• Tidak ada hasil yang ditemukan

11200210000062 Rayhan Ananda Resky Proposal Linguistikl

RAYHAN ANANDA RESKY 2020

Academic year: 2023

Membagikan "11200210000062 Rayhan Ananda Resky Proposal Linguistikl"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Pemerolehan bahasa arab sebagai bahasa kedua pada santri kelas 7 dan ekstension pada pondok pesantren La Tansa (Kajian Psikolinguistik)

Proposal Skripsi

Diajukan untuk memenuhi tugas UTS pada mata kuliah Manhaj Al Bahts Al Lughawi

Disusun Oleh:

Rayhan Ananda Resky 11200210000062

Dosen Pengampu:

Umi Kulsum, M. A.

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2022

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bahasa adalah sesuatu yang dipakai oleh sekelompok masyarakat tertentu.

Banyak pengertian tentang bahasa ini tergantung sudut pandang yang diambil, salah satu contohnya yaitu Ronald Wardhaugh mengindentifikasikan bahasa sebagai a system of orbitrary vocal symbols used for human communication.1 Selain pengertian diatas, bahasa juga dapat diartikan sebagai sebuah bunyi yang disimbolkan. Karena pengertian ini, salah satu sifat bahasa adalah arbitrer yang berarti sewenang-wenang atau manasuka2, yang artinya tidak ada hubungan langsung antara bunyi dan simbol bunyinya.

Bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, tentu bahasa memiliki fenomena-fenomena yang berkaitan dengannya salah satunya adalah

pemerolehan bahasa sendiri. Banyak pertanyaan yang muncul mengenai fenomena pemerolehan bahasa ini, seperti bagaimana cara seseorang dapat memperoleh bahasa?

Faktor apa saja yang menyebabkan seseorang memperoleh bahasa? Apakah setiap orang bisa memperoleh bahasa? Dan lain sebagainya. Pemerolehan bahasa menurut Stephen D. Krashen adalah sebuah fenomena dimana seseorang dapat menguasai sebuah bahasa secara alami atau tidak sadar dan memusatkan pada bentuk-bentuk linguistik (kata-kata).3 Hal ini berseberangan dengan pembelaran bahasa, yang dimana pembelajaran bahasa adalah fenomea yang terjadi pada seseorang dimana seseorang dengan sadar mempelajari sebuah bahasa dan dilakukan secara formal.

Dalam pemerolehan bahasa, tarigan berpendapat bahwasnnya proses

akulturasi budaya sangat mempengaruhi pemerolehan bahasa itu sendiri. Akulturasi 1 Raharjo, M. (2015, Febuari 25). UIN Maulana Malik Ibrahim. Diambil kembali dari Gema : media Informasi & kebijakan

kampus: https://uin-malang.ac.id/r/150201/bahasa-itu-apa-materi-kuliah-sosiolinguistik.html

2 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

3 Syamsiah, D. (2017). ANALISIS DESKRIPTIF TEORI PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA. Jurnal Komunikasi Dan Pendidikan Islam, 59-80. Halaman 60

(3)

dapat ditentukan melalui faktor sosial, faktor jarak, dan faktor psikis terhadap budaya sasaran dalam akulturasi pemerolehan bahasa.4 Oleh karena itu, kita dapat

menyimpulkan bahwasannya pemerolehan bahasa adalah fenomena alamiah yang terjadi pada manusia terhadap bahasa dan dipengaruhi beberapa faktor seperti faktor sosial, faktor jarak maupun faktor psikis. Para ahli percaya bahwasannya pemerolehan bahasa hanya terjadi sekali, yaitu ketika usia nol sampai lima tahun, dan menganggap bahwa pemerolehan bahasa kedua itu tidak ada. Akan tetapi, Stephen D. Krashen, menentang hal tersebut. Dia menyatakan bahwasannya pemerolehan bahasa kedua, ketiga dan selanjutnya tetap terjadi pada manusia mengikuti keadaan sosial manusia tersebut.

Pemerolehan bahasa arab sebagai bahasa kedua tentu menjadi fenomena umum dikalangan santri, khususnya santri baru. Bagaimana tidak, sedari mereka masuk ke pondok pesantren, mereka dipaksa untuk menggunakan bahasa asing khususnya bahasa arab sebagai bahasa sehari-hari. Tentu hal ini berdampak bagi kemampuan berbahasa santri tersebut. Merujuk kepada pernyataan Stephen D.

