339 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 339-352 E- ISSN 2503-2933
Enterprise Architecture Smart Online Education Menggunakan Metode TOGAF-ADM
Budi Priswanto*1, Richardus Eko Indrajit2, Erick Dazki3
1,2,3
Universitas Pradita, Serpong, Tangerang
3Magister Teknologi Informasi
e-mail: *1budi.priswanto@student.pradita.ac.id, 2eko.indrajit@pradita.ac.id,
3erick.dazki@pradita.ac.id Abstrak
Teknologi informasi saat ini sudah sangat mendukung kegiatan dalam bidang apapun.
Terutama dalam bidang pendidikan, sangat penting pengaruhnya dengan adanya peranan teknologi informasi. Dalam kondisi masa pandemi Covid-19 atau pasca pandemi Covid-19 peranan teknologi informasi sangat mendukung. Semangat belajar tidak terikat dalam tempat dan waktu. Inilah sebenarnya era industri 4.0, dalam kehidupan saat ini semua sudah menggunakan teknologi informasi. Dunia pendidikan telah banyak memanfaatkan teknologi informasi, salah satunya adalah Smart pendidikan secara online. Karena pendidikan online ini dapat digunakan tanpa dibatasi dengan ruang dan waktu. Dimana saja siswa dapat memperoleh informasi atau pembelajaran secara mandiri dengan tutorial video yang disediakan dalam Platform pendidikan online. Sebelum melakukan pengembangan dari Platform pendidikan online, perlu dilakukan Information Technology Planning dimana pembuatan Enterprise Architecture merupakan Roadmap dari Platform tersebut. Enterprise Architecture dalam penelitian ini membahas delapan tahap yang ada dalam The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Blueprint Platform Smart Pendidikan Online yang memanfaatkan metode TOGAF Framework. Blueprint tersebut membahas Preliminary Phase, Architecture Vision, Business Architecture, Application Architecture, Information Architecture, Technology Architecture dan Opprotunities and Solution.
Kata kunci— Architecture Vision, Business Architecture, Application Architecture, Information Architecture, Technology Architecture
Abstract
Information technology is currently very supportive of activities in any field. Especially in the field of education, its influence is very important with the role of information technology.
In the conditions of the Covid-19 pandemic or post-Covid-19 pandemic, the role of information technology is very supportive. The spirit of learning is not bound by place and time. This is actually the industrial era 4.0, in today's life everyone is already using information technology.
The world of education has used information technology a lot, one of which is Smart online education. Because this online education can be used without being limited by space and time.
Wherever students can get information or learn independently with video tutorials provided in the online education platform. Before developing an online education platform, it is necessary to do Information Technology Planning where the creation of Enterprise Architecture is a Roadmap of the Platform. Enterprise Architecture in this study discusses the eight stages in The Open Group Architecture Framework (TOGAF). This study aims to produce a Blueprint Platform for Smart Online Education that utilizes the TOGAF Framework method. The blueprint discusses the Preliminary Phase, Architecture Vision, Business Architecture, Application Architecture, Information Architecture, Technology Architecture and Opportunities and Solutions.
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 339-352 E- ISSN 2503-2933 340
Keywords— Architecture Vision, Business Architecture, Application Architecture, Information Architecture, Technology Architecture
1. PENDAHULUAN
eknologi informasi telah membantu dalam mendukung bidang pendidikan. Pendidikan online merupakan bidang yang mengalami trending. Masa pandemi Covid-19 maupun pasca pandemi Covid-19 masih sangat relevan untuk digunakan sebagai bahan penelitian.
Banyak dari sekolah formal maupun model learning jarak jauh memanfaatkannya. Masyarakat dunia pendidikan sangat terbantu dengan metode pembelajaran Smart Online Education.
Dunia pendidikan saat ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan dalam beberapa hal, salah satunya adalah sistem, metode dan media pembelajaran yang digunakan, baik oleh pengajar atau peserta. Pendidikan tidak hanya pada instansi yang formal, tetapi pendidikan juga banyak yang informal. Seperti bimbingan belajar yang bersifat offline, merupakan pendidikan informal bagi peserta atau siswa. Trending saat ini setelah menggunakan Platform Digital, banyak bermuncul bimbingan belajar untuk siswa. Siswa baik Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas. Dengan menggunakan Platform Digital [1] bimbingan belajar online maka performance dari bimbingan belajar dapat lebih efesien dan efektif. Platform pendidikan online dapat menjangkau ke pelosok masyarakat di Indonesia. Beda dengan bimbingan belajar offline, dimana hanya tempat tertentu saja yang dapat menjangkaunya. Apalagi jumlah siswa mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama sampai Sekolah Menengah Atas sangat besar. Sehingga sangat potensial jika bisnis pendidikan online dapat dijalankan menjadi perusahaan digital yang lebih bagus ke masa depan.
