• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rangkuman PDII interview-BEI

N/A
N/A
Raissa Athaya Hwardani

Academic year: 2023

Membagikan "Rangkuman PDII interview-BEI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PDII interview-BEI

Wawancara

percakapan antara individu/seseorang dengan individu lain dengan tujuan tertentu dan berguna untuk memperoleh informasi komprehensif tentang yang diwawancarai.

wawancara tidak lepas dari.. kemampuan observasi, komunikasi, dan empati dari pewawancara

wawancara mengungkapkan persepsi, sikap, pengalaman, penilai orang mengenai lingkugan dan dirinya

wawancara secara tradisional..

percakapan, biasanya tanya-jawab antara dua pihak (terdiri dari 2 orang atau lebih), saling berhadapan secara fisik sehingga dapat melihat dan mendengar langsung, dapat melihat

ekspresi non-verbalnya saat percakapan sedang berlangsung

metode wawancara yang digunakan dipertimbangkan tergantung …

Tujuan wawancara, Siapa yang diwawancara, Tempat wawancara

kapan wawancara digunakan?

Responden Buta Huruf, Responden terlalu muda untuk merespons alat tes, Topik yang diukur bersifat pribadi, individual, rahasia, dan Respondens terlalu sibuk untuk mengerjakan angket

Penggunaan Wawancara Berdasarkan Tujuan Tertentu

Jika ingin mengontrol pertanyaan, jawaban, responden, dan situasi (wawancara terstruktur) Wawancara dapat menggantikan… alat ukur psikologis (metode primer)

proses wawancara

1. Membuat Pertanyaan Wawancara

2. Mencari Literatur untuk Memahami Tema 3. Meminta Izin

(2)

4. Merekam, melakukan pencatatan gesture 5. Membangun raport

tipe interview terstruktur, semi-terstruktur, tidak terstruktur

Structured Interviews

1. Standardized interviews 2. Survey interviews 3. Clinical history taking

Focused or Semi Structured Interviews

1. In-depth Interviews 2. Survey interviews 3. Group Interviews

Structured Interviews

1. In-depth Interviews 2. Clinical Interviews 3. Group Interviews

4. Oral or Life History Interviews

Wawancara Terstruktur (Sistematik)

Daftar pertanyaan dan kategori jawaban telah disiapkan

Kecepatan wawancara terkendali Tidak ada fleksibilitas baik pertanyaan atau jawaban

Pewawancara menunjukkan minat tetapi tetap menjaga jarak

Tujuannya untuk mendapat penjelasan tentang suatu fenomena

Interviewer Wawancara Terstruktur

Memberikan penjelasan secukupnya pada responden tujuan dari wawancara

Mengikuti pedoman: urutan pertanyaan, penggunaan kata, tidak boleh melakukan improvisasi

Mengendalikan wawancara, tetapi tidak terlibat (tidak sugestif, beropini,

menginterpretasi pertanyaan)

(3)

Sumber Kesalahan Wawancara Terstruktur

Jawaban mengarah pada social

desirability (apa yang dianggap baik oleh orang banyak atau apa/bagaimana seharusnya)

Tipe kuesioner, penggunaan kata yang mungkin menimbulkan salah tafsir Teknik bertanya, penambahan kata yang tidak seharusnya

Kelemahan Wawancara Terstruktur

Respon yang diperoleh bersifat rasional, tetapi kemampuan untuk mengungkap dimensi emosional rendah

Kaku, kurang dapat disesuaikan dengan moment

Data kurang mendalam

Kekuatan Wawancara Terstruktur

Setiap responden mendapat pertanyaan yang sama , jadi Variasi jawaban akibat variasi pertanyaan dapat dihindarkan Kesalahan akibat masalah teknis dapat dikurangi

Hasil kesimpulan lebih reliabel (pembuktian hipotesis lbh mudah) Komparasi data menjadi lebih mudah

