• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Bianca Okti Pratiwi. A PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Oleh: Bianca Okti Pratiwi. A PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGGUNAAN DEIKSIS EKSOFORA (PERSONA, RUANG, DAN WAKTU) DALAM ANIME TORA DORA KARYA YUYUKO TAKEMIYA

TAKEMIYA YUYUKO TORA DORA ANIME NI OKERU GAIBUSHOU OUCHOKUJI (NINSHOU, KUUKAN, JIKAN) NO SHIYOU NO BUNSEKI

SKRIPSI

Skripsi Ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Ujian Sarjana Dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang

Oleh:

Bianca Okti Pratiwi. A 170708006

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2021

(2)

ANALISIS PENGGUNAAN DEIKSIS EKSOFORA (PERSONA, RUANG, DAN WAKTU) DALAM ANIME TORA DORA KARYA YUYUKO TAKEMIYA

TAKEMIYA YUYUKO TORA DORA ANIME NI OKERU GAIBUSHOU OUCHOKUJI (NINSHOU, KUUKAN, JIKAN) NO SHIYOU NO BUNSEKI

SKRIPSI

Skripsi Ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Ujian Sarjana Dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang

Disetujui Oleh:

Pembimbing

Prof. Hamzon Situmorang, M.S.,Ph.D NIP. 195807041984121001

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2021

(3)
(4)
(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat sehat serta rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul

“ Analisis Penggunaan Deiksis Eksofora (Persona, Ruang, dan Waktu) dalam Anime Tora Dora Karya Yuyuko Takemiya” ini tepat pada waktunya. Skripsi ni diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada jurusan Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan penulis. Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari tanpa bantuan, dorongan, dan semangat dari berbagai pihak tersebut, skripsi ini tidak dapat berjalan dengan lancar. Dengan begitu penulis mengucapkan terimaksih kepada:

1. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof Hamzon Situmorang, M.S., Ph.D, selaku Ketua Program Studi Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof Hamzon Situmorang, M.S., Ph.D, selaku dosen pembimbing penulis yang telah meluangkan waktunya, pikiran, serta tenaga dalam memberikan masukan-masukan serta arahan dengan sabar untuk membimbing penulis dalam studi dan penyusunan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik.

4. Seluruh staf pengajar program studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama duduk di bangku perkuliahan.

5. Dosen peguji Ujian Seminar Proposal dan Penguji Ujian Skripsi yang telah menyediakan waktu untuk membaca dan menguji skripsi ini.

6. Kedua orang tua penulis yaitu ayahanda Zainal Arifin dan Ibunda Netti Susanti yang telah meberikan semangat, pengertian, dan perhatian. Serta

(6)

ii

kakak penulis Dara Kumala SPA yang selalu memberikan nasihat, semangat, dan mendengarkan keluh kesah penulis.

7. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada sahabat penulis Ilmi, dan Nisa atas segala dukungan, semangat, dan tempat penulis bertukar pikiran, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Serta teman-teman Sastra Jepang/ Aotake stambuk 2017 yang saya sayangi.

8. Semua pihak yang namanya tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan banyak bantuan, nasihat, dukungan, dan semangat yang tiada henti dalam penyusunan skripsi ini.

Atas kekurangan penulis dalam penyusunan skripsi ini, penulis sangat membutuhkan dukungan dan sumbangsih pikiran berupa kritik dan saran yang membangun. Penulis juga berharap semoga tulisan ini bermanfaat serta dapat menambah wawasan bagi pembacanya terkhusus dalam bidang bahasa.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Medan, 04 Oktober 2021 Penulis,

Bianca Okti Pratiwi. A NIM: 170708006

(7)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ... i

DAFTAR ISI ... ... iii

DAFTAR TABEL ... ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... ... v

BAB I PENDAHULUAN ... ... 1.1 Latar Belakang Masalah ... ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... ... 4

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ... ... 5

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori ... ... 1.4.1 Tinjauan Pustaka ... ... 5

1.4.2 Kerangka Teori... ... 7

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... ... 1.5.1 Tujuan Penelitian ... ... 10

1.5.2 Manfaat Penelitian ... ... 11

1.6 Metode Penelitian ... ... 11

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP PRAGMATIK, DEIKSIS, DEIKSIS EKSOFORA, DAN DEIKSIS ENDOFORA... ... 2.1 Pengertian Pragmatik ... ... 13

2.2 Pengertian Deiksis ... ... 13

2.3 Jenis-jenis Deiksis ... ... 14

2.3.1 Deiksis Eksofora ... ... 14

2.3.2 Deiksis Endofora ... ... 23

(8)

iv

BAB III ANALISIS PENGGUNAAN DEIKSIS EKSOFORA DALAM ANIME TORA DORA KARYA YUYUKO TAKEMIYA... ...

3.1 Penggunaan Deiksis Persona dalam Anime Tora Dora Karya Yuyuko

Takemiya ... ... 25

3.1.1 Deiksis Persona Pertama ... ... 28

3.1.2 Deiksis Persona Kedua ... ... 38

3.1.3 Deiksis Persona Ketiga ... ... 47

3.2 Penggunaan Deiksis Ruang dalam Anime Tora Dora Karya Yuyuko Takemiya ... ... 57

3.3 Penggunaan Deiksis Waktu dalam Anime Tora Dora Karya Yuyuko Takemiya ... ... 60

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... ... 4.1 Kesimpulan ... ... 80

4.2 Saran ... ... 83 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN ABSTRAK

(9)

v

DAFTAR TABEL

Tabel II. 1 Deiksis Persona Tunggal dan Jamak ... 16

Tabel II. 2 Deiksis Waktu ... 22

Tabel III. 1 Hasil Analisis Deiksis Persona Beserta Penggunaannya ... 28

Tabel III. 2 Hasil Analisis Deiksis Waktu Beserta Penggunaannya ... 60

Tabel III. 3 Jumlah Deiksis Eksofora (Persona, Ruang, dan Waktu) ... 79

DAFTAR LAMPIRAN Gambar 1 Deiksis Persona Pertama Tunggal ... 87

Gambar 2 Deiksis Persona Pertama Jamak ... 87

Gambar 3 Deiksis Persona Kedua Tunggal ... 88

Gambar 4 Deiksis Persona Kedua Jamak... 88

Gambar 5 Deiksis Persona Ketiga Tunggal ... 89

Gambar 6 Deiksis Persona Ketiga Jamak ... 89

Gambar 7 Deiksis Ruang ... 90

Gambar 8 Deiksis Waktu (Masa Lampau) ... 90

Gambar 9 Deiksis Waktu (Sekarang) ... 91

Gambar 10 Deiksis Waktu (Masa Depan) ... 91

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pragmatik merupakan salah satu bidang ilmu linguistik yang mengkhususkan pengkajian pada hubungan antara bahasa dan konteks tuturan. Menurut (Yule, 1996) pragmatik merupakan kajian makna berdasarkan konteks yang berhubungan dengan siapa, dimana, kapan, dan dalam sirkumtansi apa suatu tuturan, sehingga apa yang ingin dikomunikasikan oleh penutur atau penulis dapat dipahami oleh penutur atau pembaca.

Kancah yang dijelajahi oleh pragmatik ada empat, diantaranya adalah deiksis, presupposisi, tindak tutur dan implikatur percakapan.

Selama ini deiksis sering bahkan hampir selalu digunakan, hanya saja kita tidak mengetahui bahwa itulah yang disebut dengan deiksis. Tidak hanya pada bahasa Indonesia, dalam bahasa Jepangpun terdapat deiksis. Dalam bahasa Jepang sendiri, deiksis menjadi kajian yang menarik karena bahasa Jepang memiliki kata ganti orang, waktu, tempat, wacana dan sosial yang beragam salah satunya disebabkan adanya tingkatan bahasa. Bahasa Jepang memiliki tingkatan bahasa, yang nilai bahasa didalamnya berbeda saat di pergunakan oleh penutur dan petuturnya. Bahkan beberapa penggunaannya mirip dengan Bahasa Indonesia.

Penggunaan deiksis dapat ditemukan dalam berbagai interaksi percakapan baik lisan maupun tulisan. Dalam percakapan lisan dapat kita temukan dalam percakapan sehari-hari, film, dorama, anime, dan lain sebagainya. Sedangkan tulisan, dapat kita temui dalam komik, novel, majalah, koran, dan lainnya. Dalam penelitian ini penulis memilih interaksi secara lisan melalui anime Tora Dora karya Yuyuko Takemiya.

Anime Tora Dora karya Yuyuko Takemiya merupakan salah satu anime yang sebagian besar situasinya berada di lingkungan sekolah, dan menggunakan bahasa Jepang sehari-hari. Oleh karena itu, anime ini menunjukkan konteks tidak formal yang menyebabkan variasi bahasa yang beragam dan melatarbelakangi timbulnya deiksis eksofora (persona, ruang, dan waktu). Anime yang dirilis pada tahun 2008-2009 ini

(11)

2

diadaptasi oleh novel yang berjudul sama. Anime ini bercerita tentang seorang tokoh laki-laki yang bernama Ryuji, ia memiliki paras yang menyeramkan namun memiliki hati yang baik. Dan tokoh utama perempuan bernama Taiga, seorang gadis imut dan mungil namun sangat gemar berkelahi. Mereka memilliki karakter yang berbeda namun hampir selalu bersama setiap harinya. Kebersamaan mereka yang terus menerus serta situasi yang berubah-ubah memunculkan terjadinya deiksis antar tokoh dalam anime ini.