Market masih terbuka lebar.
Sumber: Researcher Property
Gambar 1. Proses Penentuan Pembahasan Pendidikan yang Masih Jarang Dilakukan Penelitian
T
341 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 339-352 E-ISSN 2503-2933
Kelemahan dari pendidikan secara offline kurang menghasilkan output yang efektif.Kelemahan dari pendidikan offline, kurangnya jangkauan pada siswa (karena bersifat lokal), waktu yang digunakan terbatas. Biaya mahal karena membutuhkan kehadiran pengajar di tempat pembelajaran. Masih menggunakan kertas untuk latihan soal, sehingga tidak efektif.
Penelitian ini memberikan solusi dengan meneliti pendidikan online sebagai jawaban dari permasalahan ketidak-efektifan dari pembelajaran yang bersifat offline.
Penelitian di bidang pendidikan online ini, dibuktikan dengan menggunakan perangkat lunak Publish or Perish [2] dan perangkat lunak VOS Viewer menghasilkan beberapa kluster- kluster untuk yang sedang mengalami trending dan penelitian yang jarang dilakukan. Dalam gambar 1 menjelaskan tentang cara mengambil data-data dari jurnal-jurnal antara tahun 2019 sampai tahun 2022. Topik Significant Effect adalah topik penelitian yang masih jarang digunakan. Mengingat pembelajaran secara Online menghasilkan Significant jika dibandingkan dengan pendidikan secara offline.
Penyusunan Enterprise Architecture sebagai Strategi Perencanaan dan Penerapan Teknologi [3], kelebihannya pembahasan Enterprise Architecture membahas mengenai Bisnis arsitektur, teknologi arsitektur, aplikasi arsitektur dan membahas Migration Planning.
Disamping itu mempunyai kekurangan, pembahasan mengenai informasi arsitekture, Opportunities and Solution, Implementation Governance, Architecture Change Management belum dibahas.
Perencanaan Arsitektur Enterprise Smart School Menggunakan Togaf: Studi Kasus SMK Negeri 13 Bandung [4]. Kelebihan dari penelitian ini membahas Bisnis Arsitektur, Aplikasi Arsitektur, Informasi Arsitektur dan Teknologi Arsitektur. Kekurangannya tidak membahas Opportunities and Solution, Migration Planning, Implementation Governance, Architecture Change Management.
TAM Analysis on the Factors Affecting Admission of Students for Ruangguru Application [5]. Kelebihannya penelitian ini membahas mengenai Bisnis Arsitektur, Aplikasi Arsitektur, Informasi Arsitektur. Kekurangan pada pembahasan ini Opportunities and Solution, Migration Planning, Implementation Governance, Architecture Change Management dan Teknologi Arsitektur belum dibahas.
Kekurangan dari penelitian-penelitian sebelumnya tidak membahas mengenai Opportunities and solution, Migration Planning, Implementation Governance, Architecture Change Management. Kekurangan inilah yang menjadikan GAP pada penelitian ini, sehingga pembahasan pada Enterprise Architecture pada penelitian Smart Online Education dapat memberikan kelengkapan dalam pembahasan Enterprise Architecture. State of The Art (SOTA) pada penelitian ini membahas semua domain didalam Enterprise Architecture, walaupun tidak membahas lebih rinci.
Dari hasil deskripsi diatas diperoleh bahwa pendidikan secara online menghasilkan keluaran yang lebih baik. Bimbingan belajar atau pendidikan online mampu menjangkau ke seluruh pelosok daerah di Indonesia. Biaya pendidikan lebih murah sehingga semua lapisan masyarakat dapat menggunakan pendidikan online. Tujuan dari penelitian ini membahas efektifitas pendidikan online dengan solusi pembuatan Enterprise Architecture.