Elemen wawancara tidak terstruktur

1. Setting

2. Bahasa dan Budaya 3. Penampilan Diri

4. Menemukan Infoman (Responden) 5. Mendapatkan Kepercayaan

6. Memantapkan Rapport 7. Mengumpulkan Data Empirik

Kekuatan Interview

1. Merupakan metode terbaik untuk menilai keadaan pribadi

(4)

2. Tidak dibatasi tingkat umur dan pendidikan responden

3. Metode utama atau pelengkap dalam penelitian psikologi

4. Menjadi kriterium bagi data yang

diperoleh dengan metode lain (Menguji kebenaran terhadap data yang sudah didapat dengan cara lain misalnya angket, skala, tes, observasi). Jadi hasil wawancara memberikan pertimbangan-pertimbangan yang menentukan

5. Dapat dilakukan bersama-sama observasi

Kelemahan Interview

1. Tidak efisien dari segi waktu, tenaga, dan biaya

2. Informasi tergantung kesediaan, kemampuan, kondisi momental responden

3. Proses mudah terganggu (kehadiran orang/suara di sekitarnya)

4. Perlu penguasaan “bahasa yang sama”

5. Butuh kompetensi dari pewawancara yang ahli

Kemampuan Pewawancara

1. Attending Behavior 2. Active Listening Skills

3. Observing and Reflecting Feelings: A Foundation of Client Experience 4. Menjalin Hubungan baik kedua pihak 5. Keterampilan Komunikasi

6. Nonverbal Behavior 7. Verbal Skill

Attending Behavior

perilaku pewawancara yang menunjukkan perhatian pada responden /klien. Pola/bentuk perlu dimodifikasi sesuai latar belakang budaya responden /klien

visual / eye contac misalnya dengan memandang lawan bicara

(5)

vocal qualities tinggi rendah, keras lemah, irama dari suara

verbal tracking mengikuti alur cerita responden

attentive and authentic body language ekspresi wajah, sikap tubuh, dll

active listening skill Mendengarkan aktif adalah mendengarkan dengan penuh perhatian

Unsur Dalam Mendengarkan Aktif

1. Encouraging 2. Paraphrasing 3. Summarizing

Encouraging

mendorong dan menjaga agar responden /klien tetap berbicara, antara lain dengan gerakan tubuh, gerak kepala, ekspresi wajah yang positif

Paraphrasing

Mengulang yang diceritakan responden /klien dalam periode tertentu dengan bahasa

pewawancara

dimensi paraphrasing

1. sentence stem, mengulang kalimat dengan menyebut nama klien

2. key words, kata kunci yang digunakan klien

3. meringkas hal-hal penting yang dikatakan responden /klien

4. check-out for accuracy, cek ketepatan dengan mengajukan pertanyaan singkat setelah pewawancara paraphrase,

misalnya “apakah saya telah mendengar dengan benar?

Summarizing

Meringkas apa yang telah diceritakan

responden secara keseluruhan untuk konfirmasi kebenarannya

Mendengarkan dengan seksama Mendengar pasif hanya menggunakan telinga saja, sedangkan mendengar aktif melibatkan

(6)

perasaan dan hati.

observing mengamati perilaku klien selama wawancara

Reflecting feelings merefleksikan perasaan klien yang biasanya disembunyikan agar menjadi eksplisit dan jelas

Probing mengajukan pertanyaan agar responden

menjelaskan lebih lanjut

pencatatan melakukan pencatatan dengan cepat, tidak

menyolok

menilai jawaban Kesesuaian dengan yang diharapkan, atau

standar.

nonverbal behaviour

Jarak Bicara, Posisi badan, Sentuhan (sesuai norma etika), Kontak mata, Ekspresi wajah, Tekanan suara

verbal skill mengembangkan pertanyaan

kode etik wawancara

1. Ada persetujuan responden, dinyatakan dalam Informed Consent

2. Ada hak untuk dilindungi kerahasiannya (identitas responden)

3. Perlindungan dari celaka fisik, emosi, dan lain-lain

4. Hak untuk tahu apa yang akan digali (tidak semua situasi memungkinka n) 5. Kejujuran laporan (melaporkan seperti

apa adanya, tanpa dikotori oleh pendapat atau penilaian pribadi)

