REKAY,.{SA BIOKONVERSI
LIMBAH
CAIR INDITS.I.RI PANGAI.IMBNJADI PLASTIK
BIODEGRADABLE DENGANMENGGUNAKA]\
LUMPURAKTIF
Decidy r(urniawan wikarrta, Moh arnad Errd y yurianto, Fahnri Arifan Jurusan Teknik Kimia pSD III Teknik, UNDIp Semarang Jl. prof Sudart. g11. pedalangan Ternbalang,, Ser,.rarang -50239
E-ma il : [email protected]
Plastics vva,ste
rtx a
negative,11r"ro!)"iil,
ent,ironmenl.one
e./Jitrtkt
'ort,e cr problent exerted
in plat:tic
tuasteis ,\y
mokinga
tlegradabte 'Titastic iltLtteriul.Polihkiroksialkan,cctt (pHA) is one of hiodegadaile plu,stic: materiat which is inclttde in the polyester gt'oup..
p!r{9an
be cotnplete,ry (eg"atle,r a.nd has similur Ttroperties.with
conventional pllas-tic.The ysugui1 liquid Jbotl
ir;dustry wasteis a
good alternativefor
the pr<tducion of pHA, since liqniciu,aste,t .iia
industry co,ryrri,suof organics
substattcesuclt us C, H, d, In antl
"S.
Thaprrxtuctirn
r1/Polihidroksialkanoal (PI-IA) ft"om /iquid wa.yle t,f.flr.tr.rt. indrrstry, lqtu;; q.lq1t.11lu1:/ed irr tr rtf sequencing beilch reaclor (SBR).'fhe ob.jLt'iit,cls rt/'thi,y ,r,,yicrtrt:lt ura t9,study thic effec't oJ hutch
tine
in..rne t.yc,l.ctl
.,,r,1,,rr,,.irg h<ttt.ltrt,tttt,,,
,Silti,.,1,,,',,',,,i,,',,,", between short undrrdinurlt
cyclcin
SIIR systcm ro Pt'tA ttccuntululigtt trrrd kintt.f
PHA, to sludy optintmn condition of produc:ing PHA. The./irsr exlrcrintatrt v;u,s
tl.ttc
in time of le'ss thanI2
horu's by tt'ting./illing tittrr: t,rtri(rhi",,,,,1tlrtio
ttf'tlur.rrtistt,f' uerobltnd ernuerrtb prrrccs,t.'l-ha c'rtnsl.rttt t'r:trtlitiou.t'1,(tr(, urtrltirrrt lt,n.1tt,t.11/111.1,7111,1
neutral
pH
(at lhe hcgining).7'ha re,sultr.rlir.rrr,,slfitrt
utrtlrtrittg
tt,itl titrrLt.trti,
ttf aerob:anaerob v,as 6;3 fururs uncl usume dtrrurion of'.fbeding, rhc higtta,st ,,r",.,,gi.PHA-conlent wcts gol ul thc run v'hcn./illirtg,stt:1t i;; irt,si.r /rottt.,y tutttcrrh vyitlt trerrl, b-reaking time. T'he ./betting dtrrulirtrt ul.w iit/lriatrc'c ttttL:
l,l,4.fitr.rtttttirtr.
'l'lrt, ,t,/t.r.t g/gsel tt't,,s yielcled ul lx,o futur,s.fbttlirtg drrtrtiort.Key lYo rds : b i odegr u du b I e ; St I u s t i t. ; tt u.s t c
Pendahuluan
Plastik merupakan salah
satu penemuandibidang kimia yang
menjadikan hidup manusia lebih rnudah. penggunaan plastik yang semakin meluas disebabkan oleh kelebihan yangdimilikinya, yaitu
plastik muclah dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran, rnempunyai ketahanankimia yang tinggi, dapar
cliatur keelastisannya, murah, dan dapat berlahan untuk waktu yang lama. Namun demikian, kelebihanini
pula yang menjadikan plastik sebagai salah satu polutan yang sangat besar pengaruhnya. Halini
disebabkan harga plastikmurah,
sehinggadibuang
denganmudah dan
menjadikannya tumpukan sampah yang sulit dihancurkan oleh alam. Sebagai gambaran, diperkirakan lebih dari 100juta
ton plastik diproduksi setiap tahun iliselrrruh dr-rnia. Konsumsi plastik
di
Inclia adalah2 kg per oraltLt per tahun, sententara di Eropa 60 kg per orang per tahun dan cli Amerika S0 kg per orang per tahun.
