Laporan Question and Answer
Pertemuan 2 Etika Profesi Akuntansi – Selasa, 19 September 2023 Kelas 7 B1
Nama : Dhea Putri Utamy NIM : 202010315050
Pertanyaan 6:
“Bagaimana cara memberikan keyakinan pelayanan yang baik kepada customer? Berikan alasannya!”
Jawaban:
Tanggung jawab pada pelanggan dimaksudkan adalah komitmen perusahaan kepada palanggan serta meyakinkan pelanggan atas barang atau jasa yang ditawarkan. Beberapa cara memberikan keyakinan pelayanan kepada pelanggan adalah menciptakan kode etik, memantau seluruh keluhan pelanggan, serta melakukan umpan balik kepada pelanggan atas keluhan yang disampaikan.
Nama : Mutia Apriliani NIM : 202010315177
Pertanyaan 9:
“Sebutkan cara-cara mengatur para karyawan agar tetap mengutamakan etika dalam menjalankan tugas sehari-hari dan tidak merugikan kepada sesama karyawan dan berikan alasannya!”
Jawaban:
Berikut cara mengatur para karyawan agar tetap mengutamakan etika dalam menjalankan tugas sehari hari dan tidak kerugikan kepada sesama karyawan:
1. Memberikan Pelatihan Berkualitas kepada Para Karyawan.
Pelatihan ini bisa berupa pelatihan kepemimpinan, pelatihan manajemen, dan lain sebagainya. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mengasah kemampuan para karyawan agar mereka lebih termotivasi untuk menjadi karyawan yang lebih unggul. Tentunya, semua karyawan unggul pasti memiliki etika kerja yang tinggi.
2. Saling Memberikan Contoh yang Baik.
Meskipun posisi pemimpin selalu ada di depan, namun bukan berarti hanya para pemimpin yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan contoh yang baik. Memberi contoh yang baik tidak selalu tentang hal-hal yang berat, misalnya mendapat penghargaan dari mitra bisnis dan lain sebagainya. Contoh yang baik bisa dimulai dari hal-hal kecil yang sering kita sepelekan. Misalnya, tidak datang terlambat ke kantor, tidak mengganggu rekan kerja yang sedang bekerja, menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu, dan lain-lain.
3. Menjalankan kode etik
Tujuan kode etik agar memastikan anggota berperilaku dengan cara yang dapat diterima secara sosial dan saling menghormati. Pedoman penting ini menetapkan aturan untuk perilaku dan menyampaikan kepada karyawan untuk mematuhinya.
Nama : Isnaeni Aisyah NIM : 202010315001
Pertanyaan 10:
“Bagaimana membangun etika untuk selaku mahasiswa dan bagaimana meyakinkan dosen pembimbing bahwa penulisan skripsi tidak akan melakukan plagiat dari mahasiswa lain? Berikan solusinya agar tidak menjadi plagiat!”
Jawab:
Membangun etika sebagai seorang mahasiswa yang menghindari plagiat dan meyakinkan dosen pembimbing bahwa penelitian mahasiswa orisinal adalah langkah penting. Berikut adalah beberapa solusi:
1. Memahami konsep plagiat: Pertama-tama, pahami sepenuhnya apa itu plagiat dan kenapa itu tidak diterima dalam akademik. Pelajari aturan dan kebijakan plagiat di kampus.
2. Membaca dan kutip dengan benar: Ketika mahasiswa merujuk sumber-sumber lain dalam penelitian, pastikan untuk mengutip dengan benar. Gunakan gaya penulisan yang sesuai (misalnya, APA, MLA, Chicago) dan ikuti aturan penulisan kutipan.
3. Catat rujukan dengan rinci: Catat semua rujukan yang di gunakan dalam penelitian dengan rinci. Ini akan membantu melacak sumber-sumber yang digunakan.
4. Gunakan plagiarism checker: Sebelum menyerahkan tugas atau skripsi, gunakan alat deteksi plagiarisme seperti Turnitin atau Grammarly untuk memeriksa kemungkinan plagiat. Ini akan membantu menemukan dan mengoreksi kesalahan sebelumnya.