Elemen wawancara

1. Interaksi 2. Proses 3. Dua Pihak 4. Tujuan 5. Pertanyaan

interaksi pertukaran dan saling berbagi: bertukar peran,

tanggung jawab, perasaan, keyakinan, motif,

(7)

dan informasi. tidak harus seimbang antara pewawancara dengan responden, tergantung jenis dan tujuan wawancara

proses

kompleks dan dinamis, sambung menyambung (continue) mengalir berdasarkan jawaban responden pada wawancara semi terstruktur dan tidak terstruktur)

dua pihak Proses saling bicara dan fokus dalam topik yang

dibicarakan, interviewer dan interviewee

Perencanaan isi dan proses sesuai dengan tujuan dan kondisi

responden (interviewee)

Struktur tahapan terstruktur dalam melakukan

wawancara

Irrelevan question terjadi karena kegagalan dalam menerjemahkan kata “effectiveness”.

planning

1. Formulate RELEVANT QUESTIONS 2. Word questions to MOTIVATE

3. Establish communicating atmosphere

Doing

1. Deliver the questions 2. Listen to the response 3. Observe the respondent 4. Evaluate the response 5. Probe the response 6. Record the response

ANALYZING

1. Analyze own behavior 2. Code information 3. Measure reliability

Deliver the Question Menyampaikan pertanyaan yang sudah

dirancang. Disertai non verbal dan bahasa tubuh antara lain posisi tubuh, kontak mata,

(8)

ekspresi wajah, nada suara, dan lain-lain. Hal tersebut akan mempengaruhi kinginan responden untuk menjawab dan kualitas jawaban

Listen to the Respondent

Mendengarkan adalah proses intelektual yang aktif untuk mengartikan apa yang dikatakan seseorang. Mendengarkan dengan suatu tujuan. Memperhatikan bahasa verbal dan non verbal responden, misalnya intonasi saat mengatakan sesuatu bisa memberi arti yang berbeda dengan yang diucapkan.

Observing the Respondent

Mengamati nonverbal atau bahasa tubuh responden. Tanda-tanda seperti gerakan tangan, kaki, ekspresi wajah, mood, sikap

Evaluating the Response

1. apakah jawaban relevan dengan tujuan 2. apakah informasi valid/benar

3. apakah informasi lengkap

Probing the Response

dilakukan pertanyaan lanjutan, dengan tujuan untuk melengkapi dan menyempurnakan informasi yang sudah didapat, agar sesuai dengan tujuan

Recording the Response

Mencatat /melaporkan jawaban dapat berada di dua sisi yaitu sebagai bagian dari doing atau analyzing. Dapat juga berurutan yaitu mencatat jawaban dan mengelompokkan kemudian dianalisis

ANALYZING

1. Analyze own behavior 2. Code Information 3. Measure reliability

2 aspek analyzing yang perlu dilakukan

sebelum melakukan wawancara berikutnya agar tidak mengulang kesalahan

1. menganalisis behavior dari pewawancara sendiri

2. menganalisis semua informasi yang didapat

(9)

tujuan opening wawancara

responden merasa bebas, serta dapat

berkomunikasi secara tepat dalam wawancara.