2. METODE PENELITIAN
TOGAF merupakan Framework Architecture yang menyediakan perangkat dan metode untuk membantu menterjemahkan pengembangan, produktifitas dan menggunakan Enterprise Architecture. Dalam kalimat lain pengembangan Roadmap Information Technology sebuah perusahaan. Maksud dan tujuan adalah memberikan perencanaan pengembangan Information Technology (IT) perusahaan supaya perusahaan mempunyai arah dalam pengembangan IT masa
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 339-352 E- ISSN 2503-2933 342
depan. Disamping itu IT Planning dapat memberikan dukungan jika keberlanjutan system informasi perusahaan [6] dapat berlangsung dalam beberapa tahun kedepan.Metode TOGAF Framework terdiri atas sembilan tahapan. Tahap-tahap di dalam TOGAF terdiri atas: Preliminary, Architecture Vision, Business Architecture, Information System Architecture, Technology Architecture, Opportunities and Solutions, Migration Planning, Implementation Governance, Architecture Change Management. Tahap Preliminary merupakan tahapan merencanakan untuk menyusun kapabilitas arsitektur perusahaan dengan menyesuaikan dari Framework TOGAF dan mendefinisikan kaidah-kaidah pada arsitektur perusahaan. Tahap Architecture Vision merupakan tahap iniasi pada siklus pengembangan arsitektur yang mencakup pendefinisian ruang lingkup, identifikasi stakeholders[7], penyusunan visi arsitektur, dan pengajuan persetujuan untuk memulai pengembangan arsitektur. Tahapan Business Architecture merupakan tahap mencakup pengembangan arsitektur bisnis untuk mendukung visi arsitektur yang telah disepakati.. Tahapan Information System Architecture merupakan tahap dari aktivitas bagaimana arsitektur sistem informasi dikembangkan, mencakup data dan aplikasi yang dibutuhkan. Technology Architecture merupakan tahap penentuan dari jenis kandidat teknologi yang diperlukan dengan menggunakan Technology Portfolio Catalog yang meliputi perangkat lunak dan perangkat keras. Opportunities and Solutions merupakan tahap dalam mengindentifikasi proyek-proyek utama yang akan dilaksanakan untuk menerapkan rancangan dan memutuskan sebagai pengembangan baru atau penggunaan kembali sistem lama. Migration Planning merupakan tahapan analisis resiko, biaya dan manfaat untuk memilih proyek implementasi yang bervariasi menjadi urutan prioritas Implementation Governance merupakan tahapan kegiatan yang mencakup pengawasan terhadap implementasi arsitektur. Architecture Change Management merupakan tahapan kegiatan yang mencakup penyusunan untuk mengelola perubahan ke arsitektur yang baru.
TOGAF banyak dipakai oleh instansi pemerintahan baik di kementerian maupun di instansi setingkat daerah. Perusahaan-perusahaan besar sudah banyak memanfaatkan Framework TOGAF, bahkan perusahaan Startup juga sudah memulai menggunakan Framework TOGAF. Karena terbukti efektif dalam merencanakan Information Technology Planning.
Tahap Requirements Management merupakan tahap dari menguji proses pengelolaan Architecture Requirements sepanjang siklus ADM berlangsung agar sesuai dengan visi dan misi. ADM adalah metode generic dengan sekumpulan aktifitas yang digunakan untuk memodelkan pengembangan Enterprise Architecture [8]. TOGAF digunakan untuk merencanakan, merancang, mengembangkan dan mengimplementasikan sebuah arsitektur sistem informasi untuk organisasi.
Penelitian ini menggunakan Framework TOGAF [9] mempunyai alasan, bahwa metode ini bersifat Open Source sehingga tidak membutuhkan biasa dalam mengembangkan Enterprise Architecture perusahaan, penerapan pada teknologi perangkat lunak yang terstruktur dan terorganisir. Keunggalan penggunaan metode TOGAF adalah mampu membuat pendekatan yang sistematis dalam rangka penyatuan proses pengembangan yang dapat direplika dengan sedikit error.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Membangun Architecture Enterprise sebuah perusahaan terdiri atas beberapa domain didalam metode TOGAF Framework. Pembahasan keseluruhan domain di Enterprise Architecture akan menjadi komplit dan mendapatkan pandangan lebih menyeluruh, meskipun tidak dibahas lebih mendetail.
343 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 339-352 E-ISSN 2503-2933
Sumber: Researcher Property
Gambar 2. Area Enterprise Architecture pada Framework TOGAF
Pada gambar 2, ini menggambarkan secara teknis untuk IT Planning menggunakan Framework TOGAF, walaupun masih terbatas pada empat domain, yaitu Business Architecture, Application Architecture, Information (data) Architecture dan Technology Architecture.
Domain lainnya akan dibahas lebih lengkap.
