• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS KIMIA MEDISINAL: PENGANTAR HAS

N/A
N/A
Nur Annah Yusuf

Academic year: 2023

Membagikan "TUGAS KIMIA MEDISINAL: PENGANTAR HAS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KIMIA MEDISINAL PENGANTAR HAS

KELOMPOK 7

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR JURUSAN FARMASI

2021

KETUA : TAKDIR UL HAQ

ANGGOTA : ANDI REZKI KHAERUN NISSA ADELIA NURROCHIFAH PUTRI HASBIYANTI ADLIA REZITA RISKAWANTI

(2)

NASRAH NASIR QUIZ 1 : GUGUS FUNGSIONAL

7. Gugus fungsi yang manakah dalam kotak yang dapat menarik elektron baik via resonansi maupun induksi?

a) A b) B c) C

d) D e) E

Pembahasan:

Pada gambar tersebut, oksigen yang ada dapat menyumbangkan elektron ke atom yang berdekatan melalui resonansi dan menarik elektron melalui induksi dari karbon yang berdekatan dan atom lain yang melekat pada unit metilen tersebut, Hal ini menghasilkan aliran elektron secara keseluruhan yang menarik dari sisi kanan molekul obat dan

menyumbangkannya ke dalam cincin fenil.

15. Perhatikan struktur kimia dari clobetasol. Gugus fungsi yg ditunjukkan oleh kotak A adalah ...

a) Keton

b) Cincin aromatic c) Alkohol sekunder d) Halogen

(3)

e) Ester

(4)

QUIZ 2 : Ph dan pKa

6. Dengan menggunakan nilai absolut dari perbedaan antara pH lingkungan dan pKa dari suatu gugus fungsi, hubungan berikut, yang dikenal sebagai Rule of Nines yang dapat ditetapkan.

Jika | pH - PK | = 0, apakah yang terjadi ?

a) Ada rasio 90:10 antara bentuk terionisasi dan tidak terionisasi.

b) Ada rasio 99,99:0,01 antara bentuk terionisasi dan tak terionisasi.

c) Ada rasio 99,9:0,1 antara bentuk terionisasi dan tak terionisasi.

d) Ada rasio 99:1 antara bentuk terionisasi dan terionisasi.

e) Ada perbandingan 50:50 antara bentuk yang terionisasi dan yang tidak terionisasi.

Pembahasan:

Sesuai dengan ketetapan Rule of nines yang menggunakan nilai absolut dari perbedaan antara pH lingkungan dan pKa dari suatu gugus fungsi .

14. Perhatikan Gambar berikut ! Jika gugus fungsi yang disorot adalah 10% terionisasi pada pH 6,3, berapakah nilai pKa dari gugus fungsi ini ?

a)5,1 b) 5,2 c) 5,3 d) 5,4

e) 5,5

Pembahasan:

pKa=pH−log

[

Base form

] [

Acid form

]

Gugus fungsi yang bersifat asam dan terionisasi 10%, berarti bahwa untuk setiap 100 molekul obat ini, 10 molekul akan ada dalam bentuk basa terionisasi dan konjugasi dan 90 molekul akan ada dalam bentuk asam yang tidak terionisasi. Jadi, rasio

[

base form

]

/

[

acid form

]

adalah 10/90.

pKa=pH−log

[

Base form

] [

Acid form

]

pKa=6,3−log10

90 pKa=6,3−log 0,11 pKa=6,3−0,95

(5)

pKa=5,35(atau5,4) KUIS 3 (Garam dan Kelarutan)

Jawab:

d) Rosuvastation

Pembahasan: semakin kecil nilai log P, maka semakin tinggi kelarutan dalam air.

15. Salah satu cara meningkatkan bioavailabilitas dari suatu obat adalah dengan menjadikan obat tersebut sebagai prodrug. Prodrug adalah molekul obat yang telah dimodifikasi secara kovalen menjadi bentuk analog yang tidak aktif atau lemah untuk mencapai manfaat terapetik spesifik. Pembentukan prodrug ini biasanya dilakukan melalui proses esterifikasi.

