RANGKUMAN MATERI TES INTELEGENSI UMUM
(TIU)
VIRACUN 2024
Rangkuman Materi Tes Intelegensi Umum (TIU) CPNS 2024 Berdasarkan UU No. 321 Tahun 2024
Tes Intelegensi Umum (TIU) adalah salah satu bagian penting dalam seleksi CPNS yang dirancang untuk menguji kecerdasan intelektual peserta. Soal TIU berfokus pada tiga aspek utama: verbal, numerik, dan figural, yang mencakup berbagai jenis soal penalaran logis, perhitungan matematis, serta analisis pola visual. Berdasarkan UU No.
321 Tahun 2024 tentang Aparatur Sipil Negara, TIU bertujuan untuk memastikan bahwa calon ASN memiliki kemampuan berpikir kritis dan analitis yang dibutuhkan dalam lingkungan kerja pemerintahan.
Berikut ini adalah penjelasan mendetail dari setiap aspek TIU:
A. Aspek Verbal
Kemampuan verbal mengukur kecakapan peserta dalam memahami hubungan antar kata, membuat kesimpulan logis, dan menganalisis pernyataan berbasis teks. Aspek ini sangat penting dalam pekerjaan ASN, yang menuntut kemampuan komunikasi, logika, dan pemahaman teks yang baik.
1. Analogi
Soal analogi menguji kemampuan peserta untuk memahami hubungan antara dua kata dan kemudian menerapkan hubungan tersebut pada pasangan kata yang lain. Peserta diharapkan mampu mengenali pola seperti sinonim, antonim, fungsi, atau kategori yang menghubungkan dua kata.
Contoh:
"Dokter : Pasien = Guru : …"
Jawaban: "Murid," karena hubungan antara dokter dan pasien sama dengan hubungan antara guru dan murid, yaitu profesional dengan penerima layanan.
Tips Menjawab:
• Cari hubungan logis antara pasangan kata pertama.
• Terapkan pola yang sama pada pasangan kata berikutnya.
2. Silogisme
Silogisme adalah bentuk penalaran logis yang melibatkan dua atau lebih pernyataan atau premis yang harus dianalisis untuk menarik kesimpulan logis. Peserta harus menentukan apakah kesimpulan yang diberikan sesuai dengan premis yang ada.
Contoh:
• Premis 1: Semua ASN bekerja dengan jujur.
• Premis 2: Budi adalah ASN.
• Kesimpulan: Budi bekerja dengan jujur.
Jawaban ini benar karena mengikuti aturan silogisme.
Tips Menjawab:
• Pahami premis dengan baik.
• Hindari kesimpulan yang tidak berdasarkan informasi yang diberikan dalam premis.
3. Penalaran Analitis
Penalaran analitis menguji kemampuan peserta untuk menganalisis suatu pernyataan atau informasi dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang diberikan. Peserta harus menggunakan logika deduktif untuk menyelesaikan soal.
Contoh:
"Jika semua pegawai negeri disiplin, dan pegawai negeri yang tidak disiplin mendapatkan sanksi, maka..."
Kesimpulannya: Pegawai negeri yang tidak disiplin pasti akan mendapatkan sanksi.
Tips Menjawab:
• Fokus pada informasi yang tersedia.
• Hindari asumsi di luar pernyataan yang diberikan.
B. Aspek Numerik
Kemampuan numerik mengukur keterampilan peserta dalam menghitung dan menganalisis hubungan matematis. Aspek ini mencakup berbagai bentuk perhitungan aritmatika, analisis pola angka, dan pemecahan masalah yang melibatkan angka.
1. Berhitung
Soal berhitung menguji kemampuan peserta dalam melakukan operasi aritmatika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, serta kemampuan melakukan operasi hitung campuran.
a. Operasi Aritmatika Dasar
Peserta harus mampu menyelesaikan perhitungan dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan cepat dan tepat.
Contoh:
"Jika harga sebuah barang adalah Rp 60.000 dan ada diskon 20%, berapa harga setelah diskon?"
Jawaban: Rp 48.000.
b. Operasi Hitung Campuran
Operasi hitung campuran melibatkan gabungan beberapa operasi aritmatika dalam satu soal. Peserta harus mengerti prioritas operasi matematika (PEMDAS/BODMAS), di mana perkalian dan pembagian dilakukan sebelum penjumlahan dan pengurangan.
Contoh:
"10 + 5 × 2 – 6 ÷ 3 = …"
Jawaban: 18. (Urutan operasi: 5 × 2 = 10, 6 ÷ 3 = 2, lalu 10 + 10 – 2 = 18.)
Tips Menjawab:
• Pahami aturan operasi matematika (prioritas operator).