Preliminary merupakan gambaran dari kegiatan untuk mempersiapkan serta melakukan inisiasi didalam menjembatani antara bisnis di dalam arsitektur perusahaan yaitu mendefinisikan kerangka kerja arsitektur perusahaan dan prinsip-prinsip perusahaan. TOGAF ADM merupakan metode generik, digunakan oleh berbagai perusahaan yang berbeda, dan dalam hubungannya dengan berbagai kerangka arsitektur perusahaan. Pada tahap awal melibatkan pekerjaan yang diperlukan dalam memulai dan mengadaptasi ADM. Penetapan kerangka kerja organisasi atau instansi dalam hal ini adalah pendidikan berbasis online.
Tahap dari fase Preliminary sebagai berikut:
1. Ruang lingkup – Instansi atau organisasi dari perusahaan yang akan terkena imbas.
2. Konfirmasi – Kerangka pada penataan dan dukungan dari Stakeholder.
3. Penentuan dan penetapan – Seluruh organisasi pada arsitektur organisasi.
4. Rancangan – TOGAF dan kerangka dari arsitektur enterprise.
5. Penerapan – seluruh metode dan peralatan dari arsitektur enterprise.
Hasil dari tahapan dari Preliminary sebagai berikut:
1. Lingkup organisasi yang terkena dampak.
2. Maturity, GAP (kesenjangan), dan pendekatan resolusi 3. Peran dan tanggung jawab untuk tim arsitektur.
4. Kendala pada pekerjaan arsitektur.
5. Budget atau anggaran.
6. Strategi tata kelola dan dukungan.
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 339-352 E- ISSN 2503-2933 344
Business Architecture [10] merupakan tahap yang dimulai ketika terdapat permintaan untuk pengerjaan Architecture dari instusi perusahaan. Permasalahan yang melibatkan dalam memastikan kondisi yang tepat serta mendapatkan dukungan dari manajemen. Dukungan serta komitmen dari manajemen merupakan langkah sukses dalam pembuatan Enterprise Architecture.
Sumber: Researcher Property
Gambar 3. Business Architecture Smart Education Online
Gambar 3, menjelaskan tentang Business Architecture, yang terdiri dari Registrasi Akun yang bertujuan sebagai pendaftaran peserta pendidikan online. Setelah mendapatkan akun, maka melakukan verifikasi dengan melihat email. Akun user terverifikasi jika melakukan klik melalui link yang diberikan didalam email peserta. Aku terverifikasi selanjutnya melakukan login untuk mendapat hak sebagai user dengan adanya beberapa menu aplikasi. Dalam Dashboard aplikasi terdapat beberapa menu seperti mencari paket belajar, memilih paket belajar, mengikuti pelajaran, melakukan pembayaran, memberikan rating dan memperoleh sertifikat.
Application Architecture merupakan system informasi yang berkaitan dengan UI/UX kepada user. Pada tabel 1 merupakan gambaran dari aplikasi yang berhubungan dengan pelanggan atau user pengguna. Oleh karena itu untuk aplikasi yang berhubungan dengan user digunakan UI/UX yang bagus, sehingga user dapat menggunakan dengan mudah dalam beriteraksi antara aplikasi dengan user pengguna.
Tabel 1. Aplikasi-aplikasi yang Digunakan Untuk Mendukung Proses Bisnis
NO. SYSTEM DESCRIPTION CAPABILITY
1 Account Management System (AMAN)
Aplikasi untuk memproses registrasi akun baru dan manajemen akun baru maupun eksisting.
User dapat melakukan registrasi akun baru dan login ke akunnya.
2 Package Management System (PACMAN)
Aplikasi untuk mengelola paket-paket pembelajaran yang disediakan.
User dapat mencari dan mengetahui deskripsi paket pembelajaran yang tersedia 3 Package Order and Aplikasi untuk melakukan User dapat memilih paket
345 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 339-352 E-ISSN 2503-2933
Payment System (POPAY) order / pemilihan paketpembelajaran dan melakukan pembayaran paket.
belajar yang diinginkan dan melakukan pembayaran
4 Video Content Management System (VICOMAN)
Aplikasi untuk manajemen
konten video
pembelajaran.
User dapat mencari dan mengetahui deskripsi video pembelajaran yang tersedia.
5 Student Profile
Management System (STUDENTPROF)
Aplikasi untuk manajemen profil pembelajar (user yang telah membeli paket pembelajaran).
Pembelajar dapat mengakses dan mengupdate profilnya, serta mengakses link masuk ke paket pembelajaran yang telah dibeli.
6 Class Scheduling System (CLASSY)
Aplikasi untuk membuat jadwal belajar bagi pembelajar.
Pembelajar dapat mengakses jadwal belajar yang tersedia dan memilih jadwal yang diinginkan.
