RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Identitas Mata Kuliah Identitas dan Validasi
Nama Tanda Tangan
Kode Mata Kuliah : PPN 739 Dosen Pengembang RPS
: Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si
Nama Mata Kuliah : Kebijakan PNFI Koord.
Kelompok Mata Kuliah
: Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si
Bobot Mata Kuliah (sks) : 3 Kepala Program Studi
: Dr. SAPJA ANANTANYU SP, M.SI
Semester : 2
Mata Kuliah Prasyarat : CPL –Prodi Kewajiban Mata Kuliah
Kode CPL Unsur CPL
Sikap (S) : 1. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta keperdulian terhadap masyarakat dan lingkungan
: 2. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri
: 3. Menginternalisasi sikap profesionalitas dan integritas Ketrampilan
Umum (KU)
: Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya berdasarkan hasil analisis informasi dan data
Pengetahuan (P) : Menguasai Konsep teoritis administrasi,organisasi,birokrasi, kebijakan publik, pelayanan publik,perilaku organisasi, reformasi administrasi dan governansi publik Menguasai metode penelitian kuantitatif dan kualitatif , minimal metode survei, penelitian lapangan, studi kasus,studi dokumen dan penelitian kebijakan Ketrampilan
Khusus (KK)
: 1. Mampu menganalisis interaksi antar aktor dalam governansi publik khususnya dalam penyusunan, implementasi dan evaluasi kebijakan publik baik di tingkat lokal maupun nasional, dalam aspek sosial, ekonomi, budaya, politik dan hankam dengan pendekatan ekonomi politik
: 2. Mampu mengidentifikasi kepentingan publik dalam siklus kebijakan publik baik di tingkat lokal maupun nasional
: 3. Mampu menganalisis dan mengevaluasi kebijakan publik dengan
menggunakan prinsip-prinsip, metode kuantitatif (a.l cost-benefit analysis, analytical hierarchy process)dan metode kualitatif (a.l participatory impact analysis, studi kasusu) dalam seluruh siklus kebijakan (formulasi,
implementasi dan evaluasi)
: 4. Mampu mengkaji regulasi yang relevan dan analisis kebijakan yang berupa catatan kebijakan (policy memo), uraian kebijakan (policy brief), atau kertas kerja kebijakan (policy paper) untuk menghasilkan draft kebijakan
: 5. Mampu mengusulkan ide/gagasan reformasi kebijakan publik CP Mata Kuliah
(CPMK)
: Mahasiswa mampu menjelaskan konsep gender, menyadari pentingnya pengarusutamaan gender dalam proses pembangunan serta mampu
mengaplikasikan teknik analisis gender dalam rangka penyusunan kebijakan publik yang responsif gender.
SUB CP-Mata Kuliah (SUB CP MK)
L1 : Mahasiswa mampu menjelaskan lingkup dan pentingnya studi kebijakan pembangunan dalam perspektif gender
L2 : Mahasiswa mampu menjelaskan regulasi internasional, regulasi nasional, dan regulasi lokal terkait dengan studi kebijakan pembangunan dalam perspektif gender L3 : Mahasiswa mampu menjelaskan teori, konsep, dan perkembangan paradigma
gender
L4 : Mahasiswa mampu menjelaskan teori-teori feminist
L5 : Mahasiswa mampu menjelaskan terkait dengan data dan statistik gender L6 : Mahasiswa mampu menjelaskan indikator-indikator dalam analisis gender L7 : Mahasiswa mampu melakukan analisis terhadap data dan statistik terkait gender L8 : Mahasiswa mampu menjelaskan dan memasukkan teori dan konsep gender dalam
konteks kebijakan pembangunan pemberdayaan perempuan
L9 : Mahasiswa mampu mempraktikkan teknik analisis gender model Sara Longwe L10 : Mahasiswa mampu mempraktikkan teknik analisis gender model Harvard L11 : Mahasiswa mampu mempraktikkan teknik analisis gender model Moser L12 : Mahasiswa mampu mempraktikkan teknik analisis gender model SWOT L13 : Mahasiswa mampu mempraktikkan teknik analisis gender model GAP L14 : Mahasiswa mampu mempraktikkan teknik analisis gender model PROBA
