripada biaya langsung untuk korban kecelakaan
kerja. Kerugian kecelakaan kerja yang sesungguhnya ialah jumlah
kerugian untuk korban kecelakaan kerja ditambahkan dengan
kerugian-kerugian lainnya (material/non-material) yang diakibatkan oleh kecelakaan
kerja tersebut. Kerugian-kerugian (biaya-biaya) tersebut antara lain :
a. Biaya Langsung Kerugian Kecelakaan Kerja :
- Biaya Pengobatan & Perawatan Korban Kecelakaan Kerja.
- Biaya Kompensasi (yang tidak diasuransikan).
b. Biaya Tidak Langsung :
- Kerusakan Bangunan
- Kerusakan Alat dan Mesin
- Kerusakan Produk dan Bahan/Material
- Gangguan dan Terhentinya Produksi
- Biaya Administratif
- Pembayaran Gaji untuk Waktu Hilang
6
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar STUDI RASIO KECELAKAANPada tahun 1969 dilakukan penelitian kecelakaan yang mengakibatkan kerugian fisik maupun harta benda, yang memberikan hasil sebagai berikut :
7
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan AjarB. Anatomi Kecelakaan Kerja
a. Setiap kecelakaan tidak terjadi begitu saja, pasti ada penyebabnya.
b. Faktor penyebab umumnya majemuk (multi causality), resikonya beragam (wide spectrum).
c. Kecelakaan suatu kejadian tiba – tiba dan tidak dikehendaki.
d. Kecelakaan terjadi karena kondisi tidak aman atau tindakan tidak aman.
Kecelakaan menimbulkan kerugian fisik, kerusakan material/alat atau gangguan pada proses produksi.
Beberapa energi yang sering menimbulkan kecelakaan adalah :
• Terbentur / tertabrak suatu benda.
• Terbentur / tertabrak banda/alat yang bergerak.
• Jatuh ke tingkat yang lebih rendah.
• Jatuh pada tingkat yang sama (tergelincir, tersandung, terpeleset).
• Terjepit ke dalam barang yang berputar.
• Terjepit diantara dua benda.
• Kontak dengan listrik, panas, dingin, radiasi, bahan beracun dan sebagainya.
Penyebab langsung dari kecelakaan adalah sesuatu yang secara langsung menyebabkan kontak. Penyebab langsung tersebut berupa perbuatan atau tindakan yang sub standar dan kondisi yang sub standar.
Perbuatan / tindakan yang sub standar :
• Menjalankan peralatan yang bukan tugasnya.
• Gagal memberikan peringatan.
• Menjalankan mesin/peralatan/kendaraan melebihi kecepatan.
• Membuat alat pengaman tidak berfungsi.
• Menggunakan peralatan rusak.
8
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar• Pemuatan yang tidak memadai.
• Penempatan sesuatu yang tidak memadai.
• Posisi kerja yang tidak tepat.
• Melakukan perbaikan mesin saat masih berjalan.
• Bersenda gurau.
• Berada dalam pengaruh obat – obatan atau alkohol.
• Pengaman yang tidak memadai.
• Alat pelindung diri tak memadai.
• Alat, peralatan atau bahan yang telah
• Gerak yang tidak leluasa.
• Sistem tanda bahaya tidak memadai.
• Tata graha yang jelek.
• Lingkungan kerja yang mengandung bahaya (uap/gas, bising, radiasi, suhu, ventilasi kurang baik, dsb.).
Penyebab dasar merupakan penyebab nyata dibelakang gejala –
gejala, berupa alasan – alasan mengapa terjadi tindakan dan kondisi yang
sustandar. Faktor – faktor apabila diidentifikasi memberikan suatu yang
berarti bagi pengendalian manajemen. Penyebab dasar membantu
menjelaskan mengapa seseorang melakukan tindakan substandar dan juga
membantu menjelaskan mengapa kondisi yang substandar. Penyebab dasar
dibagi dua kelompok yaitu faktor manusia dan pekerjaan
- Statistik : Cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari metode
pengumpulan, penyajian, pengolahan data shingga dapat diambil
suatu kesimpulan
- Statistik Kecelakaan : statistik yang memuat informasi lengkap
tentang kecelakaan.