7 Class Schedule Reminder System (CLASSREMIND)
Aplikasi untuk
memberikan pengingat
otomatis kepada
pembelajar terkait jadwal belajarnya.
Pembelajar dapat mengatur bagaimana reminder dikirimkan (email, SMS, atau WA).
8 Online Class Meeting System (CLASSMEET)
Aplikasi untuk
menyelenggarakan
pembelajaran online real time via video conference.
Pembelajar dapat mengikuti pembelajaran online dengan menggunakan aplikasi ini.
9 “Bank Soal” Management System (BAKSO)
Aplikasi untuk manajemen bank soal.
Pembelajar dapat mengakses dan mengerjakan soal-soal latihan sesuai dengan kelas yang dibelinya.
10 Student Assignment Manajemen System (SASSIMY)
Aplikasi untuk manajemen tugas, kuis atau ujian bagi pembelajar sesuai kelas yang dibelinya.
Pembelajar dapat mengakses tugas, kuis atau ujian dan mengerjakannya serta mereview kunci jawaban setelah assignment dilakukan.
11 Student Grading System (STUGRADS)
Aplikasi untuk manajemen nilai tugas, kuis atau ujian pembelajar.
Pembelajar dapat mengakses nilai-nilai yang sudah diperolehnya selama pembelajaran.
12 Student Post-Learning Report (STUPORT)
Aplikasi untuk
menhasilkan laporan hasil belajar pembelajar.
Pembelajar dapat mengakses laporan hasil belajar yang dilakukannya.
13 Package and Video Rating System (PIRATE)
Aplikasi untuk manajemen rating paket belajar atau konten video pembelajaran
yang diberikan
pembelajar.
Pembelajar dapat
memberikan rating, penilaian, kritik, dan saran untuk paket belajar atau video yang telah diselesaikannya.
14 Tutor Rating System Aplikasi untuk manajemen Pembelajar dapat
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 339-352 E- ISSN 2503-2933 346
(TURIS) rating tutor yang mengajarselama proses
pembelajaran yang diberikan oleh pembelajar.
memberikan rating, penilaian, kritik, dan saran untuk tutor yang mengajar selama proses pembelajaran.
15 Certificate Generating System (CERTIGEN)
Aplikasi untuk mencetak sertifikat bukti selesai belajar untuk pembelajar.
Pembelajar dapat mencetak dan mendownload sertifikat bukti selesai belajar atas paket belajar yang telah diselesaikannya.
Sumber: Researcher Property
Tabel 2, merupakan system informasi yang berkaitan dengan platform atau system yang banyak berhubungan system infrastructure external, seperti Google Cloud Platform, Application Server, Hosting server, Database Server, Android OS atau IOS, Wi-Fi atau Wide Area Network, Laptop atau Desktop, Handphone atau Tablet, Microsoft Windows, Mac OS
Tabel 2. Aplikasi-aplikasi yang Digunakan Untuk Mendukung Proses Bisnis
NO. TECHNOLOGY DESCRIPTION CAPABILITY
1 Google Cloud Platform Lingkungan terintegrasi untuk menyimpan data dalam sebuah data warehouse / data lake dan melakukan pengolahan terhadap data tersebut.
Menyimpan data User, Pembelajar, konten, tutor, proses belajar, dan sebagainya serta pengolahan data.
2 Aplication Server Perangkat untuk
menyimpan dan
memproses aplikasi- aplikasi yang dibutuhkan.
Menyimpan dan
menjalankan proses back end aplikasi yang digunakan oleh user atau pembelajar.
3 Hosting Server Perangkat untuk
menyimpan dan
memproses website atau platform pendidikan online
Menyimpan dan
menjalankan proses back end website / platform yang digunakan oleh user atau pembelajar.
4 Database Server Perangkat untuk
menyimpan data.
Menyimpan data User, Pembelajar, konten, tutor, proses belajar, dan sebagainya.
5 Wi-Fi atau Wide Area Network
Bentuk jaringan telekomunikasi yang dapat menghubungkan banyak perangkat dalam satu area.
User atau Pembelajar dapat terhubung dengan setiap sistem atau aplikasi secara online melalui website atau aplikasi.
6 Laptop atau Desktop Laptop atau Desktop dengan spesifikasi yang mencukupi untuk pembelajaran online.
User atau Pembelajar dapat menggunakan Laptop atau Desktop untuk mengakses aplikasi via website atau platform.
7 Handphone atau Tablet Handphone atau Tablet dengan spesifikasi yang
User atau Pembelajar dapat menggunakan Handphone
347 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 339-352 E-ISSN 2503-2933
mencukupi untuk pembelajaran online.
atau Tablet untuk mengakses aplikasi via website atau platform.
