• Tidak ada hasil yang ditemukan

3) the quality of land seen from biological soil properties (organic matter) in cropland cacao in Kenagarian Lakitan Utara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "3) the quality of land seen from biological soil properties (organic matter) in cropland cacao in Kenagarian Lakitan Utara."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Quality Land For Cacao Plantation In Kenagarian Lakiatan Utara Subdistrict of Lengayang Pesisir Selatan District

By:

Eka Yulina Sari*Dasrizal**Farida**

*Education Geography Department Of STKIP PGRI Sumatera Barat

**Lacturer At Education Geography Department Of STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research was conducted with the aim of analyzing 1) the quality of land seen from the physical properties of the soil (texture , structure, and drainage) on the cacao crop land. 2) the quality of land seen from the chemical properties of the soil (pH) in the cacao crop land. 3) the quality of land seen from biological soil properties (organic matter) in cropland cacao in Kenagarian Lakitan Utara. This type of research is descriptive with a sampling technique in a way that is purposive sampling, where sampling on cacao land with three sample points. Analysis of the data used is descriptive quantitative. The results showed that: 1) The quality of land seen from the physical properties of the soil (texture, structure, and drainage) In all land units classified in either category, and the structure is quite good for all levels of land units and suitable for growing cacao, further drainage belonging to the category somewhat hampered at all land units. 2) Quality of land seen from the chemical properties of the soil (pH) on all land units classified in the category of good and very good and suitable for cacao plants in accordance with the criteria of the pH of the cacao plant. 3) Quality of land seen from the biological properties of the soil (organic matter) on all land units classified in the category very good and well that fit the criteria for cacao plants.

Keywords: Cacao, Quality Land

PENDAHULUAN

Kakao merupakan tanaman tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, dalam pembudidayaan tingginya dibuat tidak lebih dari 5cm tetapi dengan tajuk menyimpang yang meluas.

Hal ini dilakukan untuk memperbanyak cabang produktif . syarat tumbuh tanaman kakao salah satunya merupakan sejumlah faktor iklim dan tanah menjadi kendala bagi pertumbuhan dan produksi tanaman kakao.

Lingkungan alami tanaman kakao adalah hutan hujan tropis. Dengan demikian dengan curah hujan, temperatur, dan sinar matahari menjadi bagian dari faktor iklim yang menentukan.

Demikian juga faktor fisik dan kimia tanah yang erak kaitannya dengan daya tembus (penetrasi) dan kemampuan akar menyerap hara. (Sri Mulato, 2005)

Di tinjau dari wilayah penanamannya kakao ditanam di daerah yang berada antara 100° LU sampai dengan 100° LS. Walaupun demikian penyerapan pertanaman kakao seacara umum berada pada daerah antara 70 LU sampai dengan 180 LS. Hal ini tanpak erak kaitannya dengan distribusi cuarah huajn dan jumlah penyinaran matahari sepanjang tahun menurut Setyamidjaja (dalam Aswanto 2007).

Tekstur tanah yang baik untuk tanaman kakao adalah lempung liat berpasir dengan komposisi 30- 40 % fraksi liat, 50 % pasir, dan 10-20 % debu.

Areal penanaman tanaman kakao yang baik tanahnya mengandung fosfor antara 257-550 ppm berbagai kedalaman (0-127,5 cm), dengan persentasi liat dari 10,8-43,3 %, kedalaman efektif 150 cm, tekstur tanah rata-rata 0-50 cm diatas , pH

1-2,5, dan bahan organik 4 %. Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

Analisis Kualitas Tanah Pada Lahan Tanaman Kakao Di Kenagarian Lakitan Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan”.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas tanah dilihat dari sifat fisika(tekstur, struktur, dan drainase), sifat kimia (pH), dan sifat biologi (bahan organik) pada lahan tanaman kakao di Kenagarian Lakitan Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