Berikut beberapa contoh Deiksis (persona, ruang, dan waku) yang terdapat dalam anime Tora Dora :

Deiksis Persona

きょうし教 師

: また? 君きみ ほんとよく財 布 拾さいふひろうねぇ Guru : Mata? Kimi honto yoku saifu hirou ne

Lagi? Kamu selalu saja menemukan banyak dompet

りゅうじ竜 児

: はあ…

Ryuji : Haa..

Iyaa…

Eps. 01 (00:03:39) Kutipan diatas merupakan percakapan antara guru dan murid di sekolah. Pada situasi sebelumnya tak sengaja teman-teman Ryuji menabraknya keras dan menyerahkan dompet mereka karena merasa bersalah dan takut kepadanya. Kata yang digaris bawahi diatas memililki arti “kamu” yang merupakan penggunaan persona kedua. Kata “kamu”

diatas merupakan kata ganti yang di tujukan kepada tokoh Ryuji.

Deiksis Ruang 泰子やすこ

: ねぇ この 部屋へ やくら~い

(12)

3 Yasuko: Nee kono heya kurai

: Hei, kamar ini gelap テンて んけて Ka-ten akete

Tolong bukakan tirainya

りゅうじ竜 児

: 開ひらいてるよ Ryuji : Hiraiteru yo

Sudah terbuka.

泰子やすこ

: え?

Yasuko: Ee?

Sungguh?

Eps. 01 (00:02:09) Kutipan diatas adalah percakapan yang dilakukan ibu dan anaknya di sebuah ruangan.

Kata yang digaris bawahi diatas memiliki arti “ini” yang di tujukan kepada kata selanjutnya yaitu “kamar” yang merupakan tempat/ruang dekat dengan penutur.

Deiksis Waktu

りゅうじ竜 児

: 今日きょうから 学 校がっこうだって 夕ゆうべ言ったろ Ryuji : Kyou kara gakkou datte yuube ittaro

Aku sudah katakan tadi malam, hari ini aku sudah mulai sekolah lagi kan?

泰子やすこ

: あー 始 業 式しぎょうしき かぁ Yasuko: Aaa shigyoughiki kaa

Oh iya, hari ini hari pembukaannya.

(13)

4

しんきゅう進 級

おめでとー Shinkyuu omedetou Selamat atas promosinya

りゅうじ竜 児

: それが 新 学 年しんがくねんを 迎むかえる 息子むすこへの態度たいどかよ Ryuji : Sore ga shingakunen o mukaeru musuko e no taidoka yo

Apakah itu kata yang pantas diucapkan pada anakmu saat memulai ajaran baru?

Eps. 01 (00:01:59) Kutipan diatas berasal dari percakapan ibu dan anak di rumah mereka. Kata 夕

ゆう

yang digaris bawahi diatas memiliki arti tadi malam dan 今日

きょう

(hari ini), yang merupakan deiksis waktu. Dalam kutipan diatas tokoh Ryuji mengingatkan ibunya tentang perkataannya tadi malam, bahwa dia akan kembali bersekolah hari ini.

Berdasarkan hal-hal tersebut penulis tertarik menjadikan deiksis (persona, ruang dan waktu) penelitian dengan judul Analisis Deiksis (Persona, Ruang dan Waktu) dalam Anime Tora Dora Karya Yuyuko Takemiya.

1.2 Rumusan Masalah

Deiksis bukanlah sesuatu yang baru bagi pembelajar bahasa dan sastra. Namun masih banyak yang tidak mengetahui deiksis dengan benar. Deiksis memiliki referen yang berubah-ubah tergantung pada situasi penggunanya. Deiksis membuat penggunaan bahasa menjadi lebih efektif dan teratur sehingga tidak menimbulkan kerancuan ataupun timbulnya persepsi berbeda pada penerima bahasa. Deiksis merupakan salah satu dari cabang pragmatik yang terbagi atas 5 yaitu: deiksis persona, deiksis ruang, deiksis waktu, deiksis wacana, dan deiksis sosial. Jenis deiksis yang beragam juga menunjukkan bahwa fungsi dan maknanya pun beragam. Namun dalam penelitian ini penulis hanya membahas deiksis persona, ruang, dan waktu.

(14)

5

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan tersebut, maka masalah yang akan diteliti oleh penulis sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan deiksis eksofora (persona, ruang, dan waktu) dalam anime Tora Dora karya Yuyuko Takemiya?

2. Bagaimana makna deiksis eksofora (persona, ruang, dan waktu) dalam anime Tora Dora karya Yuyuko Takemiya?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Agar penelitian yang dilakukan terarah dan tidak terjadi kesimpangsiuran masalah yang diteliti, sehingga tujuan yang dimaksudkan penelitian dapat tercapai, penelitian deiksis ini hanya dibatasi deiksis persona, ruang dan waktu, yang memfokuskan pada penggunaan, serta fungsi dan maknanya dalam anime Tora Dora karya Yuyuko Takemiya.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dilakukan penulis dengan membaca jurnal, artikel serta skripsi yang berkaitan dengan deiksis sebagai referensi. Penelitian mengenai deiksis bukanlah hal yang baru, tetapi sudah ada penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah tersebut. Namun yang meneliti khusus tentang deiksis persona, ruang, dan waktu di dalam anime Tora Dora karya Yuyuko Takemiya belum pernah diteliti. Penelitian yang relevan dengan ini adalah:

1. Terdapat penelitian terdahulu dari penelitian penulis yaitu skripsi berjudul

“Deiksis dalam Film Bienvenue Chez Les Ch’tis Karya Dany Boon” oleh Destita Kusumaningrum Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2016.

Dalam skripsinya Destita (2016) membahas deiksis sama sepeti penulis.

Penulis dan Destita Kusumaningrum sama-sama mengunakan interaksi percakapan lisan sebagai sumber data yang menjadi objek penelitian, sumber data yang digunakan Destita dalam skripsinya Film Bienvenue Chez Les Ch’tis Karya Dany Boon dari ranah film Perancis, sedangkan sumber data

(15)

6

yang digunakan penulis adalah anime Tora Dora karya Yuyuko Takemiya.

Dalam segi pembahasan penulis mengkhususkan kepada deiksis persona, ruang, dan waktu.

2. Berikutnya penelitian dari Walset Tologana (2016) skripsi berjudul “Deiksis dalam Novel “Assalamualaikum Beijing” Karya Asma Nadia”. Dalam skripsinya Walset membahas deiksis yang terdapat dalam novel Assalamualaikum Beijing karya Asma Nadia. Sedangkan penulis menggunakan anime Tora Dora karya Yuyuko Takemiya sebagai sumber data.

3. Elfira Habsari (2015) dalam skripsinya menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah deiksis yang terdapat dalam anime Tonari No Kaibutsukun Karya Robico. Adapun teknik yang digunakan adalah teknik simak. Dalam skripsinya Elfira Habsari menjelaskan deiksis persona digunakan sebagai rujukan terhadap penutur, lawan tutur, dan orang yang tidak terlibat dalam peristiwa tutur tetapi menjadi bahan pembicaraan.

Deiksis ruang digunakan sebagai rujukan terhadap tempat, keadaan, arah dan sesuatu yang ditunjuk penutur. Deiksis waktu digunakan sebagai rujukan terhadap waktu yang terjadi di masa lampau, masa sekarang dan masa mendatang. Deiksis wacana digunakan sebagai rujukan pada wacana sebelum dan sesuadahnya. Diksis sosial digunakan sebagai rujukan terhadap hubungan vertikal dan hubungan horizontal antara penutur dan lawan tutur. Sedangkan penulis hanya memfokuskan deiksis persona, ruang, dan waktu saja. Dalam segi objek penelitian, penulis dan Elfira Habsari (2015) sama-sama menggunakan objek penelitian yang menggunakan interaksi lisan melalui anime.

4. Irma Winingsih (2011) dari Universitas Dian Nuswantoro dalam skripsinya yang berjudul Analisis Dieksikal Pronomina Demonstrative Ko-So-A,

(16)

7

menemukan bahwa dalam penggunan pronomina demonstrative ko-so-a atau biasa kita sebut deiksis ruang/tempat, ditentukan oleh letak secara fisik benta atau orang yang di tunjuk, letak atau posisi benda atau secara kontekstual dan pengetahuan bersama terhadap benda atau orang yang dirujuk. Penulis dan Irma Winingsih memiliki kesamaan yaitu membahas deiksis ruang/tempat, namun perbedaannya penulis menggunakan objek data anime, sedangkan Irma Winingsih (2011) menggunakan komik sebagai objek data.

5. Maulidyawan Dian Danendra (2019) dalam skrpsinya yang berjudul

“Analisis Deiksis Persona Dalam Praktik Kaiwa Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang UNNES Semester Lima”, tujuan dari penelitiannya adalah untuk menjelaskan bentuk dan fungsi dari deiksis persona dalam kaiwa Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang UNNES tahun akademik 2018/2019. Sama dengan penulis, Maulidyawan Dian Danendra (2019) juga menggunakan mentode penelitian yang sama yaitu metode simak dengan analisis deskriptif. Namun Sedangkan dalam segi objek penelitian penulis menggunakan anime Tora Dora karya Yuyuko Takemiya sebagai objek data.

