28 BAB V KSEIMPULAN
Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk mencari dan mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan juga merupakan suatu penjelasan untuk penegasan tugas dan perbuatan. Dalam mencapai tujuan tersebut pemimpin dan organisasi yang dipimpin memakai sistem kerja atau aturan dan peraturan agar segala sesuatunya berlangsung dengan sopan, tertib dan teratur. Dalam organisasi banyak cara atau sistem kepemimpinan yang dipergunakan, seperti: kepemimpinan paternalistik, eksekutif, demokratik, otoriter, dll. Kepemimpinan selalu berfokus pada prinsip-prinsip kemanusiaan, efisiensi dan kesejahteraan manusia, serta didasarkan pada nilai-nilai dan sistem yang selaras dengan kemanusiaan.
Kepemimpinan ideal HKBP adalah kepemimpinan Kristiani yang mencerminkan kepemimpinan Kristus, dengan pemimpin yang benar-benar memahami dan menghargai latar belakang, budaya, filosofi, dan kehadiran HKBP dalam masyarakat yang mengalami perubahan di era globalisasi. HKBP merupakan gereja yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Batak dengan falsafah hidup bernama Darihan Natolu. Kepemimpinan Natru Dalihan juga harus diterapkan pada kepemimpinan HKBP.Karena dalam dalihan natoulu seseorang harus mampu menjadi pemimpin, menjadi orang yang dibimbing, mencapai dan mencapai keselarasan dan konsistensi dalam jabatan, peran dan interaksi.
penulis juga menyimpulkan pada tulisan diatas bagiamana misi kepemimpinan pendeta Khususnya pendeta di HKBP pardamaean harus memiliki keterpengaruhan upaya untuk meningkatkan nilai jasmani dan spritualitas Jemaat HKBP Pardamean, hal tersebutlha yang menjadikan tulisan ini lebih dominan mengarah kepada misi dari kepemimpinan pendeta, apa yang menjadi tantangan dari pendeta HKBP pardamean dan bagaiamana solusi dari pemimpin menghadapi pergumulan Jemaat.
pada tulisan berikut ini, penulis ingin menyampaikan saran dalam kepemimpinan Pendeta, terkhusus pendeta HKBP Pardamean memiliki kekurangan dan juga kelebihannya masing-masing, yang pertama dalam kepemimpinan pendeta HKBP Pardamean lebih mengutamakan Peritah dari Sinode karena HKBP berfokus pada sistem gereja Sinodal yang dimana semua urusan gereja diatur dan diurus oleh sinode, dan yang menjadi kekurangnya adalah kurang memahami kebutuhan Jemaat dalam urusan dari segi ekonomi, teknologi dan juga sosial dikarenakan peratuan dari pusat
29
diterusukan secara umum. Namun yang menjadi kelebihan dari hal tersebut adalah peraturan yang diatur oleh Sinode telah menjurus kepada umum dan Pendeta hanya melakukan perintah dari Sinode.
