Kami mengucapkan terima kasih kepada Sang Pencipta atas ijinnya, buku rencana standar sistem akuntansi akrual pemerintah daerah ini akhirnya dapat diselesaikan dengan baik. Buku ini banyak memaparkan tentang pengelolaan keuangan daerah dari perspektif lingkungan akuntansi pemerintah daerah, kebijakan akuntansi, bagan akun standar (BAS) atau kode rekening (KR), sistem dan prosedur administrasi, dan akuntansi keuangan daerah, khususnya yang ada di SKPD. dan PPKD, serta penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah. Bagan Akun Standar (BAS) merupakan perangkat kodifikasi yang digunakan dalam tahapan siklus pengelolaan keuangan daerah, memegang peranan penting dalam sistem pengelolaan keuangan pemerintah daerah modern, karena berperan sebagai sistem sentral yang memfasilitasi aliran data. dari semua proses. , membentuk dasar pelaporan keuangan, mendukung disiplin anggaran dengan menetapkan klasifikasi anggaran dan struktur pelaporan, membantu dalam proses pengambilan keputusan yang efektif, menyediakan dasar yang memadai untuk pengembangan sistem penyimpanan yang tepat dan alat untuk informasi keuangan.
Pembaca diharapkan memiliki pemahaman yang baik dan mampu melaksanakan pengelolaan keuangan pemerintah daerah melalui BAS dengan baik dan benar.
KLASIFIKASI DAN PENGERTIAN KLASIFIKASI AKUN PENDAPATAN LO—204
KODE BAS BEBAN SESUAI PERMENDAGRI NOMOR 64 TAHUN 2013—208
READING
COPY
BaB i
Undang-Undang (UU) nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara pada pasal 32 memerintahkan agar bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Sesuai amanat Undang-Undang Keuangan Negara, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Standar Akuntansi Pemerintahan menggunakan basis moneter untuk mengakui pendapatan, beban dan transaksi keuangan, dan basis akrual untuk mengakui aset, kewajiban dan modal dana.
- KeWaJiBan pemerintah daerah menYusun lapOran Keuangan
Laporan keuangan, bentuk dan isinya harus disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang ditentukan dalam PP no. 24 tahun 2005, yang diganti dengan PP no. 71 Tahun 2010 tentang SAP. Basis akrual adalah penggunaan basis akrual dan basis akrual dalam penyusunan laporan keuangan. Menggunakan akuntansi arus kas untuk memperhitungkan peristiwa bisnis hanya menghasilkan 4 laporan keuangan utama, yaitu Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (CFS) dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
Sedangkan penerapan akuntansi berbasis akrual menghasilkan 7 laporan keuangan pokok yaitu laporan realisasi anggaran (LRA), laporan perubahan saldo anggaran (SAL), laporan operasional (LO).
BaB ii
KeBiJaKan aKuntansi pemerintah daerah
Definisi, pengakuan, pengukuran dan pelaporan setiap akun dalam laporan keuangan
Prinsip-prinsip penyusunan dan penyajian pelaporan keuangan
Kebijakan penetapan harga akuisisi merupakan pengakuan atas jumlah kas/setara kas yang terdiri dari belanja modal, pembelian/pembelian administrasi. Kebijakan kapitalisasi aset merupakan pengakuan atas jumlah kas/setara kas dan nilai wajar imbalan lain yang dibayarkan selain nilai aset tetap.
- Pemahaman tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
- Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah
- Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
- Bagan Akun Standar (BAS)
- kode akun yang menggambarkan karakteristik masing- masing akun sebagai berikut
- Hubungan antara SAP, kebijakan akuntansi dan SAPD
- tahapan penYusunan KeBiJaKan aKuntansi pemerintah daerah
SAPD adalah alat untuk mengoperasionalkan prinsip akuntansi yang didefinisikan dalam SAP dan prinsip penilaian. Pemerintah daerah membuat pilihan sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang telah diatur dalam SAP sesuai dengan kepentingannya dalam prinsip penilaian agar dapat menyajikan laporan keuangan secara wajar dalam rangka pertanggungjawaban kepada pengguna. Oleh karena itu, pemerintah daerah mengacu pada kerangka konseptual akuntansi pemerintah sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan akuntansi pemerintah daerah.
