• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENSTRA KEMENAG 2020-2024 Ok

N/A
N/A
deis reni

Academic year: 2024

Membagikan "RENSTRA KEMENAG 2020-2024 Ok"

Copied!
309
0
0

Teks penuh

Rencana Strategis Kementerian Agama (Renstra Kementerian Agama) disusun berdasarkan RPJMN 2020-2024 dan berpedoman pada RPJPN tahun sebagai hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan di bidang Agama dan Pendidikan sebagai serta aspirasi masyarakat. Menimbang : bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pasal 17 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional , dan Pasal yang akan dilaksanakan 17 ayat (2) Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2020-2024;

PENDAHULUAN

Kondisi Umum

  • Peningkatan Kualitas Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama
    • Peningkatan Kualitas Tenaga Penyuluh Agama Penyuluh Agama memainkan peranan strategis dalam
    • Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan
    • Penguatan Penyebaran Pesan-Pesan Keagamaan
    • Pemberdayaan Lembaga Keagamaan
  • Pengukuhan Suasana Kerukunan Hidup Umat Beragama yang Harmonis
    • Optimalisasi dan Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Kerukunan Umat Beragama
    • Peningkatan Kapasitas Aktor-Aktor Kerukunan Umat Beragama
    • Pemberdayaan FKUB, Lembaga Keagamaan, dan Institusi Media
    • Pengembangan dan Penguatan Kesadaran Kerukunan Umat Beragama
    • Peningkatan Pemahaman Agama Berwawasan Moderat dan Multikultural serta Pembinaan Aliran
  • Pemenuhan Kebutuhan Pelayanan Kehidupan Beragama yang Berkualitas dan
    • Penyediaan Kitab Suci
    • Pengembangan Rumah Ibadah

Indeks KUB ini menunjukkan bahwa kerukunan umat beragama di Indonesia semakin memburuk, meski masih dalam kategori tinggi. Agar kerukunan umat beragama semakin kuat, toleransi harus dibarengi dengan kesetaraan.

Pemberian Bantuan Rumah Ibadah tahun 2015 - 2019

  • Pelayanan Administrasi Keagamaan pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan
  • Bimbingan Perkawinan dan Keluarga
  • Layanan Produk Halal
  • Peningkatan Pemanfaatan dan Pengelolaan Potensi Ekonomi Keagamaan

Oleh karena itu, jaminan kehalalan produk yang dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi penting. Undang-undang ini dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2019 tentang Jaminan Produk Halal yang membebankan BPJPH untuk menyelenggarakan pelayanan registrasi dan sertifikasi.

Sumber Ditjen Bimas Islam

Lembaga keagamaan di Indonesia telah berperan besar dalam pembinaan keagamaan bagi penduduk Indonesia yang berjumlah 229,71 juta jiwa yang menganut berbagai agama. Selain itu, lembaga keagamaan telah berhasil menghimpun dana sosial keagamaan yang tidak hanya menunjang pendidikan agama, namun juga mempunyai potensi besar dalam mengembangkan perekonomian masyarakat, yang hasilnya di beberapa lembaga sangat menggembirakan.

Jumlah dana zakat yang dikelola dan tanah wakaf bersertifikat tahun 2015 - 2019

Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah

Haji merupakan rukun Islam yang kelima, yang merupakan kewajiban sekali seumur hidup bagi setiap muslim yang mampu menunaikannya. Menurut Pasal 9 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah disebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas penyelenggaraan haji dan umrah reguler yang pelaksanaannya dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Haji. dan Umroh (PHU).

Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Transportasi

Udara

Pelayanan Dokumen

Kerjasama Penyelenggaraan

Ibadah Haji

Kegiatan Kerjasama dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji

Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembangunan Bidang Agama

  • Opini Laporan Keuangan
  • Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja
  • Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Hal ini menunjukkan pengelolaan keuangan Kementerian Agama sudah baik, antara lain didukung oleh komitmen pengurus terhadap penerapan standar akuntansi pemerintahan dan kualitas pelaporan keuangan yang sangat baik dari setiap satuan kerja Kementerian di Kementerian Agama. tingkat pusat dan daerah. Hal ini dapat dilakukan karena pada tahun 2019, Kementerian Agama mulai melakukan pengelolaan big data dan mengintegrasikan sistem aplikasi, data, dan informasi menuju Satu Pintu Data Digital atau MoS, berdasarkan hasil pemetaan ulang seluruh sistem aplikasi layanan, pengelolaan data dan informasi yang ada. pernah membuat seluruh unit kerja.

