• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN WEB HELP DESK DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL DI SISTEM LAPORAN ANGKUTAN SUNGAI DANAU DAN PENYEBRANGAN - Teknokrat Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "RANCANG BANGUN WEB HELP DESK DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL DI SISTEM LAPORAN ANGKUTAN SUNGAI DANAU DAN PENYEBRANGAN - Teknokrat Repository"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB II

LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini dibutuhkan tinjauan pustaka sebagai panduan komprehensif yang ditinjau dari beberapa jurnal penelitian terdahulu, berkaitan dengan judul penelitian dan pokok pemabahasan pada penelitian yang akan dilakukan. Adapun tinjauan pustaka yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2. 1 Tinjauan Literatur No Detail Jurnal Tinjauan Literatur

1. Judul Penelitian Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Layanan Ticketing Helpdesk Berbasis Web (Studi Kasus: Pt.

Ussi Bandung) Tahun Penelitian 2022

Metode PPL Waterfall Penulis Azmi Farhan

Latar Belakang PT. USSI adalah perusahaan yang bergerak dibidang teknologi informasi yang mendukung digitalisasi berbagai lembaga keuangan. Dikarenakan banyaknya produk aplikasi keuangan yang telah dikembangan, dalam menjalankan proses usaha perusahaan seringkali ditemukan berbagai kendala yang

berkaitan dengan penggunaan produk aplikasi, baik itu masalah teknis ataupun non-teknis.

(2)

2 Tujuan Penelitian Untuk membantu intensitas pekerjaan IT Support

supaya dalam menangani keluhan yang masuk lebih merata. Mempermudah kerja supervisor IT Support dalam mengontrol pekerjaan staf IT Support dan data keluhan yang masuk dan membantu pihak manajemen dalam mengevaluasi produk dengan melihat banyaknya masalah berdasarkan produk yang paling banyak dikeluhkan.

Manfaat Penelitian Meningkatkan kinerja perusahaan dengan adanya report yang dapat di export dan dapat diakses kapanpun karena berbentuk web.

2. Judul Penelitian Penerapan Helpdesk Ticketing System Dalam Penanganan Keluhan Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Web.

Tahun Penelitian 2019 Metode PPL Prototype

Penulis Ryan Muhammad Bahrudin, Mohammad Ridwan, Hardjito S Darmojo.

Latar Belakang Unit Pelaksana Tugas Information Technology (UPT IT) merupakan pusat penyedia informasi Akademik

(3)

3 yang ada pada kampus Universitas Islam SyekhYusuf. ketika terjadi keluhan tentang gangguan Sistem Informasi Akademik (SINA) seperti nilai tidak sesuai, masalah registrasi atau masalah keuangan, user masih harus datang langsung ke kantor teknisi IT untuk melaporkan keluhannya , user juga bingung harus melapor kesiapa ketika teknisi IT tidak berada ditempat laporanlaporan yang masuk tidak terdokumentasi dengan baik.

Tujuan Penelitian Merancang dan mengembangkan aplikasi helpdesk ticketing berbasis web yang dapat mempermudah pengguna dalam melaporkan masalah dan mempermudah teknisi dalam mengelola dan

menyelesaikan masalah yang dilaporkan

Hasil Penelitian Penelitian ini berhasil merancang dan mengembangkan aplikasi helpdesk ticketing berbasis web yang dapat mempermudah pengguna dalam melaporkan masalah dan mempermudah teknisi dalam mengelola dan menyelesaikan masalah yang dilaporkan. Metode prototype digunakan untuk pengembangan aplikasi helpdesk ticketing dan black box testing digunakan untuk pengujian aplikasi.

(4)

4 Beberapa literatur juga digunakan sebagai pedoman dan acuan dalam merancang aplikasi Helpdesk.

3. Judul Penelitian Sistem Informasi Trouble Ticket (SIKET) Untuk Layanan Gangguan Jaringan Berbasis Web.

Tahun Penelitian 2022 Metode PPL Waterfall

Penulis Sapta Musta Wijaya, Wida Prima Mustika, Andi Sanjaya.

Latar Belakang Dalam layanan jaringan radio trunking PT.Handal Exa Teknologi sering juga mendapatkan berbagai laporan dan keluhan dari user, saat ini user masih melakukan laporan dan keluhan dengan menggunakan email dan melalui group aplikasi chat seperti whatsapp, dalam proses laporan gangguan ini tim helpdesk masih melakukan pencatatan manual.