Oleh karena itu, pemerintah daerah harus mempersiapkan aparatur pemerintahannya agar mampu bekerja dan beradaptasi dengan kebijakan akuntansi.
BaB iii
SAPD yang ada pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
SAPD yang ada di Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah (PPKD)
SAPD berisi pilihan prosedur dan teknik akuntansi untuk mengidentifikasi transaksi, mencatat jurnal, memposting buku besar, menyiapkan neraca saldo, dan menyajikan laporan keuangan. Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa alat untuk menggambarkan siklus akuntansi menggunakan alat penjurnalan transaksi, kode akun (buku besar akuntansi), dan neraca saldo untuk menyusun laporan keuangan.
- Pencatatan jurnal anggaran dan saldo awal di buku jurnal
- Analisis transaksi dan pencatatan transaksi di buku jurnal
- Pencatatan jurnal penyesuaian di buku jurnal
- Posting ke buku besar
- Penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian
- Penyusunan laporan keuangan
- Pencatatan jurnal penutup di buku jurnal
- Penyusunan neraca saldo setelah penutupan
- Pencatatan Jurnal Anggaran di Buku Jurnal
- Analisis Transaksi dan Pencatatan Transaksi di Buku Jurnal a. Menganalisis transaksi adalah proses untuk menentukan suatu
- Jurnal finansial
- Jurnal anggaran
- Pencatatan Jurnal Penyesuaian di Buku Jurnal
- Posting ke Buku Besar
- Penyusunan Neraca Saldo setelah Penyesuaian
Semua transaksi dicatat/diposting secara finansial dalam jurnal yang mencakup akun dengan kode awal 1-Aset, 2-Kewajiban, 3-Ekuitas dan 8-LO Pendapatan dan 9-Beban. Pencatatan pertama kali adalah pencatatan pemasukan anggaran pada jurnal berdasarkan dokumen DPA SKPD/PPKD. Semua transaksi dicatat/diposting secara finansial dalam jurnal yang mencakup akun dengan kode awal 1-Aset, 2-Kewajiban, 3-Ekuitas dan 8-LO Pendapatan dan 9-Beban.
Neraca saldo dibuat dengan menuliskan kode dan nama akun serta saldonya di neraca saldo dengan saldo debet atau kredit sesuai dengan saldo buku besar.
NERACA SALDO SETELAH PENYESUAIAN per Tanggal 31 Desember 2014
Menyusun Laporan Keuangan
Saldo akun dalam neraca saldo setelah penyesuaian yang memiliki kode akun 3 digit depan yang sama dengan kode akun 3 digit dalam laporan keuangan dipindahkan ke laporan keuangan. Jika ada lebih dari satu rekening yang memiliki kode rekening dengan 3 angka pertama yang sama, maka total saldo dipindahkan ke laporan keuangan.
PER TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SKPD
NERACA
Desember 2014
- ASET LANCAR
- Investasi Jangka Pendek 1.1.3 Piutang Pendapatan
- Aset untuk dikonsolidasikan
- Pencatatan Jurnal Penutup di Buku Besar
- Jurnal penutup LRA
- Jurnal penutup LO
- Menyusun Neraca Saldo setelah Jurnal Penutupan
- tahapan penYusunan sapd
- Identifikasi Prosedur
- Menentukan Pihak-Pihak Terkait
- Menentukan Dokumen Terkait
- Menentukan Jurnal Standar
- Menuangkannya Dalam Langkah Teknis
Posting penutup dilakukan untuk mengeliminasi semua akun nominal atau sementara yang dilaporkan dalam laporan realisasi anggaran dan laporan operasional. Pada dasarnya jurnal ini dibuat sedemikian rupa sehingga akun-akun sementara ini tidak muncul di buku besar sebagai saldo awal tahun berikutnya. Format neraca saldo setelah penutupan sama persis dengan format neraca saldo setelah penyesuaian, hanya saja judulnya diubah menjadi neraca saldo setelah penutupan dan angka pada neraca setelah penutupan merupakan saldo akhir setelah diposting. log penutup.