Krashen mengenai pemerolehan bahasa, kejadiaan yang terjadi pada santri baru di pondok pesantren modern tentu dapat dikatakan sebagai fenomena pemerolehan bahasa, karena santri baru tersebut dapat mengerti dan mengucapkan bahasa arab karena perintah dan keadaan sosial yang memaksanya menggunakan bahasa arab sebagai bahasa pengantar hariannya. Hal ini berarti santri tersebut memperoleh bahasa arab secara alamiah dan tidak sadar.

Sebagai salah satu tempat untuk menimba ilmu, pondok pesantren la tansa juga merupakan salah satu pondok pesantren di Indonesia yang lumayan dikenal Namanya. Beberapa nama seperti standup comedian yang Bernama dzawin nur ikram adalah salah satu contoh lulusan yang berasal dari pondok pesantren la tansa ini.

Pondok pesantren la tansa ini didirikan oleh seseorang yang Bernama KH. Drs.

Ahmad Rifa’I Arief. Beliau merupakan lulusan dari pondok pesantren Darussalam gontor yang lahir pada tanggal 31 Desember 1942. Beliau pernah mengenyam Pendidikan di beberapa tempat seperti di sekolah rakyat pada usia ke 7 tahun, lulus dari pendidikannya di MMA pada tahun 1958, dan lulus dari pondok pesantren gontor

4 Melani Candra Fransika Adiluhung, V. S. (2022). Pemerolehan Bahasa Arab Anak Usia 4-8 Tahun Di Pondok Modern Arrisalah Ponorogo. Lingua Franca, 26-39. Halaman 27

(4)

pada tahun 1964. Selain merupakan pendiri dari pondok pesantren la tansa, beliau juga mendirikan pondok pesantren daar El-Qolam pada tanggal 20 januari 1968.

Beliau menerapkan cara pembelajaran di gontor dengan bermodalkan pengetahuan yang di punya sewaktu mengenyam Pendidikan di pondok pesantren modern gontor.

Pondok pesantren la tansa ini terletak di daerah parakansantri, Lebakgedong, lebak, Banten. Pondok pesantren modern la tansa juga memiliki panca jiwa dan motto pondoknya sendiri. Panca jiwa yang di anut yaitu: 1) Keikhlasan, 2) Kesederhanaan, 3) Berdikari, 4) Ukhuwah Islamiyah, dan 5) Kebebasan. Sedangkan motto pondoknya adalah 1) Berbudi Luhur, 2) Berbadan Sehat, 3) Berpengetahuan Luas, dan 4)

Berpikiran bebas.5

Karena merupakan pondok pesantren modern, tidak heran pondok ini juga mewajibkan para santrinya menggunakan bahasa arab dan bahasa inggris sebagai bahasa hariannya. Karena hal itulah, fenomena kebahasaan tentang pemerolehan bahasa kedua bisa ada di pondok tersebut. Selain karena mewajibkan santrinya menggunakan bahasa asing sebagai bahasa hariannya, secara geografis pondok la tansa ini ada di antara dua gunung, dan secara kondisi sosial pondok la tansa ini masih sangat terpengaruh oleh keadaan masyarakat sekitar yang merupakan orang sunda yang biasa menggunakan bahasa sunda pada bahasa hariannya. Beberapa hal inilah yang menjadi dasar dari penelitian yang saya akan buat. Sebagai peneliti saya melihat keunikan-keunikan terkait kebahasaan di pondok pesantren modern la tansa ini.