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah membuat sebuah fasilistas sistem informasi berbasis web untuk mengolah data laporan layanan gangguan dan dapat menyelesaikan masalah, dapat memberikan kemudahan kepada user untuk pelaporan gangguan layanan dengan menggunakan website dan menjaga service perusahaan kepada user untuk bisa cepat

(5)

5 tanggap dalam memproses penanganan layanan gangguan, dari tujuan penelitian tersebut menghasilkan suatu rancangan sistem informasi trouble ticket berbasis web dengan layanan pelaporan gangguan atau trouble ticket.

Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini terciptanya Sistem Informasi Trouble Ticket berbasis Web pada PT. Handal Exa Teknologi yang meningkatkan layanan kepada pelanggan dalam hal merespon cepat keluhan yang ingin dilaporkan serta dapat menjadi media informasi data gangguan yang telah terjadi.

4. Judul Penelitian Rancang Bangun Sistem Helpdesk Ticketing Pada Pt.

Klk Agriservindo.

Tahun Penelitian 2022 Metode PPL Waterfall

Penulis Elly Santi, Thomas Budiman, Syamsu Hidayat, Ari Kurniawan.

Latar Belakang Sebagai perusahaan multinasional yang bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit.

Sangat memerlukan sebuah sistem Helpdesk Ticketing yang terintegrasi. Adapun permasalahan yang ditemukan pada proses bisnis perusahaan adalah

(6)

6 khususnya dibidang teknologi informasi berkaitan dengan permasalahan hardware dan software, Departemen Information Teknologi yang

bertanggung jawab atas setiap laporan permasalahan hardware dan software masih menggunakan cara manual dalam mencatat setiap laporan kerusakan yang diterima dari user hal ini berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dimana tidak terkontrolnya setiap permasalahan yang dilaporkan dan bagaimana status dari pelaporan tersebut, hal ini sangat berdampak tidak baik dengan menimbulkan sering terjadinya pencatatan ganda atau berulang dan belum adanya sistem yang dapat mengukur tingkat permasalahan yang dilaporkan.

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sistem Helpdesk Ticketing pada PT. KLK Agriservindo yang dapat memberikan informasi atas permasalahan yang terjadi baik terkait kerusakan hardware, software, maupun koneksi jaringan internet dan juga dapat memberikan suatu analisa yang tepat dan cepat guna pengambilan keputusan

dalam menindaklanjuti pelaporan kerusakan yang diterima.

(7)

7 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini adalan pengimplementasian

sistem ini diharapkan unit kerja helpdesk ter bantukan dengan komputerisasi pencatatan setiap pelaporan yang diterima dan data dapat disimpan dengan baik di dalam sebuah database.

5. Judul Penelitian Perancangan Fitur Aplikasi Helpdesk Ticketing Berbasis Website Pada Seksi Teknisi Untuk Tindakan Perbaikan Perangkat Ti Menggunakan Metode Extreme Programming Studi Kasus: Pt Lestari Banten Energi

Tahun Penelitian 2020

Metode PPL Extreme Programming

Penulis Muhammad Rafidan, Rahmat Fauzi, Ahmad Musnansyah.

Latar Belakang Adanya permasalahan dalam mengelola masalah terkait TI secara langsung dan proses pelaporan yang masih dilakukan secara manual. Oleh karena itu, perlu dikembangkan sebuah aplikasi berbasis website untuk menangani permasalahan tersebut. Dokumen ini menjelaskan tentang pengembangan aplikasi

(8)

8 Helpdesk ticketing berbasis website dengan nama Genesys menggunakan metode extreme programming dari agile. Dokumen ini juga menjelaskan fitur-fitur yang ada dalam aplikasi tersebut dan hasil pengujian yang dilakukan.

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah aplikasi Helpdesk ticketing berbasis website dengan nama Genesys menggunakan metode extreme programming dari agile. Aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah dalam mengelola masalah terkait IT secara langsung dan memecahkan permasalahan tentang proses pelaporan yang masih dilakukan secara manual. Selain itu, aplikasi ini juga diharapkan dapat memberikan solusi atas keluhan dalam kurun waktu yang singkat, terdokumentasi secara otomatis, dan dapat menyajikan laporan pencatatan masalah untuk memenuhi kebutuhan informasi yang cepat dan akurat.

Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini adalah berhasil dikembangkan sebuah aplikasi Helpdesk ticketing berbasis website dengan nama Genesys menggunakan metode extreme programming dari agile. Aplikasi ini

(9)

9 memiliki fitur-fitur seperti pengajuan tiket, penanganan tiket, update progress tiket, dan laporan pencatatan masalah. Hasil pengujian menggunakan black box testing menunjukkan bahwa aplikasi Genesys berhasil dengan hasil 100% untuk fitur umum dan fitur utama yang digunakan IT Support.

2.1.1. Tinjauan Pada Literatur

Berdasarkan tinjauan literatur terhadap penelitian yang telah dilakukan sebelumnya membahas tentang rancang bangun sistem help report untuk menyelesaikan permasalahan dalam ticketing, dengan menggunakan berbagai metode pengembangan sistem seperti waterfall, Prototype, maka dapat disimpulkan terkait dengan beberapa perbedaan yang terdapat pada penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang sudah ada sebelumnya terdapat dibagian algoritma yang digunakan sebagian besar dari penelitian sebelumnya adalah:

1. Pendekatan yang digunakan pada penelitian menggunakan metode Extreme Programming (XP).

2. Tahapan pengembangan aplikasi menggunakan framework Laravel 3. Pengujian sistem ini menggunakan pengujian ISO 25010.

2.2. Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem

(10)

10 adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (Asmara 2019).

Sistem informasi adalah perangkat komputer yang saling terkait yang mana mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan control dalam sebuah organisasi. Sistem informasi memiliki komponen berupa subsistem yang merupakan elemen-elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan dengan baik (Munandar 2017).

Input: sekumpulan data yang akan kita olah menjadi sebuah informasi yang nantinya akan kita sajikan bagi pengguna.

 Proses: suatu kegiatan dimana kita mengolah seluruh data yang ada untuk menghasilkan suatu informasi.

Output: informasi-informasi yang dapat dengan mudah di peroleh, di mengerti dan dimanfaatkan oleh pengguna.

2.3. Ticketing

Ticketing adalah Sebuah karcis ganguan (kadang-kadang disebut laporan masalah) adalah mekanisme yang digunakan dalam suatu organisasi untuk melacak deteksi, pelaporan, dan resolusi dari beberapa jenis masalah. Trouble sistem Ticketing berasal dari manufaktur sebagai dasar sistem pelaporan kertas, sekarang kebanyakan berbasis web dan terkait dengan hubungan manajemen pelanggan (CRM) lingkungan, seperti call center atau ebusiness (Adam, Moedjahedy, dan Lengkong 2020).

(11)

11 Menurut Alfian (2020) Ticketing adalah sebuah karcis gangguan (atau disebut juga laporan masalah) yang digunakan dalam suatu organisasi untuk melacak deteksi, pelaporan, dan resolusi dari beberapa masalah. Sistem ticketing helpdesk adalah suatu sistem yang terorganisasi dari sebuah karcis gangguan yang dilaporkan dari pengguna ke tim pendukung untuk menyelesaikan masalah yang ada dipengguna dan sebagai pelengkap dari sebuah fungsi pelayanan. Dalam perkembangkan sistem ticketing saat ini sudah menggunakan aplikasi berbasis website untuk mendukung manajemen pelangan seperti call center.

2.4. Helpdesk

Menurut Arini, Wardhani and Octaviano, (2020) Helpdesk adalah layanan teknologi informasi berupa support/maintenance dan berisikan laporan permintaan bantuan, masalah yang menyangkut maintenance IT yang dihadapi kantor pusat dan kantor cabang (Koneksi, PC rusak dll), yang dibuat untuk memuat keluhan-keluhan seluruh pegawai di kantor pusat dan cabang secara tersusun. Pengamanan informasi harus mencakup sekurangkurangnya terdapat prosedur pengendalian dokumen, prosedur pengendalian rekaman, prosedur tindakan perbaikan dan pencegahan, prosedur penanganan informasi, prosedur penanganan insiden, dan prosedur pemantauan penggunaan fasilitas teknologi informasi, maka helpdesk ticketing system merupakan salah satu penunjang tata kelola IT yang baik dalam suatu perusahaan.