Hal ini
ntenyebabkan sanrpah plastik terakumulasi sebanyak25
-iutaton
per tahLrn [Jogdand, 20001.Sarrrpah plastik sangat ntcng,gilngsu kcirrdahan kota. nrcninrbulkan barrf ir
di
b"rt rig-uidaeialr dan nlcrryebabkatr kernatian pada ban;,3L
heu,an.
Suatu program l'V di Inilia
telalr ntelaporkan kcmatiarr 100ekor
sapiper
hariakibat
tak
senga-ia rnernakarr kantong plastik.Senrentara
itu,
laporan terbarudari
Amerika tnenyimpLrlkanlebih dari
100.000 hewan laut yang mati per tahun karena memakan kantong plastik. Setiap perut hewarr tersebut clitenrukan36
plastik, yang menyebabkan
pencernaanterhalang dan mengakibatkan ke aparan.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah
yang ditimbulkan
oleh plastik tersebut adalah dengan membuat material plastik yang dengan mudah dapat diuraikan oleh alam. Plastik semacamini
dinamakan plastik biodegradabel. Jenisplastik ini
sangat sesuaidengan
siklus karbon alami,
karena ketika dibuangke
lingkungandan
diriegrariasi oieh mikroorganisme diperoleh hasil COz. Peristiwa biodegradasi dapat terjadidi
semua lingkungan, baik pada kondisi aerob maupun anaerob, dan di dalam tubuh hewan.Bila
plastik biodegradabeldibakar, hasil
pembakarantersebut
bukanmerupakan senyawa beracun.
Polihidroksialkanoat
(PHA)
adalah salah satu jenis plastik biodegradabel yanl; termasukdalam kelompok poliester. PHA
dapatterdegradasi sempurna dan memiliki sifat yang
mirip
dengan kelebihanyang dimiliki
olehplastik
konvensional.Nilai tambah
PHA dibandingkan dengan plastik biodegradabel lain adalah bahan bakunya selalu dapat diperbaharui/_--_---.-_Lr-\ _^_^r: _1__t-^^^ J^- ^^^* l^.^^l_
\relruwaoie), scFrtrI'u BruKUSa
uall
asaul lslllaK volatil.PHA
dapat dihasilkandari
bermacam-macam bakteri, seperti Alcaligenes
lalus, Pseudomonos oleovorons dan Escherichia coli.Masing-masing bakteri akan menghasilkan PHA dengan komposisi yang berbeda. Jenis substrat y'ang dikonsumsi oleh bakteri pun menentukan jenis PHA yang diproduksi.
Salah satu sektor dalam
kcgiatanpembangunan adalah kegiatan industri, kcgiatan
ini di
beberapa sisi memberi berbagai rnanf'aat dalam kehidupan manusia, namun ada sisi lain yang dianggap dapat menimbulkan akibat yang merugikanyaitu
adanya limbah industri yangdapat mencemari lingkungan. Salah
satudiantaranya adalah limbah cair industri pangan.
lndustri
panganuntuk
sekala besar, sedang maupunkecil,
limbah yang dihasilkan banyak nnengandung zat-zat organik(C, H, O, N,
S)yang berasal
dari
bahanbaku
proses yang umumnya mengandung karbohidra! protein, dan lemak. Oleh kareaaitu
salah satu parameter penting dari air buangan industri pangan adalah BOD (Biological orygen demand). Apabila pada air tercemar zat organik, mikroorganisme dapat nenghabiskan oksigen terlarut dalam air, selamaterjadi proses oksidasi, yang
dapatmengakibatkan organisme dalam
air
tersebut akan mati serta mengakibatkan keadaan menjadi aerob yang menimbulkan bau busuk pada air tersebut. Upayauntuk
mengatasi pencemaraltlingkungan ),ang diakibatkan oleh
industlipangan berbasis tepung
terigu
adalah dengan mengolah limbah tersebut menjadi bahan yangbernilai guna, yaitu plastik
biodegradable (PHA).Produksi PHA saat ini
semakinberkembang luas karena kebutuhan plastik yang
' rarnah lingkun gan' semakin men in gkat. Namu n,
pemakaian
PHA
sebagaimaterial
penggantiplastik
konvensional dibatasioleh
harga jual yang sangat mahal. Kendalaini
berasal daribiaya
produksiyang cukup tinggi,
terutama biaya untuk memenuhi kebutuhan substrat danbiaya. pengambiian dan pemurnian
PI-lr\
dari bionrassa.Untuk menekan biaya
substratdilakukan upaya
pemanfaatan substrat yang selamaini
terbuang, yaitu bahan-bahan organik1,ang terdapat daiam limbah industri.
