• Tidak ada hasil yang ditemukan

Repository UMA - Universitas Medan Area

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Repository UMA - Universitas Medan Area"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

Pengaruh Pemberian POC Kompos Tebu dan Limbah Buah Jambu Biji Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Manis (Zea mays Sacharata Sturt.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pemberian kompos tebu tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, jumlah jenis per tongkol dan jumlah biji per jenis, namun memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, panjang paku, bobot paku dengan sekam, berat sampel. tanpa sekam dan tongkol pada plot dengan sekam dan mempunyai pengaruh yang sangat nyata terhadap luas daun. “Pengaruh Pemberian POC Kompos Tebu dan Limbah Buah Jambu Biji Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt)”.

Rangkuman hasil variasi tinggi tanaman (cm) jagung manis menggunakan kompos ampas tebu dan POC limbah buah jambu biji. Rangkuman hasil pengujian rerata luas daun tanaman (cm) jagung. manis pada saat pemberian kompos ampas tebu dan POC limbah buah. Rangkuman hasil variasi panjang tongkol jagung. manis pada saat pemberian kompos ampas tebu dan POC limbah buah.

Ringkasan hasil pengujian berat rata-rata labu uji bercangkang. g) tanaman jagung manis diberi kompos ampas tebu dan. Rangkuman Hasil Pengujian Rata-rata Berat Tongkol Sampel yang Dikupas (g). tanaman jagung manis diberi kompos ampas tebu dan. Ringkasan hasil pengujian rata-rata berat piston per plot dengan cangkang. g) tanaman jagung manis diberi kompos ampas tebu dan.

Rangkuman hasil pengujian variasi jumlah baris per tongkol tanaman jagung manis menggunakan kompos ampas tebu dan limbah POC.

66. Tabel dwikasta jumlah biji per baris (biji) ..................................................
66. Tabel dwikasta jumlah biji per baris (biji) ..................................................

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1Latar Belakang

  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Hipotesis Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Contoh limbahnya adalah ampas tebu, yaitu limbah padat hasil pengepresan batang tebu untuk diambil sarinya. Menurut Agustina (2008), ampas tebu merupakan limbah pertama yang dihasilkan pada proses pengolahan industri tebu; volumenya 30,34%. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pemberian pakan POC kompos ampas tebu dan limbah buah jambu biji terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis (Zea Mays Saccharata Sturt).

Apa pengaruh pemberian kompos tebu terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.). Bagaimana pengaruh interaksi kombinasi pemberian kompos bungkil tebu dan POC ampas buah jambu biji terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.). Untuk mengetahui pengaruh kombinasi pemberian kompos tebu dan POC limbah buah jambu biji terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis.

Interaksi pemberian kompos ampas tebu dan POC limbah buah jambu biji berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis. Sebagai informasi bagi petani mengenai pemberian dosis kompos ampas tebu dan POC limbah buah jambu biji terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis.

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Jagung Manis ( Zea mays saccharata Sturt.) .1 Klasifikasi Jagung Manis ( Zea mays saccharata Sturt.)

  • Morfologi Tanaman Jagung Manis ( Zea mays saccharata Sturt.)
  • Syarat Tumbuh Jagung Manis ( Zea mays saccharata Sturt.)
  • Teknik Budidaya Jagung Manis ( Zea Mays saccharata Sturt.) 1. Benih Jagung

Akar tanaman jagung dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada kondisi tanah yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi, tergantung dari jenis varietas yang ditanam dan kesuburan tanah.Struktur daun tanaman jagung terdiri dari tangkai daun, lidah daun, dan urat daun. Syarat pertumbuhan tanaman jagung manis adalah sinar matahari cukup atau tidak ada naungan, suhu optimum 24 – 30˚C, ketinggian sampai 3000 meter di atas permukaan laut (Emedinta, 2010).