- Statistik Kecelakaan Kerja : statistik yang memuat informasi
lengkap tentang kecelakaan kerja. Tujuan: mendapatkan metode
9
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajarkecelakaan kerja. Kegunaan : Untuk kepentingan pemerintah dan
perusahaan dalam melakukan evaluasi.
DASAR – DASAR PENCEGAHAN KECELAKAAN KESELAMATAN DAPAT MEMPERTINGGI KEGAIRAHAN BEKERJA
Upaya pengendalian bahaya disuatu tempat kerja akan dapat mempertinggi
kegairahan kerja para karyawan, karena bekerja disuatu tempat yang relatif aman
dengan sedikit resiko menjadi harapan para karyawan sekaligus merupakan
persyaratan utama yang tertuang dalam UU No.1 tahun 1970 tentang keselamatan
kerja.
Program pencegahan kecelakaan sebagai implementasi UU No.1 tahun
1970 akan lebih berhasil bilamana karyawan tanpa kecuali dilibatkan langsung
dalam upaya pencegahan kecelakaan dengan maksud agar setiap penyimpangan
dan ketimpangan terhadap peraturan atau prosedur K3 dapat dicegah atau
dihindari sedini mungkin. Disamping itu hal yang terpenting lainnya ialah bila
program keselamatan berhasil dengan baik maka citra perusahaan akan baik pula
khususnya bagi relasi/rekanan perusahaan
Teori domino atau biasa disebut domino dipakai dalam menggambarkan
proses terjadinya kecelakaan karena teori ini secara luas sudah dibuktikan
kebenarannya. Secara kronologi (chronological) urutan terjadinya kecelakaan
dapat digambarkan sebagai berikut :
Setiap peristiwa yang terjadi berurutan seperti digambarkan di bawah
(1,2,3) akan diikuti urutan berikutnya yaitu 4 berupa kecelakaan dan 5 akibatnya
sedangkan faktor penyebab kecelakaan tersebut ternyata majemuk (multi
causality).
Dari hasil studi ini H.W. Heinrich seorang pakar K3 pada tahun 1931
mengambangkan cara pencegahan kecelakaan berlandaskan urutan 5 tahapan
tersebut yang pada akhirnya menemukan cara efektif mencegah kecelakaan
dengan memotong / mengahapuskan rangkaian peristiwa ke 3 yang digambarkan
10
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan AjarLima (5) faktor urutan terjadinya kecelakaan ini mengambarkan :
• Faktor keturunan atau lingkungan sosial, cenderungan menyebabkan seseorang
• Melakukan kesalahan, sehingga menjadi penyebab utama terjadinya
• Tindakan tidak aman dan / atau kondisi tidak aman, sehingga menyebabkan
• Terjadinya kecelakaa, yang mengakibatkan
• Luka atau kerugian lainnya
A. Kurang Pengendalian
Pengendalian merupakan salah satu diantara fungsi manajemen yang
penting, yaitu : perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengontrolan.
Seseorang yang secara profesional memimpin perusahaan mengetahui tentang
program keselamatan / loss control, mengukur standar – standar, memimpin para
karyawan untuk mencapai standar, mengukur kinerja dirinya sendiri dan lain –
lain.
Tanpa pengontrolan manajemen yang memadai, penyebab kecelakaan dan
pengaruh rangkaian dimulai tanpa koreksi yang mengarah pada kerugian. Ada 3
alasan mengenai kurangnya kontrol.
