• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

N/A
N/A
SDN NEGLASARI

Academic year: 2023

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN "

Copied!
54
0
0

Teks penuh

Pada kolom “Sikap saya yang biasa : Insya Allah saya selalu membaca Surah Al-Qur’an at-Tin”, guru memotivasi siswa untuk mendengarkan bacaan Q.S.at-Tin yang benar baik dari guru maupun dari audio seperti radio. tape. Pada kolom “Sikap saya yang biasa: Insya Allah saya selalu hafal surah Al-Qur’an et-Tin”, guru memotivasi siswa untuk mendengarkan bacaan Q.S. Kaleng yang sama persis dengan salah satu audio, misalnya radio kaset. Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu 3) Guru menugaskan siswa secara acak. Berlatihlah menulis beberapa penggalan kalimat secara bergantian seperti pada contoh.

Jika banyak yang mampu menulis secara individu, mintalah siswa menyalin Q.S. at-Tin di buku catatannya masing-masing. Pada bagian “Kebiasaan Saya: Insya Allah saya selalu latihan menulis Q.S.at-Tin”, guru memotivasi siswa untuk terus berlatih menulis Q.S. at-Tin berulang kali sampai anda dapat menulisnya dengan baik dan benar. Pada bagian “Ayo Latihan”, guru menilai siswa dalam membaca, mengingat dan menulis Q.S.

Guru diharapkan memiliki data tentang sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama proses pembelajaran. Jika ada siswa yang masih belum lancar membaca, menghafal dan menulis serta belum memahami isi Q.S. Siswa membutuhkan waktu ekstra untuk mempelajari cara membaca, menghafal dan menulis dengan benar dan menirunya berulang kali.

Selanjutnya memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai isi V.S. at-Tin disesuaikan dengan kebutuhan siswa melalui berbagai pendekatan.

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

Siswa dapat menunjukkan sikap berani, hati-hati, mandiri dan tekun sebagai penerapan pemahaman makna al-Asmā'u al-Husnā: al-Mumīt, al-Hayyu, al-Kayyūm dan al-Ahad. Siswa dapat menunjukkan sikap percaya diri sebagai penerapan pemahaman makna turunnya kitab suci melalui para rasul-Nya. Siswa dapat memahami pengertian al-Asmā'u al-Husnā: al-Mumīt, al-Hayyu, al-Kayyūm dan al-Ahad.

Siswa dapat memahami makna turunnya kitab suci melalui para rasulnya sebagai penerapan rukun iman. Siswa dapat membaca al-Asmā'u al-Husnā: al-Mumīt, al-Hayyu, al-Kayyūm dan al-Ahad dengan jelas dan benar. Siswa dapat menunjukkan makna turunnya kitab suci melalui para rasulnya sebagai penerapan rukun iman.

TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik mampu

MATERI PEMBELAJARAN

PENDEKATAN & METODE Pendekatan : Scientific

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kelompok lain memperhatikan dan menanyakan pertanyaan yang sudah disiapkan atau pertanyaan lain yang relevan.

Kitab Allah Swt. Membawa Ajaran Terpuji 1) Peserta didik secara kelompok mencermati

Aktivitas Deskripsi Aktivitas Waktu Tetapkan gambar dan kaitkan dengan . berbagai perilaku terpuji terhadap Allah SWT, sesama manusia, makhluk ciptaan Allah dan diri mereka sendiri... masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya, kelompok lain mengamati dan mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan atau pertanyaan lain yang relevan.

SUMBER DAN MEDIA

PENILAIAN

Jika siswa menjawab “Yang Maha Kuasa, berarti yang memberi kehidupan adalah Allah SWT.” Jika siswa menjawab “Yang Maha Kuasa”, berarti yang memberi kehidupan adalah Allah SWT. Guru tidak memberikan nilai apapun karena tugas ini hanya sebagai cara guru mengetahui sejauh mana perubahan sikap siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.