Dalam waktu singkat tanaman jagung manis berbunga lebih cepat, namun pertumbuhan vegetatif tanaman tidak mencukupi untuk mendukung perkembangan tongkol dan biji, sehingga hasil tanaman rendah. Agar tumbuh dan berproduksi dengan baik, tanaman jagung sebaiknya ditanam pada lahan terbuka yang terkena sinar matahari penuh selama 8 jam sehari (Zulkidaru, 2010). Untuk menghasilkan tanaman jagung yang berkualitas baik, teknik penanganan tanah harus dilakukan dengan baik karena tanah merupakan media pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung.

Penyiangan tanaman jagung muda biasanya dilakukan dengan tangan atau dengan cangkul kecil, garpu rumput, dll. Pada umur ini tanaman jagung manis mempunyai tongkol yang besar dan sangat enak dimakan karena biji di dalamnya masih manis dan tidak keras (Tora, 2013).

Kompos Ampas Tebu

Selain itu penggarukan juga bertujuan untuk menutupi akar yang muncul di atas permukaan tanah akibat aerasi (Maya, 2013). Cara melakukan penggarukan adalah dengan menimbun tanah di kanan dan kiri barisan tanaman dengan cangkul kemudian menumpuknya ke dalam barisan tanaman. Pada umur tersebut tanaman jagung manis mempunyai tongkol yang besar dan sangat baik untuk dikonsumsi karena biji yang ada di dalamnya masih manis dan tidak keras (Tora, 2013). produksi pulp).

Sisanya (sekitar 0,3 juta ton per tahun) tersebar di lahan pabrik, sehingga dapat menimbulkan pencemaran dan menimbulkan bau tidak sedap di sekitar pabrik gula. Ampas tebu mengandung air, gula, serat dan mikroba, sehingga bila ditumpuk akan mengalami fermentasi yang menghasilkan panas. Ampas tebu tidak dapat langsung diaplikasikan pada tanah tanaman karena rasio C/N ampas tebu tinggi.

POC Limbah Buah Jambu Biji

Caranya mudah, pemberian pupuk organik cair dapat dilakukan dengan sangat mudah yaitu hanya perlu disemprotkan langsung pada tanaman atau disiram pada permukaan tanah sekitar pangkal batang tanaman. Bahan untuk membuat pupuk organik cair berasal dari sampah organik yang mudah didapat sehingga tidak memerlukan biaya yang besar untuk pembuatannya. Waktu produksi yang singkat, waktu pembuatan pupuk organik cair tidak lama, setidaknya hanya membutuhkan waktu 1-3 minggu untuk menyelesaikan fermentasi.

Pupuk organik cair ramah lingkungan terbuat dari bahan baku organik, sehingga penggunaan pupuk tidak meninggalkan residu negatif bagi tanaman. Dengan meningkatkan hasil panen, unsur hara dan mikroba dalam pupuk organik cair dapat menyuburkan dan memperkaya unsur hara dalam tanah.

BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

  • Alat dan Bahan
  • Metode Penelitian
  • Metode Analisa
  • Pelaksanaan Penelitian
    • Persiapan Pembuatan Kompos Ampas Tebu
    • Persiapan Pupuk Organik Cair Limbah Buah Jambu Biji
    • Pengolahan Lahan
    • Persiapan Plot Penelitian
    • Pembuatan Lubang Tanam
    • Aplikasi Pupuk Kompos Ampas Tebu
    • Penanaman
    • Aplikasi POC limbah buah jambu biji
  • Pemeliharaan .1 Penyiraman
    • Penyiangan dan Pembumbunan
    • Pengendalian Hama dan Penyakit
    • Panen
  • Parameter Pengamatan .1 Tinggi Tanaman (cm)
    • Jumlah Daun (helai)
    • Luas Daun (cm)
    • Panjang Tongkol (cm)
    • Berat Tongkol Dengan Klobot per Sampel (g)
    • Berat Tongkol Tanpa Klobot per Sampel (g)
    • Berat Tongkol per Plot (g)
    • Jumlah Baris per Tongkol (baris)
    • Jumlah Biji per Baris (biji)