Bahan dan alat terdiri dari, peta administrasi Kenagarian Lakitan Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, skala 1:220.000, peta penggunaan lahan Kenagarian Lakitan Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, skala 1:220.000, peta jenis tanah Kenagarian Lakitan Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, skala 1:220.000, dan peta sampel penelitian di kenagarian lakitan utara kecamatan lengayang kabupaten pesisir selatan, skala 1:220.000, cangkul, plastik, kamera, spidol, dan buku.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Tekstur tanah pada tanaman kakao Tekstur merupakan perbandingan relatif tiga golongan besar partikel tanah dalam suatu massa tanah, terutama perbandingan antara pasir(2mm- 50ʋ), debu (50ʋ-2ʋ) dan liat (<2ʋ). Kriteria tekstur yang cocok untuk tanaman kakao seperti tabel di bawah ini:

(3)

Kriteria tekstur tanah

Kelas Kriteria Harkat

Sangat baik Lempung liat berpasir 3 Baik Pasir berlempung 2

Jelek Liat berdebu 1

Sumber: Aji Kristanto, 2015

2. Struktur tanah pada tanaman kakao Kelas dan kriteria penentuan struktur yang cocok untuk tanamn kakao dilihat pada tabel dibawah ini :

Kriteria Penentuan struktur Tanah Kelas tanah Keterangan Harkat

Remah-lepas Sangat baik 3

Remah-sedang Baik 2

Lengket- lengket Jelek 1

Sumber : Veronika, 2010 3. Drainase

Kelas dan kriteria penentuan drainase tanah yang cocok untuk tanaman kakao dilihat pada tabel dibawah ini :

Kelas dan Kriteria Drainase

Kelas Kriteria Drainase Harkat Sangat

baik

Baik Cepat-sangat cepat

3 Baik Agak

terhambat

Sedang- cepat

2 Jelek Sangat

terhambat

Lambat 1

Sumber : Aji kristanto, 2015

4. Reaksi tanah (pH) pada tanaman kakao pH tanah yang juga disebutkan ideal bagi kakao adalah 5,6-6,8. Sifat ini khusus berlaku pada tanah atas (top soil), sedangkan pada tanah bawah (subsoil) keasaman tanah sebaiknya netral, agak asam dan agak basa.

Tamah dengan keasaman tinggi menyebabkan kadar unsur hara mikro, seperti Al, Fe, dan Mn terlarut sehinnga dapat menjadi racun bagi kakao. Tanah-tanah tua dengan tingkat pelapukan tinggi, umunya bersifat asam dan mengandung Al tinggi yang mudah diserap tanaman, sehingga akan menghambat perkembangan akar dan pertumbuhan tanaman.

(Pusat Penelitian Kakao, 2004) Kelas dan kriteria pH tanah

Kelas Kriteria Harkat

Sangat baik 6,0-7,0 3

Baik 5,0-6,0 2

Jelek <5,0 1

Sumber: Siregar, dkk 2015.

5. Bahan organik

Tanaman kakao membutuhkan tanah tanah berkadar bahan organik tinggi, yaitu diatas 3%.

Kadar bahan organik yang tinggi akan memperbaiki struktur tanah, biologi tanah, kemampuan penyerapan (absorpsi) hara, dan daya simpan lengas tana. Tingginya

kemampuan absorpsi manandakan bahwa daya pegang tanah terhadap unsur-unsur hara cukup tinggi dan selanjutnya melepaskannya untuk diserap akar tanaman. (Pusat Penelitian Kakao, 2004)

Tabel III.9 Kelas Dan Bahan Organik Kelas Kriteria (%) Harkat

Sangat baik 4-6 3

Baik 2-4 2

Jelek <1 1

Sumber: Ajis kristanto, 2015 TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis untuk menentukan tingkat karakteristik tanah digunakan formula yang dikemukakan oleh Dibyo Saputro (1999) dalam Hermon (2009).

𝐈 =𝒄−𝒃𝒌

I = besar jumlah interva kelas C = jumlah harkat kelas tertinggi (15) B = jumlah harkat kelas terendah (5) K = jumlah kelas yang digunakan (3)

I= 15−5

3 =103 = 3,3

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertama, Kualitas tanah dilihat dari Sifat fisika tanah (tekstur, struktur, dan drainase) pada lahan tanaman kakao di Kenagarian Lakitan Utara. Berdasarkan analisis tekstur tanah diperoleh dari hasil uji laboratorium tanah yang memiliki tekstur tanah pasir berlempung tergolong Baik untuk tanaman kakao Bersifat sedang meliputi pasir, debu, dan liat pada semua satuan lahan di daerah penelitian V4.II.Perk.Sb.Org.Qh, V4.II.Perk.Sb.Reg.Qh, dan M2.I.Perk.Reg.Qh.

