Rancang Bangun Aplikasi Inventaris Aset Berbasis Android
Vera Alviani1, Nurkhalik Wahdanial Asbara2,*, Magfira Tunnisa3
1Fakultas Ilmu Komputer, Prodi Ilmu Komputer, Universits Megarezky, Makassar, Indonesia
*2Sistem dan Teknologi Informasi, Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia, Makassar, Indonesia
3Teknik Informatika, Universitas Tomakaka, Mamuju, Indonesia
Email: 1[email protected] , 2,*[email protected] , 3[email protected] Email Penulis Korespondensi: [email protected]
Submitted 14-09-2022; Accepted 19-10-2022; Published 31-10-2022 Abstrak
Aplikasi inventaris aset sekolah ini digunakan untuk memantau siklus peminjaman dan pengembalian peralatan agar tidak terjadi kehilangan peralatan yang mengakibatkan kerugian pada pihak sekolah. Metode waterfall adalah suatu proses mengembangkan perangkat atau sistem secara berurutan, metode ini digunakan untuk memantau siklus peminjaman dan pengembalian inventaris sekolah dimana kemajuannya dipandang seperti air terjun yang terus mengalir ke bawah dengan melewati beberapa tahapan-tahapan.
Pengujian system ini menggunakan metode pengujian blackbox untuk menguji implementasi system yang berjalan. Hasil penelitian menghasilkan sebuah aplikasi mobile yang memungkinkan melakukan mobilitas dengan perlengkapan tertentu, aplikasi mobile dapat mempermudah aktifitas ataupun pekerjaan lain.
Kata Kunci: Android; Waterfall; Blackbox; MySQL; Inventaris Abstract
This school asset inventory application is used to monitor the cycle of borrowing and returning equipment so that there is no loss of equipment that results in losses to the school. The waterfall method is a process of developing a device or system sequentially, this method is used to monitor the cycle of borrowing and returning school inventory where progress is seen as a waterfall that continues to flow down through several stages. Testing this system uses the blackbox testing method to test the implementation of the running system.The results of the study produced a mobile application that allows mobility with certain equipment, mobile applications can facilitate other activities or work.
Keywords: Android; Waterfall; Blackbox; MySQL; Inventory
1 . PENDAHULUAN
Sekolah Menengah Atas (SMA Negeri 1 MAMUJU) merupakan organisasi dibidang pendidikan kejuruan, dimana pada SMK Negeri 1 MAMUJU ini terdapat 5 jenis jurusan yakni jurusan otomatisasi dan tata kelola perkantoran, akuntansi dan keuangan lembaga, teknik komputer dan jaringan, teknik instalasi tenaga listrik, Serta agribisnis pengolahan hasil pertanian. Berdasarkan jurusan yang ada pada SMA Negeri 1 MAMUJU ini dalam membantu kegiatan pembelajaran siswa, Sekolah menyediakan sarana yang dapat menunjang atau mendukung kegiatan-kegiatan pembelajaran yang ada pada sekolah. Sarana dan prasarana yang terdapat pada SMA Negeri 1 Mamuju ini yaitu laptop, proyektor, dan lain-lain.
Dalam memberikan pelayanan peminjaman alat sarana dan prasarana yang telah disediakan sekolah kepada siswa- siswinya dengan cepat, tepat, efektif, dan efisien maka diperlukannya pelayanan peminjaman alat sarana dan prasarana dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada. Pada saat ini pihak SMA Negeri 1 MAMUJU dalam melakukan pelayanan peminjaman alat dengan melakukan proses pencatatan kedalam buku peminjaman dan pengembalian. Yang dimana sistem tersebut masih dinilai sangat manual dan kurang efisien sebab catatan mudah tercecer dan hilang.