Kajian yang berjudul peranan lingkungan bahasa dalam pemerolehan bahasa kedua memperoleh hasil bahwasannya lingkungan sekitar seperti orang tua, teman, keluarga sangat berpengaruh terhadap percepatan pemerolehan bahasa kedua ini.6 Pada kajian lainnya juga yang berjudul pemerolehan bahasa dalam perspektif psikolinguistik dan alquran memperoleh hasil setidaknya pemerolehan bahasa itu pada manusia itu terkait 3 hal yaitu perkembangan kognitif orang tersebut, respon orang terhadap bahasa sehingga menimbulkan bahasa, dan pengaruh genetik yang

5 Pesantren, S. (2022). Retrieved from https://latansa.sch.id/pendiri-pesantren/

6 Purba, A. (2013). PERANAN LINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA. Pena, 13-25.

Halaman 13

(5)

mempengaruhi kemampuan dalam memahami bahasa sekitar yang membangun konstruksi sistem bahasa dalam tubuh kita.7

Berdasarkan latar belakang diatas, ada beberapa masalah yang dibahas antara lain:

1) Bagaimana keadaan lingkungan di sekitar santri dapat berpengaruh terhadap pemerolehan bahasa kedua pada santri tersebut?

2) Bagaimana pengaruh kognitif santri terhadap pemerolehan bahasa kedua pada santri tersebut?

Dan kajian penelitian ini juga mempunyai tujuan diantaranya untuk mengetahui serta mendeskripsikan mengenai keterpengaruhan lingkungan sekitar santri terhadap pemerolehan bahasa kedua pada santri dan mengetahui serta mendeskripsikan keterpengaruhan perkembangan koginitif santri terhadap pemerolehan bahasa kedua pada santri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, ada beberapa masalah yang dibahas antara lain:

1) Bagaimana keadaan lingkungan di sekitar santri dapat berpengaruh terhadap pemerolehan bahasa kedua pada santri kelas 7 dan ekstension pada pondok pesantren la tansa?

2) Bagaimana pengaruh kognitif santri terhadap pemerolehan bahasa kedua pada santri kelas 7 dan ekstension pada pondok pesantren la tansa?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang, peneliti menguraikan tujuan dari penelitian ini, antara lain:

7 Muradi, A. (2018). PEMEROLEHAN BAHASA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLINGUISTIK DAN ALQURAN. Jurnal Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Dan Kependidikan, 145-162. Halaman 145

(6)

1) Mengetahui serta mendeskripsikan mengenai keterpengaruhan lingkungan sekitar santri terhadap pemerolehan bahasa kedua pada santri kelas 7 dan ekstension pada pondok pesantren la tansa;

2) Mengetahui serta mendeskripsikan keterpengaruhan perkembangan koginitif santri terhadap pemerolehan bahasa kedua pada santri kelas 7 dan ekstension pada pondok pesantren la tansa;

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan dari penelitian, diharapkan penelitian ini memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktik. Adapun manfaat teoritis dan manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Secara Teoritis

Dapat berkontribusi untuk meningkatkan pengetahuan serta wawasan masyarakat akademis dan umum berkaitan dengan kajian linguistik pada cabang psikolinguistik yang membahas tentang fenomena kebahasaan dan kaitannya dengan psikologi penuturnya.

2) Secara Praktis

a. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan mengenai kajian linguistik, khusunya psikolinguistik dengan topik pemerolehan bahasa kedua.

b. Bagi akademik, penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi mengenai kajian linguistik, khusunya bidang psikolinguistik dengan topik pemerolehan bahasa kedua.

E. Tinjauan Pustaka

Setelah mencari kajian terdahulu terkait topik yang dibahas dan juga korpus yang digunakan setidaknya peneliti menemukan 6 penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian-penelitian terdahulu yang relevan adalah sebagai berikut.

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh agustini yang diterbikan menjadi sebuah tesis dengan judul جانلام "لبقتسملا" لافأطلا ةضور يف ةيبرعلا ةغللا ملعت يف ةياناثلا ةغللا باستكا.

(7)

Penelitian ini mengangkat topik bahasan tentang pemerolehan bahasa kedua khususnya bahasa arab. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah anak-anak TK “Al-

Mustaqbal”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi, dan untuk menganalisis datanya menggunakan “The Miles and Metode Hubermen”, yaitu mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data serta

kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tentang proses pemerolehan bahasa kedua dalam pembelajaran bahasa arab untuk mencapai kemampuan berbahasa bagi anak, (2) mengetahui tentang kesulitan yang dialami oleh anak ketika mempelajari bahasa arab sebagai bahasa kedua, dan (3) mengetahui solusi untuk mengatasi kesulitan yang dialami anak saat belajar bahasa arab sebagai bahasa kedua. Penelitian ini berhasil menghasilkan beberapa hal, yaitu (1) proses pemerolehan bahasa keduanya anak dalam pembelajaran bahasa arab terjadi dengan menciptakan budaya bahasa arab dalam

pembelajaran proses, menggunakan metode langsung, metode komunikatif, tanya jawab metode. Dan menggunakan media pembelajaran yaitu: gambar, video, lagu fanatik, stiker dinding, kartu dan lain-lain, (2) kesulitan yang dialami saat belajar kosakata dan

mengenal huruf hijaiyah: (a) anak cepat lupa kosakata yang dimilikinya diajarkan karena penggunaan kosa kata hanya di lingkungan sekolah saat di anak rumahan menggunakan bahasa ibu. (b) anak-anak yang pengucapannya tidak sempurna mengalami kesulitan dalam menyebutkan kosakata dan huruf hijaiyah. (c) kesulitan dalam membedakan angka pendek dan panjang dalam kata bahasa arab, (3) solusi untuk mengatasi kesulitan (a) guru membiasakan berkomunikasi langsung dengan anak menggunakan Bahasa Arab dalam proses pembelajaran di dalam kelas atau di luar kelas. (b) Guru membantu anak-anak untuk menyempurnakan ucapan mereka dengan sering berlatih pada secara berkelanjutan.

(c) guru mengajarkan penyebutan huruf secara eksplisit untuk memberikan contoh untuk anak-anak. (d) guru menyediakan media pembelajaran yang menarik. (e) orang tua membantu anak mengulang pelajaran di rumah.8 Relevansi antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah tentang topik bahasan yang akan diangkat, yaitu terkait pemerolehan bahasa arab sebagai bahasa kedua. Sedangkan kebaruan yang akan dibawa oleh peneliti adalah data dan sumber data. Data yang

digunakan pada penelitian ini adalah anak-anak TK “Al-Mustaqbal”, dan sumber datanya berupa perkataan perkataan anak-anak TK “Al-Mustaqbal”. Sedangkan data dan sumber

8 Agustini. (ريتسجاملا ةلاسر .جانلام "لبقتسملا" لافطلأا ةضور يف ةيبرعلا ةغللا ملعت يف ةياناثلا ةغللا باستكا .(٢٠٢٠.

(8)

data yang digunakan pada penelitian yang akan dilakukan adalah santri kelas 7 dan ekstension pondok pesantren la tansa, dan sumber datanya berupa perkataan santri pada kehidupan hariannya.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Dailatus Syamsyiah yang diterbitkan menjadi sebuah artikel jurnal pada jurnal yang Bernama Jurnal Komunikasi Dan Pendidikan Islam, Volume 6, Nomor 2 pada bulan Desember 2017 dengan judul “Analisis Deskriptif Teori Pemerolehan Bahasa Kedua”. Penilitian ini membahas tentang pemerolehan bahasa yang berfokus kepada Model Pengondisian Operan Skinner dari rumpun Behavioris, Model Nativis LAD Noam Chomsky dan Model Monitor Stephen D. Krashen yang keduanya ini termasuk dalam rumpun Nativis.9 Relevansi antara penelitian terkait dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terkait topik bahasannya yang berupa pemerolehan bahasa kedua. Kebaruan yang akan dibawa oleh peneliti adalah data dan sumber data yang dikaji. Penelitian yang dilakukan oleh Dailatus Syamsyiah hanya berfokus kepada teori-teori pemerolehan bahasannya sedangkan penelitian yang akan saya lakukan

berfokus kepada kejadian pemerolehan bahasa kedua pada santri kelas 7 dan ekstension di pondok pesantran la tansa.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Alif Cahya Setiadi dan Mohammad Syam’un Salim yang diterbitkan sebagai artikel jurnal oleh Jurnal At-Ta’dib, Volume 8 Nomor 2 pada bulan Desember 2013 yang berjudul “Pemerolehan Bahasa Kedua Menurut Stephen Krashen”. Penelitian ini menitikberatkan fokus bahasannya kepada pendapat Stephen Krashen terkait pemerolehan bahasa kedua. Pada penelitian ini mengemukakan tentang perbedaan pendapat yang dinayatakan oleh Stephen Krashen terhadap pemerolehan bahasa kedua dan juga pendapat Stephen Krashen tentang tujuan dari pembelajaran bahasa.10 Relevansi antara penelitian terkait dengan penelitian yang akan saya lakukan adalah fokus bahasannya yang berupa pemerolehan bahasa kedua. Kebaruan yang akan saya bawakan pada penelitian yang akan dilakukan yaitu pada data dan sumber datanya.