Pemanfaatan
limbah industri
panganmerupakan suatrr alternatif dalam memproduksi
I I l .^^^---:-,--.1 l:.--L^L r^---L--e -^^.-..-^1,--
rA, illEllBllrBrll. lillluall rr,lsguuL lllgtuPaKall sumlrer karbon yang berpotensi menghasilkan Ito1,r'lirns.
PH^,.
Perrgolahanlirnbah
secarabiologis
ini
rncnggurrakan sistetn lumprrr aktifyang nrengarrdurrg
be rrnaoatr-tlracarn mikroorganisrnc.Sclain dapat
ntctrghasilkan I'}l.lA deng:ur triaya subslral rendah,cura
inidallat
rnongur:urgi lurrrprrrhasil
potrgolaltitrt Iiurbalr clcngan sistcrrr lturtptrr rtkti1.,\t'r7rl'rrcirgbrtlt'lt rcdcl()t' (Slllf) scbtrgrti sitlulr
s:tltt rrrodil'ikasisistcnr
lurrrprrraktil'
dilritrapkan manlpu mengalasi kclcrnahan sistotn lutnpuraktif
konvensional,sehingga pllA
dapatterakumulasi semaksimal mungkin.
Tujuan penelitian
ini
adalah mempelajari pengaruhwaktu
tahapandalam satu
siklussequencing balch reaclor
(SBR),mernbandingkan antara siklus pendek dan siklus biasa dalam sistem
SBR
terhadap akurnulasiPHA
danjenis
PHA yang diperoleh, mengkajikondisi
operasi optimum pembentukan PHA.Diharankan informasi
teknolooi ini
nantinvrdapat dikembangkan, dimarrfaatkan
dan diproduksi secara terpadu oleh industri-industr irnakanan berbasis tepung terigu
secarakornersial.
Metode Penelitian
Limbah
sintesisyang
digunakan terdiridari tepung terigu, NlI4Cl,
FeSO+.7HzO, KI{2POa, CaCl2, MgS Oc. 7I{zO.Prosedur penelitian dibagi menjrndi
dua
tahap,yaitu (l)
tahap pembibitan dan aklimatisasi, dan (25 tahap percobaan utama.Pengamatan
pada tahap kedua
dibedakan menjadi dua,yaitu
pada kondisi transien dan pada kondisi stabil.Pembibitan bertujuan
untuk menyediakanbibit
mikroorganisme yang akandipakai dalam pengolahan limbah.
Pada percobaanini,
lumpur yang digunakan berasal dari pengolahan limbah industri tekstil. Setelahmikroorganisme berkembang
dan
mencapai konsentrasi tertentu, di lakukan akl imatisas i yan gbertujuan
untuk
menjadikan mikroorganisme adaptif dengan lingkunganyang
sesuai pada percobaan yang dilakukan.Percobaan utama dilakukan dalam waktu kurang
iebih
selama12 jam
dengan menggunakanvariabel waktu
pengisian dan lama ratio proses aerob dan anaerbik. Kondisi- kondisi yang diusahakan tetap adalah temperatur kamar dan pH netral (pada awal operasi).I{asil dan Pembahasan
Penelitian ini dilakukan sebagai studi awal
nengenai proses pembuatan
plastik iiodegradabel dengan memanfaatkan limbah:air sintetis industri
pangan berbahan baku:epung terigu. Variabel yang
digunakan aerupakan variasi wakfu antara proses aerobfun
proses anaerob. Pembahasan diberikan Calam dua kondisi, yaitu tahap pembibitan dan:klimatisasi (kondisi hansien) dan
tahap percobaan utama (kondisi tunak).Karakteristik
Limbah Cair Industri
panganBerbahan Baku Tepung Terigu
Limbah cair industri
pangan berbahanuku tepung terigu yang
digunakan dalam :enelitianini
merupakanlimbah cair
sintetis rntuk mendapatkankondisi studi awal
yangama untuk
tiip
variabel tahap percobaan utama.Studi pendahuluan berupa analisa limbah air indushi pangan berbahan baku tepung terigu
untuk menentukan kondisi st:Lndar selr.ma proses percobaan. Limbah yang diambil
dari
industripangan berbahan baku tepung terigu, disimpan selama satu
hari
agar mengendapkan padatan tersuspensi. Setiaphari
sebelumair
limbah diguuakan, dilakukan pengukuran pH dan COD, sementara pengukuranTKN
dilakukan setiapdua
hari
sekali danBOD diukur
pada setiap aldrir tempuhan. Karakteristik air limbah industritepung terigu yang telah
mengalami t,jngendapan disajikan pada Tabell.