Sarana dan prasarana pada SMA Negeri 1 Mamuju berupa laptop, proyektor, dan lain-lain. Dalam memberikan pelayanan peminjaman alat sarana dan prasarana yang telah disediakan sekolah kepada siswa-siswinya dengan cepat, tepat, efektif, dan efisien maka diperlukan pelayanan peminjaman alat sarana dan prasarana dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada. Barang merupakan produk yang memiliki wujud fisik, sehingga dapat dilihat, diraba atau disentuh, disimpan, dipindahkan, dan sebagainya [1]. Pada saat ini pihak SMA Negeri 1 MAMUJU dalam melakukan pelayanan peminjaman alat dengan melakukan proses pencatatan kedalam buku peminjaman dan pengembalian. Sistem yang manual dan kurang efisien akan berdampak pada hilangnya beberapa inventaris sekolah. Sistem ini dibuat untuk melakukan pencatatan berbasis komputerisasi sehingga memudahkan pihak sekolah dalam menginventarisasi sarana dan prasarana sekolah. Dalam prosesnyasiswa-siswi atau guru pengajar (peminjam) yang melakukan peminjaman melakukan pencatatan mandiri dengan cara mencatatnya didalam buku peminjaman dan pengembalian yang telah disediakan.
Inventaris barang merupakan suatu kegiatan pencatatan barang sekaligus mengolah data-data persediaan barang yang dimiliki[2].
Peminjaman memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga peminjaman dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan [3]. Proses pencatatan peminjaman yang dilakukan oleh siswa dan guru memiliki sedikit perbedaan. Peminjaman yang dilakukan oleh guru dapat dilakukan setiap saat tanpa dengan batas waktu pengembalian tidak terbatas, tetapi peralatan yang dipinjam wajib dibawa setiap hari ke lingkungan sekolah. Sedangkan peminjaman yang dilakukan oleh siswa/siswi harus mengetahui / mendapat persetujuan dari guru pengajar yang pada saat itu sedang memberi materi/mengajar di dalam kelas siswa/siswi tersebut, serta batas waktu peminjaman hanya pada hari itu saja tanpa harus mengembalikannya terlebih dahulu, walaupun guru pengajar telah berganti.
Permasalahan yang terjadi pada system sebelumnya adalah siswa/guru melakukan peminjaman secara bersamaan dengan proses pencatatan pengembalian. Sistem yang akan ditawarkan ini dapat digunakan dalam mencatat peminjaman peralatan dan pengembalian peralatan yang sudah dipinjam. Manfaat system informasi peminjaman adalah mempermudah proses peminjaman seseorang karena sudah tersistem dan dapat diketahui siapa saja yang meminjam [4].
Aplikasi merupakan program yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah dari pengguna dengan tujuan yang digunakan dalam pemrosesan data sebuah komputasi yang diinginkan. Aplikasi mobile memungkinkan melakukan mobilitas dengan perlengkapan tertentu, aplikasi mobile dapat mempermudah aktifitas ataupun pekerjaan lain [5].
Aplikasi inventaris aset sekolah ini digunakan untuk memantau siklus peminjaman dan pengembalian peralatan agar tidak terjadi kehilangan peralatan yang mengakibatkan kerugian pada pihak sekolah yang berbasis android. Android pada awalnya dikembangkan oleh perusahaan bernama Android. Inc., dengan dukungan finansial yang berasal dari Google, yang kemudian Google pun membelinya pada tahun 2005. Sistem operasi android tersebut secara resmi dirilis pada tahun 2007, bersamaan dengan didirikannya sebuah perusahaan Open Handset Alliance, konsorium dari beberapa perusahaan- perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, serta telekomunikasi yang memiliki tujuan untuk memajukan standar terbuka dari perangkat seluler. Ponsel yang berbasis sistem operasi Android pertama dijual pada bulan Oktober 2008 [6].
Android bersifat open Source atau terbuka bagi para pengembang untuk membuat aplikasi mereka sendiri [7].
Sesuai dengan Penelitian [8] tentang Perancangan sistem informasi inventarisasi aset berbasis web menggunakan metode waterfall. Penelitian ini menjelaskan tentang pengolahan data aset masih dilakukan secara manual oleh pengurus barang yaitu untuk pendataan barang yang dibeli dengan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS) maupun bantuan Aset yang di peroleh dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Dimulai dengan mencatat Kartu Inventaris Barang ( KIB ) lalu di salin di komputer , pada saat arsip aset di sekolah di perlukan sewaktu – waktu mengakibatkan lamanya waktu pencarian dan kurang lengkap nya data yang disajikan. Untuk menanggulangi permasalahan dan memenuhi serta mencapai efisiensi data pada SDN Rawamangun 09. Oleh karena itu penulisan sistem informasi inventaris aset berbasis web ini dapat memudahkan sistem kerja di mulai dari penginputan melalui web sampai dengan hasil laporan dalam bentuk pdf , selain data tercatat dengan rapih dan efisien kekeliruan pencatatan inventaris dapat berkurang.