11
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan AjarProgram keselamatan tidak memadai karena terlalu banyak kegiatan –
kegiatan program. Kegiatan program yang penting bervariasi dengan sifat dan
jenis perusahaan, riset yang tepat dan pengalaman dari program yang telah
berhasil dari beberapa perusahaan dan negara yang berbeda ditunjukkan dalam
gambar ini yang merupakan unsur yang telah berhasil dengan baik. Banyak
perusahaan menggunakan sebagai rencana kerja dalam penyusunan program
manajemen pengendali rugi.
2. Standar program yang tidak memadai
Suatu penyebab kebingungan dan kegagalan adalah standar yang tidak
spesifik dan tidak jelas. Standar itu memberikan kelonggaran. Standar yang
memadai adalah penting untuk pengontrolan yang memadai.
3. Tidak memenuhi standar
Kurang memenuhi standar yang ada merupakan alasan kurangnya kontrol.
Kenyataan, kebanyakan manajer menyetujui bahwa ini merupakan alasan tunggal
yang paling kuat bagi kegagalan pengendalian kerugian karena kecelakaan.
B. Penyebab dasar
Penyebab dasar adalah penyebab nyata setelah kejadian gejala-gejala,
alasannya mengapa terjadi tindakan dan kondisi yang tidak standar, membuat
pengendalian menejemen yang berarti. Sering kali mengacu pada sumber
penyebab, penyebab dasar, penybab tidak langsung, penyebab utama, dan
lain-lain. Ini karena penyebab langsung umumnya benar-benar nyata, tetapi
memerlukan pemeriksaan yang seksama untuk mendapatkan penyebab dasar dan
untuk mencari pengendaliannya.
Penyebab dasar membantu menjelaskan kenapa karyawan melakukan
tindakan yang tidak standar. Secara logika seseorang tidak mungkin mengikuti
prosedur yang benar jika tidak pernah diajarkan prosedur tersebut.
C. Penyebab Langsung
Penyebab langsung kecelakaan merupakan sesuatu yang terjadi sebelum
terjadi kontak dan dapat dilihat, biasa disebut keadaan dan tindakan yang tidak
aman. Manajer modern biasanya cenderung berfikir lebih profesional dan
12
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar Sebagai dasar untuk pengukuran, evaluasi dan koreksi yang berhubungan
dengan tindakan dan kondisi yang aman / standar. Memperkecil
perbedaan istilah tindakan tidak standar.
D. Kejadian kontak
Setiap timbul potensi penyebab kecelakaan, maka selalu terbuka
kemungkinan terjadinya sesuatu kejadian baik yang mengakibatkan kerugian atau
tidak. Contoh sesuatu yang terpental memindahkan tenaga kinetik ke badan atau
struktur yang terhantam atau kontak.
Bila tenaga yang dipindahkan terlalau banyak menyebabkan seseorang
luka atau kerusakan barang. Di bawah ini beberapa jenis kejadian atau kontak
yang sering terjadi :
1. Menabrak atau tertabrak
2. Jatuh dari suatu ketinggian
3. Jatuh dipermukaan yang sama (terpeleset)
4. Terjepit
5. Tersangkut
6. Kontak dengan energi dll.
Bila kondisi yang tidak aman timbul (peralatan yang tidak diberi
pelindung) atau tindakan yang tidak aman timbul (pembersihan gasoline) maka
selalu terjadi potensi adanya kontak dan menyebabkan orang sakit atau luka atau
kerusakan
E. Kerugian
Akibat dari kecelakaan adalah kerugian yang dapat berupa cidera bahkan
kematian yang menimpa karyawan atau kerusakan harta benda atau kerugian
proses operasi.
Jenis dan tingkat kerugian sebagian tergantung pada hal – hal yang
kebetulan dan sebagian tergantung pada tindakan yang dilakukan untuk
memperkecil kerugian.