Langkah teknis adalah alur penerapan sistem akuntansi yang menjelaskan pihak-pihak yang melaksanakan sistem akuntansi, dokumen apa saja yang diperlukan dan bagaimana pihak-pihak tersebut menangani dokumen terkait.
BaB iV
Bagan aKun standar
Bas) pemerintah daerah
- Sebagai dasar penyusunan laporan keuangan dan laporan manajerial
- Merupakan jantung dari sistem di mana seluruh modul dan interface mengalir
- Menyediakan landasan yang cukup untuk pengembangan lebih jauh dan penyimpanan yang memadai atas informasi historis maupun
- Mendukung disiplin anggaran melalui pengaturan klasifikasi anggaran dan ‘framing’ kepada struktur pelaporan
- Membantu proses pengambilan keputusan yang efektif
- tuJuan
- Menyeragamkan pencatatan klasifikasi transaksi baik di seluruh SKPD maupun PPKD
- Memudahkan dan mempercepat proses pembukuan
- Memudahkan dan mempercepat proses penyusunan laporan keuangan baik di SKPD, PPKD, dan laporan konsolidasian
- Memastikan rencana keuangan (anggaran), realisasi dan pelaporan keuangan dinyatakan dalam istilah yang sama
- Meningkatkan kualitas informasi keuangan
- Memudahkan pengawasan keuangan
- prinsip dasar penYusunan
- Kemudahan untuk mengingat sehingga memperkecil kesalahan dalam penjurnalan
- Kelengkapan semua akun yang mewakili transaksi yang ada, baik transaksi di SKPD, PPKD sampai dengan konsolidasi
- Kemungkinan pengembangan di masa mendatang seiring dengan program dan kegiatan di lingkungan pemerintah daerah
- Klasifikasi anggaran dan pelaporan berdasarkan organisasi
- Klasifikasi anggaran dan pelaporan berdasarkan fungsi dan urusan Fungsi adalah perwujudan tugas kepemerintahan di bidang tertentu
- Klasifikasi anggaran dan pelaporan berdasarkan ekonomi (jenis belanja)
- Memungkinkan adanya analisis “multi dimensional level” dalam penyusunan BAS
- Menghasilkan pelaporan keuangan dan manajerial yang bermanfaat
- Menyederhanakan proses manual sehingga dapat mempunyai lebih banyak waktu untuk melakukan review analitis
- pengembangan/perbaikan proses bisnis
- Kombinasi yang tepat antara orang, proses, dan teknologi
- Perencanaan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan dilakukan secara proporsional, transparan, dan profesional
- Pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dilakukan secara lebih akuntabel
- Laporan Keuangan mengakomodasi secara baik pengendalian anggaran, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja keuangan
Untuk memenuhi amanat UU No. 17 Tahun 2003, Bagan Akun Standar (BAS) harus dibuat sebagai pedoman dalam penyusunan perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan negara. Pengklasifikasian dan pelaporan anggaran menurut organisasi pada tingkat pemerintahan daerah didasarkan pada struktur organisasi unit tersebut. Klasifikasi anggaran dan pelaporan berdasarkan fungsi dan subjek. Fungsi adalah perwujudan tugas pemerintahan di bidang tertentu. Fungsi tersebut merupakan perwujudan tugas pemerintahan di bidang tertentu, yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan nasional.
Dengan demikian, klasifikasi biaya dalam bagan akun standar adalah struktur akun yang digunakan oleh entitas untuk perencanaan/penganggaran, pencatatan transaksi, dan pelaporan keuangan.
Bagan aKun aset
KOde Bagan aKun standar (Bas) aset sesuai permendagri nO. 64 tahun 2013
Piutang Piutang kompensasi penjualan produksi usaha daerah Piutang kompensasi izin bangunan Kompensasi yang akan diterima untuk izin gerai minuman keras. Akumulasi penyusutan unit laboratorium Akumulasi penyusutan alat peraga/praktik sekolah Akumulasi penyusutan unit alat laboratorium.