Software yang digunakan dalam penelitian adalah android studio. Android Studio memang jauh lebih baik dibadingkan Eclipse, karena aplikasi ini menggunakan Gradle. Ditambah lagi kita tidak perlu ousing dengan Dependencies package pada android studio. Begitupun dengan dukungan xml editor secara visual yang jauh lebih baik dibandingkan Eclipse membuat android studio jauh lebih unggul[9].
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi yang berhubungan dengan penelitian untuk mendapatkan gambaran dalam merancang sistem. Dalam perancangan sistem, yang dibutuhkan sebuah metode penelitian agar proses penelitian berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode watelfall. Metode waterfall adalah suatu proses mengembangkan perangkat atau sistem secara berurutan, dimana kemajuannya dipandang seperti air terjun yang terus mengalir ke bawah dengan melewati beberapa tahapan-tahapan. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial, terdiri dari tahap perencanaan, analisis perancangan dan implementasi system [10]. Peneliti memilih metode watelfall ini langkah-langkahnya berurutan dan sistematis. Berikut ini merupakan langkah-langkah atau tahapan dalam metode watelfall :
Gambar 1. Tahapan Penelitian a. Tahapan Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini, analisis kebutuhan dilakukan untuk membantu menjabarkan kebutuhan pengguna menjadi desain sistem yang kemudian akan dibuat menjadi perangkat yang memberikan solusi. Pada tahap ini, aplikasi yang dirancang yaitu aplikasi inventaris aset sekolah untuk mencatat peminjaman dan pengembalian barang agar menghindari terjadinya kehilangan barang berbasis android yang dikontrol melalui smartphone
b. Tahapan Perancangan Perangkat Keras Dan Lunak
Aplikasi inventaris aset sekolah ini terdiri atas perangkat lunak. Perangkat lunak sebagai program yang akan menjalankan sistem terdiri dari software android studio sebagai code editor atau penulisan program sehingga data dapat terbaca dan dikontrol melalui smartphone
c. Tahapan Implementasi Dan Pengujian
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara (Interview)
TAHAPAN ANALISIS KEBUTUHAN
TAHAPAN PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN
LUNAK
TAHAPAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Melakukan pengumpulan data dan informasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada narasumber yang mengetahui alur sistem yang berjalan pada SMA 1 Mamuju dalam mekanisme peminjaman barang yang masih dilakukan dengan mencatat pada buku peminjaman secara manual.
2. Pengamatan Langsung (Observasi)
Observasi atau pengamatan langsung merupakan teknik pengumpulan data dengan melihat langsung kegiatan yang dilakukan dari lapangan. Didalam penelitian ini, penulis melakukan pengamatan di sekolah tentang hal yang berhubungan dengan kegiatan peminjaman barang sampai pada proses terlaksananya untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai sistem yang sedang berjalan. Kegiatan ini diperlukan untuk mencari dan mengumpulkan data yang dibutuhkan langsung dari sumbernya.
3. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan data-data yang bersifat teoritis, oleh karena itu penulis melakukan pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari literatur seperti buku-buku, jurnal ataupun referensi lain yang relevan dengan masalah yang dibahas.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan hasil observasi serta wawancara peneliti terhadap narasumber dilokasi penelitian dapat diuraikan deskripsinya sesuai dengan metode penelitian yang digunakan yaitu metode waterfall yaitu analyze, design, Development, dan implementasi
a. Analyze
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia dalam [11] analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa krangan, perbuatan, dan sebagianya). Analisis mempunyai tujuan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebabnya, duduk perkaranya, dan sebagainya). Analyze atau analisa merupakan tahap pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan perancangan sistem yang akan dibuat maka perlu adanya analisa yang bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan kegiatan inventaris barang di SMKN 1 Mamuju. Selain itu dengan dilakukannya analisis ini dapat diketahui masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan inventaris tersebut. Sebelum peneliti melakukan perancangan terhadap sistem yang baru, perlu adanya analisa mengenai sistem yang sedang berjalan, sehingga memudahkan peneliti dalam mendefinisikan masalah yang timbul dalam sistem yang sedang berjalan, dimana pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan observasi di SMKN 1 Mamuju, penulis mendapatkan informasi dari bapak kepala sekolah dan pegawai tata usaha pada tanggal 5 Agustus 2022 di SMKN 1 Mamuju bahwa sistem inventaris barang belum ada dan pihak sekolah tersebut masih menggunakan pencatatan peminjaman dan pengembalian barang secara manual di buku, dengan banyaknya kelas maka sekolah sulit untuk melakukan pencatatan barang-barang yang dipinjam. Sehingga sekolah memerlukan suatu aplikasi untuk memudahkan pencacatan peminjaman dan pengembalian barang-barang tersebut.