Bahan Kajian Keilmuan ( Materi Perkuliahan)
1.Lingkup Studi Kebijakan pembangunan dalam perspektif gender dan landasan hukum internasional, nasional maupun lokal terkait gender
2.Teori gender dan teori feminist
3. Isu-isu dan masalah kesenjangan gender serta faktor yang berpengaruh terhadap kesenjangan gender
4. Teknik-Teknik Analisis Gender Media/alat pembelajaran : Sofware: Power point
Hardware: LCD, laptop, perangkat pembelajaran
Pengalaman Belajar : 1. mahasiswa mampu menjelaskan Global Perspectives on Recognising Non-formal and Informal Learning 2. mahasiswa mampu menjelaskan Key Concepts,
Definitions and Assumptions of Non-formal and Informal Learning
3. mahasiswa mampu menjelaskan Policy and Legislative Environment dalam penyelenggaraan Non-formal and Informal Learning
4. mahasiswa mampu menjelaskan tentang RVA’s Role in Education, Working Life and Society
5. mahasiswa mampu menjelaskan tentang
Coordination and Stakeholder Interests and Motives 6. mahasiswa mampu menjelaskan Features of Best
Practice from Country Examples.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan hasil Sharing Learning: Cross-Country Observations 8. Mahasiswa mampu menjelaskan Non-Formal
Education: Flexible Schooling or Participatory Education?
9. Mahasiswa mampu menjelaskan The Great Debate dalam penyelenggaraan Non-Formal Education 10. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Towards
A New Logic Frame 11. Revoew
Daftar Referensi : 1. Alan Rogers. 2005. Non-Formal Education:
Flexible Schooling or Participatory Education?.
Hongkong: Comparative Education Research Centre.
2. Madhu Singh. 2015. Global Perspectives on Recognising Non-formal and Informal Learning Why Recognition Matters. London: Spring Open.
Tah ap
Kemampuan
akhir/CPL Materi Pokok Refer ensi
Metode Pembelajaran
Pengalaman
belalajar Waktu
Penilaian*
luring Daring
Indikator/kode CPL
Teknik penilaia
n /bobot
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mahasiswa mampu menjelaskan Global Perspectives on
Recognising Non-formal and Informal Learning
Global
Perspectives on Recognising Non- formal and Informal Learning
Singh.
2015.
Ceramah, diskusi, video pembelaja ran
Spada mampu menjelaskan Global Perspectives on
Recognising Non-formal and Informal Learning
170’
1. menjelaskan Global
Perspectives on Recognising Non- formal and Informal Learning
Tes tertulis 5%
2 mahasiswa mampu menjelaskan Key Concepts, Definitions and Assumptions of Non-formal and Informal Learning
Key Concepts, Definitions and Assumptions of Non-formal and Informal Learning
Singh.
2015.
Ceramah, diskusi, praktik, diskusi kelompok
Spada mampu menjelaskan Key Concepts, Definitions and Assumptions of Non-formal and Informal Learning
170’
1. menjelaskan Key Concepts, 2. menjelaskan
Definitions and 3. MenyjelaskanAss
umptions of Non- formal and Informal Learning
Unjuk kerja 10 %
3 mahasiswa mampu menjelaskan Policy and Legislative Environment dalam penyelenggar aan Non- formal and Informal Learning
Policy and Legislative Environment dalam
penyelenggaraan Non-formal and Informal Learning
Singh.
2015.
Ceramah, diskusi, praktik, diskusi kelompok
Spada mampu menjelaskan Policy and Legislative Environment dalam penyelenggar aan Non- formal and Informal Learning
170’
1. menjelaskan Policy and Legislative Environment dalam
penyelenggaraan Non-formal and Informal Learning
Tugas 5 %
4 mahasiswa mampu menjelaskan tentang RVA’s Role in Education, Working Life and Society
RVA’s Role in Education, Working Life and Society
Singh.