Pembelajaran berbasis topik, yaitu memadukan beberapa pelajaran yang terkandung dalam beberapa al-Asmā'u al-Husnā dan kitab Allah SWT. Dengan cara ini, siswa diberikan waktu untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau mengerjakan proyek secara mandiri sesuai dengan keahliannya masing-masing. Bagi siswa yang belum menguasai materi (tidak mencapai KKM dalam jangka waktu yang ditentukan), guru terlebih dahulu mengidentifikasi hal-hal yang belum dikuasai.

Berdasarkan hasil identifikasi, siswa kembali mempelajari hal-hal yang belum dikuasai dengan bimbingan guru dan menilai kembali seperti yang tertera pada poin 5. Guru meminta siswa menunjukkan kepada orang tua cara “Ayo praktek” kolom dalam teks dan orang tua memberikan tanggapan serta inisial. Hal ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan buku penghubung guru-orang tua atau komunikasi langsung dengan orang tua untuk mengamati perilaku siswa.

TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik dapat

Orang Jujur Disayang Allah Swt

Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru

Hormat dan Patuh kepada Orang Tua

Hormat dan Patuh kepada Guru

Perilaku yang menunjukkan rasa hormat dan ketaatan kepada guru dijadikan pedoman dalam pembelajaran bersikap hormat dan patuh kepada guru. Pada kolom “Sikap Saya yang Biasa”, guru memotivasi siswa untuk selalu hormat dan patuh kepada guru.

Indahnya Saling Menghargai

  • Soal No. 1
  • Soal No. 2
  • Soal No. 3
  • Soal No. 4
  • Soal No. 5
  • Soal No. 6
  • Soal No. 7
  • Soal No. 8

Ringkasnya, siswa mempunyai poin: 1) membantu mengerjakan pekerjaan rumah, 2) memberikan izin kepada orang tua bila hendak keluar rumah, 3) belajar di rumah dan 4) tidak melewatkan shalat dan mengaji. Jika siswa menjawab “cita-cita adalah keinginan (hasrat) yang selalu ada dalam pikiran, benar-benar diinginkan.”. Jika siswa menjawab “cita-cita adalah keinginan (hasrat) yang selalu ada dalam pikiran”.

Jika siswa menjawab: 1) jujur, 2) patuh kepada orang tua dan guru, dan 3) saling menghormati. Jika jawaban siswa meliputi hal: 1) kelahiran dan pertumbuhan, 2) pendidikan, bimbingan dan penghidupan, dan 3) pendidikan dan menyekolahkan kita. Apabila jawaban siswa mengandung poin: 1) menggantikan orang tua di sekolah, 2) memberi ilmu, 3) menjaga, mengarahkan, memperhatikan, menjaga selama di sekolah.

Guru tidak memberikan poin apapun, karena tugas ini hanya sebagai cara guru untuk mengetahui sejauh mana perubahan sikap siswa setelah mengamati proses pembelajaran. Anda dapat membuat catatan tentang sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa dengan menggunakan bagan berikut. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa yang telah mencapai kompetensi pemahaman kejujuran, rasa hormat dan ketaatan kepada orang tua dan guru, serta saling menghormati satu sama lain, dibekali dengan materi pengayaan yang telah disiapkan.

Karena pembelajaran ini berkaitan dengan masalah sikap, maka yang terpenting adalah sikap itu menjadi perilaku siswa dan warga sekolah dalam kehidupan, baik di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat. Misalnya, ketika seorang guru ingin melihat sikap seorang siswa terhadap gurunya dan sesama siswa di sekolah, maka guru terlebih dahulu membuat gambaran tentang perilaku siswa tersebut di awal. Berdasarkan hasil identifikasi, siswa akan mempelajari dan menilai kembali hal-hal yang belum dikuasainya di bawah bimbingan guru sebagaimana disebutkan pada poin 5.

Hal ini juga dapat dilakukan melalui buku kontak guru-orang tua atau komunikasi langsung dengan orang tua untuk mengamati perilaku siswa. Misalnya orang tua diminta mengamati tingkah laku/sikap siswa terhadap orang tuanya di rumah dan terhadap teman-temannya di lingkungan sekitar. Langkah-langkah diskusinya adalah sebagai berikut…setiap kelompok siswa menjaga ketertiban dalam kelompoknya.