1.4.2 Kerangka Teori a. Pragmatik

Pragmatik merupakan cabang linguistik yang membahas apa yang termasuk struktur bahasa sebagai alat komunikasi antara penutur dan pendengar, serta sebagai pengacuan tanda-tanda bahasa pada kalimat- kalimat eksternal yang dibicarakan Verhar (2004:14).

Kancah yang dijelajahi oleh pragmatik ada empat, diantaranya adalah deiksis, presupposisi, tindak tutur dan implikatur percakapan.

(17)

8 b. Konteks

Tarigan (dalam Kusumaningrum 2016:7) mengartikan konteks sebagai setiap latar belakang pengetahuan yang diperkirakan dimiliki atau disetujui bersama oleh pembicara dan penyimak serta yang menunjang interpretasi penyimak terhadap apa yang dimaksud pembicara dengan suatu ucapan tertentu.

Konteks merupakan segenap informasi yang berada di sekitar pemakaian bahasa, bahkan termasuk juga pemakaian bahasa yang ada di sekitarnya. Dengan demikian hal-hal seperti situasi, jarak, tempat, dan sebagainya merupakan konteks pemakaian bahasa. Fungsi konteks sangat penting di dalam bahasa. Konteks dapat menentukan makna dan maksud ujaran.

c. Makna

Agustiani (2015:1) menyebutkan bahwa makna kontekstual muncul akibat hubungan antara ujaran dan konteks. Kata konteks berarti bagian suatu uraian atau kalimat yang mendukung atau menambah kejelasan makna suatu kata. Sebuah ujaran yang sama dapat mempunyai pengertian yang berlainan jika konteksnya berbeda. Oleh karena itu, makna yang diperoleh dan ditafsirkan dari sebuah ujaran tidak dapat dilepaskan dari konteks.

d. Deiksis

Deiksis (deixis) adalah kata yang memiliki referen yang berubah-ubah atau berpindah-pindah yang hanya dapat ditafsirkan acuannya dengan mempertimbangkan konteks pembicaraan.

Berbeda dengan peneliti yang lain, Brecht (1974:489) dengan pandangan tradisional menyebutkan deiksis terbagi 2 yaitu: deiksis eksofora (luar tuturan), dan deiksis endofora (dalam tuturan). Deiksis

(18)

9

eksofora terdiri dari deiksis persona, deiksis ruang/tempat, dan deiksis waktu. Sedangkan deiksis endofora terdiri atas anafora dan katafora.

Deiksis eksofora atau luar tuturan adalah deksis yang mengacu pada sesuatu anteseden yang berada di luar wacana.

Kata saya, sini sekarang, misalnya, tidak memiliki acuan yang tetap melainkan bervariasi tergantung pada berbagai hal. Acuan dari kata saya menjadi jelas setelah diketahui siapa yang mengucapkan kata itu, kata sini memiliki rujukan yang nyata setelah di ketahui dimana kata itu di ucapkan.

Demikian pula, kata sekarang ketika diketahui pula kapan kata itu diujarkan. Dengan demikian kata-kata tersebut termasuk kata-kata yang deiktis. Berbeda halnya dnegna kata-kata seperti meja, kursi, mobil dan komputer. Siapapun yang mengatakan, dimanapun, dan kapanpun, kata- kata tersebut memiliki acuan yang jelas dan tetap.

e. Jenis-jenis Deiksis

Dalam (Levinson,1983) deiksis dibagi menjadi lima macam, yakni deiksis persona, deiksis waktu, deiksis tempat/ ruang, deiksis wacana, dan deiksis sosial. Namun dalam penelitian ini, penulis membatasi hanya membahas deiksis pesona, ruang, dan waktu saja, atau deiksis eksofora nya saja jika menurut teori Brecht (1974:489).

f. Deiksis Persona

Agustina (1995:43) Deiksis orang adalah pemberian rujukan kepada orang atau pemeran serta dalam peristiwa berbahasa. Dalam bahasa Indonesia kata ganti orang (persona) terbagi menjadi 3 yaitu, kata ganti orang pertama, kata ganti orang kedua, dan kata ganti orang ketiga.

Kata ganti orang pertama ialah kategori rujukan pembicara kepada dirinya sendiri, seperti saya, aku, kami, dan kita. Orang kedua adalah kategori rujukan kepada seseorang (atau lebih) pendengar atau siapa yang

(19)

10

dituju dalam pembicaraan, seperti kamu, engkau, anda, dan kalian. Dan orang ketiga adalah kategori rujukan kepada orang yang bukan pembicara dan bukan pula pendengar, seperti dia, ia, beliau, -nya, dan mereka.

g. Deiksis Tempat/ Ruang

Deiksis ruang/tempat adalah deiksis yang merujuk ke lokasi penutur dan mitra tutur dalam sebuah peristiwa tutur. Dalam berbahasa, orang akan membedakan antara di sini, di situ dan di sana. Hal ini dikarenakan di sini lokasinya dekat dengan si pembicara, di situ lokasinya tidak dekat pembicara, sedangkan di sana lokasinya tidak dekat dari si pembicara dan tidak pula dekat dari pendengar.

Penggunaan deiksis tempat/ruang dalam bahasa Jepang dapat digunakan tergantung dari apa yang dirujuknya, bisa benda hidup ataupun benda mati, jauh ataupun dekat. Purwo (1984:37) mengistilahkan dengan deiksis ruang dan lebih banyak menggunakan kata penunjuk seperti dekat, jauh, tinggi, pendek, kanan, kiri, dan di depan. Sedangkan Djajasudarma (2010:65) mengistilahkannya dengan dieksis penunjuk.

h. Deiksis Waktu

Deiksis temporal (waktu) adalah pengungkapan atau pemberian bentuk kepada titik atau jarak waktu yang dipandang dari waktu sesuatu ungkapan dibuat (Agustina, 1995:46). Contoh deiksis waktu adalah hari ini, besok, lusa, sekarang, dan masih banyak lagi.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian-uraian pada sub bab yang telah penulis sampaikan sebelumnya, adapun tujuan penulis dalam penelitian ini yaitu:

(20)

11

1. Untuk mendeskripsikan penggunaan deiksis eksofora (persona, ruang, dan waktu) dalam anime Tora Dora karya Yuyuko Takemiya.

2. Untuk mendeskripsikan makna deiksis eksofora (persona, ruang, dan waktu) dalam anime Tora Dora karya Yuyuko Takemiya.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan penulis dalam hal ini yaitu:

a. Menambah pengetahuan dan pemahaman bagi pembaca dan penulis tentang deiksis dan penggunaan deiksis persona, ruang, dan waktu.

dalam bentuk percakapan lisan maupun tulisan.

b. Diharapkan mampu menambah informasi dan wawasan bagi para pembaca khususnya pelajar bahasa Jepang mengenai deiksis terkususnya penggunaan deiksis persona, ruang dan waktu.

c. Menjadi bahan acuan atau referensi dalam pembelajaran ataupun penelitian mengenai deiksis yang akan dilakukan selanjutnya di masa mendatang.

1.6 Metode Penelitian

Ada tiga tahapan yang penulis gunakan dalam menyusun penelitian ini, yaitu mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan dari data. Agar penelitian yang dilakukan tepat sasaran, penulis merasa perlu adanya metode tertentu dalam penelitian ini.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang kemudian diikuti dengan studi kepustakaan atau library research. Penulis memperoleh data dengan menonton anime Tora Dora karya Yuyuko Takemiya, kemudian menyimak penggunaan bahasanya dalam penggunaan deiksis (persona, ruang dan waktu).

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, maka penulis melanjutkan dengan analisis secara deskriptif untuk mencapai tujuan penelitian. Analisis adalah pemecahan suatu masalah yang bersifat kompleks menjadi bagian sekecil-kecilnya agar mudah dipahami. Sedang deskriptif adalah keadaan atau sifat suatu kegiatan yang

(21)

12

mengupayakan pengolahan data menjadi proses pemcahan masalah yang diikuti pengembangan pemikiran penulis yang menyeluruh, jelas, dan tepat dengan tetap mengacu kepada teori yang dipergunakan dan data yang dikumpulkan.

Penulis juga menggunakan library research untuk mengumpulkan teori atau bahan yang akan dipergunakan dalam penelitian dan meninjau kembali data yang telah dikumpulkan untuk proses analisis data. Penulis menggunakan berbabagai media dan sarana yang mendukung metode tersebut dengan memanfaatkan buku-buku koleksi pribadi, buku-buku yang berasal dari fasilitas umum (Perpustakaan Umum Univeritas Sumatera Utara), serta jurnal, skripsi, dan artikel-artikel online yang menunjang penelitian dengan topik serupa.

Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagi berikut:

1. Pemilihan topik dan judul penelitian diikuti dengan rumusan masalah yang akan diteliti.

2. Mengumpulkan teori dengan melakukan studi pustaka.

3. Menentukan objek yang diteliti.

4. Menonton anime Tora Dora karya Yuyuko Takemiya.

5. Mengumpulkan data atau kasus yang akan diteliti.

6. Menganalisis data yang telah dikumpulkan.

7. Menggunakan referensi sebagai acuan dalam menganalisis data.

8. Menyimpulkan hasil penelitian.

(22)

13 BAB II

TINJAUAN UMUM TERHADAP PRAGMATIK, DEIKSIS, DEIKSIS EKSOFORA DAN DEIKSIS ENDOFORA

2.1 Pengertian Pragmatik

Pada sub ini penulis memaparkan definisi pragmatik dari beberapa ahli yakni:

Levinson (dalam Tumanggor 2018:8) memberikan dua pengertian pragmatik yang dikaitkan dengan konteks, yaitu: (a) pragmatik adalah suatu studi yang mempelajari hubngan anatara bahasa dan konteks yang digramatikalisasikan atau dikodekan ke dalam struktur suatu bahasa, dan (b) pragmatik adalah aturan-aturan bagaimana cara berbahasa dan menggunakan bahasa tersebut sesuai dengan konteks sehingga dapat menunjang kemapuan sipemakai bahasa dalam berkomunikasi.

Menurut Parera (dalam Tumanggor 2018:8) pragmatik adalah kajian pemakaian bahasa dalam komunikasi, hubungan antar kalimat, konteks, situasi, dan waktu diujarkannya dalam kalimat tersebut.

Yule (dalam Suparno 2016:157) mengatakan bahwa pragmatik adalah studi makna yang terlihat, atau bagaimana kita mengenali apa yang dimaksud bahkan ketika ujaran atua kalimat itu tidak benar-benar dikatakan atau ditulis. Menurut Suparno (2016:157) pragmatik mempunyai kajian yang sama dengan semantik, yaitu makna.

Perbedaan antara keduanya adalah makna yang dikaji dalam pragmatik dikaitkan dengan penutur didalam arti untuk maksud apa si penutur mengutarakan suatu kata, frase, atau kalimat. Jadi pragmatik mengkaji maksud ujaran penutur, sedangkan semantik mengkaji makna satuan lingual tertentu.

2.2 Pengertian Deiksis

Para ahli bahasa telah banyak memberikan pengertian dalam kajian pragmatik.

Berikut beberapa pengetian deiksis menurut para ahli, untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai deiksis:

Deiksis adalah hal atau fungsi menunjuk sesuatu di luar bahasa; kata yang mengacu kepada persona, waktu, dan tempat suatu tuturan, Kridalaksana (1984:45).

(23)

14

Menurut Verhar (2010:389) deiksis merupakan ekspresi atau ungkapan yang memiliki satu makna, namun mengacu pada entitas yang beragam sebagi perubahan konteks luar bahasa. Adapun kata-kata deiksis berfungsi sebagai pengacu, sedangkan unsur yang diacunya disebut referen atau anteseden.

Selanjutnya, Purwo (1984:2) yang mengutip pernyataan Lyons (1977) menyatakan bahwa, kata deiksis dipakai untuk menggambarkan fungsi pronomina persona, pronominal demonstrative, fungsi waktu dan bermacam-macam ciri gramatikal dan leksikal lainnya yang menghubungkan ujaran dengan jalinan ruang dan waktu dalam tindak tutur. Purwo juga memberikan batasan kapan sebuah kata dapat dikatakan bersifat deiktis, yaitu apabila referennya dapat berpindah-pindah atau berganti-ganti, tergantung siapa yang menjadi pembicara, kapan, dan dimana kata itu dituturkan.

2.3 Jenis-Jenis Deiksis

Brecht (dalam Purwo, 1984:8) membagi deiksis menjadi 2 yaitu: deiksis eksofora (luar tuturan) dan deiksis endofora (dalam tuturan). Deiksis eksofora terdiri atas deiksis persona, deiksis ruang/tempat, deiksis waktu. sedangkan deiksis endofora terdiri atas deiksis wacana dan deiksis sosial.

2.3.1 Deiksis Eksofora

Deiksis eksofora (luar tuturan) yaitu deiksis yang mengacu pada suatu referen yang berada di luar wacana. Deiksis eksofora bersifat egosentris, yaitu si pembicara berada pada titik nol, dan segala sesuatunya di arahkan dari sudut pandangnya. Lyons (dalam Purwo, 1984:8)

1) Deiksis Persona

Deiksis persona (orang) ditentukan berdasarkan peran peserta tutur dalam peristiwa bahasa. Peran peserta tersebut dapat dibagi menjadi tiga. Pertama, persona pertama (orang pertama), yaitu kategori rujukan pembicara kepada dirinya atau kelompok yang melibatkan dirinya, misalnya saya/aku, kita, dan kami. Kedua, persona

(24)

15

kedua (orang kedua), yaitu Kategori rujukan pembicara kepada seorang pendengar atau lebih yang hadir bersama orang pertama, misalnya kamu/anda, kalian. Ketiga, persona ketiga (orang ketiga), yaitu Kategori rujukan kepada orang yang bukan pembicara atau pendengar ujaran tersebut, baik hadir atuapun tidak, misalnya, dia dan mereka. (Purwo 1984 dan Yule 1996:15)

Jika dalam bahasa Indonesia deiksis persona terdapat penyebutan persona pertama seperti “saya/aku”, anda/kamu sebagi persona kedua, dan “dia/orang itu”

sebagai persona ketiga. Dalam bahasa Jepang juga begitu, namun bahasa jepang sendiri kata tunjuk orang pertama, kedua, dan ketiga memiliki banyak varian. Seperti dalam (Situmorang dan Rospita Uli. 2015: 55-56) bahasa Jepang memiliki bahasa hormat (keigo) yang terbagi menjadi 3 jenis, yaitu songkeigo, kenjougo, dan teineigo yang penggunaannya memiliki aturan pemakaian yang sesuai dengan situasi kondisi dan status penutur terhadap mitra tutur.

No. Deiksis Persona Tunggal Arti Jamak Arti

1. Persona Pertama

私, わたくし, 自分, あたし,

僕, 俺 Aku/saya

私たち, 僕 たち, あた したち, あたしら

Kita/kami

2. Persona Kedua

あなた, 君, お 前, あんた,

てめえ

Kamu/anda

あなたたち, お前ら, お 前たち, あ んたたち, あんたら, 君たち

Kalian

3. Persona Ketiga

あの人, この 人, あの子, こ

Dia/dia (lk/pr)/orang

itu

こいつら, あいつら

Mereka

(25)

16 いつ, あいつ,

彼女, 彼

Tabel II. 1 Deiksis Persona Tunggal dan Jamak

a. Deiksis Persona Pertama

Deiksis persona pertama yaitu kata ganti orang pertama. Deiksis persona pertama terbagi atas dua, yaitu deiksis persona pertama tunggal, dan deiksis persona pertama jamak. Deiksis persona pertama tunggal yang terdapat dalam anime Tora Dora yaitu:

わたし

, わたくし, 自分

じ ぶ ん

, あたし, 僕

ぼく

, 俺

おれ

yang berarti “aku/saya”. Kata 私

わたし

dan わたく し digunakan saat situasi formal. Dan kata 自分じ ぶ ん, あたし, 僕

ぼく

, dan 俺

おれ

digunakan pada saat situasi yang tidak formal.

Sedangkan deiksis persona pertama jamak yang terdapat dalam anime Tora Dora yaitu:

わたし

たち, 俺おれたち, あたしたち, あたしら yang memiliki arti “kita/kami”. Kata 私わたし た ち digunakan saat situasi formal. Dan kata 俺おれた ち , あた した ち , あ た し ら digunakan saat situasi yang tidak formal.

Deiksis persona pertama jamak yaitu bentuk jamak dari deiksis persona pertama tunggal. Untuk mengubah kata ganti orang pertama tunggal ke bentuk jamak, yaitu dengan menambahkan kata tachi/ra dibelakang kata ganti orang pertama tunggal.

Berikut rumus untuk merubah bentuk tunggal menjadi jamak:

P1 + tachi/ra = P1 jamak Note:

P1: kata ganti persona pertama tunggal P1 jamak: kata ganti persona pertama jamak Contoh: watashi + tachi= watashitachi (kami)

(26)

17 b. Deiksis Persona Kedua

Deiksis persona kedua yaitu kata ganti orang kedua. Deiksis persona kedua terbagi atas dua, yaitu deiksis persona kedua tunggal, dan deiksis persona kedua jamak.

Deiksis persona kedua tunggal yang terdapat dalam anime Tora Dora yaitu: あなた, 君

きみ

, お前

まえ

, あんた, てめえ yang berarti “kamu/anda”. Kata あなた digunakan saat situasi formal. Dan 君

きみ

, お前

まえ

, あんた, dan てめえ digunakan pada saat situasi yang tidak formal.

Sedangkan deiksis persona kedua jamak yang terdapat dalam anime Tora Dora yaitu: あなたたち, お 前

まえら, お前まえたち, あんたたち, あんたら, 君きみたち yang memiliki arti “kalian”. Kata あなたたち digunakan saat situasi formal. Dan kata お 前まえ

ら, お前まえたち, あんたたち, あんたら, 君きみたち digunakan saat situasi yang tidak formal.