Membentuk rapport dan mendorong responden bersedia diwawancarai

Establish Rapport

1. Menjalin hubungan baik antara

pewawancara dengan yang diwawancarai (responden)

2. Membentuk saling kepercayaan

Orient the Other Party Menjelaskan pada responden tujuan wawancara

Body (bagian utama wawancara) Pewawancara telah menyiapkan topik dan pertanyaan yang akan diajukan

Interview guide berupa outline atau checklist dari topik atau sub topik wawancara (bukan pertanyaan)

Time sequences urutan waktu

Space sequences urutan tempat atau lokasi

Cause to effect sequences urutan sebab akibat

Problem solution sequences urutan penyelesaian masalah jika ada

closing (penutup) bagian yang integral dengan keseluruhan wawancara

fungsi penutup

1. . Sebagai tanda kalau wawancara akan berakhir namun bukan hubungan yang berakhir

2. Mengekspresikan hal yang positif

3. Membuat ringkasan hal-hal yang penting bersama-sama

pertanyaan alat utama dalam wawancara

Tiga karakteristik pertanyaan yang esensial

1. Open or closed

(10)

2. Primary or secondary 3. neutral or leading

open question pertanyaan terbuka mengundang jawaban

terbuka

Highly open questions tidak ada pembatasan sama sekali

Moderately open questions sudah ada sedikit pembatasan tapi tetap ada kebebasan

keuntungan open question

Selain mengungkapkan informasinya dapat juga memperkirakan kondisi dan kualitas responden dari cara menjawabnya

kelemahan open question

1. Kemungkinan responden menjawab panjang lebar tetapi tidak sesuai dengan yang ditanyakan/diungkap

2. Jawaban yang terlalu panjang sulit untuk direkam dan diproses

closed question pertanyaan tertutup, jawabannya sempit,

terbatas dan terfokus

Highly closed questions responden diminta memilih jawaban yang tersedia

Moderately closed questions pertanyaan yang mengarah pada hal spesifik dan terbatas

Bipolar questions closed question dapat berupa pilihan 2 kutub

keuntungan closed question

1. Pewawancara dapat mengontrol

panjangnya jawaban dan informasi yang spesifik

2. Hemat waktu dan tenaga 3. Mudah ditabulasi

kelemahan closed question

1. Informasi yang didapat sedikit, jadi harus mengajukan beberapa pertanyaan

(11)

2. Tidak dapat mengungkap alas an jawabannya

Primary question

pertanyaan yang dapat berdiri sendiri walaupun keluar dari konteks (topik yang sedang

diungkap/diteliti)

secondary question

1. pertanyaan lanjutan

2. berhubungan dengan pertanyaan pertama 3. tidak dapat berdiri sendiri.

4. Sering disebut probing.

silent probes hanya nonverbal tanpa kata-kata

nudjing probes pertanyaan pendek.

Clearinghouse probes untuk meyakinkan apakah sederet pertanyaan sudah dijawab semua oleh responden

Informational probes apabila jawaban subjek terkesan hanya permukaan dan tidak jelas.

Restatement probes

kalau responden belum menjawab tuntas, pertanyaan asli diulang sebagian atau seluruhnya

Refflective probes Meyakinkan apakah jawaban responden tidak salah

Mirror probes Meringkas jawaban (paraphrase), Untuk

konfirmasi kebenarannya

Neutral Question

Pertanyaan yang netral, responden menentukan sendiri jawabannya tanpa pengarahan maupun paksaan

Leading questions

pertanyaan yang menggiring responden untuk menjawab sesuai yang diharapkan baik secara eksplisit maupun implisit, verbal atau nonverbal How can we make our interviews better

1. Make them structure

2. Make them competency based

(12)

3. Make them behaviorally focused

BEI

Sebuah teknik interview yang didasari pada pemikiran bahwa pengalaman masa lalu merupakan prediktor bagi perilaku masa yang akan datang. Fokus pada pertanyaan yang berkaitan dengan perilaku / pengalaman kandidat pada masa lalu. Kandidat diminta bercerita tentang ketrampilan atau kompetensi yang dimiliki saat melakukan aktivitas atau pengalaman sebagai karyawan