Memperbanyak Kebaikan pada Bulan Ramadan

Komunikasi Pada bagian “Kebiasaan Saya”, guru memotivasi siswa untuk selalu beramal shaleh selama bulan Ramadhan, seperti tadarus al-Qur’an dan bersedekah kepada fakir miskin.

Manfaat Puasa Ramadan

Apabila jawaban siswa memuat poin-poin: 1) menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, 2) sengaja, dan 3) beberapa syarat. Apabila jawaban siswa mengandung hal-hal sebagai berikut: 1) tidak diperbolehkan, 2) tidak sah bagi orang yang tidak berakal untuk berpuasa, 3) tidak sah bagi orang yang mabuk untuk berpuasa. “Jika jawaban siswa memuat item: 1) cerdas, 2) lancar, dan 3) mampu membedakan benar dan salah.”

Catatan terkait sikap atau nilai karakter yang dimiliki siswa dapat dibuat dengan menggunakan tabel berikut. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa yang telah mencapai kompetensinya dapat mengerjakan materi pengayaan yang disiapkan sebelum batas waktu yang ditentukan. Selain itu, bagi siswa yang mampu memahami dan dapat memberikan contoh, guru dapat menjadikan siswa tersebut sebagai tutor sejawat, dengan tujuan untuk lebih memantapkan kemampuannya.

Selanjutnya guru membimbing siswa mempelajari hal-hal yang belum dikuasainya dan menilainya baik melalui tes maupun. Siswa diminta menunjukkan komentar guru di buku kontak kepada orang tuanya dengan memberikan komentar jawaban dan inisial. Siswa dapat menunjukkan sikap berani sebagai implementasi untuk memahami kisah keteladanan Nabi Daud (AS).  Siswa dapat menunjukkan sikap rendah hati sebagai implementasi untuk memahami kisah keteladanan Nabi Sulaiman AS.  Siswa dapat menunjukkan kesabaran sebagai implementasi untuk memahami kisah keteladanan Nabi Ilyas AS.  Siswa dapat menunjukkan sikap kerjasama sebagai implementasi pemahaman terhadap kisah keteladanan Nabi Ilyasa' a.s.  Siswa dapat menunjukkan sikap jujur ​​dan peduli sebagai implementasi untuk memahami kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW.

Siswa dapat memahami kisah teladan Nabi Daud (AS).  Siswa dapat memahami kisah teladan Nabi Sulaiman AS.  Siswa dapat memahami kisah teladan Nabi Ilyas AS.  Siswa dapat memahami cerita. Siswa dapat menceritakan kisah keteladanan Nabi Ilyas AS.  Siswa dapat menceritakan kisah teladan Nabi Ilyasa' a.s.  Siswa dapat menceritakan kisah teladan Nabi Muhammad SAW. Memahami kisah keteladanan Nabi Daud a.s., Nabi Sulaiman a.s., Nabi Ilyas a.s., Nabi Ilyasa’ a.s., dan kisah Nabi Muhammad saw.

Mengisahkan tentang contoh Nabi Daud a.s., Nabi Sulaiman a.s., Nabi Ilyas a.s., Nabi Ilyasa' a.s., dan kisah Nabi Muhammad saw. Guru menilai murid dalam aktiviti individu semasa menjawab soalan dalam ruangan “Mari berlatih” mengikut tugasan berikut. Berkaitan dengan perancangan atau program yang dibuat oleh setiap pelajar, berkaitan dengan tabiat jujur ​​dan sabar.

Catatan mengenai sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa dapat dibuat dengan menggunakan bagan di bawah ini.

Referensi

Dokumen terkait

Тайбурыл мен Қҧртқаның арасында ана мен баланың арасындағы қарым-қатынас орнағанын Қҧртқаның оның қалай мәпелеп кҥткенін де, Тайбурылдың да Қҧртқаны «Анамыз ауызға алғанда» деп