Sebelum melakukan perancangan untuk aplikasi baru yang akan dibuat, maka diperlukan analisis pendefinisian kebutuhan bertujuan untuk mengetahui bagaimana aplikasi yang dilaksanakan di SMA 1 Mamuju. Selain itu dengan dilakukannya analisis dapat diketahui masalah yang ditemukan dalam pengelolaan datanya. Hasil survei yang dilakukan peneliti pada SMA 1 Mamuju, rangkum dan tuangkan kedalam Tabel 1 Hasil Survei dibawah ini :
Tabel 1. Barang Iventaris Sekolah No. Barang yang Dipinjam
1 Meja
2 Kursi
3 Bola Voli
4 Bola Takraw
5 Cock
6 Bola Basket
7 Cakram
8 Peluru
9 Lembing
10 Raket
11 Net
b. Design
Menurut John Burch & Gary Grudnitsk dalam [12], Design sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Langkah-langkahnya adalah instalasi Android Studio dan instalasi Xampp Server. Dalam tahap design ini perancangan sebuah sistem yang sesuai dengan kebutuhan sekolah untuk memudahkan pengelolaan inventaris barang.
Design aplikasi pada sisi admin mencakup tahapan akses halaman login aplikasi peminjaman barang, setelah itu login dengan username dan password, pelaksanaan penginputan data-data inventaris barang, dan pengelolaan inventaris barang.
Design aplikasi untuk user mencakup tahapan akses halaman peminjaman barang, setelah itu melakukan login dengan username dan password, mengajukan pinjaman dan pengembalian.
Admin dan user, dapat mengakses aplikasi inventaris barang dengan menggunakan username dan password untuk mengakses aplikasi. Design dari perancangan aplikasi inventaris barang ini mencakup desain secara umum menggunakan UML, desain input, desain output, desain database, desain teknologi dan desain kontrol. Berikut design menu pada aplikasi inventaris barang.
Gambar 2. Sistem Inventaris Barang Pada Sisi Admin 3.1 Integrasi dan Uji Coba Sistem
Unit program yang telah dibuat pada tahapan sebelumnya digabung dan diuji sebagai sebuah sistem yang lengkap. Tujuan dari uji coba system adalah Uji coba sistem dilakukan untuk mengetahui kemampuan sistem dalam mengolah informasi yang dibutuhkan [13]. Pengujian dilakukan dengan metode BlackBox testing. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental dari suatu 1410able1410 tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak[14].
Berikut adalah tabel hasil pengujian blackbox testing:
Tabel 2. Hasil Pengujian Blackbox
No Rancangan Dan Proses Hasil Yang Diharapkan Keterangan
1 Buka aplikasi Tampil halaman login Berhasil
2 Klik login petugas Tampil halaman login petugas Berhasil 3 Kilk form jumlah data barang Tampil form jumlah data barang Berhasil 4 Klik form barang tersedia Tampil form barang tersedia Berhasil 5 Klik form barang dipinjam Tampil form barang dipinjam Berhasil 6 Klik form jumlah peminjam Tampil form jumlah peminjam Berhasil 7 Klik login peminjam Tampil halaman login peminjam Berhasil 8 Klik form barang tersedia Tampil halaman barang tersedia Berhasil 9 Klik form barang dipinjam Tampil halaman barang dipinjam Berhasil 10 Klik menu user profile Tampil halaman user profile Berhasil 11 Klik menu riwayat pemanggilan Tampil halaman riwayat pemanggilan Berhasil
12 Klik menu dashboard Tampil halaman dashboard Berhasil
13 Klik menu home Tampil halaman login Berhasil
14 Klik menu logout Tampil halaman login Berhasil
3.2 Pembahasan Hasil Uji dan Analisis a. Hasil Uji Praktikalitas Produk
Uji praktikalitas aplikasi inventaris barang diberikan bagian tata usaha, dengan hasil nilai seperti 1410able berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Praktikalitas
No Nama Praktikalitator Nilai Hasil
1 Asri 90% Sangat Praktis
2 Muhammad Hidayat 90% Sangat Praktis
3 Fitriani 90% Sangat Praktis
Jumlah 270
Rata-Rata 90 Sangat Praktis
Setelah semua nilai praktikalitas dari masing-masing 270 kemudian dilakukan perhitungan dengan menjumlahkan semua nilai akhir yang didapat dari praktisi dan dibagi dengan jumlah praktis, sehingga aplikasi ini mendapatkan nilai praktikalitas akhir 90 dengan kategori sangat praktis.