BaB Vi
Bagan aKun KeWaJiBan
- Kewajiban Jangka Pendek
- Kewajiban Jangka Panjang
- Bagian lancar utang jangka panjang adalah bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan
- Utang belanja adalah kewajiban membayar kepada pihak ketiga atas pembelian barang/jasa yang telah diterima barang/
- Utang kepada pihak ketiga adalah kewajiban kepada pihak ketiga sebagai akibat transaksi keuangan masa lalu yang harus
- Kewajiban kontingensi adalah
Liabilitas jangka pendek antara lain terdiri dari utang pihak ketiga (PFK) yang masih harus dibayar, utang bunga, utang jangka panjang bagian lancar, pendapatan diterima di muka, utang dan utang jangka pendek lainnya. Liabilitas lancar meliputi: bagian lancar utang jangka panjang, liabilitas pembelian, liabilitas pajak, pendapatan diterima di muka dan liabilitas kepada pihak ketiga. Liabilitas jangka panjang antara lain terdiri dari utang bank dalam negeri, utang obligasi dalam negeri, utang pemerintah pusat, utang pemerintah provinsi, utang pemerintah kabupaten/kota, utang sektor perbankan luar negeri.
Digunakan untuk mencatat utang yang disebabkan oleh kedudukan pemerintah daerah sebagai pemotong pajak atau pungutan lainnya, antara lain: Utang Taspen, Utang Askes, Utang PPh Pusat, Utang PPN Pusat, Utang Taperum, dan utang perhitungan pihak ketiga lainnya. Digunakan untuk mencatat utang bunga yang dimiliki oleh pemerintah daerah, antara lain: utang bunga kepada pemerintah pusat, utang bunga kepada daerah otonom lain, utang bunga kepada BUMN/BUMD, utang bunga kepada bank/lembaga keuangan bukan bank, utang bunga lain dalam negeri, dan hutang bunga luar negeri. Digunakan untuk mencatat bagian jangka pendek dari utang pemerintah daerah jangka panjang, antara lain: utang bank, utang obligasi, utang pemerintah pusat, utang pemerintah kabupaten/kota, dan utang pemerintah kabupaten/kota.
Digunakan untuk mencatat pendapatan yang diterima di muka yang meliputi tetapi tidak terbatas pada: Setoran pengiriman uang kepada pihak ketiga, uang muka penjualan dan uang muka penjualan lelang aset daerah. Digunakan untuk mencatat utang akibat belum dibayarnya biaya kegiatan yang diselesaikan oleh pemerintah daerah. Beban yang harus dibayar meliputi: Utang Beban Pegawai, Utang Beban Barang, Utang Beban Bunga, Utang Beban Subsidi, Utang Beban Hibah, Utang Biaya Lain-Lain dan Utang Beban Pengalihan.
Digunakan untuk mencatat utang dalam negeri pemerintah daerah yang meliputi utang sektor perbankan, utang lembaga, pembiayaan non bank, utang obligasi, utang pemerintah pusat, utang pemda lainnya, dan premium (diskonto) obligasi. Berikut adalah kode dan uraian akun pertanggungjawaban secara lengkap sesuai Permendagri nomor 64 tahun 2013 tentang penerapan standar akuntan publik berbasis akrual pada pemerintah daerah.
BaB Vii
Bagan aKun eKuitas
KOde Bagan aKun standar (Bas) eKuitas sesuai permendagri nO. 64 tahun 2013
BaB Viii
Bagan aKun
KOde Bagan aKun standar (Bas) pendapatan lra sesuai permendagri nOmOr 64 tahun
Pengumpulan/Pengumpulan sampah dari sumber ke tempat pembuangan sementara - LRA Pengangkutan sampah dari sumber dan/.
READING LRA
4 1 3 01 Bagian keuntungan kepada pemerintah daerah (dividen) untuk penyertaan modal pada BUMD/LRA. 4 1 3 02 Bagian laba Pemerintah Daerah (deviden) atas kepemilikan saham di BUMN/BUMN - WAV. 4 1 3 03 Bagian keuntungan yang dibagikan kepada Pemerintah Daerah (dividen) untuk penyertaan modal pada perusahaan swasta - LRA.
Pendapatan dari Biaya Layanan Pemakaman dan Biaya Layanan Pemakaman – LRA Pendapatan dari Layanan Parkir Denda di.