• Lakukan perhitungan secara bertahap dan cek kembali hasilnya.
2. Perbandingan
Soal perbandingan menguji kemampuan peserta dalam membandingkan dua atau lebih angka, proporsi, atau rasio. Terdapat dua jenis perbandingan yang sering diujikan: perbandingan senilai dan perbandingan tidak senilai.
a. Perbandingan Senilai
Dalam perbandingan senilai, jika satu variabel meningkat, variabel lain juga meningkat dengan proporsi yang sama.
Contoh:
"Jika 2 apel berharga Rp10.000, berapa harga 5 apel?"
Jawaban: Rp25.000 (harga bertambah sebanding dengan jumlah apel).
b. Perbandingan Tidak Senilai
Dalam perbandingan tidak senilai, jika satu variabel meningkat, variabel lain menurun secara proporsional.
Contoh:
"Jika 10 pekerja bisa menyelesaikan pekerjaan dalam 5 hari, berapa lama waktu yang dibutuhkan jika hanya ada 5 pekerja?"
Jawaban: 10 hari (jumlah pekerja menurun, waktu yang dibutuhkan bertambah).
Tips Menjawab:
• Identifikasi apakah perbandingan senilai atau tidak senilai.
• Gunakan perbandingan silang untuk menyelesaikan soal.
3. Soal Cerita
Soal cerita menguji kemampuan peserta dalam memecahkan masalah berbasis teks yang membutuhkan penerapan konsep matematika dalam situasi nyata. Selain operasi dasar, soal cerita sering kali mencakup konsep perhitungan waktu, jarak, dan kecepatan.
a. Soal Cerita Berhitung Dasar
Soal cerita berbasis operasi matematika sederhana yang disajikan dalam bentuk narasi. Peserta perlu mengubah informasi teks menjadi persamaan matematika.
Contoh:
"Seorang pedagang membeli 10 buku dengan harga total Rp500.000.
Jika dia menjual setiap buku dengan harga Rp60.000, berapa keuntungan yang dia dapat?"
Jawaban: Rp100.000 (total penjualan Rp600.000 – harga beli Rp500.000).
b. Jarak, Kecepatan, dan Waktu
Soal yang melibatkan hubungan antara jarak, kecepatan, dan waktu.
Rumus dasar yang digunakan adalah:
Jarak = Kecepatan × Waktu.
Contoh:
"Jika sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 60 km/jam selama 3 jam, berapa jarak yang ditempuh mobil tersebut?"
Jawaban: 180 km (60 km/jam × 3 jam).
Tips Menjawab:
• Identifikasi informasi penting dari soal cerita.
• Konversikan informasi naratif ke dalam bentuk persamaan matematis.
4. Deret Angka
Soal deret angka menguji kemampuan peserta untuk mengenali pola dalam urutan angka. Peserta harus menemukan pola penambahan, pengurangan, atau bentuk lain, kemudian menentukan angka berikutnya dalam deret.
Contoh:
"2, 4, 8, 16, …"
Jawaban: 32, 64 (pola adalah perkalian dengan 2).
Tips Menjawab:
• Cari pola penambahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian.
• Uji pola tersebut pada elemen lain dalam deret untuk memastikan konsistensi.
C. Aspek Figural
Kemampuan figural menguji kemampuan peserta untuk mengenali pola dan hubungan antar gambar atau bentuk geometris. Aspek ini sangat penting dalam pekerjaan yang membutuhkan pemahaman visual dan spasial.
1. Figural Analogi
Soal figural analogi menguji kemampuan peserta untuk memahami hubungan antara dua gambar dan kemudian menerapkan hubungan tersebut pada pasangan gambar yang lain. Peserta harus menganalisis perubahan bentuk, ukuran, atau orientasi gambar.
Contoh:
"Jika lingkaran berubah menjadi oval, maka persegi berubah menjadi…"
Jawaban: Persegi panjang (karena perubahan bentuk yang sepadan).
Tips Menjawab:
• Identifikasi perubahan visual dalam gambar pertama.
• Terapkan perubahan yang sama pada pasangan gambar kedua.
2. Figural Ketidaksamaan
Soal figural ketidaksamaan mengharuskan peserta untuk menemukan gambar yang berbeda di antara beberapa gambar yang disajikan.
Biasanya ada satu gambar yang tidak sesuai dengan pola umum.
Contoh:
"Dari lima gambar segitiga, satu gambar mungkin memiliki orientasi
yang berbeda."
Jawaban: Gambar dengan orientasi yang berbeda dari yang lain.
Tips Menjawab:
• Perhatikan perbedaan kecil dalam bentuk, orientasi, atau pola.