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Tisa Maharani dan Endang Setiyo Astuti yang diterbitkan sebagai artikel jurnal oleh Jurnal Bahasa Lingua Scientia, Volume 10

9 Syamsiah, D. (2017). ANALISIS DESKRIPTIF TEORI PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA. Jurnal Komunikasi Dan Pendidikan Islam, 59-80.

10 Salim, A. C. (2013). Pemerolehan Bahasa Kedua Menurut Stephen Krashen. Jurnal At-Ta’dib, Vol. 8, No. 2, 265-280.

(9)

Nomor 1 pada bulan Juni 2018 yang berjudul “Pemerolehan Bahasa Kedua Dan Pengajaran Bahasa Dalam Pembelajaran BIPA”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kesalahan umum struktural pada pemerolehan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua oleh penutur asing (BIPA). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Fokus bahasan pada penelitian ini adalah pada analisis struktur kalimat, frase, dan juga struktur morfologi.11 Relevansi antara penelitian ini dengan penelitian yang akan saya lakukan yaitu tentang topik bahasan yang diangkat yaitu terkait pemerolehan bahasa kedua. Kebaruan yang akan saya bawakan pada penelitian yang akan saya lakukan yaitu terkait data dan sumber data yang digunakan.

Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Andiopenta Purba yang diterbitkan sebagai artikel jurnal oleh Jurnal Pena Volume 3 Nomor 1 pada bulan Juli 2013 yang berjudul

“Peranan Lingkungan Bahasa Dalam Pemerolehan Bahasa Kedua”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan lingkungan bahasa dalam

pemerolehan bahasa kedua. Fokus dari penelitian ini adalah terkait peranan lingkungan sekitar dalam pemerolehan bahasa kedua seperti lingkungan teman sebaya peserta didik, orang tua, keluarga dan orang asing lingkungan pembicara.12 Relevansi antara penelitian ini dengan penelitian yang akan saya lakukan yaitu tetang kajian bahasannya yang berupa pemerolehan bahasa kedua. Kebaruan yang akan saya bawakan pada penelitian yang akan saya lakukan yaitu pada data dan sumber data yang digunakan.

Kelimat, penelitian yang dilakukan oleh Putu Agus Pernamamiarta yang diterbitkan sebagai artikel jurnal oleh Jurnal Stilistika Volume 10 Nomor 1 pada bulan November 2021 yang berjudul “Pemerolehan Bahasa Kedua Dalam Lingkungan Keluarga Pada Anak Usia Tiga Tahun”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

mendeskripsikan tentang pemerolehan bahasa kedua pada anak usia tiga tahun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode observasi. Hasil dari penelitian ini adalah Pertama, berdasarkan panjang ayat anak usia tiga tahun dalam bertutur pada umumnya mengucapkan kata-kata secara terpenggal serta penguasaan bahasa yang dikuasai anak diperoleh melalui tahapan-tahapan tertentu.

Kedua, anak umur tiga tahun sudah mampu menyusun kalimat dalam bertutur meskipun 11 Astuti, T. M. (2018). PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA DAN PENGAJARAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN

BIPA. Jurnal Bahasa Lingua Scientia, Vol. 10, No. 1, 121-142.

12 Purba, A. (2013). PERANAN LINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA. Pena, 13-25.

(10)

masih sangat sederhana dan terbatas. Ketiga, Berdasarkan jumlah ujaran setiap giliran tutur dibuktikan anak tiga tahun dalam bertutur hanya menjawab pertanyaan dari mitra tutur.13 Relevansi antara penelitian ini dengan penelitian yang akan saya lakukan yaitu pada topik bahasan yang diangkat yaitu terkait pemerolehan bahasa kedua. Kebaruan yang akan saya bawakan pada penelitian yang akan saya lakukan yaitu pada data dan sumber data yang akan dikaji.

