Reflecting Feelings
MEITI SUBARDHINI
RINI HARTINI RINDA A ELIN HERLINA
Pokok bahasan
Definisi tentang Refleksi perasaan
Perasaan dan pengalaman perasaan
Bagaimana memanfaatkan keterampilan dalam merefleksikan perasaan
Bagaimana membangun kompetensi dalam berbagai
model pengekspresian perasaan : pesan tubuh, umpan balik
dan refleksi alasan
Pengertian
• Refleksi perasaan (reflecting feeling) adalah teknik yang digunakan konselor untuk menyatakan pernyataan klien dengan kata kata yang ada di balik (dibelakang) pernyataan klien
Brammer (1982)
• Refleksi perasaan adalah usaha yang dilakukan oleh konselor melalui kata kata baru yang menggambarkan perasaan konseli.
Sunardi (1991)
• ) Refleksi Perasaan atau pemantulan perasaan konseli adalah suatu respon yang dibuat oleh konselor dengan ungkapan kata
katanya sendiri untuk mengkomunikasikan perasaan konseli baik verbal maupun non verbal.
Pengertian umum TTG perasaan
Sensasi fisik
• Sebagai reaksi fisik
• Perubahan tubuh ; kulit, debarjantung, keringat dingin, denyut nadi dan lain lain
Emosi
• Gerakan
• Proses dari pengalaman biologis
Kesadaran
• Menyadari akan perasaan
• Variasi dengan berbagai cara
Tujuan Reflecting Feelings
membantu konselor membangun hubungan yang lebih kuat dengan
klien dan membawa sesi pertolongan ke tingkat yang lebih
mendalam
merefleksikan perasaan adalah untuk mencari dan membuat klien
menyadari perasaan yang ada di bawah permukaan. Hal ini akan
meningkatkan pemahaman mengenai masalah klien serta
meningkatkan kualitas proses terapeutik
FUNGSI DAN MANFAAT
Menurut Okun (1987) teknik ini memberikan sebuah fungsi untuk mendorong dan merupakan teknik yang paling efektif untuk digunakan pada fase awal dan pertengahan konseling. Selain itu teknik Refleksi Perasaan membantu memutuskan lingkaran neuritis yang sering melaporkan konseli dan juga menantang tiap tiap konseli untuk mengambil tanggung jawab atas dirinya sendiri
Manfaat penggunaan Refleksi Perasaan dalam proses konseling menurut Brammer (1995) :
1. Membantu konseli untuk merasa dipahami secara mendalam, 2. Konseli merasa bahwa perasaan menyebabkan tingkah laku, 3. Memusatkan evaluasi pada konseli
4. Memberi kekuatan kepada konseli untuk memilih, 5. Memperjelas cara berpikir konseli,
6. Menguji kedalaman motif-motif konseli
Perasaan
Perasaan adalah hal yang bersifat internal, dan merupakan reaksi psikologis terhadap apa yang dialaminya.
Perasaan dapat dilihat ketika seseorang gemetar,
berkeringat, jantung berdegup kencang, memiliki
banyak kelebihan tenaga ataupun menangis
REFLECTING FEELING
Empat ( 4 ) perasaan dasar
Sedih
Marah
Takut
Bahagia
Bagaimana kita memahami perasaan klien baik yang di ekspresikan maupun yang tidak di ekspresikan ?
Pertama kita harus memahami bagaimana diri kita dalam
mengekspresikan emosi. Untuk bisa menyadari perasaan kita, kita harus sadar tentang bagaimana kita bereaksi terhadap sesuatu yang terjadi di sekitar kita.
Cara ini dilakukan melalui :
1. Mencari informasi melalui panca indera 2. Memutuskan apa informasi yang didapat
3. Bagaimana perasaan kita berdasarkan pada interpretasi yang kita punya
4. Menentukan bagaimana kita mengekspresikan perasaan 5. Mengekspresikan perasaan
CONTOH 1
Konseli : “Saya tidak tahu mengapa dosen itu tidak suka pada saya. Saya sudah merevisi berulang kali segala sesuatu yang dia nyatakan salah. Tapi, tetap saja saya tak pernah benar di depan matanya. Saya tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan. Saya pikir dia punya dendam terhadap saya.
Konselor: “Anda merasa kesal karena usaha yang anda lakukan terlihat sia-sia di depan dosen anda”
CONTOH 2
Konseli : tanpa bicara dia mengetuk-ngetukan pensil ke kertas yang ada di hadapannya hingga bolong, wajahnya menunduk dan matanya berkaca-kaca..
Konselor: tampaknya Ibu sangat marah dan kecewa dengan keadaan ini
Menangkap kata-kata dan frase perasaan
Intensitas ; mencerminkan intensitas kata-kata perasaan klien dalam refleksi .
