• Tidak ada hasil yang ditemukan

RAMPANAN KAPA’ DALAM PERNIKAHAN ADAT TORAJA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "RAMPANAN KAPA’ DALAM PERNIKAHAN ADAT TORAJA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

Ketua Program Studi Hukum Keluarga Dr.Hj.A Sukmawati Assaad, S.Ag.,M.Pd yang telah menyetujui judul skripsi penelitian ini. Kepada seluruh tenaga pengajar dan kependidikan Fakultas Syariah yang telah memberikan ilmu dan jasa profesionalnya selama ini sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Pustakawan, Madehang, S.Ag., M.Pd beserta staf dan tenaga wanita dalam lingkup IAIN Palopo yang telah banyak membantu dalam mengumpulkan literatur terkait pembahasan skripsi ini.

Penulisan Kata Arab yang Lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia

Huruf besar digunakan antara lain untuk menulis huruf pertama nama peribadi (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama di awal ayat. Jika nama diri didahului dengan kata sandang (al-), yang ditulis dengan huruf besar tetap menjadi huruf pertama nama pribadi, bukan huruf pertama kata sandang. Peruntukan yang sama juga terpakai pada huruf awal tajuk rujukan yang didahului dengan perkataan sandang al-, baik apabila ditulis dalam teks mahupun dalam nota rujukan.

Transliterasi Inggris

Adapun ta marbutah di akhir kata yang merujuk pada lafẓ al-jalâlah diterjemahkan dengan huruf (t). Meskipun sistem abjad Arab tidak mengenal huruf kapital, namun ketentuan mengenai penggunaan huruf kapital berdasarkan perpanjangan pedoman ortografi Indonesia berlaku untuk transliterasi huruf tersebut. Jika berada di awal kalimat, maka huruf A artikel tersebut ditulis dengan huruf kapital (Al-).

Daftar Singkatan

Wanisa, 2022 “Kapa’ Rampanan dalam Perkawinan Adat Toraja Dalam Perspektif Hukum Islam”, Skripsi Program Studi Hukum Keluarga Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Palopo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini akan memberikan pemahaman masyarakat Toraja mengenai Rampanan kapa’ dalam perkawinan adat Toraja dari sudut pandang hukum Islam. Hasil penelitian ini adalah Rampanan kapa’ dapat diartikan sebagai dasar terbentuknya keluarga baru, yang terikat pada perjanjian yang disepakati oleh kedua belah pihak keluarga, adapun jenis perjanjian yang dibuat kedua belah pihak berbeda-beda. .

Gambar 1.1  ...................................................................................................
Gambar 1.1 ...................................................................................................

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Manfaat Penelitian
  • Defenisi Operasional
    • Rampanan kapa’
    • Pernikahan
    • Adat
    • Toraja
    • Hukum Islam
  • Penelitian Terdahulu yang Relevan

Aluk rampanan kapa' menurut masyarakat Toraja merupakan suatu pekerjaan yang pertama kali dilakukan oleh Puang Matua kepada manusia pertama yaitu Datu Laukku'. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti menyimpulkan bahwa perlu adanya penelitian yang mendalam mengenai tradisi rampanan kapa’ dari sudut pandang hukum Islam, sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji rampanan kapa dalam pernikahan adat Toraja secara mendalam. 12 Jurnal Kinaa dkk., “Tana ‘In Rampanan Kapa’ Tinjauan Teologis Sosiologis Makna Tana ‘In Aluk Rampanan Kapa’ dan Implikasinya Terhadap Keutuhan Keluarga Kristen Jemaat Suloara,” no.

Dari segi teoritis diharapkan penelitian ini dapat menjadi sebuah kekayaan intelektual yang dapat menambah wawasan mengenai hasil panen kapa' serta dapat menjadi rujukan ilmiah terkait dengan kebudayaan suku Toraja khususnya yang berkaitan dengan perkawinan. Selama Asanng dan Lian Turn Bethony, Universitas Kristen Toraja akan dikenakan sanksi membayar kapa' sesuai tana yang dituangkan dalam jurnal bertajuk Tana' Dalam Rampanan Kapa'. Secara keseluruhan, penelitian ini berupaya mendeskripsikan korelasi antara agama Kristen dengan tradisi Rampanan Kapa', yaitu istilah yang digunakan untuk menggambarkan pernikahan pada masyarakat Toraja.

Fokus penelitian ini adalah konsep tana’ dalam prosesi Rampanan Kapa’ yaitu tolok ukur pengikatan perkawinan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya perceraian dan perzinahan dalam keluarga. Harmita Sari dan Rian Maming Universitas Muhammadiyah Palopo dalam jurnalnya yang berjudul Analisis Nilai Moral dalam Teks Ma'parapa Prosesi Rampanan Kapa' di Tana Toraja. 25 Kinaa dkk., Tana 'In Rampanan Kapa' Tinjauan Teologis Sosiologis Makna Tana 'In Aluk Rampanan Kapa' dan Implikasinya Terhadap Kesatuan Keluarga Kristen Jemaat Suloara'.