• Fokus pada detail, seperti jumlah sisi atau arah gambar.
3. Figural Serial
Soal figural serial menguji kemampuan peserta untuk mengenali urutan perubahan dalam serangkaian gambar. Peserta harus menemukan pola yang berulang dan menentukan gambar yang seharusnya muncul berikutnya.
Contoh:
"Jika sebuah kotak berputar 90 derajat searah jarum jam setiap gambar, gambar berikutnya adalah…."
Jawaban: Kotak dalam posisi setelah diputar 90 derajat lagi.
Tips Menjawab:
• Cari pola perubahan gambar, seperti rotasi atau perubahan bentuk.
• Gunakan logika visual untuk memprediksi gambar berikutnya.
Tips dan Trik Menjawab Soal Aspek Verbal
1. Analogi• Pahami Hubungan Secara Logis: Cari tahu bagaimana dua kata dalam pasangan pertama berhubungan, apakah itu dalam bentuk sinonim, antonim, fungsi, atau kategori. Setelah menemukan pola, terapkan hubungan tersebut pada pasangan kedua.
• Hilangkan Jawaban yang Tidak Relevan: Jika ada pilihan yang jelas-jelas tidak memiliki hubungan logis, segera coret untuk mempersempit pilihan.
Contoh:
"Mata : Melihat = Telinga : …"
Jawaban: Mendengar (karena fungsi mata adalah untuk melihat, dan fungsi telinga adalah untuk mendengar).
2. Silogisme
• Perhatikan Premis dengan Teliti: Baca premis dan kesimpulan dengan seksama. Jangan mengasumsikan hal-hal di luar premis yang diberikan. Jika premis tidak mendukung kesimpulan, berarti kesimpulan tersebut salah.
• Gunakan Logika Deduktif: Pastikan bahwa kesimpulan yang ditarik sesuai dengan aturan logika deduktif, di mana kesimpulan harus secara langsung mengikuti dari premis.
Contoh:
"Premis: Semua pegawai negeri adalah warga negara. Budi adalah pegawai negeri. Apakah Budi adalah warga negara?"
Jawaban: Ya, karena sesuai dengan premis yang diberikan.
3. Penalaran Analitis
• Fokus pada Fakta: Jangan biarkan opini pribadi atau asumsi luar mengganggu analisis Anda. Berpikir berdasarkan fakta yang tersedia akan membantu Anda mencapai kesimpulan yang benar.
• Periksa Kesimpulan dengan Hati-hati: Periksa semua pilihan kesimpulan sebelum membuat keputusan. Pilih kesimpulan yang paling tepat dan logis berdasarkan informasi yang tersedia.
B. Tips dan Trik Menjawab Soal Aspek Numerik
1. Berhitung (Termasuk Operasi Hitung Campuran)• Gunakan Langkah Bertahap: Untuk soal hitungan yang rumit, pecahkan perhitungan menjadi langkah-langkah kecil. Pastikan Anda mengikuti urutan operasi matematika yang benar (kurung, pangkat, perkalian/pembagian, penjumlahan/pengurangan – PEMDAS/BODMAS).
• Sederhanakan Soal: Jika ada angka besar atau pecahan, coba sederhanakan terlebih dahulu untuk mempermudah perhitungan.
Contoh Soal Campuran:
"6 + 2 × (8 ÷ 4) – 3 = …"
Jawaban: 9 (urutan operasi: 8 ÷ 4 = 2, 2 × 2 = 4, 6 + 4 – 3 = 9).
2. Perbandingan (Senilai dan Tidak Senilai)
• Gunakan Rumus Rasio: Untuk soal perbandingan senilai, buatlah rumus perbandingan atau rasio, lalu selesaikan dengan metode silang. Jika tidak senilai, ingatlah bahwa satu variabel akan naik saat yang lain turun.
• Periksa Konsistensi: Setelah menemukan jawaban, periksa lagi apakah rasio yang digunakan sudah benar dan sesuai dengan soal.
Contoh Perbandingan Senilai:
"Jika 3 pekerja menyelesaikan tugas dalam 6 jam, berapa lama waktu yang dibutuhkan 6 pekerja untuk menyelesaikan tugas yang sama?"
Jawaban: 3 jam (lebih banyak pekerja mengurangi waktu).
3. Soal Cerita
• Ekstrak Informasi Penting: Temukan informasi kunci seperti angka, satuan, atau variabel yang disebutkan dalam soal cerita.
Lalu, ubah informasi tersebut menjadi persamaan matematika.
• Gunakan Rumus yang Tepat: Untuk soal berbasis waktu, jarak, dan kecepatan, pastikan Anda menggunakan rumus yang sesuai, yaitu:
Jarak = Kecepatan × Waktu
atau untuk waktu, gunakan Waktu = Jarak ÷ Kecepatan.
