• Tidak ada hasil yang ditemukan

REFLEKSI 75 th PELAKSANAAN PCSLA DASAR NEG_tukiran

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "REFLEKSI 75 th PELAKSANAAN PCSLA DASAR NEG_tukiran"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

REFLEKSI 75 TAHUN PELAKSANAAN PANCASILA DASAR NEGARA

SARASEHAN 17 AGUSTUS 2020

Oleh : Prof. Dr. Tukiran Taniredja, M.M.

REFLEKSI 75 TAHUN PELAKSANAAN PANCASILA DASAR NEGARA

SARASEHAN 17 AGUSTUS 2020

Oleh : Prof. Dr. Tukiran Taniredja, M.M.

(2)
(3)

SIDANG BPUPKI I

( 29 MEI-1 JUNI 1945)

• 29 Mei 1945 Ketua BPUPKI Radjiman

Wedyodingningrat menyampaikan pada peserta sidang :

• Apa Dasar Indonesia

merdeka kelak?

(4)

Sidang BPUPKI I

(29 Mei – 1 Juni 1945)

• Sehari setelah dilantik, BPUPKI mengadakan Sidang I (29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945).

• Dalam sidang ini secara berturut- turut tampil beberapa tokoh,

menyampaikan usulan berupa

gagasan dasar Indonesia merdeka.

(5)

Muh.Yamin 29 Mei 1945 mengusulkan:

• I. Peri Kebangsaan

• II. Peri Kemanusiaan

• III. Peri Ketuhanan

• IV. Peri Kerakyatan (A.Permusyawaratan, B. Perwakilan, C. Kebijaksanaan)

• V. Kesejahteraan Rakyat (Keadilan Sosial)

(6)

TOKOH-TOKOH ISLAM, 30 MEI 1945

• K.H. Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo dan K.H.A. Kahar Muzakir.

• Mereka mengusulkan agar dasar negara yang disepakati nanti

adalah dasar Islam

(7)

USUL SOEPOMO 31 MEI 1945

• Persatuan (persatuan hidup)

• Kekeluargaan

• Keseimbangan lahir batin

• Musyawarah

• Semangat Gotong royong

(Keadilan sosial)

(8)

USUL BUNG KARNO 1 JUNI 1945

• I. Nasionalisme ( Kebangsaan Indonesia)

• II. Internasionalisme (Peri Kemanusiaan)

• III. Mufakat (Demokrasi)

• IV. Kesejahteraan Sosial

• V. Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan Yang Berkebudayaan)

(9)

PANITIA KECIL/SEMBILAN

• Selesai sidang, BPUPKI membentuk

Panitia Kecil atau Panitia Sembilan untuk merumuskan kembali secara bersama-

sama hasil sidang BPUPKI I.

• Secara representatif telah mewakili

golongan kebangsaan dan golongan

Islam.

(10)

LIMA G0L0NGAN KEBANGSAAN

• 1. Bung Karno (ketua)

• 2. Bung Hatta

• 3. Mohammad Yamin

• 4. Ahmad Soebardjo

• 5. A.A. Maramis.

(11)

EMPAT GOLONGAN ISLAM

• 1. H. Agus Salim (politisi Muslim)

• 2. Abikusno Tjokrosujoso (politisi Muslim)

• 3. K.H. Abdul Kahar Muzakir ( Muhammadiyah),

• 4. K.H. Wachid Hasjim (NU).

(12)
(13)

PIAGAM JAKARTA (22 JUNI 1945)

I. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

II. Kemanusiaan yang adil dan beradab

III. Persatuan Indonesia

IV. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

V. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

(14)

PERSIAPAN SIDANG PPKI (18 -8- 1945)

• Sidang rencananya akan dimulai 09.30.

• Bung Hatta meminta Ketua PPKI agar sidang diundur

• Bung Hatta akan mengadakan lobby dengan kelompok Islam (Ki Bagus

Hadikusumo, Wahid Hasyim, Kasman

Singodimedjo dan Teuku Muhammad

Hasan)

(15)

PERSIAPAN SIDANG PPKI (18 -8- 1945)

Tentang Penggantian tujuh kata dalam Piagam

Jakarta (dengan kewajiban menjalankan syareat Islam bagi pemeluk-pemeluknya) menjadi Yang Maha Esa

Bung Hatta secara langsung meminta kepada Ki Bagoes Hadikoesoemo agar berkenan merelakan

”tujuh kata” (dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya) di belakang

Ketuhanan dihapus dan diganti dengan ”Yang Maha Esa”.

(16)

SUASANA SIDANG PPKI

(17)

SIDANG PPKI (18 GUSTUS 1945)

• Memilih Presiden dan Wakil

Presiden. Sidang menunjuk Bung Karno sebagai Presiden, dan Bung Hatta sebagai Wakil Presiden.

• Mengesahkan Undang-undang

Dasar 1945 dengan beberapa revisi:

(18)

RUMUSAN PANCASILA FINAL

• I. Ketuhanan Yang Maha Esa

• II. Kemanusiaan yang adil dan beradab

• III. Persatuan Indonesia

• IV. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/

perwakilan

• V. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

(19)

RUMUSAN PANCASILA DI DALAM MUKADIMAH KONSTITUSI RIS 1949

DAN MUKADIMAH UUDS 1950

• I. Ke-Tuhanan Jang Maha-Esa

• II.Peri-kemanusiaan

• III. Kebangsaan

• IV. kerakjatan

• V. keadilan sosial.

