Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui “Apa pengaruh semangat dan kontrol kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PTPN IV unit Bah-Butong Sidamanik. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif yaitu penelitian yang menanyakan tentang hubungan dua variabel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan lapangan di PT PTPN IV emplasmen bah-butong Sidamanik dan dengan menggunakan teknik sampling, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 64 responden yang diambil dari sebagian populasi. Angka tersebut menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja sebesar 61,1% ( variabel terikat) dapat dijelaskan dengan PTPN unit IV bah-butong Sidamanik.
The purpose of this study is to determine "What is the impact of work morale and supervision on the work productivity of employees in PTPN IV unit bah-butong Sidamanik". The population in this research are all field employees At PTPN IV Emplasmen Bah-butong Sidamanik And by using the sampling technique, the number of samples in this research is as many as 64 respondents taken from some population. This figure shows that 61.1% of purchase decisions (dependent variable) can be explained by PTPN IV Bah-butong Sidamanik. The remaining 38.9% are affected by other factors not described in this study.
Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Semangat Kerja dan Pengawasan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Lapangan PTPN IV Emplasmen Bah-butong Sidamanik. PTPN IV Bah-Butong Sidamanik memberikan izin, waktu dan data yang diperlukan untuk penelitian ini.
Latar Belakang Masalah
Pengawasan atau pengendalian merupakan salah satu fungsi manajemen dalam mencapai tujuan, peranannya sangat penting karena dengan pengawasan kemungkinan terjadinya penyimpangan dapat dicegah, sehingga segera dilakukan upaya untuk melakukan perbaikan atau koreksi, melaksanakan tindakan perbaikan sedemikian rupa. hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang direncanakan, seperti yang diungkapkan Terry yang dikutip oleh Winardi (2011:395). Semangat kerja merupakan suatu hal penting yang harus dijalani oleh setiap pegawai di perusahaan mana pun, karena semangat kerja menggambarkan perasaan senang dan puas yang mendalam dari seorang individu atau kelompok terhadap kebijakan, karir, kondisi kerja, kerjasama. Ciri-ciri menurunnya semangat kerja adalah : yaitu menurunnya produktivitas, kerja, tingginya tingkat ketidakhadiran, berkurangnya disiplin, meningkatnya sabotase kerja. Untuk mencapai kemajuan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan, perusahaan harus mengerahkan dan memantau karyawannya melalui.
Jika pengawasan lemah maka kinerja pegawai akan menurun sehingga mengakibatkan produktivitas kerja tidak optimal. Pengawasan lemah jika manajemen tidak memberikan sanksi yang tegas kepada karyawannya sehingga menimbulkan penyimpangan dalam perusahaan. Dengan demikian, pengawasan akan mendorong pegawai untuk lebih aktif dalam bekerja dan menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Semangat Kerja dan Pengawasan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai PTPN Unit IV Bah-Butong Sidamanik”.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah moral kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja pekerja lapangan PTPN IV, Bah-butong, Sidamanik. Untuk mengetahui apakah supervisi berpengaruh terhadap produktivitas kerja pekerja lapangan PTPN IV Emplasmen.Bah-butong, Sidamanik. Untuk mengetahui apakah semangat kerja dan supervisi secara simultan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan lapangan PTPN IV Emplasmen.Bah-butong, Sidamanik.
Hipotesis
Manfaat Penelitian
Produktivitas Kerja
Pengertian Produktivitas Kerja
Faktor yang mempengaruhi Produktivitas Kerja
Manfaat Penilaian Produktivitas Kerja
Informasi mengenai indikator produktivitas masih sangat terbatas pada rata-rata indeks produktivitas, sehingga manfaat dan informasi yang diperoleh dari indikator produktivitas masih kurang. Indikator Produktivitas Menurut Sutrisn, produktivitas sangat penting bagi karyawan perusahaan. Dalam produktivitas kerja diharapkan pekerjaan dapat terlaksana secara efisien dan berhasil, sehingga pada akhirnya hal ini sangat diperlukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Hasil adalah sesuatu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakannya maupun yang menikmati hasil pekerjaannya. Indikator ini terlihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari dibandingkan hari sebelumnya. Oleh karena itu, peningkatan kualitas bertujuan untuk menghasilkan hasil terbaik yang pada akhirnya akan sangat bermanfaat bagi perusahaan dan dirinya sendiri.