5. Diskusikan ide dengan Dosen Pembimbing: Selalu berkomunikasi terbuka dengan dosen pembimbing. Diskusikan ide-ide penelitian dan kemajuan secara teratur. Ini akan membangun kepercayaan dan memungkinkan mereka untuk memberikan bimbingan yang diperlukan.
6. Kelola waktu dengan baik: Hindari menulis skripsi secara tergesa-gesa. Kelola waktu dengan baik untuk menghindari godaan plagiat karena tekanan deadline.
7. Jadilah Orisinal: Fokus pada penelitian dan analisis yang orisinal. Jika menemukan karya terdahulu yang relevan, tambahkan pandangan dan penelitian baru untuk menghindari terjebak dalam plagiat.
8. Pelajari etika penelitian: Pelajari etika penelitian, termasuk hak cipta dan hak cipta intelektual. Ini akan membantu memahami bagaimana menghormati karya orang lain.
9. Gunakan paraphrasing dengan bijak: Jika perlu merujuk teks yang panjang, pelajari cara menyusun ulang (paraphrasing) dengan benar. Pastikan untuk tetap memberikan kredit kepada penulis asli.
10. Tanya dosen pembimbing: Jika ragu tentang apa pun terkait plagiat, tanyakan kepada dosen pembimbing.
Nama : Raja Amin Raya Al-Hapsi NIM : 202010315146
Pertanyaan 11:
“Bagaimana memberikan keyakinan kepada SDM tempat kita diwawancara untuk mendapatkan pekerjaan bahwa Kita akan melaksanakan etika yang baik dan tidak melanggar aturan perusahaan agar Kita dapat diterima bekerja dan alasannya!
Jawaban:
Memberikan keyakinan kepada SDM tempat Kita diwawancara bahwa kita akan menjalankan etika yang baik dan tidak melanggar aturan perusahaan adalah penting untuk meningkatkan peluang kita diterima bekerja. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk memberikan keyakinan kepada mereka:
1. Persiapkan Diri dengan Baik:
• Ketika kita datang untuk wawancara, pastikan kita memiliki pengetahuan yang kuat tentang perusahaan, visi, misi, dan budaya kerjanya.
• Jelaskan bagaimana kita memahami nilai-nilai perusahaan dan bagaimana kita merasa cocok dengan budaya tersebut.
2. Contoh Konkret:
• Berikan contoh konkret dari pengalaman sebelumnya di tempat kerja atau dalam kehidupan pribadi kita di mana kita telah menghadapi situasi yang menantang dalam hal etika dan bagaimana kita menanganinya dengan baik.
• Jelaskan bagaimana kita selalu memprioritaskan integritas dan kejujuran dalam pekerjaan Kita.
3. Penekanan pada Etika Profesional:
• Tekankan bahwa kita memahami pentingnya etika profesional dalam dunia kerja.
Jelaskan bahwa kita siap untuk mengikuti pedoman dan kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan etika dan aturan-aturan kerja.
4. Komitmen untuk Belajar dan Berkembang:
• Jelaskan bahwa kita bersedia untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan dalam peraturan perusahaan. Tunjukkan bahwa kita ingin menjadi aset yang dapat diandalkan
5. Pertanyaan yang Baik:
• Saat kita diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada pewawancara, tanyakan tentang bagaimana perusahaan mendorong dan mendukung etika yang baik di tempat kerja. Ini akan menunjukkan bahwa kita peduli dengan nilai-nilai perusahaan terkait etika.
Nama : Fedra Damayanti NIM : 202010315020
Pertanyaan 12:
“Ada anggapan etika sulit diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan pekerjaan, mengapa dan berikan alasan yang mendukung!”