Deiksis persona kedua jamak yaitu bentuk jamak dari deiksis persona kedua tunggal. Untuk mengubah kata ganti orang kedua tunggal ke bentuk jamak, yaitu dengan menambahkan kata tachi/ra dibelakang kata ganti orang kedua tunggal. Berikut rumus untuk merubah bentuk tunggal menjadi jamak:

P2 + tachi/ra = P2 jamak Note:

P2: kata ganti persona kedua tunggal P2 jamak: kata ganti persona kedua jamak

Contoh: omae + ra= omaera (kalian)

(27)

18 c. Deiksis Persona Ketiga

Deiksis persona ketiga yaitu kata ganti orang ketiga. Deiksis persona ketiga terbagi atas dua, yaitu deiksis persona ketiga tunggal, dan deiksis persona ketiga jamak.

Deiksis persona ketiga tunggal yang terdapat dalam anime Tora Dora yaitu: あの人

ひと

, この人ひと,あの子,こいつ,あいつ、彼女かのじょ、彼かれ yang berarti “dia/orang itu/ orang ini/ dia (lk/pr)”. Sedangkan deiksis persona ketiga jamak yang terdapat dalam anime Tora Dora yaitu: こいつら,あいつら yang memiliki arti “mereka”.

Deiksis persona ketiga jamak yaitu bentuk jamak dari deiksis persona ketiga tunggal. Untuk mengubah kata ganti orang ketiga tunggal ke bentuk jamak, yaitu dengan menambahkan kata tachi/ra dibelakang kata ganti orang ketiga tunggal. Berikut rumus untuk merubah bentuk tunggal menjadi jamak:

P3 + tachi/ra = P3 jamak Note:

P3: kata ganti persona ketiga tunggal P3 jamak: kata ganti persona ketiga jamak

Contoh: koitsu + ra= koitsura (mereka)

Contoh deiksis persona 川嶋亜美

かわしまあみ

: えー?どうしたら痩せるかって?

Kawashima : ee? Doushitara yaseru katte?

: Apa? Bagaimana menurunkan berat badan?

: 私わたし ダイエットだ い え っ ととか したことないからなー

(28)

19

: Watashi wa daietto ka shita koto nai kara na

: Aku tidak tahu, karena aku benar-benar tidak pernah melakukan diet 木原麻耶き は ら ま や : ウソう そ

Kihara & Maya: Uso!

: Bohong!

木原

きはら

: そんなに痩せてるのに?

Kihara : Sonna ni yaseteru no ni?

: Benarkah? Bagaimana bisa kau begitu langsing

Eps. 09 (00:00:09) Analisis:

Kata yang digaris bawahi dalam kutipan percakapan diatas memiliki arti “saya”, yang merujuk kepada pembicara sendiri. Percakapan diatas terjadi di sekolah, dilakukan oleh antar siswi.

2) Deiksis Ruang/Tempat

Deiksis tempat berhubungan dengan pemahaman lokasi ruang atau tempat yang digunakan pada lokasi tempat peserta ujaran. Tempat atau lokasi ujaran dapat menjadi deiksis jika tempat atau lokasi dapat terlihat dari lokasi orang-orang yang melakukan komunikasi dalam kegiatan pembicaraan. Levinson (1983:79)

Pronomina penunjuk (deiksis) dalam bahasa Indonesia ialah, sini, situ, sana. Jika sesuatu yang ditunjuk dekat dengan pembicara digunakan kata “sini”. Jika sesuatu yang ditunjuk berada agak jauh dari pembicara digunakan kata situ. Sedangkan jika sesuatu yang ditunjuk berada sangat jauh dari pembicara maka digunakan kata sana. Karena menunjuk lokasi deiksis tempat sering digunakan dengan preposisi pengacu arah

(29)

20

di/ke/dari, sehingga membentuk beberapa pronominal penunjuk tempat yaitu: di sini, ke sini, dari sini, di situ, ke situ, dari situ, dan di sana, ke sana, dan dari sana. Putrayasa (dalam Tumanggor, 2018:28)

Jika dilihat penggunaan ungkapan deiksis ruang dalam bahasa Jepang ditunjukkan dengan awalan ko, so, a. penggunaannya dapat didentifikasi dengan dua model yaitu, model jarak (distance model) dan model wilayah (territory model).

Konsep model jarak yaitu apabila penutur dan mitra tuturnya secara fisik menghadapa kearah yang sama, awala ko jika objek dekat dengan mereka, so jika agak jauh, dan a jika jauh. Sementara model wilayah jika penutur dan petuturnya saling berhadapan dan penggunaan ko jika obek dekat dengan penutur, so dekat dengan mitra tutur, dan a jika jauh dari keduanya, Wetzel (dalam Saifudin 2019:27).

Contoh deiksis ruang/tempat

りゅうじ竜 児

: お 前まえ1 年ねんもこの部屋へ やに来てなかったのか?

Ryuji : Omae ichi nen mo kono heya ni kite na kata noka?

: Kamu tidak pernah ke kamar ini sejak tahun lalu?

美乃梨み の り: うんお父さんの 件けんがあったからね。

Minorin: Un ojiisan no kenga atta kara ne : Ya,karena ayahnya itu,

: あれ以来いらいあんまり距 離 感きょりかんなしに行くのって : are irai anmari kyorikannashi ni iku note

: sejak saat itu aku tidak pernah punya alasan untuk kemari,

: また 失 敗しっぱいしたらイヤい やだしどうなんだろうって 思おもってさつまりさ : mata shippai shitara iya dashi dou nan daroutte omotte satsumarisa : aku takut akan meninggalkannya, aku tidak tahu harus berbuat apa.

Eps. 20 (00:19:16)

(30)

21 Analisis:

Kata yang digaris bawahi dalam kutipan percakapan diatas merujuk kepada lokasi tempat penutur dan mitra tutur saat itu berada.

3) Deiksis Waktu

Dalam bahasa Jepang deiksis waktu digunakan untuk mengkodekan penunjuk waktu dan rentang waktu relatif terhadap waktu pada saat pertuturan dituturkan.

Deiksis waktu mengacu ke waktu berlangsungnya kejadian, baik masa lampau, masa sekarang, maupun masa yang akan datang. Deiksis waktu berhubungan dengan pemahaman titik ataupun rentang waktu saat tuturan dibuat (atau pada saat pesan tertulis dibuat).

Leksem waktu seperti pagi, siang, sore, dan malam tidak bersipat deiktis karena perbedaan masing-masing leksem itu ditentukan berdasarkan patokan posisi planet bumi terhadap matahari. Leksem waktu bersifat deiktis apabila yang menjadi patokan adalah si pembicara. Kata sekarang bertitik labuh pada saat si pembicara mengucapkan kata itu (dalam kalimat), atau yag disebut saat tuturan. Kata kemarin bertitik labuh pada hari seseudah tuturan, Purwo (dalam Tumanggor 2018:33).

Berikut tabel deiksis waktu dalam bahasa Jepang.

Deiksis Waktu 過去 (kako) Masa Lampau

今 (ima) Sekarang

未来 (mirai)

Masa Depan 毎 (mai) Setiap

-2 -1 0 +1 +2

日 Nichi Hari

一昨日 Ototoi 2 Hari Lalu

昨日 Kinou Kemarin

今日 Kyou Hari Ini

明日 Asu (ashita) Besok

明後日 Asatte 2 hari lagi

毎日 Mai- nichi Setiap Hari 週

Shuu Minggu

先々週 Sensen- shuu 2 Minggu Lalu

先週 Sen-shuu Minggu Lalu

今週 Kon-shuu Minggu Ini

来週 Rai-shuu Minggu Depan

再来週 Sa-rai- shuu 2 Minggu Lagi

毎週 Mai-shuu Setiap Minggu

(31)

22

Getsu Bulan

先々月 Sensen- getsu 2 Bulan Lalu

先月 Sen-getsu Bulan Lalu

今月 Kon-getsu Bulan Ini

来月 Rai-getsu Bulan Depan

再来月 Sa-rai- getsu 2Bulan Lagi

毎月 Mai-tsuki Setiap Bulan 年

Nen Tahun

一昨年 Oto-toshi 2 Tahun Lalu

去年 Kyo-nen Tahun Lalu

今 年

Kotoshi Tahun Ini

来年 Rai-nen Tahun Depan

再来年 Sa-rai- nen 2 Tahun Lagi

毎年 Mai-toshi Setiap Tahun 朝

Asa Pagi

- -

今朝 Kesa Pagi Ini

明朝 Myoo- chou Besok Pagi

-

毎朝 Mai-asa Setiap Pagi 夜/晩

Yoru/ban Malam

-

昨夜 Saku-ya Malam Lalu

今晩 Kon-ban Malam Ini

明晩 Myoo- ban Besok Malam

-

毎晩 Mai-ban Setiap Malam Tabel II. 2 Deiksis Waktu

Contoh deiksis waktu

亜美あ み : なつかしいなー このおみせ Ami : Natsukashina- kono o mise

: Tempat ini membawa kenangan kembali!

きたむら北 村

: むかし よくたもんな Kitamura : Mukashi yoku kitamon na

: Dulu kami sering datang kesini.

亜美あ み : そうそう かぞく家族そろって! あ…

Ami : Sou sou kazoku sorotte! A..

