• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKRUTMEN ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "REKRUTMEN ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Aparatur desa merupakan unsur penting pemerintahan desa yang membantu kepala desa dalam perumusan kebijakan dan koordinasi serta kemitraan langsung dengan masyarakat. Salah satu unsur penyelenggara pemerintahan desa adalah Badan “Permusyawaratan” Desa yang disingkat BPD, yang sebelumnya disebut Badan “Perwakilan” Desa yang juga disingkat BPD. Mengingat pentingnya perangkat desa yang memiliki kemampuan dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh desa untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan di desa, maka desa menjadikan rekrutmen anggota BPD di desa sebagai salah satu peristiwa yang sangat penting untuk pemilihan. perangkat desa di suatu desa.

Dalam melakukan rekrutmen anggota BPD sesuai dengan PERMENDAGRI No 110 Tahun 2016 tentang Landsbyradadgivningsorganet Pasal 6. Pengisian keanggotaan BPD dilakukan melalui: a. Tujuan pembangunan desa demokratis berkeadilan gender, keterwakilan perempuan dalam struktur kepemimpinan BPD menjadi pertimbangan penting.

Rumusan Masalah

Perwakilan perempuan di BPD Desa Kerten Desa Kerten Kecamatan Ganwarno Kabupaten Klaten masih didominasi oleh laki-laki, sedangkan perwakilan perempuan belum ada. Berdasarkan uraian tersebut, penulis akan menganalisis lebih lanjut mengenai proses rekrutmen anggota BPD dengan mengambil judul.

Ruang Lingkup

Panitia pengisian melakukan penjaringan dan penyaringan calon anggota BPD melalui tahapan seleksi calon anggota BPD di wilayah Dusun dengan mekanisme. Musyawarah pemilihan calon anggota BPD sebagai wakil RW setempat untuk diusulkan di tingkat Dusun. Musyawarah tingkat dusun untuk memilih calon anggota BPD sebagai wakil dusun setempat berdasarkan usulan RW yang akan diajukan oleh panitia pengisian sesuai kuota.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi penulis Untuk menambah pengalaman dan ilmu untuk terjun ke masyarakat agar lebih memahami tentang ilmu pengetahuan khususnya dalam rekrutmen anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Bagi pemerintah desa, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pemerintah desa dan badan musyawarah desa dalam melakukan rekrutmen Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk menjalankan sistem pemerintahan secara baik dan benar.

Literatur Review

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk memilih informan, mengumpulkan data primer dan sekunder melalui wawancara dan studi dokumen, serta menguji keabsahan data melalui triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pilkada sejalan dengan Permendagri 110 Tahun 2016 yang dijadikan pedoman dalam pemilihan umum, hasilnya menunjukkan bahwa pilkada langsung Badan Permusyawaratan Desa di desa Senamat berjalan dengan baik. Apalagi (Bakhtiar, 2022) jurnal berjudul “Pemilihan Badan Permusyawaratan Desa di Kabupaten Sarolangun Jambi”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses pengangkatan anggota Badan Permusyawaratan Desa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa keterwakilan perempuan dan daerah penting dalam pemilihan calon anggota Badan Permusyawaratan Desa. Selanjutnya tesis diploma (RIZKI, 2018) berjudul “Demokrasi permusyawaratan dan tipe keterwakilan perempuan di Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Selain itu, penelitian ini juga ingin melihat pengaruh demokrasi deliberatif dalam membentuk tipe keterwakilan perempuan di BPD.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan dapat dipilih dan dilegitimasi menjadi anggota BPD karena telah melalui proses musyawarah yang rasional. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas untuk memahami bahwa pemilihan perwakilan dengan mekanisme demokrasi permusyawaratan ideal atau tidak, akan mempengaruhi pembentukan tipe perwakilan berdasarkan derajat keterwakilan. . Selanjutnya tesis (PUTRI, 2019) dengan judul “Tinjauan Fikh Siyasah tentang Keterwakilan Perempuan dalam Pemilihan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Nagori Dusun Ulu Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun. mewakili dalam hal memilih dan dipilih telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa pada setiap periode pemilihan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Nagora Dusun Ulu Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun hampir tidak ada perempuan yang terpilih, dan pemilihan hanya dilakukan dalam forum. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan di lokasi tempat penelitian berlangsung yaitu Dusun Nagora Ulu Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun. Perbedaan jurnal di atas adalah pada penelitian ini pemilihan anggota BPD di Desa Kerten mengacu pada PERMENDAGRI NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG Pasal 6 BADAN PERHITUNGAN DESA Pemenuhan keanggotaan BPD dilakukan melalui: a.