Jawaban:
Anggapan bahwa etika sulit diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dunia pekerjaan mungkin muncul karena beberapa alasan, di antaranya:
o Kompleksitas Keputusan: Dalam dunia nyata, seringkali kita dihadapkan pada keputusan yang kompleks yang melibatkan pertimbangan etika. Keputusan ini mungkin melibatkan trade-off antara berbagai nilai dan kepentingan, yang membuatnya sulit untuk menentukan apa yang benar atau salah.
o Tekanan dan Kepentingan Pribadi: Di lingkungan kerja, ada tekanan untuk mencapai target, hasil, atau keuntungan. Tekanan ini dapat membuat orang cenderung mengabaikan etika demi kepentingan pribadi atau kepentingan perusahaan.
o Kurangnya Kesadaran Etika: Tidak semua orang memiliki pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip etika atau kode etik yang berlaku. Kurangnya kesadaran etika dapat
membuat orang tidak mampu mengidentifikasi situasi yang melibatkan pertimbangan etika.
o Situasi Sulit dan Ambigu: Banyak situasi di dunia kerja yang ambigu dan sulit diinterpretasikan dari segi etika. Hal ini dapat mengakibatkan perbedaan pendapat tentang apa yang etis dan tidak etis.
o Tantangan Nilai Individu: Orang-orang memiliki nilai-nilai dan prinsip-prinsip pribadi yang beragam. Ini bisa menyebabkan konflik nilai dan kesulitan dalam mengikuti etika yang dianggap universal.
Meskipun ada banyak hambatan dalam menerapkan etika, penting untuk diingat bahwa etika tetap menjadi pedoman penting dalam kehidupan sehari-hari dan dunia pekerjaan. Penegakan etika dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih adil, aman, dan berkelanjutan. Untuk mengatasi tantangan dalam menerapkan etika, pendidikan etika yang baik, kesadaran diri, dan dukungan organisasi yang kuat terhadap etika sangat penting. Selain itu, kesediaan untuk membuat keputusan yang sulit demi prinsip-prinsip etika dapat membantu menciptakan perubahan positif dalam budaya organisasi dan masyarakat secara lebih luas.
Nama : Silvi Wijayatu NIM : 202010315110
Jawaban:
Ada beberapa alasan mengapa banyak orang beranggapan bahwa etika sulit diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dunia pekerjaan. Berikut adalah beberapa alasan yang mendukung anggapan tersebut:
1. Kompetisi yang Sengit: Persaingan yang sengit dalam dunia bisnis atau karier seringkali memicu perilaku yang tidak etis. Individu atau perusahaan mungkin merasa terdorong untuk melakukan tindakan yang melanggar etika demi bersaing dengan pesaing. Hal ini bisa mencakup praktik-praktik seperti penipuan, penggelapan informasi, atau manipulasi pasar.
2. Konflik Nilai: Orang-orang memiliki nilai-nilai yang berbeda, dan kadang-kadang nilai- nilai ini bertentangan satu sama lain. Ini dapat menyulitkan seseorang dalam membuat keputusan etis, terutama jika mereka harus memilih antara nilai-nilai yang berlawanan.
3. Ketidakpastian dan Perubahan: Dunia terus berubah, dan perubahan seringkali tidak dapat diprediksi. Ini bisa membuat orang merasa sulit untuk merencanakan tindakan etis dalam jangka panjang, karena situasi dapat berubah dengan cepat. Meskipun ada banyak tantangan dalam menerapkan etika dalam kehidupan sehari-hari dan dunia pekerjaan, ini tidak berarti bahwa etika tidak dapat diterapkan sama sekali. Banyak organisasi dan
individu yang berhasil memadukan etika dalam keputusan dan tindakan mereka. Dalam banyak kasus, ini melibatkan kesadaran, pendidikan, dan komitmen untuk memprioritaskan nilai-nilai etis dalam segala situasi.
Nama : Erika Puspa Damayanti NIM : 202010315042
Pertanyaan 13:
“Bisakah etika diterapkan dalam keluarga dan bagaimana menjaga etika untuk kepentingan sesama saudara dalam keluarga ayah dan ibu, berikan alasannya!”