Dibawah ini yang manakah yang termasuk ester prodrug larut air?

a) Chloramphenicol sodium succinat b) Fenofibrate

c) Candesartan cilexetil d) Haloperidol decanoat e) Estradion valerate Jawab:

a) Chloramphenicol sodium succinat Pembahasan:

Ester prodrug larut air yang umum digunakan adalah yang memiliki ester sodium fosfat dan sodium sukkinat. Bila dibandingkan dengan gugus hidroksil yang ada pada obat asal, ester fosfat atau sukkinat mengandung gugus fungsional terionisasi yang dapat meningkatkan kelarutan dalam air.

(6)

Quiz 4

8. Ada beberapa obat yang membentuk ikatan kovalen dengan target biologis mereka sebagai hasil dari aktivasi metabolisme spesik dan penataan ulang gugus fungsional yang ada untuk menghasilkan zat antara yang reaktif. Yang manakah senyawa dibawah ini merupakan contoh salah satu obat yang membentuk ikatan kovalen melalui reaksi penataan kembali?

a) Chlorambucil b) Aspirin c) Isoorofosfat d) Clopidogrel e) Cefoxitin Pembahasan :

Ada beberapa obat yang membentuk ikatan kovalen dengan target biologis mereka sebagai hasil dari aktivasi metabolisme spesifik dan penataan ulang kelompok fungsional yang ada untuk menghasilkan zat antara reaktif. Contoh à clopidogrel, obat antitrombotik

thienopyridine

(7)

Quiz 5

9. Disebut apakah molekul yang memiliki paling sedikit dua pusat kiral?

a) Enantiomer b) Diastereomer c) Isomerisasi d) Isomer R/S e) Isomer D/L

Jawaban :

Diastereomer harus mengandung setidaknya dua pusat kiral. Mirip dengan enansiomer, maka tidak ada batas atas jumlah pusat kiral yang dapat mengandung diastereomer dalam strukturnya. Diastereomer mirip dengan enansiomer karena tidak dapat ditumpangkan; tetapi sedikit berbeda karena diastereomer bukan gambar cermin. Untuk memenuhi kondisi ini, setidaknya satu pusat kiral harus tetap sama dan satu harus memiliki orientasi stereokimia yang berlawanan.

Ida Adhayanti, Santi Sinala, Tahir Ahmad, (2021) “Konsep Dasar Kimia Medisinal”,

Penerbit Unit Penelitian Poltekkes Makassar, Makassar. Hal 331.

(8)

Quiz 6

10. Molekul obat yang mengandung cincin aromatik dapat dihidroksilasi dan umumnya terjadi pada cincin fenil yang tidak tersubstitusi pada posisi para. Meski demikian, ada juga kemungkinan

hidroksilasi terjadi pada posisi meta ataupun orto dan hal ini sangat jarang terjadi. Dari obat-obat di bawah ini yang manakah obat yang tidak mengalami hidroksilasi aromatik?

A. Fenoprofen B. Diazepam C. Phenilephrine D. Paroxetine E. Ketoprofen

Jawaban: E.ketoprofen

Contoh-contoh tersebut mengilustrasikan dua poin kunci.

Pertama, bila lebih dari satu cincin aromatik dapat dioksidasi, hidroksilasi aromatik biasanya terjadi pada cincin dan posisi yang puling tidak terhalang secara sterik. Ini terlihat dengan paroxetine dan fenoprofen. Posisi para dari cincin tak tersubstitusi yang ada dalam kedua molekul obat ini lebih disukai daripada cincin fenil tersubstitusi yang lebih terhalang secara sterik.

Kedua, cincin fenil dengan substituen penarik elektron lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami hidroksilasi aromatic daripada cincin yang tidak tersubstitusi atau cincin dengan substituen

penyumbang elektron. Ini terlihat dengan diazepam dan ketoprofen. Namun, Oksigen eter yang ada dalam struktur fenoprofen adalah pendonor juga dapat berperan dalam diazepam elektron dan meningkatkan para hidroksilasi. Sebaliknya, keton yane ada dalam ketoprofen adalah penarikan elektron dan menonaktifkan cincin fenil dari hidroksilasi aromatik. Sekitar 50% dari dosis fenoprofen mengalami hidroksilasi aromatik, sedangkan jalur ini hampir tidak ada untuk ketoprofen.