Hasil penelitian ini sesuai atau cocok dengan kriteria untuk tanaman kakao menurut Ajis kristanto (2015) bahwa tekstur tanah yang baik untuk tanaman kakao yaitu pasir berlempung dengan kategori Baik.

Berdasarkan pengamatan di lapangan dapat diketahui bahwa struktur pada tanaman kakao pada masing-masing sampel penelitian yaitu Remah-Sedang terdapat pada satuan lahan V4.II.Perk.Sb.Org.Qh, dan V4.II.Perk.Sb.Reg.Qh tergolong pada kategori Baik untuk tanaman kakao, Berdasarkan kriteria kutipan dari Veronika, 2010, selanjutnya lengket-lengket terdapat pada satuan lahan M2.I.Perk.Reg.Qh tergolong pada kategori Jelek. Untuk kategori jelek tidak cocok bagi tanaman kakao. Hasil penelitian ini sesuai atau cocok dengan kriteria untuk tanaman kakao Berdasarkan kutipan dari Veronika (2010) bahwa struktur tanah yang

(4)

baik untuk tanaman kakao yaitu Remah-Lepas dengan kategori Sangat Baik.

Berdasarakan profil tanah dapat diketahui bahwa drainase pada masing-masing sampel penelitian yaitu sedang-cepat terdapat pada satuan lahan V4.II.Perk.Sb.Org.Qh dan M2.I.Perk.Reg.Qh tergolong pada kategori lahan yang Agak terhambat untuk tanaman kakao, Berdasarkan kriteria menurut Kristanto, 2015 bersifat buruk yaitu terdapat pada bagian atas (dekat permukaan) terdapat becak-becak warna kelabu, dan cokhlat selanjutnya drainase lambat terdapat pada satuan lahan V4.II.Perk.Sb.Reg.Qh tergolong pada kategori lahan yang Sangat terhambat untuk tanaman kakao. Hasil penelitian ini sesuai atau cocok berdasarkan krietria kelas drainase untuk tanaman kakao menurut Ajis Kristanto (2015) bahwa drainase yang baik untuk tanaman kakao yaitu Cepat-Sangat-Cepat dengan kategori Sangat Baik.

Kedua, kualitas tanah dilihat dari Sifat kimia tanah (pH) pada lahan tanaman kakao di Kenagarian Lakitan Utara. Berdasarkan analisis pH yang diperoleh dari uji laboratorium diketahui bahwa kada pH dalam molekul H2O masing-masing sampel penelitian yaitu pada pH 5,36 terdapat pada satuan lahan V4.II.Perk.Sb.Org.Qh tergolong pada kategori Baik untuk tanaman kakao Berdasarkan kriteria menurut Siregar, dkk 2015, selanjutnya pada pH 6,3 dan pH 6,16 terdapat pada satuan lahan V4.II.Perk.Sb.Reg.Qh dan M2.I.Perk.Reg.Qh tergolong pada kategori Sangat Baik untuk tanaman kakao. Hasil penelitian ini sangat sesuai untuk tanaman kakao berdasarkan kriteria menurut Siregar, dkk (2015) bahwa pH yang ideal untuk tanaman kakao yaitu 5,6-6,8 dengan kategori Sangat Baik.

Ketiga, kualitas tanah dilihat dari Sifat biologi (bahan organik) pada lahan tanaman kakao di Kenagarian Lakitan Utara.

Berdasarkan analisis kandungan bahan organik (BO %) dalam tanah yang diperoleh dari uji laboratorium diketahui bahwa 6,76% terdapat pada satuan lahan V4.II.Perk.Sb.Org.Qh tergolong dalam kategori Sangat Baik untuk tanaman kakao, Berdasarkan kriteria menurut Kristanto, 2015, selanjutnya 4,22% dan 4,75%

terdapat pada satuan lahan V4.II.Perk.Sb.Reg.Qh dan M2.I.Perk.Reg.Qh tergolong dalam kategori Baik untuk tanaman kakao. Hasil penelitian ini sangat sesuai atau cocok untuk tanaman kakao berdasarkan kriteria menurut Ajis Kristanto (2015) bahwa kadar bahan organik yang baik untuk tanaman kakao yaitu 2-5 dengan kategori Sangat Baik.