Helpdesk juga merupakan titik pusat pelaporan masalah dan selanjutnya dikelola atau dikordinasi. Dari sudut pandang yang lebih luas, juga dilihat sebagai bagian utama dari fungsi layanan, bertanggung jawab menjembatani sumber daya untuk menyelesaikan masalah. Pengguna helpdesk bisa internal atau eksternal, sehingga menjadikannya sangat penting dalam hal kelancaran jalannya organisasi dan

(12)

12 kualitas bantuan yang ditawarkan kepada pelanggan, Helpdesk adalah nama yang umum digunakan untuk pusat bantuan terhadap enduser. Saat ini helpdesk makin dilihat sebagai satu kesatuan dengan fungsi layanan dan bertanggung jawab untuk menjembatani sumber daya untuk menyelesaikan masalah dan memenuhi kepuasan user (Ridwan, Mohammad 2019).

2.5. Website

Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait.

Menurut (Munandar 2017) Website merupakan fasilitas internet yang menghubungkan dokumen dalam lingkup lokal maupun jarak jauh. Website yang bersifat statis atau tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Website bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website.

Untuk website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Facebook, Google Plus. Dalam sisi pengembangannya, website statis hanya bisa diupdate dengan merubah langsung pada body oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik. Website merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, Web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas web adalah

(13)

13 sebuah aplikasi yang menyajikan informasi dalam bentuk format data seperti text, image, bahkan video dan berisikan dokumen-dokumen yang tersimpan dalam server serta untuk mengaksesnya dibutuhkan perangkat lunak yang disebut browser (Azmi Farhan 2022).

2.5.1. Jenis-Jenis Website

Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style-nya yaitu:

Website dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, NET dan pemanfatakan database MYSQL atau MSSQL.

Website statis, merupakan website yang kontennya jarang diubah. bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan

database.

2.5.2. Fungsi Website

Secara umum web mempunyai fungsi sebagai berikut:

 Fungsi komunikasi beberapa fasilitas yang memberikan fungsi komunikasi, seperti: chatting, web base email dan lain-lain.

 Fungsi informasi fungsi informasi website seperti: News, Profile, Library, referensi dan lain-lain.

 Fungsi hiburan website mempunyai fungsi hiburan. Misalnya web-web yang menyediakan game online, music on-line dan lain-lain.

 Fungsi transaksi sebuah web dapat dijadikan sarana untuk melakukan transaksi dan lain-lain.

(14)

14 2.6. Agile Software Development Methods

Agile merupakan konsep yang dikeluarkan oleh Kent Beck pada tahun 2001 bersama 16 rekan lainnya yang dikenal dengan sebutan Agile Alliance. agile menyatakan interaksi antar individu lebih penting dibandingkan dengan proses dan alat, perangkat lunak yang berfungsi lebih penting dibandingkan dengan dokumentasi yang lengkap, kolaborasi dengan customer lebih penting dibandingkan dengan negosiasi kontrak, serta response terhadap perubahan lebih penting dibandingkan dengan mengikuti rencana. Pendekatan agile memungkinkan proses yang toleransi terhadap perubahan kebutuhan pelanggan, perbaikan yang terus-menerus akan meningkatkan hasil dari pengembangan perangkat lunak. Dengan demikian, sama seperti pendekatan yang lain, Agile memiliki kelebihan dan tidak cocok untuk semua jenis pengembangan, produk, perusahaan dan situasi (Malik, Fauzi, dan Musnansyah 2020). Metodologi Agile adalah metode yang cepat atau tangkas. Berikut beberapa metode Agile yang berkembang saat ini:

1. Extreme Programming (XP) 2. SCRUM

3. Adaptive Software Development (ASD)

4. Dynamic Systems Development Method (DSDM) 5. Feature Driven Development (FDD)

6. Crystal Light Methodology Family 7. Pragmatic Programming

8. Open Source Software Development (OSSD)

(15)

15 2.7. Metode Extreme Programming (XP)

Extreme Programming (XP) merupakan salah satu metodologi yang masuk ke dalam agile software development. Metode ini dicetuskan oleh Kent Beck, seorang pakar software engineering yang mengusulkan upaya terakhir untuk menyelamatkan suatu proyek yang telah dinyatakan gagal. Extreme programming merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang dapat menyederhanakan berbagai tahapan pengembangan agar menjadi lebih cepat, efisien, adaptif dan fleksibel (Malik, Fauzi, dan Musnansyah 2020). Ada beberapa tahap pengembangan perangkat lunak dengan XP yaitu sebagai berikut:

2.7.1. Planning

Pada tahap ini dilakukan untuk menganalisis dan mengumpulkan kebutuhan dari pengguna terhadap aplikasi yang dikembangkan pada penelitian ini. Requirement yang telah ditentukan, akan dikelompokkan berdasarkan prioritas. Requirement dapat menggambarkan fitur dan fungsi yang dibutuhkan terhadap aplikasi yang dikembangkan. Perencanaan dapat dilakukan apabila sudah diketahui batasan masalah dan ukuran prioritas dari requirement yang diberikan oleh user. Hal ini dilakukan agar dapat memperkirakan pembuatan website sesuai dengan target waktu yang ditentukan.