Sebelurndiigunakan, pH umpan diatur pada kondisi pH 8
untuk mendapatkan kondisi reaktor ideal bagi perturtrbuhan bakteri lurnpur aktif.
Tabei
l.
KarakieristikLimbah Cair
Inciustri Pangan Berbahan Baku Tepung TeriguParameter Rentang Rata-rata
pH
COD (nrg/L) BOD (rng/L)
TKN (rng/L) 135,71
*296,53
196,5Peng.rmatan
pada
T:,rhapPcrnbibitan
darr Akiim:rtisasi (Kondisi Transicn)Pada kondisi transien, dilakukan analisa
tiap hari untuk
mengamatiMLSS,
COD, perolehanPHA, dan 'fKN (dua hari
sekali).Analisa
BOD
dilakukan pada awal dan akhir percobaantiap
tempuhandan TVA
juga dilakukan tiap tempuhan.Pengamatan MLSS dan COD
Hasil
pengamatan terhadapMLSS
pada semua tempuhan yang dilakukan disajikan pada Gambarl.
3,6
* 5,3 4,4
5271
- t49s2
90562358
-
4681 3 86338
Gambar
l. terlihat
bahwaMLSS
yang perolehpada akhir
tahapanlebih
tinggi banding MLSS pada awal proses. Kondisi inienunjukkan
adanya perkembangan .kroorganismeyang tumbuh dalarn
SBR.;rbedaan yang nyata tampak pada percobaan 5
n 6
dibandingkan dengan percobaal-4.
Hal:
diperkirakanterjadi
karenanilai
rata-ratalD lebih tinggi
pada percobaan5 dan
6,ripada substrat percobaan
l-4. Nilai
COt).ng tinggi dapat
diasosiasikan dcrrgarr.gginya kandungan senyawa organik scbagai
nber karhon untuk
pertunrbuhalr koorganisme. Padaawal
percobaan terjadi nurunanMLSS, hal ini
disebabkan karenakoorganisme yang sedang
melakukan aptasi terhadap kondisi SBR. Meskipun semuandisi dalam SBR diusahakan tetap, naulun Janekala
te{adi sedikit
perubahandi
luarntrol yang menyebabkan timbulnya fluktuasi
ama kondisi adaptasi mikroba.
-+-Run
1--*-
Run 2--*-
Run 3--.o-
Run 4 ---o- Run 5-
$srigs'l
Senyawa
orgranik
merupakan surnbe rkarbon bagi
mikroorganisnrcluntpur
aktif ,kondisi ini
rnenladi dasarbagi
pengolaharrl!r balr
secarahiologis. Dongan
perlbcrian ae'asi yang cukup, dilrarapkan rnikroorgatrisrrrcIurnprrl aktiF dapat berkcmbang
biak menggunakanbahan organik dalanr
li'nbah sebagai sumber karbon.I>cnllnruatan 'l-KN
I)cngirrrratarr tcrha<lap pcrryisiharr
'l'KNl
clilakukauuntuk
rrrcngctahui barryakrryir tti ro,qcrr ,valtg, dikonsurnsi olch lnikroolgarrisnrc.Nitrogen
dalam bentuk antoniunt mcrupakan bahan penyusun asarn amino dan asam nukleat yang berperan dalarn pernbentukan sel-sel baru.FIasil
pengamatan terhadap penyisihan 'IKN untuk rnasing-rnasing tempuhan disajikan pada Tabel2..E!
E
CD
a
J
E
1 6000
14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0
15
Waktu (hari)
Gambar 1.
Grafik
hubungan MLSS terhadap waktu tempuhan 20Tabel 2. Persentase isihan
TKN
untuk setian temnuhanTempuhan
Rentang ponyisihan(%)
Rata-rata (%)1
2 J 4 5 6
70,00-89,39 30,83-87,50 62,26-89,57 55,33-90,37 65,30-g i,0g
79,91 '13,74 19,19 73,04 14 7^
44,29-92,95 63-r9
Tabel 2 terlihat bahwa
semua tempuhanterjadi
penyisihanTKN
yangcukup besar. Hal ini
menrrnjukkanterjadinya konsumsi nitrogen
seiama proses dalamSBR.