2015.
Ceramah, diskusi, praktik simulasi, diskusi kelompok
mampu menjelaskan tentang RVA’s Role in Education, Working Life and Society
170’
menjelaskan tentang RVA’s Role in Education, Working Life and Society
Unjuk kerja 10 %
5 mahasiswa mampu menjelaskan tentang Coordination and
Stakeholder Interests and Motives
Coordination and Stakeholder Interests and Motives
Singh.
2015.
Ceramah, diskusi, praktik simulasi
mampu menjelaskan tentang Coordination and
Stakeholder Interests and Motives
170’
1. menjelaskan tentang
Coordination and Stakeholder Interests and Motives
Tugas 5 %
6 mahasiswa mampu menjelaskan Features of Best Practice from Country Examples.
Features of Best Practice from Country Examples.
Singh.
2015.
Ceramah, diskusi, praktik simulasi, penugasa n
mampu menjelaskan Features of Best Practice from Country Examples.
170’
1. menjelaskan Features of Best Practice from Country Examples.
Tugas 5 %
7 Mahasiswa mampu menjelaskan hasil Sharing Learning:
Cross-Country Observations
Sharing Learning:
Cross-Country Observations
Singh.
2015.
Ceramah, diskusi, praktik simulasi, diskusi kelompok
mampu menjelaskan hasil Sharing Learning:
Cross-Country Observations
170’
menjelaskan hasil Sharing Learning:
Cross-Country Observations
Tugas 10 %
8 Melaksanakan UTS
9 Mahasiswa mampu menjelaskan Non-Formal Education:
Flexible Schooling or Participatory Education?
Non-Formal Education:
Flexible Schooling or Participatory Education?
Roger s.
2005
Ceramah, diskusi, praktik/
simulasi
mampu menjelaskan Non-Formal Education:
Flexible Schooling or Participatory Education?
170’
menjelaskan Non- Formal Education:
Flexible Schooling or Participatory Education?
Tes Tertulis 5 %
10 Mahasiswa mampu menjelaskan The Great Debate dalam penyelenggar aan Non- Formal Education
The Great Debate dalam
penyelenggaraan Non-Formal Education
Roger s.
2005
Ceramah, diskusi, praktik/
simulasi
mampu menjelaskan The Great Debate dalam penyelenggar aan Non- Formal Education
170’
menjelaskan The Great Debate dalam penyelenggaraan Non-Formal Education
Tes Lisan 10 %
Lampiran :
1. Kisi-kisi tes tertulis (UTS/UAS/KUIS) 2. Rubrik penilaian proposal
3. Rubrik penilaian presentasi
Lampiran 1:
KISI-KISI SOAL TES UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) KEBIJAKAN PNFI
Bahan Ajar Kemampuan Akhir Indikator Tingkat Kemampuan
C1 C2 C3 C4 C5 C6 Mu-
dah Se dang
Su-kar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Global
Perspectives on Recognising Non-formal and Informal Learning
Mahasiswa mampu menjelaskan Global Perspectives on Recognising Non- formal and Informal Learning
menjelaskan Global Perspectives on Recognising Non- formal and Informal Learning
1 √
Key Concepts, Definitions and Assumptions of Non-formal and Informal Learning
mahasiswa mampu menjelaskan Key Concepts, Definitions and Assumptions of Non-formal and Informal Learning
menjelaskan Key Concepts, Definitions and Assumptions of Non-formal and Informal Learning
3 √
Policy and Legislative Environment dalam
penyelenggaraa n Non-formal and Informal Learning
mahasiswa mampu menjelaskan Policy and Legislative Environment dalam
penyelenggaraan Non-formal and Informal Learning
menjelaskan Policy and Legislative Environment dalam penyelenggaraan Non-formal and Informal Learning
2 √
RVA’s Role in Education, Working Life and Society
mahasiswa mampu menjelaskan tentang RVA’s Role in Education,
menjelaskan tentang RVA’s Role in Education, Working Life and Society
7 √
11 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Towards A New Logic Frame
Towards A New Logic Frame
Roger s.
2005
Ceramah, diskusi, praktik/
simulasi
mampu menjelaskan tentang Towards A New Logic Frame
170’
menjelaskan tentang Towards A New Logic Frame
Tugas 10 %
12 Mahasiswa mampu Review Journal
Kompilasi Isu aktual pendidikan non formal
Roger s.
2005
Ceramah, diskusi, praktik/
simulasi
mampu Review
Journal 170’
Menjelaskan hasil Review Journal
Tes Tertulis 5 % 13 Mahasiswa
mampu Review Journal
Kompilasi Isu aktual pendidikan non formal
Roger s.
2005
Ceramah, diskusi, praktik/
simulasi, diskusi kelompok
mampu Review
Journal 170’
Menjelaskan hasil Review Journal
Tes Lisan 5 %
14 Mahasiswa mampu menyusun artikel
Draft artikel pendidikan non formal
Roger s.
2005
Ceramah, diskusi, praktik/
simulasi
mampu menyusun
artikel 170’
Menyusun artikel Tugas 5 %
15 Mahasiswa mampu menyusun artikel
Draft artikel pendidikan non formal
Roger s.
2005
Praktik mampu
menyusun
artikel 170’
Menyusun artikel Tugas 10 %
16 Melaksanakan
UAS 170’
TOTAL 100 %
Working Life and Society
Coordination and Stakeholder Interests and Motives
mahasiswa mampu menjelaskan tentang
Coordination and Stakeholder Interests and Motives
menjelaskan tentang Coordination and Stakeholder Interests and Motives
8 √
Features of Best Practice from Country Examples
mahasiswa mampu menjelaskan Features of Best Practice from Country Examples.
menjelaskan Features of Best Practice from Country Examples.
4
Sharing Learning: Cross- Country Observations
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil Sharing Learning:
Cross-Country Observations
menjelaskan hasil Sharing Learning:
Cross-Country Observations
9;
10 5;
6
√ √ √
Lampiran 2:
KISI-KISI SOAL TES UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) KEBIJAKAN PNFI
Bahan Ajar Kemampu-an Akhir Indikator Tingkat Kemampuan
C1 C2 C3 C4 C5 C6 Mu-
dah Se dang
Su-kar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Non-Formal Education:
Flexible Schooling or Participatory Education?
Mahasiswa mampu menjelaskan Non- Formal Education:
Flexible Schooling or Participatory Education?
menjelaskan Non- Formal Education:
Flexible Schooling or Participatory Education?
1 √
The Great Debate dalam penyelenggaraa n Non-Formal Education
Mahasiswa mampu menjelaskan The Great Debate dalam
penyelenggaraan Non-Formal Education
menjelaskan The Great Debate dalam penyelenggaraan Non-Formal Education
3 √
Towards A New Logic Frame
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Towards A New Logic Frame
menjelaskan tentang Towards A New Logic Frame
2 √
Review Journal Mahasiswa mampu Review Journal
Review Journal 7 √
Review Journal Mahasiswa mampu Review Journal
Review Journal 8 √
Cara menyusun artikel
Mahasiswa mampu menyusun artikel
menyusun artikel 4
Cara menyusun artikel
Mahasiswa mampu menyusun artikel
menyusun artikel 9;
10
5; 6 √ √ √
Lampiran 3.