Semangat Kerja
- Pengertian Semangat Kerja
- Pengukuran Semangat Kerja
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Semangat Kerja
- Indikator Semangat kerja
- Pengertian Pengawasan
- Teknik Pengawasan
- Indikator Pengawasan
Antusiasme kerja atau etos kerja merupakan suatu sikap kemauan untuk merasakan yang memungkinkan seorang pegawai menghasilkan pekerjaan lebih banyak tanpa menambah rasa lelah, menyebabkan pegawai berpartisipasi dengan antusias dalam kegiatan dan usaha kelompok kerjanya dan membuat pegawai tidak mudah terpengaruh. terutama dari orang-orang yang mendasarkan tujuannya pada asumsi bahwa satu-satunya kepentingan manajer bisnis adalah mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dan memberi sesedikit mungkin. Menurut Novianingsih (2013:43), semangat kerja dapat dikatakan sebagai reaksi emosional dan mental yang terjadi dalam diri seseorang untuk berusaha melakukan pekerjaan dengan lebih giat, antusias dan bersungguh-sungguh agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan lebih baik. Menurut Tohardi, etos kerja adalah kemampuan sekelompok orang untuk bekerja sama secara tekun dan konsisten dalam mencapai tujuan bersama.
Dari pernyataan tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan semangat kerja adalah kemampuan atau. Menurut Moekijat, etos kerja adalah kemampuan sekelompok orang untuk bekerja sama secara tekun dan konsisten untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama berupa tindakan kolektif seseorang terhadap orang lain Kerja sama dapat dilihat dari kesediaan pegawai untuk bekerja sama dengan rekan kerja atau dengan atasannya untuk mencapai tujuan.
Moralitas memerlukan perhatian rutin, diagnosis dan pengobatan yang tepat seperti halnya kesehatan. Membangun etos kerja harus dilakukan secara terus menerus agar mereka terbiasa memiliki etos kerja yang tinggi. Jika terjadi penurunan produktivitas berarti telah terjadi penurunan semangat kerja dalam organisasi.
Meningkatnya turnover karyawan terutama disebabkan karena karyawan mengalami ketidakpuasan atau ketidaknyamanan dalam bekerja, sehingga mereka bahkan memutuskan untuk mencari tempat kerja lain yang lebih cocok bagi mereka demi mendapatkan kenyamanan dalam bekerja. Menurut Sarwot, pengawasan adalah kegiatan seorang manajer yang memastikan bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan/atau hasil yang diinginkan, sehingga manajer berhasil mencapai hasil yang diinginkan atau direncanakan. Menurut Siswandi, pengendalian adalah pengawasan terhadap pelaksanaan rencana, apakah telah dilaksanakan dengan benar atau belum, atau proses memastikan bahwa tindakan telah sesuai dengan rencana.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengawasan adalah suatu proses dasar yang berupa pemeriksaan atau pemantauan apakah yang dilakukan pegawai telah benar atau belum, sesuai dengan tugas pekerjaannya. Pengawasan merupakan suatu proses penilaian kesesuaian kerja anggota organisasi dalam berbagai bidang dan berbagai tindakan pengelolaan dengan program yang telah ditetapkan sebelumnya. Koreksi atau koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan yang telah terjadi, agar pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan rencana. Pelaksanaan tindakan perbaikan/perbaikan, apabila hasil analisa menunjukkan adanya tindakan perbaikan maka hal tersebut harus dilakukan.
Penelitian terdahulu
Bimbingan kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap produktivitas kerja pegawai Rijkswaterstaat (Ditjen Bina Marga SNVT) Medan.
Kerangka Konseptual
Lokasi dan Waktu Penelitian
Populasi
Sampel
Definisi Operasional
Hasil konkrit (produk) yang dihasilkan pada waktu tertentu dalam proses kerja” dalam hal ini semakin tinggi produk yang dihasilkan maka tingkat produktivitas mempunyai nilai yang tinggi begitu pula sebaliknya. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner (daftar pertanyaan) dan melakukan wawancara langsung dengan pegawai lapangan PTPN IV Empl Bahbutong, Sidamanik.2).
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisa Data 1. Uji Validitas
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menguji item-item pernyataan yang dinyatakan valid dalam uji validasi, dan ditentukan reliabilitasnya dengan bantuan program SPSS.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah terdapat variabel independen yang mempunyai kemiripan antar variabel independen dalam suatu variabel, Sedarmayanti (2011:158).
Uji Heteroskedastisitas
Uji Hipotesis
Uji Simultan (Uji F)
Uji t, statistik dimaksudkan untuk menguji secara parsial pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan asumsi variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).
Koefisien determinasi (R 2 )
Ardana, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta Arikunto, S, 2010, Prosedur Penelitian: Pendekatan Praktis Edisi Revisi.
VARIABEL BEBAS SEMANGAT KERJA (X1)
VARIABEL BEBAS PENGAWASAN (X2)