Konsumsi nitrogen terutama terjadi pada saat kondisi anaerob.Pada kondisi
ini tidak terjadi
harnbatanterhadap
siklus TCA
sehingga proses pembentukansel
berlangsung normal.Pembentukan sel-sei baru ciapat berjaian apabila senyawa-senyawa pembentuk sel
seperti
oksaloasetat,piruvat, dan tl-
oksoglutarat berikatan dengan amouium pembentuk asam-asam amino dan asam
nukleat yang merupakan
monomer pembentuksei
meiaiui sikius giioksiiat.Asam-asam
amino
kemudianberpolimerisasi mernbentuk
protein.Polimerisasi juga akan
membentuk polisakarida,lipida, dan
pada akhirnya membentuksel baru. Selama
prosespembentukan sel
ini
berjalan lancar maka amonium yang digunakan dalam prosesjumlahnya semakin banyak,
sehingga penyisihan nitrogenyang terukur
akarr semakin besar.Pengamatan Polihidrol<sialkanoat (PHA) Percobaan ini menggunakan asumsi bahrva
PHA yang terbentuk merupakan kopoiirner dari
P(HB-ko-HV). Ilal ini didasarkan
padapenelitian
Chua dan Yuridiksi [1999],
yilngmenyatakan bahwa kopolirner
tersebutdiakumulasi oleh bakteri lumpur
aktif.Pernyataan
ini juga didukung
dengan hasil pe gamatan bahwa terhaciaptitik ieleh
PHA yarrg diperoleh.Titik
Ieleh PHB standar adalah 17'l 0r-, sedangkantitik
leleh standar pHV adalah 100 ocl [Wong dkk., 2000]. Hasil pengamatan terhadaptitik
leleh PHA yang diperoleh pada percobaan ini rrenunjukkan temperatur di antaratitik
ieieh sianciar PHB <ian PHV, maka <iapatdinyatakan
bahwa polimer yang
terbentuk merupakan gabungan keduanya atau berbentuk I<cpolimer.Jadi
apabilatitik
lelehpHA
yang dirmati semakin rendah, maka dapat dinyatakan bahwa kandunganHV
semakin besar, dengankata
iain
kandunganHB
serrrakinkecil.
I-lasil pengamatantitik
lelehPllA
untuk ternpuhan l-6 disajikan pada Tabel 3.Tabel3.
Titik
lelchPI{A
untuk sctiap tempuhanRun Waktu
Pengisian
%o
llV
rata- ___ __'-{_r1_I t.2B t3.26
l g,0l 24,02 19,57 23,93 Rentang
Iitik
't'itik-l-clchKarrclungarr I)l IA y,1t111ta (gigscl)
0.0{109 0,0813 0,1353 0. I 453 0, I 329 0, r 838 l,eleh
(oC)
Itrrl:r-rata (')Q)139
- 148
143.581
6 jarn26jam 36jam 46jam 5
6jam62jam
135
-
145120
-
142120
-
134122
-
150120
-
134r40,84 132,92 126,00 133,52 126.26
Pada setiap tempuhan,
pHAmempunyai rentang
titik leleh
tertentu.Perbedaan rentang titik leleh
ini menunjukkan perberlaan kandungan FIB dan HA. Pada tempuhan 1titik
leleh pHA berkisar antara 139-
148 0C dengarr nilairata-rata
i43,58
0C.Niiai
rata-ratatitik
leleh pada tempuhanI ini lebih
tinggi dibanding tempuhan-tempuhan yang lain.Walaupun berbedaan
titik
leleh PHA-nyatidak begitu signifikan,
terutamajika
dibandingkan dengan tempuhan 2, namunkondisi ini menunjukkan
bahwa kandunganHB
pada tempuhanI
lebihhanyak daripada tempuhan yang lain.
Pengematan terhadap
kanciuangan PHA rata-rata
untuk semua tempuhan tidak memberikan40
perbedaan
yang besar, namun
dapatdilihat bahwa perolehan
terendahdidapat pada tempuhan 1
yaitu tempuhan dengan periode aerob yangterpanjang (5 jarn). PHA
terutamadibentuk pada periode
anaerob yaitu saatterjadi
hambatan terhadap siklu.sTCA, sehingga semaljn
ptmjangperiode aerob maka PHA )ang
dihasilkan semakin rendah.
