• Tidak ada hasil yang ditemukan

renstra perubahan dpm ptsp sulsel 2018 – 2023

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "renstra perubahan dpm ptsp sulsel 2018 – 2023"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayah-Nya, Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023 dapat terselesaikan dan didirikan. Semoga perubahan RENSTRA DPM PTSP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023 dapat bermanfaat dalam meningkatkan keberhasilan pembangunan wilayah Sulawesi Selatan yang kita cintai ini. Keputusan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan Nama Kota Ujung Pandang Menjadi Kota Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 tentang Penataan Ruang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009); Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 7 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2028; Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 85 Tahun 2016 Tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan.

Maksud dan Tujuan

Sistematika Penulisan

PENDAHULUAN

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

TUJUAN DAN SASARAN

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN Bagian ini memuat rumusan hal tentang rencana program dan kegiatan serta

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

PENUTUP

Sumber Daya Perangkat Daerah

Berdasarkan data SDM di DPM PTSP, dari total 83 ASN di DPM PTSP, ASN terbanyak berada pada kelompok usia 36 tahun ke atas, kelompok usia 36-40 dan 41-45 tahun berjumlah 17 orang. masing-masing, dan kelompok umur di atas berusia 50 tahun sebanyak 21 orang, sisanya 26-30 tahun sebanyak 4 orang dan usia 31-35 tahun sebanyak 9 orang. Berdasarkan kelompok spasial, sumber daya manusia di DPM PTSP mayoritas berasal dari kelompok III dan IV yang masing-masing berjumlah 58 dan 17 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan, sumber daya manusia mayoritas berlatar belakang pendidikan sarjana yaitu sebanyak 44 orang, disusul 28 orang bergelar magister.

Status sumber daya manusia DPM PTSP berdasarkan eselon, eselon II sebanyak 1 orang, eselon III sebanyak 5 orang, eselon IV sebanyak 15 orang, staf eksekutif sebanyak 57 orang, dan staf fungsional tertentu sebanyak 5 orang. Dari segi gender, pegawai di DPM PTSD mayoritas adalah laki-laki, sebanyak 43 orang dan perempuan 40 orang.

Tabel 2.2.2 Klasifikasi Sumber Daya Manusia DPMPTSP Prov.
Tabel 2.2.2 Klasifikasi Sumber Daya Manusia DPMPTSP Prov.

Kinerja Pelayanan DPM PTSP Provinsi Sulawesi Selatan

Pemberian pelayanan DPM PTSP Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah Kinerja, target dan realisasi DPMPTSP berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah disajikan pada Tabel T-C.23. Pencapaian kinerja pelayanan daerah Penanaman Modal Provinsi Sulawesi Selatan dan Pelayanan PTSP berdasarkan indikator kinerja bidang urusan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017. PMDN) menunjukkan bahwa iklim investasi di Provinsi Sulawesi Selatan sudah menunjukkan cukup baik. perkembangan.

Permasalahan strategis dan capaian yang telah diwujudkan DPM PTSP Provinsi Sulawesi Selatan selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut. Pembentukan tim Satgas Provinsi Sulawesi Selatan yang berfungsi untuk menyelesaikan permasalahan atau hambatan tersebut dengan yang dihadapi oleh Perusahaan PMA dan PMDN yang terdiri dari instansi teknis terkait penanaman modal. Penetapan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan tentang Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan No. 85 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Provinsi Sulawesi Selatan di Bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Ketentuan Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan No. 2076/X/TAHUN2016 tentang Pelimpahan Wewenang Penandatanganan Perizinan dan Nonperizinan kepada Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Melaksanakan Dialog Fasilitasi Kemudahan Pembangunan Investasi Langsung (KLIK) dengan tujuan agar setiap kabupaten dan kota di provinsi Sulawesi Selatan memiliki kawasan industri dan fasilitas KLIK.