Contoh ; “Danu baru saja mengalami pengalaman negatif dimana dia merasa hancur”...intensitas kuat
Marah ... Intensitas sedang Agak marah .... Intensitas lemah
Ada kemungkinan konselor salah merefleksikan perasaan jika klien mengurangi atau menambah intensitas
The feeling expression model
Tujuan adalah untuk mengajarkan kepada klien agar klien dapat mengekspresikan perasaan dalam Model Pernyataan Personal :
Contoh :
“saya merasa sakit hati dan marah ketika kamu lebih banyak menghabiskan waktu di kantor dibandingkan menghabiskan waktu denganku
”Bandingkan dengan ini :
seorang wanita bertanya kepada suaminya ”kenapa sih kamu selalu
terlambat?”
Mengekspresikan
perasaan secara akurat
Contoh : seorang wanita memarahi anaknya yang berusia 2 tahun yang sedang menangis, “berisik! Kamu selalu membuat Ibu susah”
Bagaimana cara dia seharusnya mengekspresikan perasaannya dalam
cara yang berbeda?
Latihan 2
Bagaimana lagi statement ini dapat dibuat?
1. “wah itu sangat sangat kurang ajar”
2. “kamu kasar dan sangat tidak sopan”
3. “kamu tidak peduli terhadap saya”
Alternatif expresi kemarahan
“mungkin itu bukan keputusan yang terbaik”
“Saya merasa terganggu ketika kamu memotong pembicaraanku”
“saya merasa kamu terlalu sibuk untuk menghabiskan waktu bersamaku”
Menangkap pesan suara dan tubuh
Banyak informasi tentang perasaan klien yang tidak dari apa yang dia ucapkan
Kadang pesan verbal,suara dan tubuh klien konsisten Berikan contoh ...
Kadang tidah konsisten Beri contoh :...
Mengirim balik inti pesan klien
Konselor sebaiknya menunjukkan bahwa ia telah
memahami pesan utama klien dan mengirim balik inti pesan klien dan mengkomunikasikan perasaannya
Contoh
Klien : “kami hanya bertengkar dan bertengkar dan
tampaknya tidak pernah mencapai solusi. Saya tidak tahu
apa yg harus saya lakukan dan sangat membuat frustrasi,
saya berharap mengetahui jawabannya . Tampaknya saya
tidak sanggup melanjutkan hubungan ini
Samb.
Konselor :
‘anda merasa sangat frustrasi karena pertengkaran yang terus menerus dan tidak produktif dan tidak tahu
bagaimana cara memperbaiki keadaan’
Perasaan utama klien didepan respon
Contoh
Klien : “saya gagal di ujian dan harus mengulang , saya sangat kecewa
“
Konselor : “anda merasa sangat gusar karena harus mengulang ujian itu
Bandingkan
Konselor : “Anda tidak lulus ujian dan sangat sedih “
Merefleksikan perasaan dan alasan
Salah satu variasi yang berguna dalam
mendengarkan aktif adalah adalah merefleksikan perasaan dan alasan bagi perasaan itu
( Egan,2007).
Merefleksikan balik alasan bukan membuat interpretasi atau menawarkan penjelasan dari
sudut pandang eksternal, akan tetapi apabila klien
sudah memberikan alasan untuk sebuah perasaan
konselor dapat merefleksikan balik perasaan itu
.Contoh
Klien : saya berjuang begitu keras untuk menemukan apartemen yang baik dan harganya terjangkau dan sekarang saya senang karena akhirnya saya berhasil menemukannya.
Konselor : anda merasa senang karena akhirnya anda
mendapatakan apartemen yang baik dan terjangkau oleh anggaran anda
Klein : Yaa sekarang saya merasa tenang dan bisa mulai
memikirkan yang lain
Samb.
Intinya dalam merefleksikan perasaan dan alasan konselor sebaiknya menggunakan kata- kata : anda merasa ...,
karena ...
Contoh :
Klien 1: Orang tua saya selalu bertengkar dan saya sangat khawatir karenanya
Klien 2 : akhirnya saya mendapat nilai bagus di ujian Terapi
Psikossial saya setelah belajar keras, saya lega dan bahagia
Konselor : Anda merasa ... Karena ...
Tugas mandiri
Lihat /Cari dialog dalam penanganan kasus boleh dari : film, cerita, kisah nyata yang menggambarkan perasaan orang
Buat refleksi dari persaan orang tersebut , meliputi :
Memahami perasaan orang lain/ Klien
Menangkap kata-kata dan frasa
Merefleklsikan perasaan secara akurat
Merefleksikan perasaan dan alasan
Mengirim balik inti pesan