Kesimpuian
Hasil
penyisihanCOD dan
TKNpada periode aerob dan
tahappengumpanan panjang
menghasilkan COD danTKN
yang besar. Durasi tahappengumpanan berpengaruh
terhadap pembentukan PHA, waktufilling
pendek menghasilkanPHA yang lebih
banyal<.Kandungan PHA rata- rata diperoleh pada percobaan dengan waktu filling 4 jam.
Ucapan Terima Kasih
Pada kesenrpatan ini,
penuiismengucapkan syukur
Alhamdulillah kepada Allah SWT serta terima kasih yang sebesar-besarnyakepada
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional atas dukungan dana dalam kegiatan Penelitian ini.I.{FTAR PUSTAKA
merican
Public Health Association,
1992, Standard Methodfor the Examinationof
Water and l[/astewater, lSth ed., APHA, Washington USA.
[ua,
H.,
dan P.H.F.Yu,
1999, Productionof
Biodegradable Plastics
from
Chemical Wastewater- A Novel Method
toReduce Excess Activated
Sludge Generatedfrom
Industrial Wastewater Treatment, Wat. Sci. Tech., 39(10-1 1),hal.273-280.
ru4 H., P.H.F. Yu, dan L.Y. Ho,
1997, Coupling of Wastewater Treatment withStorage Polymer Production,
Appl.Biochem. Biotechnol., 63, hal. 627 -63 5.
Droste,
R.I-.,
1997,Theory and
Practiceof Water and
Wastewater Treatment, JohnWiley &
Sons,New York,
hal.547-612.
Helrnreich,
8., D
Schrrff, danP.A.
Wilderer,2000, Full
Scale Experiencens witli Srnall Sequencing Batch Reactor Plantsin
JBavaria, Wat. Sci. Tech.,rll(1),
hal.89-96.
Ilenze, Mogens, Poul Harremoes, Jes
la
CourJansen, dan Erik Arvin,
1995,Wastewaier Treatmeni :
Bioiogicaiand Chemical Process,
Springer-Verlag Berlin,
Germany,hal.
95-98, 273-283.Horan, N.J., .I991, Biological
Wastewatcr Trea[ment
Systems: Theory
andOperation, John Wilcy &.
Sons,England, hal. 197, 230-23? .
Jogdand, S.N., 2000, Welcome to the World
of Eco-Friendly Plastics :
Bioplastics,C : \P r o gr amF il e s\Te I eport P r o\P r oj e c ts \ B iop last ic _l ndia\B P 6. ht m
Lee, S.Y., 1996, Plastic Bacteria? Progress and
Prospects for
Polyhydroxyalkanoate Production in Bacteria, Tibtech,l4, hal.431-438.
Mirro, 1'.,
M.C.l\1.Van
Loosdrecht. dan J.J.Fleijnen, 1998, Microbiology
andBiochemistry of the
EnhancedBiological Phosphate Removal Prc,cess, Wat. Res.,32(ll), hal. 3193-3201.
Poirier, Y., C. Nawrath, dan C. Sorneville, 1995, Prodr.rction
of
Polyhydroxyalkanoates, aFarrrily
of
Iliodegradable Plastics andElastorncrs,
in llacteritr arrd
Plalrts,B io/Technolog, 13, hal. 1 42- 1 50.
Purnama, H., 2001, Kajian
Awal
Pembentukan Polihidroksialkanoat (PHA) pada Sistern Pengolah Limbah LumpurAktif
dengan Sequencing Batch Reactor (SBR), Iesrs Magister, Program Studi Teknik Kimia,Institut Teknologi Bandung.
Satoh, H., T. Mino, dan T. Matsuo, 1999, PHA Production
by
Activated Sludge, /nrl.Journal. of Biological Macromolecules, 25,hal. 105-1 09.
41
H., Y. Iwamoto, T. Mino, dan T. Matsuo, 1998, Activated Sludge as
a
Possible Sourceof
Biodegradable Plastic, Wat.Sci. Tech., 3$Q),hal. 103-109.
4.,
1997, Biodegradable Plastics.Euvironment Federation, 1994, Basic
Activated Sludge Process
Control, Alexandria USA, hal. 3-12.Yu, F.,
I{.
Chua,A.L.
Huang, W.Lo,
dan C.Q.Chen, 1998, Conversion of Food
trndustrial Waste into Bioplastics, Appl.
Biochem. Biotech., 70, hal. 603-614.
42