Sampedang, Hasanuddin Universiteit Makassar in sy tesis getiteld Rampanan Kapa' Sule Langngan Banua, North Toraja Regency.

ﻥ ْﻭ ُﺭﱠﻛَﻔَﺗﱠﻳ

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk memperoleh dan mengelola data dengan cara mengamati dan melihat secara langsung objek apa saja yang ada di lapangan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dapat digunakan apabila variabel-variabelnya tidak dapat dihitung atau tidak dapat dinyatakan dalam angka-angka seperti persepsi, pendapat, kecurigaan dan sejenisnya.62.

Pendekatan Penelitian

Waktu dan Lokasi penelitian

Jenis Data

Orang/nara sumber merupakan sumber data yang biasanya memberikan data berupa tanggapan verbal melalui wawancara langsung. Tempat/Lokasi Penelitian merupakan sumber data yang memberikan gambaran keadaan dengan menggunakan metode observasi di Kecamatan Rantepao dan desa-desa yang berbeda, seperti letak dan kondisi geografis. Kertas/Arsip merupakan sumber data yang menyediakan karakter berupa huruf, angka, gambar tabel atau simbol lainnya yang ada di Kecamatan Rantepao.

Instrumen Penelitian

Tekhnik Pengumpulan Data

Dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi tentang gambaran umum suatu objek penelitian dari sumber-sumber yang diperlukan agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik. Observasi oleh peneliti merupakan observasi terstruktur, seperti observasi yang dirancang secara sistematik, mengenai sesuatu yang diamati, kapan dan dimana. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti merencanakan hal-hal apa saja yang akan diamati agar permasalahan yang dipilih dapat terselesaikan.

Wawancara atau Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi verbal yang merupakan salah satu jenis percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi. 65 Wawancara adalah alat untuk mengukur informasi yang disampaikan secara lisan antara dua orang atau lebih melalui sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada sumber sasaran. . Kemudian hasil wawancara tersebut dikelola dan dikolaborasikan dengan hasil yang dikumpulkan dari berbagai pola pengumpulan data yang diinginkan peneliti. Teknik wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara tidak terstruktur karena peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara sebagai acuan, namun peneliti menyiapkan alat lain seperti kamera, perekam suara, buku, pulpen dan selembar kertas untuk mengumpulkan berbagai hal menarik dan menarik. hal-hal penting yang harus diperoleh dalam proses wawancara.

Teknik dokumentasi berarti mengumpulkan data dengan cara mencatat data yang ada.66 Dokumentasi adalah sesuatu yang dapat dipahami sebagai keberadaan dokumen, baik berupa data.

Teknik Analisis Data

Tekhnik Pengolahan Data

Deskripsi Data

Toraja, namun sesampainya di Bandara Pongtiku kita harus naik ojek atau ojek menuju ibu kota Rantepao selama 30 menit dengan tarif Rp 50.000. Jarak yang ditempuh pun berbeda-beda di setiap kabupaten yang kami lewati, mulai dari Kota Makassar melewati Maros, Pangkep, Barru, ParePare, Pinrang, Enrekang, Tana Toraja dan kemudian ke Kota Rantepao. Saat berwisata ke Toraja, biasanya bus atau mobil berhenti di tempat penjual roti Maros untuk para penumpangnya beristirahat atau membeli ole-ole.

Setibanya bus di Enrekang, pemberhentian terakhir untuk istirahat, makan, ke toilet dan membeli makanan lezat seperti salak, bajek, dodol, kue tori dan lain sebagainya. Setelah menempuh perjalanan beberapa jam, akhirnya bus sampai di kota Makale Toraja, kemudian dari kota Makale menuju kota Rantepao melalui Rantelem, Alang-alang dan Tedong Bong, lalu sampai di Rantepao. Tallunglipu Matallo termasuk dalam kecamatan Tallunglipu, Kecamatan Tallunglipu dilintasi sungai Sa'dan, luas wilayah 10,29 km2, jumlah penduduk 26.811 jiwa dan terbagi dalam 151 desa/kelurahan, mempunyai jumlah penduduk tertinggi wilayah penduduk di kecamatan Tallunglipu.

Di sebelah utara berbatasan dengan Desa Tondon, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pasele', di sebelah timur berbatasan dengan Desa Tondon Mata Allo. Berdasarkan data yang diperoleh selama pendataan desa, jumlah penduduk di Tallunglipu Matallo berjumlah 18 orang. Dari segi pendidikan, Desa Bolu memiliki fasilitas pendidikan yang cukup lengkap, dengan 2 TK, 7 SD, 4 SMP, 1 SMA, 6 SMK. sekolah.

Dalam perekonomian Tallunglipu Matallo, sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai pedagang atau penjual di pasar Bolu, meskipun ada sebagian kecil masyarakat yang bergerak di bidang pertanian, seperti menanam padi, sayuran, cabai, dan kopi.