2.7.2. Design

Extreme Programming memiliki value “Simple Design”. Tahap design mengimplementasikan semua user stories tanpa adanya pengurangan maupun penambahan. Perubahan desain bisa terjadi walaupun telah memasuki tahap coding.

Hal tersebut dilakukan agar mendapatkan desain yang baik. Tahap desain pada penelitian ini diantaranya perancangan desain GUI dan desain database.

(16)

16 2.7.3. Coding

Extreme Programming merekomendasikan “Pair Programming”, yaitu dua orang bekerja sama melakukan pengkodean untuk setiap user stories dalam satu komputer. Hal ini bertujuan untuk memberikan pandangan dan saling berkomunikasi untuk pemecahan masalah yang dihadapi. Penelitian ini melakukan coding menggunakan bahasa pemrograman PHP dan framework laravel serta menggunakan DBMS MySQL dalam mengembangkan aplikasi helpdesk ticketing.

2.7.4. Testing

Pada tahap ini dilakukan apabila tahap coding telah selesai, kemudian dilakukan tahapan pengujian sistem untuk mengetahui kesalahan apa saja yang timbul saat aplikasi sedang berjalan serta mengetahui apakah sistem yang dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum. Perubahan kebutuhan pengguna dapat terjadi pada saat pengguna memberikan feedback terhadap aplikasi.

2.8. Tahapan Metode Extreme Programming (XP)

Dalam metode ini, pengembang harus mengikuti empat langkah berikut untuk menyelesaikan pekerjaan pengembangan:

(17)

17 Gambar 2. 1Tahapan Metode Extreme Programming

2.8.1. Perencanaan (Planning)

Tahapan ini merupakan tahapan yang diperlukan sebelum pengembang membuat sistem. Tahap ini sangat penting karena diperlukan perencanaan atau analisa kebutuhan pengguna pada saat pembuatan sistem. Pengembang memutuskan bagaimana membangun hasil cerita pengguna sesuai dengan janji yang disepakati, adapun story-story yang dilakukan dengan cara:

a. Pengguna menceritakan apa permasalahan pada sistem yang digunakan dan sistem seperti apa yang akan dibangun.

b. Berdasarkan hasil cerita pengguna maka peneliti menentukan poin pada bagian value untuk memutuskan apa saja yang akan dibangun.

c. Dari hasil kesepakatan tersebut maka peneliti menentukan acceptence test criteria yaitu menentukan kriteria apa saja yang nantinya sebagai acuan terhadap sistem yang akan diuji.

d. Sehingga hasil peneliti menyimpulkan berapa kali akan dilakukan release dan perbaikan pada tahap iteration plan merencanakan berapa kali akan dilakukan uji terhadap sistem yang dibangun.

2.8.2. Perancangan (Design)

Setelah tahap perencanaan selesai, tahap selanjutnya adalah desain. Pada tahap ini pengembang merancang dengan membuat model yang diawali dengan pemodelan sistem, dilanjutkan dengan pemodelan arsitektur dan pemodelan basis data untuk memberikan gambaran tentang sistem yang akan dibangun.

a. Simple Design adalah pengembang membangun perangkat lunak dengan desain yang sederhana. Dimulai dengan desain yang sederhana dilakukan

(18)

18 menggunakan UML seperti Use Case Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

b. CRC Card digunakan untuk mengenali dan mengatur object oriented class yang sesuai dengan pengembangan. Jika pada saat perancangan terdapat ketidak sesuaian maupun perbaikan maka akan dilakukan.

c. Prototype adalah bagian perancangan berupa user interface dalam bentuk wireframing untuk mempermudah pengguna melihat desain sistem.

2.8.3. Pengkodean (Coding)

Pada proses pengkodean peneliti menyesuaikan terhadap story pengguna sehingga sistem yang dibangun sesuai, proses pengkodean yang dilakukan yaitu:

a.