Tindakan untuk memperkecil kerugian pada tahap rangkaian ini mencakup
pertolongan pertama dan perawatan yang tepat dan benar, pemadaman yang cepat
13
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan AjarTidak ada yang lebih penting atau lebih startegis dari pada keraguan yang
menyangkut aspek kemanusiaan, yaitu : cidera, sakit, kehilangan anggota badan,
sakit karena pekerjaan, kematian dll. Cara yang paling baik untuk memperkecil
kerugian tersebut adalah melihat dari aspek kemanusian dan aspek ekonomi untuk
mendorong pengendalian kecelakaan yang mengakibatkan kerugian.
Orang yang terluka karena kecelakaan akan mengeluarkan biaya besar atau
kecil. Suatu perusahaan menetapkan biaya kerugian pada suatu kecelakaan hanya
dari orang yang cidera atau sakit dan tidak melihat biaya lain sehubungan dengan
kejadian tersebut.
KEADAAN TIDAK AMAN DAN TINDAKAN TIDAK AMAN
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa kecelakaan hanya dapat terjadi bila
timbul Keadaan tidak aman dan atau Tindakan tidak aman, dua penyebab utama terjadinya kecelakaan ini muncul (exist) antara lain karena sikap dan
perilaku karyawan yang bersangkutan yaitu :
1. Tidak tahu (adanya bahaya) : karena tidak pernah diberitahu oleh pimpinannya tentang bahaya dan resiko ditempat kerjanya sehingga tidak tanggap
terhadap bahaya juga mempunyai keterampilan menghindari bahaya tersebut.
2. Tidak mau tahu (adanya ancaman bahay) : karena tidak mempunyai perhatian pada K3 sehingga berperilaku sembrono mungkin juga karena lemahnya
pengawasan
3. Tidak mampu (menghadapi bahaya) : karena tidak pernah dilatih K3 sehingga tidak berpengalaman melaksanakan pekerjaan dengan cara – cara aman
dan selamat.
Butir – butir tersebut di atas merupakan Tindakan tidak aman seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya antara lain dapat diakibatkan karena latar
belakang kehidupan keluarga atau lingkungan keluarga yang tidak harmonis dan
penuh gejolak. Tindakan tidak aman yang muncul pada umumnya sangat sulit
dikenali dan dikendalikan bahkan tidak nampak secara nyata karena menyangkut
pribadi orang perorang tetapi sesungguhnya ada dan dapat berbentuk ancaman
14
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan AjarFaktor penyebab kecelakaan berikutnya adalah Keadaan tidak aman dan
justru sesungguhnya faktor ini merupakan temuan awal dari H.W. Heinrich
seorang pakar K3, yang pada tahun 1931 membuat kesimpulan tersebut di atas
setelah mengadakan analisis terhadap 1750 kasus kecelakaan yang dilaporkan
oleh beberapa perusahaan. Dari temuan inilah dikembangkan suatu teknik
pencegahan kecelakaan dengan cara memasang alat pelindung mesin. Upaya ini
memang cukup berhasil menurunkan jumlah kecelakaan, namun kemudian
kecelakaan tidak terkendali lagi seiring dengan perkembangan mekanisasi dan
automatisasi mesin – mesin.
1. PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN KECELAKAAN Tahapan pengendalian dibagi dalam tiga tahapan :
Pre contact :
Upaya pengendalian sebelum terjadi kecelakaan. Tahap ini sangat penting
sebagai tindakan preventif. Segala upaya dilakukan agar sumber bahaya
dapat dikendalikan dengan baik.
