Deiksis istilah yang berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “penunjukan” melalui bahasa dapat juga disebut dengan indeksikal, semisalnya pada halaman belakang sebuah buku kita akan menemukan indeks yang akan merujuk pada suatu halaman hal ini sama dengan konsep deiksis yang menjadi “penunjukan”. Deiksis mengacu pada bentuk yang terkait dengan konteks penutur, yang dibedakan secara mendasar antara ungkapan-ungkapan deiksis dekat dengan penutur dan jauh dari penutur. Dalam bahasa Inggris, dekat penutur atau istilah-istilah proksimal contohnya di sini, ini, sekarang, sedangkan jauh dari penutur atau di kenal dengan istilah-istilah distal contohnya itu, di sana, pada saat itu. Istilah-istilah proksimal biasanya di tafsirkan sebagai istilah tempat pembicara, atau pusat deiksis, sehingga “sekarang” umumnya dipahami sebagai acuan terhadap titik atau keadaaan pada saat tuturan penutur terjadi di tempatnya. Istilah distal menunjukkan jauh dari penutur, tetapi dalam beberapa bahasa dapat digunakan untuk membedakan antara “dekat lawan tutur” dan jauh dari penutur maupun lawan tutur. Deiksis dalam buku pragmatik karya George Yule, dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
Deiksis Persona
Dicontohkan dengan pembagian dasar dengan kata ganti orang pertama, kedua, dan ketiga.
Misal kata ganti orang pertama yakni, saya, aku, hamba, kemudian kata orang kedua yakni, kamu, kalian, engkau, dan untuk kata ganti orang ketiga yakni, dia, mereka. Sebenarnya deiksis persona dapat menjadi lebih kompleks jika di kaitkan dengan status sosial dalam masyarakatnya, misalnya dalam Bahasa Sasak ada penyebutan dengan kata side yang berarti kamu dalam Bahasa Sasak dipakai untuk orang yang lebih tua atau sebaya namun kita tidak terlalu akrab dan ada kata pelungguh yang biasa dikenal dengan bahasa halus dalam Bahasa Sasak yang biasanya akan kita dengan pada masyarakat yang masih bergelar lalu atau dikenal dengan mamiq.
Contoh deiksis persona dalam Bahasa Sasak
- Tiang lalo betulung aning bale Papuk Imah (saya pergi membantu di rumah Nenek Imah) Analisis, disebut sebagai deiksis persona dikarenakan menggunakan kata ganti orang pertama yakni tiang (saya)
- Side wah nyampah kadu kandoq ape? (kamu makan memakai lauk apa?)
Analisis, disebut sebagai deiksis persona karena menggunakan kata ganti orang kedua yakni side (kamu)
- Niye ndaq wah sugul leman wiq bian (dia tidak pernah keluar dari kemarin)
Analisis, disebut sebagai deiksis persona dikarenakan menggunakan kata ganti orang ketiga yaitu niye (dia)
Deiksis waktu
Suatu konsep menunjukan dengan jarak yang sudah disebutkan sebelumnya dalam situasi antara pembicara dan pendengar, namun perlu di ingat bahwa ada tempat yang sering kali dilihat dari sudut pandang penuturnya atau pembicara yang dapat merasakan langsung atau memproyeksikan saja atau kadang-kadang hanya bisa diproyeksikan saja bisa dirasakan langsung apabila pembicara dan pendengar berada dalam tempat dan waktu yang sama.
Misalnya dalam suatu tempat kita bersama-sama dengan seseorang kita akan menyebut di sini untuk tempat tersebut “disini tempat yang bagus untuk melakukan sesi foto bersama keluarga karena pemandangannya bagus”, jika diproyeksikan berarti orang tersebut berada di tempat yang berbeda dengan kita semisal teman kita berada di Lombok dan kita berada di Jawa hal ini hanya dapat diproyeksikan “makanannya enak-enak disini.
Contoh Deiksis waktu
- Untuk yang berada dalam satu tempat, leq te mun mele mangan baitang diriq ( disini kalau mau makan ambil sendiri di dapur)
Analisis, dalam contoh kalimat di atas menggunakan deiksis waktu yakni mengacu pada kata leq te yang berarti disini.
- Untuk yang berada di beda tempat, leq te girang dengan lalo mandiq leq masjid (disini orang-orang sering mandi di masjid)
Deiksis tempat
Merupakan penunjukan yang pemakainya untuk merujuk pada waktu yang dipahami pembicara dan pendengar, dikarenakan waktu merupakan sistem yang pasti dan rinci, ada bulan, hari, tanggal, jam, tahun, dan detik. Terkadang pemakaian deiksis hanya akan
dimengerti oleh yang berbicara saja, semisal teman mu akan menjemput kamu nanti malam dalam kata malam ini jika orang yang tidak ada dalam pembicaraan maka akan bertanya- tanya jam berapa nanti malam di jemput sedangkan kamu sendiri dan teman mu paham jam berapa yang dimaksud.
Contoh deiksis tempat
- Baeh malem tiang lalo jok bale bait kepeng bayar ambon nu (nanti malam saya datang kerumah untuk mengambil uang hasil ubi tersebut) . Pada kata baeh malem disini menunjukan deiksis tempat yang dimana pembicara dan pendengar mengetahui kata baeh malem itu hal yang pasti terjadi nanti malam.