8 Microsoft Windows Operating System untuk menjalankan perangkat Laptop atau Desktop.
User atau Pembelajar dapat menggunakan Microsoft Windows sebagai Sistem Operasi untuk menjalankan Laptop atau Desktop untuk mengakses aplikasi melalui website atau platform.
9 Mac OS Operating System untuk
menjalankan perangkat Laptop atau Desktop.
User atau Pembelajar dapat menggunakan Mac OS sebagai Sistem Operasi untuk menjalankan Laptop atau Desktop untuk mengakses aplikasi melalui website atau platform.
10 Android OS atau IOS Operating System untuk menjalankan perangkat handphone atau tablet.
User atau Pembelajar dapat menggunakan Android OS atau IOS sebagai Sistem Operasi untuk menjalankan handphone atau tablet untuk mengakses aplikasi melalui website atau platform.
Sumber: Researcher Property
Information Architecture merupakan penampung informasi dari arsitektur aplikasi, sebagai media penyimpanan maka arsitektur informasi harus dirancangan dengan benar.
Terutama dalam kapasitas penampungan.
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 339-352 E- ISSN 2503-2933 348
Sumber: Researcher Property
Gambar 4. Information (Data) yang Digunakan Untuk Mendukung Aplikasi
Arsitektur Informasi atau Data dapat dijelaskan menggunakan class diagram langkah yang terdapat dalam Enterprise Architecture.
1. Entitas Data, penentuan kandidat entitas berdasarkan dari bisnis yang terdapat pada instansi perusahaan menggunakan value chain. Hasil dari pendefinisian tersebut menghasilkan kandidat entitas (list of entity) meliputi: Entitas Bank Soal, Rating Data, Certificate Data, Entitas Student Data, Payment Data, Class Data, Content Data, User Data, Assigment Data dan entitas proses pembayaran.
2. Relasi Entitas, mendefinisikan entitas data pada proses yang mensupport di dalam kegiatan operasional di perusahaan, selanjutnya akan dilakukan identifikasi dan pengelompokan data.
Data-data yang telah dilakukan identitas dapat menunjukan akurasi, penyebaran data dan mensupport operasional sehari-sehari didalam sebuah perusahaan pendidikan online.
Technology Architecture [11] merupakan arsitektur yang digunakan sebagai infrastruktur atau perangkat keras. Ini merupakan perancangan dari perangkat keras yang dibutuhkan dalam menerapkan ide-ide yang sudah tertuang atau yang sudah diterapkan dalam aplikasi arsitektur dan informasi arsitektur. Performance dari arsitektur aplikasi dan arsitektur informasi dapat berjalan sesuai rencana jika arsitektur teknologi diperhatikan dengan benar. Arsitektur teknologi juga merupakan cara pendefinisian platform teknologi yang akan dimanfaatkan sebagai pendukung lingkungan arsitektur aplikasi dalam mengelola data dan sebagai tools dalam mensupport fungsi bisnis yang ada yang ada didalam pendidikan online [12]
349 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 339-352 E-ISSN 2503-2933
Sumber: Researcher Property
Gambar 5. Teknologi yang Digunakan Untuk Mendukung Aplikasi
Pada gambar 5, digambarkan bahwa terdapat Database Server yang bertujuan untuk menampung semua informasi yang dihasilkan dari aristektur aplikasi. Database Management yang berkaitan dengan Database pengelolaan management perusahaan. Google Cloud Platform [13] merupakan aplikasi system yang digunakan untuk menyimpan informasi atau Database dalam kegiatan yang berasal dari database mobile dan system aplikasi lainnya. Application server yang merupakan server yang digunakan untuk menampung semua aplikasi dari pendidikan online. Hosting server juga merupakan system yang menampung semua aplikasi dan informasi. Untuk menghindari virus atau Malware, system ini juga dilengkapi dengan deteksi Malware [14]. Sehingga dengan membuat system proteksi malware atau serangan dari berbagai system yang merugikan, maka teknologi proteksi malware dan proteksi yang lainnya.
Opportunities and Solutions [15] merupakan domain yang menghasilkan peluang dan solusi didalam pendidikan online. Pendidikan offline pada saat ini mempunyai banyak kelemahan, salah satunya ada tidak ada keefektifan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar dan membutuhan resource yang sangat besar. Resource yang sangat besar seperti tempat pendidikan, materi pelajaran dengan melakukan pencetakan kertas untuk soal-soal latihan siswa.