Pair Programming merupakan tahap sistem dibangun dengan bahasa pemrograman dan media penyimpanan yang telah disepakati.

b.

Refactory merupakan tahapan yang dilakukan ketika terjadi ketidak sesuaian kode program sehingga dilakukan perbaikan guna mendapatkan hasil yang sesuai.

2.8.4. Pengujian (Testing)

Tahap pengujian dilakukan oleh pengguna sebagai user dengan melakukan uji sesuai dengan acceptance test yang telah ditentukan dan disetujui. Unit test yang telah dibuat fokus pada keseluruhan fitur dan fungsional sistem. Sehingga sistem dapat disimpulkan telah sesuai dan dapat dirilis.

2.9. Unified Modelling Language

Unified Modelling Language merupakan bahasa standar yang banyak digunakan di industri untuk mendefinisikan kebutuhan, melakukan analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur pemrograman berorientasi objek. Unified Modelling Language adalah bahasa visual yang digunkaan untuk memodelkan dan mendukung

(19)

19 teks. Unified Modelling Language hanya digunakan untuk pemodelan. Unified Modeling Language adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini dikarenakan Unified Modelling Language menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Wardhani, Utami, dan Saputra 2020). Terdapat diagram-diagram pada Unified Modelling Language sebagai berikut:

2.9.1. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sistem, yang fokusnya bukan pada “bagaimana” tetapi pada “apa” yang dilakukan sistem. Use case diagram sangat berguna saat mengkomplasi kebutuhan sistem. Komunikasikan desain dengan klien, dan merancang test case untuk semua fitur yang ada pada sistem.

Sebuah use case dapat mencakup fungsionlitas use case lain sebagai bagian dari proses internal (Isnain, Indigo, dan Priandika 2023). Simbol yang digunakan dalam use case diagram dapat dilihat pada tabel 2.2.

(20)

20 Tabel 2. 2 Simbol-Simbol Activity Diagram

No Simbol Keterangan

1

Use Case: Fungsionalitas yang disediakan oleh sistem sebagai unit atau aktor, biasanya diwakili oleh kata kerja yang dimulai dengan frase nama use case..

2

Orang, proses yang akan berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat,.

3

Asosiasi adalah komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi dalam use case atau use case yang berinteraksi dengan aktor.

4

Generalisasi adalah hubungan khusus umum antara dua kasus penggunaan di mana satu fungsi adalah fungsi yang lebih umum.

5 <<Include>>

Simbol ini menunjukkan bahwa use case tambahan akan dipanggil ketika use case tambahan dieksekusi.

(21)

21 6 <<Extend>>

Simbol ini adalah kasus penggunaan tambahan dari kasus penggunaan, dapat ditambahkan secara independen bahkan jika tidak ada kasus penggunaan tambahan.

2.9.2. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai aktivitas dalam sistem yang akan dibuat. Bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga menggambarkan tahap paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi (Isnain, Indigo, dan Priandika 2023). Adapun beberapa simbol yang terdapat pada activity diagram dapat dilihat pada tabel 2.3.

Tabel 2. 3 Simbol-Simbol Activity Diagram

No Simbol Keterangan

1

Status awal, sebuah diagram aktivitas yang memiliki status awal.

2

Aktivitas, yang dilakukan oleh sistem, yang biasanya diawali dengan kata kerja

3

Decision, asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu

(22)

22 4

Join, asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.

5

Status akhir, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir

6

Smimlane, memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi.

2.9.3. Class Diagram

Class diagram merupakan sebuah spesifikasi yang jika diinstansikan akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut. Class diagram memiliki tiga area pokok yaitu nama, atribut dan metode (Isnain, Indigo, dan Priandika 2023).

Berikut merupakan simbol-simbol yang terdapat pada class diagram dapat dilihat pada tabel 2.4 di bawah ini.

Tabel 2. 4 Simbol-Simbol Class Diagram

No Simbol Keterangan

1

Nama_Kelas +Atribut -Operasi

Kelas yang terdapat pada stuktur.

(23)

23 2 Interface (Antar muka)

Interface sama dengan konsep interface dalam pemrogramman berorientasi objek

3 Asosiasi Berarah

Asosiasi berarah, relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya disertai dengan simbol.

4 Generalisasi

Generalisasi, relasi antar kelas dengan makna generalisasi spesialisasi (umum khusus).

5 Dependency (Ketergantungan)

Relasi antar kelas dengan makna ketergantungan antar kelas.