F. KERANGKA TEORI

1. Psikolinguistik

Psikolinguistik berasala dari dua gabungan kata, yaitu psikologi dan linguistik. Kata psikologi sendiri diambil dari kata “psyce” yang berarti jiwa, roh, sukma, dan kata “logos” yang berarti ilmu. Secara umum, dapat

dikatakan bahwsannya psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan kejiwaan.

Akan tetapi pada masa sekarang psikologi lebih dikenal sebagai sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia.14 Sedangkan kata linguistik merupakan suatu disiplin ilmu yang mengkaji bahasa.15

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwasannya psikolinguistik adalah sebuah disiplin ilmu yang mengkombinasikan antara psikologi dan linguistik dan bertujuan untuk mempelajari serta mengkaji proses psikologis yang terjadi kepada orang yang berbahasa.16

2. Pemerolehan bahasa

Pemerolehan bahasa adalah proses akusisi atau pemerolehan suatu bahasa yang terjadi dalam otak seseorang yang biasanya merupakan anak-anak.17 Tokoh-tokoh seperti Noam Chomsky, Leonard Bloomfield menyatakan

13 Pernamamiata, P. A. (2021). PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA DALAM LINGKUNGAN KELUARGA PADA ANAK USIA TIGA TAHUN. Stilistika, 215-230.

14 Chaer, A. (2015). Psikolinguistik KAJIAN TEORITIK. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Halaman 2

15 Kholid A. Harras, A. D. (2009). Dasar-dasar Psikolinguistik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Press. Halaman 1

16 Suhartono, S. S. (2010). PSIKOLINGUISTIK. Jakarta: Universitas Terbuka. Halaman 4.16

17 Salim, A. C. (2013). Pemerolehan Bahasa Kedua Menurut Stephen Krashen. Jurnal At-Ta’dib, Vol. 8, No. 2, 265-280. Halaman 268

(11)

bahwasannya pemerolehan bahasa hanya terjadi sekali yaitu ketika

pemerolehan bahasa pertama atau biasa disebut sebagai bahasa ibu (B1). Akan tetapi menurut Stephen Krashen mengatakan bahwasannya mungkin bagi seseorang untuk memperoleh bahasa kedua, ketiga dan bahkan selanjutnya, karena menurutnya ada perbedaan mendasar antara pemerolehan bahasa dengan pembelajaran bahasa.

Perbedaan mendasar antara pemerolehan bahasa dan juga pembelajaran bahasa menurut Stephen Krashen adalah bahwasannya pemerolehan bahasa terjadi secara alami melalui interaksi antar penutur bahasa dan bertujuan untuk komunikasi, sedangkan pemerolehan bahasa lebih bersifat prosedural dan settingan dan biasanya dilakukan didalam kelas dan tujuan dari pembelajaran bahasa adalah untuk mengetahui tentang struktur dan aturan bahasa,

membedahnya serta menganalisisnya.18 2.1 Pemeroleh bahasa pertama

Pemerolehan bahasa pertama adalah suatu proses dimana seseorang memperoleh bahasa pertamanya (bahasa ibu).19 Menurut hipotesa dari Chomsky yaitu hipotesis alami, seorang anak dapat memperoleh bahasa pertamanya karena mereka dibekali dengan sebuah alat yaitu LAD (language Acquisition Device).

2.2 Pemerolehan bahasa kedua

Pemerolehan bahasa kedua adalah suatu proses dimana seseorang memperoleh bahasa keduanya. Banyak ahli yang tidak setuju dengan adanya pemerolehan bahasa kedua, khususnya

Chomsky. Dia hanya menganggap bahwasannya pemerolehan bahasa hanya pada bahasa pertamanya (bahasa ibu), sedangkan untuk kasus bahasa kedua, ketiga dan seterusnya merupakan suatu pembelajaran.

Akan tetapi, pendapat itu disanggah oleh Stephen Krashen. Krashen menyatakan bahwasannya bahasa kedua, ketiga dan seterusnya tetap dapat diperoleh secara alami.