Peningkatan Akses Pendidikan Umum Berciri Khas Agama dan Pendidikan Keagamaan

Peningkatan akses ini berkontribusi terhadap keberhasilan program pendidikan dasar 12 tahun yang berkualitas baik melalui madrasah maupun satuan pendidikan agama. Peningkatan akses terhadap universitas keagamaan cukup signifikan, namun jumlah absolut mahasiswa yang ditampung hanya kurang dari satu juta orang (Tabel 1.7).

Peningkatan Mutu Pendidikan Umum Berciri Khas Agama, Pendidikan Agama dan Pendidikan

(2) meningkatkan rata-rata hasil ujian negara siswa MA/SMTK/SMAK; dan (3) peningkatan indeks integritas siswa. Nilai indeks sebesar 78,02 persen pada tahun 2017 menunjukkan bahwa integritas peserta didik di Indonesia berada pada kategori tinggi.

Grafik Rata-Rata Nilai Ujian Nasional MTs/SMPTK  Tahun 2015-2019
Grafik Rata-Rata Nilai Ujian Nasional MTs/SMPTK Tahun 2015-2019

Potensi dan Permasalahan

  • Peningkatan Kualitas Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama
  • Pengukuhan Suasana Kerukunan Hidup Umat Beragama yang Harmonis
  • Pemenuhan Kebutuhan Akan Pelayanan Kehidupan Beragama yang Berkualitas dan
  • Peningkatan Pemanfaatan dan Perbaikan Kualitas Pengelolaan Potensi Ekonomi Keagamaan
  • Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah
  • Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembangunan Bidang Agama yang Efektif,
  • Peningkatan Akses Pendidikan Umum Berciri Khas Agama dan Pendidikan Keagamaan
  • Peningkatan Mutu Pendidikan Umum Berciri Khas Agama, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Keagamaan

(2) meningkatkan partisipasi lembaga keuangan dalam menggunakan sumber daya ekonomi masyarakat untuk mengurangi kemiskinan; dan (3) edukasi dan sosialisasi pengelolaan aset umat beragama kepada umat beragama. PPIU semakin banyak, namun sistemnya belum terintegrasi; dan 7. Namun izin PPIU masih terbuka. tidak dilengkapi dengan dana penerimaan PNBP.

VISI, MISI DAN TUJUAN KEMENTERIAN AGAMA

  • Visi Kementerian Agama
  • Misi Kementerian Agama
  • Tujuan Kementerian Agama
  • Sasaran Strategis Kementerian Agama Dalam rangka mencapai 6 (enam) Tujuan sebagaimana
  • Rumusan Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran Strategis
  • Nilai-nilai Kementerian Agama
  • Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Dalam keimanan dan ketakwaan terkandung makna
  • Integritas
  • Profesionalitas
  • Tanggung Jawab

Visi Kementerian Agama ditetapkan dengan mengacu pada visi presiden dan wakil presiden tahun 2020-2024 yaitu “Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong royong”. Survei Sekretariat Jenderal, Ditjen Bimas Islam, Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, Ditjen Bimas Hindu, Ditjen Bimas Buddha. Pendidikan, Ditjen Bimas Islam, Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, Ditjen Bimas Hindu, Ditjen Bimas Budha, Balitbang dan Diklat.

Sekretariat Jenderal, Ditjen Bimas Umat Islam, Ditjen Bimbingan Umat Kristiani, Ditjen Bimbingan Umat Katolik, Ditjen Bimbingan Umat Hindu, Ditjen Bimbingan Umat Buddha. Sekretariat Jenderal, Ditjen Bimas Islam, Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, Ditjen Bimas Hindu, Ditjen Bimas Budha, BWI dan BAZNAS. Sekretariat Jenderal, Ditjen Pendidikan, Ditjen PHU, Ditjen Bimbingan Umat Islam, Ditjen Bimbingan Umat Kristiani, Ditjen Bimbingan Umat Katolik, Ditjen Bimbingan Umat Hindu, Ditjen Bimbingan Umat Buddha, Irjen Balitbang, BPJPH.

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN

Arah Kebijakan dan Strategi Nasional Arah kebijakan Kementerian Agama dalam Renstra

Arah kebijakan dan strategi Kementerian Agama mendukung 3 (tiga) dari 7 (tujuh) agenda pembangunan nasional, yaitu nomor tiga (3) Peningkatan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing, nomor empat (4) Revolusi Spiritual dan Pembangunan Kebudayaan dan nomor tujuh (7) ) Penguatan stabilitas politik, hukum, dan keamanan serta transformasi pelayanan publik.

PEDOMAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2020-2024

PEMBANGUNAN

ARAHAN PRESIDEN

Memperkuat penjaminan mutu pendidikan untuk lebih pemerataan mutu pelayanan antar satuan pendidikan dan antar daerah. Memperbaiki pengelolaan pembangunan pendidikan, strategi pembiayaan dan meningkatkan efisiensi anggaran pendidikan. Penguatan implementasi manajemen ASN Penataan kelembagaan dan proses bisnis Reformasi sistem tanggung jawab kinerja Transformasi pelayanan publik. Revolusi mental dalam sistem pendidikan untuk memperkuat nilai-nilai integritas, etos kerja, gotong royong dan budi pekerti yang baik. Revolusi mental dalam penyelenggaraan pemerintahan untuk memperkuat budaya birokrasi yang bersih, tolong menolong dan tanggap. Penguatan sikap, sikap dan amalan keagamaan.

Program dan Kegiatan Prioritas yang terkait Kementerian Agama

Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Agama

Kebijakan peningkatan mutu pembelajaran dan pengajaran meningkatkan kualitas kemampuan membaca dan berpikir siswa dalam bidang matematika, IPA, dan bahasa Indonesia yang dicapai melalui pembelajaran. Dalam meningkatkan kualitas pemerataan akses terhadap pendidikan, kebijakan ke depan diarahkan pada peningkatan kapasitas kelas (seating capacity) satuan pendidikan, termasuk didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai (termasuk kawasan 3T), sehingga dapat mengintegrasikan kembali ATS ke dalam sistem pendidikan yang diminati, pemberian bantuan pendidikan, peningkatan mutu pendidikan akhir tahun di taman kanak-kanak, dengan memperhatikan pengarusutamaan gender. Kebijakan peningkatan mutu pengelolaan dan penempatan guru ditujukan untuk mengisi jumlah guru dan tenaga pengajar yang memenuhi standar kompetensi, meningkatkan keterampilan profesional berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan berdasarkan penilaian kinerja, pemerataan dan merevitalisasi LPTK dalam meningkatkan mutu guru. pendidikannya. lulusan sesuai dengan kebutuhan.

Kebijakan peningkatan kualitas karakter peserta didik menitikberatkan pada 18 jenis karakter bangsa dan kepeloporan, serta menciptakan kondisi budaya belajar di lingkungan satuan pendidikan yang mendukungnya. Kebijakan peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel adalah dengan mempertahankan predikat WTP dalam opini laporan keuangan dan meningkatkan nilai kinerja reformasi birokrasi.

Kerangka Regulasi

Pada tahap ini, satuan kerja Eselon I Kementerian Agama selaku pemrakarsa menetapkan dan menyusun daftar peraturan yang akan disusun untuk periode 2020-2024. Pada saat penyampaian Rancangan Undang-Undang, RPP, dan RPerpres wajib melampirkan naskah Ilmiah dan rancangan peraturan perundang-undangan yang akan dirumuskan. Pada fase ini, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bidang RUU, RPP, RPerpres dan RPMA serta Badan Hukum dan Kerja Sama Eksternal RKMA melakukan penyempurnaan konsep dan harmonisasi peraturan.

Evaluasi tersebut ditujukan pada upaya penyusunan peraturan yang dinilai tidak lagi sejalan dengan perkembangan hukum dan tidak memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi, berdasarkan hasil pengkajian regulasi di atas, terdapat 5 (lima) karakteristik pembentukan regulasi yang masuk dalam Kerangka Regulasi. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap peraturan di atas dan daftar usulan rencana penyusunan peraturan yang termasuk dalam PPPM, maka pada tahun 2020-2024 akan dibentuk 42 (empat puluh dua) peraturan yang rinciannya ditetapkan dalam Peraturan. Kerangka Peraturan. Matriks.

Kerangka Kelembagaan

Kebijakan nasional penyederhanaan birokrasi dengan pengalihan jabatan administratif ke jabatan fungsional harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan satuan kerja itu sendiri. Oleh karena itu, Kementerian Agama perlu menciptakan beberapa jabatan fungsional baru, khususnya pada jabatan teknis (Direktorat Jenderal), guna memperkuat organisasi. Selain itu, jabatan fungsional hendaknya diberikan peranan yang lebih besar dibandingkan jabatan administratif, dan tentu saja tugas organisasinya harus sesuai dengan kekhususan pekerjaan yang dilakukannya.

Dengan demikian, kebijakan pengalihan jabatan struktural ke jabatan fungsional atau penyederhanaan struktur organisasi dapat terlaksana dengan baik. Perilaku ASN sangat dipengaruhi oleh bagaimana Kemenag membentuk sumber daya manusianya dengan menerapkan sistem merit. Penerapan sistem merit dan pengelolaan talenta Kementerian Agama secara transparan dan akuntabel mempercepat pencapaian tujuan organisasi.