6 Agregasi

Agregasi, relasi antar kelas dengan makna semua bagian.

7 Asosiasi

Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity

2.10.Visual Code Studio

Visual studio code merupakan sebuah teks editor yang dibuat oleh Microsoft yang dapat digunakan pada sistem operasi multiplatform, yang didukung dengan beberapa bahasa pemrograman seperti JavaScript, TypeScript, dan Node.js. Adapun beberapa bahasa pemrograman yang dapat digunakan sebagai bantuan plugin yang bisa

(24)

24 dipasang melalui marketplace pada visual studio code misanya seperti C#, C++, Python, Go, Java, dan lain-lain.

Visual studio code ini merupakan jenis teks editor yang bersifat open source, yang artinya dimana kode sumbernya dapat dilihat dan dapat dikembangkan untuk bahan pengembangannya. Visual studio code dapat digunakan langsung tanpa membutuhkan sebuah ekstensi yang mempunyai ketentuan alur program yang sudah didukung langsung. Kegunaan ekstensi pada visual studio code ini adalah agar dapat menambah kemampuan dukungan alur pada program yang diinginkan.

2.11. Hypertext Preprocessor

Menurut Damanik, (2020) PHP adalah sebuah singkatan dari Hypertext Preprocessor.

Untuk lebih spesifiknya PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang tidak asing bagi setiap developer yang ingin membuat sebuah program yang dimana

PHP ini berisikan sebuah kode ataupun script yang dapat ditambahkan dengan code HTML. Biasanya para programer developer menggunakan bahasa PHP untuk membuat sebuah website yang berupa website dinamis dan juga website statis.

Kelebihan dari PHP ini membuat para programer developer sering menggunakannya dikarenakan bahasa pemrograman PHP ini dapat membuat satu aplikasi untuk satu platform dan dapat menggunakannya dalam platform apa saja yang ingin dipadukan.

Tidak seperti bahasa pemrograman lainnya, PHP saat ini sudah memiliki banyak sekali framework yang berguna untuk memudahkan programmer dalam pembuatan sebuah website.

Phypertext Preprocessor merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server yang dikirim ke klien pemakai browser. PHP merupakan bahasa pemograman berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan diproses di server.

(25)

25 Hasil dari pengolahan akan dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, kita bisa menampilkan isi database ke halaman web. Pada prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan script seperti ASP (Actves Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl” (Munandar 2017).

2.12. Laravel Framework

Framework adalah sebuah kumpulan dari berbagai class, fungsi dan aturan lisensi yang ukurannya berbeda-beda. Aturan tersebut membuat Library yang sifatnya mempunyai satu tujuan tetapi berbeda dengan framework yang memiliki sifat yang membangun dan mengatur aplikasi tersebut dari dasar. Dengan adanya framework dapat membuat developer membuat sebuah aplikasi dengan mudah dan cepat. Hal yang membuat framework sering digunakan dikarenakan adanya pendukung yang ada didalamnya seperti ada koneksi dalam basis data, form validation, GUI dan security yang sudah tersedia di dalamnya. Jadi dengan adanya framework ini mempermudah developer yang tinggal memanggil setiap fungsi tersebut (Damanik 2020).

2.13. My Structure Query Language (MySQL)

Salah satu aplikasi basis data adalah MySQL yang merupakan sebuah program pembuat basis data yang bersifat open source, MySQL ini berdiri pada tahun 1979 yang ditemukan oleh seorang “Widenius. Michael “. Beliau merupakan seorang programmer komputer yang berasal dari Swedia. MySQL juga merupakan sebuah program basis data server yang dapat mengirimkan dan menerima data yang sangat cepat dengan menggunakan perintah-perintah dari dalamnya yaitu SQL (Structured Query Language) (Munandar 2017).

(26)

26 . MySQL merupakan sistem manajemen basis data yang fungsinya untuk menambah, mengakses, dan memproses data yang disimpan dalam sebuah basis data komputer”. Kelebihan yang dimiliki MySQL yaitu:

a. Ditulis dalam bahasa C dan C++.

b. Bekerja dalam berbagai platform misalnya Windows, Mac OS X, Solaris, Unix, dan lain-lain.

c. Menyediakan mesin penyimpanan (engine storage) transaksi dan non transaksi.

d. Server tersedia sebagai program yang terpisah untuk digunakan pada lingkungan jaringan klien/server

e. Mempunyai library yang dapat ditempelkan pada aplikasi yang berdiri sendiri (standalone aplication) sehingga sistem tersebut dapat digunakan pada komputer yang tidak mempunyai jaringan.

f. Mempunyai sistem password yang fleksibel dan aman.

g. Klien dapat terkoneksi ke MySQL server menggunakan socet TCP/IP pada platform mana pun.

h. Server dapat mengirim pesan kesalahan ke klien dalam berbagai bahasa.

MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System).

Pada MySQL sebuah basis data terdiri atas tabel-tabel dan sebuah tabel terdiri atas baris dan kolom.

2.14. Pengujian ISO 25010

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lutfiani et al., (2020) mengungkapkan bahwa di antara berbagai standar pengujian, ISO 9126 dan ISO 25010 adalah standar

(27)

27 Internasional untuk pengujian 30 perangkat lunak. Standar ISO 25010 dikembangkan sebagai alternatif standar ISO 9126 berdasarkan perkembangan ICT (Information and Communication Technology). Standar 25010 memiliki delapan karakteristik:

kompatibilitas fitur, keandalan, efisiensi, ketersediaan, keamanan, kompatibilitas, pemeliharaan, dan probabilitas.

Gambar 2. 2 Karakteristik ISO 25010

Berikut ini adalah penjelasan dari gambar diatas delapan karakteristik ISO 25010. Adapun penjelasannya yaitu:

1. Fungctionality Suitability, menggunakan alat penelitian berupa test case dengan Guttman scale. Guttman skala guttman digunakan untuk memberikan jawaban unik untuk pertanyaan yang Anda coba ujikan.

2. Performance Efficiency, dilakukan untuk menguji kinerja aplikasi yang dikembangkan.

3. Compatibility, merupakan kemampuan suatu komponen atau sistem untuk bertukar informasi.

4. Usability, untuk menganalisis umpan balik pengguna menggunakan skala 5 pilihan.

(28)

28 5. Reliability, dilakukan untuk pengujian keandalan atau keterpercayaan sistem.

6. Security, untuk menguji sejauh mana sistem atau produk yang menyediakan layanan melindungi dari akses, penggunaan, modifikasi, gangguan, atau pengungkapan bahaya.

7. Maintainability, menggunakan alat ukur yang telah diuji oleh peneliti langsung di lapangan kegiatan, sesuai dengan alat uji yang disebutkan, pengujian ini terdiri dari 3 aspek, yaitu alat ukur, perhitungan konsistensi kesederhanaan.

8. Portability, pengujian sejauh mana suatu sistem atau produk dapat dipindahkan dari suatu ruangan ke ruangan lainnya.

Gambar

Tabel 2. 1 Tinjauan Literatur   No     Detail Jurnal Tinjauan Literatur
Tabel 2. 3 Simbol-Simbol Activity Diagram
Tabel 2. 4 Simbol-Simbol Class Diagram
Gambar 2. 2 Karakteristik ISO 25010

Referensi

Dokumen terkait

Dalam tugas akhir ini membahas tentang Rancang Bangun Alarm dan Notifikasi Pada Sistem Keamanan Berbasis Sensor Kamera.Tujuan dan manfaat adalah merancang dan membangun

yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Kuliah Praktek yang berjudul “Rancang Bangun Sistem

KESIMPULAN Dari hasil penelitian tentang rancang bangun sistem informasi kamus bahasa sakai dapat ditarik kesimpulan penelitian ini adalah: 1 Website kamus bahasa sakai melakukan

ANALISIS PEMODELAN DIAGRAM UML PADA RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN YANG DIKEMBANGKAN DENGAN MODEL WATERFALL.. Jurnal Teknik Informatika Kaputama

masuk dari supplier Pahlevi,ersa syah 24 juli 2023 Rancang bangun system informasi penjualan tinta berbasis web menggunakan frame work laravel studi kasus PT.TRIYUASDAM MEGAH WARNA

 L-2 Rancang Bangun Sistem Informasi Reservasi Hotel Berbasis Web dengan Framework Codeigniter Dalam perancangan dan desain sistem ini menggunakan object oriented dengan standarisasi

Sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Codeigniter Studi Kasus: Rumah Sakit Yukum Medical Centre.. Rancang Bangun Sistem Informasi Permintaan

Dokumen ini membahas tentang rancang bangun sistem pemantauan proses dekomposisi pupuk kompos berbasis sensor suhu dan