RUBRIK PENILAIAN ARTIKEL
Kategori 8 6 4 2
Format penulisan (APA Style)
Pengorganisasian informasi disajikan melalui headings, paragraf memenuhi standar paragraf yang baik; penulisan referensi, kutipan, heading dan halaman sesuai dengan standar APA
Pengorganisasian informasi disajikan melalui headings, paragraf memenuhi standar paragraf yang baik; beberapa penulisan referensi, kutipan, heading dan halaman kurang sesuai dengan standar APA
Pengorganisasian informasi disajikan melalui headings, paragraf kurang memenuhi standar paragraf yang baik;
beberapa penulisan referensi, kutipan, heading dan halaman kurang sesuai dengan standar APA
Informasi tidak diorganisasi dan diformat sama sekali. Informasi terlihat tidak terstruktur, berantakan dan tidak teratur Pendahuluan Latar belakang masalah
diungkapkan secara
komprehensif dan mengarah pada kepentingan
pembuktian teori/penjelasan fenomena/pengembangan suatu model
Latar belakang masalah diungkapkan secara terpisah- pisah namun mengarah pada kepentingan pembuktian teori/ penjelasan
fenomena/pengembangan suatu model
Latar belakang masalah diungkapkan secara terpisah- pisah dan ada beberpa informasi yang kurang lengkap meskipun mengarah pada kepentingan
pembuktian teori/ penjelasan fenomena/pengembangan suatu model
Latar belakang masalah dan akar masalah tidak mengarah pada rumusan masalah dan tujuan penelitian
Tinjauan teoritik Tinjauan teoritik diorganisasi dengan konsisten dan lengkap: tinjauan teoritik memuat infromasi yang terkait dengan topik penelitian
Tinjauan teoritik diorganisasi dengan konsisten namun kurang lengkap: tinjauan teoritik memuat infromasi yang terkait dengan topik penelitian
Tinjauan teoritik diorganisasi tanpa mengikuti pola tertentu meskipun tinjauan teoritik memuat infromasi yang terkait dengan topik penelitian
Tinjauan teoritik tidak cukup mengkaji penelitian yang terdahulu maupun terkini
Metodologi Variabel dan teknik sampling dideskripsikan dengan jelas dan lengkap. Instrumentasi dan prosedur penelitian diorganisasi dengan lengkap dan jelas dan diterapkan dengan sesuai untuk menjawab rumusan masalah
Variabel dan teknik sampling kurang jelas dan kurang lengkap. Instrumentasi dan prosedur penelitian diorganisasi dengan lengkap dan jelas dan diterapkan dengan sesuai untuk menjawab rumusan masalah
Variabel dan teknik sampling kurang jelas dan kurang lengkap. Instrumentasi dan prosedur penelitian tidak memuat penjelasan fungsi instrumentasi walaupun sesuai untuk menjawab rumusan masalah.
Variabel dan teknik sampling tidak jelas dan tidak lengkap.
Instrumentasi dan prosedur penelitian tidak memuat penjelasan fungsi instrumentasi dan tidak sesuai untuk menjawab rumusan masalah..
Jumlah daftar pustaka yang digunakan
≥ 15 referensi merupakan sumber primer dan paling tidak 75% dari keseluruhan referensi, terbitan ≤ 5 tahun dari sekarang
12-14 referensi merupakan sumber primer dan paling tidak 75% dari keseluruhan referensi, terbitan ≤ 5 tahun dari sekarang
9-11 referensi merupakan sumber primer dan paling tidak 75% dari keseluruhan referensi, terbitan ≤ 5 tahun dari sekarang
0-8 referensi merupakan sumber primer dan paling tidak 75% dari keseluruhan referensi, terbitan ≤ 5 tahun dari sekarang
Lampiran 4.
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI
Nama :
NIM :
No Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor Maksimum Penilaian
1 Penyajian Persiapan 10
Urutan materi 15
Penggunaan alat bantu/media lain 10 2 Naskah Presentasi Kesesuaian dengan proposal/makalah 10
Komposisi slide 10
3 Pemaparan Penggunaan bahasa baku 15
Kejelasan isi presentasi 15
4 Sikap Penyampaian materi 10
Penampilan 5
Total nilai
Perhitungan nilai akhir perkuliahan Keterampilan Berbahasa dan Sastra Indonesia yaitu:
NA = NS 20% + NP 40 % + NK 40 %
Keterangan:
NA : Nilai Akhir NS : Nilai Sikap NP : Nilai Pengetahuan NK : Nilai Keterampilan