Pupuk Cair Limbah buah jambu biji terdiri dari 4 taraf yaitu : J0 = Kontrol (Tidak menggunakan pupuk kandang jambu biji cair). Yijk = Hasil pengamatan petak percobaan yang mendapat perlakuan faktor pengomposan ampas tebu pada taraf ke-j dan POC limbah buah jambu biji pada taraf ke-k μ = Pengaruh nilai rerata (NT)/rerata ulangan. dia. Pengaruh kompos ampas tebu tingkat j. βk = Pengaruh POC limbah buah jambu biji pada taraf ke-k. αβ)jk = Pengaruh interaksi antara kompos ampas tebu kadar ke-j dengan POC limbah buah jambu biji kadar ke-k.

Pengumpulan bahan ampas tebu di Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II, selanjutnya ampas tebu dikumpulkan sebanyak 80 kg lalu digiling dan dicampur dengan 1 liter EM4 untuk menguraikan bahan organik, dan 500 gram gula merah sebagai bahan makanan mikroorganisme. Ampas tebu diletakkan di atas terpal lalu ditutup dengan larutan gula merah dicampur EM4, kemudian diaduk hingga merata, kemudian ditutup dan didiamkan (fermentasi) selama ± 1 bulan. Pada minggu pertama pengomposan, ampas tebu diaduk setiap hari, selanjutnya ampas tebu diaduk seminggu sekali selama minggu berikutnya hingga kompos siap digunakan dalam penelitian, dengan kriteria berwarna hitam, gembur, tidak panas dan tidak berbau ( Farida, 2010).

Pemupukan ampas tebu dilakukan 1 minggu sebelum tanam dengan dosis masing-masing sesuai perlakuan yang telah ditentukan yaitu K0 = 0 kg pupuk ampas tebu/petak, K1=1,5 kg pupuk ampas tebu/petak, K2=3 kg pupuk ampas tebu/petak, K3 = 4,5 Kg Kompos Bagas/Petak. Pengaplikasian kompos ampas tebu dilakukan dengan cara disemprotkan ke tanah kemudian disebarkan secara merata ke seluruh permukaan petak hingga kompos ampas tebu berada di permukaan tanah. Aplikasi POC sisa buah jambu biji dilakukan pada tanaman berumur 2 minggu pasca tanam (MST) dan dilakukan seminggu sekali hingga tanaman berumur 7 minggu pasca tanam (MST).

Jumlah daun dihitung pada setiap tanaman sampel dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka penuh. Luas daun dihitung untuk setiap tanaman sampel dengan cara menghitung luas daun dari setiap sisi daun. Panjang tongkol diukur pada setiap tanaman sampel dengan cara mengukur panjang tongkol dan biji (tanpa sekam dan tangkai) dari pangkal tongkol sampai ujung tongkol dengan menggunakan pita pengukur.

Anda dapat menimbang tongkol dengan sekam dengan cara menimbang tongkolnya tanpa mengupas sekam dari tongkolnya lalu menimbangnya. Penimbangan tongkol tanpa kulit dilakukan dengan cara menimbang tongkol yang telah dikupas kulitnya kemudian menimbangnya. Perhitungan jumlah baris per tongkol dilakukan dengan menghitung baris tongkol pada setiap tanaman sampel.

KESIMPULAN DAN SARAN 2.1 Kesimpulan

Saran

Gambar

66. Tabel dwikasta jumlah biji per baris (biji) ..................................................
Lampiran 6. Tabel dwikasta tinggi tanaman (cm) pada umur 2 MST
Lampiran 9. Tabel dwikasta tinggi tanaman (cm) pada umur 3 MST
Lampiran 12. Tabel dwikasta tinggi tanaman (cm) pada umur 4 MST
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Analisis variabilitas fenotipik di antara genotip pada karakter komponen hasil jagung manis yang diteliti memiliki jumlah biji per baris, jumlah baris per tongkol, diameter