(32)

23

Benar! Benar! Dengan keluarga kami.

Eps. 05 (00:05:39) Analisis:

Kata 昔 (mukashi) dalam kutipan percakapan diatas merujuk kepada masa lampau, yaitu saat Ami dan Kitamura masih kecil.

2.3.2 Deiksis Endofora 1) Deiksis Wacana

Menurut Nababan (dalam Tumanggor 2018:35), dalam deiksis wacana terdapat pengacuan anaforik merujuk pada bagian yang telah disebut terdahulu, selanjutnya dikenal adanya deiksis wacana yang kataforis yaitu kata-kata yang mempunyai rujukan pasa isi teks sesudahnya.

Tak seperti deiksis persona, ruang, dan waktu, deiksis wacana harus dirumuskan terlebih dahulu dengan melihatnya didalam wacana tertentu. Menurut Suparno (2016:37) deiksis wacana adalah deiksis yang rujukannya berada didalam teks/wacana.

Muncul didalam teks sebelum (anafora) maupun sesudah (katafora) ungkapan deiksis.

Wujud deiksis wacana dapat berupa kata ganti orang (deiksis persona),kata ganti tempat (deiksis ruang), dan juga kata ganti demonstrative ko, so, a.

2) Deiksis Sosial

Deiksis sosial penerapannya bergantung pada konteks sosial, yani ungkapan deiksis yang rujukannya berdasarkan peran sosial partisipan pertuturannya. Dalam bahasa Jepang, pada deiksis persona sudah dijelaskan sebelumnya bahwa penggunaan deiksis persona didasarkan pada konteks sosial, yang didalam konteks sosial tersebut diidentifikasikan hubungan sosial antara penutur dan mitra tuturnya. Apakah pihak penutur dan mitra tutur memiliki hubungan dekat (uchi), atau tidak (soto), atau bagaimana perbedaan kedududkan diantara mereka (jogekankei).

(33)

24

Dalam bahasa Jepang ada yang disebut dengan keigo yaitu realisasi peran sosial dalam bahasa. Secara umun keigo terbagi menjadi tiga kategori, yaitu sonkeigo (bahasa hormat yang digunakan saat berbicara dengan orang lain yang memiliki kedudukan lebih tinggi dibandingkan dengan penutur), kenjogo (bahasa hormat yang digunakan untuk menunjukkan rasa hormat/merendahkan diri terhadap mitra tutur yang kedudukannya lebih tinggi), dan teineigo (bahasa yang digunakan untuk menyampaikan isi pembicaraan secara halus dan sopan kepada kawan bicara, dengan tidak meninggikan lawan bicara ataupun merendahkan diri pembicara).

(34)

25 BAB III

ANALISIS PENGGUNAAN DEIKSIS EKSOFORA (PERSONA, RUANG, DAN WAKTU) DALAM ANIME TORA DORA KARYA YUYOKO TAKEMIYA

3.1 Penggunaan Deiksis Persona dalam Anime Tora Dora Karya Yuyuko Takemiya Dalam bahasa Jepang deiksis memiliki beragam kata ganti orang, yang salah satunya disebabkan oleh tingkatan bahasa. Tidak sembarangan, penggunaan kata ganti orang tersebut digunakan tergantung oleh penutur, mitra tutur, situasi, konteks pembicaraan, bahkan intonasi. Pengunaan deiksis persona yang telah diuraikan sebagi berikut:

No. Deiksis Persona Penggunaan

1. 私 (watashi) Netral, situasi formal

2. わたくし(watakushi)

Netral, situasi paling formal, biasanya digunakan hanya saat situasi resmi seperti

pidato atau rapat

3. 自分 (jibun) Netral, resmi, memiliki arti “diri sendiri/saya”

4. あたし (atashi) Feminine, informal, tidak banyak dipakai 5. 僕 (boku) Maskulin, informal, hanya kepada orang yang

dikenal

6. 俺(ore)

Sangat maskulin, informal, hanya digunakan saat berbicara dengan keluarga/teman

dekat/kekasih

7. 私たち(watashitachi) Netral, formal, bentuk jamak dari 私 (watashi), berarti “kita/kami”

(35)

26 8. 俺たち(oretachi)

Bentuk jamak dari 俺 (ore), berarti “kita/kami (laki-laki)”, hanya digunakan kepada orang

yang akrab saja

9. あたしたち(atashitachi) Bentuk jamak dari あたし (atashi), berarti

“kita/kami (perempuan)”, jarang digunakan 10. あたしら(atashira) Bentuk jamak dari あたし (atashi), berarti

“kita/kami (perempuan)”, jarang digunakan

11. あなた(anata)

Netral, memiliki banyak nuansa (bisa formal, santai, ataupun kasar, tergatung siapa lawan

bicara, intonasi, konteks pembicaraan dan situasi)

12. 君(kimi)

Maskulin, informal, umumnya digunakan lelaki namun disituasi tertentu juga digunakan wanita untuk berbicara dengan laki-laki, tidak banyak

dipakai

13. お前(omae)

Sangat maskulin, informal, digunakan saat berbicara dengan orang dekat, teman, kekasih,

dapat kasar atau menyinggung 14. あんた(anta) Digunakan oleh wanita, informal, untuk

berbicara dengan laki-laki

15. てめえ(temee) Netral, informal, merupakan kata perkelahian 16. あなたたち(anatatachi) Bentuk jamak dari あなた (anata), 17. お前ら(omaera) Bentuk jamak dari お前 (omae), memiliki arti

“kalian”, terkesan kasar

18. お前たち(omaetachi) Bentuk jamak dari お前 (omae), memiliki arti

“kalian”, terkesan kasar

(36)

27 19. あんたたち(antatachi)

Bentuk jamak dari あんた (anta), memiliki arti

“kalian”, digunakan oleh wanita unrtuk bericara dengan laki-laki

20. あんたら(antara)

Bentuk jamak dari あんた (anta), memiliki arti

“kalian”, digunakan oleh wanita unrtuk bericara dengan laki-laki

21. 君たち(kimitachi) Bentuk jamak dari 君(kimi), yang berarti

“kalian”

22. あの人(ano hito) Netral, resmi, berarti “orang itu”, digunakan untuk menunjuk orang ketiga

23. この人(kono hito) Netral, resmi, berarti “orang ini”, digunakan untuk menunjuk orang ketiga

24. あの子(ano ko)

Feminine, informal, secara harfiah berarti

“anak itu”, tetapi jika digunakan untuk wanita berarti “orang itu”

25. こいつ(koitsu)

Maskulin, informal, kasar, bentuk singkat dari このやつ (kono yatsu) yang berarti “benda

ini”, digunakan dengan teman dekat sebagi lelucon

26. あいつ(aitsu)

Maskulin, informal, kasar, bentuk singkat dari あのやつ (ano yatsu) yang berarti “benda itu”, digunakan dengan teman dekat sebagai lelucon

27. 彼女(kanojo)

Netral, memiliki arti “dia perempuan”, digunakan untuk menunjuk orang ketiga

perempuan

28. 彼(kare) Netral, memiliki arti “dia laki-laki”, digunakan untuk menujuk orang ketiga laki-laki 29. こいつら(koitsura) Bentuk jamak dari こいつ (koitsu), yang

memiliki arti “orang-orang ini”, terkesan kasar

(37)

28

30. あいつら(aitsura) Bentuk jamak dari あいつ (aitsu), yang memiliki arti “orang-orang itu”, terkesan kasar Tabel III. 1 Hasil Analisis Deiksis Persona Beserta Penggunaannya

dalam Anime Tora Dora

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui terdapat sebanyak 30 buah deiksis persona beserta penggunaannya didalam anime Tora Dora.

Pada sub bab berikut akan dijelaskan bagaimana deiksis persona ini digunakan dalam anime Tora Dora.

3.1.1 Deiksis Persona Pertama a. Deiksis Persona Pertama Tunggal

Data 1

Cuplikan percakapan dalam anime Tora Dora yang menggunakan deiksis persona pertama tunggal 私

わたし

(watashi) 高須泰子

たかすやすこ

: わあ! お 夕 飯ゆうはんおにぎり?なんかピクニックぴ く に っ くみたーい Takasu Yasuko :Waa! Oyuuhan onigiri? Nanka pikuniku mitai

:Wah,onigiri untuk makan malam? Ini seperti pikinik!

: それに このおにぎり ちっちゃくってカワイイ

: Sore ni kono onigiri chichakutte kawaii : Dan onigiri ini begitu kecil dan imut 大河たいが

: それ 私わたしが 作つくったの!

Taiga : Sore watashi ga tsukutta no!

: Itu aku yang buat!

高須泰子

たかすやすこ

: やだ!大河たいがちゃん 天 才てんさいTakasu Yasuko : Yada! Taiga chan tensai?

:Wow! Taiga chan kau jenius?