Kerangka Konseptual

  • Badan Permusyawaratan Desa
  • Rekrutmen

Untuk memenuhi aspirasi masyarakat misalnya Badan Permusyawaratan Desa dapat langsung turun ke lapangan atau mengadakan musyawarah masyarakat untuk mengadakan musrenbang sehingga BPD dapat segera mencari masukan atau ide dari masyarakat. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa bersama Pemerintah Desa (Ibukota dan Perangkat Desa) menjadi dasar bagi Badan Permusyawaratan Desa. Penulis menyimpulkan dari pembahasan sebelumnya bahwa Badan Permusyawaratan Desa dalam beberapa aspek mewakili aspirasi masyarakat.

Dengan keputusan hakim daerah atas nama Bupati paling lambat tiga hari sebelum berakhirnya masa keanggotaan BPD periode sebelumnya, calon BPD terpilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ditetapkan menjadi anggota BPD. Dalam suatu organisasi, proses perekrutan merupakan salah satu proses terpenting dalam menentukan kelayakan calon anggota BPD. Dari berbagai pandangan teoritis di atas dapat disimpulkan bahwa rekrutmen BPD merupakan proses mencari, menemukan dan menarik partisipasi masyarakat yang berpotensi untuk bekerja dalam organisasi melalui beberapa tahapan diantaranya identifikasi dan evaluasi sumber penarikan tenaga kerja, proses penarikan tenaga kerja memilih penempatan atau orientasi personel.

Proses ini dilakukan untuk mendorong calon potensial agar memiliki kesempatan menjadi anggota BPD. Agar panitia seleksi calon dapat menjaring calon anggota BPD yang berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan organisasi dan masyarakat desa. Dari kedua metode rekrutmen di atas, pemilihan anggota BPD menggunakan Metode Terbuka karena mekanisme pemilihan anggota BPD dilakukan dengan cara pemilihan langsung dan sistem musyawarah dimana dilakukan seleksi.

Dalam proses rekrutmen BPD, BPD harus menerapkan prinsip-prinsip rekrutmen dengan menyeleksi calon anggota BPD berdasarkan kebutuhannya untuk mendapatkan kualitas yang sesuai dengan biaya yang seminimal mungkin. Perencanaan dan keputusan strategis mengenai kepegawaian dan proses pelaksanaan kepegawaian anggota BPD dilakukan dengan metode dan tidak membosankan dengan memperhatikan mekanisme pemilihan anggota BPD dalam PERBUP yang berlaku. Kesenjangan antara kuantitas dan kualitas tenaga kerja yang tersedia dengan kebutuhan atau kebutuhan tenaga kerja dapat ditentukan melalui perencanaan sumber daya manusia.

Langkah-langkah yang digunakan dalam rekrutmen anggota BPD adalah Panitia Penyelesaian melakukan penjaringan dan penyaringan terhadap calon anggota BPD sebelum menuntaskan anggota BPD berdasarkan usulan dari wilayah Dusun setempat. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang membatasi rekrutmen, dan beberapa faktor di atas dapat menjadi kendala dalam proses rekrutmen anggota BPD, misalnya SDM yang berkualitas, kondisi eksternal dan internal serta kebiasaan buruk. yang belum diubah akan dilanjutkan dalam proses rekrutmen.

Metode Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Unit Analisis
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini objeknya adalah: Rekrutmen anggota Badan Permusyawaratan Desa di Desa Kerten Kecamatan Ganwarno Kabupaten Klaten. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik purposive sampling, tujuan pengambilan sampel ini disesuaikan dengan objek dan subjek yang menjadi fokus penelitian. Dalam penelitian ini fokusnya terletak pada lokasi penelitian dengan alasan yang rasional dan bertanggung jawab.

1 Suyadi Ketua Desa Kerten 2 Ragil Waluyo Ketua BPD Kerten 3 Widodo Sekretaris BPD Kerten 4 Hariyanto Anggota BPD Kerten. Menurut Sugiono dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan di lingkungan alam (natural condition), sumber data primer, serta teknik pengumpulan data yang utamanya terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengamatan ini dilakukan secara langsung di Desa Kerten Kecamatan Ganwarno Kabupaten Klaten agar peneliti dapat melihat langsung kondisi daerah penelitian dan beberapa informasi yang diperoleh melalui pengamatan seperti lokasi tempat penelitian dilakukan, masyarakat . terlibat dalam penelitian dan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti.

Teknik observasi digunakan sebagai cara untuk mengumpulkan data terkait gambaran proses rekrutmen Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Kerten Kecamatan Gantwarno Kabupaten Klaten. Ketika melakukan penelitian dimana kita akan bertemu dengan informan secara langsung dan dapat melakukan wawancara dengan mereka, metode ini akan sangat bermanfaat. Metode ini berupa dokumen publik, seperti: arsip, jurnal, dan makalah.Peneliti akan dapat mengisi data-data konkrit dengan bantuan metode dokumentasi ini.

Jadi sambil mengolah data yang diperoleh yaitu berupa ucapan dan tulisan, selanjutnya akan dideskripsikan dalam bentuk kata atau kalimat melalui analisis data deskriptif dengan cara mengelompokkan atau mengkategorikan semua data beserta aspek-aspek penghubungnya. Reduksi data adalah jenis analisis yang dikenal dengan penajaman, pengkategorian, pengarahan, dan pengorganisasian data sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan akhir dan diverifikasi. Penyajian data diharapkan dapat mengungkapkan pola yang bermakna dan memberikan kesempatan untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan.

Tabel 1.1. Informan Penelitian
Tabel 1.1. Informan Penelitian

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

  • Sejarah Desa Kerten
  • Kondisi Pemerintah Desa Kerten
  • Visi dan Misi Desa Kerten
  • Kondisi Geografis Desa Kerten
    • Letak Wilayah
    • Luas Wilayah
  • Kondisi Demografis Desa Kerten
    • Jumlah Penduduk
    • Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
    • Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
    • Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Mata Pencaharian

Pada tabel dibawah ini akan dijelaskan pemerintahan desa Kerten menurut budaya dan budaya setempat, diantaranya sebagai berikut. Berdasarkan jabatan yang tercantum di atas, tabel penyelenggara pemerintahan desa mengungkapkan siapa yang aktif, menduduki jabatan pengurus, dan mengarahkan roda pemerintahan di desa Kerten. Berdasarkan data RPJMD desa Kerten tahun 2019–2025, jumlah pengurus yang aktif menjalankan perannya sebagai pengurus Badan Permusyawaratan Desa sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Dari tabel diatas, lahan kering di Desa Kerten merupakan yang terluas yaitu 468,33 Ha dan jika disebar lebih dari 60% dari total 100%. Dari tabel di atas terlihat bahwa mayoritas penduduk Desa Kerten adalah penduduk berusia 16 sampai dengan 65 tahun, bahkan lebih dari separuh jumlah Desa Kerten yaitu 60%. Sedangkan anak usia sekitar 1 sampai 15 tahun jumlahnya jauh lebih sedikit, bahkan tidak sampai 10% dari total penduduk Desa Kerten.

Dan untuk usia 66 tahun ke atas, Kerten Landsby memiliki angka yang signifikan yaitu 2.589 yang jika dibagi menjadi 33% dari total 100%. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk Desa Kerten beragama Islam yaitu 7.640 orang dari total 7.752 orang. Meski mayoritas masyarakat Desa Kerten memeluk agama Islam, namun toleransi di Desa Kerten sangat dijunjung tinggi.

Hal ini terbukti karena masyarakat di Desa Kerten selalu bergotong royong dalam banyak hal dan juga memiliki rasa kekeluargaan yang erat. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk Desa Kerten berpendidikan terakhir SMA/SMK yaitu mencapai 1.739 orang, dan jika dihitung persentasenya adalah 38% dari total 100 orang. % . Bisa dikatakan tingkat pendidikan di Desa Kerten cukup baik, dengan pendidikan yang memadai akan melahirkan seseorang yang mampu.

Sebagian besar masyarakat Desa Kerten masih bermata pencaharian di sektor pertanian, seperti dapat dilihat pada tabel berikut. Selain itu, Desa Kerten memiliki 1.378 penduduk yang melakukan pekerjaan lepas, yaitu 17% dari total penduduk.

Tabel 2.1 Perangkat Pemerintah Desa Berdasarkan Jabatan
Tabel 2.1 Perangkat Pemerintah Desa Berdasarkan Jabatan

ANALISIS REKRUTMEN ANGGOTA BADAN

Pembentukan Panitia Pengisian Badan Permusyawaratan Desa

Tugas dan Kewenangan Panitia Pengisian BPD

Tahapan Pengisian BPD

Langkah-langkah dalam proses perekrutan dan seleksi

Panitia Pengisian Melakukan Penjaringan Dan Penyaringan bakal Calon

Menjadi Anggota BPD Dengan Keputusan Camat

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Saran

Langkah-Langkah Dalam Proses Pengrekrutan Dan Seleksi

Struktur Badan Permusyawaratan Desa Kerten

Pola Pembentukan Panitia Pengisian BPD di Desa Kerten

Mekanisme Penjaringan Anggota BPD di Desa Kerten

Gambar

Tabel 1.1. Informan Penelitian
Tabel 2.1 Perangkat Pemerintah Desa Berdasarkan Jabatan
Tabel 2.2 Pembagian Wilayah di Tingkat Dusun
Tabel 2.3 Pengurus Badan Permusyawaratan Desa
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dalam operasionalisasi Desa untuk mewujudkan otonomi yang diberikan kepada Desa terdapat pembiayaan-pembiayaan, dimana pembiayaan tersebut memiliki hubungan dengan Alokasi