Menggapa menggunakan BEI

1. Perilaku masa lalu merupakan prediktor terbaik untuk perilaku masa yang akan datang

2. Fokus pada indikator atribusi dan karakteristik pribadi

3. Mampu melihat pola pikir kandidat berdasarkan proses berpikir dan pemecahan masalah

4. Kemungkinan kecil, kandidat akan

melakukan persiapan dalam tingkat tinggi 5. Meminimalisir terjadinya jawaban yang

sudah direkayasa

Fokus BEI

1. pengalaman 2. perilaku

3. potensi dalam pencapaian kesuksesan

langkah persiapan BEI bagi pewawancara mempelajari

1. Strategi bertanya berdasarkan konsep BEI, 2. Teknik melakukan “probe” – bertanya

lebih mendalam (menyelidiki) 3. Cara menginterpretasi jawaban

4. Membuat catatan hasil wawancara secara efektif

(13)

langkah persiapan BEI bagi pewawancara memahami

1. Fungsi Job Competency Assesment dan keterkaitannya dengan BEI

2. Bagaimana menentukan dimensi terpenting dari suatu tugas

3. Cara mengembangkan pertanyaan yang mampu mengungkap dimensi yang ingin digali

BEI menggunakan teknik STARs

1. Situasi (Situation) 2. Tugas/langkah (Task) 3. Tindakan (Actions)

4. Bagaimana hasil (Results)

Situasi or Task di STARs yaitu…

Gambarkan Situasi yang spesifik dan bukan umum. Detail atau rinci tentang apa saja yang dilakukan saat berada dalam suatu situasi atau tugas tertentu

Action di STARs yaitu…

Gambarkan aktivitas yang dilakukan, fokus pada pihak yang diwawancara. Ketika situasinya dalam tim, maka kandidat diminta

menggambarkan peran atau kontribusi yang dilakukan.

Results to Achieved

Gambarkan apa yang terjadi saat pencapaian suatu solusi atau tugas, bagaimana cara

pencapaian dan apa yang dipelajari dari situasi tersebut.

Tujuan BEI

The purpose of BEI is to best match the candidates’ skills, competencies, and motives with the requirements and success factors of the position. The overriding objective is to improve the fit between the candidate and the position

kompetensi kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, dan

atribut pribadi yang dapat diobservasi dan

(14)

diterapkan yang menciptakan keunggulan kompetitif bagi suatu organisasi

kategori kompetensi

1. Technical competency 2. Managerial competency 3. Interpersonal competency

Keuntungan BEI bagi Pewawancara

1. Tersedianya kriteria objektif untuk meng’ases’ kandidat

2. Memudahkan pewawancara dalam menginventarisasi hal-hal yang spesifik dan detail tentang pengalaman kandidat dalam melakukan pekerjaan atau proses studi.

3. Fokus pada kandidat untuk bercerita tentang hal-hal positif yang ada pada diri ybs.

4. Perhatian utama pada proses wawancara

Keuntungan BEI bagi pihak yang diwawancara

1. Memberikan peluang bagi kandidat untuk menceritakan pengalaman dalam bekerja dan sekolah secara detail.

2. Memberikan kesempatan untuk menekankan pada aspek keunggulan pribadi

3. Memberikan peluang untuk

menggambarkan gaya kerja dan prioritas dalam menjalankan aktivitas kerja

Dimensi – Perilaku Spesifik Perilaku yang diidentifikasi haruslah disesuaikan dengan budaya organisasi

perilaku utama dalam kerja

1. Achievement/Results Orientation 2. Initiative

3. Impact and Influence

4. Customer Service Orientation 5. Interpersonal Understanding 6. Organizational Awareness 7. Analytical Thinking

(15)

8. Conceptual Thinking 9. Information Seeking 10. Integrity

Referensi

Dokumen terkait

к.т.н., профессор Заместитель главного редактора Жауыт Алгазы, доктор PhD Ответственный секретарь Шуебаева Д.А., магистр Редакция алқасы – Редакционная коллегия Главный редактор 