Pembahasan

Tata cara selanjutnya adalah lasi pakada, yaitu keluarga pihak laki-laki mendatangi keluarga pihak perempuan untuk membawa hadiah berupa uang atau mahar yang disepakati antara pihak laki-laki dan pihak perempuan. Dilakukan dengan mengundang keluarga dan orang-orang terdekat agar pementasannya ramai. Lasi pa'kada adalah suatu tata cara yang dianggap penting dan dilakukan dengan cara mengirimkan secara resmi pihak keluarga laki-laki ke kediaman pihak perempuan yang ingin mengajukan permohonan peralihan amanah, yang telah dimulai sebelumnya pada tata cara sebelumnya yaitu lasi pa' kada. Setelah proses lasi pakada, proses selanjutnya adalah umpa kendekpangan, yaitu pengiriman utusan oleh pihak perempuan kepada pihak laki-laki untuk menyampaikan pernyataan pihak perempuan bahwa permintaan atau lamarannya telah diterima dengan baik oleh pihak keluarga.

Setelah tata cara umpa kendekpangan, maka tata cara selanjutnya adalah ma'parampo, yaitu pihak laki-laki datang ke rumah pihak perempuan untuk melangsungkan akad nikah. Sebelum turun dari kendaraan, mempelai pria disambut oleh keluarga pihak wanita dengan musik tradisional Toraja diiringi tarian bernama tari pa'gellu untuk pernikahan orang-orang yang status sosialnya bukan dari kalangan bangsawan. Lasi pa'kada dilakukan dengan cara meminta keluarga pihak laki-laki untuk mendatangi keluarga pihak perempuan dan membawa sesaji berupa uang atau mahar yang disepakati antara pihak laki-laki dan pihak perempuan.

Umpa kendekpangan artinya permintaan tersebut telah diterima dengan baik di keluarga pihak perempuan, maka pihak laki-laki harus membawa sirih dan pinang sebagai tanda bahwa pihak perempuan telah menerima lamaran tersebut. Ma'parampo adalah tata cara yang dilanjutkan dengan tata cara kendekpangan umpa, yaitu pihak laki-laki dan seluruh keluarga mengunjungi rumah pihak perempuan untuk melangsungkan perkawinan yang disepakati bersama antara laki-laki dan perempuan. Sesuatu yang dahulu diharamkan antara laki-laki dan perempuan akan menjadi halal setelah akad nikah sah.

Permasalahan perbedaan ini terdapat pada penyebutan mahar pada ija>b dan qa>bul, misalnya apa yang diucapkan oleh wali (ija>b) adalah “Aku akan menikahkanmu dengan putriku dengan mahar 100 juta” lalu mempelai pria berkata (qa>bul) “Saya menerima pernikahan tersebut dengan mahar 900 juta.”

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Implikasi

  • Wawancara dengan Bapak Malik Sallu
  • Wawancara dengan Bapak Yalup Rano
  • Wawancara dengan Ibu Sartika
  • Wawancara dengan Ibu Sawia
  • Wawancaea dengan Ibu Sance
  • Wawancara dengan Ibu S

Aziz Muhammad Azzam Abdul og Abdul Wahhab Sayyid, Al-Usrah Wa Ahkamuha Fi Tasyri'i Al-Islami. Aziz Muhammad Azzam Abdul og Abdul Wahhab Sayyid, Al-Usrah Wa Ahkamuha Fi Tasyri'i Al-Islami, (Jakarta: Azzam, 2011). Hasyim Abu, Risalah Nikah (Surakarta: Afra Publishing, 2009) Ivonunita Rampanan kapa'sule langngan banua i Toraja regency.

Jurnal Kinaa et al., “Tana 'Dalam Rampanan Kapa' Kajian Sosiologi Teologi tentang Pengertian Tana 'Dalam Aluk Rampanan Kapa' dan Implikasinya Terhadap Keseluruhan Keluarga Kristian dalam Gereja Suloara,” no. Khoiruddin M, Wali Mujbir menurut Imam Syafi'i (ulasan Maqâshid Al-Syarî'ah), AlFikra: Jurnal Sains Islam, Vol 18, No. 2, 2019. Kinaa et al., Tana 'In Rampanan Kapa' A Tinjauan Sosiologi Teologi Mengenai Pengertian Tana 'Dalam Aluk Rampanan Kapa' dan Implikasinya Terhadap Keseluruhan Keluarga Kristian di Gereja Suloara'.

Sayyid, Al-Usrah Wa Ah}ka>muha>Fi>Tasyri'i Al-Isla>mi. Sarwat Ahmad Sarwat, Fiqih Nikah, 60. Sayyid, Al-Usrah Wa Ah}ka>muha>Fi>Tasyri’i Al-Isla>mi. Sayyid, Al-Usrah Wa Ah}ka>muha> Fi> Tasyri'i Al- Isla>mi Sayyid, Al-Usrah Wa Ah}ka>muha> Fi> Tasyri'i Al- Isla>mi.

Siltah me të {Moud, El-Isla>m Aqa>dah dhe Al-Sayyari'ah (Dar Qalam, ed. th.

Gambar

Gambar 1.1  ...................................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

It was also discovered that 52% having had premarital sex, and the average age they had the first sex was 19 years.5 Previous research found that factors associated with premarital

[r]