Maka peluang atau Opportunities adalah menciptakan Smart Education berbasis online, dimana saat ini sudah sangat lumrah untuk dijalankan, mengingat infrastuktur saat ini sudah sangat memadai. Dengan menggunakan Smartphone, maka siswa dapat belajar tanpa membutuhkan ruang dan waktu. Siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja selama 24 jam operasional.
Migration Planning [16] merupakan domain tahapan dari arsitektur aplikasi, arsitektur informasi atau data dan aristektur teknologi. Perencanaan tahap ini sebaiknya direncanakan dengan sangat matang, terlebih jika system ini sudah berjalan secara operasional agar tidak ada masalah jika dilakukan penerapan system. Perencanaan ini jika digunakan metode Project Management dengan pembuatan Work Breakdown Structure (WBS) sangat membantu dalam perencanaan.
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 339-352 E- ISSN 2503-2933 350
Implementation Governance [17] merupakan domain yang bertujuan dalam penataan penerapan system informasi. Project management dengan berbasis Waterfall Method atau dengan Agile Method sangat bagus sekali, mengingat dalam penataan penerapan perlu dilakukan dengan metode Project Management.
Architecture Change Management [18], [19] merupakan domain untuk mendukung keberlanjutan dari system informasi. Dalam perjalanan operasional system, system sebaiknya tidak kaku atau lebih bersifat adaptive dikarenakan untuk memperbaiki system yang terus berubah sejalan dengan keadaan atau perkembangan teknologi atau perkembangan dengan permintaan user demi kemudahan system berjalan. System harus bersifat Agile atau lincah jika mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dilapangan. Metode Change Management [20], maka penelitian mempertimbangkan untuk membahas walaupun belum membahas lebih terinci.
4. KESIMPULAN
Dari penjabaran penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa Architecture Enterprise ini menjelaskan tentang semua domain yang ada di dalam Framework TOGAF-ADM, walaupun pembahasan tidak secara dalam. Tetapi sudah mencukupi untuk menggambarkan proses Framework TOGAF. Penelitian ini membahas dengan memberikan gambaran tentang arsitektur aplikasi, arsitektur informasi, arsitektur teknologi meskipun belum terlalu rinci. Pembahasan lebih efektif jika dibandingkan antara Pendidikan belajar yang bersifat offline dengan pendidikan belajar online, dari segi biaya, tempat dan waktu.
5. SARAN
Penelitian ini masih dapat dikembangkan lebih mendetail dengan mengangkat topik yang lebih mendalam, seperti memperdalam teknologi arsitektur lebih dalam, membahas arsitektur aplikasi dan informasi lebih dalam, serta mengkaitkan dengan Project Management baik metode Waterfall maupun metode Agile.
DAFTAR PUSTAKA
[1] V. Ratten, “Digital Platforms and Transformational Entrepreneurship During The COVID-19 Crisis,” Int. J. Inf. Manage., No. May, p. 102534, 2022, doi:
10.1016/j.ijinfomgt.2022.102534.
[2] N. Ambrosino and F. Pacini, “Publish or Perish? Perish to Publish? (Unrequested Advices to Young Researchers),” Pulmonology, Vol. 28, No. 5, pp. 327–329, 2022, doi:
10.1016/j.pulmoe.2022.03.008.
[3] S. T. Safitri, G. Wibisono, and E. S. Mulyono, “Penyusunan Enterprise Architecture sebagai Strategi Perencanaan dan Penerapan Teknologi,” JEPIN (Jurnal Edukasi dan
…, Vol. 7, No. 2, pp. 233–241, 2021, [Online]. Available:
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jepin/article/view/47652.
351 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 339-352 E-ISSN 2503-2933
[4] Y. Prasetyo, “Perencanaan Arsitektur Enterprise Smart School Menggunakan Togaf :Studi Kasus SMK Negeri 13 Bandung,” J. Ilm. Ilmu Terap. Univ. Jambi …, Vol. 5, pp.
16–30, 2021, [Online]. Available: https://online-
journal.unja.ac.id/JIITUJ/article/view/12885.
[5] R. L. Hasanah, F. F. Wati, and D. Riana, “TAM Analysis on The Factors Affecting Admission of Students for Ruangguru Application,” J. Sist. Inf., Vol. 15, 2019.
[6] D. Hindarto, R. E. Indrajit, and E. Dazki, “Sustainability of Implementing Enterprise Architecture in the Solar Power Generation Manufacturing Industry,” Sinkron, Vol. 6,
No. 1, pp. 13–24, 2021, [Online]. Available:
https://jurnal.polgan.ac.id/index.php/sinkron/article/view/11115.