b. Hasil Uji Efektivitas Produk
Uji efektifitas aplikasi inventaris barang SMA 1 Mamuju diberikan kepada siswa, dengan hasil nilai seperti 1410able berikut :
Tabel 4. Hasil Uji Efektivitas
No Nama Praktikalitator Nilai Hasil
1 Ahmad 0,78 Sangat Efektif
2 Lisa 1 Sangat Efektif
3 Reski 1 Sangat Efektif
Jumlah 2,78 Sangat Efektif
Rata-Rata 0,92 Sangat Efektif
Uji efektifitas aplikasi inventaris barang ini diperoleh berdasarkan lembar efektifitas yang diberikan oleh siswa.
Setelah dilakukan perhitungan dengan mengacu rumus statistik Richard R. Hake, dari perhitungan tersebut didapat nilai akhir 0,92 dengan kategori Sangat Efektif
3.3 Analisis Data
Analisis data merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui bagaimana menggambarkan data, hubungan data, semantik data dan batasan data yang ada pada suatu sistem informasi [15]. Analisis data merupakan suatu proses mempelajari permasalahan untuk mendapat solusi dan memecahkan persoalan yang timbul dari sistem yang berjalan yaitu peminjam atau siswa datang ke bagian tata usaha untuk meminjam barang dan melakukan bagian tata usaha melakukan pencatatan peminjaman dengan cara manual atau menulis di buku peminjaman yang membuat kinerja dari kegiatan peminjaman ini kurang optimal dan dapat mengakibatkan barang tercecer atau hilang karena kelalaian. Untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan tersebut, sesuai dengan rancangan peneliti sebelumnya dimana dilakukan pembuatan aplikasi inventaris barang dalam bentuk mobile berbasis android untuk mengoptimalkan sistem peminjaman dan pengembalian barang sehingga setelah aplikasi yang dirancang mulai dioperasikan, kegoiatan inventaris barang di SMA 1 Mamuju dapat dilaksanakan dengan lebih praktis dan efisien.
3.4 Implementasi a. Form Login
Form login merupakan halaman yang pertamakali saat masuk kedalam aplikasi. Pada form ini terdapat dua pilihan login yaitu sebagai admin (pegawai tata usaha) atau sebagai user (siswa). Halaman ini juga memuat tentang informasi aplikasi dan kontak admin.
Gambar 3. Form Login b. Form Dashboard Petugas
Form ini berisi tentang informasi dan status peminjaman/pengembalian yang terjadi pada SMA 1 Mamuju. Pada form ini, ada beberapa informasi yang ditampilkan yaitu jumlah data barang, barang tersedia, barang dipinjam, jumlah peminjam.
Gambar 4. Form Dashboard Petugas
c. Form Data Barang Tersedia
Form ini memiliki fungsi untuk menampilkan barang yang tersedia atau dalam keadaan sedang tidak dipinjam.
Pada form ini terdapat tabel status barang yang berisi ID barang, nama barang, deskripsi dan stock.
Gambar 5. Form Barang Tersedia d. Form Barang dipinjam
Form ini berfungsi untuk menampilkan status dari barang yang sedang dipinjam
Gambar 6. Form Barang Dipinjam e. Form data Peminjam
Form ini berfungsi untuk menampilkan data peminjam, pada form ini petugas juga dapat menambahkan, mengedit dan menghapus data peminjam. Data peminjam atau user berisi ID peminjam dan nama peminjam.