BaB iX
Bagan aKun BelanJa
Bagan aKun transfer
- Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk
- Transfer masuk adalah penerimaan uang dari entitas pelaporan lain, misalnya penerimaan dana perimbangan dari pemerintah
- Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas pelaporan lain seperti pengeluaran dana perimbangan oleh
- KOde Bagan aKun standar (Bas) transfer sesuai permendagri nO. 64 tahun 2013
Merupakan dana yang dialokasikan kepada pemerintah daerah berdasarkan angka persentase tertentu untuk membiayai kebutuhan pemerintah daerah dari pemerintah daerah ke pemerintah daerah yang lebih rendah. Merupakan dana yang diberikan kepada pemerintah daerah lain yang digunakan untuk pemerataan atau peningkatan kemampuan keuangan, baik umum maupun khusus, termasuk bantuan keuangan kepada partai politik. 621 Transfer bantuan keuangan kepada pemerintah daerah lain Akun yang digunakan untuk pemberian bantuan keuangan dari pemerintah daerah yang bersangkutan kepada pemerintah daerah lainnya yang meliputi antara lain bantuan keuangan kepada provinsi dan bantuan keuangan kepada kabupaten/kota.
Rekening yang digunakan untuk memberikan bantuan keuangan kepada pemerintah desa dari pemerintah daerah yang bersangkutan. Berikut kode dan uraian pass through account secara lengkap sesuai Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Akrual Nasional pada Pemerintah Daerah.
BaB Xi
Bagan aKun pemBiaYaan
- Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SILPA)
- Pencairan dana cadangan
- Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
- Penerimaan pinjaman daerah
- Penerimaan kembali pemberian pinjaman
- Penerimaan piutang daerah
- Pembentukan dana cadangan
- Penerimaan modal (investasi) pemerintah daerah
- Pembayaran pokok utang, dan 4. Pemberian pinjaman daerah
- Akun Penerimaan Pembiayaan
- Akun Pengeluaran Pembiayaan
Rekening yang digunakan untuk mencatat penjualan hasil spin off aset daerah, yang meliputi penjualan BUMD dan penjualan aset milik daerah yang bekerjasama dengan pihak ketiga. Akun yang digunakan untuk mencatat penerimaan pinjaman dalam negeri meliputi pinjaman dari pemerintah, pinjaman dari bank, pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank, penerbitan obligasi daerah dan pinjaman dari pemerintah daerah lainnya. Akun yang digunakan untuk mencatat penerimaan piutang, yang meliputi piutang BUMN, piutang BUMD, piutang pemerintah daerah lainnya.
Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran pada rekening kas negara/daerah yang bertujuan untuk memanfaatkan surplus anggaran. Rekening yang digunakan untuk mencatatkan penyertaan modal pemerintah daerah yang meliputi penyertaan modal pada BUMN, BUMD dan perusahaan swasta, termasuk penyertaan modal tidak tetap. Akun yang digunakan untuk mencatat pembayaran pokok pinjaman dalam negeri, yaitu. meliputi: pembayaran pokok pinjaman kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah lainnya, bank, lembaga keuangan bukan bank dan pelunasan/pembelian kembali obligasi daerah.
Rekening yang digunakan untuk mencatat pemberian pinjaman daerah yang antara lain meliputi pemberian pinjaman daerah kepada badan usaha milik negara, badan usaha daerah dan pemerintah daerah lainnya. Berikut adalah kode dan uraian akun pembiayaan lengkap sesuai Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 tentang penerapan standar akuntansi akrual nasional pada pemerintah daerah. 7 2 2 03 Penyertaan modal pada perusahaan swasta Penyertaan modal pada perusahaan swasta 7 2 3 Pelunasan pokok pinjaman dalam negeri.
7 2 5 04 Pembentukan investasi tidak tetap lainnya Pembentukan investasi tidak tetap lainnya 7 2 6 Pembayaran pokok pinjaman luar negeri. 7 2 6 01 Pelunasan pokok pinjaman luar negeri Pelunasan pokok pinjaman luar negeri 7 2 7 Pelunasan utang jangka panjang lainnya.
BaB Xii
KOde Bas pendapatan-lO sesuai permendagri nOmOr 64 tahun 2013
READING LO