Contact :
Bila masih mungkin terjadi kontak sumber energi, diupayakan agar
akibatnya lebih ringan :
• Substitusi proses / bahan yang berbahaya
• Manual handling diganti dengan mechanical handling
• Mengurangi jumlah energi yang keluar Post contact :
Setelah terjadi kecelakaan, diupayakan agar kerugian yang diderita dapat
ditekan sekecil mungkin :
• Kesiagaan menghadapi keadaan darurat
• P3K yang tepat dan cepat
• Kesiagaan menanggulangi kebakaran
• Perbaikan alat yang rusak secepatnya
15
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan AjarPencegahan kecelakaan dapat dilakukan secara konsepsional dengan jalan
:
1. Meniadakan sumber bahaya :
- Metodenya teknis – teknologis
2. Meningkatkan kewaspadaan :
- Melalui pembinaan dan pelatihan
3. Menegakkan peraturan dan disiplin :
- Dasar penerapannya reward & punishment
Meniadakan sumber bahaya
Tenaga kerja sebagai pelaku kegiatan atau proses produksi akan
selalu menghadapi bahaya yang penyebabnya berdimensi majemuk dan
dengan tingkat resiko yang bervariasi. Paparan resiko tersebut harus
dikendalikan dengan menakar besarnya (magnitudenya) agar cara
pengendaliannya dapat disesuaikan dengan besarnya tingkat resiko serta
daya perusaknya (impact).
Prinsip pengendalian resiko dapat dilakukan dengan menerapkan 4
(empat) cara :
1. Diakhiri / terminate – tindakan pertama dan utama
2. Dikendalikan / treat – menerapkan manajemen resiko
3. Ditolerir / tolerir – bila tingkat resikonya sangat rendah
4. Dialihkan / transfer – ke asuransi sebagai sisa resiko yang tak
tertanggulangi
Meningkatkan kewaspadaan
Kewaspadaan terhadap bahaya harus dibangun melalui suatu kesadaran
agar hasilnya maksimal dan bukan dengan pemaksaan terlebih lagi menggunakan
kekuasaan.
Meningkatkan kewaspadaan berarti juga meningkatkan kemampuan
karyawan melalui pelatihan agar memiliki daya tangkal yang tinggi sehingga
ketangguhannya dalam menghadapi setiap bentuk bahaya tidak diragukan lagi.
16
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan AjarMenegakkan peraturan dan disiplin
Melanggar peraturan / prosedur K3 jelas merupakan tindakan indisipliner
yang akibatnya dapat menimbulkan kecelakaan maupun gangguan operasional.
Dalam menyikapi tindakan indisipliner tersebut harus ditempuh dengan
menerapkan kebijakan reward and punishment / recognition.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam upaya pencegahan kecelakaan adalah :
• Prinsip
Menanamkan / memelihara minat terhadap uapaya K3 Mendapatkan fakta tentang kecelakaan / K3
Tindakan koreksi sesuai fakta yang ada
• Langkah
Organisasi K3, inspeksi, analisa, alternatif pencegahan, penerapan pencegahan
yang dipilih.
Empat elemen penyebab kejadian kecelakaan a) Manusia
b) Peralatan
17
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar d) LingkunganMANUSIA
Termasuk manajemen, karyawan, kontraktor, pelanggan, tamu, pemasok
dan masyarakat. Pengalaman menunjukkan bahwa manusia termasuk sebagian
besar penyebab kecelakaan. Konsep lama menyatakan 85% atau lebih kecelakaan
disebabkan oleh kesalahan para pekerja yang akan menjadi analisa yang lebih
kritis dalam pengetahuan dan pengalaman yang modern.
Seperti ditunjukkan di atas, ada penambahan bukti bahwa sedikitnya 80%
kesalahan yang dibuat manusia melibatkan sesuatu yang hanya dapat dilakukan
oleh manajemen. Memimpin manusia dan interaksi manusia dengan unsur lainnya
merupakan suatu yang sangat berarti dari pengendalian yang efektif
• Peralatan
Unsur ini mencakup semua alat dan mesin yang mana manusia bekerja didekat
dan dengan mesin – mesin yang fixed, kendaraan, alat untuk menangani material
dan lain – lain. Barang – barang di atas dimana manusia bekerja dengannya
merupakan sumber potensi cidera dan kematian. Mereka telah memakan waktu
lama untuk menetapkan peraturan berkenaan dengan pelindung mesin. Perhatian
berkembang untuk memasukkan masalah yang lebih besar pada ergonomi
(hubungan antara manusia dan alat kerja). Ini melibatkan rancangan dan tempat
kerja untuk menyesuaikan kemampuan manusia sesuai ukuran, gerak daya tahan
dan lain – lain. Kegagalan mengenali kondisi yang tidak standar dimasa lalu
biasanya mengarah pada klasifikasi penyebab kecelakaan sebagai tindakan tak
aman. Goal/sasaran yang utama adalah membuat pekerjaan manusia lebih alami
dan nyaman dan untuk mencegah kebingungan, keletihan, frustasi/beban kerja
yang berlebihan, kesalahan dan kecelakaan.