Contoh Soal Jarak, Kecepatan, dan Waktu:
"Sebuah mobil berjalan dengan kecepatan 60 km/jam selama 2 jam.
Berapa jarak yang ditempuh?"
Jawaban: 120 km (Jarak = Kecepatan × Waktu, 60 km/jam × 2 jam = 120 km).
4. Deret Angka
• Cari Pola Utama: Amati deret angka dengan hati-hati untuk menemukan pola seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian,
atau pembagian antar angka. Jika pola sederhana tidak ditemukan, coba periksa pola yang lebih kompleks.
• Cek Konsistensi Pola: Setelah menemukan pola, terapkan pola tersebut pada seluruh deret untuk memastikan jawabannya konsisten.
Contoh Deret Angka:
"3, 6, 12, 24, …"
Jawaban: 48 (pola adalah perkalian dengan 2).
C. Tips dan Trik Menjawab Soal Aspek Figural
1. Figural Analogi• Analisis Perubahan Visual: Identifikasi perubahan yang terjadi pada gambar pertama, seperti perubahan bentuk, ukuran, atau rotasi. Terapkan perubahan yang sama pada gambar kedua.
• Hati-hati dengan Rotasi dan Pembalikan: Gambar bisa dirotasi atau dibalik. Perhatikan perubahan orientasi gambar untuk memastikan Anda memahami pola transformasi dengan benar.
Contoh:
Jika sebuah lingkaran menjadi oval, maka persegi mungkin berubah menjadi persegi panjang (perubahan bentuk dari simetris menjadi memanjang).
2. Figural Ketidaksamaan
• Cari Perbedaan Kecil: Fokus pada detail seperti perbedaan orientasi, jumlah elemen, atau bentuk yang sedikit berbeda.
Terkadang, perbedaan mungkin sangat kecil, jadi Anda perlu memperhatikan detail dengan cermat.
• Lakukan Eliminasi: Setelah menemukan gambar yang tidak sesuai, segera hilangkan opsi tersebut untuk mempersempit jawaban yang mungkin.
Contoh:
Jika ada 5 gambar segitiga dan salah satunya berbeda dalam ukuran atau orientasi, segera pilih gambar yang berbeda tersebut.
3. Figural Serial
• Identifikasi Pola Visual: Cari pola yang berulang dalam serangkaian gambar, seperti rotasi, perubahan bentuk, atau perubahan elemen lain. Setelah mengenali pola tersebut, prediksi gambar berikutnya.
• Hitung Langkah Perubahan: Jika perubahan terjadi secara bertahap, perhatikan seberapa besar atau kecil perubahan tersebut, dan hitung jumlah langkah yang diperlukan untuk sampai pada gambar berikutnya.
Contoh:
Jika sebuah kotak berputar 90 derajat searah jarum jam setiap gambar, maka gambar berikutnya adalah kotak yang berputar 90 derajat lagi.
Tips Umum Menjawab Soal TIU CPNS 2024
1. Kelola Waktu dengan Baik: Soal TIU biasanya memiliki banyak soal dengan waktu terbatas. Hindari terlalu lama di satu soal. Jika Anda menemui soal yang sulit, lewati dulu dan kembali ke soal tersebut jika masih ada waktu.
2. Baca Soal dengan Seksama: Pastikan untuk membaca soal dengan teliti. Banyak kesalahan terjadi karena terburu-buru dan tidak memahami soal dengan benar.
3. Latihan Rutin: Sering berlatih soal-soal TIU dapat membantu Anda terbiasa dengan format dan pola soal yang akan dihadapi.
Gunakan simulasi atau tryout untuk mengukur kemampuan dan memperbaiki kelemahan.
4. Hindari Menebak Secara Acak: Jika tidak yakin dengan jawabannya, gunakan eliminasi untuk mengurangi pilihan yang salah. Neeraka pilihan yang paling masuk akal.
5. Tetap Tenang dan Fokus: Tekanan waktu dan jumlah soal bisa membuat peserta panik. Tetap tenang dan fokus pada setiap soal. Jika sudah mempersiapkan dengan baik, kepercayaan diri akan membantu Anda menghadapi ujian.
Dengan mengikuti tips dan trik ini serta berlatih secara konsisten, Anda akan lebih siap dalam menghadapi Tes Intelegensi Umum (TIU) CPNS 2024. Pahami pola soal, perkuat kemampuan logika, hitung, dan analisis Anda, sehingga Anda dapat mengerjakan soal dengan lebih cepat dan akurat.
TTD
TIM VIRACUN