りゅうじ竜 児

: まっ これなら いくら 練 習れんしゅうしても 安 心あんしんだ フッふ っ

(38)

29

Ryuji : Maa kore nara ikura renshuu shite mo anshinda fuu

:Yaa, dia dapat berlatih sebanyak yang dia inginkan jika seperti ini

Eps. 04 (00:15:04) Analisis:

Percakapan diatas terjadi saat Ryuji, Taiga, Dan Yasuko Chan (Ibunya Ryuji) tengah makan malam. Ibu Ryuji sangat senang dengan menu makan malam hari ini. Dengan bangga Taiga mengatakan bahwa onigiri tersebut adalah buatannya, ibu Ryuji memuji Taiga jenius. Kata yang digaris bawahi diatas memiliki arti

“saya/aku” yang merupakan deiksis persona pertama tunggal. Kata “saya”

tersebut di ucapkan oleh Taiga, merujuk kepada dirinya sendiri. Kata わたし dalam percakapan diatas digunakan saat situasi tidak formal.

Data 2

Cuplikan percakapan dalam anime Tora Dora yang menggunakan deiksis persona pertama tunggal わたくし (watakushi)

実乃梨み の り : 次つぎは わたくしめの出番でばんですな Minorin : Tsugi wa watakushi me no deban desuna

: Dan sekarang saatnya aku beraksi 部員ぶいん

たち : キャプテンき ゃ ぷ て ん ファイトふ ぁ い と:Kyaputen fuaito!

: Berjuanglah kapten!

実乃梨み の り : やあやあ ご 声 援せいえんありがとう 皆みなの 衆しゅう : Yaa yaa go seien arigatou mina no shu :Yaa yaa terimakasih atas dukungan kalian

Eps. 03 (00:00:58) Analisis:

Percakapan diatas terjadi saat Minorin dan team bisbolnya berada di tengah pertandingan. Saat teman sebelumnya tidak berhasil memukul satu pun bola yang

(39)

30

di lemparkan pitcher. Mendapat giliran memukul bola, Minorin menerima dukungan dari teman-teman se teamnya. Kata yang digaris bawahi diatas memiliki arti “saya” yang merupakan deiksis persona pertama tunggal. Yang diucapkan oleh Minorin, merujuk kepada dirinya sendiri. Jika biasanya kata わ た く し digunakan saat situasi formal, dalam percakapan ini situasi yang digunakan tidak formal.

Data 3

Cuplikan percakapan dalam anime Tora Dora yang menggunakan deiksis persona pertama tunggal 自分

じぶん

(jibun)

亜美あ み : 高 須 君たかすくんに ざんげしないと いけないことがあるんだ Ami : Takasukun ni zange shinai to ikenai koto ga arunda

:Aku harus meminta maaf padamu Takasu-kun

りゅうじ竜 児

: ん?

Ryuji : N?

:Hah?

亜美あ み : 高 須 君たかすくんが実乃梨み の りちゃんに フラふ られたのって 私わたしのせいかも Ami : Takasukun ga minorin chan ni furareta note watashi no seika mo

: Mungkin salahku Minorin menolakmu

りゅうじ竜 児

: なっ Ryuji : Naa

: Apa?

亜美あ み : 前まえにね 高 須 君たかすくんの知らないところで 私わたし 実乃梨み の りちゃんに 嫌味いやみ

を言った

Ami : Mae ni metakasukun no shiranai tokoro de watashi minorin chan ni iyami o itta

: Aku mengatakan hal yang jelek kepada Minorin saat kau tidak ada

(40)

31

: なんであんなこと言っちゃったのか 自分じぶんでも分かんない

: Nan de anna koto icchatta noka jibun demo wakannai : aku juga tidak mengerti kenapa aku melakukannya

りゅうじ竜 児

: 嫌味いやみって なんだ?

Ryuji : Iyamitte nanda?

: Apa maksudmu?

Eps. 21(00:16:59) Analisis:

Percakapan diatas terjadi saat Ami dan Ryu bertemu di lapangan salju. Saat akan bermain ice skateing Ryu melihat Ami yang sedang bermain salju sendirian. Ami meminta maaf kepada Ryuji, karena telah mengatakan hal yang buruk kepada Minorin. Ryuji hanya kebingungan mendengar pernyataan Ami. Kata yang digaris baawahi diatas memiliki arti “aku” yang merupakan deiksis persona tunggal. Kata “aku” tersebut di ucapkan oleh Ami dan merujuk kepada dirinya sendiri.

Data 4

Cuplikan percakapan dalam anime Tora Dora yang menggunakan deiksis persona pertama tunggal あたし (atashi)

実乃梨み の り : あたし バイトば い とで デコで こでんしょくにん電 職 人やってんだよね Minorin : Atashi baito de deko denshokunin yatten dayo ne

:Lihatlah aku dekorasi ponsel paruh waktu 竜 児

りゅうじ

: しょっ 職 人

しょくにん

? Ryuji : Sho shokunin?

:Dekorasi?

実乃梨み の り : 紫むらさきのスワロす わ ろで“りゅうじ”って 入れてあげるよ ウフッう ふ っ Minorin : Murasaki no suwaro de “Ryuji” tte irete ageru yo ufuu

(41)

32

:Aku akan menuliskan nama “Ryuji” dengan batu Swarovski ungu pada milikmu

りゅうじ竜 児

: 櫛 枝くしえだが 俺おれのために?

Ryuji : Kusieda ga ore no tame ni?

: Kusieda melakukan itu untukku?

Eps. 03 (00:04:44) Analisis:

Percakapan diatas terjadi saat jam istirahat baru saja berbunyi. Minorin sedang mendekorasi handphone teman-teman sekolahnya. Ryuji yang memperhatikan hal itu pun terkejut, melihat begitu banyaknya handphone yang akan di dekorasi oleh Minorin. Minorin menawarkan akan mendekorasi handphone milik Ryuji juga, Ryuji yang mendengar hal tersebut terkaget-kaget sekaligus senang. Kata yang digaris bawahi diatas memili arti “aku” yang merupakan deiksis persona pertama tunggal. Kata “aku” tersebut di ucapkan oleh Minorin dan merujuk kepada dirinya sendiri.

Data 5

Cuplikan percakapan dalam anime Tora Dora yang menggunakan deiksis persona pertama tunggal 僕

ぼく

(boku) 木原きはら

: ねぇ 亜美あ みちゃん あたしらで なんかできることないかな ま

るおのために

Kihara : Nee Ami chan atashira de nanka dekiru koto nai ka na Maruo tame ni : Ami, apa ada sesuatu yang bisa kita lakukan untuk Maruo

亜美あ み : え~?あんなの 甘あまったれた 優 等 生ゆうとうせいが 注 目 集ちゅうもくあつめたがって るだけじゃん

Ami : Ee? Anta no amatta reta yuutosei ga chumoku atsumeta gatteru dake jyan

: Hah? Apa yang dia lakukan benar-benar mendapat perhatian semua anak di sekolah

(42)

33 木原

きはら

: え?

Kihara : Ee?

: Yaa?

亜美あ み : 悩なやんでる 僕ぼくちゃんに 誰だれかづいて~ って 言いたいんでし ょ?

Ami : Nayan deru boku chan ni dareka zuitette iitain desu yo?

: Aku rasa dia mungkin punya masalah pribadi dengan seseorang?

Eps. 15 (00:06:23) Analisis:

Percakapan diatas terjadi di dalam kelas. Semua siswa, khususnya di kelas Kitamura, mengkhawatirkan perubahan sikap Kitamura. Tak terkecuali Kihara dan Nanako. Mereka mencoba berdiskusi dengan Ami tentang apa yang seharusnya mereka lakukan untuk Kitamura. Kata yang di garis bawahi diatas memiliki arti “aku” yang merupakan deiksis persona pertama tunggal. Kata “aku”

tersebut di ucapkan oleh Ami yang di tujukan kepada dirinya sendiri.

Data 6

Cuplikan percakapan dalam anime Tora Dora yang menggunakan deiksis persona pertama tunggal 俺

おれ

(ore) 竜 児

りゅうじ

: えっと オレンジお れ ん じ オレンジお れ ん じ・・・… Ryuji : Etto orenji orenji…

: Ah.. jeruk.. jeruk..

亜美あ み : 食 事 中しょくじちゅうにース? やーだ 子 供 舌こどもした~ Ami : Shokujichu ni jyu-su? yaーda kodomoshita~

: Minum jus saat makan siang? Ya ampun, kau seperti anak kecil saja.

竜 児

りゅうじ

: 俺おれんじゃねー 大河たいがのだよ Ryuji : ore jyanee Taiga no dayo

(43)

34 : Bukan untukku. Ini untuk Taiga.

:コーーじゃ 嫌いやだって…

: Ko-hi jya iya datte

:Dia bilang dia tidak mau susu kopi..