Contoh hidroksilasi aromatic ditunjukkan pada gambar 8-5. Halaman: 387 buku konsep dasar kimia medisinal

(9)

Quiz Kimed 7; Pengantar HAS Kelompok 7

2. Mekanisme aksi antibiotika betalaktam adalah dengan menghambat sintesa dinding sel bakteri. Dinding sel bakteri mengandung peptidoglikan yang berikatan secara bersilangan.

Antibiotika betalaktam ini mengikat enzim transpeptidase pada bakteri sehingga mencegah peptidoglikan yang baru disintesis untuk membentuk ikatan silang. Secara struktur aktivitas, manakah yang pernyataan yang paling tepat?

a) struktur antibiotika betalaktam

menyerupai sekuensi D-ala-D-ala pada peptidoglikan, sehingga dapat mengikat secara kompetitif enzim transpeptidase yang memutus ikatan D-ala-D-ala yang dibutuhkan untuk membentuk ikatan silang pada peptidoglikan

c) Enzim transpeptidase dan antibiotika betalaktam saling berikatan sehingga tidak terjadi sintesa dinding sel

e) ikatan D-ala-D-ala pada peptidoglikan dinding sel bakteri perlu untuk

diputuskan oleh enzim transpeptidase untuk membentuk ikatan silang, namun D-ala-D-ala ini diikat oleh antibiotika betalaktam sehingga sintesa dinding sel terhambat.

b) Struktur antibiotika betalaktam menyerupai enzim transpeptidase sehingga pembentukan dinding sel baru menjadi terhambat

d) antibiotika betalaktam dan peptidoglikan memiliki struktur yang sama sehingga enzim transpeptidase salah dalam mengikat antibiotika betalaktam

PEMBAHASAN :

Antibiotik betalaktam memberikan aksi antibakterinya melalui penghambatan ikatan silang dinding sel bakteri, Secara khusus, mereka mengikat enzim transpeptidase bakteri, menghasilkan enzim secara irreversible, dan mencegah untaian peptidoglikan yang baru terbentuk dari ikatan silang. Mekanisme yang dikatalis oleh transpeptidase melibatkan pembelahan awal ikatan D-Ala-D-Ala yang ada pada untaian peptidoglikan yang baru disintesis. Antibiotik betalaktam dapat dengan sempurna meniru urutan che D-Ala-D-

(10)

Ala yang ditemukan dalam peptidoglikan.Dari perspektif mekanisme serta prospektif HAS, semua betalaktam aktif harus mengandung asam karboksilat terionisasi dan cincin betalaktam utuh untuk meniru D-Ala-D-Ala secara efektif dan menghambat transpeptidase. Jadi jawaban yang tepat adalah poin A.

10. Konsep isoster pertama kali diperkenalkan oleh Irving Langmuir pada tahun 1919. Isoster11 merupakan molekul atau gugus fungsi atau atom yang memiliki nomor dan pengaturan

elektron yang sama. Isoster dibagi menjadi dua kategori yakni isoster klasik dan isoster non klasik. Isoster klasik sendiri dibagi lagi menjadi beberapa kategori. Contoh isoster klasik adalah H, CH3, NH2, OH, F, Cl, SH, Br, I. Termasuk kategori apakah contoh tadi?

isoster monovalent

c) Isoster divalen (ikatan rangkap) e) Atom tetra-substitusi

Pembahasan :

Isoster klasik adalah yang mengikuti defenisi asli Grimm dan Erlenmeyer.

Isoster telah diatur menurut valensinya ( yaitu jumlah ikatan dimana mereka dapat berpartisipasi).Dalam setiap subklasifikasi, salah satu gugus fungsi dapat digunakan sebagai pengganti yang lain. Jadi jawaban yang benar adalah point A.

b) isoster divalen (ikatan tunggal) d) Isoster trivalent

Referensi

Dokumen terkait

Variabel profitabilitas, opini audit, dan reputasi auditor diperoleh masing-masing nilai | t | yaitu 0.705; 1.501; dan 1.244 dimana ketiga nilai tersebut lebih kecil dibanding 1.974