• Material
Unsur ini termasuk bahan baku, bahan kimia dan bahan – bahan lainnya dimana
digunakan oleh manusia dan mereka yang bekerja dengannya. Material juga
18
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajardalam menangani material menunjukkan 20 sampai 30% dari seluruh kecelakaan.
Demikian juga banyak kerusakan harta benda yang melibatkan material yang
ditumpuk, berkarat, terbakar atau meledak.
Hal ini memperoleh perhatian manajemen yang lebih besar akhir – akhir ini.
Jarang kita mendapatkan seorang manajer yang tidak menyadari Material Safety
Data Sheet dan tindakan penanganan bahan berbahaya yang aman. Tak ada
manajer yang melakukan pengendalian kerugian kecelakaan dengan baik kecuali
dia secara efektif memimpin penanganan bahan/material dengan aman dan benar.
• Lingkungan
Unsur ini mencakup semua bagian yang ada disekeliling bangunan, peralatan dan
material, permukaan dimana suatu tempat digunakan untuk berdiri dan berpindah,
cairan dan udara yang mengelilingi unsur – unsur lain, bahaya – bahaya bahan
kimia seperti mist/embun, uap gas, fume dan debu, cuaca dan udara, bahaya
biologis seperti jamur, bakteri dan virus dan keadaan fisikal seperti penerangan,
kebisingan, panas, dingin, tekanan, kelembaban dan radiasi.
Bagian sistem perusahaan ini menunjukkan sumber penyebab penambahan
sejumlah penyakit yang berhubungan dengan kondisi. Ini tidak saja menyangkut
masalah kecelakaan dan sakit karena pekerjaan, tetapi juga kerugian – kerugian
lainnya seperti mangkir, produk yang berkualitas rendah dan kurangnya
produktivitas. Tentu saja, perhatian yang lebih banyak harus diberikan kepada
yang keluar pabrik atau menuju lingkungan masyarakat yang dapat terpengaruh
oleh udara, polusi buangan dari tempat kerja.
Keempat unsur atau bagian sistem dalam perusahaan (manusia, peralatan, material
dan lingkungan) secara sendiri atau berinteraksi merupakan sumber penyebab
yang mempunyai andil terjadinya kecelakaan dan kejadian yang menyebabkan
kerugian produksi. Semua unsur tersebut harus dipertimbangkan dengan seksama
bila investigator kecelakaan dan khususnya bila mengembangkan perbaikan.
19
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajara. Accident : Kejadian yang menimbulkan gangguan fisik termasuk penyakit b. Work Injury : Setiap cidera atau penyakit akibat kerja yang timbul
selama melakuakan pekerjaaan, akibat pekerjaan atau lingkungan kerja.
c. Disabling Injury : Setiap kecelakaan iandustri yang mengakibatkan kematian, permanent total disabilty ( selamanya tidak mampu
bekerja/cacat tetap), permanent partial disability ( selamanya tidak
mampu bekerja sebagian )
d. Permanent Total Disability ( selamanya tidak mampu bekerja/cacat tetap) cedera selain mati yang menyebabkan korban tidak mampu bekerja
secara permanen.