18 Salim, A. C. (2013). Pemerolehan Bahasa Kedua Menurut Stephen Krashen. Jurnal At-Ta’dib, Vol. 8, No. 2, 265-280. Halaman 273-274

19 Salim, A. C. (2013). Pemerolehan Bahasa Kedua Menurut Stephen Krashen. Jurnal At-Ta’dib, Vol. 8, No. 2, 265-280. Halaman 268

(12)

3. Teori pemerolehan bahasa: Teori Nativisme Chomsky

Teori nativisme Chomsky adalah sebuah teori tentang pemerolehan bahasa yang dimana Chomsky berpendapat bahwasannya setiap individu di dunia ini sudah membawa bahasa dalam diri mereka, dan juga mereka memiliki seperangkat kemampuan berbahasa yang biasa disebut dengan tata bahasa umum atau Universal Grammar.20

Teori ini menyatakan bahwa untuk memperoleh suatu bahasa secara baik dan benar, maka diperlukannya suatu rangsangan yang tepat kepada anak tersebut. Pada teori terdapat dua proses yang terjadi selama anak-anak

memperoleh bahasa pertama mereka, yaitu Kompetensi dan Performasi.

Kompetensi adalah proses penguasaan tata bahasa secara tidak sengaja sedangakn Performasi adalah kemampuan anak untuk berkomunikasi.21

20 Sundari, W. (2018). PEMEROLEHAN BAHASA. Jurnal Warna, Volume 2, Nomor 1, 54-75. Halaman 56

21 Sundari, W. (2018). PEMEROLEHAN BAHASA. Jurnal Warna, Volume 2, Nomor 1, 54-75. Halaman 57

(13)

G. DAFTAR PUSTAKA

Agustini ) .

٢٠٢٠ .جانلام "لبقتسملا" لافطلأا ةضور يف ةيبرعلا ةغللا ملعت يف ةياناثلا ةغللا باستكا .(

ريتسجاملا ةلاسر .

Amdro Warseto, H. N. (2019). PANDANGAN STEPHEN KRASHEN DALAM

PEMEROLEHAN BAHASA DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, Volume 1, Nomor 1, 75-105.

Astuti, T. M. (2018). PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA DAN PENGAJARAN

BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA. Jurnal Bahasa Lingua Scientia, Vol.

10, No. 1, 121-142.

Badara, H. d. (2020). Pemerolehan Dan Pembelajaran Bahasa Berbasi R & D. Kendari:

Universitas Halu Oleo Press.

Chaer, A. (2015). Psikolinguistik KAJIAN TEORITIK. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Kholid A. Harras, A. D. (2009). Dasar-dasar Psikolinguistik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Press.

Melani Candra Fransika Adiluhung, V. S. (2022). Pemerolehan Bahasa Arab Anak Usia 4-8 Tahun Di Pondok Modern Arrisalah Ponorogo. Lingua Franca, 26-39.

Muradi, A. (2018). PEMEROLEHAN BAHASA DALAM PERSPEKTIF

PSIKOLINGUISTIK DAN ALQURAN. Jurnal Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Dan Kependidikan, 145-162.

Pernamamiata, P. A. (2021). PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA DALAM

LINGKUNGAN KELUARGA PADA ANAK USIA TIGA TAHUN. Stilistika, 215- 230.

Pesantren, S. (2022). Retrieved from https://latansa.sch.id/pendiri-pesantren/

(14)

Purba, A. (2013). PERANAN LINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA. Pena, 13-25.

Raharjo, M. (2015, Febuari 25). UIN Maulana Malik Ibrahim. Retrieved from Gema : media Informasi & kebijakan kampus: https://uin-malang.ac.id/r/150201/bahasa-itu-apa- materi-kuliah-sosiolinguistik.html

Salim, A. C. (2013). Pemerolehan Bahasa Kedua Menurut Stephen Krashen. Jurnal At- Ta’dib, Vol. 8, No. 2, 265-280.

Suhartono, S. S. (2010). PSIKOLINGUISTIK. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sundari, W. (2018). PEMEROLEHAN BAHASA. Jurnal Warna, Volume 2, Nomor 1, 54-75.

Syamsiah, D. (2017). ANALISIS DESKRIPTIF TEORI PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA. Jurnal Komunikasi Dan Pendidikan Islam, 59-80.

Referensi

Dokumen terkait