• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Nathania

Academic year: 2023

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id Putusan Pengadilan Pajak

Nomor

: Put-44245/PP/M.VIII/12/2013

Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23

Tahun Pajak : 2008

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp.23.847.569.965,00;

Menurut Terbanding : bahwa berdasarkan LPP dan KKP diketahui bahwa Terbanding melakukan koreksi atas objek PPh Pasal 23 karena adanya hadiah dan penghargaan yang belum dilaporkan dan dipotong PPh Pasal 23-nya oleh Pemohon Banding yaitu atas biaya rebates/sales incentive/commission sesuai dengan Pasal 23 ayat (1) huruf a angka 4 UU Nomor 17 Tahun 2000 tentang PPh. Biaya rebates/sales incentive/commission merupakan bagian dari biaya promotion trade;

Menurut Pemohon Banding : Koreksi atas Discount/Rebates sebesar Rp.18.261.189.754,00

bahwa diskon/rabat yang diberikan oleh Pemohon Banding kepada pedagang ritel adalah benar- benar merupakan potongan harga (diskon) sebesar nilai presentase yang tetap (fix) dan dihitung berdasarkan jumlah pembelian setiap bulan.

Koreksi atas Distributor Performance Margin sebesar Rp.5.586.380.211,00

bahwa distributor performance margin tersebut merupakan salah satu variasi dari pembayaran biaya distribusi kepada distributor yang telah mendistribusikan produk Pemohon Banding untuk meningkatkan daya saing harga jual distributor kepada pihak pengecer dan dikemas dalam bentuk kompensasi atas komitmen distributor di dalam menjalankan kewajibannya;

Menurut Majelis : bahwa berdasarkan rincian koreksi Terbanding di atas, Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi objek PPh Pasal 23 sebesar Rp.23.847.569.965,00 dengan rincian sebagai berikut :

1. Koreksi atas discount/rebates sebesar : Rp 18.261.189.754 2. Koreksi atas distributor performance margin sebesar: Rp 5.586.380.211 Total Rp 23.847.569.965

bahwa bidang usaha Pemohon Banding yaitu Importir (perdagangan besar produk nutrisi dan susu), yang penjualannya dilakukan melalui distributor diantaranya yaitu PT Enseval Putra Megatrading, Tbk dan PT Bina San Prima, dan oleh distributor beberapa diantaranya disalurkan melalui pasar modern seperti Carrefour, Hypermart, Hero, Makro dan Alfa Retail;

bahwa atas kegiatan mendistribusikan produk-produk Pemohon Banding ke sub-distributor, retailer, atau toko dalam wilayah Indonesia, Pemohon Banding mengadakan Perjanjian baik dengan Distributor Utama dalam hal ini PT Enseval Putra Megatrading, Tbk maupun dengan para pedagang ritel seperti Carrefour, Hypermart, Hero, Makro, Alfa Retail dan lain sebagainya dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan;

bahwa sengketa yang terjadi terkait dengan kewajiban yang harus dilakukan Pemohon Banding tersebut berupa pemberian pembayaran baik kepada Distributor maupun kepada Retailer apakah masuk objek PPh Pasal 23 atau tidak;

I. Koreksi atas Discount/Rebates sebesar Rp 18.261.189.754,00

bahwa pemberian Discount/Rebates diberikan kepada dua pihak yaitu :

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

• PT. Enseval Putera Megatrading Tbk (berdasarkan Distributor Agreement, Article 8.1) dimana besarnya discount/rebates sebesar 5,6% dari total penjualan;

• Modern Market (Carrefour, Hero, Alfa Retail dan sebagainya) didasarkan pada perjanjian Trading Term antara Pemohon Banding dengan Modern Market, dimana besarnya discount rebates yaitu antara 0,25% s.d. 2,75%;

bahwa untuk menggambarkan mekanisme pemberian discount/rebates tersebut oleh Pemohon Banding dibuatkan simulasi dengan contoh Harga Jual 1.000 dan discount untuk PT Enseval : 5,6% dan Modern Market rata-rata 2% sehingga total discount/rebates adalah : +/- 7,6%, yang tergambar sebagai berikut :

• Contoh penjualan Pemohon Banding kepada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk :

Harga Jual = 1.000

Discount 5,6% = ( 56)

Harga Jual Netto = 944

PPN = 94

Total = 1.038

• Contoh penjualan PT. Enseval Putera Megatrading Tbk kepada Modern Market :

Harga Jual = 1.000

PPN = 100

Total = 1.100

• bahwa tiap akhir bulan Modern Market, menghitung discount/rebates dari total pembeliannya:

Harga Jual = 1.000

Discount 2% = 20 (salah satu contoh)

Discont 2% tersebut di claim oleh Modern Market tiap akhir bulan ke PT. Enseval Putera Megatrading Tbk dan kemudian PT. Enseval Putera Megatrading Tbk mengklaim ke Pemohon Banding, yang bisa dibuat gambar sebagai berikut :

Penjualan Penjualan

(barang+Invoice) (barang+Invoice)

(1)

(2)

Klaim Discount : 2% Klaim Discount : 2%

(4) (3)

(5)

Keterangan:

(1) Pemohon Banding transaksi produk atas merk “Mead Johnson” kepada Distributor PT Enseval Putra Megatrading, Tbk;

(2) Kemudian Distributor melakukan penjualan kepada Modern Market (contoh : Carefour, Makro, Hero, Alfa, dsb);

(3) Setiap akhir bulan, Modern Market melakukan penghitungan jumlah discount/rebate berdasarkan jumlah pembelian bersih tiap bulan, kemudian menagihkan kepada Distributor untuk diminta penggantian;