Perkembangan profil investasi di Sulsel sejalan dengan arah kebijakan pengembangan investasi di Sulsel, yaitu potensi dan peluang di seluruh sektor di 24 kabupaten/kota Sulsel. Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan No. 139 Tahun 2017 tentang Pedoman Pemberian Insentif dan/atau Fasilitasi Penanaman Modal di Daerah. Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan No. 26 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan Terpadu Satu Pintu Bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Pada tahun 2015 hingga tahun 2019, anggaran belanja tidak langsung pada DPM PTSP Provinsi Sulawesi Selatan mencapai rata-rata pertumbuhan sebesar 16,41%. Hal ini dipengaruhi oleh pertambahan jumlah pegawai, distribusi kenaikan gaji dan besarnya tunjangan DPM PTSP Provinsi Sulawesi Selatan.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah Tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Dinas

Berdasarkan Tabel T-C.24, realisasi anggaran belanja dibedakan menjadi realisasi belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja langsung pada periode 2015-2018 secara umum dapat dikatakan menunjukkan rata-rata penurunan atau kontraksi sebesar -23,31% dari tahun ke tahun. Kontraksi ini sangat dipengaruhi oleh alokasi anggaran Program Pelayanan Administrasi Perkantoran yang menyusut -30,94%, Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD yang menyusut -28,56%, serta Program Peningkatan Kinerja dan Pengembangan Sistem Perencanaan SKPD Perkantoran. yang menyusut -30,94%. masing-masing sebesar 28,56% dan -9,47%, Program Perbaikan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi mengalami penurunan paling besar yaitu -39,77%.

Terdapat landasan hukum yang jelas mengenai kewenangan DPM PTSP dalam urusan penanaman modal dan penatausahaan perizinan dan nonperizinan. Potensi dan peluang investasi Provinsi Sulawesi Selatan masih besar dan belum dikelola secara optimal. Memberikan data dan informasi atau kajian secara rinci dan menyeluruh mengenai potensi dan peluang investasi.

Meningkatkan pelaksanaan pengendalian investasi yaitu pengawasan, pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan perusahaan PMA/PMDN c.

TABEL   ANALISIS SWOT
TABEL ANALISIS SWOT

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN PD;

Masih banyak peraturan daerah kabupaten dan kota mengenai penataan ruang dan rencana wilayah yang belum diatur.

TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH

Perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal daerah yang meliputi pengembangan penanaman modal, promosi penanaman modal, pelayanan penanaman modal, serta pengendalian dan pengawasan. Mengkoordinasikan penyusunan rencana penanaman modal daerah meliputi pengembangan penanaman modal, promosi penanaman modal, pelayanan penanaman modal serta pengendalian dan pengawasan. Mengarahkan dan melaksanakan tugas di bidang pengembangan penanaman modal, promosi penanaman modal, pelayanan penanaman modal serta pengendalian dan pengawasan.

Secara khusus, untuk mencapai visi dan misi Kepala Daerah, maka tugas dan fungsi Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Pelayanan Penanaman Modal adalah meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dan berkontribusi langsung dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan. tercapainya misi ke-1 (satu) yaitu. Pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan dan inovatif, serta misi ketiga (tiga), yaitu menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang produktif.

TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA Visi BKPM tahun 2020 - 2024 adalah

Berdasarkan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga (Hasil/Dampak) adalah kondisi yang akan dicapai secara nyata. ketentuan Kementerian/Lembaga yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh hasil (outcome) suatu program atau lebih. Selain itu, Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga yang telah dirumuskan sama dengan sasaran pembangunan pada RPJMN 2020-2024 dan RPJPN 2005-2025 sesuai dengan tugas fungsional Kementerian/Lembaga masing-masing dan/atau setingkat lebih rendah. dibandingkan target pembangunan dalam RPJMN tetap sejalan dengan visi dan misi presiden dan wakil presiden serta tugas dan fungsi kementerian/lembaga terkait. BKPM diharapkan dapat mendukung pencapaian target pembangunan nasional yaitu “Peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, penanaman modal, ekspor dan daya saing perekonomian” sebagaimana tercantum dalam RPJMN tahun ini.

TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Mengarahkan peran Sulawesi Selatan sebagai kawasan pangan berkelanjutan dengan mengarahkan pengembangan agrobisnis dan industri pertanian, khususnya komoditas unggulan Sulawesi Selatan, yang juga berperan sebagai penggerak perekonomian masyarakat; Memimpin pengembangan kawasan dan prasarana wisata budaya, wisata alam, wisata bahari, wisata pertanian, dan wisata belanja; Memulihkan daya dukung lingkungan hidup khususnya daerah aliran sungai kritis sebagai dukungan proaktif terhadap fenomena perubahan iklim global, dengan menciptakan keseimbangan pemanfaatan ruang antara kawasan lindung dan kawasan budi daya dalam satu ekosistem darat, laut, dan udara, serta terpadu antar kabupaten. / wilayah kota;

Meningkatkan sinergi, efektivitas dan efisiensi penataan ruang lintas sektoral dan antar kabupaten/kota yang selaras dengan kebijakan nasional dan daerah, termasuk pembangunan infrastruktur wilayah sesuai daya dukung wilayah; Secara khusus, mengarahkan penataan ruang wilayah pesisir dan kepulauan agar lebih produktif, memberikan pelayanan sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih baik serta melayani sistem transportasi, informasi, dan komunikasi dengan lebih baik dalam rangka mengembangkan perekonomian maritim kawasan yang terpadu dan berkelanjutan; Hal tersebut menjadi dasar penyusunan rencana lebih operasional pengembangan dan pemanfaatan ruang di Provinsi Sulawesi Selatan.

Agar tujuan penataan ruang provinsi dapat tercapai, maka dilaksanakan kebijakan dan strategi penataan ruang daerah dalam pengembangan struktur tata ruang dan pola tata ruang wilayah provinsi. Meningkatkan akses terhadap pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan perdesaan, kelautan, dan pulau-pulau kecil secara merata dan hierarkis; Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan jaringan infrastruktur transportasi, informasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh provinsi; Dan.

Mencermati rencana tersebut, terlihat adanya keseimbangan tata ruang antar wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan, termasuk wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, baik antar sektor maupun antar wilayah, sehingga berdampak pada peningkatan zakat masyarakat. Namun implementasinya berbeda sehingga masih ada beberapa isu strategis yang perlu dibenahi secara sistematis terkait penataan ruang ini. Permasalahan tersebut antara lain meningkatnya konversi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian dan konversi lahan di kawasan lindung.

Kondisi ini patut disikapi dengan baik oleh Dinas Penanaman Modal Provinsi Sulawesi Selatan dan PTSP untuk lebih memberikan keringanan dan dorongan kepada perangkat daerah kabupaten/kota untuk memberikan pelayanan investasi yang maksimal kepada masyarakat.

PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Rencana program, kegiatan dan pendanaan pelayanan investasi peralatan daerah dan pelayanan terpadu dalam satu tempat. Departemen Penanaman Modal dan PTSP 002 Pemantauan dan evaluasi izin yang diterbitkan Jumlah persetujuan izin dan. Departemen Penanaman Modal dan PTSP 002 Pengadaan pakaian dan perlengkapan kerja Jumlah pakaian dan pakaian kerja.

Tabel T-C.27. (Lanjutan)
Tabel T-C.27. (Lanjutan)

Indikator Kinerja Utama

Indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai DPM PTSP Provinsi Sulawesi Selatan dalam lima tahun ke depan sebagai komitmen mendukung pencapaian tujuan perubahan RPJMD 2018-2023, menjadi tolok ukurnya. keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah, yang ditetapkan menjadi indikator kinerja utama (KPI) dan indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang ditetapkan sebagai indikator kinerja utama (KPI).

Indikator Kinerja Kunci

Gambar

Tabel 2.2.1 Klasifikasi Sumber Daya Manusia DPMPTSP Prov.
Tabel 2.2.2 Klasifikasi Sumber Daya Manusia DPMPTSP Prov.
Tabel 2.2.3 Klasifikasi Sumber Daya Manusia DPMPTSP Prov.
Tabel 2.2.5 Klasifikasi Sumber Daya Manusia DPMPTSP Prov.
+5

Referensi

Dokumen terkait

06, Special Issue 01, IC-RCOVID19 April 2021 IMPACT FACTOR: 7.98 INTERNATIONAL JOURNAL 4 The development of a method to allow placebo controls for changing and individualizing