Jawaban:
Bisa, dengan menunjukan sikap hormat kepada kedua orang tua dan anggota keluarga lainnya seperti kakak dan adik, tidak memandang rendah orang lain, selalu berperilaku sopan terhadap sesama, menghargai perbedaan pendapat di dalam keluarga, saling membantu kepada sesama anggota keluarga dan orang disekitar. Alesan mengapa kita harus menerapkan etika dalam keluarga ialah karena etika dikeluarga sangat penting untuk menjaga keharmonisan agar terciptanya suatu kondisi yang baik di dalam keluarga ayah dan ibu. Etika dalam keluarga adalah sesuatu yang sangat mendasari kehidupan individu dalam bermasyarakat, karena semua baik- buruk perilaku manusia pada dasarnya tercipta pada lingkungan keluarga karena seorang individu lahir dan menjalani kehidupan pertama-tama dalam lingkungan keluarga tersebut.
Nama : Lavenia Agalliao NIM : 202010315159
Pertanyaan 14:
“Untuk menjadi seorang profesional dan independen, bagaimana cara Anda menerapkan etika profesi dalam menjalankan kehidupan sehari-hari?”
Jawaban:
Menerapkan etika profesi dalam kehidupan sehari-hari adalah suatu hal yang penting untuk menjadi seorang profesional yang berintegritas dan independen.
Ada beberapa cara untuk menerapkan etika profesi dalam kehidupan sehari-hari:
1. Berperilaku Jujur dan Transparan:
Jujur adalah salah satu prinsip utama dalam etika profesi. Jika sudah diberi kepercayaan, hindari berbohong/ menyembunyikan informasi penting/melakukan tindakan yang dapat merusak kepercayaan orang lain.
2. Hormati Privasi dan Kerahasiaan:
Semua orang wajib menghormati privasi dan jaga kerahasiaan informasi yang kita tangani, terutama jika itu berkaitan dengan data pribadi atau rahasia bisnis.
3. Berani Melaporkan Ketidakpatuhan Etika:
Jika kita mengetahui pelanggaran etika yang dilakukan oleh rekan kerja atau atasan, beranilah untuk melaporkannya jika perlu.
4. Evaluasi dan Refleksi Diri:
Secara teratur melakukan evaluasi dan refleksikan perilaku dan keputusan untuk memastikan bahwa kita tetap berpegang pada prinsip-prinsip etika profesi.
Menerapkan etika profesi dalam kehidupan sehari-hari adalah suatu proses yang berkelanjutan dan memerlukan kesadaran diri yang tinggi. Ini akan membantu kita untuk menjalani karier profesional dengan integritas dan independensi yang kuat, yang pada akhirnya akan membangun reputasi yang baik dan memastikan kesuksesan jangka panjang dalam profesi tersebut.
Nama : Amanda Amalia NIM : 202010315032
Pertanyaan 15:
“Dengan adanya etika profesi dan etika sebagai karyawan tidak menjamin tidak melakukan fraud, maka solusi apa yang dapat Anda usulkan bahwa setiap orang sebaiknya tidak melakukan fraud?”
Jawaban:
Adanya etika profesi dan etika sebagai karyawan tidak selalu menjamin bahwa seseorang tidak akan melakukan tindakan fraud atau pelanggaran etika lainnya. Namun, ada beberapa solusi yang dapat diusulkan untuk mencegah tindakan fraud:
1. Memperketat Pelaksanaan SOP
Fraud dapat dicegah melalui pelaksanaan SOP yang ketat. Masih sering didapati jika SOP dianggap hanya sebatas aturan teoritis sehingga diabaikan. Bisa karena tenggat waktu yang
diberikan untuk menyelesaikan tugas terlalu singkat, sehingga membuat SOP dilakukan tidak sesuai prosedur. SOP yang dilompati inilah yang menyebabkan adanya celah untuk melakukan kecurangan. Untuk itu, perusahaan perlu memperketat pelaksanaan SOP untuk karyawan.
2. Menyediakan Sistem Pengendalian Internal
Perusahaan juga harus menyediakan sistem pengendalian internal yang jelas, mulai dari penetapan tugas hingga otoritas masing-masing karyawan. Hal ini berguna agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menjalankan tugas dan mengurangi penyalahgunaan otoritas. Soal bagian keuangan yang melakukan pencatatan laporan keuangan tidak diperkenankan memegang uang. Sehingga tingkat kecurangan dapat diminimalisasi.
perusahaan juga harus memiliki standar prosedur yang jelas tentang hal tersebut. Dengan begitu akan mempermudah mengatur perilaku karyawan terutama bagian akuntansi untuk berperilaku sesuai visi dan misi perusahaan.