Eps. 14 (00:07:26) Analisis:

Percakapan diatas terjadi saat Ryuji akan membeli minum untuk Taiga. Di depan mesin penjual minuman Ryuji bertemu dengan Ami yang sedang berbincang di telepon genggamnya. Tidak perduli dengan apa yang dilakukan Ami, Ryuji mencari-cari jus jeruk di dalam mesin penjual otomatis. Usai berbincang di telepon Ami mengejek Ryuji yang hendak mmebeli jus jeruk untuk menemani makan siangnya. Kata yang digaris bawahi diatas memiliki arti “aku” yang merupakan deiksis persona pertama tunggal. Yang diucapkan oleh Ryuji dan merujuk kepada dirinya sendiri.

b. Deiksis Persona Pertama Jamak Data 7

Cuplikan percakapan dalam anime Tora Dora yang menggunakan deiksis persona pertama jamak 私

わたしたち (watashitachi)

木原麻耶き は ら ま や : 櫛 枝くしえだ Kihara Maya : Kushieda

: Kushieda 香椎奈々子か し い な な こ

: 私わたしたちのもお 願ねがKashii Nanako : Watashitachi no mo onegai

: Tolong dekorasi punya kami juga

実乃梨み の り : おっと 注 文ちゅうもんですな イヒッい ひ っん …・・・ じゃあ こっちの シートに 名前なまえと希望きぼうのカラか らーとイメい めージ

(44)

35

Minorin : Otto chumon desuna ihi n… jya kocchi no shiーto ni namae to kiou no karaーto imeーji o

: Aku lihat banyak pesanan… tulis nama kamu, warna yang kau inginkan dan gambar yang mau dipasang disini.

Eps. 03 (00:05:04) Analisis:

Percakapan diatas terjadi saat Kihara dan Nanako melihat Minorin sedang mendekorasi handphone. Kihara dan Nanako pun tertarik untuk meminta Minorin menghias handphone milik mereka juga. Kata yang digaris bawahi diatas memiliki arti “kami” yang merupakan deiksis persona pertama jamak.

Kata “kami” diatas merujuk kepada Kihara dan Nanako.

Data 8

Cuplikan percakapan dalam anime Tora Dora yang menggunakan deiksis persona pertama jamak 俺

おれたち (oretachi)

竜 児

りゅうじ

: 北 村

きたむら

いろいろ 悪

わる

かったな Ryuji : Kitamura iro iro warukatta na

: Kitamura maaf sudah merepotkanmu

きたむら北 村

: いやぁ それより これから どうするつもりなんだ?

お 前

まえたち

Kitamura : Iyaa sore yori kore kara dousuru tsumori nanda? Omaetachi : Ah tidak. Selain itu, setelah ini apa yang akan kalian lakukan?

りゅうじ竜 児

大河た い が : うーん… その… 俺

おれたち 駆け落ちしますけん Ryuji : Uun.. sono.. oretachi kake orashimasuken

: Itu.. Kami.. mau melarikan diri 亜美あ みきたむら北 村 : は?

Ami & kitamura: Haaa…

(45)

36 : Hah?

Eps. 24 (00:14:59) Analisis:

Percakapan diatas terjadi saat Ryuji, Taiga, Kitamura, dan Minorin berkumpul bersama di rumah Ami. Ryuji berterima kasih atas pakaian yang dipinjamkan Kitamura padanya. Kemudian mereka membahas apa yang terjadi pada Taiga dan Ryuji dan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Ryuji dan Taiga berencana untuk melarikan diri bersama. Teman-teman yang lain pun merasa kaget. Namun mereka tetap mendukung apapun yang menurut Taiga dan Ryuji baik. Kata yang digaris bawahi diatas memiliki arti “kalian” yang merupakan deiksis persona pertama jamak. Kata “kalian” yang di ucapkan Kitamura ditujukan kepada Ryuji dan Taiga.

Data 9

Cuplikan percakapan dalam anime Tora Dora yang menggunakan deiksis persona pertama jamak あたしたち (atashitachi)

亜美あ み :ほら 結 構

けっこう

気合

き あ

うじゃない? あたしたち Ami : Hora kekkou kiau jyanai? atashitachi

: Lihat, bukankah kita serasi?

りゅうじ竜 児

: なっ! 合

あってねーよ!

Ryuji : Naa! Attenee yo!

: T-tidak begitu!

亜美あ み : アハハ

あ は は

! 怒おこった 怒おこった Ami : Ahaha! Okotta okotta

: Ahaha! Kau malu kau malu

りゅうじ竜 児

: お 前

まえなぁ …・・・

Ryuji : Omae naa..

: Kau ini

(46)

37

Eps. 08 (00:08:25) Analisis:

Percakapan diatas terjadi antaar Ryuji dan Ami di depan mesin penjual minuman otomatis. Ryuji mengingatkan Ami untuk tidak lagi mengganggu Taiga. Ami menjelaskan bahwa ia mengganggu Taiga hanya karena ia suka melihat wajah cemburu Taiga. Kata yang digaris bawahi diatsa memiliki arti “kita” yang merupakan deiksis persona pertama jamak. Kata “kita” yang diucapkan Ami di tujukan kepada Ryuji dan dirinya sendiri.

Data 10

Cuplikan percakapan dalam anime Tora Dora yang menggunakan deiksis persona pertama jamak あたしら (atashira)

実乃梨み の り : 廊下ろうかで 転ころぶと 鼻血はなぢが出て 人 生じんせいで 転ころぶと 涙なみだが出るんだ Minorin : Rouka de korobu to hanaci ga dete jinsei de korobu to namida ga derunda

: Kalau kau tersandung saat lari di lorong, kau akan mimisan. Kalau kau tersandung dalam hidup, kau akan menangis

亜美あ み : バッカ

じゃないの?あたしらが 人 生じんせい

かたるなんて まだ 早はやい っての

Ami : Bakka jyanai no. atashira ga jinsei kataru nante mada hayaitte no : Kau ini bodoh ya? Masih terlalu cepat bagi kita berbicara tentang kehidupan.

Eps. 24 (00:18:29) Analisis:

Percakapan diatas terjadi saat Minorin menangis di rumah Ami. Saat Ryuji, Kitamura, dan Taiga pergi dari rumah Ami. Minorin merasa kakinya lemas, dan terduduk. Ami yang melihat itu sangat khawatir dan menanyakan apa yang terjadi.

Minorin menangis sesengukan, bahkan Minorin sendiri bingung mengapa ia menangis. Ami duduk disamping Minorin dan mencoba menenangkan Minorin.

Kata yang digaris bawahi diatas memiliki arti “kita” yang merupakan deiksis persona pertama jamak. Kata “kita” yang di ucapkan Ami merujuk kepada Minorin dan dirinya sendiri.

(47)

38 3.1.2 Deiksis Persona Kedua

a. Deiksis Persona Kedua Tunggal Data 11

Cuplikan percakapan dalam anime Tora Dora yang menggunakan deiksis persona kedua tunggal あなた (anata)

大河たいが

の 母はは : 大河

たいが! Ibu Taiga : Taiga!

: Taiga!

りゅうじ竜 児

: ん?

Ryuji : Nn?

: Hah?

大河たいが

の 母はは : あなた こんな 所

ところでいったい

Ibu Taiga : Anata konna tokoro de ittai?

: Apa yang kau lakukan disini?

大河たいが

: 触

さわんないでよ!

Taiga : Sawannai de yo!

: Jangan sentuh!

大河たいが

の 母はは : 意地

い じを張るのも 大 概たいがいになさい!あなた1 人にんで 何なにがで

きるって言うの!

Ibu Taiga : Iji o haru no mo taigai ni nasai! Anata hitori de nani ga dekirutte iu no?

: Jangan bertingkah manja! Apa yang bisa kau lakukan sendirian?

Eps. 24 (00:06:01 & 00:06:06) Analisis:

Percakapan diatas terjadi saat Ryuji dan Taiga pulang dari kerjaan paruh waktu di toko coklat. Di jalan pulang, mereka bertemu dengan ibu Ryuji dan Ibu Taiga.

Gambar

Tabel II. 1 Deiksis Persona Tunggal dan Jamak
Tabel III. 2 Hasil Analisis Deiksis Waktu Beserta Penggunaannya   dalam Anime Tora Dora
Tabel .  Jumlah Deiksis Eksofora (persona , ruang, dan waktu) yang terdapat dalam anime Tora Dora karya Yuyuko Takemiya
Tabel III. 3 Jumlah Deiksis Eksofora (Persona, Ruang, dan Waktu) dalam Anime Tora Dora
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Kitâb al- Burhân, Ibn Rusyd menjelaskan perbedaan keduanya sebagai berikut: (1) konsepsi menjelaskan essensi suatu objek yang dikonsepsikan (definiendum),

Remembering engages other parts of the brain – our imagination and visual sense – which can come to our exam when we’re trying to recall facts.. Because the complex structure

tentang bahan primer dan bahan sekunder yang terdiri dari kamus hukum. dan kamus-kamus lainnya yang menyangkut

The higher concentration of NaNO 3 solution increased the amount of ion adsorbed ono the copolymer, however the higher temperature the amount of ion adsorbed by the copolymer

Kaltim Tahun Anggaran 2012, menyatakan bahwa pada tanggal 12 Maret 2012 pukul 11.59 Wita tahapan pemasukan/upload dokumen penawaran ditutup sesuai waktu pada aplikasi SPSE

yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 4.093.805.000 dan. Belanja Langsung sebesar

20 Juni 2016 dan Penetapan Pemenang oleh Kelompok Kerja (Pokja) ULPD Kementerian Keuangan. Provinsi Sumatera Utara tanggal 20 Juni 2016 melalui Aplikasi SPSE Kementerian Keuangan

Berdasarkan Hasil Evaluasi Kualifikasi yang tertuang dalam Berita Acara Evaluasi Kualifikasi Nomor : 09/POKJA-ULP/LAHAN/SAR-SRG/VI/2015 tanggal 26 Juni 2015 dinyatakan