Gambar 7. Form Data Peminjam
f. Form Riwayat Peminjaman
Berisi tentang riwayat peminjaman barang :
Gambar 8. Form Riwayat Peminjaman
4. KESIMPULAN
Aplikasi Inventaris Aset Sekolah Pada SMAN 1 Mamuju Berbasis Android tersebut dirancang menggunakan platforn Android Studio dan MySQL sebagai database aplikasi. Implementasi Aplikasi Inventaris Aset Sekolah tersebut dapat dilakukan dengan mengunduh aplikasinya pada google playstore dan dapat diinstall pada android dengan melalui uji coba dan berjalan dengan baik. Hasil pengujian system menunjukkan system ini efektif dan praktis untuk digunakan.
REFERENCES
[1] N. Durahman and S. Munir, “Sistem Informasi Inventaris Data Barang Di Pt Nata Bersaudara Sejahtera Menggunakan Metode Garis Lurus,” J. Tek. Inform., vol. 7, no. 1, 2019.
[2] F. G. C. Manoppo, “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BARANG PADA STMIK PARNA RAYA MANADO BERBASIS WEBSITE: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BARANG PADA STMIK PARNA RAYA MANADO BERBASIS WEBSITE,” Univ. PARNA RAYA Manad., vol. 9, no. 3, 2021.
[3] “Arti Kata Peminjaman di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).” https://kbbi.lektur.id/peminjaman (accessed Oct. 03, 2022).
[4] A. FAJRI, J. QODIR, and W. AMINUDIN, “ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN DOSIR PENSIUN,” 2016.
[5] A. Noor, A. Supriyanto, and H. Rhomadhona, “Aplikasi Pendeteksi Kualitas Air Menggunakan Turbidity Sensor Dan Arduino Berbasis Web Mobile,” J. Coreit, vol. 5, no. 1, 2019.
[6] S. Alfarisi, “Aplikasi Media Pengenalan Jenis Kamera dan Lensa Berbasis Android,” J. Sisfotek Glob., vol. 9, no. 1, 2019.
[7] J. Kuswanto and F. Radiansah, “Media Pembelajaran Berbasis Android Pada Mata Pelajaran Sistem Operasi Jaringan Kelas XI,”
J. Media Infotama, vol. 14, no. 1, 2018.
[8] M. Usnaini, V. Yasin, and A. Z. Sianipar, “Perancangan sistem informasi inventarisasi aset berbasis web menggunakan metode waterfall,” J. Manajamen Inform. Jayakarta, vol. 1, no. 1, pp. 36–55, 2021.
[9] M. N. Yati, “Aplikasi Belajar Mengaji Berbasis Android,” J. Manaj. Inform., vol. 8, no. 2, 2018.
[10] M. Purba, “Aplikasi Pengolahan Data Nilai Siswa Pada Sekolah Dasar Negeri 152 Palembang Menggunakan Metode Waterfall,”
J. Inform., vol. 8, no. 1, pp. 42–52, 2019.
[11] M. S. Kahar and M. R. Layn, “Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika,” J. Math Educ. Nusant.
Wahana Publ. Karya Tulis Ilm. Di Bid. Pendidik. Mat., vol. 3, no. 2, pp. 95–102, 2017.
[12] D. A. O. Turang, “Pengembangan Sistem Relay Pengendalian Dan Penghematan Pemakaian Lampu Berbasis Mobile,” in Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF), 2015, vol. 1, no. 1.
[13] J. Asmara, “Rancang Bangun Sistem Informasi Desa Berbasis Website (Studi Kasus Desa Netpala),” J. Pendidik. Teknol. Inf., vol. 2, no. 1, pp. 1–7, 2019.
[14] F. E. Susilawati, S. Suparman, and A. M. G. Patalo, “PENGUJIAN BLACK BOX APLIKASI PENJUALAN PUPUK BERSUBSIDI MENGGUNAKAN TEKNIK EQUIVALENCE PARTITIONING,” J. Ilm. Teknol. Inf., vol. 12, no. 2, pp. 30–34, 2022.
[15] D. Edi and S. Betshani, “Analisis Data dengan Menggunakan ERD dan Model Konseptual Data Warehouse,” J. Inform., vol. 5, no. 1, pp. 71–85, 2009.