e. Permanent Partial Disability : Setiap cidera selain mati dan permanent total disability yang menyebabkan kehilangan bagian tubuh atau sebagian
dan bagian tubuh, gangguan permanen fungsi tubuh atau bagiannya tanpa
memperhitungkan ada gangguan sebelumnya pada bagian tubuh tersebut.
f. Temporary Total Disability ( sementara tidak mampu bekerja ) : Setiap cidera selain mati dan permanent total disability dengan akibat tidak dapat
bekerja satu shift penuh atau lebih.
g. Medical Treatment Injuries ( perlu pertolongan medis / P3K ) : Setiap cidera yang hanya membutuhkan P3K atau medis lain.
h. Total Days Charged ( kehilangan hari kerja yang diperhitungkan ) : Jumlah hari kerja yang hilang akibat : temporary total injuries, permanen
total / partial injuries / meninggal ( sesuai tabel yang di tentukan).
i. Days of Disability ( hari tidak mampu bekerja) : Hari yang hilang akibat tdak mampu bekerja penuh seperty semula setelah hari kecelakaan. Hari
libur, Minggu, perusahaan tidak jalan diperhitungkan semuanya (hari
menurut kalender).
j. Scheduled Charged ( kehilangan hari kerja menurut tabel yang di tentukan ) untuk jenis kecelakaan tidak mampu bekerja selamanya, tidak
mampu bekerja sebagian dan kematian.
20
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar a. Menurut tipe kecelakaan1. Orang jatuh
2. Terpukul benda jatuh
3. Tersentuh/terpukul benda tidak bergerak
4. Terjepit diantara dua benda
5. Gerakan yang dipaksakan
6. Terkena suhu yang tinggi
7. Tersengat arus listrik
8. Terkena bahan berbahaya atau radiasi
9. Lain-lain
b.Menurut Benda
1. Penggerak utama kecuali motor listrik
2. Gigi transmisi mesin
3. Mesin pemotong/pembentuk logam
4. Mesin kayu
5. Mesin pertanian
6. Mesin pertambangan
7. Lain – lain mesin
Alat pengangkat dan sarana angkutan
1. Mesin dan perlengkapan pengangkat
2. Pengangkat di atas rel
3. Alat pengangkut lainnya di atas rel
4. Pengangkut udara
5. Pengangkut perairan
6. Lain – lain sarana angkutan
Klasifikasi kecelakaan menurut ANSI sebagai berikut : o NATURE of INJURY (Sifat fisik cedera)
a. Menyatakan sifat fisik cedera
21
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajarc. Merupakan jawaban dari pertanyaan : “Apakah bentuk cedera yang
dialami korban ?”
d. Sebutkan sifat cedera yang utama
e. Bila mengalami beberapa bentuk cedera, maka dipilih cedera yang paling
berat
f. Bila beberapa cedera tersebut hampir sama keparahannya maka disebut
sebagai cedera majemuk
o PART of BODY AFFECTED (Bagian tubuh yang cedera) a. Tubuh dibagi dalam 5 bagian besar, yaitu KEPALA, LEHER, BADAN,
LENGAN, TUNGKAI
b. Masing – masing bagian besar diperinci lagi menjadi beberapa bagian dan
bagian tersebut dapat diperinci lagi menjadi sub-bagian
c. Sebagai pegangan :
- Merupakan jawaban dari pertanyaan “ Bagian tubuh mana yang
mengalami cedera tersebut?”
- Bila mengenai beberapa bagian dari bagian besar, sebutkan bagian
besar tadi
- Bila mengenai beberapa bagian besar, sebutkan bagian besar dan
majemuk
- Bila mengenai sistem dalam tubuh (pernapasan, peredaran darah,
pencernaan, dll.) sebutkan sistem tersebut.
SOURCE of INJURY
a. Menyatakan obyek, bahan pemaparan, gerakan tubuh yang berlebihan,
sebagai sumber/penyebab cedera
Sebagai pegangan :
Merupakan jawaban dari pertanyaan “Obyek, bahan, pemaparan,
gerakan berlebihan apa yang menimbulkan cedera tersebut ?”