[7] S. Ben Dhaou Dakhli, “Architectural Deviations and Inconsistencies Management: A Framework Based on Information Systems Urbanization,” Procedia Comput. Sci., Vol.
181, No. 2019, pp. 1122–1130, 2021, doi: 10.1016/j.procs.2021.01.309.
[8] Y. S. Hudha, E. Utami, and E. T. Luthfi, “Perancangan Enterprise Arsitektur Sistem Informasi Billing Menggunakan Metode TOGAF ADM pada PT. Time Excelindo,”
Creat. Inf. Technol. J., Vol. 5, No. 1, p. 40, 2019, doi: 10.24076/citec.2017v5i1.125.
[9] R. Ansyori, N. Qodarsih, and B. Soewito, “A systematic Literature Review: Critical Success Factors to Implement Enterprise Architecture,” Procedia Comput. Sci., Vol.
135, pp. 43–51, 2018, doi: 10.1016/j.procs.2018.08.148.
[10] V. Řepa and O. Svatoš, “Model Consistency As A Tool For Digital Business Architecture Verification,” Procedia Comput. Sci., Vol. 159, pp. 2144–2153, 2019, doi:
10.1016/j.procs.2019.09.388.
[11] A. Prabhakaran, A. M. Mahamadu, and L. Mahdjoubi, “Understanding The Challenges of Immersive Technology Use In The Architecture and Construction Industry: A Systematic Review,” Autom. Constr., Vol. 137, No. September 2020, p. 104228, 2022, doi: 10.1016/j.autcon.2022.104228.
[12] R. Yunis, K. Surendro, and E. S. Panjaitan, “Pengembangan Model Arsitektur Enterprise Untuk Perguruan Tinggi,” JUTI J. Ilm. Teknol. Inf., Vol. 8, No. 1, p. 9, 2010, doi: 10.12962/j24068535.v8i1.a70.
[13] P. Teluguntla et al., “A 30-m Landsat-Derived Cropland Extent Product of Australia and China Using Random Forest Machine Learning Algorithm On Google Earth Engine cloud computing platform,” ISPRS J. Photogramm. Remote Sens., Vol. 144, No. August, pp. 325–340, 2018, doi: 10.1016/j.isprsjprs.2018.07.017.
[14] D. Hindarto, “Perbandingan Kinerja Akurasi Klasifikasi K-NN, NB dan DT pada APK Android,” JATISI (Jurnal Tek. Inform. dan Sist. Informasi), Vol. 9, No. 1, pp. 486–503, 2022, doi: 10.35957/jatisi.v9i1.1542.
[15] L. Rose, A. Xyrichis, and J. Meyer, “Intensive Care Unit Visiting Using Virtual Technology: Barriers, Solutions, and Opportunities,” Intensive Crit. Care Nurs., Vol.
70, p. 103215, 2022, doi: 10.1016/j.iccn.2022.103215.
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 339-352 E- ISSN 2503-2933 352
[16] V. Agievich and K. Skripkin, “Enterprise Architecture Migration Planning Using The Matrix of Change,” Procedia Comput. Sci., Vol. 31, No. Itqm, pp. 231–235, 2014, doi:10.1016/j.procs.2014.05.264.
[17] Z. Liu et al., “The Architectural Design and Implementation of A Digital Platform For Industry 4.0 SME collaboration,” Comput. Ind., Vol. 138, p. 103623, 2022, doi:
10.1016/j.compind.2022.103623.
[18] M. A. Benloucif, J. C. Popieul, and C. Sentouh, “Architecture for Multi-Level Cooperation and Dynamic Authority Management In An Automated Driving System - A Case Study On Lane Change Cooperation,” IFAC-PapersOnLine, Vol. 49, No. 19, pp.
615–620, 2016, doi: 10.1016/j.ifacol.2016.10.631.
[19] D. C. Quintana, J. M. Díaz-Puente, and F. Gallego-Moreno, “Architectural and Cultural Heritage As A Driver of Social Change In Rural Areas: 10 Years (2009–2019) of Management and Recovery In Huete, A Town of Cuenca, Spain,” Land use policy, Vol.
115, No. June 2020, 2022, doi: 10.1016/j.landusepol.2022.106017.
[20] J. Geng et al., “Construction of Energy Internet Technology Architecture Based On General System Structure Theory,” Energy Reports, Vol. 7, pp. 10–17, 2021, doi:
10.1016/j.egyr.2021.09.037.