(20)

DEKRIT PRESIDEN DAN PIAGAM JAKARTA

• Bahwa kami berkeyakinan bahwa Piagam Jakarta 22 Juni 1945

menjiwai Undang-Undang Dasar 1945 dan adalah merupakan satu rangkaian kesatuan Konstitusi

tersebut

.

(21)

PANCASILA DI ERA ORDE LAMA (SYARAT KEPARTAIAN)

harus menerima dan membela Konstitusi dan Pancasila

menggunakan cara-cara damai dan demokrasi untuk mewujudkan cita-cita politiknya

menerima bantuan luar negeri hanya seizin pemerintah

Presiden berhak menyelidiki administrasi dan keuangan partai

Presiden berhak membubarkan partai politik

(22)

PANCASILA DI ERA ORDE BARU

• MPR menetapkan Tap MPR No.II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan

Pengamalan Pancasila.

Pancasila sebagai Satu-satunya Asas, semua partai politik dan Golongan Karya wajib

berasaskan Pancasila sebagai sau-satunya asas (uu No.3 tahun 1985)

• Semua Ormas harus berasaskan Pancasila (UU No. 8 tahun 195)

(23)

DI ERA REFORMASI

• Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, salah satu Kesepakatan Dasar:

• Tidak mengubah Pembukaan Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, karena memuat dasar folosofis;---> tidak mengubah

Pancasila

(24)

PANCASILA DI PASCA REFORMASI

• Siregar ( 2012: 4), menyayangkan, bahwa sejak reformasi 1998, dengan dicabutnya ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Pedoman

Penghayatan dan Pengamalan Pancasila pada sidang istimewa MPR 1998, Pancasila menjadi semacam ketabuan dan barang aneh. Dalam beberapa tahun kemudian, nilai-nilai luhur Pancasila mulai dilupakan orang.

(25)

PANCASILA DI PASCA REFORMASI

• Try Soetrisno ( 2006:20-21)” Lebih

menyakitkan lagi, Pancasila malahan telah dijadikan kambing hitam dari semua

permasalahan dan kekurangberhasilan atas pengelolaan kehidupan kebangsaan dan

kenegaraan negeri ini. Pancasila bahkan

disalahkan dan dituding sebagai penyebab terpuruknya negeri ini pasca krisis moneter tahun 1997.

(26)

Try Soetrisno ( 2006:20-21) :

• Karenanya para elit politik serta para tokoh dan pemimpin negeri ini dengan tergopoh- gopoh bersepakat: P-4 harus diberhentikan, BP-7 harus dibubarkan.

• Bahkan ada yang berpendapat bahwa

Pancasila tak perlu lagi diajarkan di lembaga pendidikan dari tingkat SD hingga perguruan tinggi.”

(27)

TIGA KESALAHAN

MENYIKAPI PANCASILA

Kesalahan pertama : bangsa ini

kurang mengerti dan memahami apa itu hakekat dan makna Pancasila,

serta bagaimana penjabarannya dalam bentuk implementasi

Pancasila dalam kehidupan nyata

sehari-hari.

(28)

TIGA KESALAHAN

MENYIKAPI PANCASILA

Kesalahan kedua: adanya

beberapa tokoh dan pemimpin bangsa ini yang menjadikan

Pancasila hanya sekedar sebagai alat bagi

kepentingannya.

(29)

TIGA KESALAHAN

MENYIKAPI PANCASILA

Kesalahan ketiga: kurangnya kemampuan dan kemauan

masyarakat bangsa ini menjadikan

Pancasila sebagai landasan, orientasi, dan rambu-rambu kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

(30)

PANCASILA SANGAT DIKAGUMI TOKOH-TOKOH LUAR NEGERI

• 1. Yaman ketika baru saja lepas dari bentuk monarki, para pemimpin

muda Yaman menjadikan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

sebagai pembanding sebelum

menentukan dasar negara mereka.

(31)

PANCASILA SANGAT DIKAGUMI TOKOH-TOKOH LUAR NEGERI

• 2. Dr. Izzat Mufti, seorang intelektual dan pejabat tinggi Arab Saudi sangat memuji Pancasila. Ia menyatakan,”Pancasila telah

menjadi bingkai persatuan bangsa Indonesia.

Berbeda dengan bangsa Arab, meskipun mempunyai kesamaan budaya dan bahasa

tetapi terkotak-kotak lebih dari 20 negara” (Ali, 2009: xi-xii).

(32)

PANCASILA SANGAT DIKAGUMI TOKOH-TOKOH LUAR NEGERI

• 3. Mufti Syria, Syekh Ahmad Kaftaru sangat mengagumi Pancasila. ia menyatakan kagum terhadap Indonesia. Ia juga menyatakan

bahwa penduduk Indonesia berperilaku

sangat santun dan bersahaja, murah senyum, memberi hormat kepada orang yang baru

dikenal dengan membungkukkan badan, terkenal toleran dan terpancar kesabaran serta tutur bicara yang halus.

(33)

PANCASILA SANGAT DIKAGUMI TOKOH-TOKOH LUAR NEGERI

• Ia merasa malu dengan dunia Arab yang tercerai berai dan

saling bermusuhan. Seharusnya orang Arab memberi contoh

kepada orang ajam (non Arab), karena telah lebih dahulu

mengenal budaya Islam.

(34)

PANCASILA SANGAT DIKAGUMI TOKOH-TOKOH LUAR NEGERI

• Namun sayang, di era reformasi, Pancasila yang saya kagumi

dipersoalkan oleh sejumlah anak bangsa. Saat terjadi krisis yang

mengakibatkan keterpurukan di

hampir semua kehidupan, Pancasila

dijadikan kambing hitam.”

(35)

Sekian

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait