• Tidak ada hasil yang ditemukan

The Relationship Of Self Confidence And Group Conformity With The Intensity Of Tiktok Social Media Use

N/A
N/A
skripsi khoirunnisa

Academic year: 2023

Membagikan "The Relationship Of Self Confidence And Group Conformity With The Intensity Of Tiktok Social Media Use"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Psikogenesis, Volume XX, No.Y, Bulan ZZZZ

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KONFORMITAS KELOMPOK DENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TIKTOK

The Relationship Of Self-Confidence And Group Conformity With The Intensity Of Tiktok Social Media Use

Khoirunnisa Restu Pambudi1, Juliani Prasetyaningrum2

Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia Email: [email protected]1 [email protected] 2

KATA KUNCI

KEYWORDS

ABSTRAK

Kepercayaan Diri, Konformitas Kelompok, Intensitas Penggunaan Media Sosial Tiktok

Self Confidence, Group Conformity, Intensity Use of Tiktok Social Media

Tiktok adalah media sosial yang saat ini paling banyak digunakan masyarakat, dikarenakan dalam aplikasi tersebut menawarkan karakteristik yang berbeda dari media sosial lainnya. Indonesia menjadi negara kedua sebagai pengguna tiktok terbanyak di dunia. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk membuktikan adanya hubungan antarakepercayaan diri dan konformitas kelompok dengan intensitas penggunaan media sosial tiktok. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA swasta di Sragen. Populasi merupakan jumlah secara keseluruhan dari subjek penelitian. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Teknik purposive sampling, dengan karakteristik subjek berusia berusia 16-18 tahun, pengguna aktif media sosial tiktok, menggunakan tiktok lebih dari 3 jam/hari. Sampel pada penelitian ini berjumlah 87 siswa. Penelitian menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan instrumen Skala Kepercayaan Diri, Skala Konformitas Kelompok, dan Skala Intensitas Penggunaan Media Sosial Tiktok. Teknik analisis data menggunakan Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan hipotesisi mayor terbukti yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dan konformitas kelompok dengan intensitas penggunaan media sosial titkok. Hipotesis minor pertama terbukti yaitu terdapat hubungan negative yang signifikan antara kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan media sosial tiktok. Hipotesis minor kedua juga terbukti yaitu terdapat hubungan positif yang signifikan antara konformitas

(2)

kelompok dengan intensitas pengunaan media sosial tiktok.

Kepercayaan diri memberikan kontribusi terhadap intensitas penggunaan media sosial tiktok sebesar 26% dan konformitas kelompok memberikan kontribusi terhadap intensitas penggunaan media sosial tiktok sebesar 9%, sementara sisanya 65% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian seperti pola asuh, kontrol diri, dan harga diri.

ABSTRACT Tiktok is the social media that is currently most widely used by people, because this application offers different characteristics from other social media. Indonesia is the second country with the most TikTok users in the world. The aim of this research was to prove the existence of a relationship between self-confidence and group conformity and the intensity of use of social media TikTok. The population in this study were class XI students of private high schools in Sragen. Population is the total number of research subjects. The sampling technique in this study used a purposive sampling technique, with the characteristics of subjects aged 16-18 years, active users of TikTok social media, using TikTok for more than 3 hours/day. The sample in this study amounted to 87 students. The research used quantitative correlational methods with the instruments Self-Confidence Scale, Group Conformity Scale, and Tiktok Social Media Use Intensity Scale. The data analysis technique uses Multiple Linear Regression. The research results show that the major hypothesis is proven, namely that there is a significant relationship between self-confidence and group conformity and the intensity of use of social media. The first minor hypothesis is proven, namely that there is a significant negative relationship between self- confidence and the intensity of use of TikTok social media. The second minor hypothesis was also proven, namely that there was a significant positive relationship between group conformity and the intensity of use of TikTok social media. Self-confidence contributes to the intensity of TikTok social media use by 26% and group conformity contributes to the intensity of TikTok social media use by 9%, while the remaining 65% is influenced by other factors outside research such as parenting, self-control and self-esteem.

PENDAHULUAN

Saat ini perkembangan teknologi begitu pesat yang dapat memunculkan berbagai media sosial. Namun berkembangnya media sosial juga didukung dengan fasilitas yang memadai dari handphone.

Media sosial menjadi sangat berkembang saat ini karena menyajikan berbagai macam konten yakni WhatsApp,

Instagram, Telegram, Twitter, YouTube, dan Tiktok

Dikutip dari databoks.katadata.co.id pada 20 Juli 2022, menurut laporan Business of Apps pengguna tiktok di seluruh dunia dikuasai oleh orang dewasa dengan usia 20-29 tahun dan remaja usia

(3)

10-19 tahun berada di urutan kedua dengan 28%. Melihat bahwa usia 10-19 tahun menjadi urutan kedua dalam penggunaa tiktok dimana merupakan usia anak sekolah SD-SMA yang masih dalam tahap perkembangan, untuk itu orang tua perlu mengawasi dalam penggunanya.

Aplikasi tiktok saat ini banyak digemari anak-anak, remaja, bahkan sampai orang tua dengan alasan konten yang menghibur.

Berdasarkan survei awal yang kepada 10 siswa, terdapat 20% siswa dengan ketegori rendah, 30% siswa pada kategori sedang, dan 50% siswa pada kategori tinggi. Hal ini dikuatkan dengan penelitian yang dilakukan dilakukan (Astuti &

Andrini, 2021) bahwa intensitas penggunaan aplikasi tiktok itu dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki kebiasaan memakai social media tiktok pada kategori rendah sebanyak 4,3%, kategori sedang sebanyak 74,2%, dan pada kategori tinggi sebanyak 21,5%. Dari penelitian tersebut dapat dilihat jika kebiasaan menggunakan media sosial tiktok tinggi dan menjadi permasalahan, karena dengan sajian tiktok yang berbeda dengan media sosial lain menyebabkan intensitas pengguna yang tinggi. Selain itu berdasarkan penelitian yang dilakukan (Puspitasari & Tama, 2021) menyatakan sebanyak 152 anggota kelompok dalam tiktok crew yang dijadikan sebagai sampel, terdapat 91 orang pada kategori tinggi sebanyak 59,9% dan 61 orang dengan kategori rendah sebanyak 40,1%.

Intensitas dalam menggunakan media sosial tiktok ini diakibatkan remaja yang mengikuti teman sebaya sehingga tidak dapat mengontrol dirinya. Remaja saat ini gemar untuk bermain tiktok baik secara individu ataupun berkelompok. Bahkan ketika berkumpul dengan teman sebaya remaja mereka tidak berbincang melainkan sibuk dengan handphone masing-masing. Orang-orang melakukan konformitas kelompok cenderung agar bisa diterima oleh kelompok sosialnya.

Untuk itu mereka merelakan dirinya untuk

merubah sikap dan tingkah laku sehingga sesuai dengan norma yang berlaku.

Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara kepercayaan diri dengan intensitas pengunaan media sosial tiktok dan untuk mengetahui hubungan konformitas kelompok dengan intensitas penggunaan media social tiktok. Selain itu terdapat manfaat penelitian yaitu pertama manfaat akademik yakni diharapkan penelitian yang dilakukan dapat menambahkan pengetahuan dan wawasan bagi pembacanya. khususnya bagi siswa SMA yang bahwa semakin tinggi intensitas penggunaan media social tiktok dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan konformitas kelompok. Manfaat kedua yakni manfaat praktis yakni hasil penelitian menjadi ilmu pengetahuan tentang hubungan kepercayaan diri dan konformitas kelompok dengan intensitas penggunaan media social tiktok selain itu dari hasil penelitian ini dapat menunjang para peneliti selanjutnya yang menghubungkan tentang kelompok intensitas penggunaan media social tiktok dengan variable lain.

Berdasarkan paparan di atas terdapat rumusan masalah yakni “Apakah terdapat hubungan antara kepercayaan diri dan intensitas penggunaan media sosial tiktok?” dan “Apakah terdapat hubungan antara konformitas kelompok dan intensitas penggunaan tiktok?”

Tiktok merupakan aplikasi yang menyajikan tampilan yang menarik, sehingga dapat digunakan oleh penggunannya secara mudah untuk membuat video pendek sehingga dapat menarik perhatian banyak orang (Aji Wisnu Nugroho, 2018). Menurut Hanifah (2020) intensitas penggunaan tiktok merupakan sebuah stimulus dari luar diri seseorang dan memberikan respon dari dalam diri seseorang. Menurut Sunarto (2020) Intensitas penggunaan media sosial merupakan ukuran berapa lama, berapa

(4)

sering, dan seberapa fokus seseorang dalam menggunakan media sosial. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa intensitas penggunaan media sosial tiktok merupakan sebuah intensitas seseorang dalam menggunakan aplikasi yang berfungsi untuk berekspresi dan berkreasi bagi para penggunanya dengan membuat video.

Intensitas penggunaan media sosial tiktok memiliki beberapa aspek yakni perhatian, penghayatan, durasi dan frekuensi oleh (Ajzen, 2005). Perhatian merupakan konsentrasi seseorang dalam melihat tiktok. Penghayatan merupakan proses mendalami tayangan yang di tampilkan dalam tiktok. Durasi merupakan rentang waktu berapa lamanya seseorang dalam melihat tiktok. Frekuensi merupakan aktivitas yang dilakukan secara berulang- ulang ketika melihat tiktok. Dalam media sosial tiktok terdapat 2 faktor yang mempengaruhi penggunaan tiktok yakni factor internal dan factor eksternal Malimbe, dkk (dalam Maulana, 2000).

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu, seperti keinginan, harapan, perasaan, motivasi diri. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, seperti menerima informasi, pengetahuan dan kebutuhan sekitar.

Menurut Santrock (2003) kepercayaan diri merupakan sebuah media yang digunakan unutk menilai diri seseorang. Menurut Lauser (2012) kepercayaan diri merupakan sebuah keyakinan diri atas kemampuan yang dimiliki sehingga berani melakukan hal yang disukai dan berani bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan tanpa ada rasa khawatir dan cemas. Menurut Lauster (dalam Deni & Ifdil 2016) kepercayaan diri merupakan sikap yakin dengan kemampuan yang dimiliki dan merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang ia sukari karena berani bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan baik untuk diri sendiri maupun pada lingkungan sekitar. Dari

paparan di atas dapat disimpulkan bahwasanya kepercayaan diri merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mampu mengendalikan sesuatu hal yang kemungkinan terjadi dengan kemampuan yang dimiliki sehingga individu akan selalu belajar dari pengalaman hidupnya untuk berproses lebih baik.

Menurut Lauster aspek-aspek dalam kepercayaan diri yaitu merasa yakin atas kemampuan yang dimiliki, optimis, objektif, bertanggung jawab, rasional.

Beberapa ahli mengemukakan bahwasanya dalam kepercayaan diri itu terdapat faktor yang dapat mempengaruhi yakni, menurut Lauster (2012) kepercayaan diri dibentuk oleh kondisi fisik, cita-cita, sikap hati-hati, dan pengalaman hidup. Selain itu Santrock (2003) mengungkapkan ada hubungan dengan teman sebaya, hubungan dengan keluarga, bahkan penampilan merupakan fakor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri. Kemudian Lindenfield (1994) mengemukakan dua jenis kepercayaan diri yakni kepercayaan secara eksternal dan secara internal. Kedua jenis kepercayaan diri saling melengkapi, membentuk sesuatu yang lebih kuat dan lebih efektif daripada jumlah bagian- bagiannya.

Konformitas kelompok menurut Sears (2009) merupakan keadaan dimana individu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan kelompok sosialnya dikarenakan adanya tuntutan, ancaman, tekanan, dan desakan untuk bisa menyesukaikan diri.

Konformitas merupakan jenis pengaruh dari lingkungan sosial dimana seseorang akan berusaha untuk mengubah perilaku sesuai dengan norma dalam kelompok yang di ikutinya (Baron & Byrne, 2005). Dari paparan di atas dapat dijelaskan bahwa konfomitas kelompok merupakan perubahan tingkah laku individu untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, pendapat, kebiasaan yang sesuai dengan teman sebayanya.

(5)

Aspek konformitas kelompok menurut Sears, Freedman, Peplau (1994) yaitu kekompakan, kesepakatan, dan ketaatan. Kekompakan adalah kekuatan yang dimiliki dalam anggota kelompok yang menjadikan eratnya hubungan anak dengan kelompok yang disebabkan adanya keterkaitan satu sama lain. Untuk itu dengan adanya kekompakan tinggi menunjukkan semakin tinggi pula konformitas kelompok (Dewi, 2015).

Kesepakatan merupakan adanya perjanjian antar anggota kelompok sehingga individu harus menyesuaikan pendapatnya dengan pendapat kelompok. Ketaatan merupakan tuntutan anggota kelompok untuk mengikuti perintah dari kelompok unutk melakukan tindakan. Sedangkan factor yang mempengaruhi individu untuk conform menurut Myers (2012) yaitu Group size (ukuran kelompok), Cohession (kohesivitas), Status, Public Response (respon umum), No Price Comitment (komitmen sebelumnya).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional berganda untuk mengetahui adanya hubungan antara kepercayaan diri dan konformitas kelompok dengan intensitas penggunaan media sosial tiktok. Alat ukur yang digunakan adalah skala yang disusun berdasarkan teori.

Adapun variable Independen yakni kepercayaan diri dan konformitas kelompok, sedangkan variable Dependen yakni intensitas penggunaan media sosial tiktok

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dengan purposive sampling yang artinya pengambilan sampel disesuaikan dengan karakteristik yang ditentukan oleh peneliti. Alat ukur yang digunakan adalah skala yang disusun berdasarkan teori.

Populasi penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI di salah satu SMA swasta di Sragen, dengan kriteria 1. Berusia 16-18 tahun, 2. Pengguna aktif media sosial tiktok, 3. Menggunakan tiktok lebih dari 3 jam/hari. 4.Siswa aktif kelas XI di SMA

swasta di Sragen. Sampel penelitian yang digunakan berjumlah 87 siswa dikarenakan 23 siswa lainnya tidak sesuai dengan kriteria dalam penelitian. Pengumpulan data pada penelitian ini dengan google from disusun menggunakan skala psikologi tertutup dengan 4 alternatif pilihan jawaban dan disebarkan melalui whatsapp grup.

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Kepercayaan Diri, Skala Konformitas Kelompok, dan Skala Intensitas Penggunaan Media Sosial Tiktok.

Pada skala media sosial tiktok peneliti mengadaptasi dari Fauziah (2020) yang disusun berdasarkan aspek-aspek Ajzen (2005) yakni perhatian, penghayatan, durasi dan frekuensi. Lalu skala kepercayaan diri peneliti mengadaptasi dari penelitian Arinda (2021) berdasarkan aspek Lauster yaitu, yakin atas kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, rasional. Dan skala konformitas kelompok peneliti mengadaptasi dari penelitian Dewi (2015) berdasarkan aspek Sears,dkk (1994) yang terdiri dari kekompakan, kesepakatan, ketaatan.

Pengujian validitas penelitian ini yaitu content validity. Content validity adalah salah satu bentuk pengukuran dalam penelitian yang disusun berkaitan dengan butir pernyataannya (item-item) yang terbentuk pada kuesioner yang telah mencakup semua materi yang akan diukur.

Analisis expert judgement didasarkan pada opini penilaian oleh 3 rater. Uji validitas terhadap skala intensitas penggunaan media social mendapatkan skor dalam rentang 0,75-1,00. Skala kepercayaan diri mendapatkan skor dalam rentang 0,75- 1,00 dan skala konformitas kelompok mendapatkan skor dalam rentang 0,75-0,92 sehingga dapat dinyatakan bahwa instrument tersebut valid dan dapat dijadikan alat untuk pengambilan data.

Analisi ini menggunakan tingkat reliabilitas cronbach alpha untuk menentukan batas bawah nilai reliabilitas

(6)

untuk setiap item yang diuji. Hasil uji reliabilitas pada skala kepercayaan diri sebesar 0,760, pada skala konformitas kelompok sebesar 0,672, dan pada skala intensitas penggunaan media social tiktok sebesar 0,756.

ANALISIS & HASIL

Tujuan analisis data yang menggunakan analisis regresi berganda adalah untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antara dua variabel bebas yaitu belas kasih diri dan dukungan sosial dengan satu variabel terikat yaitu kesepian. Uji normalitas terbukti normal dan uji linearitas terbukti linear.

Uji Asumsi

Uji normalitas digunakan untuk menguji normal atau tidaknya data yang berdistribusi dalam penelitian. Data dikatakan normal, apabila nilai signifikan uji Kolmogorov-Smirnov pada table One- Sample

Kolmogorov-Smirnov (p>0,05) maka data dikatakan normal. (Ghozali, 2018).

Berdasarkan uji normalitas bahwa taraf sig.

sebesar sebesar 0,195 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variable penelitian berdistribusi normal.

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui adanya hubungan 2 variabel yang linear atau tidak secara signifikan.

Data dikatakan linear, apabila taraf Sig Deviation from Linearity > 0,05.

Sebaliknya, apabila taraf Sig Deviation from Linearity < 0,05 maka tidak ada hubungan linear (Ghozali, 2018). Dari hasil uji liniearitas antara kepercayaan diri

dengan intensitas penggunaan media social tiktok mendapatkan taraf Sig. Deviation from Linearity sebesar p = 0,811 (p > 0,05).

Maka dapat disimpulkan pada variabel kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan media social tiktok menunjukkan hubungan yang linear.

Tabel 1 Uji Hipotesis Mayor

Berdasarkan table diatas ditemukan F sebesar sebesar 22.226 dengan taraf signifikans 0,000 (p>0,01) artinya ada ada hubungan yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dan konformitas kelompok dengan intensitas penggunaan media sosial tiktok. hubungan yang sangat signifikan antara.

ANOVAa Model

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regressio n

356.212 2 178.106 22.226 .000b Residual 673.132 84 8.013

Total 1029.343 86

(7)

Tabel 2 Uji Hipotesis Minor

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa korelasi antara kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan media sosial tiktok yaitu r = - 0,535 dengan taraf signifikannya 0,000 <

0,01. Artinya dapat dinyatakan hipotesis minor pertama diterima yang berbunyi ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan media sosial tiktok. Sedangkan untuk uji hipotesisi minor kedua antara konformitas kelompok dan intensitas pengunaan media sosial tiktok r = 0,346 dengan taraf signifikan 0,001 < 0,01. Dapat dinyatakan hipotesis minor kedua diterima yaitu ada hubungan positif yang sangat signifikan antara konformitas kelompok dengan intensitas pengunaan media sosial tiktok.

Dalam sumbangan efektif kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan media sosial tiktok memiliki kontribusi sebesar 26% dan konformitas kelompok terdapai intensitas penggunaan media sosial tiktok memiliki kontribusi sebesar 9%. Sisanya sebesar 65%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini seperti pola asuh, kontrol diri yang rendah, dan harga diri.

DISKUSI

Berdasarkan dari hasil uji korelasi linear berganda dengan menggunakan SPSS versi 24, ditemukan F sebesar 22,226 dengan taraf signifikasi sebesar 0,000 (p <

0,01), sehingga kesimpulannya bahwa hipotesis mayor diterima dan berbunyi adanya korelasi yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dan konformitas

kelompok dengan intensitas penggunaan media sosial tiktok. Adapun hipotesis minor pertama yang berbunyi terdapat hubungan signifikan dengan arah negarif antara kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan media sosial tiktok. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis data r = - 0,535 dengan taraf signifikannya 0,000 < 0,01, yang artinya ada hubungan yang yang sangat signifikan dengan arah negarif antara kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan media sosial tiktok.

Correlations

Keperc ayaan

Diri

Konfor mitas Kelom

pok

Intensi tas Pengg unaan Media Sosial Tiktok Keperc

ayaan Diri

Pearso n Correl ation

1 -.200 -.535**

Sig.

(2- tailed)

.064 .000

N 87 87 87

Konfor mitas Kelom pok

Pearso n Correl ation

-.200 1 .346**

Sig.

(2- tailed)

.064 .001

N 87 87 87

Intensit as Penggu naan Media Sosial Tiktok

Pearso n Correl ation

-.535** .346** 1

Sig.

(2- tailed)

.000 .001

N 87 87 87

(8)

Jika kepercayaan diri itu tinggi maka intensitas penggunaan media sosial titok akan menjadi rendah. Sebaliknya jika kepercayaan diri itu rendah maka intensitas penggunaan media sosial tiktok menjadi tinggi. Data ini sesuai dengan pernyataan Suprana (2023) terdapat hubungan terdapat hubungan negatif antara penggunaan TikTok dan kepercayaan diri para remaja.

Hal ini menunjukkan jika penggunaan media sosial TikTok tinggi maka kepercayaan dirinya akan rendah dan sebaliknya, jika penggunaan media sosial TikTok rendah, kepercayaan diri akan tinggi. Sejalan dengan pendapat Nufus, et al. (2022) mengatakan jika penggunaan tiktok digunakan pada remaja yang memiliki psikologis belum matang maka akan memberikan dampak psikologis bagi remaja tersebut.

Adapun hipotesis minor kedua berbunyi terdapat hubungan yang signifikan dengan arah positif antara konformitas kelompok dengan intensitas pengunaan media sosial tiktok. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis data r = 0,346 dengan taraf signifikan 0,001 < 0,01. Data menunjukkan hipotesis minor kedua diterima dan berbunyi ada hubungan yang sangat signifikan dengan arah positif antara konformitas kelompok dengan intensitas pengunaan media sosial tiktok. Jika konformitas kelompok tinggi maka intensitas penggunaan media sosial tiktok juga akan meningkat pula. Sebaliknya jika konformitas kelompok rendah intensitas penggunaan media sosial tiktok juga akan menurun. Hasil ini sesuai dengan penelitian Bulan & Rohmadani (2022) adanya hubungan yang signifikan antara konformitas teman sebaya terhadap intensitas penggunaan media sosial tiktok pada remaja. Hal ini sejalan dengan pendapat Myers (2012) bahwa konformitas dapat melakukan perubahan perilaku atau kepercayaan seseorang akibat dari dari adanya tekanan kelompok. Sehingga intensitas penggunakan media sosial tiktok itu terjadi di akibatkan oleh teman sebaya serta remaja tidak dapat mengontrol

perilaku diri sendiri, teman sebaya dapat mempengaruhi perilaku individu sebagai akibatnya banyak remaja menggunakan media sosial tiktok.

Sumbangan efektif kepercayaan diri terhadap intensitas penggunaan media sosial tiktok sebesar 26%, artinya kepercayaan diri memiliki kontribusi sebesar 26% atas tingginya intensitas penggunaan tiktok pada subjek penelitian.

Adapun konformitas kelompok memiliki kontribusi sebesar 9% terhadap intensitas penggunaan media sosial tiktok pada subjek penelitian. Sisanya sebesar 65%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini seperti pola asuh, kontrol diri, dan harga diri.

Hasil penelitian ini yaitu intensitas penggunaan media social tiktok didominasi oleh kategori sedang dengan pesentase 36%

dengan jumlah subjek sebanyak 33 siswa.

Perbandingan tingkat intensitas penggunaan media social tiktok menunjukkan bahwa pada kategori sangat rendah terdapat 7 siswa dengan presentase 8%, dalam kategori rendah terdapat 20% dengan presentase 23%, dalam kategori sedang

dengan kategori pada variabel kepercayaan diri menunjukkan data bahwa sebanyak 33 siswa dalam kategori sedang dengan presentase 38%. Pada variabel konformitas kelompok menunjukkan data sebanyak 31 siswa dalam kategori tinggi dengan presentase 36%. Sedangkan pada variabel intensitas penggunaan media sosial tiktok menunjukkan data sebanyak 29 siswa dalam kategori sedang dengan presentase 33%.

Intensitas penggunaan media sosial tiktok yang sedang menunjukkan siswa mampu menggunakan waktunya secara efektif dan efisien. Intensitas penggunaan tiktok ini mampu meningkatkan rasa kepercayaan diri dan jika dimanfaatkan dengan baik menimbulkan hal positif.

Menurut Adawiyah (2020) penggunaan aplikasi tiktok memiliki pengaruh terhadap

(9)

salah satu tugas perkembangan remaja yakni mengenai kepercayaan diri. Individu yang mempunyai banyak waktu luang untuk mengakses tiktok menyebabkan rasa asik yang menimbulkan sikap berkelajutan untuk mengakses media sosial tiktok tersebut. Selain itu tikotk dapat diakses dimana saja dan juga kapan saja, sehingga individu bebas untuk mengekspresikan diri.

Tetapi individu akan merasa lebih asik untuk mengakses media sosial karena

dipermudah dengan membangun

komunikasi yang baik tanpa harus bertemu.

Kepercayaan diri yang rendah

menyebabkan siswa menjadi

ketergantungan dalam bermedia sosial, hal ini disebabkan siswa yang merasa tidak percaya diri untuk mengekspresikan kehidupannya di dunia nyata. Sejalan dengan pendapat Subathra, Nimisha, &

Hakeem (2013) yang menyatakan ketergantungan menjadikan seseorang merasa harus melakukan suatu kegiatan secara berulang walaupun memiliki efek negatif yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Salah satu efek negatif pada remaja adalah rendahnya rasa kepercayaan diri pada dirinya sendiri. Pada penelitian ini kepercayaan diri berada pada kategori sedang, dimana siswa tidak memiliki ketergantungan menggunakan media sosial tiktok namun masih terbilang sering menggunakannya.

Konformitas kelompok merupakan proses penyesuaian diri terhadap norma atau peraturan yang berlaku. Tingginya konformitas kelompok dikarenakan adanya pengaruh intensitas penggunaan media sosial tiktok yang berdampak pada aspek kehidupan remaja. Dengan adanya intensitas penggunaan media sosial tiktok mengakibatkan individu tidak dapat mengontrol perilakunya, sehingga kelompok mudah mempengaruhi perilaku individu untuk menggunakan media sosial tiktok. Hal ini sesuai dengan pendapat Bulan & Rohmadani (2022) yang menyatakan ada kaitan yang cukup erat antara konformitas dengan intensitas

penggunaan media sosial tiktok yang menjadikan remaja cenderung lebih setuju dalam pengambilan keputusan setiap kelompok. Keputusan yang diambil karena setiap anggota mendapat tekanan yang besar untuk menyesuaikan diri.

Dalam penelitian ini terdapat kekurangan yaitu pengambilan dan pengumpulan data melalui kuesioner di google from. Dikarenakan dilakukan secara online yang di sebar melalui whatsaap grup, sehingga menyebabkan peneliti tidak bisa memantau secara langsung bagaimana keadaan subjek ketika mengisi kuesioner.

Kemudian dikarenakan waktu pengambilan data siswa sedang liburan sekolah menyebabkan pengisian yang kurang efektif dan tidak semua siswa mengisi kuesioner penelitian. Sehingga peneliti menunggu sampai masa pembelajaran baru dimulai, dan peneliti melakukan pendampingan pada siswa ketika melakukan pengisian kuesioner.

KESIMPULAN

Penelitian ini membuktikan adanya korelasi antara kepercayaan diri dan konformitas kelompok dengan intensitas penggunaan media social tiktok.

Kepercayaan diri memiliki korelasi yang arah negative yang signifikan dengan intensitas penggunaan media social tiktok.

Hal ini menunjukkan apabila kepercayaan diri tinggi maka intensitas penggunaan media sosial titok menjadi rendah.

Sebaliknya apabila kepercayaan diri rendah maka intensitas penggunaan media sosial tiktok menjadi tinggi. Kemudian pada konformitas kelompok memiliki korelasi yang arah positif yang signifikan dengan intensitas penggunaan media social tiktok.

Hal ini menunjukkan apabila konformitas kelompok tinggi maka intensitas penggunaan media sosial tiktok juga akan meningkat pula. Sebaliknya apabila konformitas kelompok rendah intensitas penggunaan media sosial tiktok juga akan menurun. Kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan media social tiktok

(10)

memiliki kontribusi sebesar 26% dan konformitas kelompok terhadap intensitas penggunaan media sosial tiktok memiliki kontribusi sebesar 9%. Setiap variabel bebas memiliki nilaki kontribusi yang berbeda-berbeda terhadap variabel terikat.

Sisanya sebesar 65% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini seperti pola asuh, kontrol diri yang rendah, dan harga diri.

SARAN

Saran dalam penelitian ini diharapkan siswa dapat mengendalikan intensitas penggunaan tiktok, dengan lebih memanfaatkan waktu untuk hal yang lebih bermanfaat. Selain itu siswa diharapkan lebih pandai dalam memilih pertemanan agar tidak mudah terpengaruh untuk mengakses media social secara berlebih dan dapat memberikan dampak yang besar untuk prestasi belajar. Kemudian siswa diharapkan bisa lebih meningkatkan rasa kepercayaan diri yang dengan mulai dari hal kecil, seperti berani mengajukan pertanyaan ke guru jika kurang paham, menjawab pertanyaan dari guru.

DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, D. P. R. (2020). Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Kepercayaan Diri Remaja di Kabupaten Sampang. Jurnal Komunikasi, 14(2), 135–148

Aiken, L. R. (1985). Three Coefficients For Analyzing The Reliability And Validity Of Ratings. Educational and Psychological Measurement, 45, 131–

141.

https://journals.sagepub.com/doi/10.1 177/0013164485451012

Angelis, Barbara. (2003). Percaya Diri.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Ardari, C. S. S. (2016). Pengaruh

Kepercayaan Diri Terhadao Intensitas Penggunaan Media Sosial Tiktok pada Remaja Awal. (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta). Diunduh dari https://core.ac.uk/download/pdf/8076 1401.pdf

Arinda, D. N. (2021). Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Perilaku Konsumtif pada Remaja. Fakultas Psikologi Universitas Islam Riau.

Pekanbaru

Astuti, E., & Andrini, S. (2021). Intensitas Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Perilaku Imitasi Remaja.

Komunikologi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 18(2), 134–142.

Azizan, H. (2016). Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap Ketergantungan Media Sosial pada Siswa di SMK Negeri 1 Bantul. Journal Bimbingan dan Konseling, 1-10.

Bulan, S., & Rohmadani, Z. V.(2022).

Hubungan Konformitas Teman Sebaya dengan Intensi Penggunaan Media Sosial Tiktok Pada Remaja di Yogyakarta.DECODE:

Jurnal Pendidikan Teknologi

Informasi, 2(2),59-

65.DOI:http://dx.doi.org/10.51454/de code.v2i2.42

Cahyono, A.S. (2016). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia. Jurnal Publiciana, 9(1), 140-157

Cinthia, R. R., & Kustanti, E. R. (2017).

Hubungan Antara Konformitas Dengan Prokastinasi Akademik Pada Mahasiswa. Jurnal Empati, 6(April), 31–37.

Clinten. (2023, Februari 13). Pengguna Internet di Indonesia Tembus 212,9 Juta di Awal 2023. Kompas.com.

Diunduh dari:

https://tekno.kompas.com/

Davis, Keith, and Newstrom, John,W.

(2002). Organizational Behavior At Work. 11edition. New York. Mc Graw - Hill

Delicia, C., & Paramita, S. (2022). Konten Tiktok untuk Meningkatkan UMKM

(11)

di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Rude Basic dan Agate Deluxe).

Koneksi, 6(1), 218.

https://doi.org/10.24912/kn.v6i1.1576 8

Deni, A. U., & Ifdil. (2016). Konsep Kepercayaan Diri Remaja Putri.

Jurnal Pendidikan Indonesia. 2(2).

43-52

Dewi, C.K. (2015). Pengaruh Konformitas Teman Sebaya Terhadap Perilaku Bullying pada Siswa di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Evi Sertiani,dkk,” Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tiktok terhadap Perilaku Remaja Usia 12-18 tahun di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar,” PROSIDING, 1 (2022),107

Fauziah, L. 2020. Hubungan Antara Intensitas Melihat Tiktok dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa.

Unisula. Semarang. Diunduh dari:

http://repository.unissula.ac.id/24254/

1/30701700064_fullpdf.pdf

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBMSPSS 25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang Ghufron, M. N & Risnawita, R. (2010).

Teori-Teori psikologi. Ar-ruzz Media Ginee, “Ginee.com,” [Online]. Available:

https://ginee.com/id/insights/penggun a-tiktok/

Hanifah, I. 2020. Pengaruh Intensitas Menggunakan Tiktok Terhadap Perilaku Body Shaming Anak. Jurnal Dakwah dan Komunikasi. 11(2). 205- 218

Ibdalsyah, M. D. (2019). Media Sosial dan Pengaruh Terhadap Kesadaran Beragama Sebagai Akibat Dari Pola

Asuh Orang Tua dan Peran Guru di Sekolah. Jurnal Pendidikan Islam, 397-416.

Lauster, P. (2012). Tes Kepribadian.

Terjemahan D. H. Gulo. Jakarta:

Bumi Aksara.

Lindenfield, G. (1994). Mendidik anak agar percaya diri. Jakarta : Arcan

Malimbe, A., Waani, F., & Suwu, E. A. A.

2021. Dampak Penggunaan Aplikasi Online Tiktok (Douyin) Terhadap Minat Belajar di Kalangan Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangu Manado. Jurnal Ilmiah Society. 1(1). 1-10

Myers, G D. 2012. Social Psychology:8th Edition. New York: Mc Graw Hill.

Psikologi Sosial Buku 1. Edisi Kesepuluh. Jakarta.

Puspitasari, A., & Tama, M, M, L. 2021.

Konformitas Teman Sebaya Teerhadap Kecenderuungan Kecanduan Media Sosial Tiktok Pada Komunitas Remaja di Seberang Ulu 2 Palembang. Jurnal Ilmiah PSYCHE.

15(2). 95-104

Putri, M, D. 2018. Hubungan Kecanduan Media Sosial Dengan Kualitas Komunikasi Interpersonal Pada Usia Dewasa Awal. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Rakhmayanti, I (2020, Februari 11).

Pengguna TikTok di Indonesia Didominasi Generasi Z dan Y.

Sindonews.com. Diunduh dari:

https://tekno.sindonews.com/

Rohmadani, S. B. (2022). Hubungan Konformitas Kelompok Yeman Sebaya Dengan Intensi Penggunaan Media Sosial Ttiktok pada Remaja di Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Teknologi Informas, 59-65.

(12)

Santrock (2003) John W. Adolescence.

Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Sears, D. O., Feedman, J. L., & Peplau, L.

A. (2009). Psikologi Sosial (edisi ke 12). Jakarta: Penerbit Erlangga

Subathra, Nimisha dan Lukmanul Hakeem.

(2013). A Study on The Level of Social Network Addiction among College Students. Social Sciene. 355- 357. Vol.3.

Suprana, E, V. (2023) Hubungan Penggunaan Media Sosial Tiktok dengan Kepercayaan Diri pada

Remaja Di Kota Semarang. Skripsi : Semarang. Universitas Katolik Soegijapranata

Tapscott, D. (2009). Grown up digital: How the net generation is changing your world. New York, US: McGraw-Hill.

Wuttaphan, N. (2022). Online Media Usage Behavior and Social Influence Factors Affecting Generation Zs’ Self- Disclosure on Tiktok Application.

Muban Chombueng Rajabhat University Research Journal. 114- 131.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan penjelasan di atas maka media sosial Snapchat dapat dijadikan sebuah media sosial sebagai media atau sarana untuk menunjukan citra diri sesuai dengan Self disclosure yang

Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return harga saham sebelum dan sesudah dalam bentuk informasi buy atau sell dari influencer di media sosial TikTok dan

SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan penelitian yang telah dilakukan, penelitian mengenai Pengaruh Media Sosial Tiktok Terhadap Musikalitas Siswa Sma Al-Ihsan Tanjung Lago

KESIMPULAN Berpijak pada hasil penelitian yang telah diuraikan di atas mengenai Pengaruh Media Sosial Tiktok Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2022 IKIP

Hence, this study aims to investigate the usage of TikTok social media in influencing Gen Z’s online purchasing behaviour by identifying how Tik Tok influences the purchasing behaviour

Berdasarkan hasil uji statistic chi square, didapatkan p-value sebesar 0,218 dengan α = 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan antara frekuensi penggunaan media sosial dengan pola

110 - 116 | 110 publikasiilmiah.unwahas.ac.id HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TIKTOK DENGAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI SD NEGERI 2 PURWOREJO KECAMATAN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Pengaruh Perilaku Phubbing dan Intensitas Penggunaan Mediau Sosial Terhadap Interaksi Sosial Mahasiswa di Jurusan Ilmu