(4)&(5) Berdasarkan dokumen tagihan dari Modern Market, Distributor meminta penagihan sejumlah discount/rebate yang sama kepada Pemohon Banding, dengan melampirkan fotocopy invoice dari Modern Market sesuai dengan biaya yang ditagih (tanpa margin)/pure reimbursement;

Mead

Johnson PT

ENSEVAL

MODERN MARKET

Carrefour, Makro dsb

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

bahwa dengan demikian Majelis melihat bahwa discount/rebates yang diberikan Pemohon banding kepada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk dan Modern Market adalah seperti Fixed Discount;

bahwa Fixed Discount cara pembayarannya adalah pada akhir bulan mengurangi hutang/tagihan, tetapi karena sifatnya fixed untuk PT. Enseval Putera Megatrading Tbk dan Modern Market melalui PT. Enseval Putera Megatrading Tbk, maka tetap pada dasarnya mengurangi harga jual, sehingga discount/rebates tersebut bukan objek PPh Pasal 23;

bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Majelis berkesimpulan bahwa koreksi atas pembayaran Discount dan Rebates sebesar Rp 18.261.189.754,00 tersebut tidak dapat dipertahankan;

II. Koreksi atas Distributor Performance Margin sebesar Rp 5.586.380.211,00

bahwa sesuai dengan perjanjian “Distribution Agreement” antara Pemohon Banding dengan PT.

Enseval Putera Megatrading Tbk, disebutkan bahwa PT. Enseval Putera Megatrading Tbk mendapat tambahan margin sebesar 1% (maksimal) setiap kuartal dengan syarat-syarat tertentu apabila memenuhi syarat-syarat yaitu (article 8.2) :

• Jumlah penjualan produk (SL);

• Perluasan cakupan pasar (Coverage)

• Pemenuhan pesanan pembelian pelanggan/Pelayanan Pelanggan (IMS);

• Ketepatan waktu dan akurasi laporan (Reporting);

bahwa berdasarkan penjelasan dan data yang disampaikan para pihak, Majelis berpendapat bahwa atas pembayaran distributor performance margin sebesar Rp 5.586.380.211,00 yaitu pembayaran yang diberikan oleh Pemohon Banding kepada Distributor (PT Enseval Putra Megatrading - EPM) bukan merupakan hadiah atau penghargaan yang semata-mata diberikan tanpa adanya kontribusi usaha (timbal balik) yang diberikan oleh Distributor kepada Pemohon Banding. Namun, dalam hal ini Distributor telah benar-benar melakukan jasa atau kegiatan usaha demi meningkatkan penjualan, memperluas pangsa pasar, dan memberikan pelaporan yang tepat waktu dan akurat kepada Pemohon Banding. Dengan demikian Distributor Performance Margin dihitung setiap kuartal apabila distributor betul-betul telah memberikan jasa-jasa tersebut yang perhitungannya berdasarkan jumlah penjualan yang dilakukan oleh pihak Distributor dan ternyata oleh PT Enseval jasa tersebut selalu bisa diberikan untuk setiap kwartal, akan tetapi bila suatu kwartal jasa tersebut tidak bisa diberikan, maka Distributor Performance Margin tersebut juga tidak diberikan oleh Pemohon Banding kepada PT Enseval;

bahwa Majelis berpendapat bahwa jasa atau kegiatan yang dilakukan oleh Distributor tersebut merupakan Objek PPh Pasal 23 dan bukan penerimaan sebagai pemberian hadiah atau penghargaan dengan tarif sebesar 15% akan tetapi lebih tepat sebagai Jasa Perdagangan yang merupakan obyek PPh Pasal 23 sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktorat Jenderal Pajak No. PER-70/PJ./2007 tanggal 9 April 2007 tentang Jenis Jasa Lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 (1) huruf c UU PPh dan masuk dalam kelompok Jasa Perantara yang dikenakan Tarif Pajak sebesar 4,5%, sesuai dengan pendapat akhir dari Pemohon Banding yang menyatakan “jasa atau kegiatan yang dilakukan oleh Distributor tersebut seharusnya termasuk sebagai Jasa Perantara yang merupakan obyek PPh Pasal 23 dengan tarif sebesar 4,5%

sebagaimana tercantum dalam Peraturan Direktorat Jenderal Pajak No. PER-70/PJ./2007 tanggal 9 April 2007”;

bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Majelis berkesimpulan bahwa koreksi atas Distributor Performance Margin sebesar Rp 5.586.380.211,00 sudah benar merupakan Objek

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

PPh Pasal 23 akan tetapi bukan masuk pada objek pemberian hadiah atau penghargaan, akan tetapi sebagai pembayaran Jasa Perantara, sehingga atas koreksi Terbanding tersebut tetap dipertahankan;

Menimbang : bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis berkesimpulan untuk mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding atas Objek PPh Pasal 23 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2008;

Mengingat : Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan ketentuan perundang- undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini;

Memutuskan : Mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-2884/WPJ.07/2011 tanggal 11 November 2011, tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2008 Nomor: 00087/203/08/056/10 tanggal 20 Agustus 2010 atas nama PT. XXX, sehingga perhitungan pajak menjadi sebagai berikut :

Uraian Rp

Dasar Pengenaan Pajak 27.770.032.080,00 PPh Pasal 23 Terutang 1.133.692.157,00

Kredit Pajak 882.305.048,00

Kompensasi Masa Pajak Sebelumnya

Pajak Kurang (Lebih) Bayar 251.387.109,00 Sanksi Administrasi 2% x 20 bl 100.554.843,60 Jumlah PPh ymh (lebih) dibayar 351.941.952,60

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Referensi

Dokumen terkait

Selisih efisiensi langsung dalam proyek rehab Ruang Perpustakaan dan Rehab Ruang Kepala Dinas tahun 2013 tidak terjadi selisih yang menguntungkan ataupun merugikan, karena perusahaan