BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Rekomendasi
Sistem rekomendasi merupakan sistem yang dapat membantu pengguna dalam mengambil keputusan berdasarkan data yang sudah ada sebelumnya [9].
Dengan sistem rekomendasi, pengguna dapat mendapatkan barang sesuai dengan kebutuhan, kesenangan, dan keinginannya pribadi [11]. Sistem rekomendasi mampu memecahkan suatu masalah secara objektif berdasarkan kriteria, dan pertimbangan-pertimbangan yang sudah dilakukan sebelumnya. [6]
2.2 Analytical Hierarchy Process
Analytical Hierarchy Processatau biasa disingkat AHP merupakan sebuah metode pengambil keputusan yang berdasarkan nilai subjektif antara variabel secara relatif.
Menurut Saaty, langkah-langkah yang terdapat di dalam AHP adalah sebagai berikut :
1. Mendefinisikan permasalahan dan menentukan jenis permasalahan yang dicari
2. Menentukan struktur hirarki dimulai dari atas (Goal), ke level tengah (Kriteria), dan level bawah (Alternative). Struktur hirarki tersebut dijelaskan di 2.1.
5
Rancang Bangun Sistem..., Muhammad Faisal Farhan, Universitas Multimedia Nusantara
Gambar 2.1. Struktur hirarki AHP
3. Membangun matriks perbandingan yang berpasangan. Setiap elemen yang ada di level atas akan digunakan untuk membandingkan elemen-elemen yang tepat berada di level bawahnya.
4. Melakukan uji konsistensi yang diperoleh dari perbandingan dengan menimbang prioritas dalam level yang tepat di bawahnya. Uji konsistensi dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut :
(a) Perhitungan indeks konsistensi :
CI= λmaksimum−n
n−1 (2.1)
Dimana :
CI = Indeks Konsistensi (b) Perhitungan rasio konsistensi :
CR= CI
IR (2.2)
Dimana :
CR = Rasio konsistensi CI = Indeks konsistensi
IR = Index Random Consistency dengan nilai yang dijabarkan dalam Tabel 2.1 :
6
Rancang Bangun Sistem..., Muhammad Faisal Farhan, Universitas Multimedia Nusantara
Tabel 2.1. Tabel Index Random Consistency
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
IR 0.00 0.00 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49
Skala numerik dalam menentukan perbandingan intensitas prioritas dijabarkan di dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Skala Perbandingan Metode AHP
Kepentingan Definisi
1 Equal Importance
2 Weak or slight
3 Moderate importance
4 Moderate Plus
5 Strong importance
6 Strong plus
7 Very strong or demonstrated
importance
8 Very, very strong
9 Extreme importance
Tabel skala tersebut menjabarkan bahwa skala perbandingan dimulai dari nilai 1-9. Dimana 9 merupakan nilai yang paling mendekati dari kriteria yang tersedia. [7]
2.3 Skala Likert
Skala Likert atau bisa disebut summated rating scale merupakan skala bipolar yang menghitung tanggapan positif maupun negatif dari suatu pertanyaan.
Prosedur yang harus dilewati dimulai dari peneliti mengumpulkanitempertanyaan yang cukup banyak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Setelah itu item-item pertanyaan yang sudah dikumpulkan diajukan kepada responden yang merepresentasikan populasi yang ingin diteliti. Responden tersebut kemudian diminta setiapitempertanyaan apakah mereka menyukai atau tidak menyukaiitem tersebut, respons dari pertanyaan tersebut kemudian dikumpulkan dan jawaban yang paling menyukai diberi nilai paling tinggi diantara jawaban lainnya. [12].
7
Rancang Bangun Sistem..., Muhammad Faisal Farhan, Universitas Multimedia Nusantara
2.4 Technology Acceptance Model
Technology Acceptance Model (TAM) pertama diperkenalkan oleh Fred Davis. TAM merupakan frameworkyang banyak dipakai untuk mengukur apakah suatu aplikasi diterima oleh penggunanya [13].
Gambar 2.2. Model yang ditemukan oleh Fred Davis
Berdasarkan gambar 2.2, menurut Fred Davis terdapat 3 faktor yang mempengaruhi penggunaan sebuah sistem :
1. Perceived Usefulness yang merupakan tingkat dimana seseorang percaya sistem tersebut meningkatkan kinerja orang tersebut.
2. Perceived Ease of Use yang merupakan tingkat dimana seseorang bisa dengan mudah menggunakan sistem itu.
3. Intention To Use merupakan kecenderungan dari seseorang untuk menggunakan sistem/teknologi tersebut.
Faktor-faktor tersebut yang menjadikan kunci dari penilaian pengguna kepada teknologi/sistem yang sudah dibuat [14].
8
Rancang Bangun Sistem..., Muhammad Faisal Farhan, Universitas Multimedia Nusantara