Arah Kerangka Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia

Penataan organisasi dan kepengurusan kantor pusat dan instansi vertikal yang berdampak pada penambahan dan/atau pengurangan jabatan struktural harus berdasarkan peraturan perundang-undangan. Transformasi kelembagaan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri dilakukan secara terbatas dengan memperkuat tata kelola dan dasar usaha sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dengan mempertimbangkan peluang dan tantangan. Penguatan kapasitas kelembagaan dan tata kelola di seluruh unit kerja, memperhatikan sumber daya manusia untuk mempercepat pencapaian tujuan organisasi.

Penguatan kelembagaan, tata kelola, dan manajemen ASN didasarkan pada analisis/evaluasi jabatan, analisis beban kerja, dan peta standar jabatan sesuai peraturan perundang-undangan.

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

Target Kinerja

Kerangka Pendanaan

PENUTUP

Renstra Kementerian Agama Tahun 2020-2024 merupakan penjabaran dari RPJMN 2020-2024 yang memuat visi dan misi Presiden-Wakil Presiden serta prioritas nasional. Rencana Strategis Kementerian Agama memuat visi, misi, tujuan, sasaran serta arah kebijakan dan strategi dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional, khususnya pembangunan di bidang agama dan pendidikan. Renstra Kementerian Agama secara jelas menggambarkan hubungan antara tujuan strategis, tujuan program dan tujuan kegiatan, rincian IKSS, IKSP dan IKSK, untuk meningkatkan kualitas keluaran dan hasil untuk mencapai akuntabilitas dan transparansi penggunaan APBN.

Rencana Strategis Kementerian Agama ini hendaknya dapat dijadikan pedoman dan acuan arah pembangunan bidang agama dan pendidikan yang ingin dicapai pada tahun 2020-2024. Dapat dipahami bahwa pencapaian tujuan, sasaran dan sasaran yang telah disusun dalam Renstra bukanlah suatu hal yang mudah dan sederhana. Selain itu, pemantauan, pengendalian, dan evaluasi harus terus dilakukan secara berkesinambungan sehubungan dengan pelaksanaan rencana yang tertuang dalam Renstra agar pada akhirnya pelayanan yang diberikan Kementerian Agama kepada masyarakat tetap berfungsi secara maksimal. . . sesuai dengan harapan masyarakat.

Penutup

2 RPMA Peta Siaran Keagamaan Peraturan Peta Siaran Keagamaan untuk pemerataan lembaga penyiaran keagamaan belum ada. 3 RUU tentang Perlindungan Umat Beragama Pasal 29 UUD 1945 (2): “Negara menjamin kebebasan setiap warga negara untuk menganut agamanya sendiri dan beribadah menurut keyakinan dan keyakinannya.” 5 RPMA tentang Moderasi Beragama Memberikan landasan hukum bagi pelaksanaan program dan kegiatan untuk meningkatkan moderasi dan kerukunan beragama.

Mengatur kehidupan bersama, melindungi hak dan kewajiban satu sama lain dalam umat dan kelompok masyarakat yang berbeda, serta memahami terpeliharanya keselamatan dan ketertiban masyarakat pada umumnya.

Kerangka Regulasi Kementerian Agama

14 RPMA tentang Notaris Sebagai PPAIW Wajib berdasarkan undang-undang nomor 41 tahun 2004 dan untuk memudahkan para wakif dalam berwakaf agar PPAIW tidak hanya berasal dari KUA saja. 20 RPMA tentang Pemanfaatan Teknologi Internet/Blockchain Dalam Mekanisme Pengumpulan dan Penyaluran Zakat, Infaq, Sedekah dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya. 24 RPMA tentang Penyelenggaraan Pesantren yang isinya memuat peraturan-peraturan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pesantren untuk fungsi pendidikan.

36 RPMA tentang Profesionalisme ASN Tindak Lanjut Perka BKN Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pedoman Tata Cara dan Pelaksanaan Pengukuran Indeks Profesionalisme ASN. 37 RPMA tentang Manajemen Pegawai Tindak lanjut PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil Untuk melaksanakan Manajemen ASN berdasarkan Sistem Merit, perlu dilakukan pengaturan tentang Manajemen PNS. 42 RPMA tentang Penelitian Kebijakan Penelitian bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi yang menjadi dasar perumusan kebijakan.

Matrik Kinerja dan Pendanaan 5 Program

Gambar

Grafik Capaian Indeks Kepuasan Layanan Jemaah Haji  di Arab Saudi tahun 2015-2019
Grafik APM MA/Ulya/Utama Widya Pasraman   Tahun 2015-2019
Grafik Rata-Rata Nilai Ujian Nasional MTs/SMPTK  Tahun 2015-2019

Referensi

Dokumen terkait