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kualitas tanah dilihat dari sifat fisika tanah (tekstur, struktur, dan drainase) pada lahan tanaman kakao di Kenagarian Lakitan Utara Kecamatan Lengayang adalah untuk tekstur tergolong dalam kategori baik, struktur tergolong dalam kategori baik dan drainase tergolong dalam kategori agak terhambat pada semua satuan lahan.

2. Kualitas tanah dilihat dari sifat kimia tanah (pH) pada lahan tanaman kakao di Kenagarian Lakitan Utara Kecamatan Lengayang adalah untuk pH trgolong baik dan sangat baik pada semua satuan lahan.

3. Kualitas tanah dilihat dari sifat biologi tanah (bahan organik) pada lahan tanaman kakao di Kenagarian Lakitan Utara Kecamatan Lengayang adalah untuk bahan organik tergolong sangat baik dan baik untuk semua satuan lahan.

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Hendaknya para petani kakao dalam memilih lahan yang sesuai dengan kriteria untuk tanaman kakao agar tanaman kakao dapat tumbuh dengan sesuai dengan keadaan tempatnya. Dan juga para petani dapat membersihkan saluran drainase agar tidak aliran airnya tidak terhambat.

2. Disarankan agar petani dapat mengelolah dengan baik dan memberikan pemupukan yang teratur agar mendapatkan hasil yang maksimal.

3. Saran untuk pemerintah di daerah penelitian agar memberi penyuluhan kepada para petani untuk menanami kakao pada satuan lahan dengan kategori sangat sesuai, sesuai, dan tidak sesuai yang belum ditanami kakao.

DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, (2004). Dasar-dasar Ilmu Tanah.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Perseda Hermon, Dedi.(2006).”Geografi Tanah.

Padang : Yayasan Jihadul Khair Center.

Hieronymus, Y. (2010). Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaannya.

Yogyakarta: Graha ilmu

Kristanto, Aji. (2015).”Panduan Budidaya Kakao”. Pustaka Baru Press, Yogyakarta

(5)

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (2004) Panduan Lengkap Budidaya Kakao.

Agromedia Pustaka, Jakarta

Reni W, Veronika (2010). “Usaha Kakao dan Tingkat Ekonomi Petanai di Desa Banjarasri Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo”. Skripsi.

Jurusan geografi FIS Yogyakarta.

Siregar T, dkk. (2003) Budidaya, Pengelolaan dan Pemasaran Cokhlat. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sri, Mulato, dkk. (2005). Pengelolaan Produk Primer Dan Sekunder Kakao, Pusat Penelitian Kopi Dan Kakao Indonesia, jember.

Sitepu, Aswanto. (2007) “Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Quenensis Jacq), Cokhlat (Theobrome Cacao), Dan Karet (Havea Brasiliensis) di Desa Belinteng Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Lengkat”. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatra Utara.

Yulita, Darmiyus (2013). “Kesesuaian Tanah Terhadap Hasil Tanaman Kakao (Kopi Cokhlat) Dinagari Sikabur Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung”.

Skripsi. Jurusan geografi, STKIP PGRI SUMBAR

Yulita, Darmiyus, Dasrizal, Zahara, Leni. 2013.

Kesesuaian Tanah Terhadap Hasil Kakao (Kopi Cokhlat) Di Nagari Sikabur Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung. Skripsi. (http://ejournal- s1.stkip-pgri-

sumbar.ac.id/index.php/geografi/article/v iew/625) Diakses pada tanggal 28 Oktober 2015

Referensi

Dokumen terkait

The results obtained were Mass Media and the Relationship of Death Commodities to Chinese Ethnicity in Condolence Advertisements in Harian Analisa Newspapers in Medan are two things

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 Tekstur tanah di lokasi penelitian terdiri dari lempung berpasir dan pasir berlempung serta struktur tanah gumpal dan struktur remah atau bulat