3. Memberikan Pelatihan Anti-Fraud bagi Karyawan
Hal lain yang tidak kalah penting adalah memberikan pelatihan anti-fraud secara berkala pada karyawan, khususnya yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan. Dengan demikian, mereka akan lebih paham tentang fraud di perusahaan, diantaranya terkait dengan sanksi yang diberikan apabila ada karyawan yang ketahuan melakukannya.
Nama : Resya Yolanda Fasha NIM : 202010315002
Jawaban:
Dengan melakukan beberapa pencegahan seperti :
1. Sosialisasi Standard Operating Procedure (SOP)
Jika setiap karyawan sudah tahu, memahami dan bekerja berdasarkan SOP yang ditetapkan perusahaan, maka mereka akan terbiasa bekerja dengan disiplin. SOP juga bisa menjadi upaya dan strategi meminimalkan dan mencegah terjadinya fraud di perusahaan dan pelanggaran aturan dalam perusahaan.
2. Kenyamanan Bekerja dalam Perusahaan
Rasa nyaman dapat pula membangun loyalitas karyawan terhadap perusahaan sehingga mereka bisa bekerja produktif, disiplin, dan efektif.
3. Lakukan Audit dan Evaluasi secara Teratur
Salah satu upaya yang bisa dilakukan perusahaan agar para karyawan memiliki keuangan yang sehat adalah dengan mengadakan pelatihan maupun training terkait keuangan.
Nama : Salma Inas Raihanah NIM : 202010315011
Jawaban:
Adanya etika profesi dan etika sebagai karyawan tidak selalu menjamin bahwa seseorang tidak akan melakukan tindakan fraud atau pelanggaran etika lainnya. Namun, ada beberapa solusi yang dapat diusulkan untuk mencegah tindakan fraud dan mendorong perilaku etis:
1. Pendidikan Etika yang Kuat: Pendidikan etika yang kuat sejak dini dan di tempat kerja dapat membantu meningkatkan kesadaran individu tentang konsekuensi tindakan tidak etis. Ini dapat mencakup pelatihan etika, diskusi kelompok, dan studi kasus.
2. Penerapan Sanksi yang Tegas: Organisasi harus memiliki kebijakan yang jelas tentang pelanggaran etika dan fraud, dan harus bersedia untuk menerapkan sanksi yang tegas terhadap pelanggar. Ini termasuk pemecatan karyawan yang terlibat dalam fraud.
3. Mendorong Laporan Internal: Organisasi harus mendorong karyawan untuk melaporkan pelanggaran etika atau fraud secara internal. Membuat saluran pengaduan yang aman dan rahasia dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah dengan cepat.
Nama : Siti Nur Lathifah NIM : 202010315127
Jawaban:
Etika profesi dan etika sebagai karyawan tidak selalu dapat menjamin bahwa seseorang tidak akan melakukan fraud. Etika merupakan pedoman moral yang seharusnya mengarahkan perilaku seseorang, tetapi tidak selalu dapat mencegah tindakan yang tidak etis. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu mencegah fraud di tempat kerja dan mendorong perilaku yang lebih etis: Pendidikan dan Pelatihan Etika (Memberikan pelatihan etika kepada semua karyawan, terutama yang berada dalam posisi yang memiliki akses keuangan atau tugas yang dapat mengarah pada penipuan), Pengawasan dan Pengendalian Internal (Menetapkan kebijakan pengendalian internal yang membatasi akses keuangan dan informasi sensitif hanya kepada orang yang benar-benar membutuhkannya), Whistleblower Protection (Membuat sistem perlindungan bagi pengadu yang melaporkan tindakan curang atau tidak etis, sehingga karyawan merasa aman melaporkan pelanggaran tanpa takut represalias).