22
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar Bila kontak dengan dua penyebab hampir bersamaan maka :
b. Antara dua obyek yang bergerak dan stasioner, sebutkan penyebab obyek
yang bergerak
c. Antara dua obyek bergerak atau dua obyek stasioner pilih sebagai obyek
yang kontak terakahir
d. Bila akibat gerakan tubuh yang berlebihan, sebutkan gerakan tersebut
(peregangan tubuh, menjangkau, memutar badan, membungkuk, dll.)
ACCIDENT TYPE (Corak kecelakaan)
a. Merupakan jawab Menyatakan kejadian yang langsung menimbulkan
cedera tersebut
Sebagai pegangan :
b. Merupakan jawaban dari pertanyaan “Bagaimana caranya si korban
kontak dengan sumber / penyebab yang tercantum dalam c) ?”
c. Bila karena kontak dengan obyek/benda, tentukan cara kontak
tersebut dengan tegas
D. Analisa Kecelakaan :
Serangkaian kegiatan untuk mengadakan analisa dan penyelidikan
guna mengetahui atau membuktikan kebenaran atau kesalahan sebuah
fakta yang kemudian menyajikan kesimpulan atas kejadian (kec,
kebakaran, peledakan, pencemaran dan penyakit akibat kerja) yang
merupakan bagian penting program pencegahan kecelakaan
Perubahan dasar Analisa Kecelakaan kerja
Siapa /who - Manajemen tingkat atas, pengawas langsung, Operator
23
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan AjarKapan /when - Waktu harus ditentukan setepatnya Dimana/where - Lokasi (tempat kerja), tempat yang terjadi pada tubuh pekerja pekerja
Yang mana/ Which - mana yang esensial
Kenapa/ berapa banyak/ why/ how much - Berapa banyak penyimpangan terjadi, kenapa terjadi, bagaimana dengan
fungsi kontrol
Saksi mata adalah
1. Mereka yang datang ketempat kejadian segera setelah
kecelakaan terjadi
2. Mereka yang mempunyai keterangan tentang kebiasaan
kebiasaan kerja dari orang yang cidera atau yang
mengetahui tentang peralatan yang terlibat dalam
kecelakaan
3. Mereka yang secara nyata melihat bagaimana
kecelakaan itu terjadi.
4. Mereka yang terlibat dalam kecelakaan
Petunjuk Interpiu Saksi-Saksi: Rencanakan Interview
* Tetapkan hubungan antara
kejadian dengan saksi
* Jangan memotong pembicaraan
* Lakukan dialog interaktif
* Kesimpulan
Kegagalan dalam Interview * Waktu yang tidak tepat
* Kelalaian membuat kesalahan
* Tidak kompeten
24
Aan Burhanudin MT Tugas Bahan Ajar1. Tanggap, cepat dan positif pada keadaan darurat
* Segera ketempat kejadian, lokalisir tempat kejadian, ambil tanggung
jawab dan beri instruksi pada orang tertentu (upayakan penyelamatan / bila
perlu). Kontrol potensi kecelakaan kedua
2. Kumpulkan keterangan & informasi yang berhubungan dengan kec.
Tanyakan pada diri anda sendiri beberapa pertanyaan mendasar :
* Apa saja yang nampak setelah kejadian, siapa yang harus
diwawancarai, apa yang rusak, apa saja yang seharusnya tidak ada
3. Analisa semua penyebab :
* Kenali kerusakan & cidera
* Temukan faktor penyebab & tindakan bahaya
* Tentukan penyebab utama
4. Kembangkan dan lakukan tindakan perbaikan
5. Tinjau dan periksa penemuan dan rekomendasi
6. Beritahu para manajer ybs, kembangkan dan lakukan tindakan
perbaikan.